Anda di halaman 1dari 15

-MATERI 1: PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA

Pembinaan Kesadaran Bela Negara


Narasumber : Brigjen TNI Jubei Levianto, S.Sos. M.M. (Direktur Bela Negara Ditjen
Pothan Kemhan RI)
Poin penting:
Di Era new normal, aktivitas sudah kembali normal dengan kebiasan baru penerapan
portokol kesehatan.
2. Vaksin belum diteukan dan masyarakat harus hidu p berdampingan dengan covid 19,
sementara proses pendidikan harus tetap berjalan
3. Jetergantungan pada teknologi informasi semakin meingkat, tapi aksesibilitas dan
keamanan belum terjamn
4. Neagra harus hadir untuk mengenadalikan proses transmisi covid 19 serta berjalannya
perekonomian
•Tantangan di era new norma
1. Kesehatan : kesadaran dan disipilin mahasiswa terhadap kebiasaan baru
2. Pendidikan : dibutuhkan kreativitas dan inovasi untuk tetap survive di era new normal
dan new spirit dalam study at home
•Macam macam Perang modern :
1. Proxy war
2. Metode Brain washing
•Ancaman terhadap ideologi dengan cara perang asimetris, perang pola pikir, perang
informasi
•Karakteristik SDM di era 4.0
Skill : penguasaan teknoloig, software, kemampuan berbahasa inggris
Knowledge : penguasaan ilmu dan IT
Attitude : bela negara, kerja keras, ulet, belajar sepanjang hayat
•Landasan Yuridis Bela negara
UUD 1945 : Pasal 27 (3) dan Pasal 30 (1)
UU No. 39 Th 1999 tentang HAM : Pasal 68
UU No. 3 TH 2002 tentang Pertahanan negara : Pasal 9
UU No. 23 TH 2019 tentang pengelolaan SD Nasional untuk Pertahan Negara : Bab II
•Nilai dasar bela negara
1. Cinta tanah air
2. Sadar bangsa dan bernegara
3. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Kemampuan awal bela negara

Materi 2 : Kehidupan berbangsa dan bernegara


Src : Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han)

Materi :
- Perkembangan lingkungan strategis
- Ancaman potensial dan factual
- Nilai nilai luhur bangsa Indonesia
- Karakter moral Indonesia maju
- Pesan narasumber

A. Banglistra
1. Indonesia memperoleh kemerdekaan dengan perjuangan dan pengorbanan
(Menjadi stimulus buat warga negara untuk mempertahankan negara)
2. Para pahlawan mewariskan keteladan dan nilai nilai kepahlawanan
3. Kemerdekaan sebagai jembatan emas untuk mengarah ke Pendidikan yang lebih
baik
4. Tantangan
a. 28,8% pegaruh budaya luar
b. 22,2% menurunnya Pendidikan Pancasila
c. 20% Kurangnya Keteladanan
d. 18,5% Ajaran radikal
e. 6,7% tidak tahu
f. 4,8% lain lain

B. Ancaman Potensial dan factual (Membuat anak anak semakin kehilangan


karatker dan lama kelamaan negeri ini kehilangan jati diri)
a. Terorisme
b. Hoax
c. Pergaulan bebas
d. Drugs
e. Cyber crime
f. Korupsi

C. Nilai nilai luhur bangsa Indonesia


Sikap sikap yang dapat diterapkan meliputi, ksatria(Setiaap saat siap berperang), patriot
(percaya pada kemampuan sendiri dan tidak takut mati)
a. Toleransi
b. Gotong royong
c. Komitmen kemajemukan
d. Tenggang rasa
e. Sopan santun
f. Musyawarah dan mufakat

D. Karakter Moral Indonesia maju


a. Tangguh berkarakter
b. Ketahanan keluarga yang kuat
c. Ketahanan lingkungan yang kuat
d. Ketahanan wilayah yang kuat
e. Ketahanan nasional yang kuat

E. Pesan
a. Terapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
b. Lestarikan dan tingkatkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia
c. Laksanakan oendiikan dnegan system yang tepat, bermanfaat serta menyeluruh
d. Kuatkan hukum untuk keadilan social
e. Tingkatkan kepedulian terhadap alam Indonesia
f. Mari maju dan berkembang melalui revolusi industry 4.0
Narasumber materi 3 : Prof. Dr. Hariyono, M. Pd (wakil kepala BPIP)
1. Sebagai proses perubahan sebagai siswa menjadi mahasiswa bukan hanya
administrasinya yg berubah, namun juga harus merubah mindset. Inilah yg disebut
sebagai revolusi mental.
2. Menurut Soekarno, kerugian terbesar ketika indonesia dijajah adalah hilangnya
karakter dan mentalitas kita sebagai negara yang merdeka.
3. Mentalitas kita harus dirubah menjadi mentalitas merdeka
4. Orang" yang teridik adalah orang yang juga belajar mendewasakan diri serta
mentalisnya.
5. Oknum" terdidik masih banyak melakukan pelanggaran
6. Bangsa yang maju tidak semata" kekayaan SDA nya , tapi dilihat dari kualitas SDMnya.
Yaitu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki komitmen yang kuat serta
berkarakter.
7. Sebelum kita merubah dunia , kita harus merubah diri kita. Kita tidak mungkin
merubah perubahan besar di luar diri kita jika belum merubah diri kita sendiri.
8. Sebagai mahasiswa kita harus lebih serius dan mandiri sehingga bangsa kita bisa
seimbang dengan negara" lain.
9. Karena kita ini bhineka tunggal ika , disinalh kita harus menerapkan sikap toleransi.
Persatuan bangsa harus dikuatkan.
10. Penguasaan pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dengan pesat.
11. Masa depan bangsa indonesia ada di tangan mahasiswa. Maka harus memiliki
mental yang positif dengan berani merevolusi kebiasaan dan perilaku kita menjadi lebih
baik lagi
-Materi Merdeka Belajar-

Narasumber : Prof. Drm. Aulanni'am, drh.,DES

1. Tujuan pendidikan : Menjadi mahasiswa yang bertaqwa, berintelek,


berkompeten, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yg bertanggung jawab
2. Berkaitan pendidikan maju, Ada 6 yang harus
kita ketahui : communication, colaboration, compassion, critical thinkink, creative
thinkink, commputation logic)
3. Tujuan merdeka belajar : Mendorong proses
pembelajaran semakin otonom , menciptakan kultur belajar yg inovatif
4. Siapa yang terlibat merdeka belajar : yaitu mahasiswa. Dosen yang memfasilitasi.
5. Ptn wajib memberi hak bagi mahasiwa untuk secara sukarela
(mau ambil/tidak) : dapat mengambil sks diluar ptn sbnyk 2 semester( 40 sks ),
dpt mengambil sks di prodi berbesa di PTN yang sama sebanyak 1 semster (20 sks),
Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Tujuan Pendidikan tinggi : Manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YME,
berkahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan
menjadi warga negara dekromatis, bertanggungjawab, cinta Indonesia dan Pancasila
serta berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Kampus Merdeka memberi kebebasan mahasiswa


untuk memilih 9/8 model pembelajaran yg disediakan : reguler, kamupus merdeka
(40sks diluar perguruan tinggi, 20 sks diluar perguruan tinggi ps,
dan mengikuti kegiatan lain (mengajar di desa, kkn dsb)

Fakultas dan universitas harus memfasilitasi pilihan mahasiswa


Contoh Program Merdeka Belajar : double degree (satu di brawijaya, satu di LN)

Mahasiswa bisa memilih kelas yang disediakan


Tidak semua mahasiswa wajib mengikuti ini
wajib : 40 sks.
mahasiswa univ brawijaya bisa mengambil sks di univ lain dengan syarat brawijaya
bekerjasama dengan univ terkait.
mahasiswa univ brawijaya juga bisa mengambil sks dari prodi lain.
Materi 5: Kode etik mahasiswa (Prof. Hendrawan Soetanto)
-Kode Etik Standar Perilaku
Pasal 4-7 (Perilaku individu mahasiswa)
-Standar Perilaku Umum
-Standar Perilaku di kelas, lab pengerjaan tugas, penelitian dan skripsi
-Standar mengikuti Ujian
Pasal 9 (Hubungan antar mahasiswa)
-Menjaga persatuan, menunjukkan sikap toleransi, Solidaritas, tidak mengganggu
teman dll
Pasal 8 (Mahasiswa dengan dosen)
Pasal 10 (Mahasiwa dengan karyawan)
Pasal 11 (Mahasiswa dengan masyarakat umum)
-Standar Etika Umum
-Bertaqwa kepada tuhan YME
-Menghargai ilmu pengetahuan teknologi, sastra dan seni
-Menjunjung tinggi kebudayaan nasional
-Menghargai pendapat orang lain
-Berpenampilan sopan dan santun

