Jenis perangkat lunak yang kode sumbernya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan
dan disebarluaskan. Karena sifat ini pengembangnya biasanya dilakukan oleh satu paguyuban
terbuka yang bertujuan mengembangkan perangkat lunak bersangkutan. Anggota-anggota
paguyuban itu seringkali sukarela tapi bisa juga pegawai suatu perusahaan yang di bayar
untuk membantu pengembangan perangkat lunak itu. Produk perangkat lunak tersebut
biasanya bersifat bebas dengan tetap menganut kaidah dan etika tertentu. Semua perangkat
lunak bebas adalah perangkat lunak sumber terbuka, tapi sebaliknya perangkat lunak sumber
terbuka belum tentu perangkat lunak bebas, tergantung kaidah yang dipakai dalam
melisensikan perangkat lunak sumber terbuka tersebut.
3. Software Shareware
Salah satu metode pemasaran perangkat lunak komersial. Shareware biasa juga
disebut,Trialware, demoware, yang pada intinya semuanya itu adalah software “coba dulu”
sebelum kita membeli software versi lengkapnya. Umumnya software shareware hanya bisa
digunakan dalam jangka waktu tertentu saja atau dibatasi dari jumlah penggunanya. Setelah
dalam jangka waktu atau batas pemakaian tertentu, perangkat lunak akan terkunci (lock). Jika
pengguna merasa cocok dengan program tersebut, maka pengguna bisa membeli
passcode(kode validasi) atau sejenisnya untuk membuka kunci dari program shareware
tersebut agar menjadi full software (bukan lagi program shareware).
4. Software Freeware
Perangkat komputer berhak cipta gratis yang bisa digunakan tanpa batasan waktu, berbeda
dari shareware yang mewajibkan pengguna untuk membeli setelah batas waktu atau
pemakaian tertentu, untuk freeware bisa kita gunakan gratis selamanya. Para pengembang
perangkat lunak gratis biasa membuat perangkat lunak gratis untuk disumbangkan kepada
suatu komunitas non profit. Namun pengembang juga tetap ingin mempertahankan hak
mereka sebagai pengembang dan memiliki kontrol terhadap pengembang selanjutnya.
Software Gratisan belum tentu Sofware Open Source. Karena tidak semua Software gratisan
bisa di buka Source Code-nya.
Contoh : smadavfree
5. Software Rentalware
Perangkat lunak yang disewakan. Teknisnya hampir sama seperti software shareware, akan
tetapi bedanya disini yaitu jika sudah mencapai jangka waktu atau batas pemakaian tertentu,
maka software tidak bisa digunakan lagi (lock), dan pengguna harus memperpanjang kontrak
pemakaian software tersebut, bukan membeli passcode seperti shareware. Jadi tujuan
rentalware tidak untuk diperjualbelikan.
Contoh : biasanya software ini digunakan untuk menangani suatu proyek yang tidak
pemanent.
Open Source Software istilah yang digunakan untuk software yang membuka atau
membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain
mengetahui cara kerja software tersebut, sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada pada software . open source software memberikan kebebasan kepada kita untuk
menggunakan, mengubah sesuai dengan kebutuhan, dan medistribusikan kembali, baik software
aslinya maupun yang telah kita ubah. Biasanya software yang bersifat open source menyertakan
kode sumber dalam pendistribusiannya. Tujuan pembuatan open source software biasanya
bukan untuk tujuan komersil, namun lebih ke tujuan sosial bagaimana sebuah software bisa
bermanfaat bagi para pengguna. Beberapa contoh open source software misalnya Pidgin, qGo,
Inkscape, gimp, dan masih banyak lagi.
7. Free Software
Perangkat lunak bebas (Inggris: free software) adalah istilah yang diciptakan oleh Richard
Stallman dan Free Software Foundation [1] yang mengacu kepada perangkat lunak yang bebas
untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi, atau
dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang sama tetap dapat
dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Bebas di sini juga berarti dalam menggunakan,
mempelajari, mengubah, menyalin atau menjual sebuah perangkat lunak, seseorang tidak perlu
meminta izin dari siapa pun.
Untuk menjadikan sebuah perangkat lunak sebagai perangkat lunak bebas, perangkat lunak
tersebut harus memiliki sebuah lisensi, atau berada dalam domain publik dan menyediakan
akses ke kode sumbernya bagi setiap orang. Gerakan perangkat lunak bebas (free software
movement) yang merintis perangkat lunak bebas berawal pada tahun 1983, bertujuan untuk
memberikan kebebasan ini dapat dinikmati oleh setiap pengguna komputer.
Dengan konsep kebebasan ini, setiap orang bebas untuk menjual perangkat lunak bebas,
menggunakannya secara komersial dan mengambil untung dari distribusi dan modifikasi kode
sumbernya. Walaupun demikian setiap orang yang memiliki salinan dari sebuah perangkat lunak
bebas dapat pula menyebarluaskan perangkat lunak bebas tersebut secara gratis. Model bisnis
dari perangkat lunak bebas biasanya terletak pada nilai tambah seperti dukungan, pelatihan,
kustomisasi, integrasi atau sertifikasi.
Perangkat lunak bebas (free software) jangan disalahartikan dengan perangkat lunak gratis
(freeware) yaitu perangkat lunak yang digunakan secara gratis. Perangkat lunak gratis dapat
berupa perangkat lunak bebas atau perangkat lunak tak bebas. Sejak akhir tahun 1990-an,
beberapa alternatif istilah untuk perangkat lunak bebas digulirkan seperti "perangkat lunak
sumber terbuka" (open-source software), "software libre", "FLOSS", dan "FOSS".
Saat ini, umumnya perangkat lunak bebas tersedia secara gratis dan dibangun/dikembangkan
oleh suatu paguyuban terbuka. Anggota-anggota paguyuban tersebut umumnya bersifat sukarela
tetapi dapat juga merupakan karyawan suatu perusahaan yang memang dibayar untuk
membantu pengembangan perangkat lunak tersebut.
Direktori Perangkat Lunak Bebas (Free Software Directory) adalah proyek dari Yayasan
Perangkat Lunak Bebas dan UNESCO yang memantau basisdata yang besar dari perangkat
lunak bebas.