Nomor : ........./Persus/...../.........
Tentang
KOPERASI “.........................”
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1). Peraturan Khusus adalah Peraturan Khusus tentang Hak dan Kewajiban
karyawan, yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut Peraturan Khusus;
(2). Pengurus adalah Pengurus Koperasi ....................., yang selanjutnya dalam
peraturan ini disebut Pengurus;
(5). Calon karyawan adalah tenaga kerja yang masih dalam masa percobaan dan
orientasi tugas lamanya sekitar 3 (tiga) bulan;
(6). Karyawan kontrak adalah tenaga kerja yang diangkat atas dasar kontrak kerja
untuk jangka waktu tertentu;
(9). Tunjangan adalah tunjangan yang diberikan secara tetap kepada karyawan
yang menduduki jabatan tertentu dalam organisasi/usaha
Koperasi ............................
(10). Cuti adalah cuti yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan jenis cuti yang
dimohonkan oleh yang bersangkutan dalam tahun berjalan;
BAB II
Pasal 2
Kewajiban Karyawan
(2). Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
Pemerintah;
(3). Berniat bekerja sebagai pengabdian kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa
1. Hari kerja adalah hari efektif yang bukan hari libur berdasarkan kalender
nasional, yaitu mulai hari Senin sampai dengan hari Jum’at (5 hari kerja);
2. Jam kerja adalah jam kerja efektif yang berlangsung mulai pukul 08.00
sampai dengan 16.00 WIB;
(15). Bersikap dan bertingkah laku sopan serta santun kepada konsumen/anggota,
sesama karyawan, dan atasan;
(16). Membantu melaksanakan tugas pada bagian/unit atas perintah dan atau seizin
dari atasannya.
(17). Melaporkan dengan segera apabila mengetahui telah terjadi hal-hal yang
merugikan Koperasi kepada Pengurus.
Pasal 3
Larangan
(1). Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan, martabat dan citra
koperasi dan karyawan;
(2). Menyalahgunakan wewenang dan jabatan
(6). Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sekerja, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan koperasi;
(8). Meninggalkan tugas sebelum waktunya tanpa seizin atasannya atau Pengurus;
Pasal 4
Hak Karyawan
(3). Cuti;
(4). Mendapat tunjangan, honorarium, dan bantuan lain yang sesuai dengan
ketentuan;
(7). Ketentuan pada ayat (5) dan (6) pasal ini tidak berlaku bagi Karyawan Kontrak.
BAB III
PENGGAJIAN
Pasal 5
Sistem Penggajian
(2). Pembayaran gaji karyawan diberikan setiap akhir bulan, dan selambat-
lambatnya tanggal 5 (lima) bulan berikutnya;
(4). Dasar penerapan gaji karyawan adalah pendidikan ,masa kerja, dan prestasi;
(5). Ketentuan ayat (3), dan (4) pasal ini tidak berlaku bagi Karyawan Kontrak.
Pasal 6
(1). Kepada karyawan diberikan kenaikan gaji berkala, apabila dipenuhi syarat-
syarat :
1. telah mencapai 2 (dua) tahun masa kerja, dihitung sejak secara nyata
melaksanakan tugas sebagai calon karyawan, dan untuk selanjutnya setiap 2
(dua) tahun;
2. Penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata sekurang-kurangnya baik
(2) . Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan Surat keputusan Pengurus;
Pasal 7
Uang Lembur
(1). Bagi karyawan yang mendapat tugas dan harus dilaksanakan di luar jam kerja,
maka kepada yang bersangkutan diberikan uang lembur;
(2). Pemberian uang lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) besarnya
disesuaikan dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku;
BAB IV
CUTI KARYAWAN
Pasal 8
Jenis Cuti
(1). Yang dimaksud cuti karyawan adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan
dalam jangka waktu tertentu dengan tetap menerima gaji penuh;
1. Cuti bersalin;
2. Cuti sakit
Pasal 9
Cuti Bersalin
(1). Karyawan yang telah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus-
menerus berhak atas cuti bersalin;
(2). Hak cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan hanya untuk
persalinan anak pertama dan anak kedua;
(3). Lamanya cuti tersebut paling lama adalah 3 bulan, yaitu 1,5 (satu setengah)
bulan sebelum dan 1,5 (satu setengah) bulan setelah persalinan;
Pasal 10
Cuti Sakit
(1). Setiap karyawan yang menderita sakit berhak atas cuti sakit;
(2). Karyawan yang mengalami gugur kandungan (abortus) berhak atas cuti sakit
paling lama 6 (enam) hari kerja;
(3). Karyawan yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas cuti sakit
dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis
kepada atasannya;
(4). Karyawan yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 7 (tujuh)
hari harus mengajukan permohonan cuti sakit secara tertulis kepada Pengurus dan
diketahui oleh atasannya dengan melampirkan surat keterangan dokter;
(5). Karyawan yang menderita sakit lebih dari 7 (tujuh) hari kerja harus mengajukan
permohonan cuti sakit secara tertulis kepada Pengurus dengan melampirkan surat
keterangan dokter pemerintah; dan cuti sakit tersebut diberikan untuk paling lama 2
(dua) bulan;
(6). Karyawan yang menderita sakit selama 3 (tiga) bulan dan belum sembuh dari
penyakitnya harus diuji kembali kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh
Koperasi;
BAB V
JABATAN
Pasal 11
BAB VI
Pasal 12
(3). Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dibuat setiap tahun pada akhir bulan
Desember;
Pasal 13
1. Kejujuran
2. Kesetiaan
3. Prestasi kerja
4. Tanggung jawab
5. Kerjasama
6. Prakarsa
7. Kepemimpinan
BAB VII
DISIPLIN KARYAWAN
Pasal 14
Pelanggaran Disiplin
2. Setiap karyawan yang melanggar disiplin dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Pasal 15
1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis.
1. Penurunan gaji setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun;
2. Pembebasan dari jabatan;
3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;
4. Pemberhentian tidak dengan hormat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
(1). Dengan berlakunya peraturan ini segala peraturan karyawan yang ada dan tidak
bertentangan dengan peraturan khusus ini dinyatakan tetap berlaku;
(2). Peraturan yang ada yang bertentangan dengan Peraturan Khusus ini dinyatakan
tidak berlaku lagi