Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM PERLINDUNGAN HUTAN

GEJALA DAN TANDA

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Rendy Rifkiansyah


NIM : 1904016171
Kelas : A2

LAB. BUDIDAYA HUTAN (PERLINDUNGAN HUTAN)


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ
tanamanyang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.Secara singkat
penyakittanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal.Penyebab sakit bermacam-
macamantara lain cendawan, bakteri, virus, kekurangan air, kekurangan atau kelebihan
unsurhara. Berbagai penyakit yang umumnya timbul misalnya bercak daun, kudis,
penyakitgosong, penyakit layu, penyakit karat dan penyakit embun tepung.Penyebabnya
berbeda-beda, misal penyakit layu dapat disebabkan oleh bakteri ataupun jamur.
Pengetahuanmengenai berbagai jenis mikroorganisme yang menyebabkan penyakit sangat
diperlukan,sehingga kita bisa merencanakan bagaimana cara penanganan penyakit
tersebut.
Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu biotik atau parasitdan
abiotik atau non parasit. Biotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya menular
atauinfeksius, msalnya jamur, bakteri, nematoda, mycoplasma dan tanaman tinggi
parasitik.Abiotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya tidak menular atau non
infeksius.Penyakit-penyakit karena penyebab abiotik sering disebut penyakit
fisiologis/fisiogenis, sedangkanpatogennya disebut fisiopath. Fisiopath tersebut antara lain
kondisi cuaca yang tidakmenguntungkan, kondisi tanah yang kurang baik, dan kerusakan
karena mekanik dan zat-zat kimia.
Utamanya yang menyerang tanaman adalah pathogen.Pada waktu sekarang
telahdikenal banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang
mempunyaiarti ekonomi penting.Patogen adalah organism penyebab penyakit tanaman.
Patogen(pathos = menderita + gen = asal-usul) merupakan agen yang menyebabkan
penderitaan(sakit).Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam patogen
tumbuhan,begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai
berpuluh-puluh tanaman.Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat
menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam
organ tanaman.
1.2 Tujuan
Mengidentifikasi gejala dan tanda hama
BAB II
METODOLOGI

2.1 Lokasi dan Waktu Praktikum

Hari/Tanggal : Selasa, 10 November 2020


Waktu : 13.00-14.30 WITA
Lokasi : Jalan Patimura Perum Batu Ampar Lestari, Balikpapan Utara

2.3. Prosedur Kerja

Mencari dan mengumpulkan minimal 3 sampel pancang setiap satu gejala dan tanda
yang dijumpai lalu diamati serta dilakukan pemilahan antara gejala dan tanda pada objek
kemudian di masukkan ke dalam plastik dan beri label tiap gejala dan tanda yang didapat, foto
setiap gejala dan tanda yang ditemukan tadi kemudian gejala dan tanda di konsultasikan pada
saat acara praktikum lalu indentifikasi jenis dan kuantitas dari gejala begitupun dengan tanda
yang juga indentifikasi jenis nya lalu pilah unsur pantogen yang menyerang setiap objek
(persentase mikroorganisme dan hama). Selanjutnya hitung presentase dan hama berdasarkan
rumus yang telah ditentukan, catat hasil lalu periksa kembali hasil pencatatanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Identifikasi jenis pohon objek pengamatan

Jenis pohon yang digunakan sebagai objek pengamatan adalah pohon mangga,
adapun klasifikasi dari jenis pohon mangga adalah sebagai berikut:

Ordo: Sapindales

Famili: Anacardiaceae

Genus: Mangifera

Spesies: Mangifera indica

(1)

(2) (3)

Gambar 1,2 dan 3. Pohon Mangga (Mangifera indica) sebagai objek pengamatan
3.1.1 Indentifikasi jenis dan kuantitas gejala

Hasil yang didapat dari identifikasi jenis gejala dan kuantitas adalah sebagai
berikut.
G-6

Gambar 4,5,6,7,8 dan 9. Gejala pada daun dan batang pada pohon mangga

1). Pencatatan lapangan berdasarkan kuantitas gejala

Tabel 1. Gejala hasil pengamatan pada tiga pohon mangga ( Mangifera indica ).

