https://rifq1.wordpress.com/perihal/
Keadaan demikian akan semakin parah, jika ternyata pemegang saham mayoritas
menggunakan peluang ini untuk mengendalikan perusahaan berdasarkan
kepentingannya saja dan mengindahkan kepentingan pemegang saham minoritas.
Dalam tulisan ini akan diperlihatkan pengaturan oleh statuta di Malaysia untuk
melindungi pemegang saham minoritas ini dengan terlebih dahulu membahas
tentang prosedur yang dapat digunakan oleh pemegang saham minoritas untuk
megajukan gugatan (petition) di Pengadilan.
Bentuk-Bentuk Tindakan
Teradapat tiga bentuk tindakan yang dapat ditempuh oleh pemegang saham
minoritas, yaitu ;
Dalam konteks ini yang menjadi titik tekan adalah adanya pelangaran
terhadap hak pemegang saham minoritas secara pribadi, seperti tidak
diberikannya hak untuk memilih dalam RUPS. Hal ini dapat dilihat dalam
kasus Pander v Lushingthon.
Jika pihak pemegang saham minoritas tidak setuju dengan isi notis yang
itu juga berarti keberatan dengan poin-poin yang akan dirubah dalam
memorandum, maka ia memiliki hak untuk mengajukan hal tersebut
kepada Pengadilan. Pengadilan-lah yang berwenang untuk memutuskan
apakah keberatan itu diterima atau ditolak. Jika iterima maka isi
memorandum itu tidak dapat dirubah sesuai dengan rencana yang ada pada
notis.
1. Adanya prejudice yang tidak adil
Sebuah prejudice yang tidak adail ialah suatu perlakuan atau tindakan
yang berpotensi menimbulkan ketidak adilan, seperti tidak dilaporkannya
laporan keuangan perusahaan, adanaya diskriminasi dan lain-lain.
Pemeriksaan oleh menteri dilakukan jika ada permintaan dari para pihak
sebagaimana diatur dalam s.197 akta Syarikat. Menteri c.q pemeriksa yag
diutusnya dapat melakukan pemeriksaan kepada suatu perusahaan
berdasarkan permintaan. Jika dalam pemeriksaan tersebut didapati adanya
hasil yang negatif, seperti adanya prejudis, maka menteri dapat membuat
petisi ke Pengadilan. Dalam konteks ini, segala sesuatunya tergantung
kepada menteri.
Hak lain yaitu hak rekusisi adalah hak membantah hasil musyawarah atau
RUPS. Syaratnya sebelum bantahan itu dikirimkan kepada pejabat
berwenang di Malaysia, bantahan tersebut harus ditanda tangani oleh ahli
rekusisi. Adapun yang dapat mengajukan hak ini juga dipersyaratkan
minimal memiliki 1/10 dari total saham.
Penutup.
Walau demikian, diluar konteks idealita hal demikian mungkin sangat sulit
dilakukan, sebab jika gugatan diajukan ke Pengadilan, maka akan terjadi konflik
kepentingan secara bisnis yang pada akhirnya memposisikan pihak minoritas
dalam posisi yang tidak menguntungkan.