Analisa Sistem Tenaga Listrik
Analisa Sistem Tenaga Listrik
Oleh :
Fadhil Ar Rasyid Sormin
11850511425
2.1 Tujuan
1. Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik.
2. Menganalisa masalah-masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik dengan ETAP
12.6.0
3. Mempelajari voltage drop pada sisi penerima dan bagaimana mengkompensasi
voltage drop tersebut
4. Mempelajari pengaruh beban, rugi-rugi transmisi terhadap karakteristik aliran daya.
2.2.1 Perangkat Lunak ETAP 12.6.0 ETAP (Electric Transient and Analysis
Program)
merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik.
Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online
untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-
time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang
digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem
distribusi tenaga listrik. Dalam menganalisa tenaga listrik, suatu diagram saluran tunggal
(single line diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah sistem tenaga
listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa yang terpisah,
digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan dalam pembacaan diagram maupun
dalam analisa rangkaian. 7 Elemen elektrik seperti misalnya pemutus rangkaian,
transformator, kapasitor, bus bar maupun konduktor lain dapat ditunjukkan dengan
menggunakan simbol yang telah distandardisasi untuk diagram saluran tunggal. Elemen
pada diagram tidak mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik, tetapi
merupakan konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-kanan yang
sama, atas-ke-bawah, sebagai saklar atau peralatan lainnya diwakili. Beberapa elemen yang
digunakan dalam suatu diagram saluran tunggal adalah Generator, Transformator, Pemutus
Tenaga, dan lainlain.
2.3 Dasar Teori
Analisis aliran daya sangat penting untuk pengoperasian sistem tenaga dalam kondisi
operasi saat ini, up-grading maupun ekspansi kapasitas di masa mendatang. [ CITATION
Oma01 \l 1033 ]
Sistem Gauss-Seidel
Sistem Gauss-Seidel adalah salah satu jenis analisis yang paling umum. Keunggulan
dari sistem ini adalah kesederhanaannya dalam pengoperasian, daya komputasi yang
diperlukan terbatas, dan waktu penyelesaian yang lebih sedikit. Namun, tingkat
konvergensinya yang lambat menghasilkan banyak iterasi. Jumlah bus yang lebih
banyak meningkatkan iterasi ini.
Metode Newton–Raphson
Metode Newton-Raphson adalah metode yang lebih canggih, menggunakan
konvergensi kuadrat, dan dapat digunakan untuk situasi yang lebih kompleks.
Metode ini membutuhkan lebih sedikit iterasi untuk mencapai konvergensi, dan
oleh karena itu juga membutuhkan lebih sedikit waktu komputer. Ini juga lebih
akurat karena kurang sensitif terhadap faktor-faktor rumit seperti pemilihan bus
kendur atau transformator regulasi. Salah satu kelemahannya adalah pemrograman
bisa jadi rumit dan membutuhkan memori komputer yang besar.
Metode Fast Decoupled
Keuntungan utama dari metode ini adalah menggunakan lebih sedikit memori
komputer. Kecepatan kalkulasi 5x lebih cepat daripada metode Newton – Raphson,
menjadikannya pilihan populer untuk manajemen jaringan listrik secara real-time.
Namun, ini bisa menjadi kurang akurat karena asumsi digunakan untuk
mendapatkan penghitungan cepat. Karena lebih sulit untuk mengubah program
komputer ini untuk mencari masalah lain seperti keamanan atau aliran sistem daya,
cakupannya menjadi terbatas.[ CITATION Oma01 \l 1033 ]
2.4.1 Percobaan 1
1. Buka file, new project
2. Beri nama file sesuai yang diminta asisten
3. Buat rangkaian seperti gambar berikut:
Dari rangkaian ini kita mengisi spesifikasi kabel itu dengan alumunium atau AL dan
frekuensinya sebesar 50 Hz dengan diameter kabel sebesar 16 dan panjangnya 160 m, jadi
hal ini menyebabkan beban yang cukup kecil karna kita menggunakan bahan kabel
alumunium tapi jika menggunakan kabel tembaga lebih sedikit lagi beban yang dihasilkan,
beban selisih antara kedua jenis kabel itu hanya beda 0,14 % saja bedanya, kalo kita
menggunakan kabel alumunium hasilnya adalah 98,12% dari 100% hanya memakan 1,98%
saja bebannya. Kenapa bebannya sedikit hal ini terjadi karna kabel yang kita gunakan pun
hanya sepanjang 160 M(meter).
Gambar 2.3 Analisis Load Flow Aliran Daya dengan Penambahan Capasitor
Pada diagram single line yang kedua ini kita menambahkan kapasitor sebanyak 6 buah
dimana kapasitor ini berfungsi sebagai penyimpan energy listrik yang di alirkan, jadi
dengan menambahnya kapasitor beban yang dihasilkan itu menjadi lebih sedikit. Dapat kita
lihat di gambar beban yang dihasilkan hanya 0,71% saja yaitu dengan nilai 99,29%, jadi
kesimpulannya jika kita ingin membuat beban dari aliran listrik yang di hasilkan itu bisa
menggunakan kapasitor karna kapasitor ini sangat berpengaruh atau berguna untuk
menyimpan aliran daya yang telah di alirkan dari asalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Gustian Nigara, Yohanes Primadiyono. "Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik." Jurnal
Teknik Elektro, 2015: 4.
Oma Budi Hermawan, Zaki Siregar. Omazaki Your Engineering Solution. Maret 12, 2001.
https://www.omazaki.co.id/studi-analisis-aliran-daya/# (accessed November 19, 2020).