Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TIPE


SCRAMBLE MELALUI MEDIA WALL CHART UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 1
SD NEGERI 01 ALASTUWO PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020 /
2021

OLEH:

NAMA : DESY WAHYU PANCANINGRUM


NIM : 202010631011225

MAHASISWA PPG DALJAB ANGKATAN 1 PGSD

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia untuk mengungkapkan

ide, perasaan, maupun keinginannya. Seseorang yang ingin berkomunikasi memerlukan

beberapa aspek dalam berbahasa, tidak hanya berbicara saja. Sebagaimana yang

dijelaskan Henry Guntur Tarigan (2008: 1) bahwa keterampilan berbahasa di sekolah

biasanya meliputi keterampilan menyimak / mendengarkan, berbicara, membaca,

menulis. Aspek-aspek tersebut perlu dimiliki oleh setiap orang, tidak hanya

untukmencapai keberhasilan di sekolahtetapi juga untuk memperoleh informasi

di kehidupan bemasyarakatnya, misalnya informasi dari media cetak. Salah satu fokus

pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting adalah

pembelajaran membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak

dini, anak akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca ini

menjadi dasar utama tidak hanya di pembelajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi

pembelajaran mata pelajaran lain. Selain itu,dengan membaca siswa juga dapat

memperluas wawasan dan pengetahuannya.

Kegiatan membaca dalam memperoleh pengetahuan terdiri dari beberapa

aktivitas. Farida Rahim (2011: 2) mengemukakan bahwa keterampilan membaca

mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis,

dan pemahaman kreatif. Penekanan membaca pada tahap ini adalah perseptual yaitu

pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Hal yang

diutamakan dalam pembelajaran membaca di kelas adalah agar siswa dapat membaca

kata-kata dan kalimat sederhana dengan tepat dan lancar.


Berdasarkan observasi awal yang dilakukan dikelas I SDN 01 Alastuwo, tahun

pelajaran 2020 / 2021 dari 22 siswa, diperoleh informasi bahwa siswa kelas I

mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuanmembaca. Itu disebabkan oleh

tidak digunakannya media pembelajaran yang ada di sekolah serta penyajian

pembelajaran yang sebagian besar dilakukan guru dengan menggunakan ceramah. Rata-

rata nilai siswa dibawah KKM yang ditetapkan, sementara KKM yang ditetapkan di

SDN 01 Alastuwo65.

Kegiatan yang menarik dan menyenangkan merupakan suatu bagian penting

dalam mendorong perkembangan bahasa, karena anak harus mampu mengungkapkan

dan menggunakan kata-kata. Untuk mendorong anak agar mampu mengungkapkan diri

dengan kata-kata, maka pembelajaran akan dilakukan dengan model tipe scramble

melalui media wall chart.

Model Pembelajaran Scramble merupakan model pengembangan dari metode

ceramah yang diperkaya dan berorientasi kepada keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran. Model ini juga model yang memadukan kemampuan menjawab

pertanyaan dengan kejelian mencocokkan jawaban soal dengan jawaban yang telah

disiapkan tetapi dengan susunan huruf yang acak. Siswa hanya ditugaskan mengkoreksi

(membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang benar

1. Kelebihan Model Pembelajaran Scramble

a. Peserta didik akan sangat terbantu dalam mencari jawaban.

b. Mendorong peserta didik untuk belajar mengerjakan soal tersebut.

c. Kegiatan pembelajaran ini mendorong pemahaman peserta didik terhadap materi

pelajaran dengan bantuan teman-temannya sesama peserta didik.

d. Adanya pembelajaran sikap disiplin.


2. Kekurangan Model Pembelajaran Scramble.

a. Dengan materi yang telah disiapkan, membuat peserta didik kurang berpikir kritis.

b. Besar kemungkinan peserta didik mencontek jawaban teman sejawatnya.

c. Menghilangkan sikap kreatif peserta didik.

d. Peserta didik tinggal menerima bahan mentah.

Menurut Soeparno (1988:19), “Media wall chart merupakan suatu media

pembelajaran yang dapat berupa gambar, denah, bagan, atau skema yang biasanya

digantungkan pada dinding kelas”. Kegunaan media ini adalah untuk melatih

penguasaan kosakata dan penyusunan kalimat. Media wall chart sering disebut dengan

bagan dinding karena media ini dapat digantungkan di papan tulis atau di dinding kelas.

Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan pada

dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan tulis, wall chart berguna

untuk melatih penguasaan kosa kata dan penyusunan kalimat.

Bertolak dari masalah diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk

mengatasi masalah ini dengan judul PTK yaitu “PENERAPAN PEMBELAJARAN

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TIPE SCRAMBLE MELALUI MEDIA WALL

CHART UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 1

SD NEGERI 01 ALASTUWO PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020 /

2021”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas tentang penelitian tindakan kelas ini dapat

diidentifiaksi persoalan yang muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesiakhususnya

kemampuan membacapada siwa kelas 1SDN 01Alastuwosebagai berikut:


1. Kemampuan membaca siswa kelas 1 rendah, hanya beberapa siswa yang sudah bisa

membaca.

