ARI SISWANTO
PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LATAR BELAKANG
Bentang perairan yang menyelubungi planet Bumi
dinamakan hidrosfer.
Hidrosfer menutupi sekitar ¾ bagian muka Bumi, baik yang terletak
di kawasan darat dalam bentuk air permukaan (sungai, danau,
rawa, laut), & air tanah/ di atmosfer dalam bentuk uap air.
Jumlah air tawar sangat terbatas
DEFINISI & PENGERTIAN
Daerah aliran sungai/DAS adalah wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai & anak sungainya;
berfungsi menampung, menyimpan, & mengalirkan air hujan ke
danau/ laut secara alami; batas di darat merupakan pemisah
topografis & batas di laut sampai dengan daerah perairan yang
masih terpengaruh aktivitas daratan.
Wilayah sungai/WS adalah kesatuan wilayah pengelolaan
sumberdaya air dalam satu / lebih DAS & / pulau-pulau kecil yang
luasnya kurang dari / sama dengan 2.000 km2.
Pengelolaan air permukaan didasarkan pada wilayah sungai.
Pengelolaan air tanah didasarkan pada cekungan air tanah.
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur
hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia
di dalam DAS & segala aktifitasnya, agar terwujud kelestarian &
keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan.
A. SIKLUS HIDROLOGI
SIRKULASI/ perputaran massa air di Bumi diawali
dengan proses pemanasan muka Bumi oleh pancaran sinar
matahari. Akibat proses pemanasan ini, sebagian massa air
mengalami penguapan ke udara.
Proses penguapan air dalam beberapa cara yaitu:
EVAPORASI, adalah proses penguapan air dari permukaan
Bumi (yang berasal dari danau, laut, & sungai) secara
langsung melalui pemanasan / penyinaran matahari.
TRANSPIRASI, adalah proses penguapan air dari tubuh
makhluk hidup melalui aktivitas metabolisme organisme
(tumbuhan, hewan, & manusia).
EVAPOTRANSPIRASI, adalah gabungan proses penguapan
evaporasi & transpirasi.
A. SIKLUS HIDROLOGI
AIR HUJAN
1. Langsung jatuh kembali ke laut.
2. Sebelum sampai ke permukaan Bumi, langsung menguap kembali
ke atmosfer.
3. Jatuh di atas daun-daun & ranting tetumbuhan & menguap kembali
ke atmosfer sebelum sampai ke permukaan Bumi.
Proses penguapan titik-titik air hujan dari ranting & dedaunan
ini dinamakan intersepsi.
4. Jatuh ke permukaan Bumi & meresap melalui lapisan tanah &
menjadi persediaan air tanah. Proses ini dinamakan infiltrasi.
5. Jatuh ke permukaan Bumi & menggenang, kemudian
bergerak atau mengalir di permukaan Bumi sebagai air larian
permukaan (surface run off). Proses ini dapat terjadi jika tanah
sudah jenuh air karena hujan berlangsung lama dengan intensitas
tinggi / tanahnya miring.
B. AIR TANAH
Air hujan meresap ke dalam pori-pori tanah menjadi cadangan air
tanah. Besar kecilnya daya serap lapisan tanah dinamakan
kapasitas infiltrasi.
Kapasitas infiltrasi sangat bergantung dari fenomena alam berikut.
1. Tingkat Kelembaban Tanah
Tanah kering memiliki kemampuan menyerap air lebih banyak
dibandingkan dengan tanah yang lembab
2. Tingkat Porousitas Tanah/ Batuan
Porousitas adalah pori-pori tanah yang dapat meloloskan air dari satu
lapisan ke lapisan tanah lainnya. Tanah gembur dengan porousitas
tinggi mampu menyerap & meloloskan air lebih tinggi dibandingkan
dengan tanah padat (pejal). Batuan / tanah yang tidak dapat
menyerap & meloloskan air dinamakan lapisan impermeabel.
3. Kemiringan Lereng
Tanah yang datar memiliki kapasitas infiltrasi lebih tinggi dibandingkan
dengan lahan miring. Air hujan yang jatuh di daerah dengan kemiringan
lereng tinggi sering kali langsung bergerak sebagai air larian,
Massa air berinfiltrasi dari permukaan bumi meresap kedalam lapisan tanah
sampai pada batas batuan/ yang impermeabel. Di atas lapisan
impermeabel massa air berkumpul membentuk air tanah permukaan (AIR
TANAH FREATIK).
