DOSEN:
NPM : 201922038
2020
Komunikasi pada pase anger
Pase orientasi
Perawat : assalamualaikum wr.wb. ini bapak Lukman ya? Saya suster Fatma, saya bertugas dari
pukul 07.00-14.00 WIB. Bapak dari tadi kok murung terus… dari tadi Diem aja tidak
mengobrol...
Perawat : yaudah ya, kita berbincang disni aja ya. Cuman 15 menit aja kok, bapak setuju?
Pasien : iya.
Fase kerja
Perawat : coba bapak ceritakan pada suster, apa sih yang bapak rasakan sekarang?
Perawat : (sambil menepuk pundak bapak lukman) pak.. bapak harus sadar dengan apa yang
terjadi. Kemarin, Kaki bapak sudah diamputasi.
Pasien : (menagis) Kenapa nasib saya seperti ini sus.. bagai mana saya bekerja bagaimana
saya berjalan siapa yang akan peduli dengan saya..
Perawat : Bapak,… saya tau ini sangat berat buat bapak tapi bapak harus menerima keadaan
ini…
Perawat : saya punya cara untuk meredakan kekesalan. Bapak bisa tarik nafas sedalam-
dalamnya, lalu keluarkan melalui mulut. Ayo kita coba (perawat mengajari tehknik
relaksasi)
Pasien : (mengangguk)
Perawat : ada cara lain selain teknik tarik nafas dalam yaitu dengan istigfar. Selain itu, bapak
bisa sambil whudu kemudian sholat mengaji atau melakukan aktifitas yang bapak
suka. Agar hati bapak tenang.
Pasien : baiklah.
Perawat : bapak bisa pakek cara itu ketika bapak tidak bisa mengontrol perasaan bapak. bapak
mengerti?
Perawat : nah, sekang bapak istirahat ya. kalau tidak capek, Bapak bisa mengorbrol dengan
keluarga..
Pasien : (diam)
Perawat : atau bapak mau di jadwalkan buat aktifitas yang ingin bapak lakukan?
Pasien : (mengangguk)
Fase terminasi
Perawat : nah tadi saya sudah mengajarkan teknih untuk meredakan kekesalan , bisa bapak
sebutkan lagi apa saja?
Pasien : dengan narik nafas dalam, mengaji, istigfar, whudu kemudian sholat.
Perawat : benar sekali pak, baiklah kalau begitu bagaimana kalok kita kontrak waktu lagi untuk
besokny, di jam yang sama?
Perawat : oke baiklah,bapak istirahat ya, ingat pesan saya yang tadi ya. assalamualaikum..
Pasien : waalaikumsalam..
CATATAN KEPERAWATAN
Data: S:
DS: klien mengatakan tidak bisa menerima dan mersa Klien mengatakan sudah
kehilangan kakinya dan merasa tidak ada harapan hidup lebih lega
lagi, klien mengatakan tidak bias tidur dan mengeluh Dada terasa lebih plong
bingung bagaimana nanti dia bias bekerja O:
DO: klien tampak sedih, murung dan menyeka air mata Klien tampak lebih
aat berinteraksi dengan perawat bersemangat, dan tidak lagi
Diagnosis keperawatan: berdiam diri
Isolasi social menarik diri A:
Implementasi: Isolasi social menarik diri
Jam Dx Tindakan teratasi sebagian
08.00.00 Dx 1 - Bina hubungan saling percaya P:
dengan prinsip komunikasi
Lanjutkan intervensi
teraupetik
- Menggali penyebab masalah
- Memberi kesempatan pasien
mengungkapkan perasaannya
- Ajarkan tekhnis nafas dalam
dan beribadah juga berdoa
kepada pasien sebagai cara
untuk membuat perasaan lebih
baik.
- Evaluasi tindakan yang
diajarkan
Rencana Tindak Lanjut:
Monitor perilaku pasien
Evaluasi rasa kehilangan pasien
TTD
Nama Perawat