Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syarif kurrahman

Nim : 19.01.511.001

MERANGKUM HUKUM 1, 2, DAN 3 TERMODINAMIKA

MATERI KIMIA FISIK

1. HUKUM TERMODINAMIKA I

Suatu pernyataan mengenai hokum universal dari kekekalan energy dan


mengindentifiksi perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Hukum ini
menggambarkan percobaan yang menghubungkan usaha yang dilakukan pada system (W),
panas yang ditambah/ dikurangi pada system (Q), dan energy internal system (U). Hasil
percobaan joule menyatakan bahwa panas yang ditambahkan dan usaha yang dilakukan pada
system yang sama dengan perubahan energy internal system.

Apabila sistem gas menyerap kalor dari lingkungan sebesar Q1, maka oleh sistem
mungkin akan diubah menjadi:

 usaha luar (W) dan perubahan energi dalam ( Δ U),


 energi dalam saja (U), dan
 usaha luar saja (W).

Secara sistematis, peristiwa di atas dapat dinyatakan sebagai:

Q=W+U
Dengan:

Q = Kalor yang diterima atau dilepaskan oleh system

U = U2-U1 = perubahan energy dalam system

W = usaha yang dilakukan sistem

Bunyi hukum termodinamika I ialah Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
tetapi dapat di konversi dari suatu bentuk kebenyuk yang lain”.
 Penerapan hukum I termodinamika pada beberapa proses

Perubahan energy dalam U tidk bergantung pada proses bagaimana keadaan


system berubah,tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan ahir system
tersebut. Berikut proses proses pada hukum I termodinamika.

1. Proses isothermal
2. Proses isobarik
3. Proses adiabatik
4. Proses isokhorik

Contoh : Radiologi,thermometer,watter bath

2. HUKUM TERMODINAMIKA II

Tentang kualitas energy. Ini menyatakan bahwa ada energy ditransfer atau
diubah,banyak dan lebih dari itu adalah sia –sia. Hukum kedua juga menyatakan bahwa ada
kecenderungan alami dari setiap system terisolasi untuk berubah menjadi keadaan yang lebih
tidak teratur.

Panas mengalir secara spontan dari bahan lebih panas kebenda dingin, serta gas
mengalir dari tekanan tinggi kerendah.proses spontan pada suhu dan tekanan tetap akan
diikuti berkurangnya energy bebas tanda kecenderungan terjadi perubahan secara
alamiah/spontan.

Hukum kedua termodinamika memberikan batasan batasan terhadap perubahan energy


mungkin terjadi dengan beberapa perumusan.

1. Tidak dapat membuat mesin yang terjadi dalam satu siklus,menerima kalor dari
sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energy atau usaha luas,
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus mengambil kalor
dari sebuah reservoir rendah dengan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi
tanpa memerlukan usaha dari luar .
3. Pada proses reversible. Total entropi semesta tidak berubah dan akan bertambah
ketika terjadi proses irreversible.
Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel pada
suhu konstan, maka besarnya perubahan entropi sistem adalah :

dengan:

ΔS = perubahan entropi ( J/K)


Q = kalor ( J)
T = suhu (K)

Bunyi hukum termodinamika II ialah Panas mengalir secara spontan dari benda bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, dan panas
tidak dapat mengalir secara spontan dari benda yang bersuhu rendah menuju benda yang
bersuhu lebih tinggi”.

 Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor.

Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata
mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.

 Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi.


a. Besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap keadaan dari awal
sampai akhir system dan menyatakan ketidakteraturan suatu system.
b. Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan
bertambah ketika proses irreversible terjadi .

CONTOH : Termometer bimetal,penggunan energy panas dalam pengobatan(diaknosis


termografi)

3. HUKUM TERMODINAMIKA III

Suatu saat system akan berada pada suhu nol absolute,proses akan berhenti dan
entropi system akan mendekati nilai minimum,yaitu entropil setiap Kristal sempurna adalah
nol pada suhu nol absolut atau nol derajat Kelvin (K). pada keadaan ini setiap atom pada
posisi yang pasti dan memiliki enegi dalam terendah.

Pernyataan Hukum termodinamika III

 Suatu Kristal sempurna pada temperature nol mutlak mempunyai keteraturan


sempurna, entropinya adalah nol.
 Entropi suatu zat yang dibandingkan dengan entropinya dalam suatu bentuk Kristal
sempurna pada nol mutlak, disebut entropi mutlak.
 Makin tinggi temperature zat, makin besar entropi mutlaknya.

Bunyi hukum termodinamika III ialah Suatu system yang mencapai temperature
nol absolute,semua prosesnya akan berhenti dan entropi system akan mendekati nilai
minimum”. Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperature nol absolute
bernilai nol”.

CONTOH : Penyimpanan darah.

Anda mungkin juga menyukai