Kedalaman air tanah freatik ini berbeda-beda di berbagai tempat,
bergantung pada lokasi lapisan impermeabel & banyaknya massa air tanah.
Di wilayah perbukitan / pegunungan, biasanya lokasi air tanah sangat
dalam, sedangkan di kawasan dataran / cekungan, lokasinya relatif dangkal.
Fluktuasi kedalaman air tanah freatik sangat bergantung dari musim,
musim penghujan, tinggi muka air tanah relatif lebih dangkal dibandingkan
musim kemarau.
C. SUNGAI dan PEMANFAATANNYA
Air tanah freatik dimanfaatkan oleh penduduk sebagai
sumberdaya air bersih berupa sumur gali. Untuk mengetahui
rata-rata kedalaman muka air tanah freatik, dapat mengamati
rata-rata kedalaman sumur gali yang dimiliki penduduk di
daerah tersebut.
DAS adalah keseluruhan wilayah yang airnya berpelepasan
pada sungai induk (sungai utama) bersama dengan anak-
anak sungainya jika terjadi hujan.
Wilayah pembatas dua DAS dikenal dengan istilah Batas
Pengaliran Sungai
DAS dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu.
1. Daerah Aliran Hulu
a. Daerah berbukit-bukit / bergunung-gunung;
b. Lembah sungai menyerupai huruf V dengan tebing curam,
dikarenakan aliran air sungai sangat deras, proses erosi
menggerus ke dasar sungai;
c. Di badan sungai banyak dijumpai bongkah batuan ukuran besar
d. banyak terdapat jeram atau air terjun.
2. Daerah Aliran Tengah
a. Kawasan dataran yang relatif landai;
b. Proses erosi berlangsung ke arah vertikal & lateral secara
seimbang, sehingga bentuk lembah biasanya menyerupai huruf U
c. Di badan sungai banyak dijumpai batu-batu guling yang berbentuk
bulat terutama kerikil dan pasir & ukurannya lebih kecil.
d. Jeram & air terjun sudah jarang dijumpai / bahkan tidak ada.
3. Daerah Aliran Hilir
a. merupakan kawasan yang sangat datar & mendekati muara
sungai;
b. aliran sungai sangat lamban;
c. banyak dijumpai aliran sungai yang berkelok-kelok (meander),
d. banyak terdapat kali mati (oxbow lake), yaitu aliran meander
yang terpotong;
e. merupakan daerah dataran banjir (flood plain) yang cukup
luas;
f. bentuk lembah sangat lebar
g. banyak dijumpai bantaran sungai sebagai hasil sedimentasi
lumpur & pasir-pasir yang halus.
9 SUNGAI
(BATANG
HARI
SEMBILAN)
SKEMA SUNGAI MUSI
DAN ANAK SUNGAI
HULU SUNGAI MUSI HULU SUNGAI MUSI
2. LAUT INGRESI
Kelompok laut-laut yang proses kejadiannya sejalan dengan proses
pembentukan Bumi, sejak dahulu sudah merupakan wilayah lautan.
Laut ingresi merupakan cekungan-cekungan laut dengan kedalaman
lebih dari 200 m (wilayah laut dalam). Hampir semua wilayah perairan
laut yang terletak di kawasan Indonesia bagian tengah terutama di
sekitar Maluku, tergolong pada jenis laut ingresi.
BERDASARKAN LETAKNYA
1. LAUT PEDALAMAN,
Laut yang letak / posisinya di tengah-tengah benua / dikelilingi daratan.
Contoh Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, & Laut Mati.
2. LAUT TEPI,
Laut yang letaknya di tepian benua & memisahkan benua tersebut
dengan Samudra. Contoh Laut Jepang, Laut Korea, Laut Arab, Teluk
Benggala, & laut-laut tepi di sekitar pantai Benua Amerika.
3. LAUT TENGAH,
Laut yang memisahkan dua benua / terletak di antara dua benua. Contoh
laut tengah, antara lain Laut Mediteran, Selat Gibraltar, laut-laut
di perairan Indonesia, & laut-laut di kawasan Karibia.
4. SAMUDERA,
Lautan luas & dalam yang memisahkan berbagai benua di muka bumi.
Terdapat empat Samudra yang menutupi planet Bumi, yaitu Pasifik (179,7
juta km2), Atlantik (93,4 juta km2), Hindia (74,9 juta km2), dan Arktik (13,1
juta km2).
PEMANFAATAN LAHAN
FAKTA TENTANG AIR