Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN KHUSUS

PENGURUS KOPERASI “............................”

Nomor : ........./Persus/...../.........

Tentang

HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN

KOPERASI “.........................”

Menimbang :

a. Bahwa perlunya mencipatakan suasana kerja yang kondusif dan harmonis di


dalam Koperasi..............
b. Untuk dapat bekerja secara baik, karyawan perlu adanya jaminan hak yang
akan diterimanya dan kewajiban yang harus dilakukannya di dalam
pekerjaan, perlu adanya pedoman tertulis tentang hak dan kewajiban
karyawan

Mengingat :

1. Undang-undang Koperasi Nomor 17 Tahun 2013


2. Anggaran Dasar Koperasi................................
3. Anggaran Rumah Tangga Koperasi.................

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Peraturan Khusus tentang Hak dan Kewajiban Karyawan


Koperasi...............................................................

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud :

(1). Peraturan Khusus adalah Peraturan Khusus tentang Hak dan Kewajiban
karyawan, yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut Peraturan Khusus;
(2). Pengurus adalah  Pengurus Koperasi ....................., yang selanjutnya dalam
peraturan ini disebut Pengurus;

(3). Pengawas adalah Pengawas Koperasi ........................., yang selanjutnya


dalam peraturan ini disebut Pengawas;

(4). Karyawan adalah karyawan yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu)


tahun dan telah menjalani sebagai calon karyawan;

(5). Calon karyawan adalah tenaga kerja yang masih dalam masa percobaan dan
orientasi tugas lamanya sekitar 3 (tiga) bulan;

(6). Karyawan kontrak adalah tenaga kerja yang diangkat atas dasar kontrak kerja
untuk jangka waktu tertentu;

(7). Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,


wewenang dan hak seseorang karyawan dalam struktur  organisasi di
Koperasi...............;

(8). Manajer adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,


wewenang dan hak seseorang dalam  memimpin suatu  usaha di
Koperasi...................;

(9). Tunjangan adalah tunjangan yang diberikan secara tetap kepada karyawan
yang menduduki jabatan tertentu dalam organisasi/usaha
Koperasi ............................

(10). Cuti adalah cuti yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan jenis cuti yang
dimohonkan oleh yang bersangkutan dalam tahun berjalan;

BAB II

  KEWAJIBAN, LARANGAN DAN HAK KARYAWAN

Pasal 2

Kewajiban Karyawan

Setiap karyawan wajib :

(1). Bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa

(2). Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
Pemerintah;

(3). Berniat bekerja sebagai pengabdian kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa

(4). Mengutamakan kepentingan Koperasi di atas kepentingan pribadi dan atau


golongan;
(5). Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Karyawan Koperasi;

(6). Melaksanakan tugas kekaryawanan dengan sebaik-baiknya dan penuh


pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

(7). Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat;

(8). Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan persatuan dan kesatuan


karyawan;

(9). Mentaati ketentuan hari dan jam kerja, yaitu :

1. Hari kerja adalah hari efektif yang bukan hari libur berdasarkan kalender
nasional, yaitu mulai hari Senin sampai dengan hari Jum’at (5 hari kerja);
2. Jam kerja adalah jam kerja efektif yang berlangsung mulai pukul 08.00
sampai dengan 16.00 WIB;

(10). Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif dan


menyenangkan;

(11). Menggunakan dan memelihara fasilitas atau barang-barang Koperasi dengan


baik;

(12). Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada konsumen/anggota


sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

(13). Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan maupun peraturan


koperasi yang berlaku;

(14). Berpakaian rapi dan sopan;

(15). Bersikap dan bertingkah laku sopan serta santun kepada konsumen/anggota,
sesama karyawan, dan atasan;

(16). Membantu melaksanakan tugas pada bagian/unit atas perintah dan atau seizin
dari atasannya.

(17). Melaporkan dengan segera apabila mengetahui telah terjadi hal-hal yang
merugikan Koperasi kepada Pengurus.

