SPRAIN ( KESELEO )
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH
YALAWIAH (N.19.035)
PRECEPTOR
…………………………………………….
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin banyak orang yang melakukan olahraga rekreasional dapat
mendorong dirinya sendiri diluar batas kondisi fisiknya dan terjadi lah
siapa saja, tetapi lebih mungkin terjadi pada individu yang terlibat dengan
kecelakaan. Ketika terluka ligamen, otot atau tendon mungkin rusak, atau
terkilir yang mengacu pada ligamen yang cedera, ligamen adalah pita sedikit
Bila kekurangan ligamen mayor, sendi menjadi tidak stabil dan mungkin
A. DEFENISI
cabang olahraga yaitu cedera pada sendi dengan terjadinya robekan pada
ligamentum, hal ini terjadi karena stres berlebihan yang mendadak atau
sendi dengan kondisi ruptura dapat secara total/ parsial dapat disebabkan
B. KLASIFIKSI
C. ETIOLOGI
1. UMUR
puluh tahun kekuatan otot akan relative menurun. Elastisitas tendon dan
D. PATOFISIOLOGI
disebut dengan sprain yang terutama terjadi pada ligamen. Ligamen akan
total ligamen akan mengalami robek dan ligamen yang robek akan
darah akan terputus dan terjadilah edema ; sendi mengalami nyeri dan
gerakan sendi terasa sangat nyeri. Derajat disabilitas dan nyeri terus
sprain.
Patoflow Keperawatan
Tekanan/kekerasan
langsung/stres berulang Reaksi inflamasi
Nyeri Pembengkakan
Gangguang mobilitas
Pengumpulan darah
(hematoma )
Nyeri akut Gangguan integrita
Penatalaksanaan medis Devitaslisasi (Hb , Ht kulit
Prosedur pemasangan
Dilatasi pembuluh Darah banyak keluar
fiksasi eksternal
kapiler
Ada portde
Tek. Kapiler otot naik Hb
Gangguan entry
body image
Spasme otot
Gang. Perfusi jaringan
Vasokontriksi pemb.
darah
Penumpukan asam
laktat
3. Gangguan mobilitas akibat rasa nyeri (yang baru terjadi beberapa jam
setelah cedera)
sekitarnya.
F. KOMPLIKASI
Gangguan fungsi ligamen (jika terjadi tarikan otot yang kuat sebelum
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
sendi.
H. PENATALAKSANAAN
dan nyeri yang terjadi. Langkah yang paling tepat sebagai penatalaksanaan
tahap awal (24-48 jam) adalah prinsip RICE (rest, ice, compression,
elevation), yaitu
1. Rest (istirahat)
pada tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu
2. Ice (es)
3. Compression (penekanan)
Untuk mengurangi terjadinya pembengkakan lebih lanjut, dapat
4. Elevation (peninggian)
I. PENCEGAHAN
D.M., seorang pria berusia 25 tahun, masuk ke bagian gawat darurat (ED)
dengan keluhan nyeri pergelangan kaki kanan. Dia menyatakan bahwa dia
ke area metatarsal keempat dan kelima, dan denyut pedal 3+ secara bilateral.
Tanda vital Tekanan Darah 124/76mmHg, Nadi 82, Pernafasan 18.Dia tidak
memiliki alergi dan tidak minum obat.Dia menyatakan tidak pernah menjalani
1. Saat menilai pergelangan kaki D.M yang terluka, apa yang harus
dievaluasi?
dan kelima. Bagaimana Anda akan mengevaluasi lebih lanjut temuan ini?
posisi yang tinggi misalkan saat sedang duduk taruh kaki di atas kursi
penyembuhan tulang.
Hasil X-ray negatif untuk fraktur, dan keseleo derajat kedua didiagnosis.
sembuh
sekeliling kaki dari sebelah luar. Lilit perban dengan kencang tetapi
sebanyak dua kali untuk menahan perban agar tidak bergeser. Kemudian
Ulangi proses ini jika anda perlu membalutnya dengan lebih rapi.
tariklah ujung perban kesebelah luar kaki, menilang punggung kaki dan
penjepit loga atau pita perekat medis untuk menahan ujung perban.
Ujung perban yang berlebih jiga bisa diselipkan di bawah lapisan balutan
Sudah benar, karena kruk lengan biasanya untuk pengguna jangka panjang
karena kondisi tungkai yang lemah, Mobilisasi tubuh bagian atas lebih
Mana yang akan menjadi langkah pertama yang benar untuk kiprah tiga
titik?
48-72 jam setelah cedera selama 20-30 menit setiap 2-3 jam sekali. Hal
8. D.M. diberikan resep untuk Lortab 2.5 / 500. Jelaskan arti angka-angka itu.
10. Empat hari kemudian, D.M. berjalan tertatih-tatih ke UGD dan dengan
berani memberi tahu Anda bahwa dia "melakukannya lagi, hanya saja kali
ini menyentuh sepakbola." Dia menyatakan bahwa pil rasa sakit bekerja
dengan sangat baik, dia pikir itu akan baik-baik saja. Anda mendeteksi bau
11. Anda membuka kaus kakinya dan menemukan terbentuk hematoma besar
pada aspek lateral pergelangan kaki yang sudah bengkak. Pergelangan kaki
tentang persepsi nyeri D.M. Dia menyatakan, "Rasanya tidak terlalu buruk
sekarang, tapi aku yakin melihat bintang ketika muncul." Apa pentingnya
pernyataannya?
BAB 1V
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas
1) Nama : Tn. D.M
2) TTL/Umur : 25 Tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Diagnosa : keseleo derajat kedua
b. Keluhan utama :
Nyeri pergelangan pada kaki kanan
c. Riwayat keluhan utama :
Tn. D.M mengatakan bahwa dia sedang bermain basket dan
menginjak kaki pemain lain,
d. Riwayat kesehatan masa lalu:
Tn D.M tidak memiliki penyakit apapun
e. TTV
Tekanan darah : 124/76 mmgh
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 18x/menit
2. Pemeriksaan penunjang :
Hasil X-ray negatif untuk fraktur
3. Pengobatan :
Membalut pergelangan kaki dengan perban elastis dan penjepit
karet
Obat peredah nyeri (asam mefenamat, ibuprofen, parasetamol
atau panadol)
B. Patoflow Keperawatan
Tekanan/kekerasan
langsung/stres berulang Reaksi inflamasi
Nyeri Pembengkakan
Gangguang mobilitas
Pengumpulan darah
(hematoma )
Nyeri akut Gangguan integrita
Penatalaksanaan medis Devitaslisasi (Hb , Ht kulit
Prosedur pemasangan
Dilatasi pembuluh Darah banyak keluar
fiksasi eksternal
kapiler
Ada portde
Tek. Kapiler otot naik Hb
Gangguan entry
body image
Spasme otot
Gang. Perfusi jaringan
Vasokontriksi pemb.
darah
Penumpukan asam
laktat
E. Evaluasi
PENUTUP
A. KESIMPULAN