Makalah Penghantar Ilmu Pertanian
Makalah Penghantar Ilmu Pertanian
KELOMPOK TANI
Disusun oleh:
NAMA: KHAIFA ROBBI
NIM: 11980212481
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa karena atas izin-Nya
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Riskia Dian
Oktari, M.Sc. Selaku dosen Mata Kuliah Dasar-dasar manajemen yang telah menugaskan
makalah ini, tak lupa juga teman-teman fakultas pertanian yang memberikan banyak inspirasi
kepada penulis. Semoga semua amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya,
tiada gading yang tak retak , demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
( Khifa Robbi )
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok Tani ..................................................................................... 3
B. Sejarah Kelompok Tani Di Indonesia..................................................................... 3
C. Fungsi Kelompok Tani ........................................................................................... 5
D. Peran Kelompok Tani Dalam Perekonomian ......................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulam............................................................................................................ 7
B. Kritik Dan saran...................................................................................................... 7
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok tani dibentuk dengan tujuan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan anggota dan keluarganya. Kelompok tani sendiri merupakan suatu bentuk
perkumpulan petani yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan penyuluhan. Kegiatan
penyuluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong terbentuknya
kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar petani dan antar kelompok tani
dalam rangka mencapai efisiensi usaha. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Petani bahwa
pendekatan kelompok dalam penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi penyelenggaraan penyuluhan dan juga mendorong penumbuhan kelembagaan petani
(kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan
komoditas pertanian nasional). Berdasar data sensus pertanian yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik pada tahun 2013,
jumlah rumah tangga pengguna lahan di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 4.29 Juta.
Petani yang banyak jumlahnya dan tersebar di pedesaan yang luas ini memerlukan strategi
dalam pembinaannya. Pembinaan usahatani melalui kelompok tani tidak lain adalah sebagai
upaya percepatan sasaran peningkatan kesejahteraan petani, diharapkan pembinaan kelompok
tani ini memunculkan cakrawala dan wawasan kebersamaan memecahkan dan merubah citra
usahatani sekarang menjadi usahatani masa depan yang cerah dan tetap tegar. Robbins dan
Judge (2008) menyatakan bahwa peran merupakan tindakan yang sering dikaitkan dengan
maksud keberadaannya atau sebuah posisi tertentu. Kelompok tani sebagai sasaran
penyuluhan memiliki peran yang tidak bisa lepas dari fungsi keberadaanya. Kelompok tani
memiliki fungsi strategis antara lain kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi. Hal
ini sesuai dengan Permentan 2 Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 yang menitikberatkan
fungsi kelompok tani bagi anggota adalah sebagai berikut:
a. Kelas Belajar. Kelompok tani memberikan wadah belajar bagi anggota guna meningkatkan
perilakunya agar tumbuh dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik. Terdapat empat
faktor yang mempengaruhi petani mengambil keputusan dalam melaksanakan inovasi hasil
belajar di kelompok tani, antara lain kesesuaian teknologi untuk lingkungan lokal,
kepemimpinan petani, sikap dan komitmen pemerintah, dan jaringan kolaborasi antar petani
dan antara petani dan pemerintah (Wu dan Zhang, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kelompok tani?
2. Bagimana sejarah kelompok tani di Indonesia?
3. Apa fungsi kelompok tani?
4. Apa saja peran kelompok tani dalam perekonomian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kelompok tani
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah kelompok tani di Indonesia
3. Untuk mengetahui fungsi kelompok tani di Indonesia
4. Untuk mengetahui bagaimana peran kelompok tani dalam perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan di bentuk atas
keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpinan untuk mencapai tujuan bersama (Dinas
Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai
media penyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai
petani tangguh yang memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh
tingkat pendapatan guna meningkatakan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain,
mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala usaha ekonomi, memiliki
kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia usaha sebagai salah satu
komponen untuk membangun pertanian maju, efisien dan tangguh sebagaimana dimaksud
2. . Reformasi – Sekarang
a) Pada 1998, rakyat sudah kehilangan kepercayaan kepada pemerintahan, meski tidak
semuanya, tapi mendominasi. Dampak yang ditimbulkannya sangatlah besar.
Kegiatan kegiatan penyuluhan dan intensifikasi pertanian melambat. Dampak yang
ditimbulkannya adalah rendahnya produktivitas pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
b) Pada 2005, muncul rencana pemerintah dalam melakukan revitalisasi pertanian di
Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti dengan UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan. Kemudian ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri Pertanian No.273 Tahun 2007 terkait tentang penjabaran
Penyuluhan Pertanian. Konsentrasi peningkatan produksi dan produktivitas komoditas
pertanian ini mengantarkan Indonesia mencapai swasembada beras ke 2 pada tahun
2008. Hal ini ditunjang dengan penambahan tenaga penyuluh pertanian melalui
Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP).
c) Pada 2010: Pertanian di Indonesia mengarah kepada pertanian organik. Pada awalnya
pada tahun ini dicanangkan program pertanian organik, karena banyak hal tentang
kekurangsiapan para petani di Indonesia menjadikan rencana pertanian organik
diundur sampai 2014. Akan tetapi pada tahun 2010, penggunaan pupuk kimia mulai
dikurangi dan pertanian organik mulai digalakkan.
d) Pada 2020: Pertanian semakin berkembang pesat. Apalagi bidang ini tidak terpuruk
meski ada pandemi COVID-19. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan,
Kuntoro Boga Andri menyatakan sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang
tidak terdampak oleh pandemi COVID-19 dan justru mengalami pertumbuhan positif
bahkan menjadi penyelamat dan penggerak perekonomian nasional.
