Udara
Bijih Besi
Bahan utama Bahan baku mineral untuk pembuatan kasar disebut
sebagai bijih besi (iron ores).
Kadar besi yang terkandung dalam mineral tersebut adalah berbeda-
beda, selain itu mutu dari bijih besi juga ditentukan oleh banyak
sedikitnya kotoran-kotoran atau impureties atara lain:
Silika (SiO2),
Aluminium (Al2O3)
Kalsium Karbonat (Ca2O3),
Magnesium Oksida (MgO),
Mangan Oksida (MnO),
Sulfur (S) dan Phospor (P),
kadang-kadang terdapat juga kotoran-kotoran yang ternyata berupa
logam mulia sehingga produk tambahan tersebut mempunyai nilai
ekonomis lebih dari zat-zat bijih pokok.
Bijih Besi
Diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut:
Hematite - Fe2O3 nH2O
Magnetite -Fe3O4 nH2O
Limonite - Fe2O3+H2O
Siderite – FeCO3
Pirit–FeS/FeS2
Hematit (Fe2O3)
Warna bijih logam ini berkisar dari merah cerah sampai abu-abu
kehitam-hitaman. Kadar besinya cukup tinggi sekitar 65% - 70%.
Berat jenisnya berkisar 4,5 s/d 5,3. bijih besi ini tidak mengandung
sama sekali air dalam keadaan terikat, sedang kadar belerang
dan fosfor adalah rendah sifat-sifatnya tidak magnetit.
Magnetit (Fe3O4)
Warna hitam atau abu-abu. Kadar besinya adalah paling tinggi
yaitu 70-73%. Berat jenis berkisar dari 4,9 s/d 5,2. sifatnya sangat
keras sehingga pada saat penambangan digunakan bor intan
atau dihancurkan dengan dinamit.
Limonit (Fe2O3 + H2O)
Bijih ini dikenal juga hematit hidrat. Warnanya berkisar dari kuning
sampai hitam. Mengandung 60% besi dan 14,5% air dalam
keadaan terikat (air hablur) berat jenis berkisar 3,6 s/d 4,0.
Siderit (Fe [CO3] Besi Karbonat)
Kadar besi dalam bijih besi berkisar dari 40 s/d 48%. Berat jenis
sekitar 3,7 -3,9. warnanya kuning muda coklat hitam/coklat merah
Pirit (FeS2)
Warna kekuning-kuningan. Bijih besi ini memiliki kadar besi 45 s/d
47 % berat jenisnya berkisar 4,8 s/d 5,1. bersifat getas dan proses
penghilangan kadar belerang adalah sulit, maka besi ini tidak
disukai.
Kokas
Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari pemanasan
batubara rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen.
Kokas batubara berwarna abu-abu, keras, dan berongga. Kokas
sebenarnya dapat terbentuk secara alami, namun bentuk yang
umum digunakan adalah buatan manusia.
Batu Kapur
Batu kapur / Gamping (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3),
adalah sebuah batuan sedimen yang terdiri dari mineral kalsit dan
aragonite. Sumber utama dari calcite adalah organisme laut.
digunakan sebagai bahan pengikat silika dan unsur unsur
pengotor lain pada reaksi dalam tanur tinggi. Hasilnya adalah
(CaSiO3), (CaS), (CaO)4P2O5, dll yang menjadi ampas buangan
kerak tanur tinggi.
Udara
Udara dipanaskan, ditiupkan dari bagian bawah tanur tinggi untuk
membakar karbon menjadi gas CO2 yang selanjutnya bereaksi
lagi dengan karbon membentuk gas CO, yang nantinya akan
mereduksi oksida besi. Rata-rata untuk menghasilkan 1 ton besi,
diperlukan bahan baku 2 ton biji besi, 1 ton kokas, 0.3 ton kapur,
dan 4 ton udara.
Pengolahan Bijih Besi
Proses Benefisiasi
Peningkatan kadar Fe
Proses Aglomerasi
Proses Pembentukan Pellet atau Sinter
Proses Benefisiasi
Proses Aglomerasi
Penambangan Bijih Besi
2. Underground Mining
Penambangan yang dilakukan di bawah permukaan bumi
Underground Mining