KEPERAWATAN KRITIS
KELOMPOK 2 :
1. ARIEF HIDAYATMA 131912036
2. FIER NANDHA ABDI 131912029
3. NENI SEPTIANI 131912028
4. YUNI ERLINA W. H. 131912022
Puji dan syukur kita ucapkan kehadiran Allah SWT atas berkat dan rahmat
serta hidayah-Nya dan tidak lupa pula junjungan besar kita Nabi Muhammad
SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Basic Life
Support dan Basic Cardiac Life Support”.
Penulisan makalah ini berguna untuk memenuhi syarat tugas Keperawatan
Kritis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran sifat yang membangun dari
pihak pembina demi kesempurnaan makalah ini.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini kami dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
hingga makalah ini selesai.
Akhir kata kami mengaharpkan semoga makalah ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Kelompok 2
1
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................... i
Halaman Kata Pengantar........................................................................... ii
Halaman Daftar Isi.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 2
1. Tujuan Umum.......................................................................... 2
2. Tujuan Khusus......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Isolasi sosial.................................................................... 3
B. Definisi Basic Life Support dan Basic Cardiac Life Support....... 3
C. Pengkajian Airway, Breathing dan Circulation............................. 3
D. Penatalaksanaan Trauma............................................................... 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 22
B. Saran.............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berhasil selamat jika orang disekitarnya bertindak cepat saat jantung bergetar
atau ventrikel fibrilasi (VF) masih ada, tetapi resusitasi kebanyakan gagal
Tujuan bantuan hidup dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif
pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi
buatan sampai paru dan jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan
Tindakan bantuan hidup dasar sangat penting pada pasien trauma terutama
pada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi di luar
Cedera merupakan salah satu penyebab kematian. Pada tahun 1990 3,2
juta kematian dan 312 juta orang mengalami cedera di seluruh dunia. Pada
tahun 2000 kematian akan mencapai 3,8 juta dan pada tahun 2020
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui basic life support dan basic cardiac life support
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Basic Life Support dan Basic Cardiac Life Support
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support, disingkat BLS) adalah suatu
Menurut AHA Guidelines tahun 2005, tindakan BLS ini dapat disingkat
jantung pada posisi shock. Namun pada tahun 2010 tindakan BLS diubah
menjadi CAB (circulation, breathing, airway). Tujuan utama dari BLS adalah
korban atau pasien dengan kondisi gawat darurat dan merupakan salah satu
Initial assesment adalah proses evaluasi secara cepat pada penderita gawat
kritis dan waktu yang dicapai. Ketika melakukan pengkajian, pasien harus
aman dan dilakukan secara cepat dan tepat dengan mengkaji tingkat kesadaran
1. PERSIAPAN
lapangan.
riwayat penderita.
sewaktu-waktu dibutuhkan.
2. TRIASE
a. Multiple Casualties
b. Mass Casualties
untuk dipulangkan.
jenazah.
maka langkah pertama yang dilakukan sejak detik pertama pasien masuk
instalasi gawat darurat adalah pemeriksaan secara cepat dan efisien disebut
penanganan keadaan gawat darurat. Oleh sebab itu, hal yang pertama
Setyawan, 2015).
ini juga dapat timbul secara mendadak dan total, perlahan-lahan dan
jalan nafas, oleh karena itu, patensi jalan nafas harus segera
servikal.
Hal ini dapat dimulai dengan melakukan chin lift atau jaw thrust.
1) Head tilt
2) Chin lift
ke arah depan. Ibu jari yang sama, dengan ringan akan menekan
pada bibir di bagian bawah untuk membuka mulut, ibu jari juga
spinal.
3) Jaw thrust
(Arifin, 2012).
12
yaitu posisikan kepala pasien lurus dengan tubuh, pilih ukuran pipa
pipa mengenai palatum durum putar pipa ke arah 180 derajat dan
dorong pipa dengan cara melakukan jaw thrust maupun kedua ibu
5) Nasopharingeal Airway
memberikan respon, oleh karena itu, dapat diterima dan lebih kecil
13
pelicin dengan jelly (gunakan kasa yang sudah di beri jelly). setelah
maupun lambat.
b. Breathing
2009).
pusat napas di otak (Wahjoepramono, 2005). Oleh sebab itu, hal yang
laju dan dalamnya pernafasan, lakukan inspeksi dan palpasi leher dan
jika dilakukan oleh dua orang dimana kedua tangan dari salah satu
15
kepala pasien.
dipasangkan.
bersama-sama.
(squeeze-bag).
(50℅).
karena cedera otak, dan faktor ekstra kranial. Gangguan ini terjadi
itu, hal yang pertama harus segera dinilai adalah mengetahui sumber
warna kulit dan tekanan darah (Greenberg 2005 dalam Arsani, 2011&
kesadaran.
Dalam keadaan darurat yang tidak tersedia alat-alat, maka secara cepat
2013), yaitu :
luka. Cairan resusitasi yang dipakai yaitu Ringer Laktat atau NaCl
0,9% adanya dua jalur dari intra vena. Pemberian cairan jangan
d. Disability
(Pusbankes 118, (2015). Hal ini yang dinilai yaitu tingkat kesadaran
Arsani 2011 bahwa nilai pupil dilihat dari besarnya isokor, reflek
19
e. Exposure
cukup hangat ini dilakukan pada saat dirumah sakit (Musliha, 2010).
4. Secondary Survey
dari ujung rambut sampai ujung kaki ( head to toe) baik pada tubuh dari
singkat meliputi AMPLE (allergi, medication, past illness, last meal dan
a. Breathing
b. Blood
Hb dan leukosit.
c. Brain
d. Bladder
e. Bowel
dan pemeriksaan.
1) Re-evaluasi penderita
dirujuk.
C. Penatalaksanaan Trauma
4. Circulation :
a. Meraba dan menetukan denyut nadi karotis.Jika ada denyut nadi maka
dada.
sternum). Penentuan lokasi ini dapat dilakukan dengan cara tumit dari
18 detik).
maka bebaskan jalan nafas melalui head tilt– chin lift. Caranya dengan
meletakkan satu tangan pada dahi korban, lalu mendorong dahi korban ke
belakang agar kepala menengadah dan mulut sedikit terbuka (Head Tilt)
Namun jika korban dicurigai cedera tulang belakang maka bebaskan jalan
gigi Rahang Bawah berada lebih ke depan daripada deretan gigi Rahang
Atas.
23
satu detik.
menit.
24
otomatis datang, pasien bangun, atau petugas ahli datang. Bila harus
advance airway.
diterapi kejut atau tidak, jika harus dilakukan terapi kejut sebanyak 1 kali
dan lanjutkan RJP selama 2 menit dan periksa ritme kembali. Namun jika
ritme tidak dapat diterapi kejut lanjutkan RJP selama 2 menit dan periksa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support, disingkat BLS) adalah suatu
sebanyak satu siklus 30 kompresi, sekitar 18 detik), Airway (Head Tilt, Chin
nafas buatan (30 : 2)), Defribilasi. Skema dari EMC yaitu Injury, Pre Hospital
B. Saran
adanya korban yang memerlukan Bantuan Hidup Dasar untuk segera ditolong
26
dengan cepat agar nyawanya bisa tertolong dengan cepat. Untuk menghindari
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Basic Trauma Life Support dan Basic Cardiac Life Support ed. III.
Jakarta:Yayasan ambulans Gawat Darurat 118
Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118. Basic Trauma Life Support and Basic
Cardiac Life Support. Edisi Keempat. Jakarta: YAGD.