Gejala Pohon 1 Pohon 2 Pohon 3


G-1 5 - 8
G-2 6 3 7
G-3 7 6 7
G-4 12 9 8
G-5 4 16 5
G-6 - - 12

2). Hasil identifikasi jenis gejala

Tabel 2. Jenis gejala serta penyebabnya

Kode Jenis Gejala Penyebab


Gejala
G-1 Daun menguning dan sebagian layu Mikroorganisme: Jamur
G-2 Hilangnya sebagian daun (Torn) Hewan: Lepidoptera
G-3 Lubang Tembak (hawar coryneum) Mikroorganisme: Jamur
G-4 Bintik putih pada daun (karst/rust) Hewan: Hemiptera
G-5 Tumor daun Hewan: Lepidoptera
G-6 Bercak putih pada batang Mikroorganisme: Jamur
3.1.1 Identifikasi jenis dan kuantitas tanda

Hasil yang didapat dari identifikasi jenis dan kuantitas tanda adalah sebagai
berikut.

T-5 T-6

Gambar 10,11,12, 13,14 dan 15 .Tanda pada daun dan batang pohon mangga
1.) Pencatatan lapangan berdasarkan kuantitas tanda
Berikut hasil pencatatan lapangan berdasarkan kuantitas tanda adalah :
Tabel 3. Hasil pencatatan lapangan berdasarkan jumlah tanda pada
masing – masing sampel pohon.

Tanda Pohon 1 Pohon 2 Pohon 3


T-1 6 - 8
T-2 10 3 5
T-3 11 4 6
T-4 4 6 -
T-5 3 - 2
T-6 3 4 10

2.) Hasil identifikasi jenis tanda


Berikut hasil identifikasi jenis tanda yang ditemui pada setiap objek pohon adalah :
Tabel 4. Hasil identifikasi jenis tanda dan klasifikasi pola pakan.

Kode Tanda Pola Pakan


Tanda
T-1 Kupu-kupu putih (Lepidoptera) phytophagous
T-2 Kutu putih (Hemiptera) phytophagous
T-3 Laba – laba (Araneae) phytophagous
T-4 Ulat bulu (Lepidoptera) phytophagous
T-5 Penggerek batang merah (Lepidoptera) phytophagous
T-6 Semut (Hymenoptera) Zoophagous
3.1.1 Perhitungan persentase serangan unsur pantogen
Perlakuan selanjutnya terkait dengan perhitungan persentase unsur
patogen baik itu berupa mikroorganisme maupun hama serangga serta
perhitungan persentase setiap gejala. Adapun hasil dari perhitungan serangan
unsur patogen adalah sebagai berikut :

1). Perhitungan unsur patogen Berikut jumlah gejala yang berasal


dari hama (hewan) maupun mikroorganisme (jamur) yakni :

 Jumlah total gejala : 115 gejala


 Jumlah gejala yang berasal dari hama (hewan) : 70 gejala
 Jumlah gejala yang berasal dari mikroorganisme (jamur) :
45 gejala

Setelah mengetahui jumlah gejala pada ketiga sampel pohon, kemudian


dilakukan perhitungan persentase serangan unsur patogen dengan rumus
sebagai berikut:

a). Persentase gejala hama

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


𝐽𝑢𝑚𝑏𝑙𝑎ℎ 𝐺 ℎ𝑎𝑚𝑎
Persentase hama= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑏𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐺

22
Presentase hama pohon 1 = x 100%
34

=0,65 x 100%

= 65%

26
Presentase hama pohon 2 = x 100%
34

=0,76 x 100%
= 76%
20
Persentase hama pohon 3 = x 100%
47

= 0,43 x 100%

= 43%
1). Persentase setiap gejala

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


Pohon Mangga ( Mangifera Indica) 1
Persentase gejala 1

jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G

5
Persentase Gejala-1= x 100%
34

Persentase Gejala-1=15%

Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G

6
Persentase Gejala -2= x 100%
34

Persentase Gejala -2= 18%

Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G

7
Persentase Gejala -3= x 100%
34

Persentase Gejala -3= 21%

Persentase gejala 4

jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G

12
Persentase Gejala-4= x 100%
34
Persentase Gejala-4=35%
Persentase gejala 5

jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G

4
Persentase Gejala-5= x 100%
34

Persentase Gejala-5=12%

Persentase gejala 6

jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G

0
Persentase Gejala-6= x 100%
34

Persentase Gejala-6=0%

Pohon Mangga ( Mangifera Indica) 2


Persentase gejala 1

jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G

0
Persentase Gejala-1= x 100%
34

Persentase Gejala-1=0%

Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G

3
Persentase Gejala -2= x 100%
34

Persentase Gejala -2= 9%

Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G
6
Persentase Gejala -3= x 100%
34

