Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sidartawan & Purnamasari, 2014). Estimasi terakhir IDF ada 366,2 juta jiwa
dengan diabetes di tahun 2011, akan mencapai 551,1 juta jiwa pada tahun
akan meningkat signifikan hingga 11,8 juta jiwa pada 2030 (International
1
2
self care (Kusniawati, 2011). Hal tersebut juga dikuatkan oleh sang
proklamator teori self care yaitu Dorothea Orem. Menurut Orem, klien yang
menjadi lebih baik (Potter, 2013). Akan tetapi ada penelitian mengatakan
klien dengan DM tipe 2 self carenya masih dalam ketegori rendah yaitu
melitius tipe 2 selama 3 bulan terakhir dari tanggal 1 januari 2018 sampai 31
ketiga klien diabetes melitus tipe 2 mengatakan tidak tau mengenai self care
Faktor yang berkontribusi terhadap self care diabetes yaitu usia, jenis
.
3
yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih
baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) (An-Nisaa: 66).
untuk mengamalkan pelajaran (ilmu) yang kita miliki dalam bentuk kegiatan
yang mendatangkan kebaikan kepada diri kita sendiri dan orang lain. Salah
dan menjaga HbA1c pada klien DM tipe 2. Manajemen self care dan
.
4
bahwa klien Diabetes Melitus tipe 2 mengalami defisit perawatan diri (Self
terhadap Self Care pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Untuk itu, peneliti
RSUD. Waluyo Jati Kraksaan, dikarena ketika beda tampat maka budaya
dan pola hidup juga akan berbeda. Maka dari itu, penting bagi peniliti
.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3) Menganalisa perbedaan self care pre test dan post test pada
Probolinggo.
.
6
D. Manfaat Penelitian
2. Institusi pendidikan
care.
4. Peneliti