Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA

2015, Vol. 4, No. 2, 117-124

PENGARUH LATIHAN TAICHI TERHADAP STRES DAN KEPUASAN KERJA


(STUDI PADA PERAWAT I.C.U. RUMAH SAKIT X)

Insan Firdaus
Program Studi Magister Psikologi, Universitas Tarumanagara
insancbt@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara stres kerja, kepuasan kerja,
dan pengaruh senam Taichi terhadap Kepuasan Kerja. Partisipan berjumlah 23 perawat.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Pearson Correlation dan Analysis of
Variance. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara stress kerja
(M = 1.826, SD = 0.467) dan kepuasan kerja (M = 2.63, SD = 0.534), r(21) = 0.164, p = 0.454
> 0.05. Rata-rata hasil pengukuran ke-2 Perceived Stress pada kelompok kontrol adalah 1.65
(SD = 0.647), sedangkan pada kelompok eksperimen adalah 1.33 (SD = 0.577). Berdasarkan
hasil uji Analysis of Variance, kedua rata-rata tersebut tidak berbeda secara signifikan,
F(1,21) = 1.553, p = 0.226 > 0.05. Artinya, setelah diberikan perlakuan berupa latihan Taichi,
baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, tetap memiliki tingkat Perceived
Stress yang sama-sama rendah.

Kata kunci: kepuasan kerja, stres kerja, Taichi

Abstract

This study aimed to determine the correlation between work stress and job
satisfaction, effect of taichi on work stress. Participants numbered 23 nurses. Data
processing techniques used were Pearson Correlation Test and Analysis Variance Test.
Results of this study showed no correlation between work stress (M = 1.826, SD = 0.467) and
job satisfaction (M = 2.63, SD = 0.534), r(21) = 0.164, p = 0.454 > 0.05. Based on
Anaylisis Variance test showed that control group 1.65 (SD = 0.647) and experiment group
1.33 (SD = 0.577). this research found that taichi has negative and significant influence on
work stress. F(1,21) = 1.553 , p = 0.226 > 0.05.

Keywords: job satisfaction, job stress, Taichi

Kepuasan kerja merupakan keadaan kinerja karyawan.


emosional yang menyenangkan atau tidak Fried, Shirom, Gilboa, dan Cooper
menyenangkan dari para karyawan dalam (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja
memandang pekerjaan mereka (Handoko, memediasi hubungan antara role stressors
2008). Spector (1997) mendefinisikan dan kinerja (job performance). Jika role
kepuasan kerja sebagai keadaan emosi stressor meningkat maka kepuasan kerja
positif yang dihasilkan dari pekerjaan dan menurun, begitu juga sebaliknya. Efek dari
sebagai sikap afektif yang dimiliki oleh tingkat kepuasan kerja yang rendah akan
seorang karyawan tentang berbagai aspek mengakibatkan tingkat kinerja yang rendah
pekerjaan mereka sehingga kepuasan kerja pula, tetapi jika role stressor meningkat
merupakan salah satu kriteria untuk atau menurun tidak mempengaruhi kinerja
membangun kesehatan organisasi. (Fried, et al., 2008). Dengan demikian,
Kepuasan kerja akan mempengaruhi pentingnya perhatian atas peranan
kualitas layanan yang mereka buat dan kepuasan kerja menjadi penting.

