Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PARIWISATA SPIRITUAL DAN RELIGIUS

DOSEN PENGAMPU :

IDA BAGUS GEDE PARAMITHA, S.S., M.Si.

DISUSUN OLEH :

YENI PUSPITA SARI (1912071005)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGRI MPU KUTURAN SINGARAJA

JURUSAN DHARMA DUTA

PRODI PARIWISATA BUDAYA HINDU

2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas
Asung Kertha Wara Nugraha-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pariwisata
Spiritual dan Religius tepat pada waktunya.

Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ida Bagus Gede
Paramita,S.S.M.Si. selaku Dosen mata kuliah Pariwisata Spiritual dan Religius yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari bahwa isi tugas ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna untuk menyempurnakan tugas ini.

Om Santih Santih Santih Om

Singaraja, 24 Oktobert 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1 Unsur-Unsur yang ada di Pura Ponjok Batu........................................................2


2.2 Bentuk dan Struktur Pura Ponjok Batu................................................................2
2.3 Sejarah Pura Ponjok Batu.....................................................................................3
2.4 Tujuan Dan Fungsi Pura Ponjk Batu....................................................................5
2.5 Filosfi Pura Ponjok Batu......................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................7

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7
3.2 Saran ....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman sekarang ini memang sudah tidak asing lagi jika mendengar kata wisata spiritual
dan wisata religi. Wisata Spiritual adalah jenis wisata atau perjalanan wisata yang dilakukan oleh
seseorang dengan tujuan untuk mencari ketenangan, kedamaian dan keharmonisan dengan alam.
Sebagai contoh berkunjung ke tempat suci, gunung, pantai, monumen atau tempat lain yang
dirasakan mampu memancarkan vibrasi spiritualitas. Sedangkan Wisata Religi adalah jenis
wisata yang terkait dengan tuntutan atau perintah agama. Contohnya Muslim pergi ke Mekah,
Hindu ke India.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata merupakan segala sesuatu yang
mempunyai keunikan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
Daya Tarik Wisata dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu daya tarik wisata alamiah dan daya
tarik wisata buatan. Memiliki unsur-unsur seperti What to see, What to do, What to buy, What to
arrived, dan What to stay.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja unsur-unsur yang terdapat di Pura Ponjok Batu?
1.2.2 Bagaimana Bentuk dan struktur Pura Ponjok Batu?
1.2.3 Bagaimana sejarah Pura Ponjok Batu?
1.2.4 Apa Tujuan dan Fungsi Pura Ponjok Batu?
1.2.5 Apa filosofi yang terdapat di Pura Ponjok Batu?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui unsur-unsur Pura Ponjok Batu.
1.3.2 Mengetahui bentuk dan struktur Pura Ponjok Batu.
1.3.3 Mengetahui sejarah Pura Ponjok Batu.
1.3.4 Mengetahui tujuan dan fungsi Pura Ponjok Batu.
1.3.5 Mengetahui Filosofi Pura Ponjok Batu.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur-Unsur yang ada di Pura Ponjok Batu

Unsur-unsur yang terdapat di Pura Ponjok Batu, diantaranya adalah sebagai berikut :

A. What to See

Disana kita dapat melihat pemandangan yang indah dan unik yaitu perahu batu yang
berada ditengah laut. Perahu tersebut terlihat berdiri diatas sebuah batu karang.

B. What to Do

Terdapat gua kecil yang berlokasi di depan perahu batu, biasanya digunakan sebagai
tempat untuk melukat ooleh masyarakat hindu Bali, jadi ketika berkunjung kesana kita juga
dapat melukat disana. Selain itu kita juga dapat melaksanakan sembahyang disana.

C. What to Buy

Kita dapat membeli anekan makanan dan minuman karena disekitar pantai terdapat
banyak warung yang menyediakan makanan dan minuman, selain itu kita juga dapat
membeli canang.

D. What to Arrived

Untuk menuju Pura Ponjok Batu, bisa mengendarai motor atau mobil menuju Desa Julah
hingga sampai di lokasi wisata Pura Ponjok Batu di Tejakula tersebut. Atau juga bisa
mencari lokasinya dengan menggunakan google maps.

E. What to Stay

Di dekat wisata Pura Ponjok Batu terdapat banyak penginapan, jadi jika kita ingin
menginap disana kita dapat mencari hotel terdekat seperti Singaraja hotel.

2.2 Bentuk dan Struktur Pura Ponjok Batu

Arsitektur lingkungan pura tersebut mencerminkan gaya khas buleleng yaitu seluruh
bangunan terbuat dari susunan batu-batu alam yang melambangkan kesucian.
2.3 Sejarah Pura Ponjok Batu

Lontar Dwijendra Tattwa merupakan suatu dari sedikit bukti sejarah yang menceritakan
tentang eksistensi Pura Ponjok Batu. Dalam lontar tersebut diceritakan kisah kedatangan Pendeta
SiwaSidanta, yakni Dahyang Nirartha pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong. Beliau
melakukan perjalanan spiritual menuju ke berbagai pura, diawali dengan Pura Pulaki. Dia pun
turut menghabiskan waktunya untuk singgah ke Pura Ponjok Batu dan bersemedi disana. Dalam
kedatangannya di Pura Ponjok Batu, Dahyang Nirartha dikisahkan menolong bendega serta awak
perahu yang berasal dari Lombok. Dalam kisah tersebit diceritakan bahwa awak perahu melihat
adanya batu bersinar di tengah laut. Ketika berusaha mendatanginya, perahu tiba-tiba mengalami
kerusakan dan tak dapat melanjutkan perjalanan. Selanjutnya, Dahyang Nirartha pun membantu
awak perahu sehingga bisa mrlanjutkan perjalannya kembali ke Pulau Lombok. Beliaupun ikut
serta berangkat bersama rombongan ke Lombok. Konon, nilai spiritual di lokasi Pura Ponjok
Batu terus meningkat, dibuktikan dengan sinar yang memancar secara terus menerus dari tempat
tersebut.

