Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk memanusiakan manusia.

Memanusiakan manusia yang dimaksud disini adalah bagaimana menghasilkan

manusia yang bukan hanya mengetahui dan menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, melainkan bagaimana seseorang mampu menempatkan dirinya sebagai

mahkluk sosial dan beragama. Paradigma sebagian masyarakat kita selama ini,

menganggap anak mereka sukses dalam kegiatan pendidikannya apabila sang

anak mendapat nilai tinggi, mendapat peringkat kelas, pada akhirnya mampu

masuk di universitas yang mereka inginkan serta mampu bekerja dengan

mendapat penghasilan yang cukup tinggi, tetapi ada hal yang terkadang dilupakan

oleh orang tua dalam pendidikan anaknya yaitu karakter. Sehingga lahirlah para

jenius-jenius yang memiliki sikap antisosial yang hanya mementingkan dirinya

sendiri, politikus-politikus cerdas yang korupsi, atau orang-orang kaya yang

miskin jiwa sosial.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Tujuan pendidikan menyebutkan, “ Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kepada tuhan serta ahlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Jika kita

melihat hal ini, jelaslah bahwa begitu mulia tujuan pendidikan yang kita anut.

Pendidikan bukan saja diarahkan untuk membentuk manusia yang paham


terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mengupayakan membentuk

manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, serta memiliki

karakter yang unggul.

Sikap dan tata laku seseorang ditentukan oleh karakter. Secara

terminologis „karakter‟ diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya yang

bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku,

personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Hidayatullah (2010:9) menjelaskan

bahwa secara harfiah „karakter‟ adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral,

akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang

membedakan dengan individu lain. Lebih jauh menurut Munir (2010:3) karakter

adalah sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada

diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan. Berdasarkan definisi-

definisi karakter di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah kepribadian dan

sikap bawaan yang dimiliki oleh setiap individu yang mampu membedakan

seseorang dengan orang lain dan tertanam kuat pada setiap individu sehingga sulit

untuk dihilangkan.

Modul ini dibuat untuk membantu mengembangkan karakter religius dan

gotong royong peserta didik melalui berbagai pendekatan, baik secara kognitif,

psikomotorik, maupun secara afektif.

B. Tujuan

Tujuan dari panduan ini adalah :


1. Dengan panduan ini siswa akan mengetahui pentingnya pengembangan

pendidikan karakter pada diri mereka.

2. Peserta didik memahami bentuk-bentuk perilaku religius dan gotong

royong.

3. Membentuk kesadaran religius dan gotong royong dalam kehidupan

sekolah, maupun dlam masyarakat.

4. Agar terbentuk pribadi siswa yang memiliki ketrampilan sosial yang dapat

membantunya untuk meningkatkan prestasi akademiknya

C. Sasaran

Sasaran pelaksanaan kegiatan ini diberikan kepada siswa-siswi. Target

intervensi layanan diberikan dalam kegiatan konseling kelompok dan bimbingan

kelompok yaitu membentuk :

a. membentuk pribadi siswa yang religius

b. membentuk pribadi siswa yang peka terhadap lingkungan sekitar, khusunya

bergotong royong.

D. Sistematika Kegiatan dan Alokasi Waktu

Kegiatan ini diberikan selama empat pertemuan dimana setiap pertemuan

diberikan satu materi dari modul yang disajikan. Adapun alokasi waktu dan

sistematika kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

No Kegiatan Sesi Waktu


1 Pendahuluan: 1. Pembukaan 60 menit
2. Perkenalan
Perkenalan dan Pengantar
3. Pemberian informasi
kegiatan peningkatan
kegiatan
karakter religius
4. Games
2 Bentuk karakter religius 1. Tahap pembentukan 60 menit
dalam kehidupan sehari-hari 2. Tahap peralihan
3. Tahap kegiatan
4. Tahap pengakhiran
5. Refleksi
6. Evaluasi
3 Perkenalan dan Pengantar 1. Pembukaan 60 menit
kegiatan peningkatan 2. Perkenalan
karakter gotong royong 3. Pemberian informasi
kegiatan
4. Games
4 Bentuk karakter gotong 1. Tahap pembentukan 60 menit
royong dalam kehidupan 2. Tahap peralihan
sehari-hari 3. Tahap kegiatan
4. Tahap pengakhiran
5. Refleksi
6. Evaluasi

E. Tempat kegiatan

Lokasi dan tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam kelas, di

SMA Negeri 11 Pangkep tempatnya hendaknya mempertimbangkan kenyamanan

bagi peserta didik. Fasilitator hendaknya menata dan melengkapi ruangan tersebut

sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.