117
Penelitian tentang kepuasan kerja telah “melihat segala sesuatu dengan nilai dan
dilakukan pada beberapa instansi, kebijakan” (to see with discernment).
misalnya di dunia pendidikan (Robert & Mindfulness mengarahkan partisipan
Ming, 2010) dan dunia militer (Wals, untuk memberi perhatian pada satu
Tuller, Michael, Parks, Mcdonald & pengalaman saat ini dengan tidak
Daniel, 2010). Namun saat ini masih menghakimi (non evaluative). Mindfulness
sedikit yang meneliti tentang kepuasan adalah bentuk dari pelatihan mental yang
kerja pada perawat ICU. Flanagan dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
Flanagan (2002) melakukan penelitian dan kemampuan melepaskan diri dari pola
terhadap perawat pada lembaga maladaptive yang membuat pikiran
pemasyarakatan. menjadi rentan terhadap stressor dan
Tingkat pekerjaan dan pengetahuan psychopathology. Berlatih Mindfulness
perawat ICU lebih kompleks dibandingkan meningkatkan kesadaran dari pikiran,
dengan perawat bagian lain di rumah sakit. emosi, dan cara maladaptive dalam
Pada dasarnya, karakteristik perawat ICU menghadapi stres, serta membantu
yaitu memiliki tingkat pengetahuan dan partisipan mengatasi stres dengan cara
ketrampilan yang lebih baik dari perawat yang lebih sehat dan lebih efektif (Shapiro,
lain dalam menangani pasien yang et al., 2005).
memiliki kondisi kritis, sehingga perawat Teknik Mindfulness pada penelitian
ICU minimal memiliki sertifikat BTCLS Shapiro menggunakan waktu yang terlalu
(Basic Training Cardia Life Support). lama yaitu 2 jam. Waktu yang dihabiskan
Usaha untuk menurunkan stres sangat mengganggu pekerjaan para pekerja
pada perawat pernah dilakukan oleh kesehatan tersebut, sehingga tidak semua
beberapa peneliti. Shapiro, Astin, Bishop, partisipan dapat menyelesaikan intervensi
dan Cordova (2005), meneliti pengaruh yang diberikan. Prosesnya pun terbagi
intervensi mindfulness pada penurunan dalam beberapa tahap sehingga cenderung
tingkat stres kerja dan upaya untuk tidak dapat dilakukan dimana saja
meningkatkan tingkat kepuasan kerja pada membutuhkan waktu dan tempat. Tidak
seluruh health care professionals semua pekerja kesehatan dapat
(meliputi: dokter, perawat, pekerja sosial, meluangkan dan mendapatkan tempat
terapis fisik, dan psikolog), menemukan untuk melakukannya, khususnya perawat
bahwa potensi manfaat dari intervensi bagian ICU. Karena itu dalam penelitian
Mindfulness-Based Stress Reduction ini, peneliti mencoba untuk memberikan
(MBSR) untuk profesional perawatan salah satu teknik Mindfulness dengan cara
kesehatan. Mereka (perawat) yang yang lebih singkat. Teknik mindfulness
berpartisipasi dalam intervensi yang yang dimaksud oleh penulis yaitu
Mindfulness-Based Stress Reduction Taichi. Pengertian Taichi sebagai berikut:
(MBSR) melaporkan penurunan tingkat “Taichi adalah suatu latihan yang
stres dan tingkat kepuasan kerja yang memadukan antara gerakan fisik,
meningkat yang dirasakan perawat. Hasil pernapasan, perasaan, dan pikiran dalam
menunjukkan juga bahwa tekanan satu kesatuan sehingga sering disebut
psikologis dan kelelahan kerja menurun. moving meditation atau meditasi dalam
MBSR adalah program-program gerak” (Sutanto, 2010:9).
pendidikan yang fokus kepada pelatihan Taichi merupakan salah satu dari
dalam budaya timur, atau yang disebut berbagai seni memelihara dan menjaga
contemplative of mindfulness. Mindfulness kesehatan di samping diet, pijat refleksi,
adalah suatu form meditasi yang berasal dan meditasi (Sutanto, 2010). Taichi dapat
dari Theravada tradisional Buddha (Hanh, membantu meraih kondisi ketenangan
1976 dalam Shapiro et al., 2005). batin, sambil sekaligus membuka berbagai
Mindfulness biasa diterjemahkan sebagai minat dan aktivitas bagi tubuh (fisik). Oleh

