Anda di halaman 1dari 11

Domestic Case Study 2018

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Potensi Pantai Baru sebagai Penunjang Pariwisata


di Bantul Yogyakarta
Imam Nur Kholis
1702787

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Domestic Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di
Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Potensi Pantai Baru sebagai Penunjang
Pariwisata
di Bantul Yogyakarta.

1. Pendahuluan
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) di Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo Yogyakarta (STiPRAM) adalah dengan membuat Laporan Jurnal Domestic Case
Study (DCS). Pembuatan laporan Domestic Case Study (DCS) ini dimaksudkan agar mahasiswa
lebih mendalami tentang segala permasalahan Tourism di dalam negeri dengan terjun langsung
untuk Observasi di lapangan [1].
Berdasarkan apa yang tertulis diatas maka penulis tertarik untuk mempelajari wisata alam Pantai
Baru yang ada di Bantul Yogyakarta. Meskipun Pantai Baru termasuk dalam pantai yang masih
baru tetapi Pantai Baru mempunyai atraksi yang menarik wisatawan untuk datang. Dengan
pengetahuan tentang atraksi di Pantai Baru yang Penulis akan beberkan di sini, diharapkan bisa
semakin memantapkan Pemerintah dalam hal pengembangan dan pelestarian wisata Pantai
Baruagar dengan potensi – potensi yang sudah dimilikinya mampu bersaing dengan objek wisata
lain dalam hal mendatangkan wisatawan. Selain itu diharapkan pula Seluruh Masyarakat
khususnya di daerah sekitar Pantai Baru akhirnya dapat menyadari arti pentingnya keberadaaan
Pantai Baru, sehingga Masyarakat turut ikut andil dalam menjaga kelestariannya.
Kekayaan alam merupakan sumberdaya utama yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi wilayah [2,3]. Salah satu andalan penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) pada era otonomi daerah adalah sektor kepariwisataan, dengan sifatnya yang multi sektor
dan multi efek berpotensi untuk menghasilkan pendapatan yang besar [9]. Dengan berkembangnya
sektor kepariwisataan akan menghasilkan pendapatan wilayah dari berbagai sisi diantaranya
retribusi masuk obyek wisata, pajak hotel, restoran dan industri makanan, perijinan usaha
pariwisata maupun penyerapan tenaga kerja dari sektor formal maupun informal [4,5].
Kabupaten Bantul memiliki potensi wisata cukup berlimpah dan bervariasi. Obyek wisata di
Bantul dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu wisata alam serta wisata budaya dan
sejarah [6]. Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang strategis untuk dikembangkan di
Kabupaten Bantul dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah dan memperluas lapangan usaha
dan kesempatan kerja. Masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Bantul sejak lama mengandalkan
pemenuhan kebutuhan hidup dari kegiatan pertanian dan pariwisata (Asyiawati et. al., 2002).
Kegiatan pariwisata yang dilakukan di Kabupaten Bantul didominasi oleh obyek wisata pantai
sebagai komoditas unggulan wilayah.
Diantara jenis obyek tujuan wisata yang ada, yang mengalami perkembangan yang cukup pesat
dilihat dari minat para pengunjung pada tahun terakhir adalah wisata alam pantai, wisata budaya
(berupa upacara labuhan), dan pengamatan pembentukan gumuk pasir di Parangtritis, hal ini
ditandai dengan banyaknya kunjungan wisatawan. Yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan
adalah Pantai Parangtritis, hal ini disebabkan karena banyaknya obyek dan daya tarik wisata serta

