Anda di halaman 1dari 30

Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku , dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari , menciptakan,
menerapkan cara kerja , teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik serta memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Kewirausahaan bias juga diartikan sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Saat ini tantangan perekonomian dunia semakin berat, jika tidak kreatif, inspiratif,
memanfaatkan teknologi dan learning by doing, maka mereka yang tidak siap akan tertinggal.
Oleh karena itu, langkah sukses pembelajaran kewirausahaan ada 4 hal penting, yakni: (1)
memahami generasi peserta didik, (2) bersahabat dengan teknologi / IT, (3) terbuka terhadap
perbedaan dan (4) butuh kesabaran.

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya, sebagai insan


yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya,
pendidikan kewirausahaan dapat diintegrasikan di dalam mata pelajaran tertentu, melalui
kegiatan pengembangan diri, atau melalui mata pelajaran khusus seperti halnya mata
pelajaran prakarya dan kewirausahaan. Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan meliputi
bidang kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.

Aspek Budidaya pada mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan meliputi budidaya
tanaman dan hewan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budidaya adalah “usaha yg
bermanfaat dan memberi hasil” sedangkan budidaya tanaman merupakan kegiatan terencana
pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil
manfaat/hasil panennya. Usaha budi daya tanaman mengandalkan penggunaan tanah atau
media lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya yang
bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji, buah/bulir, daun, bunga, batang, tunas, serta
semua bagian lain yang bernilai ekonomi. Kegiatan budi daya tanaman yang dilakukan dengan
media tanah dikenal pula sebagai bercocok tanam  Termasuk dalam "tanaman" di sini
adalah gulma laut serta sejumlah fungi penghasiljamur pangan. Budi daya hewan (husbandry)
melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau
bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

selama beberapa waktu untuk kemudian dijual, disembelih untuk dimanfaatkan daging serta


bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau diperah susunya (padapeternakan susu). Proses
pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri tetapi masih
dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak itu. Budi daya hewan dikategorikan ke
dalam peternakan dan budi daya perikanan.

Prinsip Kewirausahaan pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan aspek budidaya
adalah menghasilkan produk budidaya yang mempunyai nilai jual. Oleh karenanya produk
tersebut harus memenuhi standar pasar, yaitu: menarik bagi pembeli, harga terjangkau
memiliki nilai kemanfaatan, dan nilai estetika atau keindahan.

Secara garis besar kegiatan kewirausahaan aspek budidaya dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan berikut ini:
1. Mengidentifikasi lingkungan / ekosistem sekitar baik fisik maupun pangsa pasar yang
menjadi bahan eksplorasi dan eksperimen.
2. Melalui kegiatan melihat, membaca, mengamati berbagai hasil melalui metode dan
strategi kunjungan lapangan, kajian pustaka, atau media lainnya peserta didik melakukan
eksperimen.
3. Mendorong keingintahuan peserta didik setelah melakukan berbagai pengamatan
4. Mendorong peserta didik untuk melakukan budidaya secara inovatif sehingga mampu
merebut pangsa pasar.
5. Melakukan analisis dan merekonstruksi hasil produknya berupa fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur baik yang bersifat tradisional berbasis kearifan lokal, maupun modern, yang
bermanfaat bagi kehidupan;
6. Memasarkan hasil produknya berdasarkan hasil inovasi pribadi maupun kelompok
sehingga mempunyai nilai jual tinggi serta mempunyai wawasan pasar yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan kelestarian lingkungan

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang diperbaharui dengan Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan diperbaharui lagi dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan;

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urutan Pemerintahan


antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
5. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
pembelajaran;
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013
tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013
14. Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
16. Naskah Akademik Program Kewirausahaan di SMA, Direktorat Pembinaan SMA,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2016.
17. Konsep dan Strategi Implementasi Kewirausahaan di SMA, Direktorat Pembinaan SMA,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2016.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

C. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan:
1. Memberikan pemahaman dalam pelaksanaan kewirausahaan bidang budidaya.
2. Memberikan panduan kepada guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam
melaksanakan program kewirausahaan bidang budidaya.
3. Memberikan panduan kepada pengelola satuan pendidikan dalam melaksanakan
kewirausahaan bidang budidaya.
4. Melaksanakan program kewirausahaan bidang budidaya sesuai dengan konsep yang
diharapkan.

D. Sasaran
Sasaran penggunaan naskah ini adalah:
1. Guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan bidang budidaya
2. Para Stake holder selaku Pengelola SMA pelaksana program kewirausahaan
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi
4. Pemangku kepentingan lainnya.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

BAB II
KOMPETENSI PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA

A. Kompetensi Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya SMA Kelas X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) KOMPETENSI DASAR


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
(gotong royong, kerja sama, toleran, royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
damai), santun, responsif dan proaktif responsif dan proaktif dan menunjukkan
dan menunjukkan sikap sebagai bagian sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
dari solusi atas berbagai permasalahan permasalahan dalam berinteraksi secara
dalam berinteraksi secara efektif dengan efektif dengan lingkungan sosial dan alam
lingkungan sosial dan alam serta dalam serta dalam menempatkan diri sebagai
menempatkan diri sebagai cerminan cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
bangsa dalam pergaulan dunia

