Anda di halaman 1dari 3

Farras Hidayatullah

18/426628/EK/21959
Manajemen
Tugas Refleksi 7
Mata Kuliah Bisnis Internasional
Pertemuan yang lalu membahas tentang strategi internasionalisasi bisnis. Strategi adalah
serangkaian tindakan terencana yang digunakan manajer dalam memanfaatkan sumber daya
dan kompetensi perusahaan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan keunggulan
kompetitif. Saat mengembangkan strategi, manajer harus mengetahui strength (kekuatan),
weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan threat (ancaman) yang dimiliki
perusahaan. Setelah mengetahui SWOT tersebut, perusahaan baru dapat menentukan siapa
target pasar mereka, teknik pemasaran mereka, cara menghadapi pesaing mereka, dll.
Strategi internasional adalah strategi yang dilakukan di dua negara atau lebih. Strategi
internasional ini bertujuan untuk mencari sumber daya yang lebih baik dan menguntungkan,
memperluas target pasar, mencari kemitraan untuk perusahaannya, dan terlibat dalam gerakan
kompetitif sebagai respons terhadap pesaing asing.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas perusahaan perlu mendapatkan keunggulan
kompetitif. Pendekatan yang paling diterima secara luas untuk membangun keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dalam bisnis internasional adalah dari Bartlett dan Ghoshal.
Mereka berpendapat bahwa perusahaan harus secara bersamaan berusaha untuk
mengembangkan:
- Efisiensi berskala global dalam aktivitas rantai nilainya.
- Fleksibilitas multinasional untuk mengelola berbagai risiko dan peluang di tingkat
negara.
- Belajar dari operasi internasional dan manfaatkan pembelajaran itu di seluruh dunia.
Sulit memang bagi perusahaan untuk unggul dalam ketiga aspek tersebut secara bersamaan.
Satu perusahaan dapat sangat efisien, tetapi kurang dalam fleksibilitas, ada perusahaan yang
sangat baik dalam pembelajaran, tetapi tidak efisien, dsb.
Ada 5 kunci untuk membuat perusahaan internasional sukses, yaitu Visionary
leadership, strong organizational culture, and superior organizational processes characterize
successful global firms.
Ada 4 strategi dalam internasionalisasi yang dibedakan berdasarkan Integration-
Responsiveness, digambarkan di bawah ini. Perusahaan internasional biasanya mengejar satu
atau kombinasi dari strategi ini.

Contoh perusahaan yang menggunakan strategi global adalah PT Unilever Indonesia. Strategi
Global merupakan keputusan yang terdesentralisasi dimana kantor pusat mengkoordinasikan
standardisasi dan pembelajaran diantara fasilitas. Strategi ini tepat diterapkan pada saat
perusahaan focus efisiensi biaya tetapi respon lokalnya rendah.
Unilever termasuk perusahaan yang menggunakan strategi global karena produk-
produknya yang mampu menembus pasar dunia dan produknya telah dinikmati oleh berbagai
macam negeri di belahan dunia. Perusahaan ini mempunyai kualitas brand yang berskala
internasional sehingga produknya mampu secara fleksibel yang dapat diterima oleh kalangan
siapapun dan setiap hari masyarakat menggunakan produk unilever.
Unilever juga mempunyai yayasan berskala global yaitu yayasan yang bekerja sama
dengan beberapa organisasi dunia. Yayasan unilever berdedikasi untuk meningkatkan
kualitas hidup melalui ketersediaan sanitasi dan akses terhadap air minum yang bersih, nutrisi
penting, dan peningkatan kualitas diri. Unilever, memiliki tujuan untuk melipat gandakan
bisnisnya sementara mengurangi dampak lingkungan, dan menyampaikan nilai sosial.
Yayasan unilever adalah langkah utama yang diambil untuk memenuhi tujuan unilever dalam
membantu jutaan jiwa untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan akhirnya
menciptakan masa depan yang sustainable.

Referensi:
- Cavusgil, S. T., Knight, G., & Riesenberger, J. (2020). International Business: The
New Realities (5th ed.). Harlow: Pearson Education.
- https://windaswarpandhani.wordpress.com/2015/11/11/contoh-perusahaan-global-pt-
unilever-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai