Anda di halaman 1dari 185

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG


PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

TESIS

Oleh:

INACIO DA COSTA
SBF151540329

PROGRAM S-2 ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
derajat Sarjana Strata-2 Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi
Minat Manajemen Farmasi

Oleh:

INACIO DA COSTA
SBF151540329

HALAMAN JUDUL

PROGRAM S-2 ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2017

i
PENGESAHAN TESIS

Dengan judul:

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Oleh:
Inacio da Costa
SBF151540329

Dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tesis


Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
Pada tanggal: 22 Juli 2017

Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Dekan

Prof.Dr.R.A.Oetari, SU., MM., M.Sc.,Apt


Pembimbing Utama

Dr. Satibi., M.Si., Apt


Pembimbing Pendamping

Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt.


Dewan Penguji:
1. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt 1.....................

2. Dr.Chairun.W.,M.Kes., M.App.SC., Apt 2......................

3. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si.,Apt. 3.......................

4. Dr. Satibi., M.Si., Apt 4.....................

ii
PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

―Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖ adalah benar –

benar pekerjaan / karya saya sendiri bukan karya jiplakan dan sepanjang

pengetahuan saya tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi atau karya yang ditulis yang diterbitkan

orang lain, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya. Saya

bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai sikap ilmiah yang

harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat tanpa ada tekanan atau paksaan dari

pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika dikemudian hari

pernyataan ini tidak benar.

Surakarta, Juli 2017

Inacio da Costa

SBF 151540329

iii
MOTTO

“Saya punya mimpi dan saya punya takdir...


saya tahu mimpi saya, tapi tidak tahu takdir
saya....
biarkan saya bekerja untuk mimpi saya dan
Tuhan menentukan takdir saya”
@@@@@

“don’t burn your oppurtunities for temporary


comfort
free your self”
@@@@@
“never stop learning, because life never stop
teaching”

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul: ―Evaluasi

Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran

Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016‖. Tesis ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata dua

(S2) pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta. Penyusunan tesis ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr.Ir. Djoni Tarigan, MBA., selaku Rektor Universitas Setia Budi

Surakarta;

2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU, MM, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas

Farmasi Universitas Setia Budi surakarta;

3. Dr. Satibi, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Utama;

4. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi S2

Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universias Setia Budi Surakarta sekaligus

sebagai pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis;

5. Dr. Jason Merari P., MM.,M.Si., Apt dan Dr.Chairun.W., M.Kes., M.App.SC.,

Apt selaku tim penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

masukan guna penyempurnaan Tesis ini.

v
6. dr. Setya Pinardi, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian di Intaslai Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah;

7. Sumaryana, S. Si.,M.Si., Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Umum Daerah Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah atas

dukungan memberikan data yang dibutuhkan didalam penelitian tesis;

8. Dra. Ag. Sawitri S., M. Si., Apt selaku Koordinator Diklat Farmasi di RSUD

Ungaran yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis

didalam penelitian tesis;

9. Seluruh dosen pasca sarjana minat Manajemen Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

penulis selama di bangku kuliah;

10. Mertuaku tercinta, Ibu Hj. Syamsaodah, istriku ( Dian Anugraheny) dan kedua

putriku: Zela Osa dan Iza Osa. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian,

dukungan, motivasi serta ketulusan doa yang terus mengalir serta segala

pengorbanan selama ini;

11. Sahabat-sahabatku di Program Studi Pasca Sarjana Farmasi Universitas Setia

Budi Surakarta Tahun 2015 terima kasih untuk semuanya selama studi dan

kehidupanku di Solo baik suka ataupun duka;

12. Semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung

memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga saran

dan kritik dari semua pihak diterima dengan senang hati demi kesempurnaan

vi
penulisan tesis ini. Penulis berharap, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Surakarta, Juli 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

PENGESAHAN TESIS .......................................................................................... ii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iii

MOTTO.... ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

INTISARI.............................................................................................................. xv

ABSTRACT ......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1. Tujuan Umum........................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran ............................. 4
2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. ................................... 4
3. Bagi Peneliti ............................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8


A. Rumah Sakit .................................................................................... 8
B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran 10
1. Sejarah RSUD Ungaran.......................................................... 10
2. Profil RSUD Ungaran ............................................................ 11
3. Lokasi dan Bangunan ............................................................. 11
3.1 Lokasi. .............................................................................. 11
3.2 Bangunan. ......................................................................... 12
4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD
Ungaran .................................................................................. 12
C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................................. 13

viii
1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ................................... 14
2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .................................. 14
3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .............................. 15
4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ............................. 15
D. Pengelolaan Obat ........................................................................... 15
1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat) ....................................... 17
2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan) .......................... 18
2.1. Perencanaan. .................................................................... 18
2.2. Pengadaan. ....................................................................... 21
3. Distribution (Distribusi) ......................................................... 25
4. Tahap Use (Penggunaan)........................................................ 29
E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat ................................... 29
F. Indikator Pengelolaan Obat ........................................................... 31
G. Evaluasi ......................................................................................... 34
H. Landasan Teori .............................................................................. 35
I. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................... 38
J. Keterangan Empiris ....................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40


A. Rancangan Penelitian .................................................................... 40
B. Jadwal dan Lokasi Penelitian ........................................................ 40
C. Subjek Penelitian ........................................................................... 41
D. Objek Penelitian ............................................................................ 41
E. Bahan Penelitian ............................................................................ 42
F. Alat Penelitian ............................................................................... 42
G. Variabel Penelitian ........................................................................ 43
1. Seleksi (Selection) .................................................................. 43
2. Pengadaan (Procurement) ...................................................... 43
3. Distribusi (Distribution) ......................................................... 43
4. Penggunaan (Use)................................................................... 43
H. Definisi Operasional ...................................................................... 44
I. Jalannya Penelitian ........................................................................ 50
1. Tahap persiapan ...................................................................... 50
2. Tahap pelaksanaan ................................................................. 51
J. Analisis Data ................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61


A. Tahap Seleksi (Selection) .............................................................. 61
B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement) ...................... 64
1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan
dana yang dibutuhkan untuk pengadaan obat......................... 64
2. Persentase alokasi dana pengadaan obat ................................ 66
3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai
untuk masing-masing item obat. ............................................. 67
4. Frekuensi pengadaan tiap item obat ....................................... 69
5. Frekuensi kesalahan faktur ..................................................... 71

ix
6.
Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap
waktu yang telah disepakati ................................................... 72
C. Tahap Distribusi (Distribution) ..................................................... 74
1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock ......... 75
2. Tingkatan ketersediaan obat ................................................... 76
3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak ..................................... 78
4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR) ........................................ 79
D. Tahap Penggunaan (use)................................................................ 81
1. Jumlah item obat tiap lembar resep ........................................ 81
2. Persentase resep dengan nama obat generik........................... 83
3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai
ketangan pasien ...................................................................... 85
4. Persentase resep yang tidak terlayani ..................................... 86
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 90


A. Kesimpulan .................................................................................... 90
B. Saran .............................................................................................. 91

BAB VI RINGKASAN ...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012) ........................................ 17

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 38

Gambar 3. Skema Alur Penelitian ......................................................................... 50

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi


Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. .............................................................6

2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi..........31

3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap


pengadaan .......................................................................................................32

4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi......33

5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap


penggunaan .....................................................................................................34

6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi .............................................58

7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan ......................................58

8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi ........................................59

9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan ....................................60

10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD


Ungaran dan Fornas II .....................................................................................62

11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan tahun 2016 ....................................................................................65

12. Persentase alokasi dana pengadaan obat .........................................................66

13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk


masing-masing item obat. ...............................................................................68

14. Frekuensi pengadaan tiap item obat..................................................................70

15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur .....................................................73

16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock ................................75

17. Tingkat ketersediaan obat ................................................................................76

18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak ...........................................78

19. Inventory Turn Over Ratio ...............................................................................80

xii
20. Jumlah item obat per lembar resep .................................................................81

21. Persentase resep dengan obat generik...............................................................83

22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai


ketangan pasien ...............................................................................................85

23. Persentase resep yang tidak dilayani ................................................................86

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian................................................................ 102

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................................... 103

3. Pedoman Wawancara................................................................................. 104

4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016 ................. 108

5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran.......................................................... 138

6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)............................... 139

7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran


Tahun 2016 ................................................................................................ 148

8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep ............................................... 168

xiv
INTISARI

DA COSTA, I., 2017, EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI


FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN
SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH, TESIS, FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA

Instalasi Farmasi merupakan bagian di rumah sakit yang bertanggungjawab


melaksanakan pengelolaan obat yang meliputi seleksi, pengadaan, distribusi dan
penggunaan obat. Hasil pengamatan pendahuluan ditemukan beberapa
permasalahan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dan
mempengaruhi program pencapaian standar akreditasi RSUD Ungaran. Penelitian
ini bertujuan mengevaluasi efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran Kabupaten Semarang.
Penelitian menggunakan rancangan deskriptif untuk data yang bersifat
retrospektif dan concurent. Pengamatan retrospektif meliputi laporan
perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,
faktur, laporan stock opname. Pengamatan concurent meliputi waktu tunggu rata-
rata pelayanan resep pasien. Data dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif.
Data yang diperoleh dari seluruh tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
RSUD Ungaran dianalisis dengan indikator efisiensi menggunakan indikator
DepKes(2008) dan WHO(1993) kemudian dibandingkan dengan standar atau
hasil penelitian lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan yang belum
sesuai standar adalah: tahap seleksi, kesesuaian obat dengan formularium RSUD
Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan fornas II (41,08%) ; tahap
pengadaan, alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian perencanaan
dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58 %);pengadaan
tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran oleh rumah sakit
terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); tahap distribusi, Inventory Turn
Over Ratio ( 3,53); tahap penggunaan, jumlah item tiap lembar resep (4,07 dan
8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep yang tidak
terlayani (7,8% dan 4,6%). Tahap yang sesuai standar: tahap pengadaan, modal /
dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi
kesalahan faktur obat (0 %); tahap distribusi, kecocokan antara fisik obat dan
kartu stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan
obat (15 bulan); rata–rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke
tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,
sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53,60.

Kata kunci : pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD


Ungaran.

xv
ABSTRACT

DA COSTA, I., 2017, EVALUATION OF DRUGS MANAGEMENT CYCLE


IN PHARMACY DEPARTEMENT OF UNGARAN REGIONAL
HOSPITAL OF SEMARANG DISTRICT - CENTRAL OF JAVA 2016,
THESIS, FACULTY OF PHARMACY, SETIA BUDI UNIVERSITY,
Surakarta.

The procese of drugs management cycle in pharmacy departement of


RSUD Ungaran consist of selection, procurement, distribution and use. The drug
management system in pharmacy departement of RSUD Ungaran is still in the
procese of achieving the standard score for accreditation. The objective of
research is to evaluate the procese of drugs management cycle in pharmacy
departement of RSUD Ungaran using efficiency indicators.
The study used descriptive design for retrospective and concurrent data.
Retrospective observations include quantification of drugs reporting and drug use,
financial report, drug procurement report, invoice, stock take reporting.Concurrent
observations include the average waiting time of the out patient service.
Measurement the standard value of the indicator uses a standard comparator as an
evaluation drug management system. Data are collected quantitatively and
qualitatively. The whole stage pharmacy drugs management in hospital Ungaran
efficiency level measured using indicators of MoH Indonesia(2008),WHO and
other research as a comparation.
The results showed that the management system that is not according to
the standard are: the selection process, the suitability of the drug with Ungaran
Hospital Formulary (66.85%) and drug conformance with fornas II (41.08%);
Stage of procurement, Allocation of drug procurement funds (25.83%);
Appropriateness of planning with actual use for each drug item (149,58%);
Procurement of each drug item per year (5.53 times); Delayed payment by
hospital against agreed time (0.29%); Distribution stages, Inventory Turn over
Ratio (3.53); Stage of use, number of items per recipe sheet (4.07 and 8.23);
Prescription with generic names (40.13% and 31, 24%); Unserved recipes (7.8%
and 4.6%). Stage according to standard: procurement stage, capital / available
funds with the overall required funds (100%); frequency of invoice of drug (0%);
Stage of distribution, fit between physical medicine and card stock (100%);
expired and damaged drugs (0.00003%);Drug availability level (15 months);
average time spent on prescriptions get into the hands of non cocktail recipes
patients on an outpatient basis is 28.15 minutes, while for the compounded
prescription is 53.60.

Keywords : drug management, efficiency indicators, Pharmacy Departement


of Ungaran Hospital

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat merupakan salah satu komponen penting penunjang fungsi rumah

sakit sebagai penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan yang

diharapkan selalu tersedia dalam jenis, jumlah yang cukup dan mutu terjamin

sehingga ketersediaan obat di rumah sakit merupakan salah indikator mutu utama

manajemen rumah sakit yang wajib dikelola secara efektif dan efisien, karena

pengelolaan obat yang tidak efektif dan efisien akan memberi dampak negatif

terhadap rumah sakit, baik secara medik, sosial, ekonomi dan mengurangi

kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit

publik yang dikelola oleh pemerintahan daerah kabupaten Semarang Provinsi

Jawa Tengah diselengarakan berdasarkan pengelola Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) berorientasi pada prinsip efisiensi dan produktifitas, saat ini

memprogramkan peningkatan status akreditasi sehingga dibutuhkan strategi

pengelolaan sesuai standar untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dapat terwujudnya visi RSUD

Ungaran yaitu menjadi pilihan utama masyarakat dalam pelayanan rumah

sakit. Salah satu komponen penting penunjang tercapainya tujuan RSUD

Ungaran di dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

menjadi indikator utama akreditasi RSUD Ungaran adalah kualitas

pengelolaan obat, dimana pengelolaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah

1
2

Ungaran Kabupaten Semarang adalah tugas dan tanggung jawab instalasi farmasi

rumah sakit dengan tujuan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan obat yang

profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan

pengelolaan obat berdasarkan aturan dan standar yang berlaku, mengevaluasi dan

memberi pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan –

aturan yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi

dan peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar

pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 2016).

Menurut Quick, dkk (2012) siklus manajemen obat mencakup empat

tahap, yaitu: seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement),

distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Pengelolaan obat pada masing–

masing tahap dalam siklus pengelolaan obat ini saling terkait yang harus dikelola

dengan baik dan terorganisir agar kegiatan berjalan dengan benar dan saling

mendukung sehingga ketersediaan obat dapat terjamin untuk mendukung

pelayanan kesehatan dan menjadi sumber pendapatan rumah sakit yang potensial

(Satibi, 2015).

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, secara umum ditemukan beberapa

masalah yang berhubungan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Umum Daerah Ungaran tahun 2016, antara lain persentase ketersediaan obat

belum mencapai indikator ketersediaan obat yang ditetapkan untuk standar

akreditasi rumah sakit yaitu 80% (Permenkes, 2012), ditemukan obat yang

kadaluarsa/rusak, tingginya permintaan jenis obat yang berubah–ubah dari penulis

resep, keterlambatan pengiriman obat dari suplier, tingginya copy resep, belum

maksimal fungsi panitia farmasi dan terapi di dalam mengembangkan kebijakan


3

dan evaluasi pengelolaan obat sehingga mempengaruhi proses seleksi,

perencanaan, distribusi dan penggunaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran.

Menurut Ranowijaya (2016) bahwa faktor pengelolaan obat memiliki

pengaruh yang signifikan dan tingkat hubungan yang kuat terhadap ketersediaan

obat di rumah sakit. Penelitian yang dilakukan oleh Zainudin (2013), di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran terkait kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran bahwa

kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran ditinjau dari empat perspektif Balanced

ScorCard masih kurang baik dan menyarankan untuk dilakukan evaluasi

pengelolaan obat berdasarkan indikator efektifitas dan efisiensi untuk mengukur

pencapaian standar pengelolaan obat di Insatalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Mengingat begitu besar dampak dari pengelolaan obat di instalasi farmasi

RSUD Ungaran tahun 2016, maka perlu dilakukan penelitian evaluasi pengelolaan

obat dengan penelusuran tahapan - tahapan pengelolaan obat, sehingga diketahui

pada tahap mana yang belum sesuai standar, agar setiap tahap dapat terkoordinasi,

berfungsi secara efektif dan efisien untuk mencapai pelayanan kesehatan yang

berkualitas di RSUD Ungaran.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu

apakah pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi tahap

seleksi, perencanaan, pengadaan, distribusi dan penggunaan sudah efektif dan

efisien?
4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran yang meliputi tahap seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan,

distribusi dan penggunaan.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengevaluasi tahapan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran dengan dibandingkan nilai standar atau penelitian yang

relevan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran

Penelitian ini dapat dijadikan sebegai pedoman untuk menentukan

kebijakan dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap

kinerja pengelolaan obat di RSUD Ungaran.

2. Bagi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau

pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan penyediaan obat di IFRS

Ungaran.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih

mendalam tentang pengelolaan obat, serta dapat menilai tingkat efisiensi

pengelolaan obat di IFRS Ungaran


5

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran, sejauh ini

belum pernah dilakukan orang lain. Beberapa penelitian serupa yang pernah

dilakukan adalah:
Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.
Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa
Fokus Evaluasi Pengelolaan Obat di Evaluasi kinerja Instalasi Evaluasi pengelolaan obat di Evaluasi pengelolaan obat dan
Instalasi Farmasi RSUD Farmasi RSUD Ungaran Intalasi Farmasi RSUD strategi perbaikan degan metode
Ungaran Tahun 2016 dengan pendekatan Balanced Lamaddukeleng Sengkang hanlon di Instalasi Farmasi RSUD
ScorCard Sulawesi Selatan Tahun 2013 Poso Propivinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2014.
Tempat Instalasi Farmasi RSUD Instalasi Farmasi RSUD Intalasi Farmasi RSUD Instalasi Farmasi RSUD Poso
Ungaran Tahun 2016 Ungaran Lamaddukeleng Sengkang Propivinsi Sulawesi Tengah Tahun
Sulawesi Selatan Tahun 2013 2014.
Waktu 2016 2013 2014 2015
Indikator:  Kesesuaian aitem obat yang  Kesesuaian item obat yang  Keseuaian item obat yang
1.Seleksi tersedia dengan FORNAS II / tersedia dengan DOEN tersedia dengan DOEN
Formularium RSUD Ungaran
2.Pengadaan  Persentase modal/ dana yang  Persentase modal/ dana yang  Persentase modal/ dana yang
teredia dengan keseluruhan teredia dengan keseluruhan dan teredia dengan keseluruhan dan
dan yang dibutuhkan yang dibutuhkan yang dibutuhkan
 Persentase alokasi dana  Persentase alokasi dana  Persentase alokasi dana pengadaan
pengadaan obat pengadaan obat obat
 Persentase kesesuaian  Persentase kesesuaian pengadaan  Persentase kesesuaian pengadaan
pengadaan dengan kenyataan dengan kenyataan pakai untuk dengan kenyataan pakai untuk
pakai untuk masing-masing masing-masing item obat masing-masing item obat
item obat
 Frekuensi pengadaan tiap item  Frekuensi pengadaan tiap item  Frekuensi pengadaan tiap item
obat obat obat
 Frekuensi kesalahan faktur  Frekuensi kesalahan faktur  Frekuensi kesalahan faktur
 Frekuensi tertundanya  Frekuensi tertundanya  Frekuensi tertundanya pembayaran
pembayaran oleh rumah sakit pembayaran oleh rumah sakit oleh rumah sakit terhadap waktu
terhadap waktu yang telah terhadap waktu yang telah yang telah ditetapkan
ditetapkan ditetapkan
3.Distribusi  Kecocokan antara obat  Kecocokan antara obat dengan  Kecocokan antara obat dengan
dengan kartu stock kartu stock kartu stock
 Turn Over Ratio  Turn Over Ratio  Turn Over Ratio

6
Lanjutan Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.
Perbedaan Penelitian ini Zainudin Fitaloka Mompewa
 Tingkatan ketersediaan obat  Tingkatan ketersediaan obat  Tingkatan ketersediaan obat
 Persentase nilai obat yang  Persentase nilai obat yang  Persentase nilai obat yang
kadaluarsa dan rusak kadaluarsa dan rusak kadaluarsa dan rusak
 Persentase stock mati  persentase stock mati
4.Penggunaan  Jumlah item obat tiap lembar  Jumlah item obat tiap lembar  Jumlah item obat tiap lembar
resep resep resep
 Persentase resep dengan obat  Persentase resep dengan obat  Persentase resep dengan obat
generik generik generik
 Persentase resep yang tidak  Rata-rata waktu yang  Rata-rata waktu yang digunakan
dilayani digunakan untuk melayani untuk melayani resep sampai ke
 Rata-rata waktu yang resep sampai ke tangan pasien tangan pasien
digunakan untuk melayani  Persentase obat yang diberi  Persentase obat yang diberi label
resep sampai ke tangan pasien label dangan benar dangan benar

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah pada karakteristik permasalahan, tujuan, waktu dan tempat

penelitian.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit

Rumah sakit dalam bahasa Ingris disebut hospital. Kata hospital berasal

dari kata dalam bahasa latin hospitium, bermakna menjamu para tamu. Menurut

sejarah, hospital atau rumah sakit adalah suatu institusi yang bersifat

kedermawanan (charitble) untuk tempat beristrahat dan hiburan, akomodasi bagi

mereka yang lemah / cacat, institusi sosial untuk pendidikan, kaum muda dan

tempat merawat orang sakit sakit / cidera (Febriwati, 2013).

World Health Organization (WHO) memberikan definisi; Rumah sakit

adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi

menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit

(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat, serta pelayanan

rawat jalan yang diberikan guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga

merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian

bio-medik (WHO, 1993).