-Sanksi Pelangaran
- Kode Etik: teguran, peringatan keras, skorsing dalam jangka waltu tertentu, dan DO
- Diberi hak membela diri dalam waktu 1 minggu sejak surat pelanggaran diterbitkan

MATERI KELIMA
- Prof.Dr.Ir.Hendrawan Soetanto M.Rur.Sc.
(Staf ahli wakil rektor bidang akademis)
- Kode etik mahasiswa Univ. Brawijaya
- Tujuan : mewujudkan visi dan misi ub, membentuk mahasiswa ber-
imtaq,disiplin,menciptakan proses pembelajaran yang tertibdan teratur,patuh norma
hukum
- kode etik adalah pedoman tertulis sebagai standar perilaku bagi mahasiswa dalam
berinteraksi dengan civitas akademika
- etika mahasiswa adalah nilai2 yang harus dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan norma-norma yang hidup dalam masyarakat
- perilaku individu masyarakat,hubungan antar mahasiswa,dengan dosen,dengan
karyawan,dengan masyarakat umum diatur dalam PERTOR 328/PER/2011
- Kita juga harus memiliki 7 standar etika umum
- Bagi yang melanggar pasti mendapatkan sanksi

Materi 6: pembentukan karakter


Saat ini kita berada di dunia yang tidak hanya mengandalkan IQ, bahkan bnyk yg
mengatakan kecerdasan intelektual hanya menyumbang 20% kesuksesan sedangkan
80%nya kecerdasan karakter.
Karakter itu sendiri merupakan nilai-nilai (value) yang semula berasal dari lingkungan
kemudian menjadi bagian dari kepribadian.

Contoh value: humble, jujur, teamwork, tulus, berani, sopan santun, kreatif dll

Nilai karakter:
1 dengan Tuhan
2 dengan diri sendiri
3 kebangsaan
4 dengan sesama dan lingkungan

Awal perubahan adalah yang paling menantang, sehingga kita harus membiasakan diri
supaya bisa menuai buah karakter dikemudian hari

Pembentukan Karakter oleh dr.Arief Alamsyah, MARS.

Karakter dibentuk oleh lingkungan


kita tidak membenarkan kebenaran tapi seringkali membenarkan kebiasaan

Kelemahan kita sebagai bangsa ada di karakter karena kita tidak asli tidak otentik
hipokrit
kita hanya takut apabila ada orang yang berwajib atau berkuasa

karakter itu merupakan internalisasi nilai nilai yang semula berasal dari lingkungan
kemudian menjadi bagian dari kepribadiannya

sumber dari karakter disebut values


kita jangan jadi orang sukss tapi jadilah orang yang punya nilai

nilai karakter ada empat


1. dengan Tuhan
2. dngan diri sendiri
3. dengan sesama dan lingkungan
4. dengan kebangsaan

membentuk karakter lewat


1. pendidikan(keluarga,sekolah,buku)
2. Lingkungan(teman,organisasi)
3. Pengalaman
4. Kseulitan(menjadikan kita tangguh)

semuanya mulai dari awal


untuk mengubah diri kita yang paling sulit adalah di awal untuk memulai
ketika awal berat akan mejadi ringan di hari hari berikutnya

dr. Arief Alamsyah Nasution, MARS


Motivator/ Dosen FK UB

- Ternyata cara kita merespon kadang kita menggunakan standar ganda, artinya
kejujuran kita masih dipertanyakan.
- Kita harus membenarkan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan.
- kita menghadapi dunia yang tidak hanya mengandalkan kemampuan intelektual namun
juga mengandalkan karakter.
- Kelemahan kita sebagai bangsa adalah karakter, kebanyakan dari kita ini seakan hanya
memakai topeng sosial sementara didalam diri kita ada sisi gelap.
- Karakter adalah merupakan internalisasi nilai-nilai yang semula berasal dari lingkungan
kemudian menjadi bagian kepribadiannya.
- Kita sebenarnya sudah akrab dengan Values yang akan membangun karakter sejak
kecil.
- Nilai karakter ada yang berhubungan dengan Tuhan, dengan Diri Sendiri, Dengan
Sesama dan Lingkungan, dan dengan Kebangsaan.
- Cara membentuk karakter
1. Melalui Pendidikan
2. Melalui Lingkungan
3. Melalui Pengalaman
4. Melalui Kesulitan
- Mengawali sebuah perubahan adalah hal yang paling menantang karena butuh energi
dan kemaunan besar untuk memulainya.

