BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku , dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari , menciptakan,
menerapkan cara kerja , teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik serta memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Kewirausahaan bias juga diartikan sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Saat ini tantangan perekonomian dunia semakin berat, jika tidak kreatif, inspiratif,
memanfaatkan teknologi dan learning by doing, maka mereka yang tidak siap akan tertinggal.
Oleh karena itu, langkah sukses pembelajaran kewirausahaan ada 4 hal penting, yakni: (1)
memahami generasi peserta didik, (2) bersahabat dengan teknologi / IT, (3) terbuka terhadap
perbedaan dan (4) butuh kesabaran.
Aspek Budidaya pada mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan meliputi budidaya
tanaman dan hewan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budidaya adalah “usaha yg
bermanfaat dan memberi hasil” sedangkan budidaya tanaman merupakan kegiatan terencana
pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil
manfaat/hasil panennya. Usaha budi daya tanaman mengandalkan penggunaan tanah atau
media lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya yang
bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji, buah/bulir, daun, bunga, batang, tunas, serta
semua bagian lain yang bernilai ekonomi. Kegiatan budi daya tanaman yang dilakukan dengan
media tanah dikenal pula sebagai bercocok tanam Termasuk dalam "tanaman" di sini
adalah gulma laut serta sejumlah fungi penghasiljamur pangan. Budi daya hewan (husbandry)
melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau
bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Prinsip Kewirausahaan pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan aspek budidaya
adalah menghasilkan produk budidaya yang mempunyai nilai jual. Oleh karenanya produk
tersebut harus memenuhi standar pasar, yaitu: menarik bagi pembeli, harga terjangkau
memiliki nilai kemanfaatan, dan nilai estetika atau keindahan.
Secara garis besar kegiatan kewirausahaan aspek budidaya dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan berikut ini:
1. Mengidentifikasi lingkungan / ekosistem sekitar baik fisik maupun pangsa pasar yang
menjadi bahan eksplorasi dan eksperimen.
2. Melalui kegiatan melihat, membaca, mengamati berbagai hasil melalui metode dan
strategi kunjungan lapangan, kajian pustaka, atau media lainnya peserta didik melakukan
eksperimen.
3. Mendorong keingintahuan peserta didik setelah melakukan berbagai pengamatan
4. Mendorong peserta didik untuk melakukan budidaya secara inovatif sehingga mampu
merebut pangsa pasar.
5. Melakukan analisis dan merekonstruksi hasil produknya berupa fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur baik yang bersifat tradisional berbasis kearifan lokal, maupun modern, yang
bermanfaat bagi kehidupan;
6. Memasarkan hasil produknya berdasarkan hasil inovasi pribadi maupun kelompok
sehingga mempunyai nilai jual tinggi serta mempunyai wawasan pasar yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan kelestarian lingkungan
B. Landasan Hukum
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
C. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan:
1. Memberikan pemahaman dalam pelaksanaan kewirausahaan bidang budidaya.
2. Memberikan panduan kepada guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam
melaksanakan program kewirausahaan bidang budidaya.
3. Memberikan panduan kepada pengelola satuan pendidikan dalam melaksanakan
kewirausahaan bidang budidaya.
4. Melaksanakan program kewirausahaan bidang budidaya sesuai dengan konsep yang
diharapkan.
D. Sasaran
Sasaran penggunaan naskah ini adalah:
1. Guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan bidang budidaya
2. Para Stake holder selaku Pengelola SMA pelaksana program kewirausahaan
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi
4. Pemangku kepentingan lainnya.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
BAB II
KOMPETENSI PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
DASAR3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
DASAR4 (KETERAMPILAN)
3.
3.1 Memahami, menerapkan, kewirausahaan
Memahami karakteristik menganalisis 4.
