Anda di halaman 1dari 19

Acara Natal Lakon Sifat Manusia

Acara Liturgi Lakon Natal


Lakon Sifat-sifat Manusia.
(diperankan dengan gaya sifat-sifat itu).
1).Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci
melihat mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering
muncul. Sedikit sedikit benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar,
menjadi banci bahkan melihat temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci. Tetapi
aku senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia,
hahahaha.
2). Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu
salah, enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh
manusia. Kau hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti
aku ini, mulai dari anak kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti
oleh orang tuanya maka dia akan marah, apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah ter. Lihat
saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu
artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan orang lain yang paling banyak di hati manusia,
huh… dasar.
3). Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini.
Lihatlah pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-
bunga yang berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis,
hmhm (sambil menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai
setiap orang mampu selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita
karena keadaan. Ada yang bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas
bersukacita. Jangankan bersukacita, tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang
bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap orang akan lebih mudah untuk tersenyum.
4). Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat
yang diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya
dan memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan
setiap orang adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya
dan bagi Tuhan tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap
orang menyadari hal itu, maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?
5). Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu.
Kalau pun ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa
dipajangkan, munafik = muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik,
mempunyai duit yang banyak, pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas
dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah
sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji, disanjung, jadi aku si munafik yang
banyak diminati.
6). Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi
untuk membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan
kemunafikan itu kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi
anak-anak supaya mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih banyak
disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi  begini: ‘bohong, bohong, itu
dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang banyak diminati
orang, hehehe…
7). Sabar : Akh, tidak juga koq. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti
aku, misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak
kecil supaya tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua
banyak yang tidak tidur hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga
para guru di sekolah dan di sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal.
Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada koq yang sabar.
8). Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini,
bisa dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam
hatinya. Apa benar masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan
takabur kau, anak kecil sekarang saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah
seharusnya dimahkotai, wehhhh.
9). Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku
adalah iri hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat
orang lain yang bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu?
Padahal dia tidak dirugikan kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati,
hmmm.
10). Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui
diriku si pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap
saja ada. Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi
bagaimana ya aku belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan
dendam. Jadi sifat seperti aku juga banyak di dunia.
11). Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa.
Aku bisa membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan
kalau manusia itu tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari
hidup manusia dan manusia itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada
pergumulan langsung saja putus asa, ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri,
pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah
yang paling hebat, karena pemuka agama kurang perhatian kepada iman manusia, maka jadilah
putus asa.
12). Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa
diam saja).
13). Banci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?
Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk
memperjuangkan dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang
malu berbuat kasih. Padahal ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu
bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi
orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak
ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia
ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai manusia semuanya menjadi
kacau…… hah (sedih).
14). Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat
mereka yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak
manusia kini sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para
penatua semakin banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga
sudah semakin digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling
menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil
tetapi sedikit yang terpilih.
15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?
16). Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah
diperbuatnya. Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap
orang yang pantas menerimanya. Kalian semua  (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah
kalian senang kalau dunia ini kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima
upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu
yang kalian mau?
17). Semua sifat-sifat jelek  sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau
dipanggang dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat  agar selamat.
18). Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali
kepada Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada.
Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati,
yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-anakNya kembali. Tanggalkanlah
sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun menggoyangkan selempang sifat
yang ada pada mereka).
19). Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian
diam di antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.
Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu memaafkan,
kasih itu murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini saling mengasihi,
ajarilah kami ini saling mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, kasihMu
sungguh tiada taranya.