Keterangan:
 Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
 Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
 Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
DASAR3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
DASAR4 (KETERAMPILAN)
3.
3.1 Memahami, menerapkan, kewirausahaan
Memahami karakteristik menganalisis 4.
4.1 Mengolah, menalar,
Mengidentifikasi dan menyaji
karakteristik dalam
wirausaha
pengetahuan faktual,
(misalnya berorientasi ke masakonseptual,
depan dan ranah konkretkeberhasilan
berdasarkan dan ranah abstrak terkait
dan kegagalan
prosedural
berani berdasarkan rasa
mengambil ingin tahunya
risiko) dalam dengan
usaha pengembangan dari yang
tentang ilmu kegiatan
menjalankan pengetahuan,
usahateknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
budaya, dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metode sesuai
3.2 Memahami perencanaan
kemanusiaan, kebangsaan, usaha budidaya
kenegaraan, dan 4.2 Membuat
kaidah perencanaan usaha budidaya
keilmuan
tanaman pangan
peradaban terkaitmeliputi
penyebab idefenomena
dan peluang
dan tanaman pangan meliputi ide dan peluang
usaha, sumber
kejadian, daya, administrasi,
serta menerapkan dan
pengetahuan usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pada bidang kajian yang
prosedural pemasaran
3.3 Memahami sistem produksi tanaman 4.3 Memproduksi tanaman pangan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
pangan berdasarkan daya dukung yang berdasarkan daya dukung yang dimiliki
untuk memecahkan masalah
dimiliki oleh daerah setempat oleh daerah setempat

3.4 Memahami perhitungan harga pokok 4.4 Mengevaluasi hasil perhitungan harga
produksi usaha budidaya tanaman pangan pokok produksi usaha budidaya tanaman
pangan
3.5 Memahami pemasaran produk usaha 4.5 Memasarkan hasil produk usaha budidaya
budidaya tanaman pangan secara tanaman pangan secara langsung
langsung
3.6 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.6 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha budidaya tanaman pangan budidaya tanaman pangan
3.7 Memahami perencanaan usaha budidaya 4.7 Membuat perencanaan usaha budidaya
tanaman hias meliputi ide dan peluang tanaman hias meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi, dan usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pemasaran
3.8 Memahami sistem produksi tanaman hias 4.8 Memproduksi tanaman hias berdasarkan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki daya dukung yang dimiliki oleh daerah
oleh daerah setempat setempat

3.9 Memahami perhitungan harga pokok 4.9 Mengevaluasi hasil perhitungan harga
produksi usaha budidaya tanaman hias pokok produksi usaha budidaya tanaman
hias
3.10 Memahami pemasaran produk usaha 4.10 Memasarkan produk usaha budidaya
budidaya tanaman hias secara langsung tanaman hias secara langsung
3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha budidaya tanaman hias budidaya tanaman hias

B. Kompetensi Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya SMA Kelas XI

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) KOMPETENSI DASAR


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dalam merancang dan melaksanakan
dari solusi atas berbagai permasalahan kegiatan budidaya sebagai wujud pribadi
dalam berinteraksi secara efektif dengan yang menyenangkan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

Keterangan:
 Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
 Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
 Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan mampu menggunakan metode sesuai
dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

terkait penyebab fenomena dan kejadian,


serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami perencanaan usaha budidaya 4.1 Membuat perencanaan usaha budidaya
pembenihan ikan konsumsi meliputi ide pembenihan ikan konsumsi meliputi ide
dan peluang usaha, sumber daya, dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.2 Memahami sistem produksi pembenihan 4.2 Memproduksi benih ikan konsumsi
ikan konsumsi berdasarkan daya dukung berdasarkan daya dukung yang dimiliki
yang dimiliki oleh daerah setempat oleh daerah setempat

3.3 Memahami perhitungan titik impas 4.3 Mengevaluasi hasil perhitungan titik
(Break Even Point) usaha budidaya impas (Break Even Point) usaha budidaya
pembenihan ikan konsumsi pembenihan ikan konsumsi
3.4 Memahami strategi promosi usaha 4.4 Melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 Membuat laporan kegiatan usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.6 Menganalisis perencanaan usaha 4.6 Membuat perencanaan usaha budidaya
budidaya pembenihan ikan hias meliputi pembenihan ikan hias meliputi ide dan
ide dan peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.7 Memahami sistem produksi pembenihan 4.7 Memproduksi benih ikan hias
ikan hias berdasarkan daya dukung yang berdasarkan daya dukung yang dimiliki
dimiliki oleh daerah setempat. oleh daerah setempat.