MATERI KETUJUH
- KBP Dr.Leonardus Simarmata, S.Sos., S.I.K., M.H.
(Kapolresta Malang Kota)
- Pencegahan intoleransi,radikalisme,& terorisme
- intoleransi : Kurangnya kepercayaan terhadap agama lain di Indonesia
- Radikalisme : Paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik secara drastis
dengan kekerasan
- Terorisme : Serangan terkoordinasi untuk membangkitkan perasaan teror
- Indonesia >500 ras,>700 bahasa dan 264 juta populasi tersebar di 17.000 pulau
- Intoleransi dapat mengarah ke radikalisme, Intoleransi berasal dari perasaan bahwa
kaumnya yang paling benar dan yang lainnya salah
- Akar ideologi islam radikal : keinginkan menegakkan kembali Islam pada zaman salaf
padahal bertentangan dengan Islam yang sebenarnya
- Radikalisme muncul karena tidak tahu ajaran agamanya yg sebenarnya atau semangat
berlebihan mengamalkan ajaran agamanya
- 600 WNI masuk ISIS : Bom Bali 1 dan 2, Bom Sarinah,Bom kedutaan Australi,dll
- Meningkatkan sikap nasionalisme Indonesia untuk mewujudkan persatuan Indonesia
- Pemuda diharapkan memupuk dan terus menumbuhkan rasa nasionalisme

Materi ke 8 : motivasi belajar dan wirakeusahaan.


Narasumber : prof.Dr.Abdul Hakim , M.Si. (wakil rektor bidang kemahasiswaan)
Program mahasiswa wirausaha ( PMW)
Pertama tama kita harus belajar dari masalalu apa yg sudah terjadi di indonesia
- Sedkitnya peluang kerja sehingga banyak orang yang menganggur
- 6,9 juta orang indonesia memutuskan untuk menjadi TKI, walaupun dari sini
menyumbang lebih banyak nominal dari ekspor kelapa sawit tapi apakah kita harus
gembira?
- Sarjana nuklir berjualan es krim.
Lalu bagaimana kondisi kita indonesia sekarang?
Jumlah penduduk indonesia 2020 mencapai 268.583.016 jiwa dengan 9,78% merupakan
penduduk miskin. Keadaan ini mengedintifikasikan rendahnya semangat, kreativitas,
inovasi dan interpreneurship.
Ini yang di butuhkan bangsa indonesia jiwa intrepreneur, karena semakin banyak jumlah
interpreneur mengindikasikan bahwa negara itu negara yang maju. Contoh USA 7,6%
tetapi indonesia hanya 0,18% dari populasinya.
Nah untuk itu mahasiswa diharapkan mempunyai sikap atau jiwa intrepreneur.
Intrepreneur adalah proses mengorganisasi dan mengola risiko untuk sebuah ventura
bisnis./kemampuan bekerja sendiri untuk mendatangkan keuntungan melalui prosses
bisnis atau usaha.
Mahasiswa baru diharapkan membangun jiwa intrepreneurship ini.

Materi 8

"MOTIVASI BELAJAR DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN" oleh Prof. Dr. Abdul Hakim, M.Si
(Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan).

Sebagaimana perkataan dari Ir. Caputra bahwa dengan hati menangis saya menyaksikan
generasi muda terdidik Bangsa Indonesia tidak berhasil memperoleh pekerjaan yang
pantas dan dianggap rendah oleh bangda lain. Bahkan dari data yang ada, lulusan
sarjana memiliki pekerjaan yang tidak pantas bagi gelarnya dan presentase lainnya
kebanyakan menjadi TKI di negeri orang. Kita turut perhatin juga atas angka kemiskinan
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Kondisi yang miris tersebut dikarenakan rendahnya spirit, kreativitas, inovasi, dan
entrepreneurship pada setiap SDM yang dimiliki oleh Indonesia. Semakin banyak
presentase entrepreneurship (kewirausahaan), maka dapat disimpulkan negara itu
termasuk pada negara maju. Maka untuk menanggulanginya, mari kita tanamkan jiwa
kewirausahaan dalam program PMW UB. Untuk mencapainya, butuh kemauan yang
kuat. Kita harus mampu memiliki motivasi kuat, berpikir besar, dan membayangkan cita
- cita (kesuksesan). Tentu hal - hal seperti ini butuh pengorbanan dan resiko. Karena
sejatinya kesuksesan itu bukanlah hal instan semata.
Tiap rencana pada PMW UB sudah tertera dan agenda kegiatannya akan dilaksanakan
pada Januari nanti. Segala nya difasilitasi oleh UB. Tidak hanya itu, kita juga akan
mendapatkan modal tanpa bunga, monitoring, planning bisnis usaha, dsb. Untuk
mendapatkan semua itu, kita harus menyerahkan proposal terlebih dahulu, agar biaya
dan segalanya bisa dialokasikan pada usaha kita. Sampai berjumpa di PMW UB, ditunggu
proposal usaha pengajuan kita!
MATERI 9: KEGIATAN KEMAHASISWAAN DAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (M.Farhan
& Irma)
Prestasi UB
- Gold Medal International symposium dan essay
- Juara 3 pemilihan mahasiwa berprestasi (2019 Nasional)
- Juara 1 musabaqah tilawatil quran
- dll
- juara 2 total cross award 2019
- Medali emas pimnas ke-32(2019)
- Juara 1 prakualifikasi PON
- Juara 1 lomba esai nasional dalam acara plano
- Juara 3 kategori percepatan kompetisi mobil listrik indonesia tingkat nasional

MATERI 10: PT DI ERA NEW NORMAL ( Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S.)
- New normal adalah suatu kesetimbangan baru setelah terjadi stres alamiah yang
menyebabkan banyak penyesuaian kebiasaan kehidupan manusia.
- Peristiwa pandemi di ID masih meningkat
- Virtual learning tidak mungkin sempurna. tapi UB menyiapkan banyak hal
- Pendidikan daring harus fleksibel
- Selalu membawa masker dan hand sanitizer saat ingin ber-aktivitas di luar rumah
- UB Sudah menyiapkan berbagai macam fasilitas guna menanggapi era new normal di
kampus

MATERI 11: KESADARAN LINGKUNAN DAN KESIAP SIAGAAN BENCANA (Prof. Dr. Unti
Ludigno Ak.)
- Mengenali Kemungkinan Keadaan diri kita dan orang lain
-Orang Sehat: Seseorang yang bergejala dan tidak memiliki resiko tertular.
-Orang Tanpa Gejala: Orang yang tidak bergejala dan memiliki resiko tertular.
-Orang dalam pemantauan: Seseorang yang mengalami demam atau riwayat demam
atau gejala gangguan sistem pernafasan.

-Pencegahan COVID-19 Tingkat Komunitas


-Membuat dan menerapkan kebijakan kegiatan mengajar secara daring
-MEmastikan lingkungan kampus senantiasa terjaga sehat, misalnya dengan melakukan
proses disinfeksi
-Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun
-Melakukan pembatasan mobilitas civitas kampus

-Pencegaha COVID-19 Tingkat Individu


-Rajin mencuci tangan
-Tidak merokok
-Berjemur
-Menggunakan masker tiap keluar rumah
-Tidak menyentuh wajah

-Masa pembelajaran daring


-Tetap tinggal di rumag
-Menjaga kesehatan dan keselamatan diri
-Menjaga komunikasi selama pembelajaran daring

-Masa Pembelajaran uring


-Menuju dan tinggal di malang dalam keadaan sehat
-menahan diri untuk tidak banyak nongkrong di Cafe dll
-Mematuhi protokol kesehatan

