B DENGAN HIDROSEFALUS
Diajukan sebagai salah satu tugas stase Keperawatan Anak
Dosen : Budi Somantri., S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun Oleh:
Settri Wigiarti
4120030
An. B, 9 tahun, laki-laki, masuk rumah sakit daerah Bojonegoro tanggal 31 April 2020,
Menurut ibu Ny. Y, ibu dari An. B, yang beralamat di kedung Adem Bojonegoro,
anaknya sakit kepala dan muntah-muntah sehingga di bawa ke Rumah Sakit.
Berdasarkan rekam medic 1005xxx, An. B di diagnose dokter yaitu hidrosefalus.
Perawat mengkaji keadaan An.B kepada ibunya pada tanggal 01 Mei 2020. An. B masih
sekolah di TK B. Sejak 4 tahun yang lalu, An.B sering mengeluh - mengeluh badan
terasa panas dan sakit kepala kemudian pandangan terasa kabur di sertai muntah-
muntah. Mata kabur dan kemudian semakin terganggu penglihatannya, dan sekarang
An. B tidak bisa melihat total. Sejak 4 tahun yang lalu mengeluh sakit di bagian kepala,
kemudian benjolan di daerah dahi, semakin hari semakin membesar. Klien pernah
berobat ke RS Dokter Soetomo Surabaya 4 tahun yang lalu., kemudian di sarankan di
operasi tetapi keluarga menolak karena alasan biaya, sejak 1 tahun yang lalu klien sulit
berjalan. An.B sering menderita batuk pilek dan demam. Tidak ada asma, tidak pernah
cacar, tidak pernah campak,tidak pernah typus, tidak pernah DB. Tidak ada riwayat
penyakit keluarga yang mengalami hidrosefalus, tidak riwayat diabetes. Imunisasi
lengkap, tidak ada alergi makanan maupun obat.
An.B tampak lemah, terpasang infuse RL 14 tetes/menit. Posisi tidur terlentang dengan
kepala di tinggikan 30O, Suhu : 36O C ( axial); Nadi : 100 x/mt, teratur ; Tekanan darah :
110/60 mmHg, lengan kanan, Klien berbaring ; RR : 20 x/mt, teratur. Hidung tidak ada
secret, tidak ada perdarahan, Trachea tidak ada deviasi. Nyeri, retraksi dada,dyspnea,
cyanosis tidak ada. Suara nafas vesikuler. Bentuk dada simetris. Suara jantung S1 S2
tunggal. Edema tidak ada. Kesadaran compos mentis. GCS 4,5,6. Kepala tampak ada
pembesaran pada daerah dahi dan bentuk kepala ada membesar. Wajah tampak sunset
phenomena. Mata sclera putih, conjungtiva merah muda, pupil isokor,reflek cahaya -/-,
reflex Babinski +/+, Chad +/+,HT -/-, PM -/-,. Produksi urine ± 1500 ml,frekuensi
sering dengan bantuan, warna kuning muda. Mulut dan tenggorokan tidak ada kelainan.
Abdomen datar, tidak ada distensi. BAB kebiasaan 1x/hari, sudah 4 hari tidak
BAB.kemampuan mengerakan sendi bebas.parese ya,Paralise tidak.Hemiparese tidak.
Tidak ada kelainan di ektremitas atas dan tulang belakang. Di ektremitas bawah terdapat
kelemahan pada tungkai bawah. Akral hangat, CRT 4 detik,Turgor 3 detik,.nyeri kepala
dirasakan sangat, nyeri hilang timbul, dirasakan sewaktu-waktu,keadaan pasien lemah.
