Anda di halaman 1dari 18

Permasalahan Ekonomi Penduduk Yang Menghambat

Perkembangan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan dan Teori


Titik Henti

Disusun :

Kelompok 8

Devi Lady M Tampubolon (3181131016)

Nur Afdal Zendrato (3183331003)

Ryan Pasbon Pasaribu (3183331026)

Sari Marito Situmeang (3181131002)

Dosen Pengampu : Dra. Novida Yenny

Mata Kuliah : Geografi Ekonomi Dan Pembangunan

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah kelompok yang berjudul
“Permasalahan Ekonomi Penduduk Yang Menghambat Perkembangan Pembangunan Ekonomi
Kewilayahan dan Teori Titik Henti”

Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, serta kepada Ibu Novida Yenny. selaku Dosen Geografi Ekonomi dan
Pembangunan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada
penulis.

Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.

Medan, November 2020

Kelompok 8

i | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masalah Pembangunan Ekonomi......................................................................3

2.2 Strategi Pembangunan Ekonomi.......................................................................6

2.3 Kebijakan Pembangunan Ekonomi...................................................................9

2.4 Teori Titik Henti..............................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

ii | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi merupakan suatu keharusan jika suatu negara ingin meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi merupakan
upaya sadar dan terarah dari suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui
pemanfaatan sumber daya yang ada. Usaha-usaha pembangunan baik yang menyangkut sektoral
maupun regional telah banyak memberikan hasil-hasilnya yang dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat. Pembangunan bukan merupakan tujuan melainkan hanya alat sebagai proses
untuk menurunkan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Jika
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti pemerataan hasil-hasil pembangunan kepada
seluruh golongan masyarakat, maka hal tersebut tidak ada manfaatnya dalam mengurangi
ketimpangan pendapatan. Keberadaan Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat lepas
dari banyaknya permasalahan di bidang ekonomi. Salah satu permasalahan nyata yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan kemiskinan.

Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja


memerlukan modal atau investasi yang tidak sedikit. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya
(resource) ekonomi seringkali terkendala akibat keterbatasan modal yang dimiliki. Di sisi lain
kalau pemerintah mau lebih kreatif, sebetulnya banyak sekali sumber dana yang bisa digali,
terlebih di era otonomi sekarang ini di mana daerah diberikan kewenangan dan keleluasaan yang
luas untuk menggali potensi daerah termasuk sumber-sumber pendanaan atau pembiayaan
pembangunan.

Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketidak merataan kesejahteraan
masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi.

1 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


1.2. Rumusan Masalah
1. Apa masalah-masalah dalam pembangunan ekonomi ?
2. Apa itu strategi-strategi dalam pembangunan ekonomi ?
3. Apa itu kebijakan-kebijakan dalam pembangunan ekonomi ?
4. Apa itu teori titik henti ?

1.3. Tujuan
1. Agar kita dapat memahami masalah-masalah dalam pembangunan ekonomi.
2. Agar kita dapat memahami strategi-strategi dalam pembangunan ekonomi.
3. Agar kita memahami kebijakan-kebijakan dalam pembangunan ekonomi.
4. Agar kita memahami teori titik henti.

2 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


BAB II

PEMBAHASAN
2.1. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI

Pada dasarnya, tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi, dan masalah-masalah
tersebut akan penulis bahas pada artikel ini. Sebelumnya, penulis akan menyampaikan terlebih
dahulu apa itu pengertian pembangunan ekonomi menurut beberapa referensi yang penulis
ambil, yaitu :

Adam Smith dalam Suryana (2010), pembangunan merupakan proses pendapatan dua
aspek utama, yaitu pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.

Michael Todaro dalam suryana (2010), pembangunan diartikan sebagai proses dimensional


yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang
terbiasa, dan lembaga nasional termasuk pula percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi,
pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.

Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila
pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada negara
tersebut. Pada artikel ini penulis akan membahas tentang masalah pembangunan ekonomi yang
dialami oleh negara berkembang.

Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketida merataan kesejahteraan

3 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi. Berikut ini adalah
penjabaran dari beberapa masalah pembangunan ekonomi tersebut.

1. Kemiskinan

Herlan firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan sering kali menjadi masalah yang
tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang. 

Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit terselesaikan,
yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan serangkaian kekuatan
yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana
suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai
tingkat pembangunan yang lebih tinggi.

Mengapa kemiskinan menjadi salah satu masalah dalam pembangunan ekonomi? Hal ini
dikarenakan pembanguan ekonomi yang tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat atau mensejahterakan masyarakat, apabila semakin banyaknya kemiskinan di
suatu negara maka tujuan dari pembangunan ekonomi tersebut tidak terpenuhi atau tidak berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu banyaknya angka kemiskinan pada suatu
negara sangat berpengaruh terhadap jalannya pembangunan ekonomi.