1
didukung dengan penyediaan fasilitas yang memadai dibandingkan dengan obyek tujuan wisata
lainnya.
Hal ini membuktikan bahwasannya, suatu daerah wisata membutuhkan ketersediaan fasilitas yang
memadai. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul salah satunya bersumberkan dari
sektor pariwisata. Pendapatan dari obyek wisata pantai memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap PAD Kabupaten Bantul. Hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diterima dari
masing-masing obyek tujuan wisata yang terdapat di Kabupaten Bantul.
Wisata pantai memberikan kontribusi terhadap pendapatan sektor pariwisata Kabupaten Bantul
sebesar Rp. 2.556.898.250,- atau 98,92% dari jumlah pendapatan keseluruhan sektor pariwisata,
dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 31,90% per tahun yang dihitung mulai tahun 1997
(Tabel 3.). Oleh karena itu obyek wisata pantai merupakan asset yang potensial untuk
dikembangkan di Kabupaten Bantul untuk meningkatkan pendapatan daerah. Seperti yang
disebutkan di atas bahwasannya pantai merupakan asset yang potensial untuk dikembangkan untuk
meningkatkan pendapatan daerah, maka perencanaan kawasan pesisir pantai merupakan hal yang
penting untuk dikembangkan.
Dalam menunjang kegiatan wisata diperlukan dukungan dari potensi budaya daerah, karena hal ini
sangat membantu upaya pemasaran wisata yang dilakukan [10]. Penjagaan dan pelestarian akan
budaya asli daerah merupakan hal yang dapat memberikan nilai tambah pada kawasan objek
wisata. Selain dapat menjaga keaslian dari budaya, namun adanya pelestarian budaya asli daerah
dapat menjadi icon bagi daerah tersebut sekaligus faktor yang menarik wisatawan untuk
berkunjung.
Wisata bahari di wilayah pesisir selatan Kabupaten Bantul memiliki potensi yang sama seperti di
Bali Sehingga memiliki prospek kedepan yang baik. Hal ini bergantung pada perencanaan dan
pemenuhan fasilitas dan kebijakan dari Pemerintah.
Pengembangan obyek wisata dapat dilakukan dengan cara [7,8] :
a. Implementasi kebijakan pengembangan pariwisata berdasar-kan hasil studi pengembangan
obyek wisata yang pernah dilakukan lembaga terkait,
b. Strategi promosi dengan penerapan teknologi informasi melalui media elektronik terutama
internet dengan membuka situs pariwisata,
c. Implementasi Sapta Pesona pariwisata (aman, indah, tertib, bersih, ramah-tamah dan
kenangan),
d. Pemulihan kondisi ekonomi nasional dan jaminan keamanan dan kenyamanan berwisata,
e. Menambah event-event wisata dan diversifikasi produk wisata, aspek kelestarian
lingkungan dan pembenahan fasilitas dan akses obyek wisata diantaranya taman bermain,
akuarium biota laut,marine science tour, dan penataan lingkungan sekitar pantai.

2. Pembahasan
a. Pantai Baru
Kota Yogyakarta atau yang sering disebut sebagai Kota Jogja, merupakan kota yang sangat
istimewa. Bagai mana tidak selain disebut sebagai kota pelajar Jogja juga dikenal sebagai kota
pariwisata, karena Jogja memiliki beraneka ragam objek wisata yang dapat dikunjungi.
Saat ini Jogja telah menjadi tujuan wisata favorit di Indonesia, baik wisatawan local maupun asing,
karena selin memiliki banyak objek wisata, Jogja juga termasuk kota yang sangat stratigis dan
mudah dijangkau.
Banyak sekali aktifitas yang dapat dilakukan saat berkunjung ke Jogja baik untuk berlibur maupun
untuk kepenting bisnis. Jogja memiliki keunikan tersendiri untuk tujuan wisata, seperti wisata
budaya atau sejarah, wisata arsitektur, wisata candi, dan musium monument.Yogyakarta juga
memiliki banyak tujuan wisata alam yang dapat menyegarkan pikiran dari kepenatan aktifitas
sehari-hari, dengan merasakan nikmatnya kesejukan alam dari pegunungan hingga pesisir pantai.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah wisata di Jogja dengan berbagai tempat wisata
yang kini mulai dilirik oleh pelancong. Tak kalah dengan Kabupaten Gunung Kidul yang
mempunyai puluhan pantai eksotis, Bantul juga menawarkan wisata pantai yang tak kalah

2
menawan. Salah satunya adalah Pantai Baru yang kini menjadi primadona wisatawan lokal sebagai
tempat rekreasi.
Secara fisik Pantai Baru terpisah dengan Pantai Pandan Simo ( lama ) dengan batas hutan lindung.
Akses menuju Pantai Baru juga relatif mudah bagi kendaraan bermotor maupun bus-bus
pariwisata. Panjang Pantai Baru lebih kurang 4000 m, mulai dari Pantai Kuwaru sampai muara
Sungai Progo. Pantai Baru sebenarnya sudah terkenal sejak lama, karena di daerah tersebut
terdapat wisata spiritual berupa petilasan tempat pertapa keluarga Kraton Ngayojokarto
Hadiningrat.
Kehadiran Pantai Baru ini mampu meramaikan pariwisata dalam bidang pantai di Jogja dan
terutama di Kab. Bantul. Hal ini dapat memperkaya Bantul akan keindahan pantainya selain Pantai
Parangtritis yang sudah terkenal sampai ke penjuru dunia, Pantai Depok yang merupakan sebuah
pusat kuliner laut, Pantai Srandakan, dan lain sebagainya. Pantai Baru ini memiliki potensi
keindahan alam yang menjanjikan, pantainya yang teduh, luas, landai, bersih dan nyaman serta
bebas dari polusi udara, sangat cocok sekali untuk bersantai bersama dengan keluarga. Panjang
pantai ini sekitar 4000m dan menyajikan salah satu kekuasaan Tuhan yang sempurna.
Pantai Baru tepatnya berada pada Desa Poncosari, Kecamatan Sandrakan, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Jika dari pusat Kota Jogja, untuk mencapai lokasi pantai ini wisatawan harus
menempuh jarak sekitar 34 kilometer atau kurang lebih satu jam perjalanan. Lokasi dari pantai ini
juga tak jauh dari Pantai Pandansimo dan Pantai Kuwaru.
Selain pantai dengan pasir hitam, serta hamparan lautan luas, pantai ini juga memiliki keunikan
yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lainya. Para wisatawan dapat melihat puluhan kincir angin
yang berada di dekat bibir pantai. Hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri yang seakan
mengundang penasaran wisatawan untuk mengunjungi pantai yang berada di Kabupaten Bantul
tersebut.
Pantai Baru bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang tergolong fresh didaerah Bantul karena baru
diresmikan tepatnya pada bulan Mei tahun 2010. Hal tersebutlah yang membuat pantai berpasir
hitam ini dinamai Pantai Baru. Pantai ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Pantai
Pandansimo yang lokasinya berdekatan.
Tempat wisata ini memiliki area pantai yang panjangnya mencapai 4 kilometer. Lengkap dengan
pasir hitam yang membentang di sepanjang bibir pantai. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di
pantai ini, mulai dari bermain pasir hingga menyusuri pantai dengan menggunakan ATV (All
Terrain Vehicle) yang telah disediakan oleh pengelola pantai.

Pantai Baru dibuka setiap hari untuk umum selama 24 jam.

3
Harga tiket per orang untuk wisatawan lokal/asing Rp. 3.000,-
Harga sewa ATV sekitar Rp. 30.000 - Rp. 50.000,- (tergantung lamanya sewa)

Layaknya pantai-pantai yang langsung berbatasan dengan Samudra Hindia, pantai ini memiliki
ombak yang dikenal ganas. Disarankan bagi wisatawan untuk berhati-hati ketika bermain air
ataupun berenang di pantai ini. Karena gelombang ombak yang besar dapat mengancam
keselamatan jiwa para wisatawan.
Walaupun bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang baru, namun pantai ini kini telah menjadi
salah satu destinasi andalan bagi wisatawan lokal maupun luar kota. Pantai ini merupakan tempat
rekreasi yang cocok bagi keluarga, hingga anak muda. Pengunjung dapat menikmati keindahan
pasir hitam yang sesekali tersapu oleh ganasnya ombak laut selatan.

b. Sejarah Pantai Baru


Pantai Baru Yogyakarta adalah pantai yang paling muda di Yogyakarta dan baru diresmikan
sebagai obyek wisata pantai sejak Mei 2010. Awalnya dulu pantai ini banyak dikunjungi
pengunjung terutama para nelayan. Mereka memanfaatkan pantai ini sebagai jalur pendukung
ekonomi mereka untuk keluar masuk lautan. Sepulang dari laut mereka selalu membawa hasil
tangkapan ikan segar. Melihat hal itu kemudian timbul keinginan mereka untuk mengawetkan
ikan-ikannya dengan es batu agar ikan tetap segar. Namun, untuk menyediakan es batu di daerah
itu sangatlah sulit, mengingat tidak adanya akses teknologi dan listrik, yang menjadikan tak
mungkin ada pabrik es di kawasan mereka.
Mereka lalu berinisiatif meminta bantuan kepada pemerintah agar disediakan tempat produksi es
batu. Tak disangka kebetulan waktu itu Kementrian Riset dan Teknologi sedang mengembangkan
listrik bertenaga alternatif, yaitu listrik tenaga matahari dan angin. Kemudian sebagai uji coba
dipasanglah beberapa solar cell dan kincir di sekitar pantai. Akhirnya percobaan pun berhasil,
sehingga Pantai Baru dianggap sebagai kawasan pengembangan listrik bertenaga alternatif terbesar
di Indonesia. Lama-kelamaan kawasan ini dijadikan ladang riset, membuatnya banyak dikunjungi
banyak pengunjung yang tentu dapat menambah nilai ekonomi. Maka diputuskanlah untuk
membuka sebuah obyek wisata bernama Pantai Baru.

c. Daya Tarik Wisata


a. Pohon Cemara
Di area bibir pantai terdapat puluhan pohon cemara yang tumbuh berjejer menghiasi pantai.
Rindangnya pepohonan di tepi pantai, menjadikan suasana di tempat ini sejuk dan tidak panas
ketika siang hari. Banyak wisatawan yang duduk diatas tikar sembari menikmati keindahan laut,
serta menikmati sejuknya hembusan angin di bawah pohon cemara.

4
b. Kincir Angin
Magnet utama dari Pantai Baru adalah terdapatnya ribuan kincir angin yang berdiri kokoh di
sebelah barat pantai. Hal tersebut tentu sangat jarang ditemui di pantai-pantai lainnya. Kincir-kincir
angin tersebut digunakan sebagai PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid) yang merupakan
perpaduan antara tenaga surya dan angin.
Kincir angin yang terletak di dekat pantai tersebut digunakan sebagai sumber tenaga listrik
alternatif guna memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Sekilas puluhan kincir angin yang berjejer
rapi tersebut mengingatkan dengan negeri Belanda yang terkenal dengan kincir anginnya.
Keberadaan kincir angin ini ternyata mengundang rasa penasaran para wisatawan. Banyak
pengunjung pantai yang hanya sekedar melihat keunikan kincir angin, atau berselfie didepan
puluhan kincir angin tersebut. Tak sedikit pula wisatawan yang ingin menambah pengetahuan
dengan mengunjungi PLTH terbesar di Indonesia ini.

c. Wisata Pendidikan
Telah disediakan pemandu bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang pembangkit
listrik yang memadukan teknologi tenaga surya dan tenaga angin tersebut. Kamu juga bisa berfoto-
foto dengan latar belakang puluhan kincir angin yang berdiri kokoh di area PLTH tersebut.

