Anda di halaman 1dari 20

I.

Judul Praktikum : Array


II. Tujuan Praktikum :
1. Memahami apa yang dimaksud denga array.
2. Memahami jenis-jenis dimensi yang terdapat pada array.
3. Memahami cara mengakses array berdimensi satu
4. Memahami array berdimensi dua dan bentuk umum pendeklarasiannya.
5. Dapat mengetahui perbedaan pendeklarasian array lokal dan array global.
III. Logika dan Deskripsi program
Disini kita akan membuat program array dimensi satu. Data yang kita masukkan
diantarnya nama, nkuis, ntugas, nuts, nuas. Logikanya kita harus tahu pendeklarasian array
berdimensi satu yaitu tipe-data nama_variabel [indeks] artinya array tersebut dapat diakses
dengan menggunakan subscript atau indeks.
Pada program array dimensi satu ini kita akan menampilkan daftar nama mahasiswa
yang berisi nilai kuis, nilai tugas, nilai uts, nilai uas dan akhir. Dimana kita buat program
menggunakan array berdimensi satu. Pertama kita harus tahu definisi array secara umum yaitu
tipe datanya. Kilai mulai dengan nama variabel dan indeks nya yaitu string nama [5], int nkuis
[5], ntugas [5], nuts [5], nuas [5] dan float akhir [5]. Disini berarti kita membuat variabel larik
tersebut sebanyak 5 indeks. Setelah itu kita tulis pernyataan for didalamnya kita tuliskan
variabel i yang nilai awalnya 1. Lalu kita gunakan nilai i yang sebelumya dengan 3. Artinya
kita akan menginputkan 3 nama mahasiswa yang nilainya akan diinputkan. Setelah itu kita
tambahkan diujung i tadi dengan simbol ++ . artinya program akan menambahkan angka satu
tadi terlebih dahulu sebelum dicetak/ditampilkan ke layar. Karna yang kita cari adalah hasil
akhir nilai ujian kita maka kita inputkan nilai rumusnya misalkan kuis dan tugas diambil 15%,
uts 30%, dan uas 40%. Setelah memasukkan rumus nilainya, maka akan keluar nilai akhirnya
setelah kita masukkan nilai-nilainya untuk 3 nama mahasiswa tadi. Untuk bervariatif, kita
dapat membuatnya dalam bentuk yang rapi dengan menuliskan sejajar.
IV. Flowchart

Start

i, nama[5],
nkuis[5],ntugas[5],
nuts[5], nuas[5]

i=1; i<=3,
i++

Nama, nkuis,
ntugas, nuts, uas

akhir[i]=(nkuis[i]*0.15)+
(ntugas[i]*0.15)+
(nuts[i]*0.3)+(nuas[i]*0.4

i=1; i<=3,
i++

Nama, nkuis,
ntugas, nuts, uas,
hasil ujian

End.
V. Algoritma
VI. Program
#include<iostream>
#include<iomanip>
#include<stdlib.h>
#include<windows.h>
using namespace std;
main()
{
int i;
string nama[5];
int nkuis[5], ntugas[5], nuts[5], nuas[5];
float akhir[5];
for(i=1; i<=3; i++)
{
cout<<"data ke-"<<i;
cout<<endl;
cout<<"nama siswa : ";getline(cin>>ws,nama[i]);
cout<<"nilai kuis : ";cin>>nkuis[i];
cout<<"nilai tugas : ";cin>>ntugas[i];
cout<<"nilai uts : ";cin>>nuts[i];
cout<<"nilai uas : ";cin>>nuas[i];
akhir[i]=(nkuis[i]*0.15)+(ntugas[i]*0.15)+(nuts[i]*0.3)+(nuas[i]*0.4);
cout<<endl;
system ("cls");
}
cout<<"============================================="<<endl;
cout<<"no. nama mahasiswa nilai nilai nilai nilai hasil"<<endl;
cout<<"ujian kuis tugas uts uas ujian";
cout<<"=============================================";
cout<<"----------"<<endl;
for(i=1; i<=3; i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<nama[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nkuis[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<ntugas[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nuts[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nuas[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<setprecision(3)<<akhir[i]<<endl;
}
}
VII. Hasil Program
VIII. Pembahasan
Variabel larik atau lebih dikenal dengan array adalah tipe terstrukrur yang terdiri dari

sejumlah komponen-komponen atau bisa juga variabel tersebut mempunyai tipe yang sama.

Array biasanya juga untuk menyimpan variabel yang memiliki tipe data yang sama . Pada

tentang array yang dibahas atau dijadikan sebagai contoh adalah pada bangun segitiga . Pada

bangun segitiga terdapat alas dan tinggi yang dijadikan sebagai variabelnya . Pada kasus ini
yang dimaksud arrray adalah variabelnya yang memiliki tipe data yang sama yaitu keduanya
mengunakan integer. Suatu array dapat diiakses dengan menggunakan subscript atau indeks.
Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukkan oleh suatu indeks atau subscript untuk

membedakan variabel yang satu dengan yang lainnya. Sebuah subscript berupa bilangan

dalam kurung siku dan dinyatakan dengan bilangan bulat (integer).

Untuk mendeklarasikan array sama saja dengan pendeklarasian variabel lainnya,


hanya saja pada array ini dikuti oleh suatu indeks atau subscript berupa bilangan dalam

kurung siku yang menunjukkan jumlah maksimum data yang disediakan . Bentuk umum dari
pendeklarasian array adalah sebagai berikut tipe-data nama_variabel [subscript/indeks] dan
contoh lain dari pendeklarasian array misalnya int billy. Disini dapat diartikan bahwa kita
menggunakan tipe data elemen array yang bertipe integer pada variabel billy yang merupakan
nama dari array yang dapat diakses dengan menggunakan subsciprt atau indeks yang berupa

bilangan dalam kurung siku dan dinyatakan dengan integer yang berupa bilangan bulat.
Contoh lainya ada juga pada saat mancari luas ataupun keliling pada suatu bangunan yang
memiliki tipe data yang sama.
Ketika mendeklarasikan array lokal (didalam fungsi), jika tidak diberikan nilai maka

isi dari array tidak akan ditentukan (undetermined) sampai nilai diberikan . Jika
mendeklarasikan array global (diluar semua fungsi) maka isi dari array akan di inisialisasikan

sebagai 0. Misal pada int billy [5]; tadi secara logika array dapat digambarkan dengan
sekumpulan kotak, dimana setiap kotak mempunyai nilai indeks interger 0,1,2,3,4,...,n. Dan

setiap elemen mempunyai masing-masing, maka setiap elemen array billy akan di-
inisialisasikan sebagai 0 atau dideklarasikan dengan memberikan nilai array yang dituliskan
dalam kurung kurawal int billy [5] = {16, 2, 77, 40, 12071} maka elemennya akan berisi,
pada elemen 0 berisi 16, pada elemen 1 berisi 2, pada elemen 2 berisi 77, pada elemen 3 berisi
40 dan pada elemen 4 berisi 12071. Subscript atau indeks array pada c++ selalu dimulai dari
nol (0). Contoh tadi seperti luas segitiga maka deklarasi arraynya adalah int
variabel_luas_segitig[2]. Mengapa kita mengunakan indeksnya 2 karena kita akan hanya
mengambil variab a yang berarti alas dan t yang berarti tinggi. Kemudian untuk tipe data
sebelumnya adalah int a sedangkan yang digunakan di array adalah int a [2] = {1,2} jadi

fungsi array adalah menyingkat penulisan pada variabel serta menyimpan data. Ini sangat
menguntungkan kita pada saat kita membuat program yang banyak menggunakan variabel
yang menggunakan tipe data yang sama. Jadi dengan menggunakan array kita dapat
menyingkat penulisan tipe datanya. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa array
ini selain digunakan untuk menyingkat penulisan untuk tipe data namun juga digunakan untuk
menyimpan juga.
Jenis dimensi yang terdapat pada array terdiri dari tiga jenis diantara adalah sebagai
berikut array berdimensi satu, array berdimensi dua, dan array berdimensi tiga . Array
berdimensi satu hanya dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indeks. Bentuk
umum pengaksesan array yaitu tipe-data nama_variabel [indeks/subscript]; contohnya char
mahasiswa [5]; char yang merupakan tipe data, mahasiswa merupakan variabel array dan 5
merupakan indeksnya atau jumlah dari elemen array yang kita gunakan. Inisialisasi Array
berdimensi satu adalah pemberian nilai awal terhadap suatu variabel. Inisialisasi didefinisikan
sebagai pemberian nila awal terhadap suatu variabel.
Bentuk pendefinisian suatu array secara umum pada dimensi satu adalah float
nilaitugas [5] = {70.5,88,45,76.32,80.5,94.25};. Pada contoh array yang menggunakan
dimensi satu kali ini terdapat getline. Getline ini digunakan untuk menjadikan spasi pada
suatu kalimat itu bisa terhitung juga menjadi satu karakter . Contohnya saja pada saat

praktikum yang menjadi contoh adalah nama Neysa Adiratna Agmi Masyita Dewi . Jika kita
menggunakan getline maka spasi yang kita gunakan sebagai pemisah pada nama yang
panjang ini akan terhitung menjadi satu karakter. Terhitung satu karakter disini adalah
program yang kita gunakan juga menghitung spasi yang kita gunakan untuk memisahkan
nama yang cukup panjang ini yang nantinya akan kita tuliskan. Array berdimensi satu juga
didalamya terdapat setioflags(ios::left). Setioflags(ios::left) ini sebenarnya tidak akan
mempengaruhi hasil perhitungan yang kita lakukan hanya digunakan untuk mengatur mulai
dari kiri atau dari kanan penulisannnya nanti. Setelah penulisan setioflags(ios::left) ini selesai
biasanya ada lagi setw yang sebenarnya singkatan dari set word yang digunkan untuk
menyediakan beberapa karakter. Kemudian di array berdimensi satu pada praktikum ini juga
membahas tentang kegunaan dari setprecision yang digunakan untuk mengatur jumlah digit
ataupun desimal angka dibelakang koma. Dari semua yang telah dijelaskan tadi tentang apa
yang biasanya terdapat pada array berdimensi satu ini tidak akan mempengaruhi jumlah
perhitungan hanya digunkan untuk mengindahkan saja atau sebagai pengindah saja. Contoh
program array dimensi satu.

#include<iostream>
#include<iomanip>
#include<stdlib.h>
#include<windows.h>
using namespace std;
main()
{
int i;
string nama[5];
int nkuis[5], ntugas[5], nuts[5], nuas[5];
float akhir[5];
for(i=1; i<=3; i++)
{
cout<<"data ke-"<<i;
cout<<endl;
cout<<"nama siswa : ";getline(cin>>ws,nama[i]);
cout<<"nilai kuis : ";cin>>nkuis[i];
cout<<"nilai tugas : ";cin>>ntugas[i];
cout<<"nilai uts : ";cin>>nuts[i];
cout<<"nilai uas : ";cin>>nuas[i];
akhir[i]=(nkuis[i]*0.15)+(ntugas[i]*0.15)+(nuts[i]*0.3)+(nuas[i]*0.4);
cout<<endl;
system ("cls");
}
cout<<"================================================="<<endl;
cout<<"no. nama mahasiswa nilai nilai nilai nilai hasil"<<endl;
cout<<"ujian kuis tugas uts uas ujian";
cout<<"=================================================";
cout<<"----------"<<endl;
for(i=1; i<=3; i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<nama[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nkuis[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<ntugas[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nuts[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<nuas[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)<<setprecision(3)<<akhir[i]<<endl;
}
}

Pada program ini file header string.h tidak berlaku karena sudah terdapat file header
stdlib.h yang berfungsi pada tipe data string. Pada file header terdapat windows.h yang

berfungsi mengeluarkan perintah pada windows seperti cls sedangkan file header conio .h itu
beda perintah pada windows tapi hampir sama dan pada file header iomanip.h karena program
ini menggunakan setioflags yang berarti keluaran tabel dimulai dari kanan atau kiri . Di
program juga terdapat syntax getline yang berfungsi untuk menghitung spasi jika namanya
panjang artinya spasi dianggap karakter atau string. Kemudian ada syntac system (“cls”) ini
artinya seperti perintah yang ada di windows yang berarti membersihkan layar atau tampilan
kalau deprogram artinya untuk data selanjutnya. Di program juga terdapat setw yang berarti
mau menyediakan berapa karakter yang kita butuhkan missal pada nama kita butuh karakter
20. Dan di program terdapat syntax setprecision yang berarti jumlah digit (decimal) atau
berapa digit angka dibelakang koma missal 3 angka dibelakang koma.
Contoh lain yang menggunakan array berdimensi satu seperti latihan soal nomor satu
yang tabelnya berupa daftar harga pizza untuk mengetahui kalau ini array dimensi satu karena
tabel tersebut terdiri dari kode yang berttipe data char [2], jenis yang bertipe data string [20]
dan harga bertipe data int [10] yang artinya indeksnya hanya satu atau dapat dilihat dari
tabelnya yaitu satu.
Logika dimensi satu missal int a [5] ini berarti menyediakan 5 tempat atau kotak
kemudian jika ditambah [2] maka int a [5] [2] berarti kita punya 10 variabel yang bertipe data
integer. Vertor itu artinya barisnya n dan kolomnya 1 sedangkan matriks barisnya n dan
kolomnya n sehingga bakal menjadi 2 dimensi.
Mengakses array berdimensi dua adalah array berdimensi dua tersusun dalam bentuk
baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukkan baris dan indeks kedua menunjukkan
kolom. Array berdimensi dua dapat digunakan seperti pendataan penjualan, data nilai, dan
lainnya. Bentuk mum pendeklarasian array berdimensi dua yaitu tipe-data nama_variabel
[indeks1][indeks2]; Inisialisasi Array beridmensi dua. Bentuk umum pendeklarasian array
berdimensi dua: Tipe-data Nama_Variabel [indeks1][indeks2]={nilai1},{nilai2},{..},{nilai n}
dimana n merupakan elemen dari indeks 1 sedangkan nilai 1, nilai 2 hingga nilai n merupakan
banyaknya elemen dari indeks 2. Contohnya adalah int data [2] [5] = {{25,65,75,34,27},

{77,57,68,97,36}};.
Contoh program array berdimensi dua adalah pertama kita buat header dan file header
yang kita butuhkan yaitu #include<iostream>, #include<conio.h>, #include<windows.h> dan
using namespace std; kemudian fungsi utama yaitu main() lalu kita buat statementnya yaitu
system(“cls”). Selanjutnya //deklarasi tanda // artinya komen misal //for berarti //perulangan,
lalu masukkan deklarasinya seperti int matrixa[3][3]; dan int i,j; kemudian //input nilai
matriks ke-1 dari baris dan kolom yaitu for(i=1;i<=2;i++){ for(j=1;j<=2;j++).
Kemudian tanda buka kurung setelah itu tulis lagi cout<<”Masukkan matriks(1) nilai
baris ke-“<<i<<”kolom ke-“<<j<<”:”;cin>>matrixa[i][j]; } cout<<endl; lalu tutup kurawal }
setelah itu //output matriks ke-1 buat pernyataan for(i=1;i<=2;i++) { for(j=1;j<=2;j++)
{ selanjutnya kita tulis lagi cout<<matrixa[i][j]<<”\t”; lalu tutup kurawal } cout<<endl; tutup
kurawal lagi } return 0; lalu tutup kurawal statement.
Contoh lain array berdimensi dua biasanya saat kita kan membuat program seerti
menghitung penjumlahan matiks ordo dua kali dua. Di praktikum kali ini juga disebutkan
bahwa contoh lain dari array berdimensi du juga terdapat pada latihan di modul soal nomor
dua yaitu terletak pada tabel ketentuan tunjangan jabatan dan tunjangan pendidikan dimana
ada dua tabel ini disebut dengan array dimensi dua karena ada menu tabel persentase di
berbeda tabel, pendeklarasian nya yaitu float [2] [3] ={{0.05,0.1,0.15}{0.05,0.1,0.15}} ini
maksudnya di indeks1 yaitu [2] yang berarti 2 tabel yang sama yaitu persentase dan di indeks
2 yaitu [3] yang berarti isinya ada 3 yaitu 5%, 10%, 15%. Pada isi dari elemen tersebut ada
5% atau 0.05 misal 0.05 itu berat badan sesorang yang terdiri dari 0.01 dan 0.04 dan
sebagainya ini yang dimaksud dengan array berdimensi dua . Pada contoh dimodul juga
dibahs bahwa tanda\\ ini hanya untuk kita koment saja dan tidak akan berpengaruh pada
perhitngan yang natinya akan kita lakukan karena tanda tersebut tidaka akan dibaca oleh
program.
Array berdimensi tiga ini tersusun dalam bentuk baris, kolom, dan isi dari baris,
dimana indeks pertama menunjukkan baris, indeks kedua menunjukkan kolom, dan indeks
ketiga menunjukkan isi dari baris. Bentuk umum pendeklarasian array berdimensi tiga yaitu

tipe-data nama_variabel [indeks1] [indeks2] [indeks3]; Contoh : int data_beli [3] [4] [5]; .
Inisialisassi array berdimensi tiga, bentuk dari inisialisasi array berdimensi tiga adalah tipe-
data nama_variabel [indeks1] [indeks2] [indeks3] = {{{nilai array}}} contoh dari data_beli
tadi variabel yang memiliki tiga tipe data. Cara penulisannya seperti yang terlihat dibawah ini:
int data [2] [3] [4] = {{{24,54,66,54}, {38,45,30,67}, {97,68,44,55}, {{32,14,56,76},
{30,50,70,89}, {57,46,35,69}}}; dimana contoh ini terdiri 2 baris, 3 kolom dan isi dari baris
tersebut ada 4.
Program array berdimensi tiga pada contoh diatas menjelaskan pada kita tentang data
jual maka kita butuh file header conio.h, stdio .h, iostream, iomanip lalu kita masukkan
deklarasinya yaitu int i,j,k; int data_jual[2][3][2]; kemudian kita buat pernyataan perulangan
bersarang untuk variabel i , j dan k yaitu for(i=0; i<2; i++) lalu for(j=0; j<3; j++) kemudian
for(k=0; k<2; k++) setelah itu kita masukkan perintahnya yaitu cout<<”data tahun ke-
“<<i+1<<endl; cout<<”data ke- “<<j+1<<” “<<k+1<<endl; cout<<”jumlah penjualan : “; cin
data_jual [i] [j] [k]; } cout<<endl; }cout<<endl; } cout<<endl; kemudian buat tabel data
penjualan pertahun yang terdiri dari tahun, hasil ke, tahun ke, dan penjualan ke. Kemudian
buat pernyataan perulangan yaitu for(i=0;i<2;i++) lalu buat pernyataan for lagi for(j=0;j<3;i+
+), isi perintah dalam pernyataan for ini yaitu cout<<setioflags(ios::left)<<setw(1)<<i+1;
cout<<setioflags(ios::left)<<setw(10) <<j+1; lalu for(k=0;k<2;k++) kemudian buat perintah
lagi cout<<setioflags(ios::right)<< setw(8); cout<<data_jual[i][j][k]; cout<<” “; terakhir
getch; dan tutup kurawal.
IX. Kesimpulan
1. Suatu array mempunyai digunakan untuk menyingkat tipe data yang sama.
2. Array memiliki tiga jenis dimensi diantaranya, array berdimensi satu, array
berdimensi dua, dan array berdimensi tiga.
3. Suatu array bedimensi satu dapat diakses dengan menggunakan subcript atau indeks.
Bentuk umumya tipr_data nama_variabe[indeks].
4. Array berdimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom yang digunkan dalam
pendataan penjualan, data nilai, dan lai sebagainya. Bentuk umum array berdimensi
dua seperti berikut ini tipe_data nama_ variabel[indeks1] [indeks2].
5. Pada array lokal jika tidak diberikan nilai maka isi dari array tidak akan ditentukan
sampai nilai diberikan sedangkan pada array global isi dari array akan
diinisilisasikan sebagai nol.
Lampiran
(Soal) Buatlah program penjumlahan dan pengurangan matriks 2x2. Dengan contoh output
sebagai berikut:
1. Logika
Disini kita akan membuat program array dimensi dua. Data yang kita masukkan
diantarnya . Logikanya kita harus tahu pendeklarasian array berdimensi satu yaitu tipe-data
nama_variabel [indeks1] [indeks2]. Artinya array tersebut dapat diakses dengan
menggunakan dua subscript atau indeks.
Pada program array dimensi dua ini kita akan menampilkan penjumlahan dan
pengurangan antara dua matriks. Dimana kita buat program menggunakan array berdimensi
dua pertama kita ketikkan int a,i,j,b=2,k=2,m1[4][4],m2[4][4],h[4][4]; sebagai variabelnya.
Kemudian kita inputkan Matrix A. Setelah itu kita masukkan kedalam proses yaitu
for(i=0;i<b;i++) dan for(j=0;j<k;j++). Kemudian nanti yang akan menjadi aoutpunya adalah i
dan j. Yang kita masukan tadi adalah untuk matriks yang penjumlahan. Sekarang untuk
pengurangan sam aseperti langka yang sebelumnya hanya saja pada langkah kali ini kita
masukkan matriks b. Kemudian masukkan lagi for(i=0;i<b;i++) dan for(j=0;j<k;j++) yang
nntiny akan diproses. Kemudian masukkan lagi i dan j. Kemudian untuk mempersingkat
waktu pengerjaan kita dapat menggunakan pilahan satu dan pilihan dua. Kemudian kita harus
masukkan kembali system("cls"); dan for(i=0;i<b;i++) untuk memprosesnya. Selanjutnya
nanti yang muncul setelah di run akan muncul program sesuai denagn kita buat tadi. Selesai.
2. Flowchart

Start

i, j
T

For i=1;i<=2;i++
T
For j=1;j<=2;j++

Matrixa[3][3],matrixb[3][3]

I,j

opr

Y Matrixc=matrixa+matrixb
+

T matrixc
Y
-
Matrixc=matrixa-matrixb
T

matrixc

End.
3. Algoritma
4. Program

#include<iostream>
#include <conio.h>
#include <iomanip>
#include<windows.h>
using namespace std;
main()
{
int a,i,j,b=2,k=2,m1[4][4],m2[4][4],h[4][4];
cout<<"nMatrix A"<<endl;
for(i=0;i<b;i++)for(j=0;j<k;j++)
{cout<<"data["<<i<<","<<j<<"]=";cin>>m1[i][j];}
cout<<"\nMatrix B"<<endl;
for(i=0;i<b;i++)for(j=0;j<k;j++)
{cout<<"data["<<i<<","<<j<<"]=";cin>>m2[i][j];}
cout<<"pilih 1.penjumlahan atau 2.pengurangan = ";cin>>a;
system("cls");for(i=0;i<b;i++)
{cout<<'\n';for(j=0;j<k;j++)cout<<setw(4)<<m1[i][j];cout<<"
";}cout<<endl;
for(i=0;i<b;i++)
{cout<<'\n';for(j=0;j<k;j++)cout<<setw(4)<<m2[i][j];cout<<"
";}cout<<endl;
switch(a)
{
case 1:
{for(i=0;i<b;i++)for(j=0;j<k;j++)h[i][j]=m1[i][j]+m2[i][j];
cout<<"\npilih operator +,- :+"<<endl;for(i=0;i<b;i++)
{cout<<'\n';for(j=0;j<k;j++)cout<<setw(4)<<h[i][j];cout<<endl;}
break;}
case 2:
{for(i=0;i<b;i++)for(j=0;j<k; j++)h[i][j]=m1[i][j]-m2[i][j];
cout<<"\npilih operator +,- :-"<<endl;
for(i=0;i<b;i++)
{cout<<'\n';for(j=0;j<k;j++)cout<<setw(4)<<h[i][j];cout<<endl;}
}
break;
default:
{system("cls");cout<<"\n"" anda salah memasukan angka\n";break;}
}
}

5. Hasil program

Anda mungkin juga menyukai