OLEH
SYUKUR, SP, MP
WIDYAISWARA MUDA
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang beriklim tropis sehingga berbagai macam
tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia. Banyak tanaman buah, sayur, dan
tanaman konsumsi lain yang tumbuh di Indonesia. Selain itu Indonesia juga sebagai Negara
dimana penghasil hasil bumi yang besar, namun dengan kurangnya teknologi yang memadai
hasil bumi tersebut banyak yang tidak bias di ekspor keluar negeri. Salah satu tanaman yang
sekarang sudah bias diespor yaitu buah.
Di Indonesia banyak sekali tanaman buah yang tumbuh. Di daerah dataran tinggi maupun
daerah dataran rendah. Tanaman semusim atau pun tanaman tahunan banyak sekali yang tumbuh
di Negara kita ini. Salah satu buah tahunan yaitu buah naga atau yang disebut sebagai “Dragon
Fruit” yang mana buah ini mempunyai nilai jual yang sangat tinggi karena banyak masyarakat
yang belum mengetahui tentang buah naga dan bagai mana cara budidaya buah naga itu sendiri.
Buah naga tergolong dalam tanaman kaktus yang hidup di daerah kering dan agak berpasir.
Tanaman ini mempunyai tulang daun yang banyak terkandung air sehingga tahan terhadap
panas. Selain itu tanaman buah naga ini perlu sinar matahari penuh atau tidak ada naungan
karena jika ada naungan akan mempengaruhi produksi buah dan pertumbuhan tanaman buah
naga itu sendiri.
Buah naga ada empat jenis yaitu buah naga daging merah, buah naga daging putih, buah naga
super merah dan buah naga daging kuning. Keempat jenis buah naga tersebut mempunyai
keunggulan masing – masing dan mempunyai ciri yang berbeda sehingga mempunyai perbedaan
nilai jual pada buah tersebut. Buah naga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan manusia
karena unsure – unsure yang dikandungnya cukup lengkap. Informasi pengenalan dan manfaat
buah naga merupakan bagian dari konpentensi yang harus dimiliki bagi pihak yang memiliki
kaitan dengan pengembangan buah naga, baik itu petani selaku pelaku usaha dan penyuluh
pertanian sebagai penyebar informasi.
2
2. Deskripsi Singkat
Bahan ajar Pengenalan Buah Naga ini ditujukan untuk memberikan informasi penunjang
dalam budidaya buah naga, yaitu informasi mengenai pengetahuan tentang pengenalan buah
naga meliputi morfologi buah naga, klasifikasi buah naga, jenis buah naga, kandungan gizi buah
naga dan manfaat buah naga.
Pembelajaran lebih ditekankan pada metode ceramah diperkaya dengan kunjungan ke
pertanaman buah naga untuk mempelajari morfologi buah naga.
3. Tujuan Pembelajaran
a. Kompentensi Dasar
1) Memahami morfologi. Klasifikasi dan jenis buah naga
2) Memahami manfaat buah naga bagi kesehatan
b. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu :
1) Menjelaskan morfologi, klasifikasi dan jenis buah naga
2) Menjelaskan manfaat buah naga bagi kesehatan
4. Materi Pokok
a. Morfologi tanaman buah naga
1) Akar
2) Batang
3) Bunga
4) Buah
5) Biji
b. Klasifikasi tanaman buah naga
c. Manfaat bauah naga
3
A. MATERI POKOK 1
4
Perakaran buah naga dikatakan dangkal, saat menjelang produksi hanya mencapai
kedalaman 50 – 60 cm, mengikuti perpanjangan batang berwarna coklat yang didalam tanah. Hal
inilah yang bias digunakan sebagai tolak ukur dalam pemupukan.
Supaya pertumbuhan akar normal dan baik memerlukan derajat keasaman tanah pada
kondisi ideal yaitu pH 7. Apabila pH tanah dibawah 5, pertumbuhan tanaman akan menjadi
lambat dan menjadi kerdil. Dalam pembudidayaannya pH tanah harus diketahui sebelum maupun
sesudah tanaman ditanam, karena perakaran merupakan factor penting untuk menyerap hara
yang ada di dalam tanah.
Batang buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan belapiskan lilin bila sudah
dewasa. Warnanya hijau kebiru – biruan atau ungu. Batang tersebut berukuran panjang dan
bentuknya siku atau segi tiga. Batang dan cabang ini juga befungsi sebagai daun dalam proses
asimilasi. Itulah sebabnya batang dan cabangnya berwarna hijau. Batang dan cabang
mengandung cambium yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. (Daniel Kristanto, 2009).
Batang buah naga berwarna hijau kebiru – biruan atau keunguan. Batang tersebut
berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam bentuk lender berlapiskan lilin bila
sudah dewasa. Dari batang ini butuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang dan
befungsi sebagai daun untuk proses asimilasi dan mengandung cambium yang berfungsi untuk
pertumbuhan tanaman.
Pada batang dan cabang tanaman ini tumbuh duri – duri yang keras dan pendek. Letak duri
pada tepi siku – siku batang maupun cabang dan terdiri 4 – 5 buah duri setiap titik tumbuh.
3) Bunga
Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota bunga bagian luar
berwarna krem dan mahkota bunga bagian dalam berwarna putih bersih sehingga pada saat
bunga mekar tampak mahkota bunga berwarna krem bercampur putih. Bunga memiliki sejumlah
benang sari (sel kelamin jantan) yang berwarna kuning, bunga buah naga tergolong bunga
hemaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel
kelamin betina). Bunga muncul atau tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung sirip yang
5
berduri. Sehingga dengan demikian, pada satu ruas batang tumbuh bunga yang berjumlah banyak
dan tangkai bunga yang sangat pendek (Cahyono, 2009).
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran sekitar 30 cm dan akan mulai
mekar di sore hari dan akan mekar sempurna pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota
bunga bagian dalam putih bersih dan didalamnya terdapat benang sari berwarna kuning dan akan
mengeluarkan bau yang harum.
4) Buah
Buah naga tergolong buah yang berdaging dan berair, bentuk buah bulat agak memanjang
atau bulat agak lonjong . Kulit buah ada yang berwarna merah menyala, merah gelap dan kuning,
tergantung dari jenisnya. Kulit buah agak tebal, yaitu sekitar 3 mm – 4 mm. Disekujur kulitnya
dihiasi dengan jumbai – jumbai menyerupai sisik – sisik ular naga. Oleh karena itu buahnya
disebut buah naga. Berat buah beragam berkisar antara 80 – 500 gram, tergantung dari jenisnya.
Daging buah berserat sangat halus dan di dalam daging buah bertebaran biji – biji hitam yang
sangat banyak dan berukuran sangat kecil. Daging buah ada yang berwarna merah, putih, dan
hitam, terganting dari jenisnya. Daging buah bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit masam.
(Cahyono, 2009).
Buah berbentuk bulat panjang dan biasanya terlatak mendekati ujung cabang atau batang.
Pada batang atau cabang biasanya lebih dari satu dan terkadang berdekatan. Kulit buah tebal
sekitar 1 – 2 cm dan pada permukaan kulit buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2
cm.
5) Biji
Biji buah naga sangat banyak dan tersebar di dalam daging buah. Bijinya kecil – kecil
seperti biji selasih. Biji buah naga dapat langsung dimakan tanpa mengaggu kesehatan. Biji buah
naga dapat dikecambahkan untuk benih (Wanarsih, 2007).
perbanyakan tanaman secara generative, tetapi cara ini jarang dilakukan karena
memerlukan waktu lama sampai berproduksi. Biasanya biji digunakan para peneliti untuk
memunculkan varitas baru. Setiap buah mengandung lebih 1000 biji
6
b. Klasifikasi buah naga
Buah naga termasuk kelompok tanaman kaktus atau family Cactaceae dan subfamily
Hilocereanea. Termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari beberapa spesies, dan diantaranya
adalah buah naga yang biasa dibudidayakan dan benilai komersial.
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Nama buah naga diberikan pada buah – buah yang dapat dimakan dari tumbuhan tersebut
yaitu :
7
kasar dibandingkan dengan varitas buah naga merah, harga lebih rendah dan rasanya karang
manis/sedap jika dibandingkan dengan buah naga isi merah.
8
Selenicereus megalanthus, memiliki cirri kulit buah yang kuning dan daging buah putih.
Buah dan isinya pada umumnya berukuran lebih kecil sehingga kurang bagus dijadikan komoditi
perdagangan.
9
a. Jelaskan morfologi tanaman buah naga
b. Jelaskan jenis – jenis tanamn buah naga
5. Rangkuman
a. Bagian – bagian dari morfologi tanaman buah naga adalah akar, batang, bunga, buah dan
biji.
b. Tanaman buah naga termasul tumbuhan dicotil, berbiji dua yang mempunyai akar udara.
6. Evaluasi
Jelaskan bagian – bagian tanaman buah naga yang anda ketahui
10
B. MATERI POKOK 2
Tabel 1. Kandungan Nilai Gizi per 100 gram Buah Naga Merah
Zat Kandungan Gizi
Air 82,5 – 83 g
Protein 0,159 – 0,229 g
Lemak 0,21 – 0,61 g
Serat kasar 0,7 – 0,9 g
Karoten 0,005 – 0,012 g
Kalsium 6,3 – 8,8 g
Fosfor 30,2 – 36,1 g
Iron 0,55 – 0,65 g
Vitamin B1 0,028 – 0,043 g
Vitamin B2 0,043 – 0,045 g
Vitamin B3 0,297 – 0,43 g
Viatmin C 8- 9g
Triamine 0,028 – 0,030 g
Riboflavin 0,043 – 0,044 g
Niacin 1,297 – 1,300 g
Abu 0,28 g
Lain – lain 0,54 – 0,68
Sumber : Taiwan Food Indutry Develop and Research Authoritis
11
Zat – zat diatas mempunyai fungsi sebagai berikut :
(1) Protein dari buah naga merah mampu melancarkan metabolism tubuh dan menjaga
kesehatan jantung;
(2) Serat berfungsi mencegah kangker usus, penyakit kencing manis dan baik untuk diet;
(3) Karoten berfungsi menjaga kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah penyakit
(4) Kalsium untuk menguatkan tulang
(5) Fosfor untuk pertumbuhan jaringan tubuh
(6) Zat besi untuk menambah darah
(7) Vitamin B1 kestabilan suhu tubuh; vitamin B2 untuk meningkatkan nafsu makan; vitamin
B3 untuk menurunkan kadar kolesterol; vitamin C untuk menjaga kesehatan dan kehalusan
kulit.
Bagian – bagian lain (selain buah yang matang) dari tanaman buah naga juga dimanfaatkan
untuk konsumsi manusia dan hewan. Buah naga yang belum masak dapat dibuat sup.
Bunga buah naga dapat juga dikunsumsi sebagai sayuran urap, digoreng atau dapat
dikeringkan untuk dijadikan minuman teh.
Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan dijadikan salad, urap, digoreng dan
djadikan sup. Makanan dari dahan tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam
tubuh dan membersihkan pencernaan.
Di Amerika Selatan, dahan buah naga dihancurkan untuk dijadikan makanan ternak
kambing atau sapi. Pakan dari dahan tersebut terbukti dapat menignkatkan kadar susu dan
kualitas daging ternak (Winarsih, 2007).
Buah naga umumnya di konsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga
karena kandungan air yang tinggi dan rasa yang manis. Winarsih (2007), melaporkan buah naga
dapat menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan gula darah, mencegah kakngker usus,
menguatkan daya kerja otot, meningkatkan ketajaman mata, menghaluskan kulit. Secara
keseluruhan buah ini baik untuk kesehatan dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi
sehari – hari.
12
Penelitian yang telah dilakukan terhadap buah ini antara lain adalah pengaruh pemberian
buah naga merah (H. polyrizus) terhadap glukosa darah tikus putih yang diinduksi aloksan.
Dilaporkan bahwa pemberian buah naga daging merah mempunyai efek hopoglikemik
(Feranose, 2010). Penelitian lain melaporkan penggunaan ekstrak etanol 70% adalah campuran
dua bahan pelarut yaitu etanol dan air dengan kadar etanol 70%. Etanol 70% sangat efektif
dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal (Siswono, 2008). Pada uji
farmakologi/bioaktivitas pada hewan percobaan, keadaan diabetes militus dapat diinduksi
dengan pemberian zat kimia. Zat kimia sebagai induktor (diabetagon) digunakan aloksan,
streptozotozin, diaksosida, adrelin, glucagon, dan EDTA yang diberikan secara parenteral.
Diabetagon yang lazim digunakan adalah aloksan karena obat ini cepat menimbulkan
hiperglikemi yang permanen, dalam waktu dua sampai tiga hari, aloksan secara selektif merusak
sel pulau langerhans dalam pangkreas yang mensekresi hormon insulin (Suharmiati, 2003).
13
kalsium (menguatkan tulang). Buah naga juga mengandung zat besi untuk menambah darah,
vitamin B1 (mencegah demam badan), vitamin B2 (menambah selera), vitamin B3 (menurunkan
kadar kolesterol), dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).
