GAPKI-Pencegahan Dan Penanggulangan Karhutla
GAPKI-Pencegahan Dan Penanggulangan Karhutla
KARHUTLA 2020
DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
16 Juni 2020
Visi:
Mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan sebagai sumber kesejahteraan.
Misi:
1. Mensinergikan pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional
2. Menjadi mitra pemerintah dan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang kondusif bagi industri kelapa sawit
berkelanjutan
3. Mendorong anggota untuk melaksanakan tata kelola industri kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan
4. Menjadikan industri kelapa sawit Indonesia untuk dapat bersaing di dunia internasional
Tujuan:
1. Membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan dan kepentingan pengusaha kelapa sawit Indonesia serta memadukan secara
seimbang dan keterkaitan antar potensi pengusaha kelapa sawit
2. Mendorong terciptanya iklim industri kelapa sawit yang kondusif
3. Membantu meningkatkan kemampuan anggota untuk mencapai industri kelapa sawit yang berkelanjutan
4. Memfasilitasi dan melakukan advokasi dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh industri kelapa sawit
5. Mengembangkan sinergi dengan pemerintah dan pemerintah daerah dalam penetapan kebijakan terkait dengan industri kelapa sawit.
Pasal 1, Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan
Atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan/atau
Lahan:
“Pencegahan kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup adalah upaya untuk
mempertahankan fungsi hutan dan atau lahan melalui cara-cara yang tidak memberi
peluang berlangsungnya kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup yang
berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan.”
Pasal 1, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan:
“Pencegahan Karhutla adalah semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan”
PencegahanKebakaran
• Setiap orang berkewajiban menanggulangi kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi kegiatannya.
• Namun demikian, pada penjelasan Pasal 17 dinyatakan bahwa Penanggulangan kebakaran lahan
tidak berlaku bagi masyarakat adat atau tradisional yang membuka lahan untuk ladang dan
kebunnya, kecuali kebakaran lahan tersebut terjadi sampai di luar areal ladang dan kebunnya.
Pasal 17 Pembakaran tersebut dilakukan dengan sengaja dalam rangka menyiapkan ladang dan kebun.
Permen LH No. 10/2010 tentang Mekanisme Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan/atau Lahan, pada Pasal 4 disebutkan kondisi yang diperbolehkan
untuk melakukan pembukaan lahan dengan membakar, yaitu:
• Masyarakat hukum adat
• Untuk ditanami jenis varietas lokal
• Wajib memberitahukan kepada kepala desa
• Kepala desa menyampaikan pemberitahuan tsb kepada instansi yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kabupaten/kota.
• Pembakaran lahan tersebut tidak berlaku pada kondisi curah hujan di bawah normal, kemarau panjang,
dan/atau iklim kering, dimana kondisi curah hujan di bawah normal, kemarau panjang, dan/atau iklim kering
sesuai dengan publikasi dari lembaga non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang meteorologi klimatologi dan geofisika
Permentan 5/2018:
Pasal Pasal 8 (1) : Pelaku Usaha Perkebunan dalam kegiatan pembukaan dan/atau pengolahan Lahan Perkebunan
wajib dilakukan dengan tanpa membakar.