118
karena itu sifatnya selalu praktis dan
realistis, mendorong seseorang untuk Partisipan berjumlah 23 orang
rileks tanpa merasa bosan (Parry, 2010). dengan jumlah wanita 19 orang perawat
Relaksasi dalam Taichi mampu perempuan dan 4 perawat pria. Usia
menghilangkan ketegangan dan partisipan berkisar antara 20 – 35 tahun.
meninggalkannya, walaupun hanya untuk Peneliti bekerja sama dengan pihak Rumah
10 menit sehari, stres yang tidak Sakit, lalu pihak manajemen menugaskan
berkesudahan, persaingan, stimulasi, dan semua anggota ICU untuk ikut serta dalam
turun-naik emosi yang paling dituntut pelatihan ini. Tidak ada alasan khusus
dalam berbagai aktivitas sehari-hari. dalam memilih Rumah Sakit X, penelitian
Namun dilakukan tidak dalam menolaknya ini dapat dilakukan di seluruh ICU di
dari tubuh melainkan dengan manapun.
menanggapinya, yang dilakukan melalui Berdasarkan perhitungan statistik
latihan yang menenangkan disamping tetap deskriptif kelompok kontrol, dapat
berakar dalam dunia nyata (Parry, 2010). dijelaskan bahwa jumlah responden wanita
Dari paparan di atas, Taichi dapat berada pada proporsi yang lebih besar
dimasukan ke dalam salah satu teknik dengan jumlah 10 orang perawat atau
Mindfulness karena ada beberapa sebesar 90,9%. Berdasarkan usia rata-rata
persamaan antara keduanya. responden dalam penelitian ini adalah 21
Penelitian ini bertujuan untuk tahun sampai 35 tahun. Berdasarkan tabel
melengkapi kekurangan dari penelitian tersebut, juga dapat diindikasi bahwa usia
Shapiro, et al. (2005) dengan memberikan responden terendah adalah 21 tahun,
intervensi yang lebih praktis. Partisipan sedangkan usia responden tertinggi adalah
yang dipilih dikhususkan kepada perawat 35 tahun.
ICU. Adapun tujuan dalam penelitian ini Berdasarkan perhitungan statistik
adalah untuk mengetahui pengaruh deskriptif kelompok eksperimen, dapat
intervensi Mindfulness menggunakan dijelaskan bahwa jumlah responden wanita
Taichi terhadap stres dan kepuasan kerja berada pada proporsi yang lebih besar
serta konsekuensi stres pada kepuasan dengan jumlah 9 atau sebesar 75,0%.
kerja perawat ICU. Dalam prakteknya, Berdasarkan usia rata-rata responden
penelitian ini bertujuan untuk memberikan dalam penelitian ini adalah 21 tahun
informasi kepada pihak Rumah Sakit X sampai 49 tahun. Berikut tabel
khususnya pada bagian perawat ICU gambarannya.
sebagai ujung tombak dalam memberikan
perawatan terhadap pasien, dan pihak
manajemen Rumah Sakit mengenai
pengaruh Mindfulness-based Stress Tabel 1: Gambaran Responden
Reduction terhadap tingkat penurunan stres Penelitian
dalam upaya meningkatkan tingkat Jenis Kelamin Kontrol Eksperimen
kepuasan kerja perawat ICU dalam Laki –laki 1 (9,1 %) 3 (25 %)
memberikan kepuasan dan kepercayaan
Wanita 10 (90,9 %) 9 (75 %)
atas layanan yang diberikan rumah sakit
sehingga pihak yang terkait dalam rumah Jumlah 11 12
sakit dapat menyusun suatu metode Usia
pelatihan dan atau pola manajemen SDM Maksimal 35 th 49 th
yang efisien untuk meningkatkan hal Minimal 21 th 21 th
tersebut di atas.
Jenjang
Pendidikan
NERS - 2
METODE