2.4 Tujuan dan Fungsi Pura Ponjok Batu

 Setiap pelaksanaan upacara melasti di Pura Bukit Situnggal, lokasi pemelastiannya


dilaksanakan di Pura Ponjok Batu, serta digunakan sebagai tempat melukat.
 Adanya wisata Pura Ponjok Batu, bagi para wisatawan yang ingin melakukan perjalanan
spritual,, maka tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi.

2.5 Filosofi Pura Ponjok Batu

Dari latar belakang sejarah Pura Ponjok Batu serta kaitannya dengan kedatangan Dahyang
Nirartha, maka Pura Ponjok Batu ini merupakan Pura Dang Kahyangan untuk menghormati
orang-orang suci yang berhubungan perkembangan agama Hindu pada masa tersebut. Namun
demikian Pura Ponjok Batu memiliki rekaman sejarah panjang kalau ditelusuri, termasuk juga
kajian arkeologis, dikawasan ini ditemukan juga benda purbakala. Pura Ponjok Batu yang juga
merupakan salah satu objek wisata di kawasan Bali Utara atau Kabupaten Buleleng bisa
ditelusuri melalaui kebudayaan manusia pada masa lampau (arkeologi), berdasarkan prasasti
(efigrafi) dan cerita rakyat (folkklore).

a) Arkeologis (melalaui kebudayaan manusia pada masa lampau)


Pada saat pemugaran untuk perbaikan Pura Ponjok Batu pada tahun 1995
ditemukan sarkofagus atau peti mayat (sarkopah) yang terbuat dari batu cadas, menurut
kajian arkeologis ini tentu bisa diketahui bahwa sarkofagus tersebut adalah peninggalan
benda purbakala dari zaman perundagian di Bali tahun 2500-3000 SM. Sarkofagus
tersebut adalah tempat disemayamkannya jasad dari tokoh yang dihormati masyarakat,
seperti kepada adat atau kepala suku.
b) Efigrafi (prasasti)
Desa Julah sendiri diketahui bahwa tempat ini adalah pemukiman penduduk yang
ramai, ini merujuk dari sejumlah prasasti yang ada dan dikeluarkan oleh raja-raja yang
berasal dari dinasti Warmadewa, mulai dari Raja Sang Aji Ugrasera tahun 923 M sampai
Raja Sri Prabu Jayapangus tahun 1181 M, hampir semuanya mengeluarkan prasasti
tentang keberadaan Desa Julah, termasuk juga perintah untuk menjaga semua pura yang
berada di desa tersebut, tentunya juga adalah Pura Ponjook Batu yang berada di desa
tersebut walaupun tidak disebutkan secara spesifik.
c) Folklore (cerita rakyat)
Sejarahh Pura Ponjok Batu yang berkembang sampai saat ini di masyarakat
berasal dari cerita Ida Batara di Bali yang menimbang kawasan utara Bali dari Pura
Penimbangan di Desa Panji Buleleng, ternyata bagian Timur kawasan ini lebih ringan
dibandingkan bagian Barat, untuk menyeimbangkannya maka Ida Bhatara berkenan
menambahkan tumpukan batu pada sisi Timur seingga akhirnya menjadi seimbang utuk
itulah dinamakan Ponjok Batu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di zaman sekarang ini memang sudah tidak asing lagi jika mendengar kata wisata spiritual
dan wisata religi. Menurut UU RI No. 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata merupakan segala
sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragaman,
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para
wisatawan.
Daya Tarik Wisata dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu daya tarik wisata alamiah dan daya
tarik wisata buatan. Memiliki unsur-unsur seperti What to see, What to do, What to buy, What to
arrived, dan What to stay. Salah satu Daya Tarik Wisata Spiritual dan Religi yang ada di
Tejakula adalah Pura Ponjok Batu. Disana kita dapat melihat bentuk dan struktur, sejarah, tujuan
dan funsi, serta filosofinya.

3.2 Saran

Sebagai generasi penerus apalagi yang suka melakukan perjalanan wisata, bisa mampir ke Pura
Ponjok Batu yang ada di Tejakula ini untuk melakukan wisata spiritual. Sebagai generasi penerus
umat hindu Bali, kita seharusnya dapat memperkenalkan atau melestarikan daya tarik wisata
yang ada disektar kita seperti contohnya wisata Pura Ponjok Batu.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pura-ponjok-batu-45

https://www.kintamani.id/pura-ponjk-batu-buleleng-pura-bersejarah-dengan-perahu-batu-yang-
unk-006768.html

https://www.balitourclub.net/pura-ponjok-batu-buleleng?

https://www-antvklik-com.cdn.amproject.org/v/s/www.antvklik.com/rehat/pura-ponjok-batu-
buleleng-bersinar-mistis/amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGGwASA
%3D#aoh=16038399772057&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=...

Anda mungkin juga menyukai