MATERI 11 : Kesadaran Lingkungan dan Kesiapsiagaan Bencana


Narasumber : Prof.Dr.Unti Ludigdo, SE.,M.Si.,Ak.
Menyelenggarakan kammpus tangguh yang diatur dalam peraturan Universias Brawijaya
 Kampus tangguh
1.Pengutamaan kesehatan dan keselamatan
2.Keadilan
3.Kebajikan
4.Kemanfaatan
5.Efektivitas dan efisiensi
6.Tanggung jawab
 Populasi rentan Covid-19
1.Dosen
2.Karyawan kampus
3.Masyarakat sekitar kampus
4.Mahasiswa
 Mengenali keadaan diri kita terpapar virus
1,Orang sehat : tidak bergejala dan tidak memiiki risiko
2.Orang tanpa gejala : tidak bergejala tetapi memiliki risiko
3.Orang dalam pemantauan : yang mengalami gejala gejala
4. Kontak erat : orang yang memiliki kontak erat (kontak fisik, dll) dengan orang terpapar
5.Kasus konfirmasi : orang yang melakukan tes dan hasilnya positif
 Pencegahan Covid-19
1.Kebijaan belajar daring
2.Memastikan llingkungan kampus tetap sehat
3.Menyediakkan tempat cuci tangan
4.Melakukan pembatasan mobilisasi
5.Menjaga individu tetap aman dan sehat
 Masa pembelajaran daring
Tetap tinggal di kampung
Menjaga kesehatan
Menjaga komunikasi dengan keluarga
Sadar diri untuk bekerja keras
 Masa pembelajaran luring
Menuju dan tinggal di Malang dalam keadaan sehat
Menahan diri untuk tidak berkumpul
Mematuhi protokol kesehatan
Berinteraksi di kos
Lebih fokus belajar di kos

Materi 12 :
Penjelasan ttg UKT Mahasiswa
• Pemateri: Prof. Drs. Gugus Irianto, MSA., Ph.D. Ak.
• Dasar kebijakan di UB perihal UKT untuk mahasiswa 2020:
○ Pemrmenristekdikti No. 194 tahun 2019 ttg biaya kuliah tunggal dan
ukt pd PTN di ligk kemenristekdikti tahun angkatan 2019 dan peraturan turunannya di
ub
○ Permendikbud no 25 thn 2020 ttg standar satuan biaya operasional
pendidikan tinggi pd ptn di lingkungan kemendikbud
• Ukt: biaya yg dikenakan kpd setiap mahasiswa untuk digunakan dlm proses
pembelajaran.
• Bkt: keseluruhan biaya operasional per tahun yg terakit langsung
• Prinsip penerapan ukt:
○ Proporsional: sesuai dgn kekuatan ekonomi ortu/wali mahasiswa
○ Saling membantu, subsidi silang
• Penerapan ukt di ub:
○ Diterapkan sejak thn 2008 dgn nama spp proprosional.
○ Penerapan ukt dilaksanakan berdasarkan:
§ Permenristekdikti 194/2019
§ Peraturan rektor ub no .41/2020
§ Permendikbud 25/2020
§ Peraturan rektor ub no. 40/2020, sekaligus menggantikan
peraturanrektor no. 17/2019
○ Digolongkan mnjd 6 kelompok untuk jalur snmptn dan sbmptn,
digolongkan mnjd 3 kelompok untuk jalur seleksi mandiri ub
○ Mahasiswa wajib membayar UKT scr penuh pd setiap semester.
○ Rambu pengelompokkan UKT:
§ Kelompok 1: max 500.000
§ Kelompok 2: max 1.000.000
§ Presentase mahasiswa yg dikenakan kelompok tsb plg sedikit
20% dari seluruh maba yg diterima di setiap ptn dan semua prodi (pasal 14)
• Bantuan keuangan bg mahasiswa:
○ Bagi mahasiswa yg mengalami penurunan ekonomi, dpt mengajukan:
§ Pembebasan sementara ukt
§ Pengurangan ukt
§ Perubahan kelompok ukt
§ Pembayaran ukt scr mengangsur
○ Permohonan bantuan keuangan dilakukan melalui fakultas masing-
masing dan atau melalui universitas (bantuankeuangan.ub.ac.id) yg sekarang kontaknya
difasilitasi oleh haloselmaub.ac.id
• Tidak ada alasan untuk tidak bisa meneruskan kuliah di UB, hanya karena tidak
memiliki biaya. Pimpinan UB akan berikhtiar untuk membantu menyelesaikan masalah
tsb dgn berbagai kebijakan: penundaan, pemberian keringan, penurunan kategori,
pembebasan, dan berbagai beasiswa.

Anda mungkin juga menyukai