Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rutialianisa

Nim : 06111381823032

Pertemuan : 11

RANGKUMAN ( Filsafat Perenialisme Dalam Pendidikan)

 Secara Etimology : Istilah Perenialisme berasal dari bahasa latin, yaitu dari akar kata perenis atau
perennial (bahasa Inggris) yang berarti tumbuh terus menerus melalui waktu, hidup terus dari waktu
ke waktu atau abadi.
 Secara Terminology : Aliran Perenialisme dianggap sebagai “regresive road to culture” yakni jalan
kembali ke kebudayaan masa lampau.
 Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru.
Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, terutama dalam
kehidupan moral, intelektual, dan sosikultural.
 Mohammad Noor Syam (1984) mengemukakan pandangan perenialisme , bahwa pendidikan harus
lebih banyak mengerahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan yang telah teruji dan tangguh.
 Asas-asas filsafat perenialisme bersumber pada filsafat, kebudayaan yang mempunyai dua sayap,
yaitu perenialisme yang theologis yang ada dalam pengayoman supermasi gereja Katholik, khususnya
menurut ajaran dan interpretasi Thomas Aquinas, dan perenialisme sekular yakni yang berpegang
kepada ide dan cita filosofis Plato dan Aristoteles.
 Plato : ia berpandangan bahwa realitas yang hakiki itu tetap tidak berubah. Selain itu, Menurut Plato,
“dunia ideal”, bersumber dari ide mutlak, yaitu Tuhan.
 Aristoteles : menurutnya ,manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia
menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi dan sosial. Sebagai
makhluk rohani manusia sadar akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju kepada
manusia ideal, manusia sempurna.
 Thomas Aquina : ia mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu,
yaitu antara ajaran Kristen dengan filsafat. Menurut Aquina, tidak terdapat pertentangan antara
filsafat (khususnya filsafat Aristoteles) dengan ajaran agama (Kristen). Keduanya dapat berjalan
dalam lapangannya masing- masing. Thomas aquina menekankan dua hal dalam pemikiran tentang
realitannya, yaitu : 1) dunia tidak diadakan dari semacam bahan dasar, dan 2) penciptaan tidak
terbatas pada satu saat saja.
 Mortimer J. Adler : ia sebagai salah seorang pendukung perenialisme ini mengatakan, bahwa jika
seorang manusia adalah makhluk rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu di
sepanjang sejarahnya. Dalam hal ini Mortimer J Adler mengungkapkan, bahwa manusia adalah
makhluk rasional yang memiliki kemampuan intelektual yang tampak dalam kapasitasnya sebagai
subjek yang aktif dan dapat melakukan tindakan-tindakan seni, membaca dan mendengar, menulis
dan berbicara serta berpikir.
 Hakikat Pendidikan menurut Aliran Perenialisme dipandang sebagai Education As Cultural
Regression : Pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan keadaan manusia
sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan ideal.
 Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang pasti, absolut,
dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang sebagai kebudayaan ideal
tersebut.
 Prinsip pembelajaran menurut filsafat perenialisme :
a. Kebenaran bersifat universal dan tidak tergantung pada tempat, waktu, dan orang
b. Pendidikan yang baik melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran
c. Kebenaran dapat ditemukan dalam karya–karya agung
d. Pendidikan adalah kegiatan liberal untuk mengembangkan nalar
e. Beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan
 Tujuan dari pendidikan, menurut pemikiran perenialis, adalah memastikan bahwa para siswa
memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau gagasan-gagasan besar yang tidak berubah.
 Kurikulum menurut kaum perenialis harus menekankan pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan
sains. Untuk menjadi “terpelajar secara cultural” para siswa harus berhadapan dengan bidang seni
dan sains yang merupakan karya terbaik yang diciptakan oleh manusia.
 Hakikat Guru : Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar dikelas dan Guru hendaknya orang yang menguasai suatu cabang ilmu, seorang guru yang
ahli (a master teacher) bertugas membimbing diskusi yang akan memudahkan siswa menyimpulkan
kebenaran-kebenaran yang tepat, dan wataknya tanpa cela.
 Murid dalam aliran perenialisme merupakan makhluk yang dibimbing oleh prinsip-prinsip pertama,
kebenaran-kebenaran abadi, pikiran mengangkat dunia biologis.
 Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan oleh perenialist adalah membaca dan
diskusi, yaitu membaca dan mendikusikan karya-karya besar yang tertuang dalam the great
books dalam rangka mendisiplinkan pikiran.
 Kelebihan Aliran Perenialisme : 1) Pendidikan lebih banyak mengarahkan perhatiannya pada
kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh , 2) Kurikulum menekankan pada perkembangan
intelektual siswa pada seni dan sains. Dimana bidang sains dan seni merupakan karya terbaik dan
paling signifikan yang diciptakan oleh manusia. 3) siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan
bakat dan kemampuannya dan siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya. 4)
Perenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik teori maupun praktik bagi kebudayaan
dan pendidikan zaman sekarang.
 Kekurangan Aliran Perenialisme : 1) Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan
kegiatan sehari-hari. 2) Perenialis kurang menerima adanya perubahan-perubahan 3) Focus perenialis
mengenai kurikulum adalah pada disiplin-disiplin pengetahuan abadi , hal ini akan berdampak pada
kurangnya perhatian pada realitas peserta didik dan minat-minat siswa. 4) Dalam pendidikan
perenialisme, siswa menjadi orang yang mementingkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai