Anda di halaman 1dari 52

BAB 3 - BIAYA PRODUKSI

A. PENJABARAN RUMUS PERHITUNGAN TRmax


1. Ingat lagi rumus TR yang didapatkan dari grafik hubungan antara P dan D, yaitu:
TR = a. D − b. D2
2. TRmax dihitung berdasarkan diferensial fungsi TR terhadap D yaitu:
∂ TR
=0
∂D
a. D − b. D2 = 0
a − 2bD = 0
a
D=
2b
3. Nilai D yang didapatkan dari perhitungan diferensial sebelumnya dimasukkan ke
dalam rumus TR untuk mendapatkan nilai TRmax, sehingga:
TR max = a. D − b. D2
a a 2
TR max = a. − b ( )
2b 2b
a2 a2
TR max = −
2b 4b
2a2 a2 a2
TR max = − =
4b 4b 4b
B. PENJABARAN RUMUS PERHITUNGAN Kmax
1. Konsep dasar dari keuntungan yang didapatkan dari produsen adalah selisih antara
total pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sehingga:
K = TR − TC
K = (a. D − b. D2 ) − (FC + VC)
K = (a. D − b. D2 ) − FC − (V. D)
K = (a − V). D − b. D2 − FC
2. Kmax dihitung berdasarkan diferensial fungsi K terhadap D yaitu:
∂K
=0
∂D
(a − V). D − b. D2 − FC = 0
(a − V) − 2bD = 0
(a − V)
D=
2b
3. Nilai D yang didapatkan dari perhitungan diferensial sebelumnya dimasukkan ke
dalam rumus K untuk mendapatkan nilai Kmax, sehingga:
K max = (a − V). D − b. D2 − FC
(a − V)2 a−V 2
K max = − b. ( ) − FC
2𝑏 2b
PEMBAHASAN SOAL BIAYA PRODUKSI

A. PENYELESAIAN CONTOH SOAL 1


Diketahui:
D1 = 10.000 D2 = 15.000
TC1 = 25.000.000 TC2 = 30.000.000
VC = TC
Ditanya:
1. V dan FC?
2. Berapa P saat impas dan saat untung 25% jika digunakan nilai TC1 dan TC2?
Jawab:
1. INGAT rumus dasar 𝐕𝐂 = 𝐕 . 𝐃
Asumsi VC = TC, sehingga:
TC2 − TC1
V=
D2 − D1
(30.000.000 − 25.000.000) 5.000.000
V= = = 1000
(15.000 − 10.000) 5.000
Jadi biaya variabel per unit yang dikeluarkan perusahaan adalah Rp 1.000,-
2. INGAT rumus dasar 𝐓𝐂 = 𝐅𝐂 + 𝐕𝐂
TC1 = FC + (V . D1 )
25.000.000 = FC + (1000 x 10.000)
FC = 15.000.000
Atau
TC2 = FC + (V . D2 )
30.000.000 = FC + (1000 x 15.000)
FC = 15.000.000
Jadi biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan adalah Rp 15.000.000,-
3. Konsep dasar dari menghitung harga jual berdasarka total biaya yang dikeluarkan
perusahaan adalah:
TC
P=
D

Kondisi impas terjadi saat total biaya yang dikeluarkan sama dengan total
pendapatan yang didapat oleh produsen, sehingga:
TC = TR
TC = P . D
TC1 = P1 . D1 TC1 = P2 . D1
25.000.000 = P x 10.000 30.000.000 = P x 15.000
P1 = 2500 P2 = 2000
Perhitungan harga jual saat kondisi untung sebesar a% didapatkan dari:
TC
(P x 1, a) =
D
Jadi jika perusahaan menginginkan untung sebesar 25%, harga jual menjadi:
P1 = 2500 x 1,25 = 3125
P2 = 2000 x 1,25 = 2500

PS: Konsep perhitungan prosentase


- Jika mengitung kenaikan prosentase, misalnya sebesar 25%, maka:
100% + 25% = 125% atau 1,25
Contoh:
2500 + (2500 x 25%) = 2500 + 625 = 3125 atau 2500 x 1,25 = 3125
- Jika mengitung penurunan prosentase, misalnya sebesar 25%, maka:
100% - 25% = 75% atau 0,75
Contoh:
2500 - (2500 x 25%) = 2500 - 625 = 1875 atau 2500 x 0,75 = 1875
B. PENYELESAIAN CONTOH SOAL 2
Diketahui:
FC = 20.000
V = 1.000
P D
(Rp/unit) (unit)
5.000 500
6.000 400
4.000 600

Ditanya:
1. TRmax?
2. Kmax?
3. D saat impas?
Jawab:
1. Gambarkan kurva hubungan P dan D berdasarkan data yang diketahui pada tabel.

Kurva Hubungan P dan D


8.000

6.000 400; 6.000

500; 5.000
HARGA PER UNIT (RP)

4.000
600; 4.000

2.000

0
0 100 200 300 400 500 600 700
JUMLAH PRODUK (UNIT)
2. Tentukan persamaan linier berdasarkan kurva hubungan TR & D yang telah
digambar sebelumnya.
PENTING!!
Jika diketahui 3 titik, selama 3 titik tersebut terletak pada satu garis yang sama,
maka bisa dipilih 2 titik mana saja karena persamaan linier yang dihasilkan sama.
Jika diketahui 3 titik tetapi tidak terletak pada satu garis yang sama, maka dipilih 2
titik dan 1 titik yang tersisa akan diabaikan.
Misalnya dipilih titik ke-1 dan ke-3
x1 = 400 x2 = 600
y1 = 6.000 y2 = 4.000
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
𝑦 − 6000 x − 400
=
4000 − 6000 600 − 400
𝑦 − 6000 x − 400
=
−2000 200
200𝑦 − 1.200.000 = −200x + 800.000
𝑦 = −10x + 10.000 atau 𝐏 = 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟎𝐃

Misalnya dipilih titik ke-1 dan ke-2


x1 = 400 x2 = 500
y1 = 6.000 y2 = 5.000
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
𝑦 − 6000 x − 400
=
5000 − 6000 500 − 400
𝑦 − 6000 x − 400
=
−1000 100
100𝑦 − 600.000 = −1000x + 400.000
𝑦 = −10x + 10.000 atau 𝐏 = 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝟏𝟎𝐃
3. Masukkan nilai P di atas kedalam persamaan TR.
TR = P. D
TR = (10.000 − 10D) D
TR = 10.000D − 10D2

A. Pendapatan Maksimum (TRmax)


1. Menghitung TRmax dihitung berdasarkan diferensial fungsi TR terhadap D yaitu:
∂ TR
=0
∂D
10.000D − 10D2 = 0
10.000 − 20D = 0
10.000
D= = 500
20
2. Nilai D yang didapatkan dari perhitungan diferensial sebelumnya dimasukkan ke dalam
rumus TR untuk mendapatkan nilai TRmax, sehingga:
TR max = P . D
TR max = 10.000D − 10D2
TR max = 10.000 (500) − 10 (500)2 = 2.500.000
3. Kesimpulannya adalah pendapatan maksimum sebesar Rp 2.500.000,- akan
didapatkan oleh produsen saat menghasilkan 500 unit produk.

B. Keuntungan Maksimum (Kmax)


1. Konsep dasar dari keuntungan yang didapatkan dari produsen adalah selisih antara
total pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sehingga:
K = TR − TC
K = (10.000D − 10D2 ) − (FC + VC)
K = (10.000D − 10D2 ) − 20.000 − (1.000D)
K = 9.000D − 10D2 − 20.000
2. Kmax dihitung berdasarkan diferensial fungsi K terhadap D yaitu:
∂K
=0
∂D
9.000D − 10D2 − 20.000 = 0
9.000D − 20D = 0
9.000
D= = 450
20
3. Nilai D yang didapatkan dari perhitungan diferensial sebelumnya dimasukkan ke dalam
rumus K untuk mendapatkan nilai Kmax, sehingga:
K max = 9.000D − 10D2 − 20.000
K max = 9.000(450) − 10(450)2 − 20.000
K max = 2.005.000
4. Kesimpulannya adalah keuntungan maksimum sebesar Rp 2.005.000,- akan
didapatkan oleh produsen saat menghasilkan 450 unit produk.

C. Titik Impas (BEP)


1. Konsep dasar dari titik impas yang didapatkan produsen adalah ketika total pendapatan
yang didapatkan produsen sama dengan total biaya yang dikeluarkan produsen.
TR = TC
TR − TC = 0
TR − TC = 0
−10D2 + 9.000D − 20.000 = 0
2. Menghitung jumlah produk yang dihasilkan saat BEP dengan menggunakan Rumus
ABC berdasarkan persamaan kuadrat yang didapatkan sebelumnya.
−10D2 + 9.000D − 20.000 = 0
Dimana:
a = -10
b = 9.000
c = 20.000
−b ± √b 2 − 4ac
D1,2 =
2a
−9.000 ± √(9.000)2 − 4(−10)(20.000)
D1,2 =
2 (−10)
D1 = 2,227 ≈ 2 unit
D2 = 897,772 ≈ 898 unit
3. Kesimpulannya adalah produsen akan berada pada titik impas saat menghasilkan 2
unit produk dan 898 unit produk.

Anda mungkin juga menyukai