Disusun oleh :
Mencari dan mengumpulkan minimal 3 sampel pancang setiap satu gejala dan tanda
yang dijumpai lalu diamati serta dilakukan pemilahan antara gejala dan tanda pada objek
kemudian di masukkan ke dalam plastik dan beri label tiap gejala dan tanda yang didapat, foto
setiap gejala dan tanda yang ditemukan tadi kemudian gejala dan tanda di konsultasikan pada
saat acara praktikum lalu indentifikasi jenis dan kuantitas dari gejala begitupun dengan tanda
yang juga indentifikasi jenis nya lalu pilah unsur pantogen yang menyerang setiap objek
(persentase mikroorganisme dan hama). Selanjutnya hitung presentase dan hama berdasarkan
rumus yang telah ditentukan, catat hasil lalu periksa kembali hasil pencatatanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Jenis pohon yang digunakan sebagai objek pengamatan adalah pohon mangga,
adapun klasifikasi dari jenis pohon mangga adalah sebagai berikut:
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
(1)
(2) (3)
Gambar 1,2 dan 3. Pohon Mangga (Mangifera indica) sebagai objek pengamatan
3.1.1 Indentifikasi jenis dan kuantitas gejala
Hasil yang didapat dari identifikasi jenis gejala dan kuantitas adalah sebagai
berikut.
G-6
Gambar 4,5,6,7,8 dan 9. Gejala pada daun dan batang pada pohon mangga
Tabel 1. Gejala hasil pengamatan pada tiga pohon mangga ( Mangifera indica ).
Hasil yang didapat dari identifikasi jenis dan kuantitas tanda adalah sebagai
berikut.
T-5 T-6
Gambar 10,11,12, 13,14 dan 15 .Tanda pada daun dan batang pohon mangga
1.) Pencatatan lapangan berdasarkan kuantitas tanda
Berikut hasil pencatatan lapangan berdasarkan kuantitas tanda adalah :
Tabel 3. Hasil pencatatan lapangan berdasarkan jumlah tanda pada
masing – masing sampel pohon.
22
Presentase hama pohon 1 = x 100%
34
=0,65 x 100%
= 65%
26
Presentase hama pohon 2 = x 100%
34
=0,76 x 100%
= 76%
20
Persentase hama pohon 3 = x 100%
47
= 0,43 x 100%
= 43%
1). Persentase setiap gejala
jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G
5
Persentase Gejala-1= x 100%
34
Persentase Gejala-1=15%
Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G
6
Persentase Gejala -2= x 100%
34
Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G
7
Persentase Gejala -3= x 100%
34
Persentase gejala 4
jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G
12
Persentase Gejala-4= x 100%
34
Persentase Gejala-4=35%
Persentase gejala 5
jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G
4
Persentase Gejala-5= x 100%
34
Persentase Gejala-5=12%
Persentase gejala 6
jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G
0
Persentase Gejala-6= x 100%
34
Persentase Gejala-6=0%
jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G
0
Persentase Gejala-1= x 100%
34
Persentase Gejala-1=0%
Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G
3
Persentase Gejala -2= x 100%
34
Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G
6
Persentase Gejala -3= x 100%
34
jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G
9
Persentase Gejala-4= x 100%
34
Persentase Gejala-4=26%
Persentase gejala 5
jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G
16
Persentase Gejala-5= x 100%
34
Persentase Gejala-5=47%
Persentase gejala 6
jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G
0
Persentase Gejala-6= x 100%
34
Persentase Gejala-6=0%
jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G
8
Persentase Gejala-1= x 100%
47
Persentase Gejala-1=17%
Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G
7
Persentase Gejala -2= x 100%
47
Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G
7
Persentase Gejala -3= x 100%
47
Persentase gejala 4
jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G
8
Persentase Gejala-4= x 100%
47
Persentase Gejala-4=17%
Persentase gejala 5
jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G
5
Persentase Gejala-5= x 100%
47
Persentase Gejala-5=11%
Persentase gejala 6
jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G
12
Persentase Gejala-6= x 100%
47
Persentase Gejala-6=26%
3.2 Pembahasan
Dengan hasil diatas melalui identifikasi berupa 3 jenis pohon mangga
(Mangifera indica). Didapatkan identifikasi jenis dan kuantitas gejala yang sama
tetapi secara kuantiatas berbeda.
Pada pohon 1 memiliki tingkat serangan gejala berkisar 65%, pohon 2
memiliki tingkat serangan gejala berkisar 76% serta pohon ketiga memiliki tingkat
serangan gejala berkisar 43% Berdasarkan hasil yang telah diuraikan di atas
didapatkan persentasi hama pohon 1 adalah 65%. Persentasi G-1 yaitu 15% ,
persentasi G-2 yaitu 18%, G-3 yaitu 21, persentasi G-4 yaitu 35% , persentasi G-5
yaitu 21% dan persentasi G-6 yaitu 0%. Persentasi hama pohon 2 adalah 76 %
dengan persentasi G-2, G-3, G-4, G-5 masing-masing 9%, 18%, 26%, dan 47%
Persentasi G-1 dan G-6 yaitu 0% karena gejala tersebut tidak terjadi pada pohon 2
Mangga (Mangifera indica). Pada pohon 3 persentasi hamanya yaitu 43 % dengan
persentasi G-1 yaitu 17%, G-2 dan G-3 yaitu 15%, G-4 yaitu 17%, G-5 yaitu 11%,
dan G-6 yaitu 26%.
Gejala yang terjadi pada pohon mangga antara lain adalah daun menguning
dan sebagian layu yang disebabkan oleh kekurangan air, hilangnya sebagian daun
yang disebabkan oleh hewan lepidoptera, lubang tembak yang disebabkan
mikroorganisme jamur, bintik putih pada daun yang disebabkan hewan hemiptera,
tumor daun yang disebabkan hewan lepidoptera, dan bercak putih pada batang
yang disebabkan oleh mikroorganisme jamur
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.) Pada tiap pohon mangga memiliki tingkat serangan gejala yang sama
berdasarkan jenis gejalanya akan tetapi berbeda berdasarkan kuantitas atau
jumlah gejalanya. Pada pohon 1 memiliki tingkat serangan gejala berkisar
65%, pohon 2 memiliki tingkat serangan gejala berkisar 76% serta pohon
ketiga memiliki tingkat serangan gejala berkisar 43%.
2.) Keseluruhan gejala yang dialami pohon mangga berasal dari hewan
sebagai hama dan mikroorganisme berupa jamur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23637734/LAPORAN_LENGKAP_PENYAKIT_TANAMAN_ACARA_1_6