2. Pengangguran

Masalah pembangunan manusia kependudukan pengangguran dan migrasi) menyatakan


bahwa masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di
Negara Negara berkembang seperti di Indonesia. 

Hal ini sudah tidak asing lagi ketika kita membicarakan masalah pengangguran yang ada
di Indonesia. Pengangguran ini terjadi karena jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah

4 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


peluang kerja yang tersedia dan masih adanya anak yang putus sekolah sehingga kesulitan untuk
mencari pekerjaan serta terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK karena krisis global.

Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meninkatkan


kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran disuatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena
pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian. 

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dicapainya, hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapan
potensial (pendapatang yang seharusnya).

Oleh karen itu kemakmuran yang dicapai masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang
sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. 

Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru, dengan
demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.

3. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan

Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi


pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat
kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.

5 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


Ketimpangan distribusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin curam
yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya
berbagai tindak kriminal.

Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA),


keahlian, bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar,
pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebasar-
besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi pada pertumbuhan.

4. Tingginya angka pertumbuhan penduduk

Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka kelahiran di


suatu negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini banyaknya atau
maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Dan banyak pula orang-
orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula yang beranggapan
bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki, sehingga apabila dalam
pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka akan berusaha sampai mendapatkan
anak laki-laki.

2.2 STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI

Seperti kita ketahui bersama bahwa salahsatu tujuan penting perencanaan ekonomi
dinegara sedang berkembang termasuk di Indonesia adalah untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berarti perlu juga
meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan
dan investasi.

Untuk Negara Indonesia peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai
kendala, salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.hal ini diakibatkan
karena tingkat tabungan yang rendah, tinglat tabungan rendah karena tingkat pendapatan juga

6 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


rendah akibatnya laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan
produktivitas. Keadaan inilah yang sering disebut dengan lingkaran setan kemiskinan.

Salah satu cara umtuk memotong lingkaran setan ini adalah diperlukan suatu pembangunan
yang terencana. Ada dua cara untuk memotong lingkaran setan tersebut yaitu:

 Melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri yang
disebut industrialisasi yang diproteksi.
 Dengan cara menghimpun tabungan wajib yang disebut indutrialisasi dengan kemampuan
sendiri.

Dasar pemikiran timbulnya perencanaan tersebut adalah:

 Untuk memperbaiki dan memperkuat mekanisme pasar.


 Umtuk mengurangi pengangguran

Jadi singkat kata bahwa perencanaan pembangunan sangat diperlukan karena merupakan
jalan terbaik untuk mengatasi kemiskinan di Negara berkembang khususnya di Negara
Indonesia. Perencanaan yang baik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan distribusi
pendapatan dan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita,
meningkatkan kesempatan kerja dan untuk pembangunan secara keseluruhan.

Adapun strategi pembangunan ekonomi yang dapat dilakukan oleh suatu Negara adalah sebagai
berikut :

1. Strategi pertumbuhan

Strategi pembangunan ekonomi Negara Terpusat pada pembentukan modal,serta


menanamkan secara seimbang,terarah dan memusat. Selamjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi
akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah atau melalui tindakan

7 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


koreksi Pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Kritik paling keras dari strategi yang
pertama ini adalah bahwa kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2. Strategi pembangunan dengan pemerataan

Konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui


teknik social engineering, yaitu penyusunan perencanaan induk dan paket program terpadu. Jika
pembangunan ekonomi ingin terlaksanakan diperlukan sarana untuk menunjang kegiatan
ekonomi, terutama penyediaan pasilitas pendidikan,kesehatan dan jalan raya.

3. Membuat dan melaksanakan perencanaan pembangunan

Tujuannya tentu untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi, namun demikian, apa
arti perencanaan tanpa pelaksanaan. Oleh karna itu, dalam perencanaan ini perlu adanya
dukungan pemerintah dan pengawasan dari seluruh masyarakat.

4. Mengembangkan kegiatan ekonomi

Sector pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola dengan baik.misalnya para petani
menggunakan bibit unggul dan kemudian menggunakan mesin bertegnologi canggih naming hal
ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah ikut mendukung untuk kegiatan
moderenisasi ini,mulai dari sosialisasi hingga pemberian subsidi bagi mpara petani tersebut.
Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini tentunya akan teratasi jika
pendidikan meningkat, terlaksananya pembangunan ekonomi, serta tabungan dan investasi.

5. Meningkatkan tabungan dan investasi

Tabungan dan investasi merupakan modal yang sangat penting dalam pembangunan.
Dengan perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat akan berupaya untuk meningkatkan
produktifitas dan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan tabungan dan investasi.