119
S1 1 1 Schubert, 2009; Wolever, Bobinet,
D3 8 9 McCabe, Mackenzie & Baime 2012; Bron,
SMKK 2 - West, Loverich, & Biegel, 2011). Pada
alat ukur ini diberikan skala 0-4 yang
Jumlah 11 12
mengindikasi semakin tinggi skor semakin
Lama bekerja tinggi pula tingkat stres. Berikut contoh
Maksimal 22 tahun 22 tahun butir – butirnya: Dalam sebulan terakhir,
Minimal 1 tahun 1 tahun seberapa sering Anda merasa sedih
Jenjang karena sesuatu yang terjadi d iluar
jabatan dugaan? Dalam sebulan terakhir,
Kepala seberapa sering Anda merasa tidak dapat
- 2 mengontrol hal penting dalam hidup
ruangan
Kepala tim 3 1 Anda?
Pelaksana 6 9 Alat ukur yang kedua yaitu alat
Asisten ukur Job Satisfaction yang dibuat oleh
2 - Paul E. Spector (1985) dan telah diadaptasi
perawat
Jumlah 11 12 dalam penelitian Yuvi Rustiana di tahun
2012. Pada penelitian Yuvi Ristiana, alat
ukur yang telah diadaptasi ini memiliki
Penelitian ini dilakukan di Rumah
reliabilitas alpha = 0,963. Alat ukur ini
Sakit X yang terletak di kota Jakarta.
dipilih oleh penulis karena JSS telah
Rumah Sakit ini dipilih berdasarkan
dipakai pada beberapa penelitian
kemudahan pengurusan izin pelaksanaan
sebelumnya (Younes, 2012; Watson &
penelitian yang diberikan oleh pihak
Meade 2007). Dalam penelitian ini, alat
manajemen di tempat tersebut. Eksperimen
ukur Job Satisfaction memiliki reliabilitas
diadakan di ruang Auditorium Rumah
alpha = 0,977. Kuesioner ini memberikan
Sakit X lantai 4 di atas ruangan ICU yang
skala 0-6 yang mengindikasikan semakin
terletak di lantai dasar. Denah lokasi dapat
besar angka yang didapat maka kepuasan
dilihat pada lampiran.
kerja akan semakin puas. Berikut contoh
Ruangan berbentuk kotak dilengkapi
butirnya: Gaji yang saya terima saat ini
dengan kursi-kursi dan podium. Ruangan
jika dibandingkan dengan pekerjaan yang
ini mempunyai penyejuk ruangan tetapi
saya lakukan; Kesempatan promosi
peneliti tidak memakainya melainkan
jabatan di perusahaan ini.
membuka jendela agar udara segar dapat
Penelitian ini menggunakan
memasuki ruangan. Ada sekitar 3 buah
metode experimental classical design.
jendela di dalam ruangan tersebut. Pintu
Metode ini merupakan salah satu desain
masuknya terbuat dari kaca tembus
dari experimental yang memiliki random
pandang seperti pintu pada klinik atau
assignment, pretest, posttest, control
rumah sakit pada umumnya. Di dalamnya
group, experimental group (Neuman,
ada dua kamar mandi yang bersebelahan.
2006). Studi ini menggunakan desain studi
Alat ukur yang digunakan untuk
terkontrol acak yang menerapkan 2
mengukur stres yaitu Perceived Stress
(eksperimen vs kelompok kontrol) x 2
Scale (Cohen & Mermlstein, 1983).
(pretest, posttreatment) studi desain,
Internal consistency reliability alat ukur
menghasilkan kondisi perbandingan antara
PSS pada penelitian ini adalah 0,886. Alat
kelompok.
ukur ini dipilih oleh penulis karena telah
Metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mengukur stres pada
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tentang Mindfulness sebelumnya
metode angket atau kuesioner. Berikut
(Shapiro et.al., 2005; Myers, Sweeney,
tabel desain eksperimen yang dilakukan:
Popick, Wesley, Bordfeld, & Fingerhut,
2012; Biegel, Brown, Shapiro, &

120
Tabel 2: Classical Experimental Design tidak dapat meninggalkan ruangan karena
Contro Eksperimen ada situasi yang mendadak berhubungan
l (Taichi) dengan pasien saat dilakukan pelatihan.
PS ;
Pengukuran 1 JS PS ; JS HASIL DAN PEMBAHASAN
Treatment 8x
PS ; Berdasarkan hasil analisis,
Pengukuran 2 JS PS ; JS partisipan memiliki tingkat kepuasan kerja
Keterangan: JS (Job Satisfaction), PS yang tergolong cukup baik (di atas skor 2
(Perceived Stress)
atau di atas titik tengah alat ukur).
Gambaran tingkat kepuasan kerja dapat
Dari 12 partisipan yang diberi
dilihat pada tabel di bawah ini.
perlakuan, 4 orang (n=4) tidak dapat
menyelesaikan pelatihan dengan alasan

Tabel 3: Gambaran Kepuasan Kerja Partisipan


N Minimal Maksimal Mean SD
Kepuasan Kerja 23 1.81 3.85 2.625 0.533
Pay 23 1.50 4.25 2.347 0.7180
Promotion 23 1.25 4.00 2.380 0.842
Supervision 23 1.75 5.50 3.913 1.104
Fringe Benefits 23 1.25 4.00 2.1739 0.759
Contingent 23 1.25 4.00 2.1957 0.669
Reward
Operating 23 1.00 4.67 3.1014 0.787
Condition
Coworkers 23 3.00 5.33 4.2029 0.657
Communication 23 1.50 4.75 3.0326 0.823
Valid N (listwise) 23

Berdasarkan gambaran di atas, Latihan Taichi merupakan independent


terlihat kepuasan kerja pada partisipan variable, sedangkan Perceived Stress
cukup baik. Dimensi paling tinggi terdapat sebagai dependent variable. Hasil
pada dimensi Coworkers (4.202). Artinya pengukuran Perceived Stress pada masing-
kepuasan pada rekan kerja cukup masing kondisi dapat dilihat pada Tabel 4.
terpuaskan. Dimensi paling rendah Rata-rata hasil pengukuran ke-1
terdapat pada dimens Fringe Benefits Perceived Stress pada kelompok kontrol
(2.173), artinya kepuasan pada dimensi ini adalah 1.73 (SD = 0.523), sedangkan pada
kurang baik jika dibandingkan dengan kelompok eksperimen adalah 1.92 (SD =
dimensi lainnya. 0.411). Berdasarkan hasil uji Analysis of
Dengan menggunakan uji metode Variance, kedua rata-rata tersebut tidak
korelasi Pearson Correlation, pada level berbeda secara signifikan, F(1,21) = 0.940,
alpha 0.05 tidak ada hubungan yang p = 0.343 > 0.05. Artinya, baik kelompok
signifikan antara Perceived Stress (M = kontrol dan kelompok eksperimen
1.826, SD = 0.467) dan Job Satisfaction memiliki tingkat Perceived Stress yang
(M = 2.63, SD = 0.534), r(21) = 0.164, p = sama-sama termasuk kategori rendah. Hal
0.454 > 0.05. Untuk membuktikan adanya ini sudah memenuhi persyaratan desain
pengaruh latihan Taichi terhadap eksperimen bahwa kelompok kontrol dan
Perceived Stress, peneliti menggunakan kelompok eksperimen memiliki baseline
metode eksperimen dalam bentuk atau yang sama sebelum diberikan treatment.
desain 2 x 2 (Control vs. Experiment dan
Pre-Treatment vs. Post-Treatment).

121
Tabel 4: Gambaran Perceived Stress Stress yang dimiliki tidak mengalami
berdasarkan Kondisi (Sebelum/Setelah) penurunan.
dan Kelompok (Kontrol/Eksperimen)
Perceived
Kelompok Kelompok SIMPULAN DAN SARAN
Kontrol Eksperimen
Stress
Mean (SD) Mean (SD) Berdasarkan hasil analisis data dan
Pengukuran 1 1.73 (0.523) 1.92 (0.411) pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil
Diberi
No- Treatment kesimpulan sebagai berikut: (a) Tidak ada
Treatment (Latihan hubungan antara Perceived Stress dan Job
Taichi) Satisfaction. Artinya semakin tinggi
Perceived Stress, belum tentu semakin
Pengukuran 2 1,65 (0.647) 1.33 (0.577)
rendah atau semakin tinggi Job
Satisfaction. (b)Terjadi penurunan tingkat
Rata-rata hasil pengukuran ke-2 stress setelah dilakukan latihan Taichi
Perceived Stress pada kelompok kontrol pada kelompok eksperimen bila
adalah 1.65 (SD = 0.647), sedangkan pada dibandingkan dengan kelompok kontrol
kelompok eksperimen adalah 1.33 (SD = yang tidak diberikan treatment apapun.
0.577). Berdasarkan hasil uji Analysis of Namun demikian penurunan yang terjadi
Variance, kedua rata-rata tersebut tidak tidak signifikan.
berbeda secara signifikan, F(1,21) = 1.553 Seperti yang terlihat pada hasil
, p = 0.226 > 0.05. Artinya, setelah penelitian, tidak adanya hubungan antara
diberikan perlakuan berupa latihan Taichi, Perceived Stress dengan Job Satisfaction
baik kelompok kontrol maupun kelompok ini disebabkan beberapa kemungkinan.
eksperimen tetap memiliki tingkat Kemungkinan pertama, partisipan sudah
Perceived Stress yang sama-sama rendah. terbiasa dengan pekerjaannya sehingga
Pada kelompok eksperimen, rata- walaupun partisipan mengalami stres tetapi
rata hasil pengukuran pertama Perceived tetap dapat merasa puas. Penulis dalam hal
Stress adalah 1.92 (SD = 0.411), ini tidak dapat mengontrol aspek waktu.
sedangkan hasil pengukuran kedua (setelah Kemungkinan yang kedua yaitu
diberikan latihan Taichi) adalah 1.33 (SD dikarenakan ada faktor lain yang
= 0.577). Berdasarkan hasil uji Analysis of mempengaruhi kepuasan kerja selain
Variance, kedua rata-rata tersebut berbeda faktor stres. Faktor lain itu seperti:
secara signifikan, F(1,22) = 8.126 , p = kepuasan hubungan dengan rekan kerja
0.009 < 0.05. Artinya, setelah kelompok dan kepuasan hubungan dengan atasan
eksperimen diberikan perlakuan berupa (skor ini paling tinggi pada tabel) akan
latihan Taichi, tingkat Perceived Stress mempengaruhi kepuasan kerja secara
yang dimiliki menjadi lebih rendah keseluruhan. Faktor lain yang juga dapat
daripada sebelum diberikan latihan Taichi. mempengaruhi adalah ada kemungkinan
Lain halnya jika dibandingkan pada penelitian ini proses yang
dengan kelompok kontrol; tingkat berlangsung pada individu adalah proses
Perceived Stress yang dimiliki tidak kognitif (conitive route). Ini artinya
mengalami penurunan yang signifikan, kepuasan kerja dipengaruhi oleh
F(1,20) = 0.91, p = 0.766 > 0.05. Rata-rata pertimbangan individu dalam proses
hasil pengukuran pertama Perceived Stress berpikir tentang pekerjaanya dan tidak
pada kelompok kontrol adalah 1.73 (SD = dipengaruhi oleh emosi. Walaupun
0.523) sedangkan hasil pengukuran kedua individu merasakan emosi negatif atau
(tanpa diberikan latihan Taichi) adalah positif masih dapat merasakan puas
1,65 (SD = 0.647). Hal ini berarti, tanpa terhadap pekerjaannya.
diberikan latihan Taichi tingkat Perceived