2. Model pembelajaran yang dilakukan selama ini belum tepat, hanya menggunakan

model ceramah.

3. Media pembelajaran berupa buku teks dan gambar yang kurang maksimal sehingga

siswa kurang tertarik.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan pembelajaran model tipe scramble melalui Wall Chart dapat

meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri 01 Alastuwo?

4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui

penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca ddengan menggunakan

model scramble melalui media wall chartpada siswa Kelas 1 SDNegeri I Alastuwopada

semester 1 Tahun Pelajaran 2020 / 2021.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

a. Memperbaiki proses belajar mengajar pada kemampuan membaca di SDN01 Alastuwo.

b. Meningkatkan profesionalisme guru sebagai wujud kepedulian kepada anak didiknya

2. Bagi Siswa
a. Siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

b. Menciptakan rasa senang belajar pada materi Bahasa Indonesia agar memiliki kemampuan

membaca yang baik.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi guru lain.

b. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah


B. KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action Research

adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang

dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar

yang lebih baik dari sebelumnya.MenurutArikunto, dkk (2006),

penelitiantindakankelasmerupakansuatupencermatanterhadapkegiatanbelajarberupasebu

ahtindakan, yang sengajadimunculkandanterjadidalamsebuahkelassecarabersama. 

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan

tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi

proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja

dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan

(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria

keberhasilan). Gambar dan penjelasan langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah

sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan

Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan

pembuatan media pembelajaran. 

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,

skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur tindakan yang

akan diterapkan. 

3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan

semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-penyimpangan

yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi

atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan. 

4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi

atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang

telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang terjadi.

Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau
mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan

tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan.

2. Kemampuan Membaca

Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia untuk mengungkapkan

ide, perasaan, maupun keinginannya. Seseorang yang ingin berkomunikasi memerlukan

beberapa aspek dalam berbahasa, tidak hanya berbicara saja. Sebagaimana yang

dijelaskan Henry Guntur Tarigan (2008: 1) bahwa keterampilan berbahasa di sekolah

biasanya meliputi keterampilan menyimak / mendengarkan, berbicara, membaca,

menulis. Aspek-aspek tersebut perlu dimiliki oleh setiap orang, tidak hanya

untukmencapai keberhasilan di sekolahtetapi juga untuk memperoleh informasi

di kehidupan bemasyarakatnya, misalnya informasi dari media cetak. Salah satu fokus

pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting adalah

pembelajaran membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak

dini, anak akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca ini

menjadi dasar utama tidak hanya di pembelajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi

pembelajaran mata pelajaran lain. Selain itu,dengan membaca siswa juga dapat

memperluas wawasan dan pengetahuannya.

Kegiatan membaca dalam memperoleh pengetahuan terdiri dari beberapa

aktivitas. Farida Rahim (2011: 2) mengemukakan bahwa keterampilan membaca

mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis,

dan pemahaman kreatif. Penekanan membaca pada tahap ini adalah perseptual yaitu

pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Hal yang

diutamakan dalam pembelajaran membaca di kelas adalah agar siswa dapat membaca

kata-kata dan kalimat sederhana dengan tepat dan lancar.


3. Model Tipe Scramble

Istilah scramble berasal dari bahasa Inggris yang berarti “perebutan,

pertarungan, perjuangan”. Model scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak

yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata

(Daudp 2009).

Alternatif pembelajaran dengan model ini dalam pembelajaran membaca lebih

didasarkan pada prinsip “bermain sambil belajar” yang digemari oleh anak-anak yang

masih duduk di sekolah dasar. Model scramble akan memungkinkan siswa untuk

belajar sambil bermain, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuat siswa

tertekan dan bosan.

Model scramble dipakai untuk sejenis permainan anak-anak, yang pada

dasarnya merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemilikan

kosakata mereka. Dengan jalan berlomba membentuk kosakata dari huruf-huruf yang

tersedia. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk

yakni 1) scramble kata, yaitu sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf

yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang

bermakna, 2) scramble kalimat, yaitu sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-

kata yang diacak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Dan 3)

scramble wacana yaitu sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-

kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis, bermakna.

Modelscramble yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

teknikscramble kata, karena lebih tepat digunakan untuk membaca lancar kalimat
sederhana siswa kelas I sekolah dasar.Hal yang perlu diperhatikan dari bermain sambil

belajar membaca lancar beberapa kalimat sederhana menggunakan modelscramble ini

terbagi dalam 3kegiatan yaitu tahap (1) persiapan, (2) kegiatan inti, (3) tindak lanjut.

4. Media Wall Chart

Media wall chart merupakan media yang berupa gambar, denah, bagan, atau

skema, yang biasanya dapat digantungkan pada dinding di ruang kelas. Menurut Majid

(2005, hlm. 178) “wall chart adalah bahan cetak, berupa bagan siklus/proses atau grafik

yang bermakna menunjukkan proporsi tertentu”.

