Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TENAGA LISTRIK


MODUL II
ANALISA ALIRAN DAYA

Oleh :
Fadhil Ar Rasyid Sormin
11850511425

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & INSTRUMENTASI


KONSENTRASI ENERGI
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
Asisten 1 Asisten 2 Asisten 3 Asisten 4

Irfan Delafena M.Dendy Fachrezy H Tiara Puja Hariyadi Fadhlillah Benedicto


11750515194 11755102120 11755202107 11755100026
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i


JOB II ANALISA ALIRAN DAYA………………………………………………..……I-1
2.1 Tujuan………………………………………………………..………..…….…….….. I-1
2.2 Peralatan Yang Digunakan………………………………………….……………..…..I-1
2.3 Dasar Teori……………………………………………….……….……………....…...I-2
2.3.1 Analisa Aliran Daya………………………………..….…………….…..…..I-2
2.3.2 Pentingnya Analisa Aliran Daya…………………………………..........…...I-2
2.3.3 Metode Dalam Analisa Aliran Daya ………………..…………........……....I-3
2.3.4 Maksud dan Tujan Analisa Aliran daya…………………………………......I-4
2.4 Latihan Percobaan………………….……………………………………..……….…..I-5
2.4.1 Percobaan 1…………………………………………………..………….…..I-5
2.5 Hasil Simulasi Analisa Aliran Daya………………………………………………...…I-8
2.5.1 Hasil Analisa Load Flow Aliran Daya………………………………………I-8
2.5.2 HAsil Analisa Load Flow Aliran Daya(Penambahan Capasitor)…………....I-9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................I-10
JOB II

ANALISA ALIRAN DAYA

2.1 Tujuan
1. Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik.
2. Menganalisa masalah-masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik dengan ETAP
12.6.0
3. Mempelajari voltage drop pada sisi penerima dan bagaimana mengkompensasi
voltage drop tersebut
4. Mempelajari pengaruh beban, rugi-rugi transmisi terhadap karakteristik aliran daya.

2.2 Peralatan Yang Dibutuhkan

2.2.1 Perangkat Lunak ETAP 12.6.0 ETAP (Electric Transient and Analysis
Program)
merupakan suatu perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik.
Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online
untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-
time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang
digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem
distribusi tenaga listrik. Dalam menganalisa tenaga listrik, suatu diagram saluran tunggal
(single line diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah sistem tenaga
listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa yang terpisah,
digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan dalam pembacaan diagram maupun
dalam analisa rangkaian. 7 Elemen elektrik seperti misalnya pemutus rangkaian,
transformator, kapasitor, bus bar maupun konduktor lain dapat ditunjukkan dengan
menggunakan simbol yang telah distandardisasi untuk diagram saluran tunggal. Elemen
pada diagram tidak mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik, tetapi
merupakan konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-kanan yang
sama, atas-ke-bawah, sebagai saklar atau peralatan lainnya diwakili. Beberapa elemen yang
digunakan dalam suatu diagram saluran tunggal adalah Generator, Transformator, Pemutus
Tenaga, dan lainlain.
2.3 Dasar Teori

2.3.1 Analisa Aliran Daya


Analisis Aliran Daya Listrik (Load Flow) adalah suatu studi untuk merencanakan
dan mengetahui besarnya daya dalam suatu sistem tenaga listrik. Dalam perkembangannya,
industri membutuhkan tenaga listrik yang besar dan menggunakan peralatan listrik sebagai
alat produksi. Manfaat dari adanya analisis aliran daya listrik adalah untuk mengetahui
besarnya daya dalam sistem tenaga listrik apakah masih memenuhi batas-batas yang telah
ditentukan, serta untuk mengetahui besar Losses yang ada, dan untuk memperoleh kondisi
mula pada perencanaan sistem yang baru. Studi analisis aliran beban ini mengambil contoh
pada implementasi sistem tenaga listrik di PT. Asia Pasific Fibers Tbk Kendal, dengan
karakteristik beban terpusat (lumped load). Analisis aliran daya diawali menghitung daya
aktif dan daya reaktif pada setiap simpul (bus) terpasang, pembebanan pada transformator,
pembebanan pada saluran atau penghantar, nilai rugi daya (Losses), jatuh tegangan sistem,
dan aliran daya pada jaringan sistem tenaga listrik terpasang. Dari hasil perhitungan aliran
daya berbantuan program ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) dapat
disimpulkan bahwa sistem jaringan listrik sudah baik. Hasil yang diperoleh adalah selisih
rugi daya aktif dan rugi daya reaktif pada Bus Beban 4 terlalu besar. Sedangkan jatuh
tegangan masih memenuhi standar menurut hasil Text Report pada ETAP. [ CITATION
Adi15 \l 1033 ]

2.3.2 Pentingnya Analisa Aliran Daya


Studi aliran daya sangat membantu saat pembuatan perencanaan masa depan dengan
memperhitungkan serta menganalisis berbagai situasi hipotetis terkait kelistrikan. Misalnya,
jika saluran transmisi akan dilepas dari sisten untuk pemeliharaan, apakah saluran yang
tersisa mampu melayani beban tanpa melebihi nilai pengenalnya? Studi aliran daya akan
menjawab hal ini.

Gambar 2.1 Diagram Vektor Untuk Beban Induktif


Melalui analisa aliran beban kita dapat mendapat informasi tentang level tegangan
(V) dan sudut fasa tegangan (δ) di setiap bus dalam kondisi steady-state. Ini penting karena
besarnya tegangan bus harus dipertahankan dalam batas yang ditetapkan. Setelah sudut dan
level tegangan bus dihitung menggunakan aliran daya, besar dan deviasi daya reaktif (Q)
dan nyata (P) yang melalui setiap saluran dapat dihitung. Juga berdasarkan perbedaan
antara aliran daya di ujung pengirim dan penerima, rugi-rugi di jalur tertentu juga dapat
dihitung. Selain itu, kita juga dapat mengetahui status beban lebih dan kurang. Solusi aliran
daya sangat penting untuk evaluasi berkelanjutan atas kinerja sistem tenaga sehingga
tindakan pengendalian yang sesuai dapat diambil jika diperlukan. Dalam studi aliran daya,
seorang engineer dan konsultan studi aliran daya harus mampu menjawab ini:

 Berapa level tegangan di semua node sistem selama operasi?


 Apakah elemen sistem tenaga (transformator, generator, kabel, dll.) sudah memadai
atau overload?
 Di mana titik terlemah dari sistem?

Analisis aliran daya sangat penting untuk pengoperasian sistem tenaga dalam kondisi
operasi saat ini, up-grading maupun ekspansi kapasitas di masa mendatang. [ CITATION
Oma01 \l 1033 ]

2.3.3 Metode Dalam Analisis Aliran Daya


Ada tiga metode untuk menghitung dan mengolah data dari sistem tenaga:

 Sistem Gauss-Seidel
Sistem Gauss-Seidel adalah salah satu jenis analisis yang paling umum. Keunggulan
dari sistem ini adalah kesederhanaannya dalam pengoperasian, daya komputasi yang
diperlukan terbatas, dan waktu penyelesaian yang lebih sedikit. Namun, tingkat
konvergensinya yang lambat menghasilkan banyak iterasi. Jumlah bus yang lebih
banyak meningkatkan iterasi ini.
 Metode Newton–Raphson
Metode Newton-Raphson adalah metode yang lebih canggih, menggunakan
konvergensi kuadrat, dan dapat digunakan untuk situasi yang lebih kompleks.
Metode ini membutuhkan lebih sedikit iterasi untuk mencapai konvergensi, dan
oleh karena itu juga membutuhkan lebih sedikit waktu komputer. Ini juga lebih
akurat karena kurang sensitif terhadap faktor-faktor rumit seperti pemilihan bus
kendur atau transformator regulasi. Salah satu kelemahannya adalah pemrograman
bisa jadi rumit dan membutuhkan memori komputer yang besar.
 Metode Fast Decoupled
Keuntungan utama dari metode ini adalah menggunakan lebih sedikit memori
komputer. Kecepatan kalkulasi 5x lebih cepat daripada metode Newton – Raphson,
menjadikannya pilihan populer untuk manajemen jaringan listrik secara real-time.
Namun, ini bisa menjadi kurang akurat karena asumsi digunakan untuk
mendapatkan penghitungan cepat. Karena lebih sulit untuk mengubah program
komputer ini untuk mencari masalah lain seperti keamanan atau aliran sistem daya,
cakupannya menjadi terbatas.[ CITATION Oma01 \l 1033 ]

2.2.4 Maksud dan Tujuan Analisa Aliran Daya


Tujuan dari perhitungan aliran beban adalah untuk menentukan karakteristik operasi
kondisi-tunak dari sistem tenaga untuk suatu beban dan kondisi daya dan tegangan riil
generator. Setelah informasi tersebut dimiliki, aliran daya nyata dan reaktif dapat dihitung
dengan mudah di semua cabang. Sekaligus dapat diketahu besarnya rugi-rugi daya.

Sehingga studi aliran beban biasa digunakan untuk menyelidiki:

 Pembebanan komponen atau jaringan (sirkuit)


 Profil tegangan bus (besaran, sudut fasa, dll)
 Aliran daya nyata dan daya reaktif
 Rugi-rugi sistem tenaga
 Pengaturan tap trafo yang tepat

Melakukan studi aliran beban dengan menggunakan beberapa skenario membantu


memastikan bahwa sistem kelistrikan dirancang dengan tepat untuk memenuhi kriteria
kinerja teknis yang diinginkan dengan biaya investasi dan biaya operasional paling
ekonomis.[ CITATION Oma01 \l 1033 ]
2.4 Latihan Percobaan

2.4.1 Percobaan 1
1. Buka file, new project
2. Beri nama file sesuai yang diminta asisten
3. Buat rangkaian seperti gambar berikut:

Gambar 2.2 Single Line Diagram


4. Masukkan rating sesuai data berikut:
5. U1 = 1250 MVAsc
Bus1 = 13.8 kV
Bus3 = 4.16 kV
Lump1 = 2.2
MVA (PF = 90 %)
Cable1 = 160 m
Buka library, etaplib700.lib, lalu pilih size = 16 mm2
T1 = 5 MVA
Masukkan nilai %Z dan X/R dengan mengklik Typical Z & X/R
6. Klik ikon Load Flow Analysis pada bagian toolbar
7. Klik ikon Run Load Flow pada bagian sidebar
8. Catat data yang terdapat pada Tabel 1, atur rasio motor : static pada lump motor
9. Tambahkan 6 Bank Capasitor masing-masing sebesar 150 kvar secara paralel
terhadap Bus2
10. Catat data yang terdapat pada Tabel 2, atur juga rasio motor : static pada lump
motor
11. Bila ada parameter elemen yang kurang jelas tanyakan pada asisten.
12. Bila sudah selesai, praktikan boleh membuat rangkaian tambahan yang diberikan
oleh asisten
13. Simpan file ke dalam folder yang lokasinya ditentukan oleh asisten.

2.5 Hasil Simulasi Analisa Aliran Daya

2.5.1 Hasil Simulasi Load Flow Aliran Daya

Gambar 2.2 Analisis Load Flow Aliran Daya

Dari rangkaian ini kita mengisi spesifikasi kabel itu dengan alumunium atau AL dan
frekuensinya sebesar 50 Hz dengan diameter kabel sebesar 16 dan panjangnya 160 m, jadi
hal ini menyebabkan beban yang cukup kecil karna kita menggunakan bahan kabel
alumunium tapi jika menggunakan kabel tembaga lebih sedikit lagi beban yang dihasilkan,
beban selisih antara kedua jenis kabel itu hanya beda 0,14 % saja bedanya, kalo kita
menggunakan kabel alumunium hasilnya adalah 98,12% dari 100% hanya memakan 1,98%
saja bebannya. Kenapa bebannya sedikit hal ini terjadi karna kabel yang kita gunakan pun
hanya sepanjang 160 M(meter).

2.5.2 Hasil Analisa Load Flow Aliran Daya ( Penambahan Kapasitor)

Gambar 2.3 Analisis Load Flow Aliran Daya dengan Penambahan Capasitor

Pada diagram single line yang kedua ini kita menambahkan kapasitor sebanyak 6 buah
dimana kapasitor ini berfungsi sebagai penyimpan energy listrik yang di alirkan, jadi
dengan menambahnya kapasitor beban yang dihasilkan itu menjadi lebih sedikit. Dapat kita
lihat di gambar beban yang dihasilkan hanya 0,71% saja yaitu dengan nilai 99,29%, jadi
kesimpulannya jika kita ingin membuat beban dari aliran listrik yang di hasilkan itu bisa
menggunakan kapasitor karna kapasitor ini sangat berpengaruh atau berguna untuk
menyimpan aliran daya yang telah di alirkan dari asalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Gustian Nigara, Yohanes Primadiyono. "Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik." Jurnal
Teknik Elektro, 2015: 4.

Oma Budi Hermawan, Zaki Siregar. Omazaki Your Engineering Solution. Maret 12, 2001.
https://www.omazaki.co.id/studi-analisis-aliran-daya/# (accessed November 19, 2020).

Anda mungkin juga menyukai