d. Fasilitas

5
Fasilitas penunjang wisata di pantai baru meliputi,
a. Warung Kuliner

Terdapat beberapa titik warung kuliner di Pantai Baru, yaitu dekat dengan Tempat Pelelangan Ikan
(TPI), sisi barat pintu masuk, sisi timur pintu masuk termasuk RM Pring Petung.

b. Area Parkir yang Luas

Bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, tersedia tempat parkir yang memadai.Bagi
pengunjung yang membawa kendaraan roda dua, terdapat tempat parkir di dekat TPI maupun pintu
masuk pantai.Sementara bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda 4, terdapat tempat parkir
di dekat TPI. Rencananya akan dibangun tempat parkir tambahan di sisi timur kincir yang lebih
luas, walaupun tempat sudah luas. sebelum parkir, jangan lupa berhenti dulu di post pemberhentian
untuk dipasang karcis parker, Untuk roda 2 Rp. 2000, dan Kendaraan roda 4 Rp. 5000,.

c. Kamar Mandi Umum


Bagi pengunjung yang ingin mandi sehabis bermain air, di Pantai Baru terdapat banyak kamar
mandi umum.Kurang lebih terdapat 3 buah kamar mandi utama, baik di sisi barat maupun timur
pantai.Tak hanya banyak, kamar mandi umum di Pantai Baru juga bersih dan cukup luas.

6
d. Kolam Bermain

Di Pantai Baru juga terdapat kolam bermain anak. Di kolam bermain ini, terdapat papan seluncur
dan bola-bola plastik yang dapat dimainkan ketika anak-anak sedang berenang.
e. Persewaan ATV

ATV merupakan kendaraan multi medan, jadi asyik banget kalau dikendarai di wilayah pantai.
Harga sewa ATV sekitar Rp. 30.000 - Rp. 50.000,- (tergantung lamanya sewa).

f. Masjid

Bagi pengunjung yang ingin sholat.di dekat jalan masuk menuju pantai terdapat masjid yang cukup
luas dan nyaman.

Untuk Bank dan Rumah Sakit masih susah ditemui di sekitar Pantai Baru karena letak Pantai yang
berada di ujung dan jauh dari kota.

e. Aksebilitas
Secara administratif, Pantai Baru terletak di Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Bagi wisatawan asal kota Bantul sudah tidak bingung lagi untuk
mendatangi lokasi Objek Wisata Pantai Baru di Srandakan Bantul Yogyakarta. Akan tetapi
bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar.
Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Bantul saya mempunyai solusinya agar anda semua
tidak kesasar.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Objek Wisata Pantai Baru di
Srandakan Bantul Yogyakarta dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor
pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Objek Wisata Pantai Baru di Srandakan Bantul
Yogyakarta di google maps yang terpasang di smartphone.

7
Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga
bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota Bantul. Setelah itu
melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju Desa Poncosari
hingga sampai di lokasi Objek Wisata Pantai Baru di Srandakan Bantul Yogyakarta tersebut.
Berikut beberapa tips/akses menuju Pantai Baru :
1. Dari Bandara Adisucipto ke Pantai Baru : keluar melalui pintu di bawah tanah kemudian
naik trans jogja dan turun di terminal Giwangan dilanjutkan dengan naik bus jurusan
Bantul/Srandakan dan turun di jembatan kali Progo setelah itu naik ojek atau jalan kaki dengan
mengikuti papan penunjuk arah.
2. Dari Terminal Giwangan ke Pantai Baru : naik bus dengan jurusan Bantul atau Srandakan
kemudian turun di jembatan kali Progo dilanjutkan dengan naik ojek atau berjalan kaki mengikuti
papan petunjuk arah.
3. Dari Terminal Jombor ke Pantai Baru : naik bus jurusan Jogja-Tempel dan turun di
ringroad perempatan jalan Bantul kemudian menyeberang dan naik bus dengan jurusan Bantul atau
Srandakan dan turun di jembatan kali Progo setelah itu naik ojek atau berjalan kaki mengikuti
papan penunjuk arah.
4. Dari Stasiun Tugu ke Pantai Baru : keluar melewati pintu belakang kemudian naik kobutri
jalur 17 dan turun di pojok beteng kulon dilanjutkan dengan naik bus jurusan Jogja-Tempel lalu
turun di ringroad perempatan jalan Bantul setelah itu menyeberang dan naik bus jurusan Bantul
atau Srandakan kemudian turun di jembatan kali Progo dilanjutkan dengan menaiki ojek atau
berjalan kaki dengan mengikuti papan penunjuk arah.
5. Dari stasiun lempuyangan ke Pantai Baru : naik bus kota dengan jalur 6 dan turun di
terminal Giwangan kemudian naik bus jurusan Bantul atau Srandakan dan turun di jembatan kali
Progo setelah itu naik ojek atau jalan kaki dengan mengikuti papan penunjuk arah.

