Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Fakta dan Opini

Sebuah kegiatan biasanya diakhiri dengan laporan, baik lisan maupun tertulis. Suatu laporan dapat
dipastikan memuat hal-hal yang benar, nyata, dan telah terjadi. Hal ini biasa disebut fakta. 

Namun demikian, laporan tidak ditabukan berisi hal-hal atau pernyataanpernyataan yang sifatnya
baru berupa gagasan, usulan, pendapat, dan sejenisnya. Itulah yang disebut opini.

Jika sebuah laporan menyatakan:Kegiatan penyuluhan penyakit menular tersebut telah berlangsung
selama tiga hari, yakni tanggal 2, 3, dan 4 Januari 2007, maka  pernyataan tersebut bersifat fakta
karena memang telah benar-benar terjadi atau telah dilaksanakan.

Akan tetapi, jika sebuah laporan menyatakan:Kegiatan tersebut berjalan dengan sangat lancar,
tertib, dan sukses, maka hal itu disebut opini atau pendapat karena penilaian lancar, tertib, dan
sukses adalah pendapat si pelapor. Bisa jadi, orang lain menganggap sebaliknya.

Contoh-contoh Fakta dan Opini


Bacalah penggalan laporan berikut ini dengan cermat. Perhatikan contoh-contoh fakta dan opini  di
bawahnya!

.... Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru yang kami hormati. Kegiatan bakti sosial
yang telah kami laksanakan tersebut pada dasarnya mendapat sambutan positif dari pemerintah
kecamatan, terutama Dinas Pasar Kecamatan Kedung Sari. Bahkan, pada kesempatan berpamitan,
Kepala Pasar Kedung Sari, Bapak Suherman Toga, menyampaikan keinginannya agar kegiatan
bakti sosial berupa kepedulian kebersihan pasar tersebut dilaksanakan rutin, setidak-tidaknya sekali
dalam  setahun. Menurut beliau, bakti sosial akan meningkatkan motivasi masyarakat untuk peduli
sesama.

Selanjutnya, perkenankan kami menyampaikan rincian kegiatan sebagai berikut.

1. Pelaksana
a. Unsur guru/karyawan
b. Semua anggota OSIS

2. Waktu dan tempat pelaksanaan


a. Waktu : tanggal 2-3 Januari 2007
b. Tempat : Pasar Kecamatan Kedung Sari dan sekelilingnya.

3. Sumber dana
a. Anggaran program OSIS tahun 2007/2008
b. Sumbangan donatur
c. Sumbangan dari pihak sponsor (rincinan terlampir)

Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru serta karyawan SMA Janotama yang kami hormati.
Mengingat kegiatan ini dipandang bernilai positif dan luhur, maka hendaknya tetap
diselenggarakan pada tahun yang akan datang. 
Demikianlah laporan kami berkenaan dengan telah selesainya salah satu program OSIS dalam
rangka memeriahkan peringatan HUT sekolah, yakni bakti sosial.
Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Berdasarkan laporan kegiatan tersebut dapat diperoleh fakta dan opini sebagai berikut.

1. Fakta
a. Kegiatan bakti sosial mendapat sambutan positif dari Dinas Pasar Kecamatan Kedung Sari.
b. Kegiatan bakti sosial dilaksanakan oleh unsur guru dan anggota OSIS.

2. Opini
a. Bakti sosial akan meningkatkan motivasi masyarakat untuk peduli sesama.
b. Kegiatan bakti sosial dipandang bernilai positif dan luhur, maka hendaknya tetap
diselenggarakan pada tahun-tahun mendatang.
.... Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru yang kami hormati. Kegiatan bakti sosial
yang telah kami laksanakan tersebut pada dasarnya mendapat sambutan positif dari pemerintah
kecamatan, terutama Dinas Pasar Kecamatan Kedung Sari. Bahkan, pada kesempatan berpamitan,
Kepala Pasar Kedung Sari, Bapak Suherman Toga, menyampaikan keinginannya agar kegiatan
bakti sosial berupa kepedulian kebersihan pasar tersebut dilaksanakan rutin, setidak-tidaknya sekali
dalam  setahun. Menurut beliau, bakti sosial akan meningkatkan motivasi masyarakat untuk peduli
sesama.

Selanjutnya, perkenankan kami menyampaikan rincian kegiatan sebagai berikut.

1. Pelaksana
a. Unsur guru/karyawan
b. Semua anggota OSIS

2. Waktu dan tempat pelaksanaan


a. Waktu : tanggal 2-3 Januari 2007
b. Tempat : Pasar Kecamatan Kedung Sari dan sekelilingnya.

3. Sumber dana
a. Anggaran program OSIS tahun 2007/2008
b. Sumbangan donatur
c. Sumbangan dari pihak sponsor (rincinan terlampir)

Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru serta karyawan SMA Janotama yang kami hormati.
Mengingat kegiatan ini dipandang bernilai positif dan luhur, maka hendaknya tetap
diselenggarakan pada tahun yang akan datang. 
Demikianlah laporan kami berkenaan dengan telah selesainya salah satu program OSIS dalam
rangka memeriahkan peringatan HUT sekolah, yakni bakti sosial.
Atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Buku Jendela Ilmu
Berdasarkan survei dan laporan dari Human Development Report(UNDP)
tahun 2005, nilai human development index (HDI) bangsa Indonesia sangat
rendah, yaitu sebesar 0,697. Hal ini menyebabkan Indonesia menempati
peringkat ke-110 dari 174 negara. Hal ini berarti bahwa Sumber Daya
Manusia (SDM) Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara di kawasan
Asia Tenggara. Standar hidup dan kualitas hidup bangsa Indonesia masih
rendah. Hal ini berdampak pula pada tingkat budaya masyarakatnya,
termasuk budaya membaca. Kenyataan ini memperlihatkan adanya
kompleksitas persoalan yang menyelimuti bangsa Indonesia. Salah satu
penyebab rendahnya kualitas hidup bangsa Indonesia salah satunya karena
pengetahuan masyarakat masih rendah. Pengetahuan masyarakat rendah
karena budaya membaca masyarakatnya rendah

Membangun budaya baca bukan sekadar menyediakan buku atau ruang


baca, melainkan juga membangun pemikiran, perilaku, dan budaya dari
generasi yang tidak suka membaca menjadi generasi yang suka membaca.
Dari sana, kreativitas dan transfer pengetahuan dapat berlangsung dan
berkembang secara intensif.

Walaupun perkembangan teknologi informasi sangat pesat, buku tetap


menjadi media yang tak terkalahkan. Kemajuan sebuah bangsa bukan
berasal dari melihat atau mendengarkan, melainkan dari membaca catatan-
catatan, literatur, dan berkas-berkas tertulis. Oleh karena budaya membaca
sangat penting bagi kemajuan bangsa di satu sisi dan kompleksitasnya
persoalan yang melingkupi budaya membaca di sisi yang lain, sudah saatnya
semua pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, maupun dunia perbukuan, memberikan kepedulian
yang lebih bagi tumbuhnya budaya membaca. Pendirian taman-taman
bacaan di berbagai tempat, penerjemahan buku-buku asing yang bermutu,
penyediaan buku-buku murah yang terjangkau, serta keteladanan tokoh
masyarakat dalam membaca dan menulis buku merupakan langkah strategis
bagi pemberdayaan budaya baca masyarakat.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya kita untuk memulai tradisi baru
dalam menghargai seseorang dengan buku. Kalau selama ini orang sangat
tidak asing dengan ungkapan katakan dengan bungauntuk melambangkan
keakraban dan kasih sayang, ungkapan katakan dengan buku dapat dijadikan
sebuah momentum untuk menggugah kesadaran kita agar selalu membaca
dan menelurkan karya-karya agung sebagai monumen peradaban manusia.

Coba, dari contoh teks laporan tadi, kira-kira ada di mana kalimat yang berisi
fakta dan di mana kalimat yang berisi opini?

Anda mungkin juga menyukai