Ulasan Dan Kritik
Ulasan Dan Kritik
DAN
KRITIK
1.
MENULIS
ULASAN
Menulis
ulasan
dapat
menunjukkan
pemahaman
seseorang
terhadap
sesuatu
yang
hendak
diulas.
Hal
yang
diulas
tersebut
dapat
berupa
buku,
artikel,
materi
kuliah,
film,
video,
dan
sebagainya.
1.1
Prasyarat
Secara
garis
besar,
menulis
ulasan
yang
baik
dapat
dilakukan
dengan
memenuhi
syarat-‐syarat
berikut
(Fawaid,
2018:169—170).
• Keseimbangan
antara
konten
yang
disajikan
dalam
ulasan
dan
konten
yang
terdapat
dalam
sumber
asli.
Dalam
hal
ini,
keterampilan
membaca
dan
kemampuan
memahami
bacaan
secara
keseluruhan
sangat
diperlukan.
Ketika
hendak
mengulas
sebuah
bacaan,
banyak
orang
hanya
membaca
bagian
awal
dan
justru
melewatkan
bagian-‐bagian
lainnya
yang
penting.
• Gaya
bahasa
yang
padat
dan
orisinal.
Dalam
hal
ini,
menulis
ulasan
bukanlah
sekadar
menyalin
ulang
redaksi
bahasa
(kata-‐kata)
dari
bacaan
asli.
Mengulas
berarti
memadatkan
gagasan
yang
panjang
dengan
menggunakan
gaya
bahasa
sendiri.
1.2
Langkah-‐langkah
Menulis
Berikut
ini
adalah
langkah-‐langkah
awal
yang
dapat
dilakukan
dalam
menulis
ulasan.
• Pindai
teks.
Ingat
kembali:
tujuan
membuat
ulasan
(mengkritik/mencari
perbedaan
antara
satu
hal
dan
hal
lain/menyetujui
gagasan);
perhatikan
jenis
teks
yang
dibaca.
• Baca
teks.
Tandai
dan
catat
informasi
penting
yang
ada
di
dalamnya.
• Gunakan
gaya
bahasa
sendiri.
Tuliskan
poin
utama
dari
setiap
bagian
teks,
lalu
kembangkan
menjadi
kalimat
ulasan.
• Koreksi.
Baca
kembali
hasil
ulasan,
lakukan
revisi
jika
diperlukan.
1.3
Strategi
Menulis
dan
Memperbaiki
Dalam
memperbaiki
hasil
ulasan,
berikut
ini
adalah
hal-‐hal
yang
dapat
dilakukan.
• Cobalah
untuk
menggunakan
gaya
bahasa
sendiri
dengan
melakukan
parafrasa,
kecuali
untuk
istilah
teknis
yang
sudah
paten
dimiliki
oleh
bidang
tertentu.
• Sertakan
informasi
pendukung
seperti
contoh
kasus
atau
data,
tetapi
tidak
terlalu
mendetail.
• Jangan
memasukkan
apa
pun
selain
yang
ada
dalam
teks
bacaan
asli.
• Gunakan
konjungsi
transaksional
untuk
membuat
ulasan
terbaca
dengan
baik
dan
alurnya
mengalir.
Jangan
meng-‐copy
paste
kalimat-‐kalimat
tanpa
memperhatikan
kejelasan
alur.
1.4
Mengulas
Data
Sering
kali,
dalam
sebuah
teks
berupa
tulisan
ilmiah
disajikan
pula
data-‐data
yang
terkadang
ditampilkan
dalam
bentuk
tabel,
grafik,
ataupun
gambar.
Selain
memberikan
ulasan
secara
garis
besar
terhadap
isi
teks,
dapat
pula
diberikan
ulasan
terhadap
data
yang
tersedia
dalam
teks
itu.
Secara
umum,
ulasan
terhadap
data
dapat
dilakukan
dengan
langkah-‐langkah
berikut
(Fawaid,
2018:134).
• meringkas
data
• menilai
teori
atau
standar
umum
yang
digunakan
untuk
mengolah
data
• membandingkan
data
yang
ada
dengan
data
yang
lain
• menilai
validitas
dan
reliabilitas
data
• menyebutkan
persoalan
yang
dapat
ditimbulkan
dari
data
tersebut
• menjelaskan
implikasi
dari
data
tersebut.
2.
MENULIS
KRITIK
Menurut
Fawaid
(2018:184),
dalam
bahasa
Prancis,
kata
critique
berarti
‘penilaian
kritis’
yang
dapat
menunjukkan
persetujuan,
pertentangan,
atau
bahkan
campuran
keduanya.
Penulisan
kritik
memiliki
beberapa
tujuan,
di
antaranya
adalah
sebagai
berikut.
• melatih
dan
memastikan
seseorang
benar-‐benar
membaca
teks/bacaan
yang
ditugaskan
• mengukur
pemahaman
seseorang
terhadap
bacaan
yang
dibaca
• melatih
dan
mengembangkan
kebiasaan
membaca
secara
analitis
• memberi
kesempatan
luas
untuk
mengenali
dan
mendalami
bidang
yang
dijalani.