F. Kompotensi Konselor

Penerapan pelayanan kegiatan dalam meningkatkan karakter religius

adalah sebagai berikut :

a. Konselor harus memahami pikiran, perasaan dan prilaku sebagai bagian dari

aktifitas belajar yang membentuk keyakinan dasar klien sehingga menjadi

alasan rendahnya perilaku religius dan gotong royong dalam kehidupan sehari-

hari
b. Memahami interaksi antar pikiran, prilaku, tingkahlaku, reakasi fisik dan

kondisi lingkungan yang menjadi pemicu rendahnya karakter religius pada

siswa

d. Mampu menampilkan penjelasan program pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok sebagai upaya penerapan karakter religius dalam kehidupan

e. Mengenali dan mencatat bukti-bukti yang sesuai denga perubahan prilaku klien

dalam mengikuti pelatihan pengembangan pendidikan karakter.

f. Mampu merangcang suatu eksperimen untuk menguji perubahan prilaku,

pikiran dan perasaan yang tidak rasional.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    IDENTITAS
a.       Satuan Pendidikan                        : SMA NEGERI 11 PANGKEP
b.      Tahun Ajaran                                :
c.       Sasaran Pelayanan                        :
d.      Pelaksana                                      : .
e.       Pihak Terkait                                :

B.     WAKTU DAN TEMPAT


a.       Tanggal                                         :
b.      Jam Pemberlajaran                        : Sesuai Jadwal
c.       Volume Waktu (JP)                      : 60 Menit
d.      Spesifikasi Tempat Belajar           : Ruang kelas/ruang khusus

C.     MATERI PEMBELAJARAN
a.       Tema/Subtema              
                : 1. Tema         :
karakter religius dan
gotong royong
b.      Sumber
Materi                              :
Web atau Internet

D.    TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN

Pengembangan KES (Kehidupan : Agar peserta didik mampu  memahami


Efektif Sehari-hari) dan mengentaskan masalah dirinya
dengan memanfaatkan dinamika
kelompok melalui pendekatan behavioral.

Penanganan KES-T  (Kehidupan : Agar peserta didik menghindari dampak


Efektif Sehari-hari yang Terganggu) dari prilaku buruknya yang dapat
merugikan diri sendiri maupun bagi orang
lain

E.     METODE DAN TEKNIK    


a.       Jenis Layanan                         : Konseling kelompok
b.      Kegiatan Pendukung               
1.      Pertama                               : Himpunan data
2.      Kedua                                  : Memberikan
pemahaman tentang kejujuran

F.      SARANA
Tidak digunakan sarana khusus

G.    SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN / PELAYANAN


Diperoleh hal-hal baru oleh siswa berkenaan dengan :

1.  KES : Acuan (A) peserta didik memahami masalah yang dialaminya,


Kompetensi (K) peserta didik mampu mengatasi masalah yang
dialaminya, Usaha (U) peserta didik melakukan tindakan-tindakan yang
efektif untuk mengatasi masalah yang dialaminya, Rasanya (R) peserta
didik senang telah menyelesaikan masalah yang dialaminya, Kesungguhan
(S) peserta didik sungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang
dialaminya dan memperbaiki hubungan.
2. KES-T : Peserta didik menghindari ketidak keseriusan
dalam menyelesaikan masalah yang dialaminya.
3.  Ridho Tuhan, Jujur, Ikhlas dan Bekerja Keras : Memohon Ridho Allah
SWT untuk melaksanakan penyelesaian masalah, jujur dalam
mengungkapkan permasalahan, ikhlas menerima saran dan masukan  dan
berusaha bekerja keras untuk menuntaskan masalah yang dialaminya.

H.       LANGKAH KEGIATAN
a.    Penghantaran : Tahap pembentukan

1. Mengucapkan salam, menerima secara terbuka, mengucapkan terima kasih


dan mengajak peserta didik berdo’a untuk memulai kegiatan KKp dengan
penuh perhatian, semangat dan penampilan mereka dengan melakukan
kegiatan berfikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab
berkenaan persoalan religius dan gotong-royong.
2.  Menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas dan proses kegiatan layanan
KKp yang diselenggarakan. Disini ditekankan aktifitas religius dan
gotong-royong
3.  Menjelaskan bahwa kegiatan KKp yang sedang dilaksanakan merupakan
kelanjutan dari layanan sebelumnya untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diharapkan.
4.  Membangun suasana keakraban, kebersamaan untuk terbangunnya
dinamika kelompok yang terbuka dan penuh semangat melalui perkenalan
dilanjutkan dengan rangkaian nama. 
5. Ice breaking

b.  Penjajakan : Tahap peralihan


1.  Mengarahkan perhatian anggota kelompok dari suasana pembentukan ke
suasana kegiatan, jika perlu dijelaskan kembali tentang kegiatan KKp.
2. Menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap kegiatan.
3. Memahami suasana kelompok apabila anggota secara keseluruhan atau
sebagian masih belum siap untuk melanjutkan tahap berikutnya.
4. Memberi contoh masalah religius dan gotong-royong yang dapat
dikemukan dan dibahas dalam kelompok.

c.  Penafsiran dan Pembinaan : Tahap kegiatan

1. Menjelaskan masalah sosial yang hendaknya dikemukakan oleh anggota


kelompok.
2. Mempersilakan anggota kelompok mengemukakan masalah
pribadinya secara bergantian. Para anggota diminta benar-benar
memperhatikan dan memahami apa yang dikemukakan anggota lain,
sambil memikirkan, merasakan dan menanggapi apa yang diungkapkan
itu.
3. Memilih/menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu sesuai
dengan persetujuan para anggota.
4. Membahas seluruh masalah anggota secara tuntas jika waktu
memungkinkan. Meminta peserta lain untuk menanggapi dan memberikan
saran atau masukan terhadap hal-hal yang diungkapkan.
5. Apabila diperlukan dapat dilakukan kegiatan selingan atau ice breaking.
6. Selama tahap kegiatan Pemimpin Kelompok (PK) memberikan penguatan
untuk membangun semangat berdinamika kelompok diantara anggota serta
menegaskan komitmen anggota yang masalahnya telah dibahas (apa yang
akan dilakukan berkenaan adanya pembahasan demi terentaskan
masalahnya sehingga anggota memperoleh wawasan dengan makna yang
lengkap dan benar.

 d.  Penilaian : Tahap kesimpulan


1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan di akhiri
2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang
dicapai masing-masing (refleksi BMB3)
3. Pesan, harapan serta tanggapan anggota kelompok

e.  Tahap penutup

1. Pembahasan kegiatan lanjutan.


2. Mengucapkan terima kasih.
3. Berdo’a
4. Salam perpisahan

A. Muh. Ramadhan.
AS
KARAKTER RELIGIUS

Kata religius itu sendiri berasal dari kata religi yang artinya kepercayaan

atau keyakinan pada sesuatu kekuatan kodrati di atas kemampuan manusia.

Kemudian religius dapat diartikan sebagai keshalihan atau pengabdian yang besar

terhadap agama. Keshalehan tersebut dibuktikan dengan melaksanakan segala

perintah agama dan menjauhi apa yang dilarang oleh agama atau yang biasa kita

sebut taqwa. Tanpa keduanya, seseorang tidak pantas menyandang perilaku

predikat religius.

Karakter adalah cara berpikir dan bekerjasama, dan berperilaku yang

menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan karakter di Indonesia telah

dilaksanakan mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi melalui

berbagai cara sesuai dengan tingkatannya. Salah satu karakter yang wajib

dibentuk dalam setiap proses pendidikan adalah karakter religiusitas. Karakter

religius sangat penting ditanamkan kepada setiap peserta didik untuk menciptakan

manusia yang tidak hanya berilmu namun juga berahklak mulia sesuai dengan UU

Nomor 20 Tahun 2003.

Karakter religius sendiri termasuk dalam 18 karakter bangsa yang

direncanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Kemendiknas

mengartikan bahwa karakter religius sebagai sebuah sikap dan perilaku yang

patuh dalam melaksanakan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan agama

lain
Menurut Stark dan Glock (1968) sebagaimana dikutip Mustari (2011:3)

menyatakan bahwa ada lima unsur yang dapat mengembangkan manusia menjadi

religius, yaitu:

1) Kayakinan Agama

Dimensi ini merupakan bagian keberagamaan yang berkaitan dengan apa

yang harus dipercayai dan menjadi sistem keyakinan (creed). Kayakinan agama

adalah kepercayaan atas doktrin ketuhanan, seperti percaya terhadap adanya

Tuhan, Nabi, Malaikat, akhirat, surga dan neraka, tanpa keimanan memang tidak

akan tampak keberagaman.

2) Ibadat

Ibadat adalah cara melakukan penyembahan kepada Tuhan dengan segala

rangkaiannya. Ibadat di sini bukan ibadat yang bersifat langsung penyembahan

kepada Tuhan. Berkata jujur, tidak bohong, mengikuti hukum Tuhan, berbuat baik

kepada orang tua, keluarga dan teman, empati dan lain-lain yang disertai niatan

hanya untuk Tuhan merupakan ibadat.

3) Pengetahuan Agama

Pengetahuan tentang ajaran agama meliputi berbagai segi dalam suatu

agama. Misalnya pengetahuan tentang sembahyang, puasa, zakat, dan sebagainya.

4) Pengalaman Agama

Perasaan yang dialami orang beragama, seperti rasa tenang, tentram,

bahagia, syukur, patuh, taat, takut, menyesal, bertobat, dan sebagainya.

Pengalaman keagamaan ini terkandung cukup mendalam dalam pribadi seseorang.

5) Konsekuensi dari keempat unsur


Aktualisasi dari doktrin agama yang dihayati oleh seseorang yang berupa

sikap, ucapan, dan perilaku. Walaupun demikian seringkali pengetahuan

beragama tidak berkonsekuensi pada perilaku keagamaan. Sedangkan menurut

(Mustari, 2011:310) pembentuk religiusitas harus dilakukan secara multi-dimensi

melalui pengetahuan keagamaan disertai penghayatan dalam hati nurani, tindakan

dan pemikiran. Selain itu harus terus menerus mengadakan kontrol diri atau

mawas diri dengan cermat. Kontrol diri tidak bisa dilakukan secara sendirian,

perlu adanya berbagai media seperti rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur karakter religius

meliputi: (1) keyakinan dalam hati nurani tentang agama, (2) mengetahui cara

penyembahan Tuhan dengan segala rangkaiannya (ibadat), (3) pengetahuan

agama, (4) pengalaman agama, (5) konsekuensi dari unsur-unsur agama, dan (6)

kontrol diri atau mawas diri.

Penerapan karakter religius Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pemahaman Agama

Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan,

menafsirkan, menterjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri

tentang pengetahuan yang pernah diterima. Jadi pemahaman agama adalah

kemampuan seseorang dalam memahami ilmu agama. Usaha pemahaman

terhadap ilmu dan ajaran agama menjadi salah satu faktor penting dalam karakter

religius sebab pemahaman ini akan membawa idividu pada penerapan nilai-nilai

agama tersebut.
2. Adab Berbusana

ilustrasi seragam SMA

Berpakaian sopan sesuai dengan perintah agama, baik perempuan maupu

laki-laki dengan memperhatikan batas aurat. Bagi muslimah, adapun aurat di

hadapan laki-laki yang bukan mahram, sudah diketahui dan disepakati oleh para

ulama bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

Sedangkan bagi pria adalah antara pusar hingga lutut. Adab berbusana ini menjadi

sesuatu yang pertama kali dapat kita amati dari seseorang sebab adab yang lain

memerlukan waktu dalam melihat sejauh mana religius seseorang. Dalam dunia

pendidikan, pada dasarnya, seragam sekolah, baik untuk wanita maupun pria,

sudah memenuhi kaidah/ aturan menutup aurat tersebut.

Berikut aturan seragam sekolah yang telah ditetapkan pemerintah, yang

tertuang dalam permendikbud Nomor 45 Tahun 2014, khusus untuk Pakaian

Seragam Sekolah Khas Muslimah:

a. kemeja putih, lengan panjang sampai pergelangan tangan, memakai satu

saku di sebelah kiri;

b. jilbab putih;
c. rok abu-abu panjang sampai mata kaki, dengan lipit hadap pada tengah

muka, ritsleting di tengah belakang, saku dalam pada bagian sisi rok, di

pinggang disediakan tali gesper untuk ikat pinggang;

d. ikat pinggang ukuran lebar 3 cm, warna hitam;

e. kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki;

f. sepatu hitam.

Pakaian Seragam Peserta Didik Putra:

a. kemeja putih, lengan pendek memakai satu saku di sebelah kiri;

b. celana panjang abu-abu model biasa/lurus, panjang celana sampai mata

kaki dengan lingkar kaki minimal 44 cm, bagian pinggang disediakan tali

gesper untuk ikat pinggang, saku dalam pada sisi kiri dan kanan dan satu

saku vest belakang sebelah kanan;

c. ikat pinggang ukuran lebar 3 cm warna hitam;

d. kaos kaki putih minimal 10 cm di atas mata kaki;

e. sepatu hitam.

3. Salat (Sembahyang)

Salat/ sembahyang bagi umat islam adalah serangkaian kegitan ibadah

khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam. Secara garis besar salat dibagi menjadi dua yaitu salat fardu dan salat

sunnah. Salat wajib yang dilaksanakan di sekolah adalah salat zuhur dan asar,

sedangkan salat sunnah yang bisa kita temui di waktu sekolah adalah salat rawatib

dan salat duha. Peserta didik dianjurkan mengikuti salat bejamaah, khusnya ketika

di sekolah untuk salat Zuhur dan Asar.

4. Berdoa

Secara bahasa, kata “doa” itu bermakna seruan, jadi berdoa itu artinya

menyeru, menucap, memanggil. Sedangkan secara istilah “doa” adalah suatu

permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa

alam semesta, seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang

ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang

halal dan ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya.  Tujuan orang berdoa itu

bukan saja menyampaikan hajatnya, tetapi ia juga harus memahami adab-adab

kesopanan bila berada di hadapan Allah agar permohonannya diperkenankan.

Dan, ia pun harus ikhlas menerima ketentuan ketetapan (takdir) yang datang dari

Allah kepadanya. Dari pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa berdoa

menunjukkan satu karakter religius seseorang.


5. Zakat, Infak dan Sedekah

Pengertian zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan

tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban

melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap

muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8

golongan masyarakat. Sedangkan amal sedekah dan infak tidak wajibkan, hanya

saja disunnahkan untuk dilakukan umat Islam. Menurut ahli fiqih, pengertian

infak adalah semua jenis pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan diri

sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan sedekah adalah bentuk infak

yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah.

Bersedekah tidak harus berupa uang. Kita juga dapat melakukannya dengan cara

berbagi pikiran yang berguna dan membantu dengan tenaga.

6. Toleransi
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang

Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan

kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap

toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun

dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini

ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan

kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan

kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak

memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

Jadi dapat disimpulkan bahwa salah bagian tertenting dalam karakter religius ini

adalah sifat toleransi.


EVAUASI KARAKTER RELIGIUS

A. Evaluasi Materi Pemahaman Agama

1. Tuliskan rukun islam dan rukun imam!

Rukun Islam

1
2
3
4
5
Rukun Iman

1
2
3
4
5
6

2. Tuliskan 25 nama Nabi pada tabel berikut!

NO Nama Nabi NO Nama Nabi


1 14
2 15
3 16
4 17
5 18
6 19
7 20
8 21
9 22
10 23
11 24
12 25
13

B. Evaluasi Materi Adab Berbusa

1. Jelaskan batas Aurat bagi laki-laki!


Jawab: _____________________________________________________

___________________________________________________________

2. Jelaskan batas aurat bagi wanita!

Jawab: _____________________________________________________

___________________________________________________________

3. Menurut Anda, bagaimanakah adab berbusana yang baik bagi seorang

siswa di sekolah?

Jawab: _____________________________________________________

___________________________________________________________

___________________________________________________________

C. Evaluasi Materi Salat

1. Jelaskan pentingnya salat bagi seorang muslim!

Jawab: _____________________________________________________

___________________________________________________________

___________________________________________________________

2. Uraikanlan salat sunnah yang biasa dilakukan oleh seorang mukmin!

Jawab: _____________________________________________________

___________________________________________________________

___________________________________________________________

3. Lengkapilah tabel yang terdapat pada lampiran seputar pelaksanaan shalat

harian!

D. Evaluasi materi doa

1. Jelaskan esensi dari kegiatan berdoa!


Jawab: ___________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

2. Tulislah doa sebelum dan setelah belajar!

Jawab: ___________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

E. Evaluasi materi zakat, infak dan sedekah

1. Jelaskan perbedaan zakat, infak dan sedekah!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

2. Jelaskan pentingnya zakat, infak dan sedekah bagi penerima maupun

pemberi!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

F. Evaluasi materi Toleransi

1. Apa yang dimaksud dengan toleransi umat beragama!


Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

2. Jelaskan bentuk-bentuk toleransi umat beragama di lingkungan sekolah!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

KARAKTER GOTONG ROYONG

A. Definisi dan Manfaat Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama

dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer,

mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong

royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan

sekitar.
Manfaat Gotong Royong :

1. Agar lingkungan kita dapat dirasakan kebersihan dan keindahannya

2. Dapat terjalinnya rasa solidaritas dalam lingkungan masyarakat

3. Supaya kehidupan bermasyarakat itu lebih baik dengan diadakannya

gotong-royong

4. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun

kas RT/RW, dan jika berupa pembangunan fisik gedung akan sangat

menghemat anggaran , karena biaya untuk tenaga kerja berkurang dengan

adanya Gotong Royong.

5. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat,

yang pejabat kenal dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang

kenal dengan yang bekerja sebagai sopir, yang kaya kenal dengan yang

miskin, begitu juga sebaliknya.

6. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan

kebersamaan serta saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang

baru ataupun ada tamu asing yang mencurigakan tentu warga akan cepat

mengetahuinya.

7. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga

saling peduli dan saling membantu dengan sesama warga lainya.

8. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan

semua akan terasa sama.

B. Nilai Karakter Gotong Royong


Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai

semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,

menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada

orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap

menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas

keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan

rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan. Nilai

gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau

tindakan individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan

sesuatu secara bersama” demi kepentingan bersama atau individu tertentu. adapun

nilai” yang terkandung dalam kegotong royongan, di antaranya :

1) Kebersamaan

Gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam

lingkungan masyarakat. Dengan gotong royong, masyarakat mau bekerja

secara bersama” untuk membantu orang lain atau untuk membangun

fasilitas yang bisa dimanfaatkan bersama.

2) Persatuan

Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan

persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada,

masyakarat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan

yang muncul.

3) Rela berkorban
Gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan

tersebut dapat berbentuk apapun, mulai dari berkorban waktu, tenaga,

pemikiran, hingga uang. Semua pengorbanan tersebut dilakukan demi

kepentingan bersama. Masyarakat rela mengesampingkan kebutuhan

pribadinya untuk memenuhi kebutuhan bersama.

4) Tolong menolong

Gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk

menolong satu sama lain. Sekecil apapun kontribusi seseorang dalam

gotong royong, selalu dapat memberikan pertolongan dan manfaat untuk

orang lain.

5) Sosialisasi

Gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya adalah

maskhluk sosial. Gotong royong membuat masyarakat saling mengenal

satu sama lain sehingga proses sosialisasi dapat terus terjaga

keberlangsungannya.

C. Tujuan Gotong Royong Bagi Diri Sendiri Dan Masyarakat

 tujuannya yaitu untuk mengajak kita semua untuk selalu bekerja bersama-

sama, untuk lebih meningkatkan kebersamaan . karena kita sebagai

makhluk sosial tidak bsa hidup tanpa bantuan orang lain.

 bergotong royong juga bisa membuat kita menjadi lebih kompak dan juga

bisa lebih mengenal satu sama yang lainnya. Dengan bergotong royong

kita bisa saling tolong menolong misalkan, saat kita ingin mendirikan

rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka,


hingga saling bahu mambahu untuk mempejuangkan negaranya. Dengan

bergotong royong semua tugas yang kita lakukan akan menjadi ringan.

 Membuat Setiap Pekerjaan Menjadi Lebih Ringan.

 Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan.

 Menghemat Pengeluaran.

 Untuk menyelesai kan pekerjaan dengan cepat.

 untuk mengikat tali erat persaudaraan antar sesama, bisa berkumpul

dengan Tetangga / siapa saja yg ada dalam pelaksanaan Gotong royong.

D. Upaya Melestarikan Gotong Royong

Sudah menjadi harapan semua pihak agar semangat gotong royong yang

semakin lama semakin memudar seiring dengan kemajuan dalam dunia digital,

maka setidaknya perlu diperhatikan beberapa hal berikut agar kelestarian perilaku

gotong royong dapat bertahan. Adapun beberapa upaya yang dimaksudkan

tersebut sebagai berikut.

1. Pihak masyarakat

 Meminimalisir atau bahkan menghilangkan anggapan yang menyatakan

bahwa perilaku gotong royong tidak penting . Dengan cara seperti ini

maka dapat dimungkinkan akan terbangun motivasi internal pada

masyarakat lapisan bawah untuk menanamkan semangat melestarikan

perilaku kegotongroyongan.
 Tidak memanfaatkan berbagai macam kasus tertentu (RAS) sebagai upaya

untuk menunggangi dengan perilaku gotongroyong. Aapabila hal ini

dilakukan akan menciderai nilai dari gotong royong tersebut.

 Meminimalisir jarak yang jauh antar lapisan masyarakat. Dengan cara ini

maka dimungkinkan apabila ada gotong royong yang dilakukan tidak

semakin canggung dilakukan.

2. Pihak Pemerintah

 Mampu memberi contoh atau ketedanan bagi masyarakat agar senantiasa

mengaktifkan kebiasaan gotong royong dengan terjun langsung ke

lapangan.

 Memberikan reward bagi pihak tertentu yang senantiasa melestarikan

tradisi gotong royong. Hal ini apabila dilakukan akan memberikan

motivasi positif dan atau rangsangan agar senantiasa memasyarakat.

E. Contoh Gotong Royong

Ada banyak sekali contoh tindakan gotong royong yang bisa dilakukan.

Kegiatan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Di antaranya:

1. Contoh Dalam Lingkungan Sekolah

 Gotong royong membersihkan selokan secara bersama-sama.

 Gotong royong mengerjakan kerja bakti di sekolah.

 Gotong royong mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama.

2. Contoh Dalam Lingkungan Masyarakat

 Membangun masjid di lingkungan masyarakat.


 Melakukan gotong royong ketika menanam atau memanen hasil pertanian

mereka.

 Gotong Royong membangun rumah.

 Melakukan kerja bakti untuk membersihkan selokan sekitar rumah.

 Membangun jembatan desa bersama sama.

.
EVAUASI KARAKTER GOTONG ROYONG

1. Jelaskan definisi dan manfaat gotong royong!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

2. Jelaskan contoh gotong royong!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Apa yang kamu lakukan jika salah seorang temanmu enggan mengambil

bagian dalam gotong royong

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
4. Ceritakan tentang kegiatan gotong royong yang kamu lakukan di sekolah

dalam pekan ini!