Pengertian Rumah Sakit menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009

adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik

tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,

kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit

berkewajiban meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –

tingginya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

8
9

paripurna, penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat,

melaksanakan upaya kesehatan secara serasi, terpadu, menyeluruh dan

berkesinambungan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat berasaskan pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika

dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi,

pemerataan, perlindungan dan keamanan pasien serta mempunyai fungsi sosial

(Depkes RI, 2009).

Rumah sakit merupakan salah satu sarana rujukan pelayanan kesehatan

dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat pemulihan

dan penyembuhan bagi pasien (Depkes RI, 2004).

Fungsi rumah sakit seperti dinyatakan dalam Undang-Undang No. 44

Tahun 2009 adalah sebagai berikut:

1. Rumah sakit melakukan penyelenggaran pengobatan dan pemulihan kesehatan

sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

2. Rumah sakit melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

kebutuhan medis;

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan (Depkes RI, 2009).

Rumah sakit mempunyai fungsi memberikan pelayanan medis dan

pelayanan penunjang medis, juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan


10

ilmu teknologi di bidang kesehatan dan tujuan didirikan rumah sakit adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan (Armen &

Aswar, 2013).

B. Sejarah dan Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran

1. Sejarah RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran pada awalnya merupakan

poliklinik yang dibangun pada tahun 1910, masa pendudukan pemerintah

Belanda. Pada tahun 1979 berdasarkan SK Menkes Nomor 51/Menkes/

SK/II/1979, status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D. Status

RSUD Ungaran mengalami peningkatan status menjadi Rumah Sakit Umum Tipe

C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1152/Menkes/SK/XII/1993. Pelaksanaan pelayanan kesehatan RSUD Ungaran

diatur dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Tingkat I Semarang No. 10

yang telah disahkan dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3

Juli 1995 No. 188.3/200/1995 Peraturan Daerah No.27 Tahun 1995 tentang

Organisasi dan tata kerja RSUD Ungaran Kabupaten Tingkat II Semarang telah

disahkan dengan keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah No.

1883/315/1996, tanggal 21 Oktober 1996. Kedudukan RSUD Ungaran dipimpin

oleh seorang direktur yaitu dr. Setya Pinardi, M.Kes yang menjabat sejak Januari

2012 sampai sekarang dan bertanggung jawab langsung terhadap Bupati

Semarang.

RSUD Ungaran mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan

secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya


11

penyembuhan, pemulihan yang dilaksanaka secara serasi, terpadu dengan upaya

peningkatan serta pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan. RSUD Ungaran

juga mempunyai fungsi, antara lain :penyelenggaraan pelayanan medis,

penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan

pelayanan dan asuhan keperawatan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan administrasi umum

dan keuangan.

2. Profil RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran merupakan rumah sakit Tipe C,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1151/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Ungaran. RSUD Ungaran memiliki 176 tempat tidur, dengan 4 tempat

tidur untuk hemodialisa dan dengan 51 tempat tidur untuk kelas 3 serta 4 tempat

tidur untuk ruang ICU. RSUD Ungaran memiliki 11 pelayanan medis spesialistik

yaitu bedah, anak, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, THT, syaraf, mata,

kulit kelamin, gigi, rehabilitasi medik dan kejiwaan.

3. Lokasi dan Bangunan

Menurut peraturan Daerah No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dan tata

kerja RSUD Ungaran, RSUD Ungaran telah ditetapkan sebagai rumah sakit

Tipe/Kelas C.

3.1 Lokasi. Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran berlokasi di Jl.

Diponegoro No. 125 Ungaran dan letaknya strategis di pingir Jalan Raya

Semarang-Solo.
12

3.2 Bangunan. Pada mulanya gedung untuk rumah sakit merupakan

rumah milik seorang warga Belanda, dengan luas 200 m . Perubahan dan renovasi

dari tahun ke tahun terus diadakan untuk mencukupi kebutuhan ruang perawatan

sampai tahun 1995 luas bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran menjadi

2055 m2 dengan luas tanah 6.130 m RSUD Ungaran saat ini juga sedang

melakukan pengembangan bangunan guna untuk mencukupi kebutuhan akan

fasilitas serta pelayanan kesehatan pada masyarakat dan sampai sekarang masih

dalam taraf penyelesaiannya.

4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD Ungaran

a. Visi RSUD Ungaran

Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah sakit.

b. Misi RSUD Ungaran

1) Mewujudkan pelayanan prima.

2) Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau

serta berdaya saing.

3) Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan,

disiplin serta profesionalisme.

4) Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan mengikuti perkembang

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran.

c. Tujuan RSUD Ungaran

1) Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis

yang bermutu dengan fasilitas yang memadai, memilliki SDM yang

profesional dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.


13

2) Terwujudnya kerjasama yang baik dan harmonis serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.

d. Strategi Usaha RSUD Ungaran

1) Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.

2) Adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran dan SDM jangka

pendek, menengah dan panjang yang terprogram.

3) Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk mencapai

tahap-tahap rencana pengembangan.

4) Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang diikuti

tindak lanjut.

C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh, dan berorientasi pada

pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi

klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Depkes RI, 1999).

Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau

bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh

beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas

penyelanggara yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan

paripurna, mencakup perencanan, pengadaan, produksi penyimpanan perbekalan

kesehatan/sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi pendertita

rawat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian distribusi dan
14

penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit, pelayanan farmasi

klinik umum dan spesialis, mencakup pelayanan langsung pada penderita dan

pelayanan klinik merupakan program rumah sakit secara keseluruhan (Siregar dan

Amelia, 2004).

Pengelolaan sediaan farmasi harus dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit. Instalasi farmasi rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua barang

farmasi yang beredar di rumah sakit dengan tujuan melangsungkan pelayanan

farmasi yang optimal, menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional

berdasarkan prosedur kefarmasian dan etika profesi, menjalankan pengelolaan

obat berdasarkan aturan – aturan yang berlaku, mengevaluasi dan memberi

pelayanan yang bermutu, melakukan pengawasan berdasarkan aturan – aturan

yang berlaku, mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi dan

peningkatan metode, serta menfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar

pengobatan dan formularium rumah sakit (Permenkes, 2014a ., Permenkes, 2016).

1. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Menjadi instalasi penunjang medik yang sesuai standar asuhan

kefarmasian dan memuaskan pelanggan.

2. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Mewujudkan pengelolaan perbekalan farmasi yang sesuai standar asuhan

kefarmasian.

b. Mewujudkan asuhan kefarmasian yang profesional dan berorientasi

kepada pelanggan.
15

3. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Terwujudnya pelayanan berdasarkan standar asuhan kefarmasian.

b. Terwujudnya pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

c. Tercapainya tujuan organisasi dengan dukungan kesejahteraan anggota

tim.

4. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

a. Mewujudkan tim kerja yang solid dengan komitmen yang kuat dan

suasana kerja yang konduktif.

b. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

c. Menyusun rencana berdasarkan metode konsumsi, epidemiologi, dan

ekonomi.

d. Menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas.

e. Menetapkan Standar Prosedur Operasional (SOP) tiap kegiatan.

f. Meningkatkan pengetahuan (pendidikan berkelanjutan) untuk

pengoptimalan pelayanan.

D. Pengelolaan Obat

Pengelolaan obat adalah suatu siklus yang berkesinambungan mulai dari

seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan. Tahapan–tahapan pengelolaan

obat perlu dievaluasi secara berkala dengan suatu indikator untuk mengetahui

tingkatan kualitas pengelolaan obat di suatu instalasi farmasi rumah sakit

(Mompewa, 2015).

Efektifitas dan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit merupakan

konsep utama yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja manajemen,


16

sehingga sistem pengelolaan obat dipandang sebagai bagian dari keseluruhan

sistem pelayanan rumah sakit dan diorganisasiskan dengan suatu cara yang dapat

memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif dan ekonomis dalam

penggunaan obat. Pengelolaan obat dapat dikatakan baik jika menjamin

ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin untuk

mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit (Satibi, 2015).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/

Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian

di Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35

tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menegaskan bahwa

pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit adalah tugas dan fungsi instalasi

farmasi yang meliputi: pemilihan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan

rumah sakit; merencanakan kebutuhan farmasi secara optimal; mengadakan

perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai

ketentuan yang berlaku; memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit; menerima perbekalan farmasi

sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku; menyimpan perbekalan

farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian; mendistribusikan

perbekalan farmasi ke unit – unit pelayanan di rumah sakit serta pelayanan

kefarmsian dalam penggunaan obat (Permenkes 2014a. , Permenkes 2014b.,

Permenkes , 2016).

Menurut Quik, dkk. (2012), Siklus manajemen pengelolaan obat

mencakup empat tahap yaitu:seleksi (Selection), pengadaan (precurement),


17

distribusi (distribution) dan penggunaan (use). Siklus manajemen pengelolaam

obat didukung oleh faktor – faktor pendukung manajemen (management support)

yang meliputi organisasi, administrasi, keuangan, sistem informasi manajemen

dan sumber daya manusia. Siklus pengelolaan obat dapat dilihat pada gambar 1.

Seleksi (Selection)

Pendukung Manajemen

- Organisasi (Organization)
- Administrasi dan keuangan
(Administration and finance)
Penggunaan - Sistem informasi manajemen
Pengadaan
(Use) (Management information system) (Procurement)
- Sumber daya manusia
(Human resource)

Distribusi
(Distribution)

Policy and legal framework


Gambar 1. Siklus manajemen obat (Quick dkk., 2012)
Tahapan – tahapan pengelolaan obat yang meliputi: selection (seleksi),

procurement (perencanaan dan pengadaan), distribution (distribusi) serta use

(penggunaan) diuraikan sebagai berikut :

1. Selection (Seleksi/ Pemilihan Obat)

Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai ini berdasarkan :

Formularium dan standar pengobatan / pedoman diagnosa dan terapi, standar

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah
18

ditetapkan, pola penyakit, efektifitas dan keamanan, Pengobatan berbasis bukti,

mutu, harga, ketersediaan di pasaran (Permenkes, 2014b).

Proses seleksi merupakan awal yang sangat menentukan dalam perencanaan

obat yang akan datang. Pemilihan obat di rumah sakit di Indonesia merujuk

kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sesuai dengan kelas rumah sakit

masing-masing memiliki formularium rumah sakit, formularium jaminan

kesehatan bagi masyarakat miskin, Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) askes dan

jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK). Sedangkan pemilihan alat kesehatan

di rumah sakit dapat didasarkan dari data oleh pemakai, daftar harga alat, daftar

alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Dirjen Binfar dan Alkes, serta spesifikasi

yang ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes, 2008).

Tugas seleksi obat untuk menghindari obat yang tidak mempunyai nilai

terapetik, mengurangi jumlah jenis obat dan meningkatkan efisiensi obat yang

tersedia. Menurut UNHCR Drug Management Manual 2006, manfaat dari seleksi

obat yaitu dapat mencapai penyediaan yang lebih baik, peresapan lebih rasional,

harga lebih rendah (harga lebih kompetitif sesuai peningkatan kompetisi),

penggunaan yang lebih rasional oleh pasien (Quick et al., 2012).

2. Procurement (Perencanaan dan Pengadaan)

Procurument merupakan proses kegiatan yang meliputi perencanaan dan

pengadaan perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran rumah

sakit.

2.1. Perencanaan. Perencanaan kebutuhan farmasi merupakan proses

kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai

dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan


19

menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar

perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi

metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

(Febriawati, 2013).

Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan

menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar

perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi

metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang

tersedia (Permenkes, 2014b). Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan :

Anggaran yang tersedia, penetapan prioritas, sisa persediaan, data pemakaian

periode yang lalu, waktu tunggu pemesanan, dan rencana pengembangan

(Permenkes, 2014b).

Ada beberapa macam metode perencanaan yaitu (Quick et al., 2012) :

a. Metode konsumsi (consumption method)

Merupakan metode yang praktis dan mudah dikerjakan jika memiliki data

yang sesuai antara lain data konsumsi sebelumnya, lead time pemasok,

maupun data mengenai stock on order. Kekurangan dari metode ini adalah

adanya ketidakrasionalan penggunaan obat seolah ditolerir karena

perencanaan hanya berdasarkan tingkat konsumsi tanpa mempertimbangkan

standar terapi yang ada.

b. Metode morbiditas (Morbidity method)

Metode ini didasarkan pada tingkat kejadian suatu penyakit di daerah

pelayanan kesehatan tersebut. Dengan mengetahui penyakit yang memiliki

tingkat kejadian yang cukup tinggi, maka dapat dilakukan perencanaan obat
20

berdasarkan standar terapi dan kebutuhan obat untuk setiap penyakit yang

terdata. Metode ini lebih kompleks dibandingkan metode konsumsi.

Analisis yang digunakan dalam perencanaan untuk memastikan metode

perencanaan sesuai dengan tujuan adalah (Quick et al., 2012) :

a. Sistem ABC (Pareto)

Pada sistem ini obat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :

1) Kategori A, mencakup 10-20% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini sangat besar yaitu

mencapai 75-80% dari keseluruhan dana.

2) Kategori B, mencakup 20-40% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini cukup besar yaitu

mencapai 15-20% dari keseluruhan dana.

3) Kategori C, mencakup 60-80% dari keseluruhan item obat yang tersedia,

tetapi dana yang dikeluarkan untuk pengadaan obat ini rendah yaitu hanya

5-10% dari keseluruhan dana.

b. Metode VEN ( Vital, Esensial dan Non-esensial)

Pada analisa VEN, obat digolongkan berdasarkan :

Obat Vital (V), merupakan obat-obat yang termasuk dalam potensial life saving

drug, mempunyai efek withdraw secara signifikan atau sangat penting dalam

penyediaan pelayanan kesehatan. Kriteria nilai kritis obat ini adalah kelompok

obat yang esensial atau vital untuk memperpajang hidup, untuk mengatasi

penyakit penyebab kematian ataupun untuk pelayanan pokok kesehatan. Pada obat

kelompok ini tidak boleh terjadi kekosongan.


21

1. Obat Essensial (E), merupakan obat-obat yang efektif untuk mengurangi

kesakitan, namun demikian sangat signifikan untuk bermacam-macam obat

tapi tidak vital untuk penyediaan sistem kesehatan dasar. Kriteria nilai kritis

obat ini adalah obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber

penyebab penyakit dan banyak digunakan dalam pengobatan penyakit

terbanyak. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditelorir kurang dari 48 jam.

2. Obat Non-essensial (N), merupakan obat-obat yang digunakan untuk penyakit

minor atau penyakit tertentu yang efikasinya masih diragukan, termasuk

terhitung mempunyai biaya yang sangat tinggi untuk memperoleh keuntungan

teraputik. Kriteria nilai krisis obat ini adalah obat penunjang agar tindakan

atau pengobatan menjadi lebih baik, untuk kenyamanan atau untuk mengatasi

keluhan. Kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir lebih dari 48 jam.

2.2. Pengadaan. Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan

kebutuhan yang telah ditetapkan dan disetujui (anggarannya) dalam fungsi

sebelumnya. Pengadaan sangat teknis karena mengatur pihak luar dan dalam

penyelenggaraannya terkait oleh berbagai kebijakan pemerintah atau direksi

rumah sakit dalam berbagai produk hukum. Pengadaan perbekalan adalah proses

untuk memperoleh pasokan perbekalan kesehatan dari pemasok eksternal melalui

pembelian dari manufaktur distributor atau pedagang besar farmasi (Febriawati,

2013).

Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan

perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,

jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
22

mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari

pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan

dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi

kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai antara lain : Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa, bahan

berbahaya harus menyertakan material safety data sheet (MSDS), sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus mempunyai nomor izin edar,

dan expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-lain)

(Permenkes, 2014b).

Dalam memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan maka jika proses

pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi Farmasi harus

melibatkan tenaga kefarmasian (Permenkes, 2014b).

Rumah sakit harus memiliki mekanisme yang mencegah kekosongan stok

obat yang secara normal tersedia di rumah sakit dan mendapatkan obat saat

instalasi farmasi tutup. Menurut Permenkes No 58/ Tahun 2014, pengadaan dapat

dilakukan melalui 3 cara yaitu melalui :

a. Pembelian

Untuk rumah sakit pemerintah pembelian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

bahan medis habis pakai harus sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan

jasa yang berlaku. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian adalah :
23

Kriteria sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, yang

meliputi kriteria umum dan kriteria mutu obat dan persyaratan pemasok.

Terdapat empat metode dalam pembelian perbekalan farmasi yaitu (Quick et

al., 2012) :

1) Tender terbuka (open tender)

Tender terbuka yaitu prosedur formal dimana peserta tender diundang dari

semua pabrik baik lokal maupun non lokal yang memenuhi spesifikasi kondisi

yang disebutkan dalam undangan tender.

2) Tender terbatas (restricted tender)

Tender terbuka disebut juga berminat tertutup atau tender selektif, yaitu

peserta tender yang berminat harus disetujui terlebih dahulu oleh panitia

pengadaan, melalui suatu proses prekualifikasi formal yang

mempertimbangkan ketaatan calon peserta tender terhadap cara-cara

pembuatan obat yang baik (CPOB), kinerja pengadaan barang sebelumnya dan

hal-hal lain yang menyangkut kemampuan peserta untuk melakukan

pengadaan barang.

3) Pengadaan online dan pemesanan secara lelang (e-procurement and

reverse auction)

Pengadaan online disebut juga pengadaan lelang secara online, dimana

pengadaannya ditenderkan melalu internet. Pada pemesanan tersebut secara

online, dengan variasi tender terbatas, kualifikasi penawar didaftarkan dengan

menggunakan inisial penawar. Penawar dengan pemberian harga terendah

akan dipublikasikan dan ditentukan sebagai pemenang kontrak.


24

4) Negosiasi kompetitif (competitive negotiation)

Negosiasi kompetitif disebut juga pengadaan dengan negosiasi, dimana

pembeli melakukan pendekatan pada beberapa supplier (biasanya 3 atau lebih)

untuk menentukan harga. Pembeli juga dapat melakukan tawar- menawar

dengan para supplier untuk memperoleh harga atau pelayanan tertentu.

Metode ini harus memiliki market inteligent yang baik.

5) Pembelian internasional atau lokal (international or local shopping)

Pembelian lokal maupun internasional seperti negosiasi kompetitif di atas,

metode pembelian lokal maupun internasional juga dilakukan dengan cara

pembeli melakukan pendekatan dari tiga supplier untuk menentukan harga,

tetapi pada metode ini tawar-menawar maupun negosiasi tidak diijinkan.

6) Pengadaan langsung (direct procurement)

Pengadaan langsung merupakan metode paling sederhana namun paling

mahal. Pada metode ini, pengadaan dilakukan dengan pembelian langsung dari

suatu supplier ataupun harga negosiasi. Untuk obat yang hanya bisa didapat

dari suatu supplier, pembeli hanya memiliki 2 pilihan, yaitu melakukan

pengadaan langsung/ melihat alternatif obat lain.

b. Produksi Sediaan Farmasi

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat memproduksi sediaan tertentu

apabila :

Sediaan farmasi tidak ada di pasaran, sediaan farmasi lebih murah jika

diproduksi sendiri, sediaan farmasi dengan formula khusus, sediaan farmasi

dengan kemasan yang lebih kecil/ repacking, sediaan farmasi untuk penelitian,
25

dan sediaan Farmasi yang tidak stabil dalam penyimpanan/ harus dibuat baru

(recenter paratus). Sediaan yang dibuat di rumah sakit harus memenuhi

persyaratan mutu dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di

rumah sakit tersebut.

c. Sumbangan/ Dropping / Hibah

Instalasi Farmasi harus melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap

penerimaan dan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai sumbangan/ dropp ing/ hibah.

3. Distribution (Distribusi)

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka

menyalurkan/ menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis

habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien

dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.

Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin

terlaksananya pengawasan dan pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

bahan medis habis pakai di unit pelayanan. Sistem distribusi dirancang atas dasar

kemudahan untuk dij angkau oleh pasien dengan mempertimbangkan efisiensi dan

efektifitas ketersediaan sumber daya (Permenkes, 2014b).

Menurut Febriawati (2013) sistem distribusi obat di rumah sakit dapat

dilaksanakan secara sentralisasi atau desentralisasi. Sentralisasi merupakan

Penyimpanan dan pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan

pada satu tempat. Seluruh kebutuhan obat atau barang farmasi setiap unit

perawatan atau pelayanan baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan dasar
26

ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. Desentralisasi

merupakan pelayanan farmasi mempunyai cabang di dekat unit perawatan atau

pelayanan sehingga penyimpanan dan pendistribusian kebutuhan obat atau barang

farmasi unit perawatan atau pelayanan tersebut baik untuk kebutuhan individu

maupun dasar ruangan tidak lagi dilayani dari pusat pelayanan farmasi.

Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara :

a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock) yaitu : Pendistribusian

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk persediaan

di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi; Sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang disimpan di ruang rawat

harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan; Dalam kondisi

sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam

kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab

ruangan; Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor

stock kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan ; Apoteker

harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan interaksi obat

pada setiap jenis obat yang disediakan di floor stock.

b. Sistem Resep Perorangan

Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

berdasarkan resep perorangan/ pasien rawat jalan dan rawat inap melalui

Instalasi Farmasi.

c. Sistem Unit Dosis

Pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

berdasarkan resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau
27

ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/ pasien. Sistem unit dosis ini

digunakan untuk pasien rawat inap.

d. Sistem Kombinasi

Sistem pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a + b atau b + c

atau a + c. Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan

untuk pasien rawat inap mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan

pemberian obat dapat diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan

dengan sistem floor stock atau resep individu yang mencapai 18%

(Permenkes, 2014b).

Distribusi obat bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat, memelihara

mutu obat, menghindari penggunaan obat yang tidak diinginkan, menjaga

kelangsungan persediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan (Quick et

al., 2012).