IV. Liturgi Ragam Profesi                                                        


(dengan pakaian dan gaya profesi)
Prolog: Karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka hatinya selalu dikuasai oleh iblis
sehingga manusia itu hanya mau memikirkan dirinya sendiri dan menganggap hanya dirinya
yang baik di antara sesamanya, terlebih lagi karena dia mempunyai pekerjaan yang dapat
memberikan keuntungan kepada orang lain. Manusia itu menjadi egois dan tinggi hati. Inilah
liturgi beragam profesi.
1). Petani: Aku seorang petani yang pada mulanya dikatakan Tuhan dalam kitab Kejadian 3:17d
“Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu” maka aku
mengerjakan tanah ini agar dari tanah yang kutanami padi dan tumbuh-tumbuhan lainnya dapat
menghasilkan. Aku bekerja mulai dari pagi hingga sore dan tidak mengenal lelah. Aku
mencangkul dan mengolah tanah supaya ada bahan makanan. Itu berarti pekerjaanku tepat sekali,
dan kalau aku tidak ada, pastilah kalian tidak bisa makan.
2). Artis: (sambil menyanyikan satu kata lagu). Aduh teman-teman semua, nih penampilanku,
akulah yang paling benar. Pekerjaanku menghibur orang dan aku selalu terhibur. Aku selalu
diperlihatkan oleh khalayak ramai dan aku selalu membuat orang tertawa. Akulah public figure
yang selalu bersih dan cantik sehingga membuat orang banyak simpatik.
3). Tukang Ojek: Memang, supir itu penting… namun apakah supir dapat mengantar kamu
sampai ke pelosok –pelosok kampong? Hanya ojek yang bisa melalui jalan sempit maupun jalan
setapak, apalagi kalau pulang orang rantau mau antar ke kampong yang tidak bisa dilalui mobil,
biar juga mereka punya uang untuk bayar taksi tapi akulah yang antar mereka sampai ke tempat.
4). Pendeta: Saudara-saudari yang kekasih dalam Yesus Kristus, marilah kita sejenak
merenungkan arti pekerjaan kita masing-masing . Perlu juga merenung mengapa kita ada di
dunia ini, dan untuk apa kita tercipta di dunia ini yaitu supaya kita saling menolong dan
melengkapi. Kalaupun kita memiliki profesi yang berbeda, itu semua adalah berkat Tuhan.
Ingatlah saudara-saudara bahwa kita adalah ciptaan Tuhan. Dialah yang memberikan jabatan dan
profesi dalam pekerjaan kita agar kita mengabdi kepadaNya melalui pekerjaan kita masing-
masing. Kalaupun kita harus bekerja, syukurilah karena itu kita lakukan untuk kemuliaanNya
saja agar apa yang kita kerjakan itu dapat menghasilkan sukacita bagi kita dan orang lain juga.
Karena itu, janganlah kita menjadi sombong dan membanggakan diri, tetapi marilah kita
merendahkan diri di hadapan Tuhan supaya kita ditinggikan karena ada tertulis dalam Yakobus
4:10 “Rendahkanlah dirimu dihadapanNya maka ia akan meninggikan kamu”. Marilah kita
kerjakan dengan baik profesi kita tersebut karena Bapa di sorgapun masih bekerja seperti yang
dikatakan Yesus dalam Johannes 5:17b; ”BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun
bekerja juga”. Amin.

Liturgi Dialog.
(Oleh Tiarma Siahaan & Marino Sihombing)
Prolog: Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada pengalaman
mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu menyenangkan, namun ada juga yang
menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.
1). Anak Sekolah Minggu: Natal… itu menyenangkan banget…!!!
                                               Dibeli baju baru, sepatu baru, banyak hadiah pokoknya seru deh..
2). Anak jalanan                : Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram,   
                                                             Jangankan baju baru makanpun tidak, kami hanya bisa
menangis   melihat kemewahan di sekitar kami. Kami semakin terlupakan. Tuhan tolonglah
kami…!

3). Anak Remaja          : Wah itu sih gak zamannya lagi dek!! Dikalangan kami Natal sih begitu
luar biasa apalagi disaat-saat latihan natal, kesempatan dong ketemu cewek-cewek cantik,
cowok-cowok ganteng, dengan alasan sama orangtua latiha Natal. Martina gitu lho…!!!!!!!!!
4). Naposo Bulung          : Ok banget tuh..! itu memang benar, selain martina kita mau
tunjukkan bahwa kita mampu membuat Natal yang sangat hebat dan meriah sehingga dapat
sumbangan dana dari donator-donatur yang terkenal. So pasti banyak untungnya kan. Jadi Natal
itu adalah ajang bersenang-senang dan mencari untung.
5). Orangtua                       : Dasar anak muda!. Kalian tidak pernah memikirkan orangtua
kalian..’
                                                   Pusing.. pusing… sekali!!!!!! Kalau sudah natal kepalaku pusing
sekali, sikit-sikit uang ,…. sikit-sikit uang,….beli bajulah, beli sepatulah, hadiahlah.
                                                    Semua serba uang, bisa-bisa akupun dijual demi uang..
bagaimana tidak anak saya ada Sembilan semua minta beli baju baru…. Wah uang-uang
pusing….!
6). Pedagang                       : Wah kan bagus itu buat kami.
                                                    Natal..natal wah sangat menyenangkan barang-barang habis
semua, harganyapun sangat tinggi sehingga aku banyak untung…
                                                    kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya.. terima
kasih  natal, kau telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak
untung….!
7). Karyawan perusahaan: Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan
capek kalau kerja terus…. Dengan natal saya bisa bersenang-senang, jalan-jalan, belanja-belanja,
semuanya deh..
8). Polisi                               : Natal… ah repot deh!
                                                Lalu lintas padat, macet,,,, macet,,,, macet banget!!
                                                   Kecelakaan banyak semuanya pada liburan. Aku sungguh lelah..
walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja bukan  hanya menjaga jalan, gereja juga
harus dikawal soalnya banyak kerusuhan yang terjadi, ia tidak…
9). Biblevrouw                    : Syalom saudara-saudariku bertobatlah sebab natal adalah sukacita,
                                                sebab natal adalah sukacita sebab Yesus telah lahir, mati, bangkit
                                                dan naik ke sorga hanya karena dosa-dosa kita. Hari ini marilah
kita
                                                mengundang Yesus lahir kembali di dalam hati kita seperti Firman
                                                Tuhan berkata dalam (Mazmur 126:3)
                                                “Tuhan telah melakukan per-ra besar kepada kita, maka kita
bersukacita”.                                               