Pasal 3

Larangan

Setiap karyawan dilarang :

(1). Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan, martabat dan citra
koperasi dan karyawan;
(2). Menyalahgunakan wewenang dan jabatan

(3). Bekerja menjadi karyawan di tempat lain;

(4). Menyalahgunakan barang-barang/fasilitas, uang atau surat-surat berharga milik


koperasi;

(5). Memiliki, menjual, membeli, menggandakan, menyerahkan atau meminjamkan


barang-barang/fasisiltas, dokumen atau surat-surat berharga milik koperasi;

(6). Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sekerja, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan koperasi;

(7). Menginformasikan rahasia koperasi kepada pihak lain;

(8). Meninggalkan tugas sebelum waktunya tanpa seizin atasannya atau Pengurus;

Pasal 4

Hak Karyawan

Setiap karyawan mempunyai hak :

(1). Mendapat gaji;

(2). Mendapat bantuan perawatan kesehatan;

(3). Cuti;

(4). Mendapat tunjangan, honorarium,  dan bantuan lain yang sesuai dengan
ketentuan;

(5). Diangkat dalam suatu jabatan tertentu;

(6). Menerima penghargaan atas prestasinya;

(7). Ketentuan pada ayat (5) dan (6) pasal ini tidak berlaku bagi Karyawan Kontrak.

BAB III

PENGGAJIAN

Pasal 5
Sistem Penggajian

(1). Pemberian gaji karyawan dilaksanakan setelah karyawan melakukan tugasnya;

(2). Pembayaran gaji karyawan diberikan setiap akhir bulan, dan selambat-
lambatnya tanggal 5 (lima) bulan berikutnya;

(3). Penerapan gaji karyawan berdasarkan SK Pengurus tentang skala gaji


karyawan koperasi;

(4).  Dasar penerapan gaji karyawan adalah pendidikan ,masa kerja, dan prestasi;

(5). Ketentuan ayat (3), dan (4) pasal ini tidak berlaku bagi Karyawan Kontrak.

Pasal 6

Kenaikan Gaji berkala

(1). Kepada karyawan diberikan kenaikan gaji berkala, apabila dipenuhi syarat-
syarat :

1. telah mencapai 2 (dua) tahun masa kerja, dihitung sejak secara nyata
melaksanakan tugas sebagai calon karyawan, dan untuk selanjutnya setiap 2
(dua) tahun;
2. Penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata sekurang-kurangnya baik

 (2) . Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan Surat keputusan Pengurus;

 (3). Apabila karyawan yang bersangkutan belum memenuhi syarat sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) huruf b tersebut di atas, maka kenaikan gaji berkalanya
ditunda paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 7

Uang Lembur

(1). Bagi karyawan yang mendapat tugas dan harus dilaksanakan di luar jam kerja,
maka kepada yang bersangkutan diberikan uang lembur;

(2). Pemberian uang lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) besarnya
disesuaikan dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku;

(3). Pembayaran uang lembur dilaksanakan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.

 
BAB IV

CUTI KARYAWAN

Pasal 8

Jenis Cuti

(1). Yang dimaksud cuti karyawan adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan
dalam jangka waktu tertentu dengan tetap menerima gaji penuh;

(2). Cuti yang dimaksud terdiri dari :

1. Cuti bersalin;
2. Cuti sakit

Pasal 9

Cuti Bersalin

(1). Karyawan yang telah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus-
menerus berhak atas cuti bersalin;

(2). Hak cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan hanya untuk
persalinan anak pertama dan anak kedua;

(3). Lamanya cuti tersebut paling lama adalah 3 bulan, yaitu 1,5 (satu setengah)
bulan sebelum dan 1,5 (satu setengah) bulan setelah persalinan;

(4). Untuk mendapatkan cuti bersalin, karyawan wanita yang bersangkutan


mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus dengan dilampiri surat
keterangan dokter yang merawat;

(5). Cuti bersalin diberikan dengan rekomendasi/ persetujuan Kepala


Bagian/Unit/atasan karyawan yang bersangkutan;

(6). Izin cuti ditetapkan oleh Pengurus;

(7). Sebelum melaksanakan cuti yang bersangkutan harus menyerahkan tugasnya


kepada atasannya;