4.1 Mengolah, menalar,
Mengidentifikasi dan menyaji
karakteristik dalam
wirausaha
pengetahuan faktual,
(misalnya berorientasi ke masakonseptual,
depan dan ranah konkretkeberhasilan
berdasarkan dan ranah abstrak terkait
dan kegagalan
prosedural
berani berdasarkan rasa
mengambil ingin tahunya
risiko) dalam dengan
usaha pengembangan dari yang
tentang ilmu kegiatan
menjalankan pengetahuan,
usahateknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
budaya, dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metode sesuai
3.2 Memahami perencanaan
kemanusiaan, kebangsaan, usaha budidaya
kenegaraan, dan 4.2 Membuat
kaidah perencanaan usaha budidaya
keilmuan
tanaman pangan
peradaban terkaitmeliputi
penyebab idefenomena
dan peluang
dan tanaman pangan meliputi ide dan peluang
usaha, sumber
kejadian, daya, administrasi,
serta menerapkan dan
pengetahuan usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pada bidang kajian yang
prosedural pemasaran
3.3 Memahami sistem produksi tanaman 4.3 Memproduksi tanaman pangan
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
pangan berdasarkan daya dukung yang berdasarkan daya dukung yang dimiliki
untuk memecahkan masalah
dimiliki oleh daerah setempat oleh daerah setempat
3.4 Memahami perhitungan harga pokok 4.4 Mengevaluasi hasil perhitungan harga
produksi usaha budidaya tanaman pangan pokok produksi usaha budidaya tanaman
pangan
3.5 Memahami pemasaran produk usaha 4.5 Memasarkan hasil produk usaha budidaya
budidaya tanaman pangan secara tanaman pangan secara langsung
langsung
3.6 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.6 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha budidaya tanaman pangan budidaya tanaman pangan
3.7 Memahami perencanaan usaha budidaya 4.7 Membuat perencanaan usaha budidaya
tanaman hias meliputi ide dan peluang tanaman hias meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi, dan usaha, sumber daya, administrasi, dan
pemasaran pemasaran
3.8 Memahami sistem produksi tanaman hias 4.8 Memproduksi tanaman hias berdasarkan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki daya dukung yang dimiliki oleh daerah
oleh daerah setempat setempat
3.9 Memahami perhitungan harga pokok 4.9 Mengevaluasi hasil perhitungan harga
produksi usaha budidaya tanaman hias pokok produksi usaha budidaya tanaman
hias
3.10 Memahami pemasaran produk usaha 4.10 Memasarkan produk usaha budidaya
budidaya tanaman hias secara langsung tanaman hias secara langsung
3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha budidaya tanaman hias budidaya tanaman hias
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
3.3 Memahami perhitungan titik impas 4.3 Mengevaluasi hasil perhitungan titik
(Break Even Point) usaha budidaya impas (Break Even Point) usaha budidaya
pembenihan ikan konsumsi pembenihan ikan konsumsi
3.4 Memahami strategi promosi usaha 4.4 Melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 Membuat laporan kegiatan usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.6 Menganalisis perencanaan usaha 4.6 Membuat perencanaan usaha budidaya
budidaya pembenihan ikan hias meliputi pembenihan ikan hias meliputi ide dan
ide dan peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.7 Memahami sistem produksi pembenihan 4.7 Memproduksi benih ikan hias
ikan hias berdasarkan daya dukung yang berdasarkan daya dukung yang dimiliki
dimiliki oleh daerah setempat. oleh daerah setempat.
3.8 Memahami perhitungan titik impas 4.8 Mengevaluasi hasil perhitungan titik
(Break Even Point) usaha budidaya impas (Break Even Point) usaha budidaya
pembenihan ikan hias pembenihan ikan hias
3.9 Memahami strategi promosi usaha 4.9 Melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias
3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 Membuat laporan kegiatan usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan ikan hias
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Keterangan:
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilaksanakan secara tidak langsung (indirect
teaching) melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
Pengetahuan dan Keterampilan
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik
Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
3.6 Memahami proses perencanaan usaha 4.6 Membuat proses perencanaan usaha
budidaya unggas pedaging meliputi ide budidaya unggas pedaging meliputi ide
dan peluang usaha, sumber daya, dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.7 Memahami sistem produksi usaha 4.7 Memproduksi unggas pedaging
budidaya unggas pedaging berdasarkan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
daya dukung yang dimiliki oleh daerah oleh daerah setempat
setempat
3.8 Mengevaluasi kegiatan usaha budidaya 4.8 Membuat rencana pengembangan usaha
unggas pedaging budidaya unggas pedaging
3.9 Menganalisis media promosi produk 4.9 Membuat media promosi produk usaha
usaha budidaya unggas pedaging budidaya unggas pedaging
3.10 Menganalisis sistem konsinyasi usaha 4.10 Menjual produk usaha budidaya unggas
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
BAB III
KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money(Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan.Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-
alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai
dari sesuatu organisasi.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan
berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah,
dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu,
bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil
secara efisien.
4) Machine (Tekonologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya
revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan
manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat,
menyebabkan penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya
mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan
peningkatan dalam produksi.
5) Method(Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
c. Administrasi
Administrasi dalam usaha merupakan kegiatan yang meliputi catat mencatat, surat
menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat
teknis (Soewarno, 1998). Administrasi pada konteks mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan aspek budidaya adalah dalam bentuk perhitungan harga pokok
produksi untuk dapat menentukan berapa harga jual agar usaha mencapai laba yang
diinginkan.
Harga pokok produksi adalah biaya yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode berjalan (Horngren, 2008). Harga pokok produksi
merupakan biaya yang tidak dapat dihindarkan, terpakai dalam proses produksi dan
dapat diperhitungkan sebelumnya serta secara kuantitatif dapat dihitung.
Unsur-unsur dalam harga pokok produksi terdiri atas: (1) bahan baku; (2) tenaga
kerja langsung; (3) overhead pabrik (Sodikin dan Bogat, 2012).
1. Bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan sebuah produk, contohnya:
kayu dalam pembuatan produk meubel, dan minyak mentah untuk membuat
bensin.
2. Tenaga kerja langsung adalah tenaga teknis yang berkaitan langsung dengan proses
pembuatan produk, contohnya: tukang jahit untuk membuat produk tas, tukang
untuk membuat produk meubel
3. Overhead pabrik adalah komponen yang timbul dalam proses budidaya yang tidak
dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung, contohnya:
gunting untuk membuat produk tas, paku untuk membuat produk meubel.
Adapun tujuan menghitung harga pokok:
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat ditentukan
sebelum harga pokoknya ditentukan terlebih dahulu.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara
penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok
penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta
dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga.
Dengan pemberian harga tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian
atau pemberian harga tersebut informasinya dari harga pokok.
4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya dalam kasus akan memberi
potongan harga pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan
kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga pokok.
5. Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membandingkan perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi
dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses produksi
dikerjakan.
d. Pemasaran
Pemasaran merupakan sesuatu yang terdiri dari segala langkah yang digunakan
untuk menempatkan barang yang dijualbelikan ke tangan pembeli atau konsumen
(Philip & Duncan). Pada konteks prakarya dan kewirausahaan pemasaran terdiri dari
kegiatan promosi dan penjualan produk
1) Promosi
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-
orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga
(Simamora, 2003). Adapun tujuan perusahaan melakukan promosi menurut
Tjiptono (2001) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan
membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang
perusahaan dan bauran pemasarannya.
Menurut Sistaningrum (2002) tujuan promosi adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan diri
b. Membujuk
c. Modifikasi
d. Membentuk tingkah laku
e. Mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Ada enam kegiatan dan rencana pemasaran yang bisa dilakukan untuk
mengomunikasikan produk dan merk usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Penjualan personal (personal selling)
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
b. Iklan (advertising)
lklan adalah komunikasi produk melalui media dan tidak dilakukan
secara individu atau perorangan. Melalui sistem komunikasi diharapkan calon
pelanggan bisa melihat, mendengar, membaca, mengenal dan akhirnya tertatik
dengan produk yang diiklankan di sebuah media, misalnya spanduk, banner,
internet, radio, atau televisi.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi digunakan untuk memasarkan dan mengomunikasikan pesan
produk kepada calon konsumen. Promosi penjualan terdiri dari beragam alat
promosi yang dirancang untuk mengetahui kecepatan dan kekuatan
rangsangan dan responpasar terhadap produk.
d. Publikasi (publication)
Publikasi mencakup pengaturan komunikasi massa di luar iklan dan
promosi penjualan. Biasanya publikasi bertujuan untuk meningkatkan
penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung dan tidak bersifat
menjual.
e. Sponsorship
Sponsorship merupakan aplikasi dalam mempromosikan produk atau
merek yang berasosiasi dengan kegiatan perusahaan lain atau kegiatan
pemerintah dan masyarakat.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2) Penjualan
Penjualan adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
antara satu orang ke orang lain dengan pembayaran yang sah dan menghasilkan
suatu pendapatan. Atau dengan kata lain penjualan adalah sebuah aktivitas yang
bertujuan untuk mencari pembeli atau mempengaruhi konsumen melalui suatu
transaksi yang dilakukan oleh kedua pihak dengan alat pembayaran yang sah dan
saling menguntungkan bagi kedua pihak tersebut. Tujuan penjualan produk
rekayasa yang paling utama adalah menawarkan/memperkenalkan suatu produk
rekayasa kepada konsumen agar lebih dikenal dan bisa menghasilkan
keuntungan/laba.
Sistem penjualan adalah suatu sistem yang saling berhubungan antara penjual
dan calon pembeli melalui prosedur-prosedur serta sarana pendukung untuk
menghasilkan sebuah informasi pemesanan dan terjadinya suatu transaksi. Contoh
sistem penjualan produk rekayasa berbasi web yaitu konsep baru yang
mengambarkan proses pembelian dan penjualan melalui jaringan internet, misalnya
memperkenalkan produk rekayasa di dalam facebook, dengan demikian produk
tersebut lebih cepat di kenal dan tentunya berkesempatan terjadinya transaksi jual
beli.
2. Sistem Produksi
Sistem produksi yaitu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses untuk menghasilkan
sesuatu yang baru atau sesuatu yang bernilai lebih dari sebelumnya.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Budidaya tanaman merupakan salah satu usaha yang paling menjajikan, dimana
permintaan pasar yang terus meningkat, hal ini juga terkait dengan cara budidaya yang
sangat mudah sekali. Adapun langkah-langkah dalam membudidayakan tanaman adalah
sebagai berikut :
Langkah yang paling pertama adalah dengan mempersiakan media tanaman yang terdiri
dari wadah bisanya merliputi polybag ataupun pot yang telah berisi tanah, yang merupakan
salah satu unsur pokok dalam menumbuhkan tanaman. Pilihlah tanah yang subur yang
biasanya memiliki warna hitam pekat, dan jangan lupa tambahkan pupuk seperti pupuk
kompos, pupuk kandang dan sebagainya
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan jenis tanaman, dengan persipakan pemilihan
tanaman akan sangat baik sekali nanitnya dalam mengembangkan tanaman kita. maka
pilihlah tanaman yang memiliki karakteristik sesuai dengan media dan juga lingkungan
yang telah anda persiapkan.
Pemeliharaan, setelah langkah di atas kita lakukan maka sebaiknya kita harus mengerti
bagaimana cara perawatan yang baik dan benar, hal ini bisa berupa penyiraman dan
pemupukan tanaman dimana harus di lakukan secara rutin dan sesuai agar dapat
menghasilkan tanaman yang sehat dan juga tahan dari hama.
Faktor pendukung yang lainnya adalah persiapan lingkungan dimana kita sebaiknya
pilihkan tempat berupa tempat yang sering terkena sinar matahari sehingga
pertumbuhannya semakin cepat dan juga baik.
Dengan segala persiapan yang baik di atas tentunya akan sangat baik lagi kita dukung dengan
melakukan hal hal di bawah ini:
Perhatikan kondisi tanaman agar terbebas dari hama seperti ulat, serangga, lalat dan juga
jamur, langkah yang bisa kita kerjakan adalah dengan melakukan penyemprotan hama
dengan cara berkala.
Perhatikan perkembangan pertumbuhan tanaman , jika terlihat sudah terlalu rindang maka
langkah yang baik yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas atau penataan yang baik
agar tanaman bisa tumbuh secara sempurna dan juga dapat memberikan efek memicu
tunas baru supaya cepat muncul.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Penyerbukan pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada perantara (Self incomatible).
Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki lebah yang hinggap pada
bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan menempel pada benang sari.
Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain. Pada saat dia hinggap di bunga lain maka
benang sari yang menempel pada kaki lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan
putik yang saling menempel ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang
menghasilkan biji.
Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami. Kelemahannya selain
membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya. Untuk
mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan / manual
dengan bantuan tangan manusia.
Kelebihan dari cara generatif adalah :
1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak,sehingga
mudah di semai.
2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul yang sesuai dengan sifat masing- masing
bunga induknya.
3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama
adenium hibrida.
Kekurangan dari cara generatif adalah :
1. Memerlukan waktu yang lama.
2. Tingkat kegagalan tinggi.
3 .Pelaksanaannya rumit.
4. Daya hidup rendah.
2. Cara Vegetatif
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan
secara umum dapat muncul dari bahan yang di tanam, lingkungan kultur maupun manusia
yang melakukannya. Masalah yang muncul antara lain adalah :
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus dan lain - lain. Agar terhindar dari kontaminasi
maka langkah-langkah pelaksanaannya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam
keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbi fenol penyebab
pencoklatan dengan arang aktif.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
laporan pelaksanaan kegiatan usaha disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya
saling keterkaitan.
Adapun hal-hal yang perlu dilaporkan pada pelaksanaan kegiatan usaha adalah sebagai
berikut:
a. Bidang kegiatan usaha
b. Rugi/laba
c. Bidang keuangan
d. Bidang permodalan
e. Bidang administrasi dan pembukuan
f. Bidang ketenagakerjaan
g. Bidang pemasaran
h. Bidang organisasi.
Pada akhir periode seluruh kegiatan usaha dilaporkan untuk dianalisis oleh pihak yang
berkepentingan, untuk memperoleh informasi yang tepat dalam mengambil keputusan.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
BAB IV
IMPLEMENTASI KEWIRAUSAHAAN ASPEK BUDIDAYA
2. Aktualisasi Kewirausahaan
a) Ide dan peluang usaha
Peserta didik melakukan analisis SWOT dengan mewawancarai pengusaha budidaya
dengan menggunakan kuisioner. Peserta didik mengunjungi salah satu usaha produk
budidaya yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Hal-hal yang perlu diwawancarai
seperti:
1) Melakukan wawancara tentang ide dan peluang usaha
2) Melakukan wawancara sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha tersebut
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
c) Administrasi
Melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan memperhatikan komponen-
komponen yang terdiri dari pembelian bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik
Contoh :
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut: Untuk Memproduksi 6 unit produk
dibutuhkan 5 kg bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6 Jam kerja @ Rp
5000,00 per jam. Biaya overhead pabrik 50% dari Biaya bahan baku.
Perhitungan:
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp 120.000.00 – Rp 90.000,00= Rp
30.000,00
Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan untuk
pedoman menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %
Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka dapat diketahui tujuan perusahaan
tercapai atau tidak . Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar bunga Bank untuk
waktu sekarang tidak ada 25% maka dapat disebut bahwa efisien juga tercapai
d) Pemasaran
Menentukan bentuk pemasaran yang sesuai dengan produk yang telah ditentukan
oleh tiap-tiap kelompok siswa.
Contoh:
Pemasaran menggunakan sosial media
Pemasaran menggunakan catalog promosi
Pemasaran kerjasama dengan reseller dan dropship
Pemasaran online shop
Pemasaran menggunakan iklan
Pemasaran memberikan kupon belanja
Pemasaran berpastisipasi pada event sekolah
Pemasaran dari mulut kemulut
1. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan bimbingan guru. Adapun
materi yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran meliputi teknik budidaya dan
langkah-langkah kerja sistem produksi budidaya.
Pembuatan produk budidaya harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-
nilai estetis yang menyertai sebuah produk budidaya. Keindahan juga diartikan
sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang menikmati produk
olahan atau dapat pula difahami sebagai sebuah obyek yang memiliki unsur
keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan produk olahan memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia,
agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis produk budidaya selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan.
Pada aspek budidaya produksi tanaman hias lebih menekankan pada unsur estetika
sedang produksi tanaman pangan lebih menekankan unsur ergonomis meskipun bukan
berarti mengabaikan unsur yang lainnya.
2. Aktualisasi Kewirausahaan
Beberapa langkah yang dilakukan oleh peserta didik dalam memproduksi usaha budidaya:
a. Menentukan Teknik Budidaya
Dalam menentukan teknik budidaya, perlu diperhatikan hal berikut:
i. Produk yang telah ditentukan agar hasil yang telah diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan (memenuhi standar mutu)
ii. Sumber Daya
b. Menentukan langkah-langkah kerja.
Pada kegiatan ini pesertadidik membuat alur langkah-langkah kerja untuk
memproduksi tanaman jenis tertentu. Alur langkah tersebut dijadikan acuan untuk
melaksanakan langkah langkah kerja. Contoh alur langkah kerja memproduksi
tanaman lidah buaya :
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
Dari setiap kegiatan yang telah dilakukan hendaknya dibuat laporan kegiatan yang
di dalamnya menjelaskan tentang ketercapaian dari perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya. Laporan kegiatan ini sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk
evaluasi dan pengambilan keputusan.
2. Aktualisasi Kewirausahaan
Peserta didik membuat laporan kegiatan usaha sesuai dengan sistematika laporan
seperti pada contoh berikut:
A. Pendahuluan
a. Latar belakang, menjelaskan tentang latar belakang pemilihan produk.
b. Tujuan, kegiatan pengolahan terhadap bahan pangan yang telah direncanakan
bertujuan untuk pa
c. Pelaksanaan, menjelaskan tentang kurun waktu pelaksanaan kegiatan serta tempat
pelaksanaan kegiatan
B. Pembahasan
a. Jenis dan pemilihan produk pengolahan
b. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses kegiatan pengolahan produk termasuk
didalamnya susunan organisasi
c. Tertib administrasi
d. Pemasaran, strategi promosi dan penjualan yang dianggap paling tepat untuk
memasarkan produk yang telah ditetapkan
e. Laporan keuangan
f. Hambatan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
C. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Lampiran
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan program kewirausahaan di SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran mata
pelajaran prakarya dan kewirausahan. Kewirausahaan di SMA merupakan program untuk
mengenal konsep kewirausahaan, latihan mengembangkan usaha, mendapatkan pengalaman
praktis berwirausaha, menumbuhkan minat berwirausaha dan mengembangkan potensi
berwirausaha.Oleh karena itu program kewirausahaan di SMA harus menjadi alternatif dalam
mempersiapkan lulusan yang mampu menerapkan dan mengelola peluang usaha serta mampu
menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat serta memiliki kemampuan
untuk menghadapi persaingan global.
Program kewirausahaan di SMA adalah sebuah upaya nyata dalam rangka penanaman nilai-nilai
kewirausahaan dan peningkatan kualitas pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan di SMA dengan tujuan agar peserta didik memiliki karakter wirausaha, memahami
konsep kewirausahaan, mampu melihat peluang, mendapatkan pengalaman langsung
berwirausaha serta terbentuknya lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang berwawasan
kewirausahaan.
Oleh karena itu agar program kewirausahaan di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien
serta mencapai hasil yang optimal, diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait
untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses
pembelajaran Kewirausahaan sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing, dengan
tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku.
Melalui panduan ini diharapkan guru mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan dan pihak yang
terkait mengetahui tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan program kewirausahaan
bidang budidaya pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29-30
Panduan Kewirausahaan SMA Aspek Budidaya
DAFTAR PUSTAKA
Drucker, P.F. (1994), Innovation and Entrepreneurship: Practices and Principles. Penerjemah Rusdi
Naib. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Degeng, I N. S. 2001. Kumpulan Bahan Pembelajaran; Menuju Pribadi Unggul Melalui Perbaikan
Proses Pembelajaran, Malang: LP3, UM.
Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum, (2010),
Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta.
Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Jakarta: Pustaka Binaman Presindo
Nurhasanah,Siti .2008.Semua Orang Bisa jadi Sukses Berwirausaha. Era Pustaka Utama
Suryana, (2013), Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat,
2013
Soemahamidjaja, Soeparman. (1980). Membina Sikap Mental Wirausahawan. Jakarta: Gunung Jati.
2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30-30