Liturgi IV Situasional (Refleksi dari Amos 5:12-17).

1). Pelayan Gereja:


      Apakah yang seharusnya dilakukan Gereja dalam pelayanannya kepada dunia yang penuh
dengan ke- jahatan dan ketidakadilan? Disana sini terlihat penindasan, kekerasan kepada pekerja
dan buruh, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan kepada anak. Ada lagi penganiayaan
Gereja dimana umatMu tidak diperbolehkan membangun Bait SuciMu.
2). Muda/mudi Gereja:
     Apakah yang harus kita lakukan sebagai orang muda di Gereja ketika kita melihat betapa
banyaknya Pengangguran, betapa banyaknya orang-orang muda jatuh ke dalam pencobaan,
betapa banyaknya orang-orang muda hidup dalam pergaulan bebas, betapa banyaknya orang-
orang muda hidup dalam dunia NARKOBA, betapa banyaknya orang muda hidup dalam
keputusasaan. Marilah kita bangkit berdiri karena Kristus menguatkan kita dengan Roh
KudusNya.

3). Kaum Ibu:


      Tuhan, di dalam kekerasan hati dan kedegilan kami dalam mendidik anak-anak kami, kami
menjadi gagal tetapi Engkau tidak mencampakkan kami sebab kami berharga di hadapanMu.
Banyak kaum perempuan di negeri kami yang tega membuang anaknya, ada yang tega
menganiaya dan mendidik dengan penuh kekerasan.
     Banyak pula perempuan yang bekerja  keras untuk menghidupi keluarganya sementara suami-
suami mereka tidak memikirkan kesehatan dan kesejahteraan para istri mereka dan anak-anak
mereka, apakah yang akan kami lakukan dengan situasi demikian?
4). Kaum Bapak:
      Tuhan, Engkau adalah tanduk keselamatan bagi setiap orang yang hina dan teraniaya;
kiranya Engkau menuntun para pemimpin gereja untuk mengingatkan kami kaum bapak  agar
ikut serta membangun kerohanian jemaatMu terutama di tempat kami tinggal masihbanyak kaum
bapak yang malas ke Gereja, tetapi malah rajin ke kedai tuak dan warung kopi. Tuntun juga
dengan tangan kananMu para pemimpin bangsa agar dapat memikirkan hal-hal yang baik bagi
kami. Apakah yang harus kami lakukan dalam keadaan seperti ini?
5). Pemerhati Lingkungan:
        Tuhan Maha pencipta alam semesta, apakah yang harus kami perbuat lagi  
atasciptaanMuyang telah dirusak oleh sebagian orang untuk mengeyangkan perutnya sehingga
merusak diri kami sendiri bahkan mengambil nyawa saudar-saudara kami karena korban banjir,
longsor dan polusi udara?
    Kami tidak mampu menatap alam yang indah lagi karena ulah manusia yang merusak alam
kami, menebang pohon, menimbun sampah di selokan dan membuat pabrik raksasa tanpa
memperhitungkan kesegaran udara di sekitar kami.
  

6). Pendidik:
      Perhatikanlah ya Tuhan seruan umatMu, betapa kami sangat susah mendidik anak-anak
kami karena Perkembangan zaman komputerisasi. Anak-anak kami lebih suka mencari
pengetahuan  yang tidak layak karena hanya memuaskan nafsu mereka saja yang semua itu
sangat mudah diperolehnya dari internet di dalam computer dan hanphone.
     Bagaimanakah kami melakukan HukumMu untuk mendidik dan mengajar anak-anak kami
tersebut? FirmanMu berkata dalam Amsal 22:15 “Kebodohan melekat pada orangmuda, tetapi
tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya”.
     Mampukanlah kami melakukan tongkat didikan yang dari padaMu saja.