Media wall chart berupa gambar disebut juga carta gambar. Menurut Soeparno

(1988, hlm. 19) “carta gambar merupakan gambar semantik yang hampir mirip dengan

gambar berseri, namun tentu saja perbedaannya sangat terlihat jelas dengan gambar

berseri”. Perbedaan carta gambar dengan gambar seri, antara lain: (1) gambar-gambar

pada gambar seri merupakan rangkaian cerita, sedangkan gambar-gambar pada carta

gambar bukan merupakan rangkaian cerita, hanya saja dikelompokkan menurut

jenisnya, misalnya kelompok gambar benda tak hidup, kelompok benda hidup, dan

sebagainya, (2) gambar-gambar pada gambar seri merupakan gambar memoris,

sedangkan gambar-gambar pada carta gambar merupakan gambar semantik.

Wall chart termasuk media visual yang memiliki fungsi pokok sebagai penyaji

ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan.

Pesan yang disampaikan dalam wall chart berupa ringkasan visual suatu proses,

perkembangan, atau hubungan-hubungan penting. Wall chart sering menampilkan jenis

media lain, seperti gambar, diagram, kartun, atau lambang-lambang verbal. Media wall

chart  yang baik menurut Sadiman, Rahardjo, dkk., 2008, hlm. 35) yaitu “(1) dapat
dimengerti anak, (2) sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit, (3) diganti

pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan

daya tarik”.
C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas I SDN 01 Alastuwo Kecamatan

Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 / 2021. Jumlah

keseluruhan 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01Alastuwo dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas 1. Penelitian dilakukan mulai

bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2020. Pelaksanaan penelitian dilakukan

pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran di sekolah.

b. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 01Alastuwo Kecamatan Kebakkramat

Kabupaten Karanganyar pada siswa kelas I semester 1 Tahun pelajaran 2020 / 2021.

Penentuan tempat penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1. Pelaksana penelitian adalah guru di SDN 01 Alastuwo sehingga memudahkan

dalam penelitian dan tidak mengganggu tugas pokok mengajar.

2. Di SDN 01 Alastuwo belum pernah dilaksanakan penelitian pembelajaran

dengan menggunakan model Scramble melalui media Wall chart.

3. Pelaksanaan penelitian berpengaruh terhadap perkembangan proses

pembelajaran yang lebih baik di kelas I SDN 01 Alastuwo.

3. Deskripsi Siklus
Tahapan tindakan penelitian pada siklus ini terdiri atas perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.

1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

memecahkan permasalahan. Langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki

kelemahan proses belajar membaca lancar. Langkah awal yang dilakukan adalah (1)

menyusun rencana pembelajaran bersama guru mata pelajaran, (2) menyiapkan

mediawall chart berupa bagangambar sederhana dan beberapa katauntuk permainan

scramble yang akan digunakan dalam pembelajaran, (3) menyiapkan perangkat tes

membaca nyaring berupa soal tes tertulis dan lisan berdasarkan kalimat sederhana

terdiri atas 3-5 kata, (4) menyusun rancangan evaluasi program.

Selain persiapan menyusun rencana pembelajaran tersebut, hal lain yang perlu

dipersiapkan adalah instrumen penelitian nontes berupa lembar observasi, wawancara

siswa, lembar jurnal, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes di kelas

ketika teknik tersebut diaplikasikan.

2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses pengajaran

keterampilan membaca permulaan kalimat sederhana siklus I ini merupakan

pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah disusun. Tindakan ini meliputi tiga

tahap proses pembelajaran yaitu tahap pendahuluan, tahap kegiatan inti, dan tahap

penutup.

Tahap pertama dalam proses pengajaran adalah tahap pendahuluan. Pada tahap

pendahuluan ini, peneliti melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa agar

siap mengikuti proses pengajaran membaca. Tahap ini berisi beberapa kegiatan yang
dilaksanakan oleh guru dengan tujuan mempersiapkan dan mengarahkan siswa supaya

dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, meliputi antara lain (1) guru bertanya

jawab dengan siswa mengenai pengalaman

belajar membaca kalimat sederhana 3-5 kata, (2) guru bertanya jawab kepada siswa

mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam belajar membaca kalimat sederhana

yang terdiri atas 3-5 kata, dan (3) guru menjelaskan kepada siswa manfaat pengajaran

dan kompetensi yang akan dicapai jika pengajaran berhasil dilaksanakan.