f. Kelembagaan
Pantai Baru sedang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta, dikelola dan di bantu oleh masyarakat sekitar, yaitu kelompok Pegiat
LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Ngentak. Mereka menggarapnya dengan
maksimal dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan wisatawan. Salah satunya adalah
penyediaan kendaraan ATV yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling pantai, terdapat
juga trail game, kolam renang (buatan) anak, dan lapangan voli pantai. Tak hanya itu, kini jalan
beraspal yang mulus dan cukup lebar telah dibangun dari Pantai Pandansimo sampai Pantai Kwaru
yang melewati Pantai Baru. Menurut pengelola, pantai ini setiap tahunnya digunakan sebagai
lokasi kompetisi Roket Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.
Begitulah Pantai Baru dan kincir anginnya. Salah satu wisata pantai yang tak hanya bermodal
potensi alam seperti pantai kebanyakan. Elok karena ombak dan indah karena pasirnya. Namun
juga panas, kotoran, air, dan angin, semua dapat dimanfaatkan. Kincir angin tersebut merupakan
hasil bantuan Kementerian Riset dan Teknologi pada tahun 2010. Bantuan ini merupakan bagian
dari program uji coba pembangkit listrik tenaga alternatif untuk mencukupi kebutuhan energi di
kawasan wisata Pantai Baru.
Selain menggunakan tenaga angin, rupanya pembangkit listrik ini juga menggunakan tenaga
matahari dan biogas dari kotoran sapi milik warga. Secara keseluruhan, sistem pembangkit listrik
yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) ini mampu menghasilkan energi yang
cukup untuk menghidupi berbagai kebutuhan masyarakat di sekitar pantai baru, mulai dari
kebutuhan listrik kios-kios makanan laut hingga menjalankan mesin pembuat es bagi para nelayan
yang baru bersandar.

3. Penutup
A. Simpulan
Objek Wisata Pantai Baru biasanya diminati oleh anak muda. Umumnya para wisatawan ini
berasal dari Kota Jogja. Dengan tujuan untuk berlibur atau berekreasi para wisatawan ini

8
mengunjungi Objek Wisata Pantai Baru bersama teman, kelompok ataupun keluarga. Pengunjung
kebanyakan menggunakan sepeda motor ke atau mobil pribadi. Pemandangan alam dan sunset
menjadi daya tarik utama berkunjung ke objek wisata ini.
Berkembangnya objek wisata Pantai Baru ini dikarenakan pantai tidak lagi dilihat sebagai tempat
kumuh dan tempat mencari ikan semata, tetapi telah berkembang menjadi tempat bagi masyarakat
yang tinggal jauh dari pantai untuk berinteraksi dengan lingkungan pantai dan laut serta keindahan
alamnya, tempat wisata harusnya dikelola dan dikembangkan secara baik, sebab tempat objek
wisata menuntut kebersihan lingkungan namun yang terjadi di pantai baru ini lingkungan yang
terbilang kotor karena banyaknya sampah yang tidak dibuang pada tempatnya dan dikelola dengan
baik oleh masyarakat sekitar pantai, banyaknya tempat sampah yang disediakan namun tetap saja
sampah-sampah masih banyak di sekitaran tepian pantai. Kebersihan lingkungan tidak bisa
dibebankan kepada pemerintah saja atau lembaga pengelola objek wisata, hal ini harus melibatkan
seluruh pihak yang terkait, termasuk masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan tersebut, oleh
karena itu diperlukan partisipasi masyarakat agar tercipta objek wisata pantai yang baik.
Penataan dan pengembangan kawasan objek wisata Pantai Baru diharapkan mampu meningkatkan
kualitas objek wisata dengan memberikan nilai tambah yang memperhatikan kualitas lingkungan,
sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut.