Jawab: ______________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
JADWA SHALAT:

Shalat Sunnah yang


Waktu shalat Wajib
Hari/ tanggal Dikerjakan
Subuh Zuhur Asar Magrib Isa
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
LAMPIRAN: CONTOH DOA-DOA HARIAN

Doa Sebelum Makan

ٰ
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ ِ َ‫اَللّهُ َّم ب‬
َ ‫ار ْك لَنَا فِ ْي َما َر َز ْقتَنَا َوقِنَا َع َذ‬
Alloohumma barik lanaa fiimaa razatanaa waqinaa 'adzaa bannar

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan
kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka"

Doa Sesudah Makan

ْ َ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ ا‬


َ‫ط َع َمنَا َو َسقَانَا َو َج َعلَنَا ُم ْسلِ ِم ْين‬
Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman
kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam"

Doa Sebelum Tidur

‫ت‬ ٰ ‫ك‬
ُ ْ‫االلّهُ َّم اَحْ يَا َوبِا ْس ِمكَ اَ ُمو‬ َ ‫بِ ْس ِم‬

Bismikallaahuma ahyaa wa bismika amuutu

Artinya: "Dengan menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut
nama-Mu aku mati"

Doa Sebelum Tidur

‫ت‬ ٰ ‫ك‬
ُ ْ‫اللّهُ َّم اَحْ يَا َواَ ُمو‬ َ ‫بِ ْس ِم‬
Bismikallohumma ahya wa amuutu

Artinya: "Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati".

Doa Bangun Tidur

‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ اَحْ يَانَا بَ ْع َد َمآ اَ َماتَنَا َواِلَ ْي ِه النُّ ُشوْ ُر‬
Alhamdu lillahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaa tanaa wa ilahin nusyuuru

Artinya : "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami
mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan"

Doa Masuk Kamar Mandi Atau Toilet

ِ ِ‫ث َو ْال َخبَآئ‬


‫ث‬ َ ِ‫اَ ٰللّهُ َّم اِنّ ْى اَ ُعوْ ُذب‬
ِ ُ‫ك ِمنَ ْال ُخب‬
Alloohumma Innii a'uudzubika minal khubutsi wal khoaaitsi

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan syetan  laki-laki dan
setan perempuan"

Doa Keluar Kamar Mandi Atau Toilet

‫َب َعنّى ْاالَ َذى َوعَافَانِ ْى‬


َ ‫ك ْال َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ اَ ْذه‬
َ َ‫ُغ ْف َران‬
Ghufraanaka. Alhamdulillaahil ladzii adzhaba ‘annjil adzaa wa’aafaanii.

Doa Masuk Rumah

‫ج بِس ِْم هللاِ َولَجْ نَا َوبِس ِْم هللاِ َخ َرجْ نَا َو َعلَى هللاِ َربّنَا ت ََو َّك ْلنَا‬
ِ ‫ج َو َخ ْي َر ْال َم ْخ َر‬ َ ُ‫اَ ٰللّهُ َّم اِنّ ْى اَسْأَل‬
ِ ِ‫ك َخ ْي َر ْال َموْ ل‬
Allahumma innii as-aluka khoirol mauliji wa khoirol makhroji bismillaahi wa
lajnaa wa bismillaahi khorojnaa wa'alallohi robbina tawakkalnaa
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu baiknya tempat masuk
dan baiknya tempat keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan
menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami
bertawakkal"

Doa Keluar Rumah / Doa Bepergian

ُ ‫بِس ِْم هللاِ تَ َو َّك ْل‬


‫ت َعلَى هللاِ الَ َحوْ َل َوالَقُ َّوةَ اِالَّ بِاهلل‬
Bismillaahi tawakkaltu 'alalloohi laa hawlaa walaa quwwata illaa bilaahi

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tiada daya
kekuatan melainkan dengan pertologan Allah."

Doa Memakai Pakaian

َ ُ‫بِس ِْم هللاِ اَ ٰللّهُ َّم اِنِّى اَسْأَل‬


ُ‫ك ِم ْن َخي ِْر ِه َو َخي ِْر َماهُ َو لَهُ َواَ ُعوْ ُذبِكَ ِم ْن َش ِّر ِه َو َشرِّ َما ه َُولَه‬
Bismillaahi, Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu
wa'a'uu dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu

Anda mungkin juga menyukai