Anda di halaman 1dari 5

2

persalinan (pre-eklamsia dan eklamsia). Kematian ibu dapat dicegah hingga (22%) yaitu
melalui peningkatan kesehatan ibu hamil dengan cara Antenatal Care (ANC) yang teratur,
mendeteksi dini adanya komplikasi dalam kehamilan, hidup secara sehat dengan
pemenuhan gizi yang seimbang, ibu hamil harus makan lebih banyak dari sebelum hamil,
pelaksanaan menyusui dini dalam persalinan, serta senam hamil secara teratur (Fauzi,
2012).
Pemerintah Indonesia melalui kementrian RI membuat 9 program untuk ibu dan anak
yang di antara program tersebut adalah mendorong ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil
dan kelas ibu balita. Membuat suatu program yang di namakan kelas ibu hamil yaitu
kelompok belajar ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36
minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini
ibu-ibu hamil akan melakukan senam hamil, belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis
serta dapat di laksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil di
Fasilitasi oleh bidan /tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil yaitu
Audio visual (kaset atau vidio), buku KIA, Flip chart (lembar balik), pedoman pelaksanaan
kelas ibu hamil, pegangan pasilitator kelas ibu hamil (Kemenkes 2012). Senam hamil
adalah suatu suatu gerak atau olah tubuh yang di laksanankan oleh ibu hamil sehingga
ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi persalinannya
dengan aman dan alami (Rismalinda, 2011).
Perkembangan senam hamil di Negara-negara lain sudah cukup pesat misalnya di
Amerika Serikat banyak ibu-ibu hamil yang sudah mengerti dan mau melaksanakan
Senam hamil, salah satu metode senam hamil yang sedang ramai di perbincangkan
adalah metode philatase yang di temukan oleh jhonsep philates. Sedangkan di Indonesia
sudah ada sejak tahun 1972 yang telah disusun secara metodis dan diberikan di rumah
sakit sebagai bagian dari prenatal care, sampai saat ini sudah banyak tempat-tempat
pelayanan kesehatan yang melaksanakan program senam hamil mulai dari tingkat
3

provinsi sampai dengan kabupaten, akan tetapi minat ibu hamil untuk mengikuti program
tersebut masih kurang, (Fauzi, 2012).
Sebagai upaya untuk mencegah partus lama dapat di lakukan dengan salah satu
nya adalah kegiatan senam hamil, karena perlu disadari oleh para ibu hamil, bahwa
senam hamil adalah salah satu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan
elastis dinding perut, ligament-ligamen, otot-otot dasar panggul yang berhubungan
dengan proses persalinan. Senam hamil adalah senam yang dilakukan pada masa
kehamilan dengan tujuan untuk mempersiapkan mental dan fisik ibu hamil, dengan
harapan proses persalinan mudah dan lancar. Latihan senam hamil yang di lakukan
secara teratur baik di tempat latihan maupun di rumah di waktu senggang dapat
menuntun ibu hamil ke arah persalinan fisiologis selama tidak ada keadaan patologis
yang menyertai kehamilannya, ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur
selama kehamilannya di laporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan
yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak
sungsang dan mengurangi insiden section caesarea (Anggraeni, 2010).
Pergerakan dan latihan senam hamil tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi
juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungnya. Pada saat bayi
sudah mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan dapat mengalir kepada bayi
melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibu ke dalam aliran darah bayi yang di kandung.
Senam hamil akan menambah jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh ibu dan anak
oleh karena itu aliran oksigen pada bayi melalui plasenta juga kan menjadi lancar (Nina,
2013)
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Wulandari (2006), efektivitas senam hamil
sebagai pelayanan prenatal dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan
pertama .
Berdasarkan survey awal yang di lakukan di salah satu Bidan Praktik Mandiri pada
bulan Mei Di BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat , terdapat 10 orang Ibu
hamil yang melakukan ANC di antara nya 4 orang sudah mengikuti senam ibu hamil dan
4

6 orang yang tidak mengikuti senam ibu hamil, yang tidak mengikuti senam ibu hamil
memiliki alasan antara lain tidak berminat karena tidak mengetahui senam hamil, mafaat
senam hamil, repot karena mempunyai anak kecil dan suami yang tidak mendukung.
Data di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan minat melakukan senam hamil Di
BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun 2017”.
A. Rumusan masalah
Bedasarkan uraian dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini masih kurangnya pengetahuan dan minat ibu hamil untuk melakukan senam
hamil pada tahun 2017, dari permasalahan tersebut maka peneliti ingin mengetahui
tentang “Bagaimana hubungan pengetahuan ibu hamil dengan minat melakukan senam
hamil Di BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun
2017?”
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuiya distribusi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan minat
melakukan senam hamil Di BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat
Kota Bengkulu Tahun 2017.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil Di
BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun
2017.
b. Diketahuinya distribusi frekuensi minat ibu hamil melakukan senam hamil Di
BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu Tahun 2017.
c. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan
minat melakukan senam hamil Di BPM “ Y “ Wilayah Kerja Puskesmas Basuki
Rahmat Kota Bengkulu Tahun 2017.
5

C. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang senam hamil serta sebagai bahan perbandingan penelitian selanjutnya,
dokumentasi sebagai bahan tambahan pustaka.
2. Manfaat praktis
a. Bagi tempat penelitian
Bagi tempat penelitian dapat memberikan informasi tentang senam hamil dan
memberikan motivasi untuk mengikuti senam ibu hamil agar minat ibu hamil
melakukan senam hamil dapat meningkat.
b. Bagi Akademik
Bagi institusi Akademi di harapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan tentang senam hamil sebagai bahan kajian ilmu pengetahuan
tentang senam hamil sebagai reprensi bagi pembaca yang membutuhkan.
c. Bagi peneliti lain
Untuk menambah reprensi untuk melakukan penelitian dengan variabel yang
berda tentang senam hamil dan minat ibu untuk melakukan senam hamil.
6

D. Keaslian penelitian

1.1 Tabel keaslian penelitian

NO Judul penelitian dan variabel Jenis Hasil penelitian


Penulisan
penelitian Penelitian

hubungan -pengetahuan Deskriptif


1 pengetahuan dan -sikap Hasil penelitian menunjukan
sikap ibu hamil -senam hamil bahwa ibu hamil yang
terhadap senam menyatakan pernah mendengar
hamil di puskesmas tentang senam hamil di
rajawali kota jambi puskesmas rawa sari di
(aisyah, 2008) katakana baik sebanyak
(59,0%), ibu hamil yang memiliki
pengetahuan baik tentang
senam hamil sebanyak (71,7%),
hubungan ibu hamil yang
memiliki sikap setuju untuk
mengikuti senam hamil
sebanyak(96,5%)
hubungan -karak teristik deskriptif Penelitian ini menunjukan
pelaksanaan -senam hamil bahwa sebagian nesar
2
senam hamil di responden berusia 20-35 tahun
tinjau dari lebih dari sebagian responden
karakteristik ibu di berpendidikan SMA, sebagian
wilayah kerja besar responden mempunyai
puskesmas pengetahuan kurang, sebagian
betungan besar responden baru
(Mery kurnia sari mempunyai satu anak.
2014)

Anda mungkin juga menyukai