Anda di halaman 1dari 2

Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata ‘peta’?

Beragam interpretasi dan definisi bisa


saja muncul. Bagi sebagian orang, peta didefinisikan sebagai penunjuk arah ketika hendak menuju suatu
tempat. Wujudnya pun beragam, ada yang tergambar di sehelai kertas atau yang sudah termutakhirkan
dalam bentuk digital. Kita mengenalnya lewat beberapa aplikasi seperti google maps, waze dan lain
sebagainya. Bagi sebagian lainnya, peta berarti gambaran informasi dan data yang merepresentasikan
suatu wilayah. Informasi dan data tersebut dapat mengenai ketinggian tanah, kontur, sebaran fasilitas
umum dan lain sebagainya. Lalu, apa yang sebenarnya menjadi definisi resmi dari peta?

Menurut International Cartographic Association (ICA) pada tahun 1973, Peta adalah suatu gambaran
atau representasi unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan alam atau buatan di atas permukaan
bumi dan digambarkan pada suatu bidang datar. Peta merupakan penyajian muka bumi dalam bentuk
yang lebih kecil dari daerah yang dipetakan, dengan syarat bahwa besaran suatu jarak dibuat sebanding
dengan besaran jarak yang disajikan di peta. Dilansir dari blog geograph88, Peta juga kerap disebut
sebagai wadah komunikasi atau suatu signal antara pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima
pesan (pengguna peta). Apa yang menjadi pesannya? Yang menjadi pesannya adalah informasi tentang
realita dari fenomena geografi. Pada dasarnya peta adalah sebuah data yang didesain untuk
menghasilkan informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data lainnya yang
berkaitan dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan menghasilkan gambaran kartografi.

Tidak hanya itu, peta juga didefinisikan dalam produk hukum dan kebijakan seperti yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang. Dalam peraturan pemerintah tersebut, disebutkan bahwa peta adalah suatu gambaran dari
unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi
yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

Skala Peta dan Jenis-Jenisnya

Berbicara tentang peta, tentu tidak bisa terlepas dari pembahasan mengenai skala peta. Dalam
penyajian suatu peta perlu diperhitungkan skala peta yang akan digunakan, karena hal ini akan
berpengaruh kepada tingkat kedetailan dari unsur-unsur permukaan bumi yang disajikan. Masih
menurut peraturan pemerintah yang sama seperti yang dijelaskan di atas, Skala adalah perbandingan
jarak dalam suatu peta dengan jarak yang sama di muka bumi. Lebih lanjut, fungsi skala peta yaitu untuk
menghitung jarak antara dua lokasi dalam peta, sehingga memungkinkan mengukur jarak secara
langsung dengan hanya melihat pada peta tanpa harus mendatangi lokasi sebenarnya dan melakukan
pengukuran.
Skala peta erat kaitannya dengan ketelitian peta yang memiliki definisi sebagai ketepatan, kerincian dan
kelengkapan data, dan/atau informasi georeferensi dan tematik, sehingga merupakan penggabungan
dari sistem referensi geometris, skala, akurasi atau kerincian basis data, format penyimpanan secara
digital termasuk kode unsur, penyajian kartografis mencakup simbol, warna, arsiran dan notasi serta
kelengkapan muatan peta.

Terdapat beberapa istilah dalam penyebutan suatu skala peta, yaitu:

● Peta skala besar, angka pembandingnya sekitar 500 sampai dengan 10.000, yaitu peta dengan skala
1:500 sampai dengan 1:10.000.

● Peta skala sedang, angka pembandingnya sekitar 25.000 sampai dengan 50.000, yaitu peta dengan
skala 1:25.000 sampai dengan 1:50.000.

● Peta skala kecil, angka perbandingannya lebih besar dari 50.000, yaitu peta dengan skala mulai dari
1:100.000 sampai dengan tak terhingga.

Pemilihan suatu skala peta tergantung dari tujuan penggunaan peta bersangkutan. Hal ini pun berkaitan
dengan kedetailan unsur-unsur muka bumi yang ingin disajikan dalam suatu peta. Semakin besar skala
peta, maka unsur muka bumi yang disajikan akan lebih detail.

Pada peta dengan skala 1:1000 dan 1:5000 akan terdapat perbedaan dalam penyajian unsur-unsur muka
buminya. Penyajian yang lebih detail akan disajikan pada peta dengan skala 1:1000. Hal ini karena objek
terkecil di lapangan yang harus disajikan pada peta yaitu berukuran 1 m x 1 m, sedangkan pada skala
1:5000 yaitu 5 m x 5 m. Begitu pun dengan garis ketinggian yang disajikan pada peta (garis kontur). Pada
skala peta 1:1000, garis kontur yang disajikan akan lebih rapat dibandingkan dengan skala peta 1:5000.
Perhitungan interval kontur yaitu setengah dari skala peta. Sehingga selang kontur pada skala peta
1:1000 yaitu 0,5 m, sedangkan pada skala 1:5000 yaitu 2,5 m.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kedetailan unsur-unsur muka bumi ditentukan
oleh skala peta. Sehingga, penentuan skala peta terhadap penggunaan peta sangatlah penting. Untuk
kepentingan pemetaan yang detail, maka perlu digunakan peta skala besar. Berbeda dengan jika ingin
mengetahui perubahan tutupan lahan, peta dengan skala sedang pun sudah cukup.

Anda mungkin juga menyukai