Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Hikma

Nim : 1868041005
Prodi : Pendidikan Antropologi
Angkatan : 2018

RESUME
Tradisi Unik Suku Bugis
Budaya tanah Bugis yang hampir punah:
1. Sigajang Laleng Lipa
Tradisi ini merupakan tradisi yang dijalani lelaki Bugis saat menyelesaikan
masalah, tradisi tersebut berupa pertarungan antar dua laki-laki, namun dilakukan di
dalam sarung. Tradisi ini dilakukan pada masa kerajaan Bugis dahulu dan ini merupakan
upaya terakhir menyelesaikan suatu masalah adat yang tidal bisa diselesaikan. Walaupun
nyawa yang menjadi taruhannya suku Bugis tetap memiliki cara-cara khusus untuk
menyelesaikan permasalahan dengan bijak. Sebagaimana dalam pepatah Bugis Makassar
yang kira-kira maknanya “ketika badik telah keluar dari sarungnya pantang diselip
dipinggang sebelum terhujam ditubuh ditubuh lawan”. Makna filosofinya mengingatkan
agar suatu masalah selalu dicari solusi terbaik tanpa badik. Hal ini biasanya dilakukan
dengan musyawarah melibatkan dua belah pihak bermasalah serta dewan adat.
2. Tradisi Pindah Rumah
Pindah rumah pada suku Bugis memiliki tradisi sendiri dalam pindah rumah
dengan benar-benar memindahkan rumah yang sebenarnya tanpa membongkar. Tradisi
ini disebut Mappalette Bola. Tradisi ini melibatkan puluhan bahkan ratusan warga
kampung untuk membantu memindahkan rumah ke lokasi yang baru.
3. Massallo Kawali
Tradisi ini berasal dari tanah Bugis Kabupaten Bone, Massallo Kawali atau
bermain asing-asing/gobak sodor menggunakan kawali/badik . Badik yang digunakan
oleh para pemain adalah badik asli bukan imitasi . Sebelum melaksanakan aktraksi ini
dilakukan ritual-ritual khusus untuk menghindarkan peserta dan penonton dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Atraksi Massallo Kawali menyimbolkan semangat para pemuda
Bugis untuk melindungi atau mempertahankan harga diri dan tanah kelahiran dari
rongrongan musuh atau penjajah.
4. Tarian Maggiri atau Mabbisu
Tarian ini merupakan tarian yang dipertunjukkan oleh seorang atau beberapa
orang bissi. Bissu adalah seseorang wanita pria (waria) dalam kepercayaan Bugis yang
dipercayakan menjadi penghubung antara dewa di langit dengan manusia biasa. Tari
Maggiri ini, diperkirakan telah ada sejak zaman pemerintahan Raja Bone ke 1 yang
bergelar To Manurung Ri Matajang yang memerintah sekitar tahun 1326-1358 dan
menjadi salah satu tarian yang berkembang di dalam istana kerajaan Bone.
5. Angngaru
Pada catatan sejarag, Angngaru sesungguhnya merupakan ikrar kesetiaan rakyat
atau prajurit kepada raja yang bersifat pemimpin. Raja yang bersifat pengayom disenangi
rakyatnya. Saat genderan perang ditabuh oleh sang Raja, maka rakyat serta merta
menyodorkan diri rela mengorbankan jiwa raganya untuk tunaikan titah sang raja.

Anda mungkin juga menyukai