Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu:
Chavid Moyo Jalardi M.M.
Disusun Oleh :
MBS 5C
1. Atari Anjangbiani (12405183128)
2. Fakhrul Siswanda (12405183131)
3. Ana Fitria (12405183141)
4. Aisyah Nurhanifa (12405183149)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A. Rasio likuiditas..............................................................................................9
B. Rasio leverage.............................................................................................10
C. Rasio rentabilitas.........................................................................................11
D. Rasio aktivitas.............................................................................................13
E. Rasio nilai pasar..........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang penyedia batu bara terkemuka di Indonesia. Batu bara pasokan
dari perusahaan ini telah memiliki reputasi yang baik untuk pasar energi dunia. ITM
pertama kali didirikan sejak tahun 1987 yang lalu. Sejak awal berdirinya perusahaan ini
selalu berupaya untuk terus mengembangkan lini usahanya, salah satunya melalui anak
perusahaan yang kemudian berlabel PT Indominco Mandiri sejak tahun 1995. Anak
perusahaan ini kemudian mulai beroperasi setahun kemudian dengan mengirim muatan
curah. Sejak saat inilah perusahaan terus tumbuh dan berkembang dalam industri
pertambangan internasional. Hal inilah yang juga berhasil membuat salah satu
perusahaan asal Singapura mulai melirik ITM. Alhasil ITM bersama dengan anak
perusahaannya kemudian diakuisisi oleh Banpu Minerals sejak tahun 2001.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung rasio likuiditas ?
2. Bagaimana cara menghitung rasio leverage ?
3. Bagaimana cara menghitung rasio rentabilitas ?
4. Bagaimana cara menghitung rasio aktivitas ?
5. Bagaimana cara menghitung rasio nilai pasar ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui cara menghitung rasio likuiditas beserta hasilnya
2. Mengetahui cara menghitung rasio laverage beserta hasilnya
3. Mengetahui cara menghitung rasio rentabilitas beserta hasilnya
4. Mengetahui cara menghitung rasio aktivitas beserta hasilnya
5. Mengetahui cara menghitung rasio nilai pasar beserta hasilnya
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan
2
- Pajak penghasilan badan 8a 75,333 43,055
- Pajak lain-lain 8a 17,814 20,056
Aset pajak tangguhan, bersih 8d 66,285 46,521
Kas yang dibatasi
4 24,936 13,425
penggunaannya
Uang muka dan beban dibayar
9 11,305 6,646
dimuka
Aset tidak lancar lainnya 18,311 18,946
Jumlah aset tidak lancar 736,541 676,278
JUMLAH ASET 1,209,041 1,442,728
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang usaha - pihak ketiga 14 77,739 194,228
Utang pajak
- Pajak penghasilan badan 8b 11,234 15,119
- Pajak lain-lain 8b 5,896 7,305
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan,
8e 3,337 4,382
bersih
Penyisihan untuk rehabilitasi
tambang 17 38,243 37,813
3
Penyisihan imbalan karyawan 16 43,076 35,070
JUMLAH LIABILITAS
1,209,041 1,442,728
DAN EKUITAS
4
PT INDO TEMBANGRAYA MEGAH Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
(dinyatakan dalam ribuan Dolar AS kecuali nilai nominal dan data saham)
Catatan TAHUN
2019 2018
Pendapatan bersih 23 1,715,592 2,007,630
Beban pokok pendapatan 24 -1,388,904 -1,423,671
Laba kotor 326,688 583,959
Beban penjualan 25 -116,567 -122,390
Beban umum dan administrasi 26 -29,595 -29,519
Beban keuangan -1,498 -1,290
Penghasilan keuangan 6,214 4,850
Lain-lain, bersih 27 666 -68,247
-140,780 -216,596
Laba sebelum pajak
185,908 367,363
penghasilan
Beban pajak penghasilan 8c -59,406 -108,607
Laba tahun berjalan 126,502 258,756
Laba/(rugi) komprehensif
lainnya:
Pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi
- Pengukuran kembali
kewajiban imbalan pensiun 16 -3,466 3,957
karyawan
- Pajak penghasilan
8d, 8e 833 -803
terkait
Pos yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi
Perubahan nilai wajar
6 5,284 -1,451
lindung nilai arus kas
- Pajak penghasilan
8d, 8e -1,321 363
terkait
5
- Selisih kurs
penjabaran laporan 494 -73
keuangan anak perusahaan
6
PT INDO TEMBANGRAYA MEGAH Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(dalam ribuan dolar AS)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent entity
Tambahan Translasi Cadangan Laba ditahan/
modal mata uang lindung Retained earnings
Modal disetor/ Saham asing/ nilai arus kas/ Belum Kepentinga
saham/ Additional treasuri/ Foreign Cash flow dicadangkan/ non-pengend
Catatan/ Share paid-in Treasury currency hedging Dicadangkan/ Un- Jumlah/ Non-controll
Notes capital capital shares translation reserve Appropriated appropriated Total interest
Saldo 1 Januari 2018 63,892 329,028 (19,211) (135) (340) 13,000 571,754 957,988
Saldo 31 Desember 2018 63,892 329,028 (19,211) (208) (1,428) 13,000 587,486
Saldo 31 Desember 2019 63,892 329,028 (19,211) 286 2,535 13,000 500,245
7
PT INDO TEMBANGRAYA MEGAH Tbk.
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
8
untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman jangka pendek 46,472 -
Pembayaran pinjaman jangka pendek -35,856 -
Pembayaran dividen tunai 21 -214,036 -249,373
Arus kas bersih yang digunakan untuk
-203,420 -249,373
aktivitas pendanaan
Penurunan bersih kas dan setara kas -209,888 -3,109
Kas dan setara kas pada awal tahun 368,216 374,230
Efek perubahan nilai kurs pada kas
881 -2,905
dan setara kas
B. Analisi Rasio
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio ini lah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan. Rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang
jangka pendek.
Aset Lancar
Rasio lancer =
Kewajiban Lancar
766.450
2018 = = 1,96
389.897
472.500
2019 = = 2,02
233.288
Rasio lancar, pada tahun 2019 lebih baik dibanding dengan tahun 2018
9
Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling
likuid atau aset yang paling mendekati uang tunai (aset cepat).
766.450−107.868
2018 = = 1,68
389.897
472.500−102.572
2019 = = 1,58
233.288
Pada tahun 2018 setiap hutang lancar Rp.1 hanya dijamin dari aktiva lancer kurang
dari Rp. 1 yaitu masing-masing Rp. 1,68 dan Rp. 1,58
Pada tahun 2018, jaminan kas untuk memenuhi kewajiban hanya 1,78 sedangkan di
tahun 2019 sebesar 2,09
total kewajiban
total aset
472.945
2018 = = 0,32
1.442.728
10
324.576
2019 = = 0,26
1.209.041
Bahwa besarnya aktiva perusahaan di tahun 2018 dan 2019 yang dibiayai oleh utang
terlihat semakin menurun yaitu sebesar 0,32 dan 0,26
total kewajiban
ekuitas
472.945
2018 = = 0,48
969.783
324.576
2019 = = 0,36
884.465
Besarnya modal yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang pada tahun 2018 dan
2019 adalah 0,48 dan 0,36
Dimana besarnya modal yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang
masing-masing pada tahun 2018 dan 2019 adalah 0,008 dan 0,10
3. Rasio rentabilitas
11
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam waktu periode tertentu
b. Gross profit margin (margin laba kotor)
Gross profit margin atau bisa disebut margin laba kotor yaitu perbandingan
pendapatan laba kotor yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu
dibandingkan dengan besarnya tingkat penjualan pada satu periode yang sama
laba kotor
x 100 %
penjualan bersih
583,959
2018 = = 29%
2,007,630
326,688
2019 = = 19%
1,715,592
Pada tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan sebesar 10%, sehingga semakin
kecil nilai margin laba kotor maka semakin buruk biaya operasional perusahaan
c. Profit margin
Cara menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit
dalam tingkat penjualan tertentu.
laba bersih
x 100 %
penjualan bersih
367,363
2018 = = 0,182 = 18%
2,007,630
185,908
2019 = = 0,108 = 11%
1.715,592
Jika rata – rata industry untuk profit margin perusahaan tahun 2018 dan tahun 2019
mengalami penurunan rasio cukup besar yaitu 7% berarti kondisi perusahaan kurang
baik.
