Disusun :
Kelompok 8
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah kelompok yang berjudul
“Permasalahan Ekonomi Penduduk Yang Menghambat Perkembangan Pembangunan Ekonomi
Kewilayahan dan Teori Titik Henti”
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, serta kepada Ibu Novida Yenny. selaku Dosen Geografi Ekonomi dan
Pembangunan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada
penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.
Kelompok 8
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi merupakan
upaya sadar dan terarah dari suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui
pemanfaatan sumber daya yang ada. Usaha-usaha pembangunan baik yang menyangkut sektoral
maupun regional telah banyak memberikan hasil-hasilnya yang dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat. Pembangunan bukan merupakan tujuan melainkan hanya alat sebagai proses
untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Jika
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti pemerataan hasil-hasil pembangunan kepada
seluruh golongan masyarakat, maka hal tersebut tidak ada manfaatnya dalam mengurangi
ketimpangan pendapatan. Keberadaan Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat lepas
dari banyaknya permasalahan di bidang ekonomi. Salah satu permasalahan nyata yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan kemiskinan.
Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketidak merataan kesejahteraan
masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi.
1.3. Tujuan
1. Agar kita dapat memahami masalah-masalah dalam pembangunan ekonomi.
2. Agar kita dapat memahami strategi-strategi dalam pembangunan ekonomi.
3. Agar kita memahami kebijakan-kebijakan dalam pembangunan ekonomi.
4. Agar kita memahami teori titik henti.
PEMBAHASAN
2.1. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada dasarnya, tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi, dan masalah-masalah
tersebut akan penulis bahas pada artikel ini. Sebelumnya, penulis akan menyampaikan terlebih
dahulu apa itu pengertian pembangunan ekonomi menurut beberapa referensi yang penulis
ambil, yaitu :
Adam Smith dalam Suryana (2010), pembangunan merupakan proses pendapatan dua
aspek utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.
Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila
pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada negara
tersebut. Pada artikel ini penulis akan membahas tentang masalah pembangunan ekonomi yang
dialami oleh negara berkembang.
Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketida merataan kesejahteraan
1. Kemiskinan
Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi masalah yang
tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang.
Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit terselesaikan,
yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan serangkaian kekuatan
yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana
suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai
tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Mengapa kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini
dikarenakan pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin banyaknya kemiskinan di
suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan pada suatu
negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.
2. Pengangguran
Hal ini sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada
di Indonesia. Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah
Oleh karen itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru, dengan
demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Seperti kita ketahui bersama bahwa salahsatu tujuan penting perencanaan ekonomi
dinegara sedang berkembang termasuk di Indonesia adalah untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berarti perlu juga
meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan
dan investasi.
Untuk Negara Indonesia peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai
kendala, salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.hal ini diakibatkan
karena tingkat tabungan yang rendah, tinglat tabungan rendah karena tingkat pendapatan juga
Salah satu cara umtuk memotong lingkaran setan ini adalah diperlukan suatu pembangunan
yang terencana. Ada dua cara untuk memotong lingkaran setan tersebut yaitu:
Melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri yang
disebut industrialisasi yang diproteksi.
Dengan cara menghimpun tabungan wajib yang disebut indutrialisasi dengan kemampuan
sendiri.
Jadi singkat kata bahwa perencanaan pembangunan sangat diperlukan karena merupakan
jalan terbaik untuk mengatasi kemiskinan di Negara berkembang khususnya di Negara
Indonesia. Perencanaan yang baik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan distribusi
pendapatan dan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita,
meningkatkan kesempatan kerja dan untuk pembangunan secara keseluruhan.
Adapun strategi pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh suatu Negara adalah sebagai
berikut :
1. Strategi pertumbuhan
Tujuannya tentu untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi, namun demikian, apa
arti perencanaan tanpa pelaksanaan. Oleh karna itu, dalam perencanaan ini perlu adanya
dukungan pemerintah dan pengawasan dari seluruh masyarakat.
Sector pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik.misalnya para petani
menggunakan bibit unggul dan kemudian menggunakan mesin bertegnologi canggih naming hal
ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut mendukung untuk kegiatan
moderenisasi ini,mulai dari sosialisasi hingga pemberian subsidi bagi mpara petani tersebut.
Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini tentunya akan teratasi jika
pendidikan meningkat, terlaksananya pembangunan ekonomi, serta tabungan dan investasi.
Tabungan dan investasi merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan.
Dengan perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan
produktifitas dan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan tabungan dan investasi.
7. Strategi ketergantungan
Sasaran dan strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Jika kebutuhan
pokok tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan hasil rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada kepengangguran sebaiknya usaha usaha lebih mengarahkan untuk menciptakan
lapangan pekerjaan,kebutuhan pokok dan lain lain.
Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup atau
tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini terbagi menjadi 3 yaitu : kebijakan ekonomi
mikro, kebijakan ekonomi meso, dan kebijakan ekonomi makro kebijakan tersebut sebagai
berikut:
Kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan
tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan di wilayah mana
perusahaan yang bersangkutan beroperasi contohnya kebijakan tentang harga eceran minimum
atau maksimum barang tertentu dipasar, kebijakan tentang operasi pasar baru tertentu. Contoh
lain dari kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan kemitraan antara perusahaan besar dan
perusahaan kecil di semua sector ekonomi, kebijakan kredit bagi perusahaan kecil disemua
sector dan lain-lain.
Kebijakan ekonomi miso dalam arti sektoral adalah suatu kebijakan ekonomi yang khusus
ditujukan pada sector-sector tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan
kebijakan sendiri, yang bias sama atau berbeda untuk sector nya. Contohnya kebijakan
tentang jaminan social tenaga kerja, kebijakan tentang distribusi barang, kebijakan tentang
tata niaga barang pada sector tertentu.
Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah suatu kebijakan ekonomi yang
ditujukan pada wilayah tertentu. Misalnya kebijakan industri ragional dikawasan timur
Indonesia (KTI). Contohnya kebijakan tentang investasi dan pembangunan infrastruktur di
wilayah Indonesia timur.
Kebijakan ekonomi makro adalah suatu kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek
ekonomi pada tingkat nasional secara ke seluruhan. Meliputi kebijakan fiscal, kebijakan moneter,
kebijakan nilai tukar, kebijakan sector riil atau kebijakan perdagangan. Kebijakan makro ini bisa
mempengaruhi kebijakan meso (sektoran atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau
kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak,
jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan interfensi langsung
Teori titik henti adalah teori yang dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi. Teori
ini digunakan sebagai dasar dalam penentuan pembantasan wilyah-wilayah yang fungsional.
Teori titik henti pertama kali muncul pada tahun 1931 oleh William J Reilly. Menurut William J
Reilly, teori titik henti adalah teori yang digunakan untuk mengetahaui jarak maksimal daerah
perdagangan sebuah kota. Dalam teori ini, Reilly menerapakan hukum fisika tentang gravitasi
untuk mengukur kekuatan perdagangan barang anatara dua kota. Menurut Reilly, jika kedua kota
memiliki jumlah penduduk yang sama banyak, maka batas area perdagangan mereka tepat
ditengah-tengah jarak yang memisahkan kedua kota tersebut. Namun, jika salah satu kota
memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak maka area pasar akan semakin mendekati area
kota yang lebih sedikit jumlah penduduknya.
Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi.
Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah fungsional. Penggunaan teori
titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen) untuk kasus atau tema tertentu.
Pembatasan wilayah fungsional menggunakan teori titik henti akan menghasilkan wilayah-
wilayah fungsional yang luasnya disesuaikan dengan ukuran masing-masing nodal yang
Penerapan teori titik henti dalam geografi mempermudah pembatasan wilayah fungsional
yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan. Sehingga, penerapan teori titik henti
dapat menjadi alternatif pembatasan wilayah sosial. Penggunaan teori titik henti dalam
pembuatan wilayah geografi dapat dilakukan terhadap banyak hal, seperti: analisis terhadap
wilayah pemasaran, analisis konflik, analisis pengaruh pusat industri, dan sebagainya.
Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) merupakan hasil modifikasi dari Model
Gravitasi Reilly. Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah dan
komposisi penduduknya. Teori Titik Henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan
penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat. Penempatan dilakukan di antara
dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh penduduk setiap wilayah.
1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)
Inti dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan
(atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat
Perhitungan ini telah dirumuskan dengan rumus titik henti secara matematis.
Untuk mengetahaui titik henti yang paling efisien menurut teori ini bisa kalian lihat gambar di
bawah ini.
PA = Jumlah populasi A
PB = Jumlah populasi B.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila
pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada negara
tersebut. Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketidak merataan kesejahteraan
masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi.
Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi.
Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah fungsional. Penggunaan teori
titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen) untuk kasus atau tema tertentu.
Penerapan teori titik henti dalam geografi mempermudah pembatasan wilayah fungsional
yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan. Sehingga, penerapan teori titik henti
3.2 Saran
Kami sangat mengharpakan masukan dari teman-teman dan Ibu Dosen Pengampu Mata
Kuliah Geografi Ekonomi dan Pembangunan agar makalah yang kami susun dapat diterima
dengan baik oleh pembaca lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/noviernila02/5af5557216835f3d061a2023/masalah-dan-strategi-
pembangunan-ekonomi-serta-
http://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/download/112/109#:~:text=Analisis%20location
%20quotient%20(LQ)%20merupakan,sektor%20basis%20atau%20leading%20sektor.