3.8 Memahami perhitungan titik impas 4.8 Mengevaluasi hasil perhitungan titik
(Break Even Point) usaha budidaya impas (Break Even Point) usaha budidaya
pembenihan ikan hias pembenihan ikan hias
3.9 Memahami strategi promosi usaha 4.9 Melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias
3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 Membuat laporan kegiatan usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias

C. Kompetensi Prakarya dan Kewirausahaan Bidang Budidaya SMA Kelas XII

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) KOMPETENSI DASAR


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia bangsa dalam pergaulan dunia

Keterangan:
 Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
 Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
 Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

prosedural berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang


tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan mampu menggunakan metode sesuai
dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami perencanaan usaha budidaya 4.1 Membuat perencanaan usaha budidaya
unggas petelur meliputi ide dan peluang unggas petelur meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi, dan usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pemasaran
3.2 Memahami sistem produksi usaha 4.2 Memproduksi unggas petelur
budidaya unggas petelur berdasarkan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
daya dukung yang dimiliki oleh daerah oleh daerah setempat
setempat
3.3 Mengevaluasi kegiatan usaha budidaya 4.3 Membuat rencana pengembangan usaha
unggas petelur budidaya unggas petelur
3.4 Menganalisis media promosi produk 4.4 Membuat media promosi produk usaha
usaha budidaya unggas petelur budidaya unggas petelur
3.5 Menganalisis sistem konsinyasi usaha 4.5 Menjual produk usaha budidaya unggas
budidaya unggas petelur petelur dengan sistem konsinyasi

3.6 Memahami proses perencanaan usaha 4.6 Membuat proses perencanaan usaha
budidaya unggas pedaging meliputi ide budidaya unggas pedaging meliputi ide
dan peluang usaha, sumber daya, dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.7 Memahami sistem produksi usaha 4.7 Memproduksi unggas pedaging
budidaya unggas pedaging berdasarkan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
daya dukung yang dimiliki oleh daerah oleh daerah setempat
setempat
3.8 Mengevaluasi kegiatan usaha budidaya 4.8 Membuat rencana pengembangan usaha
unggas pedaging budidaya unggas pedaging
3.9 Menganalisis media promosi produk 4.9 Membuat media promosi produk usaha
usaha budidaya unggas pedaging budidaya unggas pedaging
3.10 Menganalisis sistem konsinyasi usaha 4.10 Menjual produk usaha budidaya unggas

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


budidaya unggas pedaging pedaging dengan sistem konsinyasi

BAB III
KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA

A. Analisis Peluang Usaha Produk Budidaya


Dalam menganalisis peluang usaha produk budidaya diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Perencanaan Usaha Produk Budidaya
Indonesia memiliki kekayaan alam maupun keberagaman budaya. Selain itu
komoditas produk negara Indonesia banyak dikenal di manca negara. Misalnya, aneka
produk budidaya. Banyak pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari
usaha aneka produk budidayatersebut, baik yang sifatnya lokal maupun yang sudah go
internasional. Tempat- tempat wisata yang ada di Indonesia memberi prospek bisnis yang
menjajikan bagi produk budidaya. Dalam pembuatan perencanaan usaha aspek budidaya
meliputi:

a. Ide dan Peluang Usaha


Ide merupakan gagasan awal yang diperoleh dari beberapa usulan. Usulan tersebut
memperhatikan faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Faktor internal
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapi dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain:
1) pengetahuan yang dimiliki,
2) pengalaman dari individu itu sendiri,
3) pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah,
4) intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek
untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
1) masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
2) kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
3) kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
4) pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Untuk merintis suatu usaha produk budidaya dengan baik, wirausahawan


tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang.
Selanjutnya, untuk memulai usaha produk budidaya, wirausahawan harus
mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,
barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta
modal usaha.
Menganalisis peluang usaha pada produk budidaya dimaksudkan untuk
menemukan peluang dan potensi usaha produk budidaya yang dapat
dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan
berapa lama usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu
usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan
kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar tumbuh dan bertahan dalam
persaingan.
Pemetaan potensi usaha produk budidaya dapat didasarkan pada ciri khas
budidaya dari setiap daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam
melakukan pemetaan potensi usaha produk budidaya, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha produk b udidaya
didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), serta
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis ini
didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk
menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur
SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam melakukan usaha produk budidaya sebagai alat penyusun
strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan
dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha
produk budidaya dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai
dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. Analisis
SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha produk budidaya
dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek
sosial, ekonomi, dan teknik produksi budidaya untuk mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha produk budidaya.

b. Pengelolaan Sumberdaya Usaha

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan sumber daya


yang baik untuk tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya yang dimiliki dapat
dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6 M) yaitu:

1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money(Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan.Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-
alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai
dari sesuatu organisasi.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan
berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah,
dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu,
bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil
secara efisien.
4) Machine (Tekonologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya
revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan
manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat,
menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya
mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan
peningkatan dalam produksi.
5) Method(Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja


melainkan memerlukan waktu yang lama.
6) Market(Pasar)
Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan.Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai
dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.

c. Administrasi
Administrasi dalam usaha merupakan kegiatan yang meliputi catat mencatat, surat
menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat
teknis (Soewarno, 1998). Administrasi pada konteks mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan aspek budidaya adalah dalam bentuk perhitungan harga pokok
produksi untuk dapat menentukan berapa harga jual agar usaha mencapai laba yang
diinginkan.
Harga pokok produksi adalah biaya yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode berjalan (Horngren, 2008). Harga pokok produksi
merupakan biaya yang tidak dapat dihindarkan, terpakai dalam proses produksi dan
dapat diperhitungkan sebelumnya serta secara kuantitatif dapat dihitung.
Unsur-unsur dalam harga pokok produksi terdiri atas: (1) bahan baku; (2) tenaga
kerja langsung; (3) overhead pabrik (Sodikin dan Bogat, 2012).
1. Bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan sebuah produk, contohnya:
kayu dalam pembuatan produk meubel, dan minyak mentah untuk membuat
bensin.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga teknis yang berkaitan langsung dengan proses
pembuatan produk, contohnya: tukang jahit untuk membuat produk tas, tukang
untuk membuat produk meubel
3. Overhead pabrik adalah komponen yang timbul dalam proses budidaya yang tidak
dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung, contohnya:
gunting untuk membuat produk tas, paku untuk membuat produk meubel.
Adapun tujuan menghitung harga pokok:
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat ditentukan
sebelum harga pokoknya ditentukan terlebih dahulu.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara
penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok
penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta
dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga.
Dengan pemberian harga tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian
atau pemberian harga tersebut informasinya dari harga pokok.
4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya dalam kasus akan memberi
potongan harga pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan
kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga pokok.
5. Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membandingkan perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi
dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses produksi
dikerjakan.

d. Pemasaran
Pemasaran merupakan sesuatu yang terdiri dari segala langkah yang digunakan
untuk menempatkan barang yang dijualbelikan ke tangan pembeli atau konsumen
(Philip & Duncan). Pada konteks prakarya dan kewirausahaan pemasaran terdiri dari
kegiatan promosi dan penjualan produk
1) Promosi
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-
orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga
(Simamora, 2003). Adapun tujuan perusahaan melakukan promosi menurut
Tjiptono (2001) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan
membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang
perusahaan dan bauran pemasarannya.
Menurut Sistaningrum (2002) tujuan promosi adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan diri
b. Membujuk
c. Modifikasi
d. Membentuk tingkah laku
e. Mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

Ada enam kegiatan dan rencana pemasaran yang bisa dilakukan untuk
mengomunikasikan produk dan merk usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Penjualan personal (personal selling)

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Penjualan personal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan


media individu. Sistem komunikasi antara perusahaan dan konsumen dilakukan
oleh tenaga penjual atau wiraniaga. Sistem komunikasi dengan cara penjualan
personal banyak dilakukan untuk produk-produk jasa, distribusi, perdagangan,
dan lain-lain. Penjualan personal digunakan jika anggaran promosi tidak terlalu
besar.

b. Iklan (advertising)
lklan adalah komunikasi produk melalui media dan tidak dilakukan
secara individu atau perorangan. Melalui sistem komunikasi diharapkan calon
pelanggan bisa melihat, mendengar, membaca, mengenal dan akhirnya tertatik
dengan produk yang diiklankan di sebuah media, misalnya spanduk, banner,
internet, radio, atau televisi.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi digunakan untuk memasarkan dan mengomunikasikan pesan
produk kepada calon konsumen. Promosi penjualan terdiri dari beragam alat
promosi yang dirancang untuk mengetahui kecepatan dan kekuatan
rangsangan dan responpasar terhadap produk.

d. Publikasi (publication)
Publikasi mencakup pengaturan komunikasi massa di luar iklan dan
promosi penjualan. Biasanya publikasi bertujuan untuk meningkatkan
penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung dan tidak bersifat
menjual.

e. Sponsorship
Sponsorship merupakan aplikasi dalam mempromosikan produk atau
merek yang berasosiasi dengan kegiatan perusahaan lain atau kegiatan
pemerintah dan masyarakat.

f. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli (pint of purchase)


Komunikasi dengan sistem ini bertujuan untuk mempengaruhi
seseorang pada saat orang tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli
sebuah produk.

Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun


menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

menciptakan suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan


memiliki produk.  Dengan demikian promosi yang akan dilakukan haruslah selalu
berdasarkan atas beberapa hal sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

2) Penjualan
Penjualan adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
antara satu orang ke orang lain dengan pembayaran yang sah dan menghasilkan
suatu pendapatan. Atau dengan kata lain penjualan adalah sebuah aktivitas yang
bertujuan untuk mencari pembeli atau mempengaruhi konsumen melalui suatu
transaksi yang dilakukan oleh kedua pihak dengan alat pembayaran yang sah dan
saling menguntungkan bagi kedua pihak tersebut. Tujuan penjualan produk
rekayasa yang paling utama adalah menawarkan/memperkenalkan suatu produk
rekayasa kepada konsumen agar lebih dikenal dan bisa menghasilkan
keuntungan/laba.
Sistem penjualan adalah suatu sistem yang saling berhubungan antara penjual
dan calon pembeli melalui prosedur-prosedur serta sarana pendukung  untuk
menghasilkan sebuah informasi pemesanan dan terjadinya suatu transaksi. Contoh
sistem penjualan produk rekayasa berbasi web yaitu konsep baru yang
mengambarkan proses pembelian dan penjualan melalui jaringan internet, misalnya
memperkenalkan produk rekayasa di dalam facebook, dengan demikian produk
tersebut lebih cepat di kenal dan tentunya berkesempatan terjadinya transaksi jual
beli.

2. Sistem Produksi
Sistem produksi yaitu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses untuk menghasilkan
sesuatu yang baru atau sesuatu yang bernilai lebih dari sebelumnya.

Sistem produksi budidaya merupakan sistem integral yang mempunyai komponen


struktural dan fungsional. Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari:
bahan baku(material), mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi dan lain-
lain. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan, pengendalian,
koordinasi dan kepemimpinan, yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan
organisasi.
Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek
lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah
sangat mempengaruhi keberadaan sistem produksi budidaya itu.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Budidaya tanaman  merupakan salah satu usaha yang paling menjajikan, dimana
permintaan pasar  yang terus meningkat,  hal ini juga terkait dengan cara budidaya   yang
sangat mudah sekali. Adapun langkah-langkah dalam membudidayakan tanaman adalah
sebagai berikut :
 Langkah yang paling pertama adalah dengan mempersiakan media tanaman   yang terdiri
dari wadah bisanya merliputi polybag ataupun pot yang telah berisi tanah, yang merupakan
salah satu unsur pokok dalam menumbuhkan tanaman.  Pilihlah tanah yang subur yang
biasanya memiliki warna hitam pekat, dan jangan lupa tambahkan pupuk seperti pupuk
kompos, pupuk kandang dan sebagainya
 Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan jenis tanaman, dengan persipakan pemilihan
tanaman akan sangat baik sekali nanitnya dalam mengembangkan tanaman kita. maka
pilihlah tanaman yang memiliki karakteristik sesuai dengan media dan juga lingkungan
yang telah anda persiapkan.
 Pemeliharaan,  setelah langkah di atas kita lakukan maka sebaiknya kita harus mengerti
bagaimana cara perawatan yang baik dan benar, hal ini bisa berupa penyiraman dan
pemupukan tanaman dimana harus di lakukan secara rutin dan sesuai agar dapat
menghasilkan tanaman yang sehat dan juga tahan dari hama.
 Faktor pendukung yang lainnya adalah persiapan lingkungan dimana kita sebaiknya
pilihkan tempat berupa tempat yang sering terkena sinar matahari sehingga
pertumbuhannya semakin cepat dan juga baik.
Dengan segala persiapan yang baik di atas tentunya akan sangat baik lagi  kita dukung dengan
melakukan hal hal di bawah ini:
 Perhatikan kondisi tanaman agar terbebas dari hama seperti ulat, serangga, lalat dan juga
jamur, langkah yang bisa kita kerjakan adalah dengan melakukan penyemprotan hama
dengan cara berkala.
 Perhatikan perkembangan pertumbuhan tanaman , jika terlihat sudah terlalu rindang maka
langkah yang baik yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas atau penataan yang baik
agar tanaman bisa tumbuh secara sempurna dan juga dapat memberikan efek memicu
tunas baru supaya cepat muncul.

Teknik/ Cara Budidaya Tanaman


1. Cara Generatif
         Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan tanaman melalui perkawinan sel -
sel reproduksi. Untuk    tanaman yang berbunga, melakukan reproduksi dengan cara
mem- bentuk biji yang diperoleh dari penyerbukan benang sari sebagai sel jantan dan
kepala putik sebagai sel betinanya.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

  Penyerbukan  pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada perantara (Self incomatible).
Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki lebah yang hinggap pada
bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan menempel pada benang sari.
Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain. Pada saat dia hinggap di bunga lain maka
benang sari yang menempel pada kaki lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan
putik yang saling menempel ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang
menghasilkan biji.
Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami. Kelemahannya selain
membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya. Untuk
mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan / manual
dengan bantuan tangan manusia.
 Kelebihan dari cara generatif adalah :
 1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak,sehingga
mudah di semai. 
2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul  yang sesuai dengan sifat masing- masing
bunga induknya.

 3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama
      adenium hibrida.
          Kekurangan dari cara generatif adalah :
           1. Memerlukan waktu yang lama.
           2. Tingkat kegagalan tinggi.
           3 .Pelaksanaannya rumit.
           4. Daya hidup rendah.

2. Cara Vegetatif

          Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak melalui perkawinan sel-


sel, tetapi dengan menumbuhkan jaringan – jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti
akar, daun, batang, atau mata tunas.
Cara perbanyakan vegetatif ada banyak yaitu:
1. Stek  (mawar, melati, asoka, dll)
2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera, cocor bebek)
3. Mengambung / grafting (bougenvile, adenium, puring, ficus)
4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring)
5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung pucuk)
6. Keiki (Anggrek)
7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring, dieffenbaciha)

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom)


Perkembangan Dengan Kultur Jaringan
          Teknik kultur jaringan merupakan  perbanyakan tumbuhan secara invitro.
Perbanyakan secara  invitro adalah peneneman jaringan atau organ tubuhan di luar
lingkungan tumbuhnya.
Melalui kultur jaringan ini, jaringan tumbuhan diambil sedikit, lalu ditumbuhkan dalam
media buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna. Kultur jaringan dilakukan
pada prinsip totipotensi. Menurut prinsip totipotenrosi setiap sel tumbuhan mengandung
setiap informasi genetik yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman lengkap.
   Teknik kultur jaringan tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Teknik ini harus
dilakukan di dalam ruangan khusus yang steril agar terbebas dari kontaminasi udara luar.
Kultur jaringan dilakukan di dalam suatu labolatorium khusus yang di gunakan untuk
kultur jaringan. Labolatorium berfungsi untuk mengkondisikan kultur dalam suhu dan
pencahayaan terkontrol yang dilengkapi dengan alat dan bahan untuk pembuatan media.
          Pada dasarnya tumbuh – tumbuhan memiliki daya regenerasi yang kuat. Dasar inilah
yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya industri perbanyakan (propagasi)
tanaman.
          Bila sel-sel jaringan atau organ tanaman di luar lingkungan tumbuhan (ini) dengan
menggunakan larutan bahan makanan larutan bahan makanan sintentik ternyata dapat
bergenerasi menjadi tunas dan akar yang selanjutnya dapat berkembang menjadi tanaman
normalyang mampu hidup mandiri menjadi tanaman yang utuh.
                   
1. Langkah – Langkah Teknik Kultur Jaringan
        Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah seperti berikut :
      1. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur
           makro dan mikro, asam ammio, vitamin, gula, serta hormon tumbuhan dengan
           perbandingan tertentu.
 2. Siapkan eksplan (jaringan yang akan di kultur). Misalnya eksplan berupa potongan
dari akar tanaman tertentu.
      3. Tanamkan eksplan pada media yang telah di siapkan.
      4. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah
untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

2. Masalah (gangguan) pada Kultur Jaringan

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

     Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan
secara umum dapat   muncul dari bahan yang di tanam, lingkungan kultur maupun manusia
yang melakukannya. Masalah yang muncul antara lain adalah :
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus dan lain - lain. Agar terhindar dari kontaminasi
maka langkah-langkah pelaksanaannya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam
keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbi fenol penyebab
      pencoklatan dengan arang aktif.

3. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan


     Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Berikut ini adalah kelebihannya :
     1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak
          dalam waktu singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis.
     2. Tidak memerlukan tempat yang luas.
     3. Tidak tergantung pada musim, sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
     4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
     5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Dengan metode kultur jaringan dapat dihasilkan jumlah bibit tanaman dalam skala besar dan
dalam waktu relatif singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis. Dari kelebihan ini kita bisa
belajar mengkultur tanaman yang bernilai jual dengan benar sehingga dapat di manfaatkan
sebagai sumber pendapatan.
Sedangkan kekurangan teknik ini adalah :
      1. Membutuhkan biaya besar karena harus dilakukan di dalam labolatorium dan
           menggunakan bahan kimia.
      2. Membutuhkan keahlian khusus.
      3. Membutuhkan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya
           berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat yang mem - 
           punyai kelembaban udara tinggi

3. Laporan dan Evaluasi


Laporan kegiatan usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan usaha yang mengacu pada perencanaan. Laporan tersebut dapat
diguanakan oleh pimpinan untuk mengetahui dan mengendalikan semua kejadian dalam
usaha. Laporan seyogyanya dibuat secara logis dan sistematis. Dikatakan logis apabila segala
keterangan yang dianalisis dapat diteliti alasan-alasannya, apakah laporannya masuk akal atau
tidak. Dikatakan sistematis apabila keterangan-keterangan yang dikemukakan didalam

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

laporan pelaksanaan kegiatan usaha disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya
saling keterkaitan.
Adapun hal-hal yang perlu dilaporkan pada pelaksanaan kegiatan usaha adalah sebagai
berikut:
a. Bidang kegiatan usaha
b. Rugi/laba
c. Bidang keuangan
d. Bidang permodalan
e. Bidang administrasi dan pembukuan
f. Bidang ketenagakerjaan
g. Bidang pemasaran
h. Bidang organisasi.
Pada akhir periode seluruh kegiatan usaha dilaporkan untuk dianalisis oleh pihak yang
berkepentingan, untuk memperoleh informasi yang tepat dalam mengambil keputusan.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

BAB IV
IMPLEMENTASI KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA

Implementasi dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dan aktualisasi kewirausahaan.


Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam upaya membangun kompetensi pengetahuan, sikap
dan keterampilan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang terkait berdasarkan mekanisme
pengembangan kewirausahaan aspek budidaya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Sedangkan aktualisasi kewirausahaan merupakan bentuk kegiatan dalam
menerapkan nilai-nilai kewirausahaan.
Dalam implementasi kewirausahaan dilakukan tahapan sebagai berikut: 1)
Perencanaan; 2) Sistem Produksi; 3) Pelaporan dan Evaluasi.

A. Perencanaan Usaha Budidaya


1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran untuk materi perencanaan dilakukan secara kelompok
dengan bimbingan guru. Adapun materi perencanaan meliputi: ide dan peluang usaha,
sumber daya usaha, administrasi dan pemasaran. Untuk menentukan produk yang akan
diproduksi peserta didik melakukan analisis SWOT terhadap ide produk.

2. Aktualisasi Kewirausahaan
a) Ide dan peluang usaha
Peserta didik melakukan analisis SWOT dengan mewawancarai pengusaha budidaya
dengan menggunakan kuisioner. Peserta didik mengunjungi salah satu usaha produk
budidaya yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Hal-hal yang perlu diwawancarai
seperti:
1) Melakukan wawancara tentang ide dan peluang usaha
2) Melakukan wawancara sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha tersebut

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

3) Menanyakan tentang perencanaan administrasi usaha kerajinan tersebut


4) Menanyakan tentang perencanaan pemasaran dari usaha kerajinan tersebut
5) Melakukan analisis SWOT berdasarkan data prioritas dari jawaban responden
Masing-masing peserta didik dalam kelompok memberikan usulan produk untuk
kemudian dilakukan analisis SWOT. Usulan produk dari setiap kelompok
dikembangkan menjadi ide produk, yang kemudian dilakukan analisis.

Contoh format Usulan Produk sebagai berikut:

No Usulan Produk Strength Weaknesses Opportunities Threats


( Kekuatan ) ( Kelemahan) ( Peluang ) ( Ancaman)
1.

Contoh format Ide Produk sebagai berikut:


No Ide Produk Strength Weaknesses Opportunities Threats
( Kekuatan ) ( Kelemahan) ( Peluang ) ( Ancaman)

b) Sumber Daya Usaha


Menginventarisasi sumber daya usaha yang dimiliki dari tiap tiap kelompok siswa
meliputi: Man, Money, Material, Machine, Method, Market
Contoh :
Kelompok 2

No. Sumber Daya Inventarisasi (Dalam bentuk deskripsi)


1. Man (Manusia)
2. Money (Keuangan)
3. Material (Bahan)
4. Machine (Alat)
5. Method (Teknik)
6. Market (Pemasaran)

c) Administrasi
Melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan memperhatikan komponen-
komponen yang terdiri dari pembelian bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik
Contoh :

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut: Untuk Memproduksi 6 unit produk
dibutuhkan 5 kg bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp
5000,00 per jam. Biaya overhead pabrik 50% dari Biaya bahan baku.

Perhitungan:
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp 120.000.00 – Rp 90.000,00= Rp
30.000,00
Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan untuk
pedoman menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %
Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka dapat diketahui tujuan perusahaan
tercapai atau tidak . Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar bunga Bank untuk
waktu sekarang tidak ada 25% maka dapat disebut bahwa efisien juga tercapai

d) Pemasaran
Menentukan bentuk pemasaran yang sesuai dengan produk yang telah ditentukan
oleh tiap-tiap kelompok siswa.
Contoh:
 Pemasaran menggunakan sosial media
 Pemasaran menggunakan catalog promosi
 Pemasaran kerjasama dengan reseller dan dropship
 Pemasaran online shop
 Pemasaran menggunakan iklan
 Pemasaran memberikan kupon belanja
 Pemasaran berpastisipasi pada event sekolah
 Pemasaran dari mulut kemulut

B. Sistem Produksi aspek Budidaya


 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan bimbingan guru. Adapun
materi yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran meliputi teknik budidaya dan
langkah-langkah kerja sistem produksi budidaya.
Pembuatan produk budidaya harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-
nilai estetis yang menyertai sebuah produk budidaya. Keindahan juga diartikan
sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang menikmati produk
olahan atau dapat pula difahami sebagai sebuah obyek yang memiliki unsur
keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan produk olahan memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia,
agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis produk budidaya selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan.
Pada aspek budidaya produksi tanaman hias lebih menekankan pada unsur estetika
sedang produksi tanaman pangan lebih menekankan unsur ergonomis meskipun bukan
berarti mengabaikan unsur yang lainnya.

2. Aktualisasi Kewirausahaan
Beberapa langkah yang dilakukan oleh peserta didik dalam memproduksi usaha budidaya:
a. Menentukan Teknik Budidaya
Dalam menentukan teknik budidaya, perlu diperhatikan hal berikut:
i. Produk yang telah ditentukan agar hasil yang telah diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan (memenuhi standar mutu)
ii. Sumber Daya
b. Menentukan langkah-langkah kerja.
Pada kegiatan ini pesertadidik membuat alur langkah-langkah kerja untuk
memproduksi tanaman jenis tertentu. Alur langkah tersebut dijadikan acuan untuk
melaksanakan langkah langkah kerja. Contoh alur langkah kerja memproduksi
tanaman lidah buaya :

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

c. Melaksanakan langkah-langkah kerja


Pada kegiatan melaksanakan langkah-langkah kerja ini peserta didik
mengimplementasikan langkah langkah kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Promosi dan Penjualan Produk Budidaya


1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan bimbingan guru. Adapun materi
pemasaran yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran meliputi promosi dan penjualan
produk olahan.
2. Aktualisasi Kewirausahaan
Peserta didik mempromosikan produk olahan yang telah dibuat, dengan mengatur jadwal
sebaik mungkin sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu. Warga sekolah merupakan
pangsa pasar utama, apabila berkembang dengan baik dilanjutkan ke sekolah lainnya,
kelompok PKK, karang taruna, atau kelompok sosial/organisasi lainnya sebagai mitra kerja.
Beberapa cara untuk memasarkan produk olahan, disesuaikan dengan kapasitas produksi
yang sudah dibuat, antara lain:
a. Tahap pertama dengan memperkenalkan produk olahan tersebut kepada warga sekolah,
tetangga di sekitar rumah, atau teman bermain. Dengan memberikan salah satu produk
maka mereka bisa menggunakan produk tersebut supaya mereka tertarik membeli. Jika
produk tersebut mulai bisa diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar
baru dengan menitipkannya di koperasi sekolah, warung, toko, dan lain-lain.
b. Tahap kedua dengan memanfaatkan teknologi internet dan media sosial misalnya:
facebook, twitter dan sebagainya sebagai sarana penjualan.
c. Tahap ketiga melalui bazar dan pameran.

D. Laporan dan Evaluasi Kegiatan Usaha aspek Pengolahan


1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan bimbingan guru.
Adapun materi laporan dan evaluasi kegiatan usaha yang disampaikan pada kegiatan
pembelajaran meliputi ketercapaian perencanaan dan langkah-langkah pembuatan
laporan.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

Dari setiap kegiatan yang telah dilakukan hendaknya dibuat laporan kegiatan yang
di dalamnya menjelaskan tentang ketercapaian dari perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Laporan kegiatan ini sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk
evaluasi dan pengambilan keputusan.

2. Aktualisasi Kewirausahaan
Peserta didik membuat laporan kegiatan usaha sesuai dengan sistematika laporan
seperti pada contoh berikut:
A. Pendahuluan
a. Latar belakang, menjelaskan tentang latar belakang pemilihan produk.
b. Tujuan, kegiatan pengolahan terhadap bahan pangan yang telah direncanakan
bertujuan untuk pa
c. Pelaksanaan, menjelaskan tentang kurun waktu pelaksanaan kegiatan serta tempat
pelaksanaan kegiatan
B. Pembahasan
a. Jenis dan pemilihan produk pengolahan
b. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses kegiatan pengolahan produk termasuk
didalamnya susunan organisasi
c. Tertib administrasi
d. Pemasaran, strategi promosi dan penjualan yang dianggap paling tepat untuk
memasarkan produk yang telah ditetapkan
e. Laporan keuangan
f. Hambatan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
C. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Lampiran

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

BAB V
PENUTUP

Keberhasilan program kewirausahaan di SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran mata
pelajaran prakarya dan kewirausahan. Kewirausahaan di SMA merupakan program untuk
mengenal konsep kewirausahaan, latihan mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman
praktis berwirausaha, menumbuhkan minat berwirausaha dan mengembangkan potensi
berwirausaha.Oleh karena itu program kewirausahaan di SMA harus menjadi alternatif dalam
mempersiapkan lulusan yang mampu menerapkan dan mengelola peluang usaha serta mampu
menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat serta memiliki kemampuan
untuk menghadapi persaingan global.

Program kewirausahaan di SMA adalah sebuah upaya nyata dalam rangka penanaman nilai-nilai
kewirausahaan dan peningkatan kualitas pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan di SMA dengan tujuan agar peserta didik memiliki karakter wirausaha, memahami
konsep kewirausahaan, mampu melihat peluang, mendapatkan pengalaman langsung
berwirausaha serta terbentuknya lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang berwawasan
kewirausahaan.

Oleh karena itu agar program kewirausahaan di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien
serta mencapai hasil yang optimal, diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait
untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses
pembelajaran Kewirausahaan sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing, dengan
tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku.

Melalui panduan ini diharapkan guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan pihak yang
terkait mengetahui tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan program kewirausahaan
bidang budidaya pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari (2000). Kewirausahaan, CV. Alvabeta, bandung

Arismunandar, (2006), Pengembangan Kewirausahaan Sekolah, Direktorat Tenaga Kependidikan


Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Daryanto, (2012), Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media, 2012

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, (2008), Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia


2025, Jakarta.

Drucker, P.F. (1994), Innovation and Entrepreneurship: Practices and Principles. Penerjemah Rusdi
Naib. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Degeng, I N. S. 2001. Kumpulan Bahan Pembelajaran; Menuju Pribadi Unggul Melalui Perbaikan
Proses Pembelajaran, Malang: LP3, UM.

Grenville, Kleiser, (1086), Membina Kepribadian Wiraswasta, Pionir Jaya, bandung

Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum, (2010),
Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta.

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo

Nurhasanah,Siti .2008.Semua Orang Bisa jadi Sukses Berwirausaha. Era Pustaka Utama

Riyanto, Antonius 2007. Budidaya Tanaman Hias. PT.Agromedia, Jakarta Selatan

Solihat A.2002.Menjadi Wirausahawan. CV Sarana Penunjang pendidikan Bandung

Suryana, (2013), Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat,
2013

Soemahamidjaja, Soeparman. (1980). Membina Sikap Mental Wirausahawan. Jakarta: Gunung Jati.

 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30-30

Anda mungkin juga menyukai