Tugas Agama Islam - Munakahat
Tugas Agama Islam - Munakahat
"MUNAKAHAT"
SMA BAKTI IDHATA
ATIYAH ZAHRA
XII MIPA 2
MUNAKAHAT
RANGKUMAN BAB V
HUKUM NIKAH
Agama memberi tuntunan dan menetapkan hukum
nikah. Menurut sebagian ulama, hukum asal nikah
adalah mubah atau boleh dilakukan. Terdapat lima
Pengertian hukum nikah, yaitu sebagai berikut :
syarat yang ditentukan Islam. Makruh bagi orang yang berkeinginan tetapi belum
mampu memberi nafkah (Belanja)
MENURUT ISTILAH
Haram bagi orang yang berniat akan menyakiti
Nikah berarti suatu akad (ikatan) wanita yang dinikahinya dan untuk balas dendam
yang disertai ijab kabul yang kepada keluarga wanita
menyebabkan halalnya pergaulan Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pada
sebagai suami istri dan timbuknya prinsipnya nikah itu hukumnya sunah, yaitu
berupa anjuran bagi yang mampu dan
hak dan kewajiban suami istri berkehendak
Tujuan Nikah
Sesuai dengan Al-Qur'an
Surah ar-Rum 30:21
terdapat beberapa tujuan
pernikahan yaitu sebagai
berikut :
rahmah.
6. Menghubungkan silaturahmi
Seorang laki-laki
WALI muslim, adil, akil
baligh, tidak
terganggu ingatan,
dan tidak tuna rungu
Susunan wali yang dianggap sah atau tuli
untuk menjadi wali mempelai
wanita adalah sebagai berikut :
Bapak
Kakek (bapak dari
bapak mempelai wanita)
Saudara laki-laki seibu
sebapak
Saudara laki-laki sebapak
Anak laki-laki dari saudara
seibu sebapak
Saudara bapak yang laki-
laki
Anak laki-laki dari saudara
bapak yang laki-laki
Hakim
R UKUN NIKAH
I JAB KABUL
HUKUM TALAK
Ditinjau dari segi kemaslahatan atau kemudaratannya,
hukum talak ada empat, yaitu sebagai berikut :
B ILANGAN TALAK
Berikut beberapa macam talak. c. Ila' yaitu sumpah suami bahwa dia
a. Talak to'lik, yaitu suatu bentuk tidak akan mencampuri istrinya dalam
khusus dari talak dengan persyaratan masa empat bulan atau dengan tidak
tertentu. Misalnya, suami berkata menyebutkan masanya. Jika suami ingin
kepada istrinya, "Jika engkau pergi ke kembali dalam sebelum 4 bulan, maka
tempat A maka engkau tertalak." membayar denda sumpah (kaffarah).
Namun, jika tidak kembali lebih dari 4
bulan, maka hakim berhak memberikan
dua pilihan kepada suami kembali
b. Khulu (talak tebus),
dengan membayar denda atau
secara bahasa artinya melepas baju
menceraikan istrinya. Jika suami memilih
karena secara kiasan istri adalah
pilihan pertama, maka rumah
pakaian suami.
tangganya berlanjut. ika suami memilih
pilihan kedua, maka jatuh talak/cerai
Secara Istilah syara, khulu' artinya
dan pihak suami. Jika suami tidak
berpisahnya suami dengan istrinya
memilih keduanya, maka hakim berhak
dengan tebusan harta yang diberikan
menceraikan istrinya.
oleh istri kepada suaminya.
e. Li'an, yaitu tuduhan terhadap istri bahwa dia telah berzina. Misalnya, suami berkata,
"Saya bersaksi kepaca Allah bahwa tuduhan saya kepada istri saya benar bahwa ia telah
berzina. Dari l'an suami terhadap istri, timbul beberapa hukum, yaitu sebagai barikut.
1) Suami tidak disiksa (karena menuduh zina)
2) istri wajib disiksa (dirajam) dengan siksaan zina.
3) Suami istri bercerai selama-lamanya
4) Jika ada anak hasil zina, suami tidak dapat mengakui anak tersebut.
I DDAH Iddah bertujuan agar istri
diketahui sedang hamil atau
tidak. Masa iddah bagi wanita
iddah adalah masa menunggu yang dicerai adalah sebagai
yang diwajibkan atas istri berikut.
yang ditalak, baik cerai ketika
masih hidup maupun
dipisahkan karena kematian.
a). Talak satu atau talak dua bagi wanita yang dicerai suaminya jika ia
mempunyai haid iddahnya tiga kali suci dan bagi wanita yang tidak
mengalami haid iddahnya tiga bulan.
Artinya: "Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka
menunggu tiga kali quru (suci). " (QS al-Bagarah/2: 228)
Talak raj'l, yaitu talak satu atau talak dua di mana suami boleh
rujuk lagi kepada istri yang telah ditalak (ceral) tanpa nikah lagi
selama masih dalam iddah.
Talak ba'in sugra, yaitu talak tebus (khulu'). Pada talak ini
suami tidak sah rujuk lagi tetapi boleh kembali lagi dengan
pernikahan baru jika ba'in dalam iddah maupun sudah habis
iddah.
Talak ba'in kubra (talak tiga). Pada talak ini suami tidak boleh
rujuk lagi, kecuali apabila bekas istrinya sudah menikah lagi
dengan laki-laki lain dan sudah diceraikan lagi oleh suaminya
serta sudah habis iddahnya.