Tahap kedua dalam proses pengajaran adalah kegiatan inti. Tahap kegiatan inti

yaitu tahap melaksanakan kegiatan pengajaran membaca lancar kalimat sederhana 3-5

kata menggunakan teknik scramble melalui media wall chart. Tahap ini meliputi

beberapa kegiatan, antara lain (1) guru menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan

dalam pengajaran membaca kalimat sederhana menggunakan teknik scramble melalui

media wall chart, (2) guru memperlihatkan sebuah bagan gambar sederhana kepada

siswa, (3) guru mengajak siswa untuk menebak isi gambar, (4) guru menuliskan kalimat

sederhana sesuai isi gambar sebagai bahan bacaan siswa, (5) masing-masing siswa

diberi beberapa perangkat kartu kata, (6) guru bersama siswa melakukan pengajaran

membaca menggunakan teknik scramble melalui media wall chart, (7) guru

memperlihatkan sebuah gambar yang berbeda kepada siswa, (8) siswa melakukan adu

cepat dengan teman lain untuk menyusun kartu-kartu kata menjadi susunan kalimat

disesuaikan dengan gambar yang diperihatkan guru, (9) siswa yang berhasil menyusun

kalimat dengan baik sesuai gambar diberi kesempatan untuk membacakan hasil susunan

kalimat dari perangkat kartu kata, (10) guru bersama siswa mengulang membaca

kalimat sederhana sesuai gambar yang berhasil disusun siswa, (11) guru menunjuk

beberapa siswa untuk maju membaca kalimat sederhana yang ditulis di bagan gambar
dan siswa lain mendengarkan melalui WAG, (12) guru menyuruh siswa untuk membaca

kalimat yang sudah ditempel di bagan gambar dan siswa lain mendengarkan, (13) guru

membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk mengetahui kemapuan siswa dalam

membaca kalimat sederhana berupa tes objektif, (14) siswa menulis jawaban soal yang

diberikan oleh guru di lembar evaluasi, (15) siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya

untuk dinilai guru, (16) guru menanggapi hasil pembelajaran membaca dan memberi

umpan balik kepada siswa.

Tahap terakhir dalam proses pengajaran membaca permulaan kalimat sederhana

menggunakan teknik scramble melalui media wall chart yaitu tahap penutup. Tahap ini

meliputi beberapa kegiatan, antara lain (1) guru bersama dengan siswa menyimpulkan

hasil kegiatan belajar dan mendiskusikan manfaat dari kegiatan yang telah

dilaksanakan, (2) guru dan siswa merefleksi tentang proses dan hasil belajar yang

didapat siswa dalam pembelajaran membaca permulaan dengan bertanya jawab kepada

siswa tentang apa saja kesulitan dalam pembelajaran membaca kalimat sederhana ini,

cara pembelajaran menarik atau tidak, serta pada refleksi hasil ditanyakan tentang

tingkat kefahaman siswa, (3) untuk tindak lanjut dari pembelajaran ini siswa diberi

tugas untuk belajar membaca kalimat-kalimat sederhana yang diberikan oleh guru di

rumah.

3 Observasi

Kegiatan observasi yaitu kegiatan mengamati tingkah laku siswa selama proses

pengajaran membaca berlangsung. Dalam observasi ini, akan diungkap segala peristiwa

yang berhubungan dengan pengajaran, baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan

pengajaran membaca maupun respon siswa terhadap penggunaan teknik scramble

melalui media wall chart. Sasaran yang diamati meliputi sikap siswa terhadap model
dan media yang digunakan pada pengajaran membaca, keaktifan siswa dalam

pengajaran membaca, kebiasaan siswa dalam membaca, dan keseriusan siswa dalam

mengerjakan soal. Pada kegiatan observasi, data diperoleh melalui tes dan nontes. Data

tes untuk mengatahui keterampilan membaca siswa berupa tes secara tertulis dan tes

unjuk kerja yang digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca lancar kalimat

sederhana 3-5 kata siswa serta peningkatannya setelah dilakukan selama satu siklus.

Sedangkan data nontes diperoleh melalui empat cara yaitu (1) observasi siswa untuk

mengetahui tingkah laku atau aktivitas siswa selama pengajaran membaca berlangsung

(2) jurnal penelitian yang diberikan untuk mengungkapkan segala hal yang dirasakan

selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini hanya menggunakan jurnal guru

yang berisi mengenai ungkapan perasaan guru setelah melakukan pengajaran membaca

lancar kalimat sederhana menggunakan modelscramble melalui media wall chart, (3)

dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama

mengikuti pengajaran membaca yang dipaparkan dalam bentuk deskripsi secara

lengkap.

4 Refleksi

Refleksi pada siklus ini adalah kegiatan mengkaji, melihat, dan

mempertimbangkan hasil pengajaran dari tindakan yang telah dilakukan untuk

mengetahui hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.


D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil pengamatan awal pada proses pembelajaran pada siswa kelas 1 di
SDN 01 Alastuwo Kabupaten Karanganyar, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca pada pembelajaran ini masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar
mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa sebelumnya hanya menggunakan buku
siswa kurang meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam mengikuti
pembelajaran sehingga mengakibatkan rendahnya nilai siswa.

Hasil pengamatan peneliti menujukkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar


siswa seringkali masih kesulitan dalam membaca Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
tindakan yang baru dan kreatif agar bisa membuat pembelajaran lebih menarik serta
dapat menggugah semangat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar mereka. Dengan menggunakan model tipe Scramble melalui media Wall
Chartyang menarik diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa
dalam proses pembelajaran.

Dalam tahap ini didapatkan data hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM masih banyak,
yaitu dari 21 siswa hanya ada 8 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM.