6. Meningkatkan kualitas pendidikan

8 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


Pendidikan merupakan unsur penting pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas
masyarakatnya. Dibernagai Negara pendidikan selalu diutamakan dlam setiap pembahasan
strategi yang dibuat pemerintah untuk memejukan pembangunan ekonominya. Kebijakan
pendidikan di Indonesia wajib belajar Sembilan tahun yang kemudian ditingkatkan menjadi
wajib belajar 12 tahun. Setelan menempuh pendidikan wajib belajar 12 tahun pemerintah juga
sering kali membuka kesempatan bagi siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa ke
perguruan tinggi,bahkan program ini diikuti oleh banyak pihak swasta dalam upaya membangun
kualitas bangsa.

7. Strategi ketergantungan

Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah "kemiskinan dinegara Negara


berkembang disebabkan adanya ketergantungan Negara tersebut dari pihak atau Negara lainya".
Namun, kita dituntut untuk mandiri. Teori tersebut kemudian dikeritik oleh khotari dengan
menyatakan " teori ketergantungan tersebut cukup relapan, namun sayangnya semacam dalih
kenyataan dari kurangnya usaha".

8. Strategi pendekatan kebutuhan pokok

Sasaran dan strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Jika kebutuhan
pokok tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan hasil rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada kepengangguran sebaiknya usaha usaha lebih mengarahkan untuk menciptakan
lapangan pekerjaan,kebutuhan pokok dan lain lain.

2.3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi yaitu untuk meningkatkan taraf hidup atau
tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini terbagi menjadi 3 yaitu : kebijakan ekonomi
mikro, kebijakan ekonomi meso, dan kebijakan ekonomi makro kebijakan tersebut sebagai
berikut:

9 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


1. Kebijakan ekonomi mikro

Kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan
tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana dan di wilayah mana
perusahaan yang bersangkutan beroperasi contohnya kebijakan tentang harga eceran minimum
atau maksimum barang tertentu dipasar, kebijakan tentang operasi pasar baru tertentu. Contoh
lain dari kebijakan ekonomi mikro adalah kebijakan kemitraan antara perusahaan besar dan
perusahaan kecil di semua sector ekonomi, kebijakan kredit bagi perusahaan kecil disemua
sector dan lain-lain.

2. Kebijakan ekonomi meso

Kebijakan ekonomi meso dibagi menjadi 2 arti yaitu sebagai berikut :

 Kebijakan ekonomi miso dalam arti sektoral adalah suatu kebijakan ekonomi yang khusus
ditujukan pada sector-sector tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan
kebijakan sendiri, yang bias sama atau berbeda untuk sector nya. Contohnya kebijakan
tentang jaminan social tenaga kerja, kebijakan tentang distribusi barang, kebijakan tentang
tata niaga barang pada sector tertentu.
 Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah suatu kebijakan ekonomi yang
ditujukan pada wilayah tertentu. Misalnya kebijakan industri ragional dikawasan timur
Indonesia (KTI). Contohnya kebijakan tentang investasi dan pembangunan infrastruktur di
wilayah Indonesia timur.

3. Kebijakan ekonomi makro

Kebijakan ekonomi makro adalah suatu kebijakan ekonomi yang mencakup semua aspek
ekonomi pada tingkat nasional secara ke seluruhan. Meliputi kebijakan fiscal, kebijakan moneter,
kebijakan nilai tukar, kebijakan sector riil atau kebijakan perdagangan. Kebijakan makro ini bisa
mempengaruhi kebijakan meso (sektoran atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau
kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak,
jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan interfensi langsung

10 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


dipasar valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. Tujuan
kebijakan ekonomi makro umumnya adalah mencapai kemakmuran masyarakat yang ditandai
dengan inkador kesejahteraan ekonomi makro berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
inflasi yang terkendali.

Tujuan kebijakan ekonomi makro ialah untuk meningkatkan dan mempertahankan


kestabilan perekonomian dalam Negeri, namun pada kenyataan nya tujuan dari kebijakan
ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya terbatas dalam dua hal itu saja. Berikut tujuan
kebijakan ekonomi makro yaitu adalah memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan skala
produksi dalam Negeri, meningkatkan pendapatan nasional, menstabilkan neraca pembayaran
luar negeri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga kestabilan ekonomi,
pemerataan distribusi pendapatan, dan mengendalikan inflasi.

2.4 Teori Titik Henti

Teori titik henti adalah teori yang dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi. Teori
ini digunakan sebagai dasar dalam penentuan pembantasan wilyah-wilayah yang fungsional.