122
Hasil penelitian ini menunjukkan psychiatric outpatients: A
tidak adanya perbedaan yang signifikan randomized clinical trial. Journal of
pada kelompok kontrol dan kelompok Consulting and Clinical Psychology,
eksperimen sebelum dan setelah treatment. 77(5), 855-866.
Perceived Stress pada kelompok kontrol doi:10.1037/a0016241.
dan eksperimen telah menunjukkan skor Brown, K. W., West, A. M., Loverich, T.
yang sama-sama rendah pada pengukuran M., & Biegel, G. M. (2011).
pertama. Artinya memang kedua Assessing adolescent mindfulness:
kelompok sudah memiliki stres yang Validation of an adapted mindful
rendah pada saat sebelum treatment attention awareness scale in
dilakukan. Setelah diberikan pengukuran adolescent normative and psychiatric
kedua tidak terjadi perubahan pada populations. Psychological
kelompok kontrol, tetapi pada kelompok Assessment, 23(4), 1023-1033.
eksperimen terjadi perubahan walaupun doi:10.1037/a0021338
tidak signifikan. Perubahan ini Fried, Y., Shirom, A., Gilboa, S., Cooper
kemungkinan terjadi karena stres yang & C. L. (2008). The mediating
disebabkan oleh adanya keinginan seperti: effects of job jatisfaction and
merasa tidak mampu meyelesaikan propensity to leave on role stress–
sesuatu, merasa tidak dapat mengontrol hal job performance relationships:
penting dalam hidup, merasa semua tidak Combining meta-analysis and
sesuai dengan yang direncanakan, merasa structural equation modeling.
tidak percaya diri menyelesaikan masalah, International Journal of Stress
dan merasa semua di luar kontrol dapat Management, 15(4), 305–328.
ditekan oleh teknik mindfulness (Taichi). Handoko. (2008). Manajemen personalia
Taichi yang mengandung konsep meditasi dan sumber daya manusia.
(moving meditation) yang menekankan Yogyakarta: BPFE.
pada kekinian (gerakan dan pernafasan) http://www.relaxationexpert.co.uk/
menyebabkan seseorang tidak memikirkan BenefitsOfTaiChi.html. Benefits of
masa lalu dan masa depannya. Dengan Taichi for Stress [homepage on the
demikian partisipan tidak memiliki Internet]. No date [cited 2010
keinginan untuk masa lalunya dan masa November 27].
depannya yang menyebabkan stresnya Myers, S. B., Sweeney, A. C., Popick, V.,
menjadi berkurang. Dengan tidak adanya Wesley, K., Bordfeld, A., &
keinginan, tidak ada juga hal-hal yang Fingerhut, R. (2012). Self-care
tidak sesuai dengan keinginan, tidak dapat practices and perceived stress levels
dikontrol, tidak mendapatkan masalah among psychology graduate
sehingga partisipan tidak mengalami stres. students. Training and Education in
Penelitian selanjutnya diharapkan lebih Professional Psychology, 6(1), 55-
memperluas jangkauan penelitian, dengan 66. doi:10.1037/a0026534
meneliti faktor-faktor lain yang Neuman. (2006). Social research methods
berpengaruh terhadap kepuasan kerja qualitative and quantitative
perawat ICU, serta memperluas sampel approaches 6th ed.). Boston:
penelitian. Pearson International Edition.
Parry, R (2010). Taichi untuk kesehatan
DAFTAR PUSTAKA dan vitalitas. Tangerang: Karisma
Publishing Group.
Biegel, G. M., Brown, K. W., Shapiro, S. Rustiana. (2013). Pengaruh kepuasan
L., & Schubert, C. M. (2009). kerja dan komitmen organisasi
Mindfulness-based stress reduction terhadap intensi pindah kerja.
for the treatment of adolescent Tesis tidak diterbitkan, Magister

123
Psikologi, Universitas
Tarumanagara, Jakarta.
Shapiro, S. L., Astin, J. A., Bishop, S. R.,
& Cordova, M. (2005).
Mindfulness-based stress reduction
for health care professionals:
Results from a randomized trial.
International Journal of Stress
Management. The Educational
Publishing Foundation. (2005),
12(2), 164–176.
Spector, P. E. (1997), Job satisfaction:
Application, assessment, causes, and
consequences, Thousand Oaks, CA.
Spector, P . E. (1985). Measurement of
human service staff satisfaction:
Development of the job satisfaction
survey. 13(6).
Sutanto, J. ( 2010). T’ai chi the great
harmony. Jakarta: Kompas.
Watson, T. L. F., & Meade (2007).
Measurement invariance of the job
satisfaction survey across work
contexts.
Wolever, B. K. J., McCabe, M. E. R,
Fekete, K. C. A, & Baime. (2012).
Effective and viable mind-body
stress reduction in the workplace: A
randomized controlled trial. Journal
of Occupational Health Psychology,
17(2), 246-258.
doi:10.1037/a0027278
Younes. (2012). Job satisfaction and work
performance a case study of the
american univerity in cairo. Tesis
diterbitkan, Master of public policy
and administration, The American
University in Cairo.

124

Anda mungkin juga menyukai