Tabel Hasil Tes Awal Kemampuan Membaca Siswa

Ket
Aspek Pengamatan Kategori
Kemamp
Kemamp
Keberhasilan (T/
Kemampuan uan
mengenal Kemampu
uan
menyam
TT)
mengeja
Nama dan an
huruf
bung Jmlh  
NO Siswa mengucapka mengeja kata skor  
menjadi
n huruf huruf dari menjadi
    kata (16) (%)  
suatu kata kalimat
1 AKBAR 3 3 2 2 10 63%  TT
2 ALBY 3 3 2 2 10 63%  TT
3 ALUNA 4 3 3 3 13 81%  T
4 ANISSA 2 2 1 1 6 38%  TT
5 ARIFKI 3 3 2 2 10 63%  TT
6 ARNEZTA 4 3 3 3 13 81%  T
7 BELLA 4 3 3 3 13 81%  T
8 ELSAFIANTI 4 3 3 3 13 81%  T
9 FATHIR 3 2 2 2 9 56%  TT
10 IQBAL 2 2 1 1 6 38%  TT
11 KISWA 3 3 2 2 10 63% TT
12 MURZIDAN 3 3 2 2 10 63% TT
13 NADIYA 3 2 2 2 9 56% TT
14 NAFISA C 4 3 3 3 13 81% T
15 NAFISA R 4 3 3 3 13 81% T
16 NICO 4 3 3 3 13 81% T
17 PUTRA 3 3 2 2 10 63% TT
18 RISKY 3 3 3 2 11 69% T
19 SENA 3 2 2 2 9 56% TT
20 SYIFA 3 2 2 2 9 56% TT
21 VANIA 3 3 3 2 11 69%  TT

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di atas penulis melakukan


penelitian dengan menggunakan model tipe Scramble melalui media Wall Chart. Dari
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model tipe
Scramble melalui media Wall Chart, kemampuan membaca siswa kelas 1 SD N 01
Alastuwo meningkat. Hal itu dapat dilihat dari nilai yang dicapai oleh peserta didik.
Sebanyak 21 siswa hasil belajarnya menunjukkan tuntas belajar mencapai KKM yang
ditetapkan yaitu 65, sisanya sebanyak 3 siswa belum tuntas belajar. Daftar perolehan
nilai siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Hasil Tes Kemampuan Membaca Siswa

Ket
Aspek Pengamatan Kategori
Kemamp
Kemamp
Keberhasilan (T/
Kemampuan uan
mengenal Kemampu
uan
menyam
TT)
mengeja
Nama dan an
huruf
bung Jmlh  
NO Siswa mengucapka mengeja kata skor  
menjadi
n huruf huruf dari menjadi
    kata (16) (%)  
suatu kata kalimat
1 AKBAR 4 3 3 3 13 81% T
2 ALBY 4 3 3 2 12 75% T
3 ALUNA 4 4 4 4 16 100% T
4 ANISSA 3 2 2 2 9 56% TT
5 ARIFKI 4 3 3 3 13 81% T
6 ARNEZTA 4 4 4 3 15 94% T
7 BELLA 4 4 4 3 15 94% T
8 ELSAFIANTI 4 4 4 3 15 94% T
9 FATHIR 3 3 2 2 10 63% TT
10 IQBAL 3 3 2 2 10 63% TT
11 KISWA 3 3 3 3 12 75% T
12 MURZIDAN 3 3 3 3 12 75% T
13 NADIYA 3 3 3 2 11 69% T
14 NAFISA C 4 4 3 3 14 88% T
15 NAFISA R 4 4 4 4 16 100% T
16 NICO 4 4 4 4 16 100% T
17 PUTRA 4 3 3 3 13 81% T
18 RISKY 4 3 3 3 13 81% T
19 SENA 4 3 3 3 13 81% T
20 SYIFA 4 3 3 3 13 81% T
21 VANIA 4 4 4 4 16 100% T

E. PENUTUP
1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Bahasa Indonesia

dampak penggunaan dengan menggunakan model Scramble melalui media Wall chart

pada kemampuan membaca siswa kelas 1 SDN 01 Alastuwo Kecamatan Kebakkramat

Kabupaten Karanganyar, maka dapatdisimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

a. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model tipe scramble melalui media


wall chart untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1 SDN 01 Alastuwo
pada semester 1 tahun pelajaran 2020 / 2021dapat meningkatkan kemampuanmembaca
siswa dalam belajar daring, yaitusesuai dengan analisis data diketahui nilai rata-rata
ulangan terjadipeningkatan yaitu pada pra siklus dari 21 siswa hanya ada 8 siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM atau sekitar 43% yang tuntaskemudian naik menjadi
86% pada siklus I.

b. Proses pembelajaran daring menggunakanmodel Scramble melalui media Wall chart

dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1 dan banyak siswa yang aktif

dalam pembelajaran tersebut.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan diatas, maka saranyang dapat

disampaikan penulis adalah :

a. BagiPihak Sekolah

Diharapkan dapat memberikan fasilitas sarana dan prasarana bagi para guru agar

dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sehingga guru bisa lebih kreatif dan

proses pembelajaran bisa lebih interaktif dan menarik.

b. Bagi Guru
Diharapkan dengan penggunaan media Wall Chart bisa menjadi salah satu media

pembelajaran alternatif yang dapat digunakan untuk memudahkan proses belajar

mengajar dalam masa pandemi sekarang ini.

c. Bagi Peneliti

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan media Wall Chart

pada muatan pelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2011. PenelitianTindakanKelasuntuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: YramaWidya.

Arikunto, SuhardjonodanSupardi. 2006. PenelitianTindakanKelas. Jakarta:


BumiAksara.

Hopkins, David. 1993. A Teacher's Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open


University Press.

Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung. Alfabeta

Majid, A. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. MetodePenelitianTerapanBidangPendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Padmono, Y. 2010. Kekurangandankelebihan, ManfaatPenerapan PTK. Online:


edukasi.kompasiana.com.

Rahim, Farida. 2011. PengajaranMembaca di SekolahDasar.Jakarta: BumiAksara.


Soeparno (1988). Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara.

Tarigan, Henry Guntur. 2008.MembacaSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa.Bandung:


Angkasa.

LAMPIRAN
1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD N 01 ALASTUWO

Kelas / Semester : 1 /1

Tema : Kegiatanku (Tema 3)

Sub Tema : Kegiatan Sore Hari (Sub Tema 3 )

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 35 Menit

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, SBdP

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Bahasa Indonesia :

Kompetensi Indikator

3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan dengan 3.7.7 Menganalisis kosakata tentang
peristiwa siang dan malam melalui teks pendek kegiatan sore hari sebagai bagian dari
(berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan peristiwa siang dan malam yang tepat.
atau syair lagu)

4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia 4.7.7 Menuliskan kosa kata-kosa kata
dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang terkait kegiatan sore hari dengan
dan malam dalam teks tulis dan gambar benar.
SBdp :

Kompetensi Indikator

3.1 Memahami karya ekspresi dua dan 3.1.9 Menganalisis kolase dari kertas
tiga dimensi sebagai karya ekspresi 2 dimensi (meliputi
ide, tema, obyek, komposisi, alat, dan
bahan)

4.1 Membuat karya ekspresi dua dan tiga 4.1.10 Merancang karya kolase dari kertas
dimensi sesuai ide, tema, obyek yang telah
dipilih/ditentukan dengan alat dan bahan
yang sudah disiapkan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar melalui mediaWall chart di dalam PPT yang dikirim melalui
whatsapp group, siswa dapat menganalisis kosakata tentang kegiatan sore hari dengan
cara menyebutkan kosakata secara tepat.
2. Setelah mengamati gambar melalui media Wall chart, siswa mampu menuliskan kosa kata-
kosa kata yang tersusun secara acak terkait kegiatan sore hari yang sesuai dengan aturan
di rumah dan membacanya dengan tepat dan percaya diri.
3. Dengan memperhatikan contoh gambar dari PPT yang ditunjukkan guru melalui Whatsapp,
siswa mampu menganalisis kolase sebagai contoh karya seni dua dimensi, mencakup ide,
tema, obyek, alat, dan bahan yang digunakan dengan tepat.
4. Dengan arahan guru melalui pesan suara yang dikirim melalui WAG, siswa mampu
merancang pembuatan karya kolase dari kertas secara mandiri.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Kosa kata tentang kegiatan sore hari.
Karya kolase.

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber Pembelajaran
 Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 3 Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

2. Media Pembelajaran
 Diri anak, Lingkungan keluarga, dan Lingkungan sekolah.
 Gambar tentang Kegiatan Sore Hari.

F. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar,
Mengkomunikasikan)

Teknik : Tipe Scramble

Metode : Penugasan, Tanya Jawab, dan Ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan 5 menit


dilanjutkan dengan mengajak siswa membaca
doa dipandu melalui Group WhatsApps. Lalu
guru melakukan presensi.
2. Guru memotivasi siswa dalam melakukan
kegiatan pembelajaran hari ini melalui pesan
suara pada aplikasi Whatsapp agar tetap
semangat meskipun belajar dari rumah.
3. Siswa menyimak penjelasan guru dalam
memberikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.

Kegiatan A. Ayo Mengamati 25 menit

Inti 1. Guru mengirimkan penjelasan materi melalui


media PPT yang didalamnya terdapat media Wall
chart tentang tugas belajar anak dengan berdialog
dalam WAG yang bertujuan membantu anak
belajar.

2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang


kegiatan sore yang biasa dilakukan.

3. Siswa dengan bimbingan orang tua


memperhatikan gambar-gambar melalui media
Wall chart di dalamPPT yang dikirim melalui grup
WhatsApps. Siswa diminta menganalisis kosakata
tentang kegiatan sore hari dengan kosakata secara
tepat.

4. Melalui penugasan, siswa diminta untuk


menuliskan kosa katatentang kegiatan sore hari
berdasarkan gambar dengan dengan huruf yang
diacak secara tepat dan membaca kosakata
tersebut secara percaya diri.