Teori titik henti pertama kali muncul pada tahun 1931 oleh William J Reilly. Menurut William J
Reilly, teori titik henti adalah teori yang digunakan untuk mengetahaui jarak maksimal daerah
perdagangan sebuah kota. Dalam teori ini, Reilly menerapakan hukum fisika tentang gravitasi
untuk mengukur kekuatan perdagangan barang anatara dua kota. Menurut Reilly, jika kedua kota
memiliki jumlah penduduk yang sama banyak, maka batas area perdagangan mereka tepat
ditengah-tengah jarak yang memisahkan kedua kota tersebut. Namun, jika salah satu kota
memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak maka area pasar akan semakin mendekati area
kota yang lebih sedikit jumlah penduduknya.

Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi.
Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah fungsional. Penggunaan teori
titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen) untuk kasus atau tema tertentu.
Pembatasan wilayah fungsional menggunakan teori titik henti akan menghasilkan wilayah-
wilayah fungsional yang luasnya disesuaikan dengan ukuran masing-masing nodal yang

11 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


membentuknya. Nodal berukuran besar memiliki wilayah yang lebih luas dan sebaliknya. Hal ini
sesuai dengan hukum fisika yang dipakai oleh Reilly dalam merumuskan teori titik henti.

Penerapan teori titik henti dalam geografi mempermudah pembatasan wilayah fungsional
yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan. Sehingga, penerapan teori titik henti
dapat menjadi alternatif pembatasan wilayah sosial. Penggunaan teori titik henti dalam
pembuatan wilayah geografi dapat dilakukan terhadap banyak hal, seperti: analisis terhadap
wilayah pemasaran, analisis konflik, analisis pengaruh pusat industri, dan sebagainya.

Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) merupakan hasil modifikasi dari Model
Gravitasi Reilly. Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah dan
komposisi penduduknya. Teori Titik Henti juga dapat digunakan dalam memperkirakan
penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat. Penempatan dilakukan di antara
dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh penduduk setiap wilayah.

Teori ini digunakan untuk:

1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)
2. Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)
3. Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)

Teori ini dapat digunakan jika memenuhi beberapa syarat yaitu:

1. Keadaan ekonomi penduduk relatif sama


2. Topografi wilayah datar
3. Sarana prasarana transportasi memadai
4. Daya beli masyarakat sama

Inti dari teori ini adalah bahwa jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan
(atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat

12 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi jumlah penduduk
kota yang lebih sedikit penduduknya.

Perhitungan ini telah dirumuskan dengan rumus titik henti secara matematis.

Rumus Titik Henti

Untuk mengetahaui titik henti yang paling efisien menurut teori ini bisa kalian lihat gambar di
bawah ini.

DAB = Jarak lokasi titik henti yang dukur dari kota A

PA = Jumlah populasi A

PB = Jumlah populasi B.

Teori ini bisa digunakan jika memenuhi beberapa syarat seperti:

A. Memiliki topografi wilayah datar.


B. Keadaan ekonomi penduduk relatif sama.
C. Daya beli masyakrakat relatif sama.
D. Terdapat sarana dan prasarana yang memadai.

13 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, apabila
pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak berjalan atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertumbuhan ekonomi pada negara
tersebut. Secara umum, permasalahan pembangunan ekonomi yang sering dialami oleh negara
berkembang yaitu pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan
tingginya angka pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan ketidak merataan kesejahteraan
masyarakat yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi.

Teori titik henti adalah teori yang dapat dimanfaatkan dalam kajian keruangan geografi.
Teori titik henti dapat menjadi dasar pembatasan wilayah-wilayah fungsional. Penggunaan teori
titik henti dapat menggeser metode krigging (Poligon Thiessen) untuk kasus atau tema tertentu.

Penerapan teori titik henti dalam geografi mempermudah pembatasan wilayah fungsional
yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan. Sehingga, penerapan teori titik henti

14 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan


dapat menjadi alternatif pembatasan wilayah sosial. Penggunaan teori titik henti dalam
pembuatan wilayah geografi dapat dilakukan terhadap banyak hal, seperti: analisis terhadap
wilayah pemasaran, analisis konflik, analisis pengaruh pusat industri, dan sebagainya.

3.2 Saran

Kami sangat mengharpakan masukan dari teman-teman dan Ibu Dosen Pengampu Mata
Kuliah Geografi Ekonomi dan Pembangunan agar makalah yang kami susun dapat diterima
dengan baik oleh pembaca lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/noviernila02/5af5557216835f3d061a2023/masalah-dan-strategi-
pembangunan-ekonomi-serta-

http://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gdrev/article/download/112/109#:~:text=Analisis%20location
%20quotient%20(LQ)%20merupakan,sektor%20basis%20atau%20leading%20sektor.

15 | G e o g r a fi Ekonomi dan Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai