Anak sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan makhluk sosial, sejak dalam
kandungan sampai melahirkan mempunyai hak atas hidup dan merdeka serta
mendapat perlindungan baik dari orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan
Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah
dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan
martabat sebagai manusia seutuhnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa anak adalah
tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki
peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan
Kasus tindakan kekerasan dan pelanggaran terhadap hak anak, acap kali
kurang memperoleh perhatian publik, karena selain data dan laporan tentang
kasus Child abuse memang nyaris tidak ada, juga karena kasus ini sering kali
sebagai persoalan internal keluarga, dan tidak layak atau tabu untuk diekspos
keluar secara terbuka. Secara teoretis kekerasan terhadap anak (child abuse)
dapat didefinsikan sebagai peristiwa pelukaan fisik, mental, ataupun seksual yang
kesejahteraan anak yang mana itu semua diindikasikan dengan kerugian dan
Januari sampai Oktober 2013 terdapat 2.792 kasus pelanggaran hak anak. Dari
jumlah itu 1.424 adalah kasus kekerasan, dimana 730 diantaranya adalah
menerima 2.792 kasus pelanggaran hak anak, dari kasus itu 1.424 kasus
kekerasaan. Dari jumlah itu kekerasan seksual menduduki posisi teratas yakni 730
kasus, kekerasan fisik 452 kasus dan kekerasan psikis 242 kasus (Suara
Pembaharuan, 2013).
Provinsi NTT dalam laporannya menjelaskan bahwa selama tahun 2012 sebanyak
101 kasus kekerasan perempuan dan anak yang ditangani, 25 orang diantaranya
adalah usia anak-anak. Tahun 2013 menurun menjadi 97 kasus kekerasan anak
anak yang mengalami kekerasan anak ini hanya didasarkan atas data yang
terlaporkan, diduga kasus kekerasan anak yang tidak dilaporkan jumlahnya lebih
anak tahun 2013 sebanyak 33 kasus yang terdiri dari 28 kasus kekerasan seksual,
3 kasus kekerasan fisik dan 2 kasus kekerasan Psikis. Sedangkan tahun 2014,
kekerasan pada anak meningkat menjadi 64 kasus yang terdiri dari 49 kasus
kekerasan seksual, 9 kasus kekerasan fisik dan 6 kasus kekerasan psikis. Data
dari Polresta Kupang Kota, kekerasan pada anak tahun 2014 terdiri dari 30 kasus
Desa……………….. .
Kupang, ………………….2020
Mahasiswa
(…………………….)
NIM :…..
Menyetuhui
Pembimbing I Pembimbin II
(………………………..) (………………………..)