B. Ayo Mencoba
1. Siswa mengamati berbagai contoh gambar kolase
melalui mediaPPTyang dikirim lewat WAG. Siswa
diminta menganalisis kolase sebagai contoh karya
seni dua dimensi, mencakup ide, tema, obyek, alat,
dan bahan yang digunakan dengan tepat.

2. Dengan bimbingan guru melalui voice note, siswa


mampu merancang pembuatan karya kolase dari
kertas secara mandiri.

Kegiatan 1. Siswa melaporkan semua latihan dan dokumentasi


kegiatan hari ini di buku siswa masing-masing,
Penutup kemudian melaporkan ke guru dalam bentuk chat, 5 menit
foto, atau rekaman suara dan juga video.

2. Sebelum kegiatan belajar ditutup siswa bersama


guru melakukan refleksi kegiatan hari ini.

3. Untuk mengukur kemampuan siswa mendalami


materi yang sudah dipelajari, siswa mengerjakan
evaluasi melalui link google form yang dikirim
melalui WAG.

4. Kegiatan ditutup dengan doa bersama

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan hasil karya/projek dengan rubrik penilaian.

a. Penilaian Sikap

Lembar observasi sikap untuk tugas Bahasa Indonesia, SBDP

Observasi
No Nama Tanggung Keterangan
Kedisiplinan Santun
jawab
1
2
3
4
5

Kriteria kedisiplinan :

1 = Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

2 = Siswa mengumpulkan tugas terlambat 1 sampai 2 jam

3 = Siswa mengumpulkan tugas terlambat 3 sampai 5jam

4= Siswa mengumpulkan tugas terlambat lebih dari 5 jam

Kriteria Tanggung jawab

1 = Mengikuti pelajaran dengan tertib, aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas tepat waktu

2 = Mengikuti pelajaran dengan tertib, kurang aktif berdiskusi, kadangkala mengerjakan tugas
tidak tepat waktu

3 = Mengikuti pelajaran kurang tertib, kurang aktif dalam berdiskusi, sering mengerjakan tugas
tidak tepat waktu

4 = Tidak mengikuti pelajaran dengan tertib, tidak aktif dalam berdiskusi, tidak mengerjakan
tugas tepat waktu

Kriteria Santun
1= Bersikap hormat dengan guru, teman sebaya dan adik kelas

2 = Bersikap hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan menghormati adik
kelas

3 = Bersikap hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan kurang
menghormati adik kelas

4= Bersikap kurang hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan kurang
menghormati adik kelas

b. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis di Evaluasi)

1. Bahasa Indonesia

3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks
pendek (berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan atau syair lagu)

Tes tertulis berupa pilihan ganda 5 soal di lembar evaluasi

Mupel KD No. Soal Nilai


Bahasa Indonesia 3.7 1, 2,3,4,5 (Jumlah skor : skor maksimal) x 100

2.. SBdP

3.1 Memahami karya ekspresi dua dan tiga dimensi

Tes tertulis berupa pilihan ganda 5 soal di lembar evaluasi

Mupel KD No. Soal Nilai


SBdP 3.1 6,7,8,9,10 (Jumlah skor : skor maksimal) x 100

Lembar Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa Bahasa Indonesia SBdP


.
3.7 Mengenal kosakata 3.1 Memahami karya
yang berkaitan dengan ekspresi dua dan tiga
peristiwa siang dan dimensi
malam melalui teks
pendek (berupa
gambar, slogan
sederhana, tulisan, dan
atau syair lagu)

1.

2.

3.

4.

5.

c. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Keterampilan
1. Bahasa Indonesia
a. Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait
peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar
2. SBdP
4.1 Membuat karya ekspresi dua dan tiga dimensi

Menunjukkan kosa kata tentang kegiatan sore hari dengan tepat


Membuat karya kolase
Mengetahui Karanganyar, 3 Oktober 2020

Kepala Sekolah, Guru Kelas 1 ,

SUHUDI, S.Pd DESY WAHYU PANCANINGRUM

NIP. 19620428 198604 1 001 NIP………………………….


EVALUASI RPP 1

Satuan Pendidikan : SD N 01 ALASTUWO

Kelas / Semester : 1 /1

Tema : Kegiatanku (Tema 3)

Sub Tema : Kegiatan Sore Hari (Sub Tema 3 )

Pembelajaran ke : 1

Kompetensi Dasar :

JENIS DAN
MUATAN BENTUK NO
NO KOMPETESI DASAR INDIKATOR SOAL TEKNIK BOBOT
PELAJARAN SOAL SOAL
PENILAIAN

1 Bahasa Indonesia 3,7 Menentukan kosakata Disajikan soal, siswa Tes tertulis Pilihan 10 1
yang berkaitan mampu menganalisis letak ganda
dengan peristiwa matahari pada sore hari.
siang dan malam
Disajikan soal, siswa Tes tertulis Pilihan 10 2
melalui teks pendek
mampu ganda
(gambar, tulisan,
mengidentifikasikan udara
dan/atau syair lagu)
pada sore hari.
dan/atau eksplorasi
lingkungan Disajikan soal, siswa Tes tertulis Pilihan 10 3
mampu menyusun kata- ganda
kata acak menjadi sebuah
kata yang tepat.
Disajikan soal, siswa Tes tertulis Pilihan 10 4
mampu menyusun kata- ganda
kata acak menjadi sebuah
kata yang tepat.

Disajikan soal, siswa Tes tertulis Pilihan 10 5


mampu memutuskan ganda
gambar kegiatan sore hari

4.7 Menjelaskan kosa Menuliskan kosakata yang Tes tertulis Uraian 11


kata Bahasa Indonesia berhubungan dengan
dan ejaan yang tepat kegiatan sore hari
terkait peristiwa siang
dan malam dalam
teks tulis dan gambar

2 SBdP 3,1 Mengenal karya Disajikan soal, siswa Pilihan 10 6


ekspresi dua dan tiga mampu menjelaskan ganda
dimensi maksud dari kolase.

Disajikan soal, siswa Pilihan 10 7


mampu memutuskan ganda
kolase termasuk karya
dua dimensi

Disajikan soal, siswa Pilihan 10 8


mampu menyebutkan ganda
bahan- bahan untuk
membuat kolase.
Disajikan soal, siswa Pilihan 10 9
mampu menyebutkan alat ganda
untuk membuat kolase.

Disajikan soal, siswa Pilihan 10 10


memilih gambar karya ganda
seni kolase

4.1 Membuat karya Membuat karya kolase Penugasan Produk 12


ekspresi dua dan tiga gambar binatang yang
dimensi bisa kamu buat dengan
menggunakan bahan alam
biji-bijian
SOAL EVALUASI

Kegiatan 1

Lembar Penilaian Diri Peserta didik

Nama : ……………………………

Kelas : ……………………………

Semester : ……………………………

Penilaian Sikap

Lembar observasi sikap untuk tugas Bahasa Indonesia, SBDP

Observasi Keterangan
No Nama Tanggung
Kedisiplinan Santun
jawab
1
2
3
4
5

Kriteria kedisiplinan :

1 = Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

2 = Siswa mengumpulkan tugas terlambat 1 sampai 2 jam

3 = Siswa mengumpulkan tugas terlambat 3 sampai 5jam

4= Siswa mengumpulkan tugas terlambat lebih dari 5 jam

Kriteria Tanggung jawab

1 = Mengikuti pelajaran dengan tertib, aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas tepat
waktu

2 = Mengikuti pelajaran dengan tertib, kurang aktif berdiskusi, kadangkala mengerjakan


tugas tidak tepat waktu
3 = Mengikuti pelajaran kurang tertib, kurang aktif dalam berdiskusi, sering mengerjakan
tugas tidak tepat waktu

4 = Tidak mengikuti pelajaran dengan tertib, tidak aktif dalam berdiskusi, tidak
mengerjakan tugas tepat waktu

Kriteria Santun

1= Bersikap hormat dengan guru, teman sebaya dan adik kelas

2 = Bersikap hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan menghormati
adik kelas

3 = Bersikap hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan kurang
menghormati adik kelas

4= Bersikap kurang hormat dengan guru, kurang menghormati teman sebaya dan kurang
menghormati adik kelas

Berdoalah sebelum mengerjakan sesuai agamanya masing-masing!

Kerjakan dengan jujur, percaya diri, dan sesuai waktu yang diberikan!

Kegiatan 2 (KI 3 – Pengetahuan)

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang benar!

1. Coba kamu amati keadaan pada sore hari, matahari condong di sebelah ….
a. Timur b. Barat c. Selatan

2. Siti liburan di daerah pegunungan, udara di pegunungan pada sore hari udara
terasa…
a. Panas b. Sejuk c. dingin

3. l – a – r – e – j – a – b
Huruf-huruf di atas bisa disusun menjadi kata…
a. Belajar b. Sejajar c. Terbesar

4. b – e – r – t – a – m – e – n
Huruf-huruf di atas bisa disusun menjadi kata…
a. Tanaman b. Terbenam c. Menanam
5. Di bawah ini yang bukan kegiatan yang dilakukan Udin pada
sore hari, kecuali…

a. b. c.

6. Keterampilan yang menggunakan teknik menempelkan bahan pada suatu gambar


dinamakan…
a. Kolase b. Montase c. Mozaik
7. Kolase adalah seni karya …dimensi
a. Satu b. Dua c. Tiga

8. Berikut adalah bahan yang digunakan untuk keterampilan kolase, kecuali…


a. Kertas warna-warni b. Cat air c. Biji-bijian

Benang Jarum Lem Gunting Pensil


9.
Alat yang digunakan dalam membuat keterampilan kolase adalah…
a. Benang, gunting, lem
b. Lem, gunting, jarum
c. Pensil, gunting, lem

10. Yang bukan termasuk contoh karya seni kolase adalah…

a. b. c.
Kunci Jawaban

Kegiatan 2

1. B 6. A
2. C 7. B
3. A 8. B
4. B 9. C
5. C 10. A

Anda mungkin juga menyukai