Kenapa genomic jadi penting? Karna ada project yaitu human genome project, dimana semua
ilmuan, berusaha untuk mengidentifikasi semua gen yang dimiliki manusia, yang dilihat dari gen tsb
yaitu fungsinya, lokasi, kromosom terletak dimana. Project ini banyak negara. Jadi ada keilmuan
baru yang berasal dari genomic.
Isolasi DNA
1. Siapkan Sample
2. Lisis. Menghancurkan selnya, yang ingin kita dapatkan yaitu DNA. Penghancuran sel,
bergantung pada apa yang akan diisolasi. Untuk bakteri, ditambahkan buffer dan
dipanaskan. Sampel dari tanaman atau sampel jaringan hewan yang keras mis. Tulang,
lisisnya itu penghancurannya dengan nitrogen cair
3. Protein Removal, ditambahkan dnegan kloroform atau fenol atau bisa dicampurkan
4. Jika memakai kit, terdapat kolum alatnya bernama microchip. Dimasukkan garam supaya
DNA pengotor kebawah lalu DNA nempel di filter
5. Kemudian dicuci dengan etanol
6. Kemudian dilarutkan dengan buffer (DNA Elution)
7. Hasil akhir disimpan di suhu dingin -20 derajat celcius
Elektroforesis
Menggunakan sumber listrik, terdapat elektroda negative dan positif. Sampel DNA diberi
pewarna lalu dimasukkan ke sumur. Setelah listrik dinyalakan, DNA akan bermigrasi di agar
(agarros). Nanti yang ukurannya besar karna agar terdapat banyak serat, ia akan tertahan di
atas. Ukuran kecil tertahan di bawah. Nanti dari marker tersebut, bisa diketahui ukuran
DNAnya.
Prinsip: memisahkan fragmen DNA berdasarkan ukurannya
Alat yang digunakan untuk elektroforesis:
1. Cetakan
2. Agar: agaros, lebih padat
3. Comb (sisir), cetakan untuk membuat bolongan di agarnya
4. Supply elektrik
5. DNA sampel
6. Pewarna
Cara:
Note: Jika pada hasil akhir sampel terdapat dua atau lebih garis yang sama pada marker,
karena hasil restriksi oleh enzim. Menjadi dua atau lebih fragmen.
Pasangan primer oligonukleotida (forward dan reverse) sintetik mengapit urutan yang akan
diamplifikasi.
Primer forward melekatkan ke kodon start dari DNA template ( rantai anti-sense), sementara
itu primer reverse melekatkan ke kodonstop dari untai komplementer DNA (rantai sense)
Harus punya target sequence untuk yang mau di amplifikasi
Basa Nukleotida (Basa nitrogen): Campuran dari empat dNTP (Deoxynucleoside
triphosphate) adenine, sitosin, timin dan guanine. Untuk proses pemanjangan DNA
DNA Polymerase
Salah satu kunci PCR adalah jenis DNA polimerase yang digunakan dalam reaksi. Pemanasan
dan pendinginan berulang yang diperlukan untuk PCR akan mendenaturasi dan
menghancurkan sebagian besar polimerase DNA hanya setelah beberapa siklus. Beberapa
sumber DNA polimerase yang sesuai dengan PCR tersedia.
Salah satu enzim pertama dan paling populer untuk PCR dikenal sebagai Taq DNA
Polymerase
Taq diisolasi dari domain Archaea yang disebut Thermus aquaticus, spesies yang hidup di
sumber air panas.
Karena T. aquaticus beradaptasi untuk hidup di air panas (pertama kali ditemukan di mata
air panas Taman Nasional Yellowstone), ia telah mengembangkan DNA polimerase yang
dapat menahan suhu tinggi.
Karena Taq stabil pada suhu tinggi, Taq dapat menahan perubahan suhu yang diperlukan
untuk PCR tanpa didenaturasi
Polimerase termostat seperti Taq sangat penting untuk PCR
Mekanisme PCR
1. Sampel DNA, primer dan basa nukleotida (basa nitrogen) dan enzim polymerase masukkan
ke dalam mesin PCR
2. Atur siklusnya
3. Yang terjadi pada mesin PCR, kita mengetahui target DNA. Atur pengaturan suhu pada
masing-masing proses (denaturasi, annealing dan extension). Pada suhu 95 derajat celcius
terjadi proses denaturasi kurang lebih 5 menit. Sehingga menjadi untai tunggal. Polimerase
yang digunakan yaitu Taq DNA polymerase. Pada tahap annealing (suhu 55-65 derajat
celcius) primer menentukan DNA target ada dimana, primer menempel pada DNA. Enzim
polymerase bekerja pada tahap extension (72 derajat celcius). Basa Nitrogen untuk
memperpanjang sekuens.
4. Siklus kedua mengulangi siklus pertama, terus berlanjut siklusnya.
5. Terdapat rumus untuk menghitung berapa banyak copy yang didapatkan dari siklus yang
diinginkan. 2n-2n, dimana n merupakan total siklus.
Komponen Volume
10X Reddymix Buffer 2,5 mikroliter
2 mM dNTPs 2.5 mikroliter
Thermoprime Plus 0.2 mikroliter
18s 10 mM Forward primer 1.25 mikroliter
18s 10mM reverse primer 1.25 mikroliter
16s 10mM forward primer 1.25 mikroliter
16s 10 mM reverse primer 1.25 mikroliter
Nucleic acid template X mikroliter
ddH2O To 25 mikroliter
1. Denaturasi : DNA untai ganda akan membuka menjadi dua untai tunggal
2. Penempelan primer / annealing : primer akan menuju daerah yang spesifik yang komplemen
dengan urutan primer
3. Reaksi polimerisasi (extension): primer yang telah menempel tadi akan mengalami
perpanjangan pada sisi 3’nya dengan penambahan dNTP yang komplemen dengan template
oleh DNA polymerase
Selain ketiga proses tersebut, PCR didahului dan diakhiri oleh tahapan berikut
1. Pradenaturasi
Dilakukan selama 1-9 menit di awal reaksi untuk memastikan kesempurnaan denaturasi dan
mengaktivasi DNA polymerase
2. Final elongasi
Dilakukan pada suhu optimum enzim (70 derajat celcius- 72 derajat celcius) selama 5-15
menit untuk memastikan bahwa setiap utas tunggal yang tersisa sudah diperpanjang secara
sempurna. Proses ini dilakukan setelah siklus PCR terakhir.
PCR Apllications
Macam-macam PCR