1. Kelas belajar
Usahatani yang dilaksanakan secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan
usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dari segi kuantitas,
kualitas maupun kontinuitas.
Menurut Kartosapoetra (1994), kelompok tani terbentuk atas dasar kesadaran, jadi
tidak secara terpaksa. Kelompok tani ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik,
usahatani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan kehidupannya.
Para anggota terbina agar berpandangan sama, berminat yang sama dan atas dasar
kekeluargaan.
Dari uraian diatas, dapatlah dikatakan bahwa kelompok tani berfungsi sebagai wadah
bersama.
secara terpadu.
menunjang usahataninya.
bercocok tanam, pembibitan dan cara mengatasi hama yang dilakukan bersama
penyuluh.
6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujudnya kualitas yang
Fungsi penyuluh pertanian dengan kontak tani dalam kelompok tani adalah sebagai berikut
2. Ada tiga peranan penting dalam kelompok tani, yaitu sebagai berikut:
a. Media sosial atau media penyuluh yang hidup, wajar dan dinamis.
c. Tempat atau wadah pernyataan aspirasi yang murni dan sehat sesuai
kemampuan dan peranan kelompok tani dalam berbagai hal, yaitu menyangkut perbaikan
usahatani serta tingkat kesejahteraan. Kemampuan setiap petani pada kelompok biasanya ada
perbedaan baik keterampilan, pengetahuan maupun permodalan. Oleh karena itu atas
perbedaan karakteristik petani, maka perlu adanya kerjasama dalam kelompok tani.
Peranan utama kelompok tani dipandang sebagai proses membantu petani untuk
mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan menolong
petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing masing pilihan tersebut.
Salah satu usaha pemerintah bersama petani dalam rangka membangun kemandiriannya
adalah dengan membentuk kelompok-kelompok tani di pedesaan. Pertanian memiliki arti
penting dalam pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. Pemerintah telah menetapkan
pertanian sebagai prioritas utama pembangunan dimasa mendatang. Pembangunan pertanian
yang dikelola dengan baik dan bijak akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus
pemerataan ekonomi secara berkelanjutan, mengatasi kemiskinan dan pengangguran, yang
pada akhirnya mensejahterakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Permasalahan
yang sering dihadapi petani dari segi produksi biasanya berupa kegagalan panen dan dari
tingkat harga biasanya berupa harga penjualan hasil tani yang sangat rendah. Oleh karena itu
petani tidak bisa memenuhi kekurangan biaya produksi pertanian dan biaya kebutuhan hidup
karena adanya kerugian. Masalah masalah mendasar lain yang ditemukan adalah sulitnya
akses terhadap sumber kapital, informasi, dan teknologi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kelompok tani merupakan salah satu sarana kerjasama antara sesama petani dalam
kelompok tani dan antar kelompk tani serta hubungan dengan pemerintah. Kelompok tani
juga merupakan sarana untuk mengembangkan para petani di Indonesia. Kesuksesan aktivitas
di dalam kelompok tani akan tercapai apabila anggota di dalamnya dapat berbaur dan
melakukan pendekatan secara kelompok. Pendekatan kelompok salah satunya juga dapat
melibatkan aktivitas penyuluhan pertanian. Pertanian memiliki arti penting dalam
pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. Pemerintah telah menetapkan pertanian
sebagai prioritas utama pembangunan dimasa mendatang. Pembangunan pertanian yang
dikelola dengan baik dan bijak akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus
pemerataan ekonomi secara berkelanjutan, mengatasi kemiskinan dan pengangguran, yang
pada akhirnya mensejahterakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Pentingnya pembinaan petani dengan pendekatan kelompok tani merupakan salah
satu syarat pelancar pembangunan pertanian adanya kegiatan petani yang tergabung dalam
kelompok tani. Mengembangkan kelompok tani adalah berarti membangun keinginan, dan
kepercayaan pada diri sendiri agar dapat bergerak secara metodis, berdayaguna, dan
terorganisir. Suatu gerakan kelompok tani yang tidak terorganisir dan tidak mengikuti
kerjasama menurut pola-pola yang maju, tidak akan memecahkan masalahmasalah yang
dihadapi petani
https://www.academia.edu/10185007/Fungsi_Kelompok_Tani
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_Tani
http://eprints.undip.ac.id/54444/4/BAB_ll_Skripsi_PDF.pdf
http://eprints.undip.ac.id/60148/2/BAB_I.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/241691-peranan-kelompok-tani-dalam-
meningkatkan-5489acda.pdf