B. Saran
Beberapa saran yang nantinya dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan Obyek
Wisata Pantai Baru dengan baik, efisien serta bertanggung jawab. Adapun saran-sarannya adalah
sebagai berikut :
a. Peningkatan kualiats SDM dengan pemberdayaan masyarakat lokal melibatkan tenaga ahli
terkait, terutama dalam pengembangan keterampilan menjadi guest host yang sesuai standar.
b. Pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pengembangan dan pengelolaannya sehingga
membantu peningkatan repeat visit dan sense of belongings dari pengunjung.
c. Kerjasama dengan stakeholders dalam pemeliharaan objek wisata
d. Semakin hari maka semakin meningkatnya pengunjung, pasti akan terjadi lonjakan. Harus
ada antisipasi akan hal ini dengan memberlakukan undang - undang terkait.
e. Pembuatan sebuah website khusus yang mengelola jumlah kunjungan, tiket masuk,paket
wisata,dll sehingga mengontrol jumlah wisatawan yang datang dan memberikan kenyamanan bagi
pengunjung.

References
[1]. Data Domestic Case Study, Desember 2017, di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta
[2]. Suhendroyono, S., & Novitasari, R. (2016). Pengelolaan Wisata Alam Watu Payung sebagai Ikon
Wisata Berbasis Budaya di Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 43-50.
[3]. Kiswantoro, A. (2017). Pengaruh Kenyamanan Fasilitas Wisata dan Kepuasan Wisatawan Terhadap
Keputusan Wisatawan Untuk Berkunjung Kembali ke Kawasan Wisata Goa Rancang Kencana dan Air
Terjun Sri Gethuk Gunungkidul Yogyakart. Jurnal Kepariwisataan, 11(1), 27-38.
[4]. Isdarmanto, I. (2018). ANALISIS POTENSI PANTAI GLAGAH SEBAGAI EKOWISATA
UNGGULAN DI KABUPATEN KULON PROGO. Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 1-12
[5]. Rif'an, A. A. (2018). Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di
Daerah Istimewa Yogyakarta. JURNAL GEOGRAFI, 10(1), 63-73.
[6]. Masjhoer, J. M., Kel, S., & Baiquni, H. M. (2011). KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI
KAWASAN WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]:
Universitas Gadjah Mada).
[7]. SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN
TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani,
Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
[8]. Nugraha, B. S., & Suprihanto, J. (2016). SOCIAL IMPACTOF TOURISM SUSTAINABLE
DEVELOPMENT Case of Baron Beach, Gunung Kidul, DIY. International Journal of Tourism and
Hospitality Study, 1(1).

9
[9]. Kiswantoro, A. (2014). PENGARUH EVEN BUDAYA RASULAN TERHADAP
PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI GOA PINDUL GUNUNGKIDUL. Jurnal
Kepariwisataan, 8(1), 23-34.
[10]. Prakoso, A. A. (2016). Dampak Multiganda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
(RIPPARDA) terhadap Kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), 1-26.

10
LAMPIRAN

Foto Penulis di Pantai Baru

11

Anda mungkin juga menyukai