2.1
Struktur
Secara
umum,
kritik
dapat
ditulis
berdasarkan
bagian-‐bagian
di
bawah
ini.
• ulasan
terhadap
bacaan
yang
akan
dikritik
• penjelasan
pendukung
berupa
contoh
kasus
atau
data
dari
bacaan
• kritik
terhadap
bacaan
• penjelasan
pendukung
lainnya
untuk
mendukung
kritik
• penutup
berupa
sikap—afirmasi
(persetujuan)
atau
pertentangan—terhadap
bacaan
2.2
Pernyataan
Pengandaian
Dalam
menuliskan
kritik
dapat
menggunakan
kalimat-‐kalimat
yang
menyatakan
pengandaian.
Berikut
ini
adalah
contoh
pernyataan
pengandaian
(Fawaid,
2018:189—
190).
(i) Artikel
ini
akan
lebih
menarik
jika
penulis
menyertakan
data
lengkap
tentang
sejarah
berdirinya
kerajaan
tersebut.
(ii) Argumen
dalam
buku
ini
akan
lebih
kuat
seandainya
penulis
memberikan
perspektif
dari
kedua
belah
pihak
yang
terlibat.
(iii) Akan
lebih
baik
jika
Suzuki
memberi
contoh
negara
lain
selain
Amerika
yang
memiliki
aturan
hak
paten
yang
berbeda
tersebut
….
(iv) Menyisipkan
data
tentang
alasan
konsumen
memilih
produk
itu
bisa
sangat
berguna
untuk
kelengkapan
argumen
yang
dibangun
oleh
artikel
ini.
2.3
Ekspresi
Evaluatif
Dalam
menulis
kritik
sangat
lazim
menggunakan
pernyataan
yang
bersifat
evaluatif,
yakni
pernyataan
untuk
menilai
kualitas
bacaan
berdasarkan
kriteria
kritiknya.
“Dalam
artikel
yang
____________________
ini,
penulis
….”
Pernyataan
di
atas
dapat
dilengkapi
dengan
kata-‐kata
evaluatif
seperti:
• ambisius
• menarik
• kompleks
• rumit
• sederhana
• informatif
• dll.,
sehingga
pernyataan
di
atas
dapat
berbunyi,
misalnya,
sebagai
berikut.
“Dalam
artikel
yang
sangat
informatif
ini,
penulis
….”
2.4
Membaca
Kritis
Salah
satu
syarat
menulis
kritik
adalah
membaca
secara
kritis
bacaan
yang
akan
dikritik.
Membaca
kritis
berarti
membaca,
menganalisis,
dan
mengevaluasi
atas
dasar
kriteria
yang
sesuai.
Membaca
kritis
dapat
dilakukan
hingga
tahap
mencari
kelemahan
bacaan,
menguji
bacaan,
mencari
kekuatan
buktinya,
membuktikan
ketepatan
metode,
kerangka
teori,
serta
kesimpulan
dalam
bacaan,
dan
seterusnya.
Untuk
mempermudah
proses
membaca
kritis
dan
menulis
kritik
dapat
dibuat
daftar
pertanyaan
seperti
di
bawah
ini.
Struktur
-‐ Apa
jenis
bacaannya?
(artikel/buku/penelitian/dll.)
-‐ Bagaimana
susunan
teksnya?
-‐ Apakah
ada
bagian
bacaan
yang
tidak
tersusun
dengan
baik?
Metodologi
-‐ Metode
apa
yang
digunakan
dalam
bacaan?
(kualitatif/kuantitatif/dll.)
-‐ Sudah
objektif
atau
masih
bias?
-‐ Apakah
hasilnya
valid?
-‐ Kerangka
teori
apa
yang
digunakan?
Alasan/Bukti
-‐ Apakah
masalah
dalam
bacaan
itu
diuraikan
dengan
jelas?
-‐ Apa
saja
klaim
yang
dibuat
dalam
bacaan
itu?
-‐ Apakah
argumen
dalam
bacaan
itu
konsisten?
-‐ Apa
jenis
bukti
yang
digunakan
dalam
bacaan?
(data
statistik,
angka,
dll.)
-‐ Apakah
bukti
itu
secara
efektif
mendukung
argumen
yang
dibangun?
Kesimpulan
-‐ Apakah
data
yang
disajikan
mendukung
kesimpulan
dalam
bacaan?
-‐ Apakah
ada
penafsiran
lain
yang
dapat
dilakukan
berdasarkan
bacaan
itu?
-‐ Apakah
tujuan
dalam
bacaan
itu
telah
terpenuhi?
-‐ Apakah
bacaan
itu
memberikan
kontribusi
terhadap
bidang
ilmu
yang
menjadi
fokusnya?
Logika
-‐ Apa
saja
asumsi/hipotesis
yang
dibuat
oleh
penulis?
-‐ Apakah
ada
aspek/perspektif
lain
yang
tidak
dimunculkan
dan
seharusnya
dibahas
oleh
penulis?
-‐ Apakah
ada
argumen
penulis
yang
tidak
konsisten
dalam
bacaan?
3.
REFERENSI
Fawaid,
Ahmad.
2018.
Pengantar
Penulisan
Akademik.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.