Persentase Gejala -3= 18%


Persentase gejala 4

jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G

9
Persentase Gejala-4= x 100%
34

Persentase Gejala-4=26%

Persentase gejala 5

jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G

16
Persentase Gejala-5= x 100%
34

Persentase Gejala-5=47%

Persentase gejala 6

jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G

0
Persentase Gejala-6= x 100%
34

Persentase Gejala-6=0%

Pohon Mangga ( Mangifera Indica) 3


Persentase gejala 1

jumlah G−1
Persentase Gejala-1= x 100%
Jumlah seluruh G

8
Persentase Gejala-1= x 100%
47

Persentase Gejala-1=17%

Persentase gejala 2
JumlahG−2
Persentase Gejala -2= x 100%
Jumlah seluruh G
7
Persentase Gejala -2= x 100%
47

Persentase Gejala -2= 15%

Persentase gejala 3
Jumlah G−3
Persentase Gejala -3= x 100%
Jumlah seluruh G

7
Persentase Gejala -3= x 100%
47

Persentase Gejala -3= 15%

Persentase gejala 4

jumlah G−4
Persentase Gejala-4= x 100%
Jumlah seluruh G

8
Persentase Gejala-4= x 100%
47

Persentase Gejala-4=17%

Persentase gejala 5

jumlah G−5
Persentase Gejala-5= x 100%
Jumlah seluruh G

5
Persentase Gejala-5= x 100%
47

Persentase Gejala-5=11%

Persentase gejala 6

jumlah G−6
Persentase Gejala-6= x 100%
Jumlah seluruh G

12
Persentase Gejala-6= x 100%
47
Persentase Gejala-6=26%
3.2 Pembahasan
Dengan hasil diatas melalui identifikasi berupa 3 jenis pohon mangga
(Mangifera indica). Didapatkan identifikasi jenis dan kuantitas gejala yang sama
tetapi secara kuantiatas berbeda.
Pada pohon 1 memiliki tingkat serangan gejala berkisar 65%, pohon 2
memiliki tingkat serangan gejala berkisar 76% serta pohon ketiga memiliki tingkat
serangan gejala berkisar 43% Berdasarkan hasil yang telah diuraikan di atas
didapatkan persentasi hama pohon 1 adalah 65%. Persentasi G-1 yaitu 15% ,
persentasi G-2 yaitu 18%, G-3 yaitu 21, persentasi G-4 yaitu 35% , persentasi G-5
yaitu 21% dan persentasi G-6 yaitu 0%. Persentasi hama pohon 2 adalah 76 %
dengan persentasi G-2, G-3, G-4, G-5 masing-masing 9%, 18%, 26%, dan 47%
Persentasi G-1 dan G-6 yaitu 0% karena gejala tersebut tidak terjadi pada pohon 2
Mangga (Mangifera indica). Pada pohon 3 persentasi hamanya yaitu 43 % dengan
persentasi G-1 yaitu 17%, G-2 dan G-3 yaitu 15%, G-4 yaitu 17%, G-5 yaitu 11%,
dan G-6 yaitu 26%.
Gejala yang terjadi pada pohon mangga antara lain adalah daun menguning
dan sebagian layu yang disebabkan oleh kekurangan air, hilangnya sebagian daun
yang disebabkan oleh hewan lepidoptera, lubang tembak yang disebabkan
mikroorganisme jamur, bintik putih pada daun yang disebabkan hewan hemiptera,
tumor daun yang disebabkan hewan lepidoptera, dan bercak putih pada batang
yang disebabkan oleh mikroorganisme jamur
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1.) Pada tiap pohon mangga memiliki tingkat serangan gejala yang sama
berdasarkan jenis gejalanya akan tetapi berbeda berdasarkan kuantitas atau
jumlah gejalanya. Pada pohon 1 memiliki tingkat serangan gejala berkisar
65%, pohon 2 memiliki tingkat serangan gejala berkisar 76% serta pohon
ketiga memiliki tingkat serangan gejala berkisar 43%.

2.) Keseluruhan gejala yang dialami pohon mangga berasal dari hewan
sebagai hama dan mikroorganisme berupa jamur.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/23637734/LAPORAN_LENGKAP_PENYAKIT_TANAMAN_ACARA_1_6

Anda mungkin juga menyukai