Semua kegiatan dibantu ibu. Mandi 2 ali sehari diseka tanpa sabun, pakaian ganti setiap
hari, pasien merasa mual dan kadang diikuti muntah. Makan 3 kali sehari., habis 2-4
sendok saja. Perkembangan mental pasien terhambat, pasien suka “ngiler”. Dan sudah
TK A selama 3 tahun. BB 23 kg.TB tidak terukur. Pasien terlihat kurus kering.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Data
Nama : An. B
Tempat/ Tanggal lahir : Bojonegoro
Usia :-
Agama :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kedung adem bojonegoro
Nama Ayah :-
Pendidikan Ayah :-
Pekerjaan Ayah :-
Nama Ibu :-
Pendidikan Ibu :-
Pekerjaan Ibu :-
Alamat Orang Tua : Kedung adem bojonegoro
6. Kecelakaan :-
XI. Pemeriksaan tingkat perkembangan DDST untuk anak usia < 6 tahun : -
XII. Terapi yang didapat
ANALISA DATA
2. Individu
3. Ketidakefe
Pertumbuhan tidak
ktifan profesional
4. Perkemba
ngan
5. Bayi
6. Akut
7. Promosi
Kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diag.Kep NOC Rasional NIC Rasional
NIC
Ketidakefekti setelah diberikan 1. kaji status neurologis
fan perfusi tindakan yang behubungan
jaringan keperawatan : : dengan tanda-tanda
serebral 1.tekanan peningkatan tekanan
intracranial 0-15 intracranial,terutama
mmHg GCS.
2. Perfusi otak 2. Monitor tanda-tanda
lebih dari 50 vital:TD,nadi,respires,
mmHg suhu,minimal tiap 15
3.terpeliharanya menit sekali sampai
status neurologis keadaan pasien stabil
4. Tanda vital 3. monitor tingkat
stabil kesadaan,sikap
refelek,fungsi
motorik,sensorik tiap
1-2 jam.
4. Anjurkan anak dan
orangtua untuk
mengurangi aktivitas
yang dapat menaikkan
tekanan intracranial
atau intraabdominal
5. Monitor pada
kenaikkan tekanan
intracranial
6. Monitor intake output
cairan setiap hari
Nyerisetel setelah dilakukan 1. jelaskan penyebab
tindakan nyeri
keperawatan : 2. atur posisi klien
klien akan 3. ajarkan teknik
mendapatkan relaksasi
kenyamanan,nyeri 4. kolaborasi dengan
kepala berkurang dokter untuk
pemberan
analgetik
Bersihan1. setelassetelah 1. kaji fungsi
jalan nafas diberikan pernafasan (bunyi
tindakan nafas,kecepatan,k
keperawatan : 1. edalaman)
1. pasien dapat 2. catat kempuan
bernafas secara untuk
efektif mengeluarkan
2. 2. dapat mulkosa/batuk
mengeluarkan efektif
dahak 3. berikan pasien
3. posisi semi/
fowler tinggi
4. ajarkan batuk
efektif dan nafas
dalam
5. bersihkan secret
dari mulut dan
trakea
6. penghisapan
sesuai keperluan
7. kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberan terapi
Gangguan
setelassetelah dilakukan 5. Kaji tingkat
persepsi tindakan kesadaran dan
sensori keperawatan :. . 1. respon
1. tanda vital 6. Ukur vital
normal sign,status
2. orientasi baik neurologis.
3. GCS lebih dari 7. Monitor tanda
13 tanda kenaikan
4. Tekanan tekanan
intracranial intracranial
<10 mmHg 8. Lakukan terapi
auditoridan
stimuli taktil
Ketidakseim
setelas setelah dilakukan 1. berikan makanan
bangan tindakan lunak tinggi kalori tinggi
nutrisi keperawatan : protein
kurang dari tidak terjadi 2. berikan klien makan
kebutuhan gangguan nutrisi dengan posisi semi
fowler dan berikan waktu
yang cukup untuk
menelan
3. ciptakan suasana
lingkungan yang nyaman
dan terhindar dari bau-
bauan yang tidak enak
4.monitor terapi secara
intravena
5.timbng berat badan bila
mungkin
6. jagalah kebersihan
mulut
7.berikan makanan
ringan diantaa waktu
malam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
o PH : 7,1 (7,35-
7,47)
o PO2 : 85 mmHg ( 80-
100)
o PCO2 : 33 mmHg (35-
45)
o HCO3 : 24 mmol/L (22-
26)
o BE : -2 (-3-+3)
o SaO2 : 88 % (98-100)