Manajemen energi hanya menunjukkan orientasi yang lebih fokus pada pengelolaan
sistematis, terlebih jika sebelumnya manajemen energi merupakan isu yang berada
memiliki kemiripan dengan langkah dalam manajemen pada umumnya, hanya saja
di sini yang menjadi fokus utama adalah penggunaan atau konsumsi energi, dan
energi.
Langkah-langkah dalam mengimplementasikan manajemen energi adalah:
Strategi (Strategy)
Organisasi merumuskan strategi bagaimana kebijakan tersebut akan
diimplementasikan.
Strategi manajemen energi dalam sebuah organisasi memberikan garis-garis
besar cara-cara organisasi tersebut untuk merealisasikan kebijakan energinya
dalam tindakan nyata.
Target Strategi harus mengandung SMART (Spesific, Measurable, Achievable,
Realistic & Time-based).
Strategi harus ditinjau secara periodic, sejalan dengan implementasi manajemen
energi, hal ini untuk mengakomodasi perubahan tujuan-tujuan organisasi dan
perubahan perencanaan bisnis perusahaan.
Karena strategi harus menyatu dengan proses perencanaan bisnis perusahaan,
maka strategi tersebut harus mengandung informasi yang penting secara
komersial, dan tidak diperuntukkan bagi konsumsi publik.
a. Isu strategis
Isu strategis jangka pendek dan bagaimana cara mencapainya
Hubungan Isu strategis dengan rencana bisnis perusahaan (business plan)
Isu strategis mengenai kelangsungan/ketersediaan sumber energi di masa
mendatang
b. Implementasi
Tujuan & sumber anggaran
Kriteria investasi & siklus pembiayaannya
Sumber pendanaan
c. Manajemen
Manajer energi, peran dan aturannya
Komite energi
d. Struktur
Integrasi manajemen energi dengan proses manajemen lainnya
Tanggung jawab divisional
Pelaporan dan komunikasi
Akuntabilitas
e. Sumber daya
Persyaratan untuk masing-masing staf dan tugasnya
Sumber daya eksternal – konsultan dan supplier energi
f. Pelaporan
Pelaporan dalam grup kerja divisional
Pelaporan di tingkat perusahaan, serta pelaporan eksternal
g. Informasi
Monitoring penggunaan energi
Pemisahan pos-pos pengguna energi
Interaksi dengan sistem akuntansi
Contoh Strategi :
Mengembangkan Kebijakan Energi :
Staf dari semua level harus dimintai masukan sehingga merasa dilibatkan dan dapat
memberi kontribusi. Kebijakan energi harus dikembangkan dengan proses yang
sama dengan yang digunakan dalam membuat kebijakan lainnya. Tujuannya agar
memiliki kesesuaian dengan tujuan, strategi, kebijakan dan aktivitas bisnis lainnya.
masalah lingkungan hidup. Keuntungan sinergi antara energi dan lingkungan dalam
sebisa mungkin mengadopsi proses manajemen yang sudah ada. Hal ini sangat
level organisasi. Dukungan dan dorongan awal yang kuat akan sangat menolong
untuk membangun hubungan kerja yang baik antara staf manajemen energi dan
staf
lainnya.
Susun daftar isu-isu strategis mulai dari pernyataan visi dan dampaknya
tujuan
Pertimbangkan bagaimana proses tersebut dapat diintegrasikan ke