7). Pemerhati Sosial:


      Kacau balau. Kerusuhan dan anarki serta terorisme menimpa negeri kami ya Tuhan sehingga
kami merasa hidup kami terancam. Apakah yang harus kami lakukan untuk keadaan yang kacau
balau ini?
     Engkau berkata supaya kami jangan takut karena Engkau menyertai kami sampai kesudahan
zaman. tetapi kami sering tidak melihat pertolonganMu karena ketakutan kami lebih besar dari
pada kekuatanMu. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
      Merenung…. Sejenak diiringi music (selama 1 menit).

Liturgi I (Penciptaan)
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya.
Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu
marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.

1. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan
membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka
hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi.
Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi
dengan menaungi dari panas matahari.
3. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan
yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali
menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan
sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup alam.
4. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada
bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai
kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran
yang tidak dapat dipisahkan.
5. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak
pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
6. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk
meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi
setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan
tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau
menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.

Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)


Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan
manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan
penuturan liturgi ke-2 ini.

1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih,
hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap
manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain
yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah
semakin lemah.
3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya,
dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup
ditengah-tengah perhambaan akan uang.
4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber
hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam
situasi yang demikian?
5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang
tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi
mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah
tercemar. Semua menjadi rusak.
6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara
adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan
tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.

Liturgi III (Janji Keselamatan)


Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak
menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya
menuju kebaikannya.

1. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam
soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
2. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita
kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan
tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga
keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
5. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman
Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus mengunci hati
kita?
6. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di
dalam hidupmu.

Liturgi IV (Penggenapan Keselamatan)


Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita.
Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita
perbuat?

1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria
bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
2. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan
bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
3. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang
terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah
kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan
sempurna.
4. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan
menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu,
sinar itu akan meresap.
5. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus
untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia
maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.

Liturgi V (Kemuliaan)
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam
raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang
mengungkapkan kemuliaanMu.

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia
dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk
dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari
segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia
dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut kota
dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang
telah lahir.
6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah
nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

Liturgi VI (Professi)
Keberagaman status dan jabatan ditengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk
dipertentangkan, namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah
dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu jabatan yang
dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu
jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini
membuktikan bahwa jabatan bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, namun iman itulah yang
mempersatukan. Apa pendapat seseorang tentang jabatan yang dipegangnya, lalu apa yang
seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita
ikuti liturgi professi.

1. Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua
saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat penting. Jika saya tidak
ada tentunya kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah orang yang paling
benar.

2. Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya
tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang
saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah tentu saja saya
yang paling benar.

3. Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai
ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor
satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau
apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi
kalau menurut saya, supirlah yang paling benar.

4. Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi nomor
satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di
semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela.
Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar.

5. Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin
dianggap kesil dan rendah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika
ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling
benar.

6. Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan
bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya
harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah yang
paling benar.

7. Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa
saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat,
pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah
yang paling benar.

8. Pemuka Agama
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan kita,
saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang jelas sudah
berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!
Label: Liturgy Natal
Liturgi penciptaan

MC 1 ; Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar


biasa. Ia menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Itu semua
berawal dari firman yang abadi. Bagaimanakah penciptaan yang
dilakukan oleh Allah.

MC 2 ; matahari telah terbit, tanda sebuh kehidupan akan


dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Langit dan
cakarawala akan berhias diri, semua menyatakan keindahan
kepada bumi. Udara adalah salah satu hal yang sangat berharga
bagi manusia.

MC 3 ; Lihatlah rantai yang di ciptakan Allah. Polusi dinetralkan


oleh tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan oksigen. Hewan
menghiasi alam raya dengan karyanya.

MC 4 ; Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai


kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan
menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang
tidak dapat dipisahkan. Sungguh indah, damai dan tenteram
menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah
tercipta. Semua menjadi hidup didalam kehangatan Allah
( Suara music : Air, Angin, Burung, Ombak dan Hewan lain)

Liturgi Penciptaan Manusia

MC 1 ; Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling


berharga yang diciptakan oleh Allah. Allah menjadikan manusia
menurut gambar dan rupaNya. Ia menjadikan manusia agar
dapat menguasai bumi dan segala sesuatunya. Marilah kita ikuti
bagaimana penuturan Alkitab tentang penciptaan manusia
( adegan Adam dan Hawa diatas panggung)
MC 2 ; Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej : 2:7)
Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya
dalam taman eden untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu ( Kej 2; 15)

MC 3 ; Lalu Tuhan Allah memberikan perintah ini kepada


manusia “Semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan
buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati
( Kej 2:6-7)

Liturgi Kejatuhan manusia dalam dosa

MC 1 ; Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya.