12
laba bersih setelah pajak
x 100%
penjualan bersih
258,756
2018 = = 0,128 = 13%
2,007,630
126,502
2019 = = 0,073 = 7%
1.715,592
Hasil kedua tahun ini menunjukkan adanya penurunan rasio yang cukup besar dari
tahun 2018 ke 2019 yaitu 5% hal ini perlu dicari tahu penyebabnya karena sangat
membahayakan perusahaan.
e. ROA
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan mengandalkan
semua aktiva yg dimiliki oleh perusahaan.
laba bersih sebelum pajak
x 100%
total aktiva
367,363
2018 = = 0,254 = 25%
1,442,728
185,908
2019 = = 0,153 = 15%
1,209,041
Kondisi ROA turun yaitu sebesar 7% berarti kondisi perusahaan kurang baik,
Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran
aktiva
13
g. ROI
Rasio yg menunjukkan hasil pengembalian atas jumlah aktiva yg digunakan dalam
perusahaan.
EAIT
x 100%
total aktiva
258,756
2018 = x 100 % =17%
1,442,728
126,502
2019 = x 100 % = 8%
1,442,728
Peningkatan aktivitas dari tahun 2018 ke 2019 mengalami penurunan sebesar 9%
sehingga keadaan perushaan kurang baik
4. Rasio Aktivitas
a) Total assets Turn over
digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvesasikan
untuk menghasilkan “revenue”. Rumusnya sebagai berikut :
penjualan
Total assets Turn over =
total aktiva
2.007 .630
2018 = = 1,34
1.442.728
1.715.592
2019 = = 1,41
1.209.041
Tingkat kenaikan penjualan lebih besar dari tingkat kenaikan pada persediaan,
sehingga perputaran persediaan yang terjadi mengalami kenaikan dari 1,34 di tahun 2018
menjadi 1,41 di tahun 2019.
14
Rasio Perputaran Piutang ini juga dapat dikatakan sebagai rasio efisiensi atau rasio
aktivitas yang mengukur berapa kali perusahaan dapat mengubah piutang dagangnya
menjadi uang tunai selama suatu periode. Rasio Perputaran Piutang ini juga sering
penjualan
disebut dengan Rasio Perputaran Debitur atau Debtors Turnover Ratio.= ×
piutang
1 kali
2.007 .630
2018 = × 1 kali = 8,52
235.576
1.715.592
2019 = × 1 kali = 11,42
150.197
Dilihat pada receivable turn over pada tahun 2018 dan 2019 kembali meningkat pada
tahun 2019.
penjualan
× 1 kali
aktiva lancar−hutang lancar
2.007 .630
2018 = × 1 kali = 5,33
766.450−380.897
1.715 .592
2019 = × 1 kali = 7,17
472.500−233.288
15
Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham dengan laba, nilai
buku per saham hingga arus kas. Laba per saham (EPS) adalah jumlah laba per setiap
saham yang beredar dari saham perusahaan.
EAT
Earning per share (EPS) =
jumlah lembar saham
258.756
2019 = = 4,04
63.892
126.502
2018 = = 1,97
63.892
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rasio Liquiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio ini lah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan.
2. Rasio Leverage
Untuk melihat seberapa besar utang yang dimiliki oleh perusahaan jika dibandingkan
dengan total aktivanya, kamu bisa menggunakan rasio solvabilitas. Rasio ini akan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka panjang atau pendek.
3. Rasio rentabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam waktu periode tertentu.
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah salah satu rasio yang membandingkan antara tingkat penjualan
dan investasi pada semua aktiva yang dimiliki perusahaan.
5. Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham dengan laba, nilai
buku per saham hingga arus kas.
17