Pasal 10

Cuti Sakit

(1). Setiap karyawan yang menderita sakit berhak atas cuti sakit;
(2). Karyawan yang mengalami gugur kandungan (abortus) berhak atas cuti sakit
paling lama 6 (enam) hari kerja;

(3). Karyawan yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas cuti sakit
dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis
kepada atasannya;

(4). Karyawan yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 7 (tujuh)
hari harus mengajukan permohonan cuti sakit secara tertulis kepada Pengurus dan
diketahui oleh atasannya dengan melampirkan surat keterangan dokter;

(5). Karyawan yang menderita sakit lebih dari 7 (tujuh)  hari kerja harus mengajukan
permohonan cuti sakit secara tertulis kepada Pengurus dengan melampirkan surat 
keterangan dokter pemerintah; dan cuti sakit tersebut diberikan untuk paling lama 2
(dua) bulan;

(6). Karyawan yang menderita sakit selama 3 (tiga) bulan dan belum sembuh dari
penyakitnya harus diuji kembali kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh
Koperasi;

(7). Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan tersebut karyawan yang


bersangkutan belum sembuh dari penyakitnya, maka karyawan yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat dengan mendapatkan hak-haknya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

(8). Cuti sakit ditetapkan oleh Pengurus.

BAB V

JABATAN

Pasal 11

(1). Jabatan di dalam koperasi adalah jabatan struktural

(2). Jabatan struktural terdiri dari Manajer dan  Kepala Bagian/Unit

(3). Pengangkatan karyawan dalam suatu jabatan harus mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut :

1. Integritas dan kejujuran


2. Penilaian pelaksanaan pekerjaan;
3. Keahlian;
4. Kemungkinan pengembangannya;

(4). Pengangkatan dalam suatu jabatan ditetapkan dengan Keputusan Pengurus


setelah berkoordinasi dengan Pengawas.
 

BAB VI

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 12

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(1). Terhadap setiap karyawan dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan sekali


dalam setahun;

(2). Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam Daftar Penilaian


Pelaksanaan Pekerjaan (DP3);

(3). Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dibuat setiap tahun pada akhir bulan
Desember;

(4). Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan oleh Pengurus.

Pasal 13

Unsur yang Dinilai dan Nilai Pelaksanaan Pekerjaan

(1). Unsur-unsur yang dinilai adalah :

1. Kejujuran
2. Kesetiaan
3. Prestasi kerja
4. Tanggung jawab
5. Kerjasama
6. Prakarsa
7. Kepemimpinan

(2). Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan  sebagai  berikut :

1. 91-100 = Baik sekali


2. 76- 90  = Baik
3. 61-75   = Cukup
4. 57-60   = Sedang
5. 56 ke bawah = Kurang

BAB VII

DISIPLIN KARYAWAN
Pasal 14

Pelanggaran Disiplin

(1). Setiap karyawan yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana


dimaksud dalam BAB II Pasal 2 dan Pasal 3 dalam peraturan ini adalah telah
melakukan pelanggaran disiplin;

2. Setiap karyawan yang melanggar disiplin dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Pasal 15

Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin

(1). Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :

1. Hukuman disiplin ringan;


2. Hukuman disiplin sedang;
3. Hukuman disiplin berat;

(2). Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :

1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis.

(3). Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :

1. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun


2. Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama
1 (satu) tahun;
3. Penundaan kenaikan gaji untuk paling lama 1 (satu) tahun.

(4). Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :

1. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;
2. Pembebasan dari jabatan;
3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;
4. Pemberhentian tidak dengan hormat.

(5). Penjatuhan  sanksi berat dilakukan melalui Keputusan Pengurus setelah


berkoordinasi dengan Pengawas

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16

(1). Dengan berlakunya peraturan ini segala peraturan karyawan yang ada dan tidak
bertentangan dengan peraturan khusus ini dinyatakan tetap berlaku;

(2). Peraturan yang ada yang bertentangan dengan Peraturan Khusus ini dinyatakan
tidak berlaku lagi

Anda mungkin juga menyukai