Perintah Allah untuk tidak memakan buah ditengah-tengah
taman ternyata telah dilanggar. Hal ini membuat manusia jatuh
dari hadapan Allah. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?
(Dialog: Adam, Hawa, Iblis)

Liturgi kejahatan Manusia

MC 1 ; Perbuatan dosa yang mengakibatkan manusia jauh serta


diusir dari taman Eden, ternyata tidak membuat manusia
bertobat. Peristiwa keberlangsungan manusia dalam
kehidupannya dibumi ini juga tidak terlepas dari dosa

MC 2 ; Setiap hari kita melihat kemajuan yang terjadi.


Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan
terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap
manusia mementingkan dirinya sendiri, tidak ada perduli lagi
dengan sesama.
MC 3 ; kekuasaan yang melanda hati manusia telah
menciptakan sifat egoisme, manusia lain yang tidak berkuasa
kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah
semakin lemah, kaya semakin kaya, miskin semakin miskin,
perbuatan baik diukur dengan uang.

MC 4 ; Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.


Adik tidak lagi menghargai abangnya, orang tua tidak lagi
dianggap sebagai sumber hikmat Allah dan penghargaan
semakin kurang. Marilah kita dengarkan penuturan puisi “
MENGAPA HARUS IMANUEL”

Liturgi Janji Keselamatan

MC 1 ; Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup didalam


dosa. Berasal dari hatiNya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang
dalam kepada manusia. Allah ingin manusia hidup dan beroleh
keselamatan. Allah menginginkan kebaikan kembali kedalam
kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan
kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari
kejahatannya menuju kebaikan. Allah berfirman ”Aku akan
bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu
dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari
padanya.
MC 2 ; Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi
kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan
menuju terang Ilahi. Tidak berguna membangkang dihadapan
Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan tempat yng terbaik
bagi manusia yang berkenan kepadaNya. Saat ini, ketika kita
mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita,
sehingga keselamatan yang daripada Allah tidak berlalu dari
kita.

Puisi (LAHIR DIHATIKU)

Liturgi Kelahiran Yesus Kristus

MC 1 ; Janji keselamataan yang telah Allah berikan kini


disempurnakan. Bumi yang masih di diami kegelapan segera
melihat terang. Siapakah Raja keselamatan yang dijanjikan
Allah itu?
Marilah kita mendengar penuturan Alkitab

MC 2 ; Dalam bulan ke enam Allah menyuruh malaikat Gabriel


pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada
seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama
Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria

(Adegan Malaikat : Salam Hai engkau yang dikaruniai, Tuhan


menyertai engkau. Jangan takut hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia dihadapan Allah. Sesungguhnya engkau
akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan hendaklah menamai Dia Yesus.

MC 3 ; (Adegan prajurit) Pada waktu kaisar Agustus


mengeluarkan sebuh perintah, menyuruh mendaftarkan semua
orang diseluruh dunia. (adegan Yusuf dan Maria). Demikian
juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, kota
Daud. Supaya mereka di daftarkan bersama-sama dengan
Maria, tunangannya yang sedang mengandung.

MC 4 ; Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk


bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang
sulung, lalu dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di tempat
penginapan
MC 1 ; Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di
padang menjaga kawanan-kawanan ternak mereka waktu
malam. Tiba-tiba berdirilah malaikat Tuhan didekat mereka

(adegan malaikat)
Malaikat 1; Jangan takut sebab, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud dan inilah tandanya bagimu; Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain lampin dan
terbaring dalam palungan

Malaikat 2; Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi


dan damai sejahtera diantara manusia yang berkenan
kepadaNya.

Gembala; Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa


yang terjadi disana, seperi yang diberitakan Tuhan kepada kita.

MC 2 ; Allah telah menggenapi janjiNya. Seorang Raja yang


memerintah telah lahir. pemerintahanNya tidak akan
berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para
Malaikat beserta para bala tentara surga yang menyatakan
kemuliaan Allah
MC 3 ; Pujilah dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan
gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah
segala yang bernafas memuji memuliakan nama Tuhan.

MC 4 ; Lihatlah kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh


dengan sukacita. Alam raya berkumandang, dari lembah ke
lembah, dari bukit ke bukit, sudut-sudut kota dan alam-alam
desa, seluruhnya menyuarakan keagungan sang Raja yang telah
lahir.
“Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya”, itulah firman
Tuhan yang saat ini telah nyata.
Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

Anda mungkin juga menyukai