Anda di halaman 1dari 2

1.4.

Kerangka Kerja Monitoring Dan Evaluasi

Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) merupakan suatu ringkasan proyek yang
menunjukkan tingkatan tujuan-tujuan proyek yang menghubungkan sebab- akibat pada setiap
indikator dan sasaran kerja. Kerangka Kerja Logis dibuat secara singkat namun cukup rinci yang
menjelaskan mengenai ggaris besar dari isi keseluruhan proyek. Kerangka Kerja Logis digunakan
untuk menilai proyek pada setiap tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
pasca pelaksanaan. Kerangka Kerja Logis terdiri dari beberapa point penting yaitu:

a. Goals, menjelaskan mengenai maksud utama dari proyek atau program yang akan dilakukan
b. Purpose, menjelaskan mengenai tujuan yang hendak dicapai pada suatu proyek atau program
untuk mendukung terwujudnya goals
c. Output, merupakan hasil yang diharapkan dari proyek untuk mendukung tercapainya tujuan
d. Inputs, menjelaskan mengenai daftar kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil.
e.
Tabel I
Kerangka Kerja Evaluasi Program Kebijakan Sanitasi Air Limbah Domestik Dan
Persampahan Di Kabupaten Pati

Ringkasan Metode Asumsi


 program dari kebijakan  Telaah  Mengetahui kondisi
sanitasi air limbah Dokumen penataan sanitasi air limbah
Goals

domestik dan persampahan  Observasi domestik dan persampahan


di Kabupaten Pati dapat di Kabupaten Pati
menciptakan lingkungan
yang sehat dan
kenyamanan
 Pelayanan sanitasi air  Observasi  Mengetahui tingkat
Impact

limbah dan persampahan di  Telaah pelayanan sanitasi air limbah


Kabupaten Pati sudah Dokumen dan persampahan di
berjalan dengan lancar Kabupaten Pati
 Berkurangnya  Observasi  Mengetahui masalah
Outcome

masalah terkait sanitasi air  Wawancara terkait sanitasi air limbah


limbah domestik dan domestik dan persampahan
persampahan
  
output

Terlaksananya Telaah Mengetahui adanya


program dari kebijakan dokumen peraturan atau ketentuan
sanitasi air limbah yang mengatur tentang
domestik di Kabupaten Pati kebijakan sanitasi air limbah
domestik di Kabupaten Pati
 Pemberian  Observasi  Mengetahui tingkat
sosialisasi mengenai  Telaah partisipasi masyarakat baik
peraturan-peraturan yang dokumen dalam pembangunan dan
ada kepada masyarakat monitoring pembangunan
Input

yang tinggala di sekitar. sanitasi air limbah domestik


 Pengkajian secara
akademik tentang tata cara
dan prosedur pelaksanaan

Sumber : Analisis Kelompok 2020

4.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan
program belum berjalan dengan baik. Masih terdapat 10.939 KK (2,53%) masyarakat yang Buang Air
Besar Sembarangan (BABS) dan masih terdapat 16.464 KK masyarakat perkotaan yangmenggunakan
cubluk/ tangki septik individual tidak layak. Kemauan masyarakat untuk penyedotan tinja juga minim.
Masyarakat yang sudah menjalankan program hanya sedikit sekali, itu menandakan masih rendahnya
pengetahuan masyarakat akan kebersihan lingkungan.

4.2. Saran

Adapun saran saran yang dapat mendukung program kebijakan sanitasi air limbah domestik
dan persampahan tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Peningkatan koordinasi pemangku kepetingan (stakeholder) dalam penanganan air limbah
domestik, terutama pemanfaatan sumber pendanaan lainnya.
b. Kegiatan promosi pemasaran dan kemudahan layanan sedot tinja kepada masyarakat
c. Bagi masyarakat yang tidak sesuai aturaan dapat diberikan sanksi yang tegas, yang mana juga
untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
d. Perlunya perluasan advokasi peningkatan akses aman.

Anda mungkin juga menyukai