Anda di halaman 1dari 4

I.

Latar Belakang

Sampah merupakan suatu masalah yang sangat merugikan makhluk hidup,


baik tumbuhan,hewan, dan manusia. Banyak permasalahan lingkungan maupun
kesehatan yang disebabkan oleh tertimbunnya sampah yang tidak terawat di
lingkungan masyarakat. Sampah yang tertimbun dan tidak terawat bisa
menyebabkan polusi udara sehingga mendorong terjadinya pemanasan global,
cemaran air sumur,air tanah dan disekitarnya disebabkan adanya rembesan air
lindi, dan banjir. Untuk permasalahan bagi kesehatan yaitu diare, kolera, tifus,
demam berdarah, penyakit jamur, taenia.

Di Indonesia ada salah satu desa yang bernama Ngadirejo berada di Sukoharjo
Jawa Tengah , berinovasi melakukan kegiatan sangat bermanfaat bagi lingkungan
yang berada disekitarnya karena mengolah kembali sampah yang berada
disekitarnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat seperti merubah sampah
organic menjadi pupuk kompos, dan sampah anorganik menjadi kreasi sampah
.Bukan hanya itu, warga Ngadirejo juga melakukan kegiatan seperti pemanfaatan
lahan, produk hasil pertanian dan perternakan. dengan adanya. sekarang sampah
bukan menjadi musuh bagi lingkungan masyarakat, sampah dan lingkungan sekitar
dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat. Lewat ide pak Tri Wahyudi seagai kepala
kelurahan,masyarakat desa ngadirejo berubah menjadi desa yang ramah
lingkungan. Komitmen mereka dengan masyarakat terhadap penataan lingkungan,
bagaimana desa ini bebas dari sampah,ketika masyarakat di Daerah lain
menganggap sampah menjadi masalah, desa Ngadirejo ingin menganggapnya
sebagai berkah.
Kondisi Eksisting

Penanganan, setiap rw sekelurahan 1 unit pencacah sampah ada bank sampah


diberi 1 mesin pencacah sampah pengomposa, sampah organic dicacah pupuk
kandanng mikrobakter jadi komposi, untuk penghijauan. Nonorganic ada bank
sampah,setiap hi buda memillah sampah dari rumah memilah,besi kertas kaca,
budaya memilah sampah, plastic, setiap hari minggu dibawa ke bank sampah
masing masing rt satu rw dibikin kompos, nonorganic jadi tabungan organic warga,
krtas 3kg 1kg 1rb besi 16bj tngan,15prs dibiki
Proses Pengelolaan
Setiap kepala rumah tangga desa Ngadirejo memilah sampah dari setiap
rumah mereka. Mereka Membaginya dalam dua jenis sampah yaitu sampah
Organik dan sampah Anorganik

1. Pengeloaan Sampah Organik


Setiap kepala rumah tangga yang menyetorkan sampah organic ke bank sampah
pada setiap rt di kelurahan tersebut., kemudian setelah terkumpul, rt
menyetorkan sampah organic tersebut ke rw untuk diolah kembali,
menjadipupuk kompos. Proses pengelolaan kompos dimulai dari beberapa
kilogram sampah yang dikumpulkan kemudian dicacah dan dimasukan kedalam
alat penggiling sampah, setelah itu, diberikan tambahan mikrobakteri, dan
pupuk kandang untuk mempercepat pembusukan sampah organik. Setelah
pembusukan selesai, maka kumpulan bahan tersebut siap untuk dijadikan pupuk
kompos sebagai penghijauan disetiap wilayah rt tersebut.

2. Pengolahan sampah anorganik.


Setai kepala rumah tangga yang menyetorkan sampah anorganik dari mulai besi
,kertas, kaca,plastik, kemudian disetorkan ke bank sampah disetiap rt.
Kemudian, disetorkan ke pengelola tps R3, pengelola sampah menyimpan
sampah di Ruang Penyimpanan Sampah Anorganik, dan membaginya yaitu
botol air kemasan bagus, elektronik,kresek,botol sirup. Untuk ruang pemilahan
kertas sendiri, para pengelola memilahnya kembali dengan kertas hvs, kertas
kardus , kertas buku, dan kertas duplex. Kemudian para pengelola
mengkreasikan sampah tersebut menjadi tempat media tanam, pot dari barang
bekas, dan sisa dari sampah anorganik tersebut dijual kembali kepada pengepul.

Anda mungkin juga menyukai