Jadi secara garis besar, buah naga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia,
antara lain :
1). Sebagai penyeimbang gula darah
2). Detoksifikasi atau membersihkan darah
3). Menyehatkan dan menguatkan ginjal
4). Menyehatkan organ liver.
5). Dapat menjaga kesehatan kulit.
6). Membantu daya kerja otak.
7). Membantu meningkatkan ketajaman mata
8). Menjaga kesehatan mulut, dengan mengatasi panas dalam serta sariawan.
9). Dapat membantu menstabilkan tekanan darah
10). Juga mengurangi keluhan keputihan.
11). Menguangi kadar kolesterol dan mencegah kangker usus
12). Mencegah sembelit dan memperlancar proses buang air besar.
4. Latihan
a. Jelaskan kandungan apa saja yang terkandung pada buah naga yang anda ketahui
b. Jelaskan manfaat buah naga untuk kesehatan manusia
5. Rangkuman
Tanaman buah naga mempunyai fungsi dan mafaat yang penting bagi manusia, terutama
dalam mengontrol gula darah, dimana ini berkaitan dengan penyakit diabetes militus. Buah
naga bermanfaat untuk organ liver, usus dan mengurangi kadar kolesterol.
14
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Pengenalan buah naga member implikasi penting dalam mendapatkan benih yang
bersumber dari jenis tertentu, karena buah naga mempuyai beberapa jenis dimana untuk tumbuh
dan berproduksi optimal memenuhi syarat tertentu pula. Diharapkan peserta mampu mengenal
asal buah naga.
C. PENUTUP
Salah satu faktor yang penting supaya tanaman buah naga berproduksi dengan baik
ditentukan oleh seberapa jauh kita mengenal tanaman itu, karena berkaitan dengan pemeliharaan
yang akan dilakukan . Pengenalan morfologi, klasifikasi, manfaat buah naga memberikan
gambaran bahwa buah naga termasuk layak dikembangkan karena banyak dibutuhkan orang.
Kegiatan berlatih untuk setiap materi pokok dimulai dengan pengantaran, yaitu ceramah
singkat, yang memberikan informasi tentang teori dan langkah-langkah kerja jalannya pelatihan.
Umpan balik dilakukan pada tahap pengantaran singkat dan diskusi. Hasil umpan balik
dijadikan evaluasi untuk melanjutkan pada proses pembelajaran berikutnya.
Tindak lanjut peserta latihan adalah menyusun suatu rencana tindak lanjut untuk
diterapkan, dimana terjadi pembimbingan selama proses tindak lanjut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A.(1991). Pengobatan Tradisional di Indonesia, Medika No. 8 Thn 17, hal. 632
Coles, E.H. (1980). Veterinary Clinical Phatologi, 3 rd edition. W. B. Sounders Company.
London.
Feranose, P. (2010). Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah (H. polyrhizus) terhadap Kadar
Gula Glukosa Darah Tikus putih yang diinduksi Aloksan.
Guthrie, D. W. and Guthrie, R. A. (2003). The Diabetes Source Book. New York: Mc Graw Hill
Compeny. Page 13-14
Harbone, B, J. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara modern Menganalisis Tumbuhan.
Penerjemah Kosasi, P, dan Iwan Soediro. Bandung : Penerbit ITB. Hal. 103,152
Kristanto, D. (2008). Buah Naga, Pembudidayaan di pot dan di kebun. Swadaya. Cimanggis.
Depok.
Kurniawan, R.K. (2008). Kaitan Antara Metabolisme Karbohidrat dan Diabetes militus.
http;//chemical zone.blogpot.com/2008/01/kaitan-antarametabolismekarbohidrat.Html.
Santoso, M.H dan N.C. Zaini. (2002). Prospek Tantangan Penelitian dan Pengebangan Tanaman
Obat Terapi Diabetes. Surakarta.
Sulastri, R. (1999). Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Alternatif untuk Pengobatan Diabetes
Melitus. (Laporan Tugas) Jurusan Farmasi FMIPA Unpad. Bandung.
Wahyu. (2008). Buah Naga (Dragon Fruit). Wahyusite. http;//www. Wahyusite. Blogspot.com.
Wikipidia (2009) Buah Naga, http;//id.wikipidia.org/wiki/buah naga.
Winarsih, s. (2007). Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga. CV Aneka Ilmu. Semarang
16