Proses distribusi juga meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat dan

penyimpanan. Konsep dasar dalam pengelolaan persediaan adalah menjaga

keseimbangan antara penyimpanan persediaan dengan biaya yang dibutuhkan

untuk menyimpan persediaan tersebut. Penyimpanan obat digudang diawali dari

menerima barang dan dokumen-dokumen pendukungnya, memeriksa barang,

pengarsipan, memasukkan data-data kekomputer setelah itu proses menyimpan

barang diruang penyimpanan (Febriwati, 2013).

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan

tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang
28

telah ditetapkan. Tujuannya agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau

kekosongan obat di unit-unit pelayanan (Quick et al., 2012).

Penyimpanan. Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan

penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat

menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan

medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan

kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan,

sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi,

alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (Permenkes, 2014b).

Cara penyimpanan obat yang disarankan oleh Depkes (2014) adalah

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harus disimpan

terpisah; bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi

tanda khusus bahan berbahaya dan gas medis disimpan dengan posisi berdiri,

terikat, diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan jenis gas

medis. Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis

yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan

tutup demi keselamatan (Depkes RI, 2014).

Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,bentuk

sediaan, dan jenisSediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

dan disusun secara alfabetis dengan menerap kanprinsip First Expired First Out

(FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai system informasi manajemen.

Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai

yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look alike Sound alike) tidak

ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah


29

terjadinya kesalahan pengambilan Obat. Rumah Sakit harus dapat menyediakan

lokasi penyimpanan obat emergensi untuk kondisi kegawat daruratan.Tempat

penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan

pencurian (Depkes RI, 2014).

4. Tahap Use (Penggunaan)

Penggunaan obat adalah suatu tahap lanjut distribusi yang mencakup

masalah pemakaian obat. Dalam penggunaan obat, masalah yang sering muncul

adalah penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan obat yang tidak rasional

adalah penggunaan obat yang tidak memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat

penderita, tepat obat, tepat dosis dan waspada terhadap efek samping obat. Pada

penggunaan obat tidak rasional ini akan mengakibatkan dampak yang negative

baik secara medis, ekonomis maupun sosial (Depkes RI, 2014).

Tujuan utama pelayanan apoteker dalam proses penggunaan obat adalah:

melindungi penderita dari terjadinya kembali penyakit yang berkaitan dengan

obat, misalnya alergi atau reaksi obat yang merugikan; mendeteksi dan

memperbaiki ketidaktepatan atau bahaya terapi yang diberikan bersamaan;

meramalkan dan mencegah toksisitas obat; meningkatkan kepatuhan penderita

melalui fungsi farmasi klinik (Siregar & Amalia, 2004).

E. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Obat

Efisiensi merupakan bagian yang terpenting dalam manajemen

pengelolaan obat (Anief, 2005). Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan benar,

menggunakan sumber daya dengan seksama berdasarkan standar profesi untuk

pengelolaan obat di rumah sakit (Satibi, 2015). Efisiensi adalah mengukur biaya
30

sumber daya yang diperlukan sehubungan dengan pencapaian suatu tujuan yaitu

perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) yang digunakan di

dalam pengelolaan obat. Sistem pengelolaan obat dikatakan efisien apabila

memenuhi kriteria diantaranya ketepatan jenis obat, ketepatan biaya dan sumber

daya serta ketepatan jumlah obat (Schermerhorn, 2001).

Efektifitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas

artinya rumah sakit dalam melakukan segala sesuatunya benar di dalam pengelolaan

obat (Satibi, 2015). Efektifitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang

diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas merupakan

kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Herlambang & Murwani, 2012).

Pengelolaan obat yang efektif dan efisien diharapkan dapat menjamin

tersedianya rencana kebutuhan jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan,

tersedianya anggaran pengadaan obat yang dibutuhkan sesuai dengan waktunya,

terlaksananya pengadaan obat, terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang

baik, terjaminnya pendistribusian obat yang sesuai dengan waktu tunggu (lead

time) yang pendek, terpenuhinya kebutuhan obat yang mendukung pelayanan

dirumah sakit sesuai dengan jenis, jumlah dan waktu yang dibutuhkan,

tersedianya sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah dan kualifikasi yang

tepat, digunakannya obat secara rasional sesuai dengan pedoman yang disepakati,

serta tersedianya informasi pengelolaan dan penggunaan obat yang sahih, akurat

dan mutkhir (Razak dkk, 2012)


31

F. Indikator Pengelolaan Obat

Menurut Nadzam (1991), menyebutkan bahwa indikator merupakan alat

ukur kualitatif yang dapat digunakan untuk monitoring, evaluasi, dan mengubah

atau meningkatkan mutu pengelolaan. Indikator yang baik adalah indikator yang

valid, spesifik, dan sensitif. Indikator yang valid adalah indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur keadaan tingkat pengelolaan, sehingga pengelolaan

dapat ditingkatkan. Indikator yang senstitif adalah indikator yang dapat

menunjukkan semua kasus-kasus yang terjadi saat pengukuran. Indikator yang

spesifik adalah indikator yang menunjukkan suatu kasus memang betul-betul

terjadi saat dilakukan pengukuran. Dalam mengukur pencapaian standar yang

telah ditetapkan diperlukan indikator yaitu suatu alat / tolak ukur yang hasil

menunjuk pada ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Indikator dibedakan menjadi Indikator persyaratan minimal yaitu indikator yang

digunakan untuk mengukur terpenuhi tidaknya standar masukan, proses, dan

lingkungan dan indikator penampilan minimal yaitu indikator yang ditetapkan

untuk mengukur tercapai tidaknya standar penampilan minimal pelayanan yang

diselenggarakan (Satibi, 2015).

Beberapa macam indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat

sebagai berikut :

Tabel 2. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap seleksi
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
Kesesuaian item Untuk mengetahui Hitung jumlah item obat (x) 100%
obat yang tersedia tingkat kepatuhan dan jumlah item obat yang
dengan terhadap pemakaian obat tersedia (y). persentase :
DOEN/FORNAS esensial/FORNAS x
II/Formularium RS II/Formularium RS Z = — × 100 %
(*) Y
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
32

Tabel 3. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap pengadaan
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Persentase a. Untuk mengetahui a. Hitung dana yang tersedia 100%
modal/dana yang seberapa jauh (x) kebutuhan dana yang
tersedia dengan persediaan dana rumah sesungguhnya (y)
keseluruhan dana sakit memberikan dana Persentase :
yang dibutuhkan. kepada farmasi. x
(*) Z = — × 100 %
Y
b. Persentase b. Untuk mengetahui b. Hitung total dana 30%-40%
alokasi dana seberapa jauh dana pengadaan obat (x) dan
pengadaan obat. yang diberikan kepada total anggaran rumah
(*) farmasi dibandingkan sakit (y).
dengan seluruh Persentase :
anggaran rumah sakit. x
Z = — × 100 %
Y
c.Persentase c. Untuk mengetahui c. Hitung jumlah item obat 100%
kesesuaian seberapa besar yang ada dalam
pengadaan ketepatan pemilihan perencanaan (x) dan
dengan kenyataan obat dalam pengadaan jumlah item obat yang
pakai untuk ada dalam kenyataan
masing-masing pakai (y). Persentase :
item obat. (***) x
Z = — × 100 %
Y
d. Frekuensi d. Untuk mengetahui d. Ambil laporan Rendah
pengadaan tiap berapa kali obat- pemesanan obat <12×/tahun
item obat. (***) obatan tersebut kemudian diamati berapa Sedang 12-
dipesan setiap kali obat dipesan tiap 24×/tahun
tahunnya. tahunnya. Tinggi
>24×/tahun
e. Frekuensi e. Untuk mengetahui e. Hitung berapa faktur 0%
kesalahan faktur. berapa kali terjadinya yang salah (x) dan jumlah
(***) kesalahan faktur. seluruh faktur yang
diterima (y). Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y

f. Frekuensi f. Untuk mengetahui f. Amati daftar hutang dan 0-25 kali


tertundanya kualitas pembayaran cocokkan dengan daftar
pembayaran oleh rumah sakit. pembayaran (x hari).
rumah sakit
terhadap waktu
yang telah
ditetapkan. (***)

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)


(***) Indikator Pudjaningsih (1996)
33

Tabel 4. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap distribusi
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Kecocokan a. Untuk mengetahui a. Amati kartu stock obat, 100%
antara obat ketelitian petugas cocokkan dengan barang
dengan kartu gudang. yang ada. Hitung jumlah
stock. (***) item obat yang sesuai
dengan kartu stock (x)
dan jumlah kartu stock
yang diambil (y).
persentase :
x
Z = — × 100 %
Y

b. Inventory Turn b. Untuk mengetahui b. Hitung omzet 1 tahun 10-23 kali


Over Ratio. (***) berapa kali perputaran dalam HPP (x) rata-rata
modal dalam 1 tahun. nilai persediaan obat.
Persentase :
x
TOR = —
Y
c. Tingkat c. Untuk mengetahui c. Hitung jumlah stock obat 12-18 bulan
ketersediaan kisaran kecukupan (x) ditambahkan
obat. (*) obat. pemakaian obat selama 1
tahun (y) kemudian dibagi
dengan rata-rata
pemakaian obat perbulan
(z) dikali 1 bulan.

Perhitungan :
x+y
q = —— × 1 bulan
z

d. Persentase nilai d. Untuk mengetahui d. Dari catatan obat yang ≤ 0,2%


obat yang besarnya kerugian kadaluwarsa dalam 1
kadaluwarsa dan rumah sakit. tahun, hitung nilai (x) dan
rusak. (***) nilai stock opname (y).
Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
e. Persentase stock e. Untuk mengetahui e. Hitung jumlah item obat 0%
mati. (*) item obat selama 3 selama 3 bulan tidak
bulan yang tidak terpakai (x) dan jumlah
terpakai. item obat yang ada
stocknya (y). Persentase :
x
Z = — × 100 %
Y
Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)
(***) indikator Pudjaningsih (1996)
34

Tabel 5. Indikator efisiensi dan efektifitas pengelolaan obat pada tahap penggunaan
Indikator Tujuan Cara menghitung Standar
a. Jumlah item obat a. Untuk mengukur a. Hitung jumlah total item obat 1,3-2,2
tiap lembar derajat polifarmasi. yang ditulis pada resep (x) item
resep. (**) dan jumlah lembar resep. obat/lembar
x resep
rata-rata : —
y

b. Persentase resep b. Untuk mengukur b. Dari laporan penulisan obat 82-94%


dengan obat kecenderungan generik, hitung jumlah item
generik. (**) meresepkan obat obat dengan nama generik (x)
generik dan jumlah item obat yang
diresepkan (y). Persentase:
x
Z = — × 100 %
Y
c. Rata-rata waktu c. Untuk mengetahui c. Catat waktu resep masuk ≤ 60 menit
yang digunakan tingkat kecepatan apotek (x) dan catat waktu untuk obat
untuk melayani pelayanan farmasi selesai diterima pasien (y). racikan. ≤
resep sampai ke rumah sakit. Data dibedakan antara obat 30 menit
tangan pasien. racikan dan obat jadi. untuk obat
(*) Ʃ y-x non racikan
z = —————————
jumlah resep yang masuk
d.Persentase d. Tujuannya d. Hitunglah jumlah item 100%
kesesuaian untuk mengukur obat yang diresepkan sesuai
resep obat kecenderungan Formularium RS (x)
dengan dokter meresepkan dibandingkan dengan total
jumlah item
Formularium obat Formularium
obat keseluruhan (Y).
RS (*) RS Perhitungan: Z=(X/Y) x
100%

e.Persentase e.Tujuannya untuk e.Hitunglah jumlah 0%


resep yang tidak mengetahui cakupan resepyang0% yang dikeluarkan
dilayani(***) pelayanan farmasi (x), dan dibandingkan
rumah sakit dengan jumlah resep yang
dilayani (y).
Keterangan : (*) indikator Depkes RI (2008)
(**) indikator WHO (1993)
(***) indikator Pudjaningsih (1996)

G. Evaluasi

Evaluasi adalah serangkaian prosedur untuk menilai suatu program dan

memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil dan

dampak serta biayanya. Fokus utama dari evaluasi adalah mencapai perkiraan

yang sistematis dari dampak program (Depkes RI, 2007).


35

Menurut Kencanasari, dkk (2012), evaluasi pengelolaan obat adalah

pengukuran dan penilaian terhadap serangkaian tahapan pengelolaan obat

berdasarkan standar yang ditetapkan untuk mengetahui permasalahan dan

kelemahan dalam pelaksanaan sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dalam

rangka meningkatkan mutu ketersediaan obat.

Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis

program evaluasi sebagai berikut: prospektif yaitu program dijalankan sebelum

pelayanan dilaksanakan, contoh: standar prosedur operasional, dan pedoman.

Konkuren yaitu program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan,

contoh: memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan resep oleh asisten

apoteker dan retrospektif yaitu program pengendalian yang dijalankan setelah

pelayanan dilaksanakan, contoh: survei konsumen, laporan mutasi barang, audit

internal. Evaluasi mutu pelayanan merupakan proses pengukuran, penilaian atas

semua kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit secara berkala. Kualitas

pelayanan meliputi: teknis pelayanan, proses pelayanan, tata cara / standar (Satibi,

2015).

H. Landasan Teori

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan

kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, dinyatakan bahwa rumah sakit merupakan salah satu dari
36

sarana kesehatan dan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

bagi pasien. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik

secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit (Depkes, 2009).

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan berhubungan erat dengan

pelayanan kefarmasian (Depkes, 2008). Dalam suatu rumah sakit semua pelayanan

kefarmasian di pusatkan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Instalasi

farmasi rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang

mengadakan perbekalan farmasi. Peran farmasi rumah sakit sangat penting dalam

aspek manajemen maupun pelayanan dan saling terkait dalam sistem terpadu

pelayanan di rumah sakit (Permenkes, 2014a., Permenkes, 20016).

Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu unsur penting

dalam fungsi manajerial rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan

akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun

secara ekonomis. Tujuan manajemen obat di rumah sakit adalah agar obat yang

diperlukan tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang

terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan yang bermutu.

Pelayanan bermutu yang dimaksud merupakan suatu sistem pelayanan

kesehatan terpadu dan menyeluruh melalui perencanaan yang tepat dan

pengelolaan obat yang baik dapat menjamin pasien secara individu mendapatkan

obat yang bermutu, meningkatkan efisiensi penggunaan obat, dan menurunkan

biaya bagi pasien. Obat yang merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
37

kesehatan, mulai dari pencegahan, diagnostik, pengobatan dan pemulihan harus

diupayakan untuk selalu tersedia pada saat dibutuhkan.

Keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan dapat diukur dengan

berbagai indikator pengelolaan obat untuk dapat membandingkan kinerja yang

sesungguhnya. Indikator digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan

atau sasaran telah berhasil dicapai dengan mengetahui sudah efisien dan efektif

manajemen pengelolaan obat di IFRS yang selama ini telah berjalan. Indikator ini

dapat digunakan untuk mengukur saat proses terjadi maupun setelah proses selesai

yang hasilnya berupa keluaran. Indikator yang baik adalah indikator yang

memiliki karakteristik validitas, sensitifitas dan spesifik. Kriteria penetapan

indikator adalah relevan, valid, dapat diukur, dan ada sistem yang dapat mengukur

indikator tersebut.

Upaya peningkatan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran dapat dilakukan melaui penelitian tentang evaluasi pengelolaan obat yang

meliputi tahap-tahap selection, procurement, distribution dan use dengan

menggunakan pedoman standar menurut Depkes (2008), WHO (1993) dan

merujuk dari pengembangan indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit

oleh Pudjaningsih (1996) sebagai indikator pelengkap untuk evaluasi

pengelolaan obat di suatu rumah sakit agar tercapai tujuan rumah sakit didalam

meningkatkan dan mewujudkan kualitas penyediaan obat sehingga diharapkan

penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan

dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan, evaluasi terhadap kinerja Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan
38

atau masukan agar ketersediaan obat dapat dikelola dengan baik dan terpenuhi

serta meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di IFRSUD Ungaran.

I. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual evaluasi pengelolaan obat di IFRSUD Ungaran

sebagai berikut :

Seleksi

Manajemen pendukug
 Manajemen organisasi
 Manajemen sumber daya
manusia
Penggunaan  Manajemen keuangan dan
Pengadaan
administrasi
 Manajemen sistem informasi

Distribusi

Pengelolaan obat

Seleksi Pengadaan Distribusi Penggunaan

 Persentase modal/dana yang - Kecocokan - Jumlah item obat


Kesesuaian tersedia dengan keseluruhan tiap lembar resep.
dana yang dibutuhkan. antara obat
item obat yang dengan kartu - Persentase resep
 Persentase alokasi dana dengan obat
tersedia pengadaan obat. stock.
generik.
dengan Fornas  Persentase kesesuaian - Inventory Turn
pengadaan dengan kenyataan Over Ratio. - Rata-rata waktu
II/Formulariu pakai untuk masing-masing yang digunakan
- Tingkat
m RS item obat. ketersediaan untuk melayani
 Frekuensi pengadaan tiap obat. resep sampai ke
item obat. - Persentase nilai tangan pasien
 Frekuensi kesalahan faktur. obat yang
 Frekuensi tertundanya - Persentase resep
pembayaran oleh rumah kadaluwarsa dan
rusak. yang tidak dilayani.
sakit terhadap waktu yang
telah ditetapkan.

Evaluasi
Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian
39

J. Keterangan Empiris

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka dapat diketahui

keterangan empiris dalam penelitian ini yaitu evaluasi pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahap seleksi, pengadaan, distribusi dan

penggunaan berdasarkan indikator efisiensi berpedoman pada indikator standar

Depkes RI (2008) tentang pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit,

indikator WHO (1993) tentang investigasi penggunaan obat di fasilitas kesehatan,

juga merujuk indikator dari Pudjaningsih (1996) tentang pengembangan indikator

efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, bertujuan mengetahui secara

menyeluruh efisiensi pengelolaan obat, mengukur tahap mana yang belum atau

sudah efisien dari pengeloaan obat di IFRS Ungaran agar terwujud peningkatan

mutu pengelolaan dan pelayanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran .


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengan dengan mengikuti

rancangan penelitian deskriptif untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran. Data yang dikumpulkan berupa

data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara concurent yaitu rata

– rata waktu pelayanan resep, kartu stock / komputer, wawancara dengan petugas

terkait dan pengamatan / observasi langsung di lokasi penelitian. Data sekunder

diperoleh secara retrospektif dengan melihat dan menelusuri dokumen-dokumen

tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan dengan pengelolaan obat

di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran antara lain laporan

perencanaan dan pemakaian obat, laporan keuangan, laporan pengadaan obat,

laporan stock opname, laporan pemusnahan obat rusak dan kadaluwarsa. Data

primer dan data sekunder yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif

yang kemudian diolah dan dideskripsikan berdasarkan hasil analisis maupun

observasi.

B. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan februari - april 2017 di lingkungan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran Kabupaten Semarang Propinsi

Jawa Tengah.

40
41

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian data primer dan data sekunder adalah:

1. Data primer yaitu data dari pengamatan atau observasi langsung pada saat

dilakukan penelitian serta wawancara mendalam dengan petugas terkait.

2. Data sekunder yaitu data dari penelusuran dokumen-dokumen tahun

sebelumnya (tahun 2016) yang berhubungan dengan pengelolaan obat di

IFRSUD Ungaran.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian data primer dan data sekunder adalah:

1. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan observasi langsung waktu

pelayanan dan penyerahan obat, kartu stock obat (data stock obat), serta

wawancara kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Penunjang Layanan Medis,

Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Bagian Perencanaan dan Pengadaan

Farmasi, Bagian Keuangan, Petugas Gudang Farmasi dan Distribusi dan

Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi.

2. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen berupa formularium RSUD

Ungaran, rekap laporan tahunan farmasi, laporan stock opname, kartu

pemesanan obat dan buku penerimaan barang, resep, laporan pelayanan

farmasi rumah sakit, laporan penggunaan obat generik dan non generik, data

rawat jalan dan rawat inap di RSUD Ungaran tahun 2016.


42

E. Bahan Penelitian

Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder sebagai berikut :

1. Data primer merupakan hasil data dari wawancara mendalam, pengamatan

atau observasi langsung pada saat dilakukan penelitian.

2. Data sekunder merupakan hasil data dengan melihat dan menelusuri

dokumen-dokumen tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 yang berhubungan

dengan pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah

Ungaran.

F. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kartu Stock Obat, Laporan Stock Opname Obat, Rekapan laporan tahunan farmasi,

Resep, Buku Penerimaan barang, Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi

2. Indikator efisiensi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

Penelitian ini menggunakan alat indikator pengelolaan obat Depkes RI

(2008), Indikator WHO (1993) dan merujuk dari pengembangan indikator

sebagai pelengkap indikator efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit oleh

Pudjaningsih (1996).

3. Pedoman wawancara

Penelitian ini mempergunakan formulir pedoman wawancara sebagai alat

bantu untuk pengumpulan data primer, daftar isian atau mencatat langsung

dalam buku tulis, selanjutnya dituangkan dalam transkip wawancara.


43

G. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang direncanakan untuk

diteliti berupa indikator pengelolaan obat, yaitu :

1. Seleksi (Selection)

Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II / Formularium RS

2. Pengadaan (Procurement)

a. Persentase modal/dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan.

b. Persentase alokasi dana pengadaan obat.

c. Persentase kesesuaian antara pengadaan dengan kenyataan untuk masing-

masing item obat.

d. Frekuensi pengadaan item obat.

e. Frekuensi kesalahan faktur

f. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang

telah ditetapkan.

3. Distribusi (Distribution)

a. Persentase kecocokan antara obat dengan kartu stock.

b. Turn Over Ratio.

c. Tingkat ketersediaan obat.

d. Persentase nilai obat yang kadaluarsa dan rusak.

4. Penggunaan (Use)

a. Jumlah item obat perlembar resep.

b. Persentase resep dengan obat generik.


44

c. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan

pasien.

d. Persentase resep yang tidak dilayani.

H. Definisi Operasional

1. Sediaan farmasi adalah sediaan berupa obat, bahan obat, obat tradisional dan

kosmetik.

2. Obat adalah bahan atau sediaan farmasi yang digunakan untuk mengurangi,

menghilangkan penyakit atau menyembuhkan seseorang dari penyakit berupa

sediaan tablet, kaplet, kapsul, puyer, sirup, injeksi, sediaan tetes

(mata/telinga/hidung), cairan/larutan, salep/krim dan suppositoria yang

disediakan dan dikelola oleh Instansi Farmasi RSUD Ungaran.

3. Pengelolaan obat adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan

penggunaan obat serta sistem pendukung yang terkait di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

4. Seleksi adalah proses kegiatan pemilihan obat yang terdapat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dan daftar obat yang diserahkan dari masing-masing

Staf Medik Fungsional (SMF) yang diukur dengan membandingkan item obat

dalam Fornas II/Formularium RS dengan item obat yang tersedia di IFRS

ungaran.

5. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas / Formularium rumah sakit

adalah ketepatan setiap item obat yang diresepkan sudah sesuai dengan daftar

obat esensial yang tersedia.


45

6. Obat esensial adalah obat terpilih yang dibutuhkan untuk pelayanan

kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang

diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi

tingkatannya.

7. FORNAS (Formularium Nasional) adalah daftar obat yang disusun

berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas.

Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling

berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta

digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, Fornas adalah bagian dari Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Oleh karena itu, perlu disusun suatu daftar

obat yang digunakan sebagai acuan nasional penggunaan obat dalam

pelayanan kesehatan SJSN untuk menjamin aksesibilitas keterjangkauan dan

penggunaan obat secara nasional dalam Formularium Nasional.

8. Formularium rumah sakit adalah metode yang digunakan oleh staf medik di

rumah sakit yang bekerja melalui Panitia Farmasi dan Terapi (PFT),

mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk

obat yang tersedia yang dianggap paling berguna dalam perawatan pasien.

9. Perencanaan obat adalah proses kegiatan penentuan jumlah, jenis dan harga

obat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran bersumber dari aloksi dana.

10. Pengadaan obat adalah proses pengadaan obat sesuai dengan perencanaan

yang akan menjamin ketersediaan obat dalam jumlah yang benar dan harga

yang pantas serta kualitas obat yang terjamin.


46

11. Persentase modal / dana yang dibutuhkan adalah perbandingan kesesuaian

dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang sesungguhnya dari rumah

sakit.

12. Alokasi dana pengadaan obat adalah besarnya dana pengadaan obat yang

disediakan atau dialokasikan oleh rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan

obat dalam pelayanan kesehatan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

13. Kesesuaian perencanaan adalah ketepatan item obat yang direncanakan

dengan kenyataan pemakaian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

14. Anggaran pengadaan adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan obat di

RSUD Ungaran.

15. Frekuensi pengadaan tiap item obat adalah frekuensi pemesanan untuk item

obat yang sama dengan rentang waktu satu tahun di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

16. Frekuensi kesalahan faktur adalah frekuensi kesalahan akibat ketidakcocokan

antara barang yang dipesan dengan barang yang diterima serta kelengkapan

pada faktur dari rekanan yang diterima oleh RSUD Ungaran.

17. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang

telah ditetapkan adalah frekuensi pembayaran yang melebihi batas waktu

kesepakatan pembayaran yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

18. Penyimpanan obat adalah proses kegiatan yang dimulai saat obat diterima

oleh petugas pengendalian farmasi dan petugas instalasi farmasi umum

sampai obat disimpan dan dikeluarkan oleh petugas di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.
47

19. Distribusi obat adalah proses kegiatan yang dimulai dari saat resep diterima

oleh petugas sampai obat diterima pasien di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

20. Kecocokan obat dengan kartu stock adalah kesesuaian jumlah obat dengan

catatan yang ada dengan kartu stock pada masing-masing item obat yang

terdapat di bagian pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

21. Turn Over Ratio (TOR) adalah alat untuk mengetahui atau mengukur

efisiensi pengelolaan persediaan obat dengan perbandingan antara omzet

dalam 1 tahun dengan hasil stock opname pada akhir tahun di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran tahun 2016 yang dihitung dengan cara membagi

omzet satu tahun dalam HPP dengan rata – rata nilai persediaan obat,

dinayatakan bahwa semakin tinggi TOR, semakin efisien pengelolaan

persediaan obat, sebaliknya TOR rendah, berarti masih banyak stock obat

yang belum terjual dan berpengaruh terhadap keuntungan.

22. Tingkat ketersediaan obat adalah persediaan obat baik jenis maupun jumlah

yang diperlukan oleh pelayanan pengobatan dalam periode waktu tertentu,

diukur dengan cara menghitung jumlah obat yang tersedia dibandingkan

dengan rata-rata pemakaian obat perbulan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran sehingga dinyatakan tingkatan ketersediaan obat berlebih adalah jika

persediaan obat > 18 bulan pemakaian rata – rata per bulan, tingkatan

ketersediaan obat aman adalah jika persediaan obat 12 – 18 bulan pemakaian

rata- rata per bulan, tingkatan ketersediaan obat kurang adalah jika persediaan
48

obat < 12 bulan pemakaian rata – rata per bula, tingkatan ketersediaan obat

kosong adalah jika persediaan obat < 1 bulan pemakaian rata – rata per bulan.

23. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak adalah nilai obat yang

kadaluwarsa atau rusak dibandingkan dengan nilai stock opname di bagian

pengendalian farmasi dan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

24. Penggunaan obat adalah pemakaian obat oleh pasien yang di dalamnya

menyangkut aspek-aspek yang mempengaruhi pola pemakaian obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

25. Resep obat adalah keterangan dari dokter berupa tulisan tentang bahan untuk

mengurangi, menghilangkan atau menyembuhkan penyakit seorang pasien,

dimana keterangan tersebut harus digunakan oleh pasien untuk menebus obat

di apotek/apotek instalasi farmasi.

26. Jumlah item obat tiap lembar resep adalah jumlah obat yang ditulis oleh

dokter dalam tiap lembar resepnya.

27. Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya sehingga dapat

diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti, jadi

obat generik merupakan obat yang kandung isinya sama dengan obat yang di

patenkan tetapi memiliki harga yang lebih murah di bandingkan dengan obat

yang dipatenkan tanpa mengurangi khasiat dari obat generik tersebut.

28. Persentase resep dengan obat generik adalah persentase perbandingan jumlah

obat pada setiap lembar resep yang diresepkan dengan jumlah obat generik

yang diresepkan oleh dokter di RSUD Ungaran.


49

29. Rata-rata waktu pelayanan resep adalah rata-rata waktu pelayanan terhadap

resep dimulai dari resep masuk hingga obat sampai ketangan pasien di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran.

30. Indikator adalah suatu alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk memonitor,

mengevaluasi dan mengubah serta meningkatkan mutu pengelolaan obat di

suatu unit pelayanan kesehatan.

31. Evaluasi adalah proses penilaian yang digunakan sebagai proses pengukuran

akan efisiensi dan efektifitas yang digunakan dalam upaya pencapaian tujuan

dimana hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi

dalam pengembangan strategi berikutnya.

32. Efisiensi adalah keseimbangan antara nilai standar pada indikator pengelolaan

obat, menurut Depkes RI (2008), WHO (1993) dan merujuk dari

pengengembangan indikator pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih

(1996) dengan hasil penilaian evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran.

33. Efektifitas adalah jika penilaian parameter indikator efisiensi pengelolaan

obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran sesuai dengan nilai standar.


50

I. Jalannya Penelitian
Jalannya Penelitian Evaluasi
Pengelolaan Obat di IFRS
Ungaran
Tahap persiapan Tahap pelaksanaan
-Pengamatan pendahuluan dan
indentifikasi masalah
penelitian di IFRSUD
Ungaran

Studi pustaka Data sekunder Data primer


(menghitung nilai tiap indikator) (wawancara)

Penyusunan proposal

seleksi Pengadaan Distribusi Penggunaan


Ujian proposal

Pengurusan ijin
penelitian Diukur dengan indikator efisiensi Hasil wawancara
dan efektifitas pengelolaan obat

Evaluasi

Gambar 3. Skema Alur Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Tahap persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan konsultasi dengan

pembimbing, mempersiapkan pengurusan izin pengamatan pendahuluan,

konsultasi dengan kepala IFRS Umum Daerah Ungaran dan kepala bagian

pendidikan dan pelatihan (diklat) RSU Daerah Ungaran agar penelitian dapat

berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan rumah sakit.


51

Berdasarkan proses indentifikasi masalah pengelolaan obat di IFRSUD

Ungaran, selanjutnya peneliti melakukan kajian pustaka, penyusunan proposal, ujian

proposal dan pengurusan ijin penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membaginya dalam 4 bagian:

a. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan evaluasi efisiensi

pengelolaan obat di IFRS. Evaluasi ini dilakukan dengan mengukur proses

seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan dengan indikator efisiensi

pengelolaan obat. Adapun tahap-tahap yang diamati adalah:

1) Seleksi

Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II/Formularium

Rumah Sakit. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap

obat esensial /formularium. Data dikumpulkan secara retrospektif dari

penyelusuran data laporan stok obat tahun 2016. Perhitungan dengan cara

mencatat jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas II/Formularium

rumah sakit (X) dibandingkan dengan item obat yang tersedia (Y) dikali

100% (X/Y x 100%).

2) Pengadaan

a) Persentase modal dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana persediaan dana rumah sakit

memberikan dana kepada farmasi. Data dikumpulkan secara

retrospektif dari penelusuran data berupa buku pembelian dan


52

laporan anggaran rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara

mencatat besarnya anggaran yang ada untuk pengadaan obat (X)

dibandingkan dengan total dana yang dibutuhkan untuk pengadaan

obat (Y) dikali 100% (X/Y x 100%).

b) Persentase alokasi dana pengadaan obat

Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh dana yang diberikan pada

farmasi dibanding seluruh anggaran rumah sakit. Data dikumpulkan

secara retrospektif dari penelusuran data berupa laporan anggaran

rumah sakit tahun 2016. Perhitungan dengan cara mencatat besarnya

anggaran obat (X) dibandingkan dengan total anggaran rumah sakit (Y)

dikali 100% (X/Y x 100%).

c) Kesesuaian antara perencanaan obat dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing obat.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan perkiraan dalam

perencanaan. Data yang dikumpulkan secara retrospektif dari data

perencanaan tahunan dan data pembelian periode tahun 2016,

kemudian melihat kesesuaian antara jumlah yang tertulis dalam

perencanaan dengan pembelian. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara pengambilan sampel secara cluster.

Perhitungan dengan cara menghitung jumlah obat sesuai

perencanaan tahunan (X) dibandingkan dengan jumlah total pemakaian

obat dalam setahun (Y) dikali 100%. (X/Y x 100%).


53

d) Frekuensi pengadaan tiap item obat

Tujuannya untuk mengetahui berapa kali obat-obat tersebut dipesan

tiap tahunnya. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara

mengambil kartu stok obat serta buku pembelian tahun 2016.

Pengambilan sampel secara cluster. Dari masing masing kartu stok

untuk item obat terpilih diamati berapa kali terdapat pemasukan obat

dalam setahun (X kali).

e) Frekuensi kesalahan faktur

Tujuannya Untuk mengetahui berapa kali terjadi kesalahan faktur. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat surat pesanan

dengan faktur pembelian obat tahun 2016. Perhitungan dengan

mencatat jumlah faktur yang salah (X) dengan jumlah seluruh faktur

yang diterima (Y). (X/Y x 100%).

f) Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu

yang telah disepakati.

Tujuannya untuk mengetahui kualitas pembayaran rumah sakit. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan mengambil secara acak dari

seluruh rekanan yang melakukan transaksi pada periode tahun 2016.

Selisih antara tanggal waktu jatuh tempo faktur (X) dengan tanggal

pelunasan faktur (Y) dibanding dengan tanggal waktu jatuh tempo

faktur (X) dikali 100% ((Y-X) / X x 100%).


54

3) Distribusi

a) Persentase kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok

Tujuannya untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Data

dikumpulkan secara prospektif dengan cara mengambil sampel kartu

stok secara cluster. Kemudian untuk masing-masing kartu stok untuk

item obat yang terpilih diamati kesesuaian jumlah obat yang tertulis

pada kartu stok(X) dengan jumlah fisik obat(Y).Perhitungan: X/Y x

100%. Data dikumpulkan selama 7 hari dengan cara mengambil

sampel dari seluruh bentuk sediaan yang ada di Instalasi farmasi.

b) Tingkat ketersediaan obat

Tujuannya untuk mengetahui kisaran kecukupan obat. Data

dikumpulkan secara retrospektif dengan cara melihat laporan stock

opname akhir tahun 2016, mengambil sampel item obat secara

cluster dan menghitung rata-rata pemakaian obat perbulan dari laporan

penjualan. Perhitungannya adalah mencatat stock obat (X) ditambah

pemakaian obat selama 1 tahun (Y) dibagi dengan rata-rata pemakaian

obat perbulan (Z) dikali 1 bulan (X+Y)/Z x 1 bulan.

c) Persentase obat kadaluwarsa dan rusak

Tujuannya untuk mengetahui besarnya kerugian rumah sakit. Data

dikumpulkan secara retrospektif yaitu nilai obat rusak / kadaluwarsa.

Perhitungan dengan cara mengkalkulasi nilai obat kadaluwarsa dan

rusak dalam rupiah (X) di bandingkan dengan jumlah stock opname

dalam nilai rupiah (Y) dikali 100% (X/Y x 100%). Pengumpulan data
55

dilakukan dari penelusuran data obat rusak dan kadaluwarsa serta stock

opname tahun 2016.

d) Inventory Turn On Ratio (ITOR)

Tujuannya untuk mengetahui berapa kali perputaran modal dalam satu

tahun. Data dikumpulkan secara retrospektif dengan cara

penelusuran laporan tahunan farmasi. Perhitungan dilakukan dengan

cara membagi antar nilai (Rp) harga pokok penjualan (HPP) (I)

tahun 2016 dengan rata-rata nilai persediaan obat 2015 (Rp) (J) atau

nilai ITOR.

4) Penggunaan

a) Jumlah item obat perlembar resep.

Tujuannya untuk mengukur derajat polifarmasi. Data dikumpulkan

secara retrospektif dengan mengambil data jumlah resep pada tahun

2016 (X) dan jumlah rata-rata item obat pada tiap resep (Y).

Perhitungannya: (X/Y).

b) Persentase resep obat dengan nama generik.

Data dikumpulkan secara retrospektif dari penelusuran laporan

penulisan obat generik tiap bulannya pada tahun 2016.

Perhitungan dengan cara menghitung jumlah item obat yang

diresepkan dengan nama generik (X) dibanding dengan total item obat

yang diresepkan (paten/ branded dan generik) (Y) dikali 100%. [X/Y x

100%].
56

c) Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai

ketangan pasien.

Data dikumpulkan secara concurent pada jam pelayanan 08.00-14.00

WIB selama satu minggu. Perhitungan dengan cara mencatat lama

waktu dari resep masuk sampai dispensing dan dijumlahkan dari

selesai dispensing sampai obat diserahkan ketangan pasien dipisahkan

antara resep racik dan nonracik. Hitung/catat waktu masuk resep

sampai selesai dispensing (X) dan hitung/ catat waktu selesai

dispensing sampai obat ketangan pasien (Y) [Σ(X+Y)/jumlah semua

resep yang masuk.

d) Persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui

cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data

sekunder diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016. Hitunglah

jumlah resep yang dikeluarkan (x), dan dibandingkan dengan jumlah

resep yang dilayani (y).

b. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada orang yang

membuat kebijakan dan bertanggung jawab di lapangan, diantaranya:

Direktur RS, Kepala Bagian Penunajang Layanan Medis, Kepala IFRS,

Kepala Bagian Perencanaan dan Pengadaan RS, Kepala Bagian Keuangan,

Bagian gudang dan distribusi obat, sekretaris paniatia farmasi dan terapi.

c. Data yang diperoleh diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data

kualitatif dan data kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif dilakukan

analisis, berdasarkan identifikasi temuan dan hasil disajikan dalam bentuk


57

tekstual berupa narasi. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan

narasi untuk memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.

J. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa menggunakan indikator

efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit, dilakuan dengan cara:

1. Menghitungan nilai masing-masing indikator yang diperoleh dari penilaian

efisiensi pengelolaan obat di RSUD Ungaran, baik yang melalui proses

wawancara, observasi dokumen dan lapangan pada saat penelitian

berlangsung, pengumpulan data pengelolaan obat meliputi tahap seleksi,

pengadaan, distribusi dan penggunaan berdasarkan indicator Depkes (2008),

WHO (1993), dan merujuk dari pengembangan indikator efisiensi

pengelolaan obat di rumah sakit oleh Pudjaningsih (1996).

2. Data yang bersifat concurent dilakukan dengan analisis isi berdasarkan

identifikasi temuan dan hasilnya disajikan dalam bentuk tekstual berupa

narasi.

3. Data yang bersifat retrospektif disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk

memperjelas jika terjadi perubahan secara visual.

4. Evaluasi dilakukan dengan mengukur proses Seleksi, Perencanaan dan

Pengadaan, Distribusi, serta Penggunaan dengan indikator efisiensi

pengelolaan obat.

5. Analisis data pengelolaan obat dari tiap indikator adalah sebagai berikut :
58

Tabel 6. Analisis data pengelolaan obat pada tahap seleksi


Analisis Cara menghitung Standar
Kesesuaian item obat yang Hitung kecocokan antara jumlah item obat di 80% - 100 %
tersedia dengan fornas II / formularium RS (x) dibandingkan
Fornas II/Formularium dengan jumlah item obat yang tersedia (y).
RS.(*) Perhitungan
x
z=—x100%
y

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008 dan 2012)

Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan


Analisis Cara menghitung Standar
a. Persentase modal/dana a. Hitung kesesuaian antara dana yang 100%
yang tersedia dengan tersedia (x) dengan kebutuhan dana yang
keseluruhan dana yang sesungguhnya (y)
dibutuhkan.(*)(***) Perhitungan :
x
z= — ×100%
y
b. Persentase alokasi dana b. Hitung kesesuaian antara total dana 30%-40%
pengadaan obat.(*) pengadaan obat (x) dengan total anggaran
rumah sakit (y).
Perhitungan :
x
z= — ×100%
y
c. Persentase kesesuaian item c. Hitung jumlah item obat yang ada dalam 100%
pengadaan dengan pengadaan (x) dengan jumlah item obat
kenyataan untuk masing- yang ada dalam kenyataan pakai (y).
masing item obat. Perhitungan :
x
z= — ×100%
y
d. Frekuensi pengadaan tiap d. Kesesuaian yaitu berapa kali obat-obat
item obat.(***) yang dibutuhkan dipesan setiap tahun. Rendah <12x/ tahun
Hitung : ambil kartu stock obat kemudian Sedang 12-
diamati berapa kali item obat dipesan tiap 24x/tahun
tahunnya. Tinggi >24x/tahun
e. Frekuensi kesalahan e. Hitung jumlah faktur yang salah (x) dan 0%
faktur.(***) jumlah seluruh faktur yang diterima (y).
Perhitungan :
x
z= —x100%
y
59

Lanjutan Tabel 7. Analisis data pengelolaan obat pada tahap pengadaan


Analisis Cara menghitung Standar
f. Frekuensi tertundanya f Amati daftar hutang dan cocokkan dengan 0%
pembayaran oleh rumah daftar pembayaran. Hitung selisih antara
sakit terhadap waktu yang tanggal waktu jatuh tempo faktur (x)
telah ditetapkan.(***) dengan tanggal pelunasan faktur (y)
kemudian dibandingkan dengan tanggal
waktu jatuh tempo faktur.
Perhitungan :
x-y
z = — — x100%
y
Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)
(***) Indikator Pudjaningsih (1996)
Tabel 8. Analisis data pengelolaan obat pada tahap distribusi
Analisis Cara menghitung Standar
a. Persentase kecocokan a. Ambil kartu stock obat (data stock 100%
antara jumlah fisik obat obat), cocokkan dengan barang yang
dengan kartu stock.(***) ada. Hitung jumlah item obat yang
sesuai dengan kartu stock (x) dengan
jumlah fisik obat (y). Persentase
x
z=—x100%
y
b. Turn over ratio.(***) b. Hitung omzet 1 talum dalam harga 10-23 kali
penjualan pokok (HPP) tahun 2013 (x) (Lebih tinggi lebih
dengan nilai (Rp) stock opitame akhir efisien)
tahun 2016 (Y).
Perhitungan
x
TOR =
y
c. Tingkat ketersediaan c. Hitung jumlah obat yang tersedia (x) 12-18 bulan
obat.(*) ditambahkan pemakaian obat selama 1
tahun (y) kemudian dibagi dengan rata-
rata pemakaian obat perbulan (z) dikali
1 bulan.
Perhitungan
x
Q= = × 1 bulan
z
d. Persentase nilai obat yang d. Dari catatan obat yang kadaluwarsa < 0,2%
kadaluwarsa dan dalam tahun 2016, dihitung dengan cara
nisak.(***) mengkalkulasikan nilai obat
kadaluwarsa dan rusak dalam rupiah (x)
dibandingkan dengan jumlah stock
opname dalam rupiah
(y)•
Perhitungan
x
z=— ×100%
y
Keterangan : *)Indikator Depkes RI (2008)
**)Indikator WHO (1993)
***) Indikator Pudjaningsih (1996)
60

Tabel 9. Analisis data pengelolaan obat pada tahap penggunaan


Analisis Cara menghitung Standar
a. Jumlah item obat 1. Hitung jumlah total item obat yang ditulis 1,3-2,2 item
tiap lembar pada resep (x) dengan jumlah lembar resep. obat
resep.(**) Perhitungan perlembar
x resep
Rata-rata :
y
b. Persentase resep 2. Kesesuaiannya yaitu dari laporan penulisan 82-94%
dengan obat obat generik, hitung jumlah item obat
generik.(**) dengan nama generik (x) dengan jumlah
item obat yang diresepkan (y).
Perhitungan
x
z = — ×100%
y

c. Rata-rata waktu yang 3. Data dikumpulkan selama 7 hari pada jam < 60 menit
digunakan untuk pelayanan. Hitung dengan cara mencatat untuk obat
melayani resep waktu resep masuk ke apotek (x) dengan racikan. < 30
sampai ke tangan mencatat waktu obat selesai diserahkan menit untuk
pasien.(*) kepada pasien (y) kemudian dibagi jumlah obat
semua resep yang masuk. nonracikan.
Perhitungan
z = 
y-x
jumlah resep yang masuk
d. Persentase resep yang 4. Hitunglah jumlah resep yang dikeluarkan (x), 0%
tidak dilayani(***) dan dibandingkan dengan jumlah resep yang
dilayani (y)

Keterangan : (*) Indikator Depkes RI (2008)


(**) Indikator WHO (1993)
(***)Indikator Pudjaningsih (1996)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat yang telah dilaksanakan di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran meliputi tahapan seleksi, perencanaan /

pengadaan, distribusi dan penggunaan obat tahun 2016 adalah sebagai berikut :

A. Tahap Seleksi (Selection)

Seleksi obat di RSUD Ungaran merupakan kewenangan Panitia Farmasi

dan Terapi (PFT) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD

Ungaran kabupaten Semarang No: 445/II/6.02/VI/2016 dengan tugas menyusun

daftar obat esensial atau formularium RSUD Ungaran untuk dapat menjadi sumber

informasi, pedoman pemilihan obat untuk terapi dan standarisasi penggunaan obat

di RSUD Ungaran. Proses kegiatan dimulai dari meninjau masalah kesehatan yang

terjadi di RSUD Ungaran, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis obat,

menentukan kriteria pemilihan obat berdasarkan Clinical Pathway, FORNAS –

II, usulan staf medik fungsional. Out put dari seleksi obat di rumah sakit adalah

formularium rumah sakit dengan tujuan mendapat jenis dan jumlah item obat

esensial sesuai kebutuhan, menghindari kekosongan obat, meningkatkan

penggunaan obat secara rasional.

Evaluasi tahapan seleksi obat dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengukur persentase kesesuaian jumlah item obat yang tersedia di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran dengan jumlah item obat yang masuk dalam

Formularium RSUD Ungaran dan fornas II. Data pengukuran pada tahap seleksi

diambil secara retrospective dari data pengelolaan obat tahun 2016.

61
62

Hasil penelitian kesesuaian item obat yang tersedia pada Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran dengan Formularium RSUD Ungaran dan fornas II disajikan pada

tabel 10.

Tabel 10. Kesesuaian item yang tersedia di IFRS dengan Formularium RSUD Ungaran dan
Fornas II
Nilai
Total
Uraian Standar
Nilai
(%)
Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS 718
Jumlah Item obat di Formularium 480
%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium RS 66,85 80
Jumlah Item obat yang tersedia di IFRS yang masuk dalam Fornas II 295
%Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas II 41,08 100
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 10 menunjukan bahwa persentase kesesuaian item yang tersedia di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan formularium RSUD Ungaran sebesar

66,85%. Menurut Kementerian Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang

tersedia di rumah sakit dengan formularium rumah sakit untuk persyaratan

akreditasi rumah sakit adalah 80% (Permenkes, 2012). Hasil penelitian ini

menunjukan persentase kesesuian item obat yang tersedia dengan formularium

rumah sakit di RSUD Ungaran belum sesuai standar.

Dari tabel 10 juga menunjukan persentase kesesuaian item obat yang

tersedia di IFRS Ungaran dengan fornas II sebesar 41,08 %. Menurut Kementerian

Kesehatan bahwa nilai standar kesesuaian obat yang tersedia di IFRS dengan fornas

II idealnya 100 % sebagai pedoman penyediaan item obat untuk BPJS di fasilitas

kesehatan tingkat II / rumah sakit tipe C ( Kepmenkes 2016). Hasil penelitian ini

menunjukan persentase kesesuaian item obat berdasarkan fornas II di RSUD

Ungaran belum sesuai standar . Daftar item obat di Intalasi Farmasi yang tidak sesuai

dengan formularium RSUD Ungaran dan fornas II dapat dilihat pada lampiran 4.
63

Penelitian ini menunjukan bahwa seleksi obat di RSUD Ungaran belum

optimal. Faktor penyebab rendahnya persentase kesesuaian item obat berdasarkan

standar seleksi obat yaitu belum ada clinical pathway, minim pengetahuan dan

komitmen dokter terhadap penerapan formularium di rumah sakit, belum maksimal

fungsi PFT dan pengaruh industri farmasi. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran / Sekretaris PFT RSUD Ungaran menyatakan bahwa

minimnya dukungan, komitmen institusi melalui pimpinan terhadap fungsi PFT

sangat mempengaruhi kualitas seleksi obat, sistem formularium, kepatuhan

terhadap sistem formularium dan kebijakan pengelolaan obat di RSUD Ungaran.

Solusi yang diharapkan pada tahapan seleksi obat di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran adalah dukungan pimpinan terhadap peningkatan fungsi PFT,

komitmen , konsistensi institusi terhadap peran PFT dan penerapan sistem

formularium di rumah sakit melalui pendekatan peraturan, pelatihan, sosialisasi,

pengawasan dan evaluasi penerapan sistem formularium, reward and

punishment agar dapat tercapai tujuan peningkatan persentase penggunaan obat

esensial berdasarkan formularium di RSUD Ungaran (Fedrini, 2014).

Pada penelitian ini dilakukan evaluasi pengelolaan obat di RSUD

Ungaran mengacu pada formularium rumah sakit untuk mengetahui kepatuhan

penggunaan obat esensial di rumah sakit karena penggunaan obat berdasarkan

formularium merupakan salah persyaratan untuk akreditasi rumah sakit.

Hasil penelitian persentase kesesuaian item obat dengan formularium

RSUD Ungaran 66, 85% lebih kecil apabila dibandingkan dengan penelitian

kesesuain item obat dengan Daftar Obat Esensial Nasional / formularium yang
64

diteliti oleh Fitaloka (2014) sebesar 86,35% di Instalasi Farmasi RSUD

Lamaddukelleng Sengkang Sulawesi Selatan dan lebih besar dari hasil

penelitian Putri (2014) yaitu persentase kesesuaian item obat yang tersedia di

Instalasi Farmasi dengan fornas II / formularium rumah sakit sebesar 61,6%

tingkat kepatuhan penggunaan obat esensial di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi

Jember.

B. Tahap Perencanaan dan Pengadaan (Procurement)

Metode yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran adalah metode konsumsi, sedangkan untuk pengadaan

obat dilakukan dengan pengadaan langsung kepada supplier yang telah dipercaya

dan memenuhi kriteria yaitu harga rendah dan waktu pengiriman obat cepat atau

lead time pendek.

Hasil penelitian evaluasi pengelolaan obat di IFRS Ungaran tahun 2016

pada tahap perencanaan dan pengadaan adalah sebagai berikut:

1. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang

dibutuhkan untuk pengadaan obat.

Indikator ini untuk mengukur modal/ dana yang tersedia dengan modal/

dana yang dibutuhkan oleh instalasi farmasi, bertujuan untuk mengetahui berapa

modal / dana yang diperlukan instalasi farmasi bila dibandingkan dengan

jumlah dana yang sesungguhnya tersedia untuk penyediaan obat bagi pasien.

Sumber dana pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran berasal

dari APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang

melalui pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).


65

Data diperoleh secara retrospective dengan melihat dokumen bagian

keuangan pada tahun 2016. Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan

disajikan pada tabel 11.

Tabel 11. Persentase modal / dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang
dibutuhkan tahun 2016
Nilai Total Nilai Standar
Uraian
(Rp) (%)
Jumlah dana yang dibutuhkan 22,506,097,881,00
Dana yang tersedia 22, 506, 097,881,00 100
% Dana yang tersedia 100%
Sumber :data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran
Tabel 11 menunjukan jumlah persentase penyediaan dana oleh rumah sakit

kepada instalasi farmasi untuk pengadaan obat tahun 2016 adalah 100 %. Hasil ini

menunjukan bahwa jumlah dana yang tersedia sudah mencukupi kebutuhan dana

untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran yang menurut Pudjaningsih (1996)

bahwa ketersediaan dana dapat dinyatakan efisien untuk pengelolaan obat di

rumah sakit adalah jika mencapai nilai 100 % sehingga hasil penelitian ini dapat

dikatakan bahwa penyediaan modal / dana pengadaan obat untuk RSUD Ungaran

tahun 2016 sudah efisien efisien .

Peningkatan efisiensi persentase modal / dana pengadaan obat di RSUD

Ungaran dapat dilakukan dengan melaksanakan perencanaan secara selektif

kebutuhan obat dengan koreksi mengacu pada metode VEN yaitu menggolongkan

obat berdasarkan (vital, esencial dan non esencial), metode analisa ABC,

penyesuaian metode konsumsi dengan metode epidemiologi berdasarkan pada

pola penyakit, data jumlah kunjungan serta frekuensi penyakit (Fakhriadi, 2011).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana yang

tersedia efisien jika dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) di

Instalasi Farmasi RSUD Poso Propinsi Sulawesi Tengah yaitu 89,31% dan
66

penelitian oleh Putri (2014) yaitu sebesar 119,6 di Instalasi Farmasi RSUD dr.

Soebandi Jember, dimana sumber dana adalah berasal dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

2. Persentase alokasi dana pengadaan obat

Indikator alokasi dana pengadaan obat bertujuan untuk menilai berapa

besar dana yang diberikan oleh rumah sakit kepada instalasi farmasi untuk

penyediaan atau pengadaan obat bagi pasien di RSUD Ungaran dibandingkan

dengan keseluruhan anggaran rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada

tahun 2016. Persentase alokasi dana pengadaan obat dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Persentase alokasi dana pengadaan obat


Nilai Nilai
Uraian
(Rp) Standar (%)
Alokasi dana pengadaan obat 22,506,097,881,00
Anggaran RS 87,112,144,030,00 30-40
% Alokasi dana pengadaan obat 25,83
Sumber:data sekunder bagian keuangan RSUD Ungaran
Tabel 12 menunjukan persentase alokasi dana pengadaan obat

dibandingkan total anggaran rumah sakit sebesar 25,83 %. Nilai ini menunjukan

bahwa persentase alokasi anggaran untuk untuk pengadaan obat tahun 2016 belum

memenuhi nilai standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu berkisar antara 30–40

%. Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menunjukan

koordinasi yang kurang bagus antara pengelola obat dan penyedia dana didalam

pengalokasian anggaran pengadaan obat, perubahan peraturan pengelolaan

keuangan dan fluktuasi kebutuhan jenis / jumlah obat mempengaruhi estimasi

alokasi dana untuk pengadaan obat, selanjutnya hasil wawancara dengan bagian

keuangan RSUD Ungaran menyatakan bahwa persentase pengalokasian anggaran

untuk pengadaan obat di RSUD Ungaran tahun 2016 berdasarkan pada persentase
67

penggunaan anggaran belanja obat tahun sebelumnya dan dilakukan penyesuaian

secara berkala untuk mengakomodir kebutuhan nyata karena walaupun RSUD

Ungaran adalah BLUD namun membutuhkan proses yang birokratif di dalam

penyesuaian atau perubahan alokasi anggaran.

Instalasi farmasi merupakan revenue center di rumah sakit, oleh karena itu

fungsi anggaran merupakan salah data dasar penting untuk diketahui di dalam

perencanaan penyediaan obat baik dari jenis maupun jumlah sehingga pengelola

obat wajib dilibatkan secara maksimal di dalam pembahasan anggaran dan alokasi

dana pengadaan obat yang bertujuan menjadi komitmen bersama pertanggung

jawaban penggunaan / belanja dan penyediaan obat yang berkualitas dengan

memaksimalkan fungsi koordinasi dan meningkatkan pemahaman team

manajemen rumah sakit di dalam membuat kebijakan dan keputusan prioritas

besaran alokasi anggaran (Dewi dkk, 2015).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase alokasi dana pengadaan

obat dari rumah sakit kepada instalasi farmasi adalah lebih rendah jika

dibandingkan dengan penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 29,3 % di

Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri

(2014) yaitu sebesar 39,3 % di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember.

3. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk

masing-masing item obat.

Indikator kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-

masing item obat bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan pemilihan

obat dalam pengadaan. Data diambil secara retrospektif pada tahun 2016.
68

Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing

item obat dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing
item obat.
Nilai Standar
Uraian Nilai
(%)
Total item obat dalam perencanaan tahun 2016 480
Total item obat yang ada dalam kenyataan pakai tahun 2016 718 100
%Kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai item obat 149,58
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 13 menunjukkan persentase kesesuaian perencanaan dengan

kenyataan pakai item obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah 149,58%.

Nilai ini menunjukan ketidak sesuaian perencanaan dengan pengadaan / kenyataan

pakai yang menurut Pudjaningsih (1996) adalah 100 % untuk dapat menyatakan

nilai efisien ketepatan perencanaan kebutuhan obat di suatu rumah sakit. Hasil ini

menunjukan belum efektif perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

tahun 2016.

Faktor yang mempengaruhi tidak efektif perencanaan dengan kenyataan

pakai obat yaitu penambahan item – item obat di luar item obat yang telah

direncanakan untuk menjawab kebutuhan pelayanan medis, belum maksimal

penerapan sistem rencana kebutuhan obat (RKO) berbasis teknologi sistem

informasi manajemen, pola peresepan yang tidak konsisten oleh dokter dan

dukungan sumber daya manusia untuk perencanaan kebutuhan obat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran menyatakan bahwa ketepatan perencanaan dan pengadaan obat di rumah

sakit dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sistem informasi manajemen (SIM)

atau perlu didorong komitmen dan konsistensi peresepan oleh dokter di rumah
69

sakit dengan mengevaluasi, merevisi secara periodik formularium rumah sakit,

sosialisasi fungsi formularium dan dilakukan pengawasan terhadap implementasi

formularium di RSUD Ungaran dan memaksimalkan sistem rencana kebutuhan

obat (RKO) berbasis teknologi sistem informasi manajemen (SIM).

Penguatan penggunaan formularium rumah sakit harus menjadi perhatian dan

prioritas implementasi oleh team manajemen rumah sakit untuk dapat mendukung

dan mewujudkan efisiensi pengelolaan obat di rumah sakit karena ketepatan

perencanaan obat berdarkan formularium sangat mempengaruhi fungsi anggaran.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase kesesuaian perencanaan

dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat sebesar 149,58 % di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran belum efektif, jika dibandingkan dengan

penelitian oleh Mompewa (2015) sebesar 96,28 % di Instalasi Farmasi RSUD

Poso Sulawesi Tengah dan hasil penelitian Putri (2014) yaitu sebesar 84,2 % di

Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi Jember yang hampir mencapai efektifitas nilai

persentase kesesuaian perencanaan dengan kenyataan pakai yaitu 100 %.

4. Frekuensi pengadaan tiap item obat

Indikator frekuensi pengadaan tiap item obat bertujuan untuk mengetahui

berapa kali obat – obat tersebut dipesan setiap tahunnya. Menurut Quick et. al

(1997) pembanding frekuensi pengadaan tiap item obat dapat menggunakan

metode Economic Order Quantity (EOQ) yaitu suatu metode untuk menentukan

kuantitas pesanan persediaan yang paling ekonomis atau efisien pada setiap kali

pembelian. Data diambil secara retrospective pada tahun 2016, ditunjukkan pada

tabel 14.
70

Tabel 14. Frekuensi pengadaan tiap item obat


Uraian Nilai Nilai Standar
Rata-rata frekuensi kenyataan pengaadaan(FK) (kali) 5,53 Rendah < 12 x / tahun
Rata-rata frekwensi pengadaan secara EOQ (FQ) (kali) 6 Sedang 12 – 24 x / tahun
Tinggi > 24 x /tahun
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 14 menunjukan 2016 rata – rata frekuensi kenyataan pengadaan obat

di RSUD Ungaran adalah 5,53 kali dalam setahun, jika dibandingkan dengan

metode EOQ adalah 6 kali. Terlihat bahwa frekuensi pengadaan tiap item obat

periode 2016 dalam kategori rendah yaitu kurang dari (< 12) kali pertahun.

Tabel frekuensi pengadaan tiap item obat dapat dilihat di lampiran 5.

Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD

Ungaran bahwa kondisi / ukuran gudang menjadi pertimbangan penentuan jumlah

dan frekuensi pengadaan obat, sehingga dilakukan penyesuaian persediaan untuk

mencegah resiko kerusakan, biaya penyimpanan dan memudahkan pengendalian

persediaan oleh petugas gudang. Proses penyediaan obat di RSUD Ungaran

dilakukan dengan order obat kepada suplier melalui telepon dengan estimasi biaya

order Rp.7000 atau suplier secara aktif berkoordinasi untuk menentukan jumlah

dan frekuensi penyediaan obat.

Quick at.al (2012) menyatakan bahwa penggunaan metode EOQ bertujuan

menurunkan biaya penyimpanan dan resiko kerusakan / kadaluarsa walaupun

biaya pemesanan dapat meningkat tetapi dapat terjadi efisiensi biaya yang

cukup besar. Penentuan besarnya persediaan obat sangat penting bagi rumah sakit

karena akan mempengaruhi biaya investasi, biaya penyimpanan, dan keuntungan

di rumah sakit tersebut. Kesalahan dalam menentukan besarnya persediaan akan

mempengaruhi anggaran sehingga menyerap dana tahunan rumah sakit yang besar,
71

dan menambah biaya penyimpanan. Semakin tinggi biaya penyimpanan, rumah

sakit akan mengalami kerugian dan sebaliknya semakin rendah biaya

penyimpanan persediaan akan menguntungkan rumah sakit. Persediaan yang terlalu

besar akan menambah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan yang akan

mengurangi keuntungan, sebaliknya persediaan yang kecil akan mengakibatkan

pelayanan terganggu sehingga menimbulkan kerugian (Ercis dan Widodo, 2013).

Penelitian ini menunjukan jika pengadaan menggunakan pendekatan /

metode EOQ, masih saja nilai frekuensi pengadaan tiap item obat di RSUD

Ungaran dalam taraf yang rendah sehingga perlu dilakukan intervensi yang lebih

intensif guna mengefisienkan pengelolaan dengan indikator ini.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) di RSD dr. Soebandi

Jember menunjukkan bahwa pada tahun 2014 rata-rata frekuensi pengadaan item

obat secara nyata pada pengadaan sebanyak 12,5 kali / tahun dan rata-rata

frekuensi pengadaan item obat secara Economic Order Quantity (EOQ) pada

pengadaan obat sebanyak 11.6. Hasil penelitian ini menunjukan rata – rata

frekuensi kenyataan pengadaan tiap item obat adalah 5,53 kali / tahun dan rata

– rata frekuensi pengadaan secara EOQ adalah 6 kali / tahun sehingga dapat

dikatakan frekuensi pengadaan item obat selama setahun di Instalasi Farmasi

RSUD Ungaran masuk dalam kategori rendah.

5. Frekuensi kesalahan faktur

Indikator frekuensi kesalahan faktur digunakan untuk mengukur berapa

kali terjadi kesalahan faktur. Data diambil secara retrospective yaitu dokumen

faktur tahun 2016 dari semua rekanan / supplier. Faktur yang diterima harus
72

sesuai dengan jumlah barang yang diterima, pada saat penerimaan barang

petugas penerima barang mencocokkan antara faktur dengan yang dipesan,

faktur yang diterima dengan barang datang sehingga frekuensi kesalahan faktur

dapat dicegah. Jenis kesalahan faktur meliputi jumlah barang yang tidak sesuai

pesanan (kurang atau lebih), faktur ada tetapi tidak ada wujud barang.

Pada Instalasi Farmasi RSUD Ungaran frekuensi kealahan faktur tidak

didokumentasikan, karena jika ada faktur yang salah maka faktur tersebut

langsung dikembalikan ke pihak rekanan / supplier dan baru akan dibayar

apabila faktur sudah diperbaiki oleh pihak rekanan dan faktur yang benar yang

diserahkan kerumah sakit.

Dari hasil wawancara dengan pihak penerima barang diperoleh keterangan

bahwa frekuensi atau jumlah kesalahan faktur di Instalai farmasi RSUD Ungaran

sangat minim / hampir tidak terjadi setiap bulanannya karena proses penerimaan

barang dilaksanakan sesuai prosedur standar yang telah ditetapkan.

6. Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu

yang telah disepakati

Indikator frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit

dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan rumah sakit dalam pembayaran obat

terhadap waktu yang telah disepakiti dengan pihak rekanan. Waktu pembayaran

atau jatuh tempo pembayaran yang disepakati oleh rumah sakit dangan semua

pihak rekanan/supplier adalah 60 hari. Data diambil secara retrospective tahun

2016 bisa dilihat pada tabel 15.


73

Tabel 15. Frekuensi Tertundanya Pembayaran Faktur


Nilai
Uraian Nilai
Standar (%)
Rata-rata lama waktu pembayaran (hari) 48,07
Rata-rata lama waktu pembayaran yang disepakati (hari) 60
Rata-rata selisih waktu pembayaran dengan jatuh tempo (hari) 11,93
% Tertundanya pembayaran 0,29 0
Sumber : Data Sekunder yang telah diolah
Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu pembayaran faktur

obat oleh pihak keuangan rumah sakit pada tahun 2016 adalah 48,07 hari, dengan

waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya pembayaran

rumah sakit adalah 11,93 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar 0, 29 %

yang menurut Pudjaningsih (1996) bahwa nilai yang ideal untuk dapat dijadikan

indakator tertundanya pembayaran oleh rumah sakit kepada supplier seharusnya 0 %

sehingga hasil ini menunjukan bahwa belum efisien ketepatan pembayaran oleh

rumah sakit kepada supplier yang dapat berdampak ketidaklancaran supply obat ke

rumah sakit.

Hasil wawancara dengan bagian penerima barang / obat dan bagian

keuangan RSUD Ungaran menyatakan tertundanya pembayaran faktur oleh RSUD

Ungaran karena barang / obat yang dipesan oleh pihak rumah sakit belum lengkap,

ada faktur yang salah dan belum diperbaiki oleh pihak rekanan sehingga

bagian keuangan rumah sakit belum bisa menbayar tagihan obat pada rekanan,

pergantian pejabat dan pegawai dibagian keuangan juga mempengaruhi proses

pembayaran kepada rekanan / supplier obat di RSUD Ungaran.Tabel frekuensi

tertundanya pembayaran faktur tehadap waktu yang telah disepakati secara

lengkap disajikan pada lampiran 6

Hasil penelitian ini lebih kecil dari hasil penelitian yang telah dilakukan

Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember menunjukkan bahwa rata-rata lama
74

waktu pembayaran faktur obat oleh pihak keuangan rumah sakit adalah 11,47 hari,

dengan waktu jatuh tempo 60 hari, sedangkan rata-rata waktu tertundanya

pembayaran rumah sakit adalah 54,05 hari. Sehingga diperoleh persentase sebesar

9,9%, hasil ini tidak sesuai dengan nilai standar 0% dan penelitian Irwan (2014)

menyebutkan bahwa frekuensi tertundanya pembayaran faktur obat pada

IFRSUD Prof. W.Z. Johanes Kupang adalah 30 hari.

C. Tahap Distribusi (Distribution)

Distribusi merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di

rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap

dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Pendistribusian obat

meliputi beberapa tahap diantaranya penerimaan, pemeriksaan, pengendalian dan

penyimpanan. Bentuk pendistribusian obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Semarang Jawa Tengah masih secara sentralisasi dimana penyimpanan dan

pendistribusian semua obat atau barang farmasi dipusatkan pada satu tempat di

instalasi farmasi. Metode penyimpanan di lakukan secara alfabetis, jenis /

bentuk sediaan dan suhu / kestabilan, sedangkan untuk menjaga mutu obat

dilakukan dengan sistem FIFO (first in first out) dimana barang yang pertama

datang diterima harus pertama digunakan, dan sistem FEFO (first expired first

out) dimana barang yang memiliki batas kadaluwarsa lebih awal/pendek harus

digunakan terlebih dahulu.

Stock opname dilakukan di seetiap akhir bulan, triwulan dan akhir tahun

untuk mengetahui sisa stok akhir bulan dan akhir tahun, selanjutnya digunakan

sebagai dasar perencanaan kebutuhan bulan atau tahun selanjutnya. Sistem


75

distribusi obat untuk pasien rawat jalan menggunakan individual prescribing

sedangkan untuk pasien rawat tinggal menggunakan sistem distribusi obat

kombinasi resep individu dan persediaan di ruangan. Hasil pengamatan yang

dilakukan dengan indikator pada tahap distribusi adalah sebagai berikut:

1. Persentase kecocokan antara fisik obat dan kartu stock

Indikator kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock dimaksudkan

untuk mengetahui ketelitian petugas gudang. Dari hasil pengamatan tiap item obat

dilengkapi dengan kartu stock yang berisi tanggal, jumlah barang masuk, jumlah

barang keluar, sisa stok dan keterangan. Data diambil pada saat penelitian di bulan

Februari tahun 2017. Data yang diambil adalah data primer diperoleh secara

concurent dan observasi langsung di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran, dapat dilihat

pada tabel 16.

Tabel 16. Presentase kecocokan antara fisik obat dengan kartu stock
Nilai Standar
Uraian Nilai
(%)
Jumlah item obat yg diamati 664
Jumlah item obat yang sesuai 664
% kecocokan fisik dengan kartu stock 100 100
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel 16 menunjukkan bahwa kecocokan antara obat dengan kartu stock

obat (data stock obat) untuk tiap – tiap item obat adalah 100%, dimana sudah

sesuai dengan nilai standar 100% (WHO, 1993).

Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu

ketepatan jumlah obat secara fisik dengan kartu stok selalu tepat pada tahun

2016 dikarenakan petugas gudang farmasi selalu mengadakan pengecekan setiap

pagi terhadap barang dengan kartu stok. Kegiatan ini merupakan SOP yang telah

ditetapkan dan merupakan tugas pokok petugas gudang. Fungsinya disini


76

untuk memudahkan dalam perencanaan pembelian obat agar tidak terjadi stok

mati dan mencegah adanya obat-obat kadaluwarsa. Hal ini menandakan bahwa

administrasi di gudang farmasi sudah dikerjakan dengan baik dan optimal.

Keadaan ini kemungkinan karena adanya mekanisme bagi setiap pegawai untuk

melakukan kontrol kesesuaian obat dengan kartu stock setiap hari atau minimal

melakukan kontrol setiap barang masuk maupun keluar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kecocokan antara obat

dengan kartu stock (data stock obat) sebesar 100% di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Putri (2015)

di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil sebesar 98% yang

menyatakan belum mencapai nilai standar. Daftar kecocokan antara obat dengan

kartu stock selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

2. Tingkatan ketersediaan obat

Pengukuran indikator tingkat ketersediaan obat di instalasi farmasi

dimaksudkan untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat kecukupan obat yang

dibutuhkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jawa Tengah selama periode

satu tahun dalam tiap bulannya. Data dikumpulkan secara retrospectif dari

penelusuran data tahun 2016. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Tingkat ketersediaan obat


Uraian Nilai (%) Nilai Standar
Jumlah item obat yang diamati 711
Jumlah item obat (<12 bulan) 0 (0%)
Jumlah item obat (12 – 18 bulan) 649 (91,27 %)
Jumlah item obat (>18 bulan) 62 (8,72 %)
Rata – rata tingkat ketersediaan obat (Bulan) 15 (2,10%) 12 – 18 bulan
Sumber: Data primer yang telah diolah
77

Tabel 17 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 15 bulan

dan menurut Depkes RI (2008) bahwa nilai standar tingkat ketersediaan obat adalah

12-18 bulan sehingga dapat dikatakan sudah efisien. Dana pengadaan obat

terbatas tetapi tingkat ketersediaan obat memenuhi standar karena adanya sistem

pembelian langsung terhadap obat-obatan yang sudah kurang / kosong yang

menjamin berlangsungnya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat ketersediaan obat

sebesar 15 bulan di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah sudah

efisien jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014)

menyatakan bahwa tingkat di Instalasi Farmasi RSUD dr. Soebandi dengan hasil

sebesar 98% adalah 12, 4 bulan belum efisien. Tingginya jumlah item obat yan lebih

dari 12 - 18 bulan disebabkan karena perencanaan obat mengacu pada tahun

sebelumnya yaitu tahun 2015. Ada sebanyak 62 item obat yang direncanakan

pada tahun 2015 namun tidak digunakan di tahun 2016 atau obat tersebut tidak

dihapus dari perencanaan obat tahun 2016 sebagai antisipasi ketidak pastian

permintaan dokter. Beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu, dokter, industri farmasi, rekanan dan

pasien. Tabel tingkat ketersediaan obat secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8.

Berdasarkan wawancara dengan pejabat pengadaan obat di RSUD Ungaran

menyatakan bahwa beberapa item obat yang persediaannya lebih dari 18 bulan itu

hanya sebagai langkah antisipasi terhadap permintaan dokter yang tidak dapat

diprediksi.
78

3. Persentase obat kadaluarsa dan rusak

Indikator persentase obat yang kadaluwarsa dan rusak bertujuan untuk

mengetahui berapa besar kerugian rumah sakit yang disebabkan oleh adanya

obat kadaluwarsa dan rusak. Data diambil secara retrospectif dari laporan obat

kadaluwarsa dan rusak pada tahun 2014.

Tabel 18. Persentase nilai obat yang kadaluwarsa dan rusak


Nilai Standar
Uraian Nilai Obat Kadaluarsa (Rp)
(%)
Nilai Obat kadaluarsa 341,351
Nilai Stock Opname akhir tahun 9,021,069,845
% Nilai obat rusak kadaluarsa 0,0003 0
Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 18 menunjukkan bahwa persentase nilai obat kadaluarsa dan rusak

sebesar 0,00003 % tidak menunjukan kerugian yang signifikan walaupun menurut

Pudjaningsih (1996) bahwa persentase ideal untuk menyatakan efiensi kerugian

rumah sakit karena obat rusak atau kadaluarsa adalah sebesar 0 %. Hasil ini

menunjukan bahwa dibutuhkan pengawasan dan pengendalian penyimpanan,

distribusi obat yang lebih baik lagi oleh Intalasi Farmasi RSUD Ungaran.

Faktor penyebabobat rusak / kadaluarsa yaitu ditemukan stok obat di ruang

perawatan ketika diadakan pemeriksaan akhir tahun ke ruang perawatan dan

langkah anstisipasi yaitu dilakukan pengecekan fisik obat secara rutin di ruangan-

ruangan perawatan sehingga dapat meminimalkan jumlah obat yang kadaluwarsa

dan rusak dan evaluasi sistem distribusi obat di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran.

Hasil wawancara dengan petugas gudang bahwa obat rusak dan

kadaluarsa ditemukan saat pengecekan akhir tahun ke beberapa ruang

perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai obat


79

kadaluwarsa dan rusak sebesar 0,0003 % di Instalasi Farmassi RSUD Ungaran

lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irwan

(2014) menyatakan bahwa tidak terdapat obat yang kadaluwarsa dan rusak di

IFRSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang. Hasil penelitian ini menunjukan

pengelolaan obat pada tahap ini belum efisien dan menimbulkan kerugian bagi

rumah sakit dan pemerintah daerah sehingga perlu dilakukan pengelolaan yang lebih

baik (Apriyanti, 2011).

4. Inventory Turn Over Ratio (ITOR)

Indikator ITOR dimaksudkan untuk mengetahui berapa kali perputaran

modal dalam 1 tahun. ITOR merupakan perbandingan antara HPP (Harga Pokok

Penjualan) dalam setahun dengan nilai persediaan rata-rata. Semakin tinggi ITOR

maka semakin efisien pengelolaan obat. ITOR rendah menunjukkan terjadi

penumpukan obat di gudang. Data diambil secara retrospective pada tahun 2014,

ditunjukan pada tabel 19.

Tabel 19. Inventory Turn Over Ratio


Nilai
Nilai
Stock Awal Pengadaan Stock Akhir Persediaan HPP ITOR
Standar
rata-rata
8,530,703,711 31,232,550,750 9,021,069,845 8,775,886,778 30,987,367,680 3,53 12 x
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
Tabel 19 menunjukkan bahwa nilai ITOR Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran adalah 3,53 kali, menurut pudjaningsih (1996) bahwa nilai ITOR

dapat dikatakan efisien yaitu 10 – 23 kali / tahun. Hasil penelitian ini

menunjukan rendah nilai ITOR di IFRS Ungaran sehingga dapat diartikan

bahwa secara ekonomi jumlah nilai persediaan belum efisien menyebabkan

keuntungan menjadi kecil. Solusi untuk meningkatkan nilai ITOR antara lain

evaluasi sistem pendistribusian atau perputaran obat sejak dari perencanaan /


80

pengadaan, ketepatan peramalan kebutuhan, periode pengadaan, buffer stock,

besaran pengadaan untuk obat fast moving dan mengurangi obat slow moving

dengan menerapkan Re Order Point (ROP) atau Just in Time agar tidak terjadi

penumpukan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran. Menurut Putri (2015)

dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa nilai ITOR sebanyak 14 kali / tahun,

dimana nilai ini sesuai nilai efisiensi menurut Pudjaningsih (1996) yang berkisar

10-23 kali/tahun atau nilai ITOR 14 kali (tinggi) di RSUD dr. Soebandi Jember

mempunyai pengendalian persediaan yang baik dan secara ekonomi persediaannya

sudah efisien sehingga bisa memperoleh keuntungan yang tinggi, sedangkan hasil

penelitian Putri (2014) di gudang farmasi RS PMI Bogor menyatakan bahwa faktor

penyebab rendahnya Inventory Turn Over adalah fluktuasi permintaan barang,

penentuan standar perkiraan permintaan, pencatatan tidak akurat, sistem distribusi,

belum optimal pemanfaatan teknologi inventory system di dalam pengendalian

persediaan. Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran modal yang terjadi di

Instalasi Farmasi RSUD Ungaran pada tahun 2016 belum efisien.

Hasil wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi dan pejabat pengadaan

obat di RSUD Ungaran bahwa fluktuasi frekuensi pengadaan dan penyediaan stock

obat terjadi di akhir tahun baru dan di lebaran sebagai langkah antisipasi karena setip

awal tahun sering terjadi perubahan kebijakan dari pemerintah / regulator, juga

sering terjadi perubahan harga, perubahan sistem dari industri /supplier dan pengaruh

fluktuatif peresepan oleh dokter berdampak pada distribusi dan perputaran modal.
81

D. Tahap Penggunaan (use)

Tahap penggunaan (use) merupakan bagian yang meliputi tahap peresepan

oleh dokter, pelayanan / pemberian obat (dispensing) dan evaluasi penggunaan

obat, dimulai dari tahap menyiapkan / meracik obat, memberikan label / etiket

serta penyerahan obat disertai pemberian informasi obat kepada pasien.

Tujuannya untuk melindungi penderita agar tidak terjadi penyakit yang berkaitan

dengan obat yang diberikan seperti reaksi alergi, mendeteksi bahaya terapi yang

diberikan secara bersamaan, mencegah terjadinya toksisitas obat dan

meningkatkan kepatuhan pasien melalui fungsi farmasi klinik. Ada beberapa

indikator penggunaan obat yang diukur pada penelitian ini dalah sebagai berikut :

1. Jumlah item obat tiap lembar resep

Indikator jumlah item obat tiap lembar resep bertujuan untuk mengukur

berapa banyak pemakaian obat yang diberikan pada pasien tiap lembar resepnya.

Adapun data diambil secara retrospective pada tahun 2016. Hasil pengamatan

dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Jumlah item obat per lembar resep


Uraian Rawat Rawat Inap Nilai
Jalan Standar
Total lembar resep 2016 60,065 70,680 1,8 – 2,2
Total item obat yang ditulis pada resep 244,700 581,813 item
Rata-rata item obat pada tiap lembar resep Obat
(macam item obat) 4,07 8,23 /lembar
resep
Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 20 menunjukkan bahwa rata – rata jumlah item obat per lembar

resep yang ditulis oleh dokter di RSUD Ungaran untuk pelayanan rawat jalan dan

rawat inap masing – masing sebesar 4,07 dan 8,20 item obat. Dari jumlah rata-

rata diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian pada indikator ini belum
82

sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh World Health Organization yaitu,

berkisar antara 1,3-2,2 item obat perlembar resep (WHO, 1993). Hasil

wawancara dengan kepala IFRS menyebutkan variasi macam dan banyaknya obat

yang diresepkan oleh dokter sulit dikendalikan karena belum maksimalnya

fungsi PFT di rumah sakit ini sehingga dokter dapat dapat berlindung di balik

kompetensi dan kewenangannya dengan alasan kebutuhan klinis.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah peresepan

irasional/polifarmasi adalah dengan pendekatan pelayanan farmasi klinik oleh

apoteker di rumah sakit dan penguatan pengawasan Standar Operational

Procedure (SOP) penulisan resep.

Hasil penelitian ini dapat dikatakan telah terjadi polifarmasi sebab item

obat yang diresepkan tidak sesuai standar yang di tetapkan. Penulisan resep

seminimal mungkin jumlah obat yang diberikan, dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya efek samping dan interaksi antar obat yang dapat merugikan

bagi penderita / pasien. Dokter sebaiknya menuliskan resep dengan jumlah item

obat seminimal mungkin karena semakin banyak jenis obat yang dikonsumsi

oleh pasien maka semakin beresiko menimbulkan efek samping yang tidak

dikehendaki dari obat yang dikonsumsi (Sudarmono ,2011)

Hasil penelitian item obat tiap lembar resep ini lebih besar dari Saputra

(2014) menyatakan bahwa rata-rata jumlah item obat perlembar resep yang ditulis

oleh dokter di RSUD H. Hasan Basery pada pelayanan pasien rawat inap dan

rawat jalan masing-masing sebesar 3,00 dan 4,26 macam item obat dan hasil

penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebanyak 5,38

item obat tiap lembar resep.


83

2. Persentase resep dengan nama obat generik

Indikator persentase resep dengan obat generik bertujuan untuk mengukur

kecenderungan peresepan obat generik di rumah sakit. Data yang diambil adalah

data sekunder diperoleh secara retrospective dari laporan pemakaian obat

generik pada tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 21 di bawah ini:

Tabel 21. Persentase resep dengan obat generik


Nilai
Uraian Rawat jalan Rawat Inap
Standar
Total item obat yang diresepkan
dengan nama generik 98.222 181.796
Total item obat yang diresepkan
(paten dan generik) 244.700 581.813
% Resep dengan obat generik 40,13 % 31,24 82- 94%

Sumber: Data sekunder yang telah diolah

Tabel 21 menunjukkan bahwa persentase resep dengan obat generik di

RSUD Ungaran untuk pelayanan pasien rawat jalan dan rawat tinggal secara

berturut-turut sebesar 40,13 % dan 31,24 %. Hasil penelitian menunjukkan

peresepan obat generik rendah atau belum sesuai nilai standar yaitu berkisar 82-

94% (WHO, 1993) sehingga dapat dikatakan belum efisien penggunaan obat generik

di RSUD Ungaran.

Faktor penyebabnya rendahnya persentase penggunaan obat generik di

RSUD Ungaran adalah pengaruh industri farmasi yang menyebabkan dokter

cenderung merepkan obat paten dari pada generik, obat – obat yang terdapat

di Fornas II tidak semuanya tersedia di e - catalog dengan nama generik

sehingga pengadaan / penyediaan obat harus berdasarkan nama paten untuk

menjawab kebutuhan pelayanan medis di rumas sakit.

Hasil wawancara kepala instalasi farmasi RSUD Ungaran

menyatakan kecenderungan peresepan obat paten diluar formularium masih


84

dipengaruh industri atau kerja sama dokter dengan medrep, faktor lainnya

yaitu banyak obat BPJS adalah obat dengan nama paten.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 085/Menkes/I/1989

tentang kewajiban menulis resep obat generik dan atau menggunakan obat generik

difasilitas kesehatan pemerintah, dimaksudkan agar setiap lapisan ekonomi

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

dari segi farmakoekonomi, karena baik obat paten maupun obat generik dengan

komposisi yang sama maka akan memiliki efek farmakologi yang sama. Hasil

penelitian yang dilakukan Prabowo dkk (2012) tentang analisis kebijakan

penggunaan obat generik di Indonesia serta dampaknya pada biaya belanja

obat masyarakat menunjukan bahwa faktor penyebab rendahnya penggunaan

obat generik yaitu dokter dan pasien yang masih menganggap obat generik

adalah obat yang murah dan tidak berkualitas, kurangnya edukasi dan

sosialisasi penggunaan obat generik sehingga memberi peluang pada pihak

medis untuk memilih meresepkan obat selain generik karena adanya unsur

financial incentive (Prabowo dkk, 2012).

Hasil penelitian persentase resep dengan obat generik pada Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran secara berturut-turut sebesar 40,13 dan 31,24 untuk

pasien rawat jalan dan rawat tinggal lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil

penelitian Putri (2015) di RSUD dr. Soebandi Jember yaitu 78,8% dan hasil

penelitian Irwan (2014) di IFRSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang sebesar 65%

untuk presentase resep dengan obat generik.


85

3. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan

pasien

Indikator rata-rata waktu pelayanan resep bertujuan untuk melihat tingkat

kecepatan pelayanan farmasi yang diberikan. Data yang diambil adalah data

primer diperoleh secara concurrent dibagian rawat jalan dari pengamatan dan

observasi langsung di IFRSUD Ungaran Semarang. Data dapat dilihat pada tabel

22 di bawah ini:

Tabel 22. Rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien
Jumlah lembar resep yang Rata-rata lama waktu
dilayani pelayanan resep
Pasien Jam pelayanan
Non
Non Racikan Racikan Racikan
Racikan
RJ 08.00-14.00 292,16 21,71 28,15 53,60
Sumber:Data primer
Tabel 22 menunjukkan bahwa rata-rata waktu pelayanan resep yang

digunakan mulai dari resep masuk sampai penyerahan obat kepada pasien rawat

jalan dari pukul 08:00 - 14:00 WIB. Rata-rata waktu pelayanan untuk resep non

racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit, sedangkan untuk resep racikan

pada adalah 53, 60 menit dapat dinyatakan sudah mencapai standar yaitu untuk

waktu tunggu untuk resep obat non racikan (≤ 30 menit) dan waktu tunggu untuk

resep obat racikan (≤ 60 menit) (Depkes, 2008). Hasil ini menunjukkan pelayanan

resep untuk pasien rawat jalan sudah efisien. Penelitian ini tidak menggolongkan

jenis pasien dan tidak melakukan pemisahan waktu menjadi 2 shift dari pukul

08:00-11:00 WIB dan 11:00-14:00 dengan tujuannya dapat melihat waktu / jam

sibuk pelayanan di depo farmasi. Menurut Trisnawati (2015) menyatakan bahwa

kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menentukan berhasil atau

tidak suatu program sehingga kualitas pelayanan resep pasien rawat jalan harus

dimulai dari memenuhi harapan, kebutuhan pasien dan berakhir pada persepsi
86

pasien terhadap kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala depo rawat jalan menyebutkan kendala yang dihadapi dalam penyiapan

obat yaitu ketersediaan sumber daya manusia, belum diberlakukannya nomor

antrian mengakibatkan ketidak keteraturan penyerahan resep/obat, belum efektif

penerapan Standar Operational Prosedur pelayanan resep yang berdampak pada

lama waktu tunggu pelayanan resep. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-

rata waktu pelayanan resep yang digunakan mulai dari resep masuk sampai

penyerahan obat kepada pasien rawat jalan sudah memenuhi standar tetapi

denggan waktu tunggu rata – rata 28,15 menit untuk resep non racikan dan 53,60

untuk resep racikan masih menunjukan waktu tunggu yang lama / panjang dan

merupakan gap yang perlu dibenahi dengan penambahan petugas di apotik,

kecepatan dan ketepatan petugas melayani resep sampai ke tangan pasien dan

penyediaan sarana atau fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan konsumen

(Anitawati dkk, 2012).

4. Persentase resep yang tidak terlayani

Indikator persentase resep yang tidak terlayani bertujuan untuk mengetahui

cakupan pelayanan farmasi rumah sakit. Data yang diambil adalah data sekunder

diperoleh secara retrospective dari data tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Persentase resep yang tidak dilayani


Rawat Rawat Nilai Standar
Uraian jalan tinggal (%)
Nilai
Total resep yang dikeluarkan selama tahun 2016 112,680 162.518
Total resep yang tidak terlayani 8,791 7,432
Resep yang terlayani 103,889 155,086
0
%Resep yang tidak terlayani 7,8 % 4,6 %
Sumber: Data sekunder yang telah diolah
87

Dari tabel 23 menunjukkan bahwa total resep satu tahun yang ditulis

dokter untuk pasien rawat jalan sebanyak 112,680 lembar, jumlah resep yang

tidak dilayani sebanyak 8,791 lembar sedangkan jumlah resep yang dilayani

apotek RSUD Ungaran sebanyak 103,889 lembar dengan persentase resep yang

tidak dilayani sebesar 7, 8 %. Total resep satu tahun yang ditulis dokter untuk

pasien rawat tinggal sebanyak 162,518 lembar, jumlah resep yang tidak terlayani

7,432 lembar dengan persentase resep yang tidak terlayani 4,6 % menurut

Pudjaningsih (1996) bahwa nilai ideal untuk mengukur efisiensi persentase resep

yang tidak dapat terlayani di suatu rumah sakit yaitu sebesar 0%. Hasil penelitian

ini menunjukan belum efisien pelayanan resep di RSUD Ungaran. Hasil

wawancara dengan kepala Instalasi Farmasi RSUD Ungaran menyatakan bahwa

resep yang tidak terlayani adalah item obat umum yang tidak terdapat di

formularium rumah sakit atau tidak sesuai formularium sehingga tidak termasuk

dalam item obat yang direncanakan, selanjutnya hasil wawancara dengan apoteker

penanggungjawab pelayanan di apotik bahwa banyak item obat paten / obat umum

yang diresepkan oleh dokter tetapi belum diadakan karena tidak sesuai dengan

perencanaan kebutuhan obat tahunan atau tidak terdapat dalam formularium rumah

sakit dan banyak item obat BPJS yang berupa obat generik bermerek sehingga

tidak ditanggung oleh BPJS tetapi untuk obat BPJS petugas apotik mencatat dan

melaporkan kepada pejabat pengadaan untuk diadakan /disediakan. Penelitian ini

nilainya lebih besar bila dibandingkan dengan penelitian dari Putri (2015) yaitu

sebesar 1% di RSUD dr. Soebandi Jember.


88

Tingginya copy resep untuk item obat umum atau untuk pasien umum akan

melemahkan posisi instalasi farmasi sebagai revenue center di RSUD Ungaran

karena menyebabkan pasien harus membeli obat di apotek lain diluar rumah

sakit, juga menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap kualitas

pelayanan rumah sakit sehingga pengelola obat di Instalasi farmasi RSUD

Ungaran harus melakukan pendekatan dan berkoordinasi aktif dengan dokter

untuk efektifitas penyediaan obat di rumah sakit (Purwidyaningrum, 2012).

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian evaluasi pengelolaan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran yaitu:

1. Pada tahap seleksi : jumlah dan fariasi bentuk sediaan, harga item obat atau

duplikasi item obat di IFRS menyulitkan untuk dilakukan pemisahan yang

jelas antara item obat untuk pasien umum (formularium umum) dan item obat

untuk pasien BPJS (Fornas II) karena isi formularium RSUD Ungaran adalah

campuran item obat umum dan item obat BPJS sehingga menyulitkan proses

pengukuran indikator pada tahap ini;

2. Pada tahap perencanaan dan pengadaan: Tidak tersedia data jumlah rencana

kebutuhan obat (RKO) tahunan dan data konsumsi sehingga pengukuran

indikator pada tahap ini dilakukan hanya berdasarkan data penggunaan item

obat periode sebelumnya dan menyulitkan untuk dilakukan pengukuran

jumlah konsumsi nyata; tidak ada pembedaan spesifik antara faktur pembelian

obat umum dan BPJS; tidak terdokumentasi data kesalan faktur pembelian;
89

tidak tersedia data spesifik alokasi anggaran / dana pengadaan obat untuk

pasien BPJS dan pasien umum sehingga menyulitkan untuk dilakukan

pengukuran persentase alokasi anggaran / dana berdasarkan jenis pasien

umum / BPJS maupun frekuensi pengadaan tiap item obat umum / BPJS;

3. Pada tahap distribusi: tidak ada pemisahan jelas obat umum dan BPJS di

dalam penyimpanan dan pendistribusian dari gudang ke bagian apotik

menyulitkan untuk dilakukan perhitungan secara spesif tingkatan ketersediaan

obat dan ITOR untuk obat umum /BPJS;


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran tentang evaluasi pengelolaan obat dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil yang belum sesuai standar pada tahap : 1) Seleksi, kesesuaian obat

dengan formularium RSUD Ungaran (66,85%) dan kesesuaian obat dengan

fornas II 2015 (41,08%) ; alokasi dana pengadaan obat (25,83%); kesesuaian

perencanaan dengan kenyataan pakai untuk masing-masing item obat (149,58

%);pengadaan tiap item obat pertahun (5,53 kali); tertundanya pembayaran

oleh rumah sakit terhadap waktu yang telah disepakati (0,29%); Distribusi,

Inventory Turn over Ratio ( 3,53); Penggunaan, jumlah item tiap lembar resep

(4,07 dan 8,23); resep dengan nama generik ( 40,13% dan 31, 24 %); resep

yang tidak terlayani (7,8% dan 4,6%).

2. Hasil yang sesuai standar pada tahap: 1) Pengadaan, persentase modal / dana

yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan (100%); frekuensi

kesalahan faktur obat; 2). Distribusi, kecocokan antara fisik obat dan kartu

stock (100 %); obat kadaluarsa dan rusak (0,00003%); tingkat ketersediaan

obat (15 bulan); 3) Waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke

tangan pasien resep non racikan pada pasien rawat jalan adalah 28,15 menit,

sedangkan untuk resep racikan pada adalah 53, 60.

90
91

B. Saran

1. Saran bagi direktur RSUD Ungaran Semarang Provinsi Jawa Tengah

a. Diharapkan untuk mengoptimalkan fungsi Panitia Farmasi dan Terapi

didalam mengelola isu kebijakan obat dan pengobatan di RSUD Ungaran

dengan memprioritaskan revisi terhadap formularium

b. Diharapkan untuk dilakukan pendekatan manajerial didalam mendukung

pengelolaan obat yang efektif dan efisien di RSUD Ungaran

c. Melibatkan pengelola obat di instalasi farmasi secara aktif didalam

perencanaan dan pembahasan anggaran atau penggunaan dana pengelolaan

obat di RSUD Ungaran

2. Saran bagi pengelola Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Provinsi Jawa Tengah

a. Diharapkan untuk mengoptimalkan teknologi sistem informasi

manajemen yang tersedia untuk evaluasi pengelolaan obat secara berkala

berdasarkan indikator yang ditetapkan, sehingga dapat dilakukan langkah-

langkah peningkatan atau perbaikan efisiensi pengelolaan obat di RSUD

Ungaran.

b. Diharapkan terlibat aktif didalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk

mengelola isu – isu tahapan pengelolaan obat di RSUD Ungaran

c. Meningkatkan fungsi pengawasan dan pengendalian pengelolaan obat di

RSUD Ungaran

3. Saran bagi peneliti lain

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi pengelolaan dan ketersediaan obat di RSUD Ungaran


92

b. Perlu dilakukan penelitian kontribusi Instalasi Farmasi terhadap

pendapatan RSUD Ungaran

c. Perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan intervensi untuk

peningkatan efisiensi pada setiap tahapan pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi RSUD Ungaran.


BAB VI

RINGKASAN

Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran sangat strategis dalam

mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga rumah sakit

dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, sesuai dengan standar

yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. RSUD

Ungaran merupakan rumah sakit tipe C pendidikan dan ditetapkan menjadi

rumah sakit rujukan untuk wilayah kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah

yang pengelolaannya oleh pemerintah Kabupaten Semarang berdasarkan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD).

Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan rumah sakit yaitu

instalasi farmasi. Instalasi Farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan obat di

rumah sakit. Tujuan dari pengelolaan obat yaitu untuk menjamin tersedianya obat

dengan mutu baik, dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan. Adapun

permasalahan pengelolaan obat di RSUD Ungaran yaitu, rendahnya tingkatan

ketersediaan obat, banyak item obat yang tidak terdapat pada formularium rumah

sakit dan Fornas II, sedikitnya jumlah item obat yang tercantumdalam e-

katalog dan sedikitnya jumlah item obat FORNAS II yang tercantum dalam resep,

belum maksimal fungsi Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) di dalam

mengembangkan kebijakan obat, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian

evaluasi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi

93
94

tahapan seleksi, perencaan dan pengadaan, distribusi serta penggunaan. Hasil dari

setiap tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran adalah:

Tahap seleksi dilakukan pengukuran indikator persentase kesesuaian

jumlah item obat yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran dengan

Formularium rumah sakit dan FORNAS II sebesar 66,85% dan 41,08 % masih

dibawah nilai standar, berdasarkan permenkes no.12 tahun 2012 tentang akreditasi

rumah sakit disebutkan bahwa indikator standar ketersediaan obat berdasarkan

formularium adalah 80 % dan kepmenkes no.137 tahun 2016 tentang perubahan

formularium nasional disebutkan bahwa penggunaan obat untuk pasien JKN

harus sesuai dengan FORNAS.

Tahap perencanaan dan pengadaan obat yaitu untuk menentukan jumlah dan

periode pengadaan. Indikator perencanaan dan pengadaan diukur dengan beberapa

indikator yaitu: 1) Persentase dana yang tersedia dengan yang dibutuhkan

periode tahun 2016 sebesar 100 % hasil ini sesuai dengan nilai indikator oleh

(Pudjaningsih 1996) sebesar 100%; 2) Persentase alokasi dana pengadaan obat

sebesar 25,83% menunjukkan belum sesuai dengan nilai standar WHO (1993),

dimana anggaran obat berkisar 30-40%; 3) Persentase kesesuaian antara

perencanaan dengan kenyataan pengadaan diperoleh hasil 149,58 % melebihi

standar yang ditetapkan WHO (1993) yaitu 100 %; 4) Frekuensi pengadaan tiap

item obat dimana rata-rata frekuensi pengadaan tiap item obat secar kenyataan

(FK) sebanyak 5,53 kali/tahun, sedangkan rata-rata frekuensi pengadaan item obat

secara EOQ (FQ) sebesar 6 kali/tahun. Rata-rata frekuensi pengadaan item obat

belum sesuai dengan nilai standar, masuk dalam kategori frekuensi rendah. Nilai
95

indikator Pudjaningsih (1996) yaitu frekuensi rendah (<12 kali/tahun), frekuensi

sedang (12-14 kali/tahun) dan frekuensi tinggi (>24 kali/tahun); 5) Pada

indikator frekuensi tertundanya pembayaran rumah sakit diperoleh persentase

sebesar 0,29 % belum sesuai indikator bila dibandingkan dengan indikator

(Pudjaningsih, 1996) .

Tahap Distribusi diukur dengan cara sebagai berikut: 1) Persentase

kecocokan antar fisik obat dengan kartu stok obat sebesar 100%, sesuai nilai

indikator Pudjaningsih (100%); 2) Rata-rata tingkat ketersediaan obat sebesar 15

bulan sesuai dengan nilai standar Depkes 2008 (12-18 bulan); 3) Persentase obat

kadaluarsa dan rusak sebesar 0,00003 % dibawah nilai indikator Pudjaningsih

(1996) sebesar 0%; 4) Indikator Inventory Turn Over Ratio diperoleh hasil

3,53 kali / tahun belum sesuai dengan nilai indikator Pudjaningsih (1996) yaitu

10-23 kali/tahun.

Tahap penggunaan diukur dengan beberapa indikator yaitu: 1) Rata-rata

jumlah item obat setiap lembar resep pada RSUD Ungaran sebanyak 4,07 item

untuk rawat jalan dan 8, 23 item untuk rawat inap. Nilai ini tidak sesuai nilai

standar WHO 1993 (1,3-2,2 item); 2) Indikator persentase resep obat dengan

nama generik sebesar 40,13% untuk rawat jalan dan 31,24 untuk rawat inap, tidak

sesuai dengan nilai standar WHO 1993 (82,1%); 3) Rata-rata waktu yang

digunakan untuk melayani resep sampai ketangan pasien adalah 28,15 menit

untuk resep non racikan dan 53,60 menit untuk resep racikan, sesuai standar yang

ditetapkan Depkes (2008) yaitu <30 menit untuk resep non racikan dan <60

menit untuk resep racikan; 4) Indikator persentase resep yang tidak dilayani
96

sebesar 7,8% untuk rawat jalan dan 4,6 % untuk rawat inap, dibawah nilai

indikator (Pudjaningsih 1996) yaitu 0% sehingga hasil penelitian dapat

dikatan belum efisien.

Hasil penelitian menunjukan masih terdapat permasalahan pada setiap

tahap pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yaitu tahap seleksi,

perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan sehingga perlu dilakukan

perbaikan dan peningkatan pengelolaan obat untuk mencapai indikator yang lebih

efisien dan berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA

Anief, M.,2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University


Press,Yogyakarta.

Anitawati, E., Fudholi, A.,Sumarni., 2012, Analisa Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kualitas Pelayanan Farmasi Di Apotik, Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.95,101, Vol.2, No.2.

Aprianti, A., Gandjar, I G., Satibi., 2011, Evaluasi Pengadaan Dan Ketersediaan
Obat Di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2006 – 2008, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011, Hlm.22, Vol. 1, No. 1

Armen. F & Aswar. V;2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit.
Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Depkes RI., 2007, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Daerah Kepulauan, Direktoral jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI.,2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah


Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor:1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2008, Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit.


Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58


tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depkes RI., 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:34/Menkes/Permenkes/


2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Saki.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Dewi, D.A.P., Satibi, Puspandari., 2015, Analisis Biaya Obat Pada Era JKN dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi di Fasilitas Penunjang Kesehatan
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi,
2015,Vol.5 No.4.
98

Ercis., Widodo, G. P., 2013, Analisis Pengendalian Obat Sitostatik dengan


Metode OEQ dan ROP, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 2013,
Vol.3 No.3.

Fakhriadi, A., Marchaban., Pudjaningsih, D., 2011, Analisis Pengelolaan Obat Di


Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung Tahun
2006,2007 Dan 2008 , Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Juni
2011, Vol. 1, No. 2

Febriawati, H.,2013, Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit, Gosyen


Publishing, Yogyakarta.

Fedrini, S.,Analisis Sistem Formularium Rumah Sakit St.Elisabeth Bekasi, Jurnal


Administrasi Rumah Sakit Indonesia,2014, Vol. 1, No. 2

Fitaloka,D.S.,2014, Evaluasi pengelolaan obat di Intalasi Farmasi RSUD


Lamaddukeleng Sengkang Sulawesi Selatan Tahun 2013, Tesis,
Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Griffin, W.R., 2004. Manajemen, Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Herlambang, S, Murwani, A., 2012, Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit,


Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Irwan., 2014, Analisis Pengelolaan Obat Jamkesmas Di Instalasi Farmasi Rumah


Sakit Umum Daerah Prof. W. Z. Johannes Kupang , Tesis, Manajemen
Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Kencanasari, T., Fudholi, A., Satibi., 2012, Evaluasi Pengelolaan Obat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Cilacap Tahun 2008,2009 dan 2010, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Juni 2012, Hlm.102-107, Vol.2, No.2.

Kepmenkes, 2016., Keputusan Menteri Kesehatan Nomor.137 Tahun 2016


tentang Perubahan Formularium Nasional, Direktoral Jendral Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

Mardiati, N., Sampurno., Chairun,W., 2015, Persepsi Pasien Rawat Jalan


Terhadap Kualitas Obat Generik, Jurnal Manajemen Dan Pelayanan
Farmasi, 2015,Hlm.190, Vol. 5, No. 3

Mompewa,R.S.M.,2015,Evaluasi Pengelolaan Obat dan Strategi Perbaikan


Dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi RSUD Poso Sulawesi
Tengah, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,
Surakarta

Nadzam, D.M., 1991, Development of Medication Use of Indicators, by The Joint


Commision on Accreditation of Health Care Organizations, American
99

Society of Hospital Pharmacist, Inc, All Right Reserved 002-


9298/91/0901-1925.

Permenkes, 2014., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .63


Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-
Catalogue), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58


Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014a., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58


Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit,
Direktoral Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35


tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2014b., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.35


tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Direktoral
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes, 2016., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 34/


Menkes / Permenkes /2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit , Direktoral Jendral Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

Permenkes,2012., Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor .12


Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Prabowo, A., 2012, Analisis Kebijakan Penggunaan Obat Generik Di Indonesia


Serta Dampaknya Pada Biaya Belanja Obat Masyarakat, Jurnal Ilmiah
ITS, September 2012, Vol.1 No.1

Pratiwi, F., Dwi Prahasto, I., Budiarti, E., Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan
Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Des 2011, Hlm.237-241, Vol.1, No.4
100

Pudjaningsih, D., 2006, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di


Instalasi Farmasi Rumah Sakit [Tesis], Fakultas Kedokteran, Program
Pendidikan Pascasarjana, Magister Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Gadjah Mada, Yogjakarta.

Purwidyaningrum, I., Hakim, L.,Pujitami,S .W., 2012, Evaluasi Efisiensi


Distribusi Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Jurnal
Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2012,Hlm.11, Vol. 2, No. 1

Putri, R., 2015, Evaluasi Pengelolaan Obat Di Era Jaminan Kesehatan Nasional
Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember Tahun
2014, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi,
Surakarta

Quick, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R., O’Connor, R. W., Hogerzeil, H. V.,
Dukes, M. N. G., and Garnet, A., 2012, Managing Drug Supply: The
Selection, procurement, distribution, and use of pharmaceutical in
hospital, 2nd, Kumarin Press Inc, United State of America.

Ranowijaya, 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Obat


di Era JKN pada RSUD La Galigo Luwo Timur Sulawesi Selatan, Tesis,
Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Universitas Setia Budi, Surakarta

Razak, A., Pamudji, G., Harsono, M., 2012, Analisis Efisiensi Pengelolaan Obat
Pada Tahap Distribusi dan Penggunaan di Puskesmas, Jurnal Manajemen
dan Pelayanan Farmasi, September 2012, Hlm.186-194, Vol.2, No.3.

Sasongko, H.,Octadevi, O. M.,2016, Gambaran Pengelolaan Obat pada Indikator


Procurement di RSUD Sukoharjo Jawa Tengah, Jurnal of Pharmaceutical
Science and Clinical Research,2016, Hlm.21-28

Satibi, 2015, Manajemen Obat di Rumah Sakit, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Satrya, D. A. P., Satibi., Puspandari, D. A., Analisis Biaya Obat Pada Era JKN
dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Di Fasilitas Penunjang
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Manajemen Dan
Pelayanan Farmasi, 2015, Hlm.291, Vol. 5 No .4

Schermerhorn, Jr., 2001, Management, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Andy,


Yogyakarta.

Siregar, C.J.P, Amalia, L.,2004., Farmasi Rumah Sakit Teori dan


Terapan,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Soetardi P, 2014, Analisis Lean Six Sigma Perbekalan Farmasi Di Gudang


Farmasi RS PMI Bogor 2013, Jurnal Administrasi Rumah Sakit
Indonesia,2014, Vol .1, No. 2
101

Sudarmono, C.A., Purnomo, A., Sudjaswadi, R., Analisis Penggunaan Obat Pada
Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman periode
Oktober 2008,Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2011,
Hlm.24,28, Vol. 1, No .1

Trisnawati, K., Sumarni., Fudholi, A., 2015, Analisis Kepuasan Pasien Rawat
Jalan PNS Pada Masa Pelaksanaan ASKES dan JKN, Jurnal Manajemen
Dan Pelayanan Farmasi, Maret 2015,Hlm.33, Vol. 5, No. 1

WHO. 1993. How to Investigate Drug Use In Health Facillities, Selected Drug
Use Indicator, Action Program on Essential Drug, WHO, Geneve.

Zainudin, A.,2013, Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Dengan


Pendekatan Balance ScoreCard, Tesis, Manajemen Farmasi Rumah Sakit,
Universitas Setia Budi, Surakarta.
102

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian


103

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian


104

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

a. Wawancara akan dilakukan pada delapan orang yaitu : Direktur RSUD


Ungaran, Kepala Pelayanan Penunjang Medis, bagian keuangan, bagian
perencanaan dan pengadaan, Kepala Instalasi Farmasi, Kepala bagian gudang
dan petugas distribusi obat dan Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi. Setiap
wawancara sama pada pembukaan dan penutupnya, perbedaan hanya pada
materi wawancara.

b. Tatacara Wawancara

1. Memperkenalkan diri pada responden, mengemukakan maksud dan tujuan


secara singkat, meminta persetujuan atau kesediaan, dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan responden.

2. Menjelaskan bahwa jawaban tidak dinilai benar atau salah, karena


wawancara yang dilakukan hanya untuk kepentingan penelitian saja.

3. Semua hasil pendapat, saran, komentar, pengalaman akan dijamin


kerahasiaannya.

4. Meminta izin kepada responden bahwa selama wawancara berlangsung


akan direkam dengan menggunakan alat perekam untuk membantu
melengkapi catatan pewawancara (pertanyaan tidak perlu urut, tergantung
situasi dan arah pembicaraan).

5. Melakukan wawancara sesuai isi pedoman wawancara yang telah disusun


dan tidak mengganggu waktu responden serta perlu menjaga agar tidak
terjadi konflik yang mungkin terjadi akibat sentiment pribadi.

6. Mengakhiri wawancara, mengucapkan terima kasih dan mohon diri.

c. Materi Wawancara

1. Direktur RSUD

a) Bagaimana kebijakan pemerintah daerah tentang pengadaan obat-


obatan untuk rumah sakit BLUD?

b) Pertimbangan apa yang digunakan dalam pemilihan metode pengadaan


obat?

c) Kesulitan apa yang dihadapi dalam proses pengadaan obat?


105

d) Bagaimana penetapan panitia/perugas pengadaan obat?

e) Bagaimana ketersediaan obat di rumah sakit ini?

f) Langkah apa yang dilakukan rumah sakit apabila terjadi kekosongan

obat?
g) Sejauh mana keterlibatan IFRS dalam pengadaan obat di rumah sakit?

h) Bagaimana struktur organisasi di rumah sakit ini?

2. Kepala Pelayanan Penunjang Medis

a) Bagaimana program pengembangan staf di IFRS?

b) Seperti apa program pengembangan staf di IFRS dilakukan?

c) Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan program pengembangan


staf di IFRS?

3. Bagian Keuangan

a) Bagaimana proses pengajuan anggaran pengadaan obat dilakukan?

b) Apakah besarnya anggaran untuk pengadaan obat yang diajukan selalu


disetujui?

c) Upaya apakah yang dilakukan jika anggaran yang tersedia tidak


mencukupi?

d) Apakah anggaran yang ada terpenuhi untuk pengadaan obat di IFRS?

4. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengadaan Rumah Sakit

a) Bagaimana proses perencanaan anggaran pengadaan obat?

b) Metode apa yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengadaan


obat?

c) Apakah mengalami kesulitan dalam pengajuan anggaran pengadaan


obat yang cukup besar?
106

d) Siapa yang paling berperan dalam penentuan besarnya anggaran yang


akan direncanakan?

e) Dasar hukum apa yang wajib diperhatikan dalam proses pengadaan


obat?

f) Kapan proses pengadaan obat dengan tender dimulai dilakukan?

g) Apakah yang dapat dilakukan oleh rumah sakit bila ada kebutuhaan
mendesak sedangkan RAPBD belum disahkan?

h) Apabila terjadi kekosongan barang bagaimana cara mengatasinya?

5. Kepala Instalasi Farmasi

a) Bagaimana struktur organisasi Instalasi Farmasi?

b) Bagaimana pembagian tugas dan pengaturan kerja staf?

c) Bagaimana sistem seleksi, perencanaan dan pengadaan obat yang


dilakukan?

d) Apakah anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten


Semarang sudah mencukupi setiap tahunnya?

e) Apakah terdapat standar operasional prosedur (SOP) untuk farmasi


seperti perencanaan dan pengadaan, pendistribusian, penyimpanan dan
penggunaan obat?

f) Apakah terdapat kendala dalam menerapkan standar SOP tentang


kefarmasian?

g) Bagaimana sistem pendistribusian / penyimpanan obat dan cara


mengatasinya?

h) Bagaimana upaya untuk peningkatan pelayanan resep obat generik?

i) Bagaimana upaya untuk meningkatkan pelayanan di apotek?

j) Apakah pengadaan obat selama ini telah mencapai sasaran yang


ditetapkan yaitu tercapainya ketersediaan obat yang cukup?

k) Apabila terjadi kekosongan obat bagaimana cara mengatasinya?

l) Upaya apa saja untuk meningkatkan pelayanan IFRS?


107

m) Apakah terdapat obat kadaluwarsa atau rusak?

n) Bagaimana cara pengelolaan obat kadaluwarsa atau rusak?

6. Kepala Bagian Gudang

a) Bagaimana pola penerimaan obat di gudang?

b) Bagaimana pengaruh proses pengadaan obat terhadap beban kerja


petugas gudang?

c) Bagaimana sistem penyimpanan obat di gudang?

d) Bagaimana pola permintaan obat di gudang?

e) Bagaimana cara pendistribusian obat ke unit pelayanan?

f) Bagaimana cara mengatasi jika terjadi kekosongan obat tertentu?

g) Bagaimana cara mencegah agar obat tidak hilang atau rusak?

h) Bagaimana sistem pelaporan dan pencatatan di gudang?

i) Apa yang dilakukan apabila kapasitas gudang tidak mencukupi dalam


menampung obat hasil pengadaan tahun berjalan?

j) Apakah kondisi gudang farmasi sudah memenuhi syarat untuk


menyimpan obat?

k) Apa saja fasilitas yang dimiliki gudang farmasi apakah sudah


mencukupi?

l) Bagaimana peran gudang farmasi dalam perencanaan obat?

7. Petugas Distribusi Obat

a) Bagaimana cara pendistribusian obat ke bangsal/unit/pasien?

b) Bagaimana sistem pelayanannya?

c) Apa tindakan yang dilakukan jika obat yang tertulis di resep tidak
tersedia atau habis?
Lampiran 4. Daftar Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
1 Abu (Biosave) injeksi ** 37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi **
2 acarbose 50 Mg tablet ** 38 Aminosteril infant 6 %
3 Acetosal 100 mg tab* * *** 39 Amiparen Infus softbag *
4 Acran 150 Mg tab * 40 Amitriptylin 25 mg tablet * **
5 acyclovir 200 mg tablet 41 Amlodipin 10 mg tablet* ** ***
6 acyclovir 5 Gram krim * ** 42 Amlodipin 5 mg tablet* ** ***
7 acyclovir 400 mg tablet* ** *** 43 Amoxan 500 mg kapsul
8 Adalat oros 30 mg tab * 44 Amoxan dry sirup
9 ALA 600 kaplet 45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml Dry syrup ** ***
10 Albapure 20 % 100 Ml 46 amoxycillin 500 Mg tablet * ** ***
11 Albendazol 400 Mg tablet* * ** *** 47 amoxycillin injeksi 1 gr * **
12 Albothyl Concetration 10 Ml Ampisilin Serb injeksi 1000
48
13 Albothyl Concetration 5 Ml * Mg/Vial * **
14 Albothyl ovula 49 Anadex tablet *
15 Alernitis Tablet * 50 Anadium Kaplet *
16 alinamin f injeksi 51 Analsik Kapsul *
17 Alkohol 70 % ** *** 52 Analtram Kaplet *
18 Alkohol 95 % 53 Anemolat 1 Mg *
19 Alkohol 96 % ** 54 Antalgin 500 mg tab** *
20 Alkohol swab om* ** *** 55 Antasida DOEN syrup **
21 Alopurinol 100 Mg tablet* ** *** 56 Antasida DOEN tablet **
22 Alpentin 100 Mg Tablet* * 57 Antihemoroid, Kombinasi: **
23 Alprazolam 0,25 Mg tablet * ** 58 Antrain injeksi
24 Alprazolam 0,5 Mg tablet ** 59 Anxibloc Tablet *
25 Alprazolam 1 mg tablet ** 60 Apyalis 10 ml Drops
26 Amadiab-1 Tablet * 61 Apyalis 100 ml Sirup *
27 Amadiab-2 Tablet * 62 Aqua bidest 1000 ml
28 Ambroxol Sirup * ** 63 aqua pro injeksi 25 ml* ** ***
29 Ambroxol tablet * ** 64 Aquasonic jelly
30 Amdixal 5 mg tablet 65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi* ***
31 Amikasin injeksi 250 mg * ** *** 66 Arkine 2 mg tablet
32 Amino fluid-l 500 ml * 67 Asam Folat tablet 1 Mg **
33 aminoleban soft bag *** 68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg **
34 Aminopalbutamoillin ** 69 Asam Salisilat * **
35 Aminophyllin 150 mg tablet *** Asam Traneksamat injeksi 250

108
70
36 Aminophyllin 200 mg tablet* ** *** Mg/Ml **
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
Asam Traneksamat injeksi 500 107 Canderin 8 Mg *
71
Mg/Ml ** 108 Candesartan 16 Mg tablet **
72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg ** 109 Candesartan 8 Mg tablet * **
73 Aseptanios HP 50 Sol 110 Captopril 12,5 mg **
74 Asering Infus * 111 Captopril 25 mg ** ***
75 Asetazolamid 250 tablet ** 112 Carbamazepin 200 Mg tablet **
76 Aspilet Chew Tablet** * 113 Carsive E Injeksi *
77 Asvex tablet * 114 Catapres 0,15 Mg Injeksi *
78 Atapulgit ** 115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi * **
Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml 116 Cedocard 5 mg tablet
79
(I.V./I.M./S.K.) * ** *** 117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml ** ***
80 avamys spray *** 118 Cefadroxyl 500 mg kapsul **
81 Azitromisin 500 Mg * ** 119 Cefat 500 Mg Tablet *
82 Bactoderm Krim 10 gram * 120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial * **
83 Bamgetol 200mg tablet 121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml ** ***
84 Baquinor Forte Kapsul * 122 Cefila Dry Sirup *
85 Batugin Elixir 300 ml 123 Cefila 100 mg tablet *
86 Bedak Salisil ** 124 cefixime 100 mg kapsul **
87 berotect 100 mdi spray * 125 Cefixime 100 mg tablet **
88 Betadine gargle 190 ml 126 Cefixime sirup ** ***
89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet * ** Cefoperazon Serb injeksi 1.000
127
90 betametason 0,1% 5 gram krim ** Mg/Vial ** ***
91 Betazon - N Krim** * 128 Cefotaxim 1 gram injeksi **
92 Bioplacenton Jelly** * 129 Cefpirome injeksi **
93 Biostrom sirup Ceftazidime Serb injeksi 1.000
130
94 Bisoprolol 5 mg tablet ** Mg/Vial **
95 Bledstop Injeksi * Ceftriakson Serb injeksi 1.000
131
96 borax glyserin 10 ml solution ** Mg/Vial **
97 brainact 250 mg injeksi 132 Cefxon Injeksi
98 Bufect forte sirup 133 Cendo Asthenof 5ml
99 Bupivakain spinal heavy injeksi* ** *** 134 Cendo Augentonic TM MD 5 ml
100 Buranazin cream 35 gram *** 135 Cendo Carpin 2% TM
101 Cal-95 tablet 136 Cendo Catarlent 5 ml TM
102 Calcium Lactate 500 Mg tablet * ** *** 137 Cendo Cenfresh TM MD
103 Caldece Tablet * 138 cendo conver TM
104 Calos Tablet * 139 Cendo Efrisel TM
105 Calsium gluconas injeksi ** 140 Cendo Fenicol SM

109
106 Canderin 16 Mg * 141 Cendo Fenicol TM
142 Cendo Floxa 0,5 mg MD *
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
143 Cendo Fluorescein TM Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml
180
144 Cendo Gentamisin SM infus
145 Cendo Gentamycin TM * 181 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg **
146 Cendo Hervis SM 182 Ciprofloxacin 100 cc infus ** ***
147 Cendo lubrican 0,6 MD 183 Citicholin 1000 mg tablet * **
148 Cendo Lyters TM *** 184 Citicholin 250 mg injeksi **
149 Cendo Mycos SM 185 Citicholin 500 mg tablet * **
150 Cendo Mycos TM 186 Claneksi Kapsul *
151 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 187 Clindamycin 150 mg kapsul **
152 Cendo Pantocain 2%TM 188 Clindamycin 300 mg tablet **
153 Cendo Polydex TM 189 Clobazam 10 mg tablet **
154 Cendo Polygran SM * 190 Clonidine 0,15 mg tab **
155 Cendo Polygran TM * 191 Clopidogrel tablet **
156 Cendo Polynel 5 ml TM 192 clopisan
157 Cendo Polynel SM 193 Clorilex 100 mg *
158 Cendo Timolol 0,5% tm 194 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ ** ***
159 Cendo Tobros TM 195 Clorpromazin 25 mg tablet/CPZ ** ***
160 Cendo Tobroson TM MD 196 Clozapin 25 Mg tablet **
161 Cendo Tropin 1 % TM 197 Clozapin100 Mg tablet ** ***
162 Cendo Ulcori TM MD * 198 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet * **
163 Cendo Vasacon TM * 199 Cobazim 1000 mg kapsul * **
164 Cendo Vital Tablet * 200 Codein 10 Mg tablet **
165 Cendo Vitrolenta TM 201 Codein 20 Mg tablet ** ***
166 Cendo Xitrol SM 202 Colcancetine injeksi
167 Cendo Xitrol TM MD 203 Colcancetine syrup
168 Cephalexin 500 mg kapsul ** 204 Concor 2, 5 Mg tab tab * ***
169 Ceptik kapsul 205 Concor 5 Mg tab *
170 Ceptik sirup * 206 Cotrimoksaxol 60 ml suspensi **
171 Cernevit injeksi * 207 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) **
172 Cetirizine 10 mg kapsul ** *** 208 Cravit Tablet
173 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup ** *** 209 Cravox Tablet *
174 Chlor ethyl water ** 210 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet * ** ***
175 Chloramex injeksi 211 Curcuma 200 mg tablet
176 Chloramphenicol 250 mg kapsul ** 212 Cycloprogynova tablet *
177 Chloramphenicol Kaps 500 Mg ** 213 Cytotec Tablet *
Chloramphenicol Suspensi 125 214 Dactarin diapers
178
Mg/5ml ** 215 Daryantulle

110
179 Cholestat 216 Deculin 15 mg tab
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
217 Deculin 30 mg tab 255 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml **
218 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml ** *** 256 Enatin Kapsul *
219 Deksametason 0,5 mg tablet ** 257 Enystn 12 ml *
220 Denomix cream 10 gram * 258 Eperisone Hcl
221 Depakote 250 mg Tablet 259 Epinefrin (Adrenalin) injeksi ** ***
222 Depakote ER 500 mg Tablet 260 Eprex 2000 IU injeksi
223 Dermanios scrub chlorhexidine 261 Ergotika Tablet 4,5 Mg *
224 Desoximetason 0,25% krim 15 gram *** 262 Erysanbe 200 Mg Tablet *
225 Dexketoprofen 25 mg injeksi * ** 263 Erysanbe Sirup
226 Dexketoprofen 25 mg tablet * ** 264 Erythromysin 250 mg tablet **
227 Dextrose 10 % infus * ** 265 Erythromysin 500 Mg kapsul **
228 Dextrose 40 % 25 ml per botol * ** 266 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml ** ***
229 Dextrose 5 % infus * ** 267 Etambutol 500 Mg tablet **
230 Diagit tablet * 268 Etambutol 250 mg tablet **
231 Diazepam 2 mg tablet ** *** 269 Etil Klorida Semprot 100 Ml **
232 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi * 270 Euthyrox 100 mcg Tablet *
233 Difenhidramin injeksi ** 271 Extrace 200 mg Injeksi *
234 Digoksin 0,25 mg tablet ** *** 272 Eyevit Tablet *
235 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) * 273 Fargoxin Injeksi * ***
236 Diltiazem 30 mg tablet ** 274 Fargoxin Tablet *
237 Diltiazem Hcl 30 mg tablet ** 275 Farmabes tablet
238 Dimenhydrinate 50 mg tablet ** 276 Farmacrol forte suspensi
239 Disolf Ec 450 Mg * 277 Farmacrol forte tablet
240 dobuject injeksi 278 Farsorbid 5 mg Injeksi *
241 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) * *** 279 Farsorbid 5 mg Tablet *
242 Doksisiklin 100mg kapsul ** 280 Fasorbid 10 mg injeksi ***
243 doloscaneuron tablet 281 Fasorbid 5 mg tablet
244 Domperidon 5mg/ml drops ** 282 Fenistil drops 1 mg *
245 Domperidon susp 5 mg/5 ml ** *** 283 Fenofibrat 300 mg **
246 Domperidon10 mg tablet ** *** 284 Fenofibrate 100 mg tablet **
247 Dopamed 250 Mg tab * *** 285 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) **
248 Dulcolax 10 mg Suppositoria * ** 286 Ferlin Drops *
249 Dulcolax 5 mg Suppositoria ** 287 Ferlin Sirup *
250 Dulcolax 5 mg Tablet * ** 288 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg **
251 Duviral 289 Fimahes infus
252 EAS pfrimmer infus * 290 Flamar TM
253 Ecodine 1 liter OM * *** 291 Flamicort 40 mg Injeksi ***

111
254 Efavirenz * 292 Flixotide nebules ***
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
293 Fluconazole 150 mg tablet * ** *** 330 Gliserin cair/ml **
294 Flunarizine 10 mg tablet * ** 331 Glucobay 50 mg Tablet *
295 Flunarizine 5 mg tablet ** 332 Glucosamin MPL 500 mg
296 Folavit 400 mcg tablet 333 Haloperidol 0, 5 mg tablet **
297 Foransi 10 Mg tab * 334 Haloperidol 5 mg tablet **
298 formalin ** 335 Haloperidol 1, 5 mg tablet **
299 Frego 10 mg Tablet * 336 Heksakiorofen
300 Frego 5 mg Tablet 337 Hemapo 3000 IU Injeksi * ***
301 Fresofol 1 % injeksi *** 338 Heptasan tablet
302 fungitrazol kapsul 339 Herbesser CD 100 Tablet *
Furosemid injeksi 10 Mg/Ml 340 Herbesser CD 200 Tablet *
303
(I.V./I.M.) ** 341 Herbesser 50 mg Injeksi * ***
304 Furosemid 40 mg tablet ** 342 Hexymer 2 mg *
305 Futrolit infus 343 Hidrogen Peroksida Cairan 3% * **
306 Fuzide 60 ml suspensi 344 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg **
307 Gabapentin 300 mg Kapsul * ** 345 Hidrokortison 1% 5 gr krim **
308 gabbril 250 mg tablet 346 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim **
309 Garam Ingris ** 347 Hidrokortison injeksi **
310 Garam Oralit, Kombinasi ** 348 Hipnoz 5mg/5ml
311 Gastrofer Injeksi 40 Mg 349 Humalog kwikpen/3 ml ***
312 Gelofusine infus *** Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3
350
313 Gemfibrozil 300 mg tablet ** Ml ***
314 Gemfibrozil 600 mg tablet ** *** 351 Human Albumin 20 % 100 Ml **
315 Genoint zalf /SK 352 Hyperhep B 0,5 *
316 Genoint SM *** 353 hyphobhac 200 mg
317 Gentamisin 0,3 % TM *** 354 Hypobhac 100 Injeksi *
318 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul ** 355 Hypobhac 25 Injeksi
319 GG 100 Mg tablet * ** 356 Hystolan tablet
320 Gigasept AF Forte 2 liter 357 Hytroz 1 Mg Tablet * **
321 Gitas Plus Tablet * 358 Hytroz 2 Mg tablet
322 Glaucon 250 mg Tablet * 359 IBS trivan injeksi
323 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet ** 360 Ibuprofen 400 Mg tablet **
324 Glicab 80 Mg * 361 Ibuprofen Sir100mg/60 ml **
325 Glikuidon tablet 30 Mg tablet ** 362 Ictyol Salep * **
326 Glimepirid tablet 1 Mg tablet ** 363 Ikalep Sirup *
327 Glimepirid tablet 2 Mg tablet ** 364 imunos sirup
328 Glimepirid tablet 3 mg tablet * ** 365 Imunos tablet

112
329 Glimepirid tablet 4 mg tablet ** 366 Inerson Cream 15 Gram
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
367 inpepsa sirup 405 Ketoprofen 100 Mg tablet * **
368 Insterhistin tab * 406 Ketoprofen 50 Mg tablet * **
369 Intermoxyl 1 gram Injeksi * 407 Ketorolac 10 mg inj **
370 Intermoxyl 500 mg Kapsul 408 Ketorolac 30 mg inj **
371 Intervask 10mg tablet 409 ketosteril tablet
372 Inviclot 5 ml Injeksi * 410 Kolkatriol forte 0,5
373 IOD Povidon 10 % 300 ml ** *** 411 Kolkatriol kapsul
374 IOD Povidon 10 % 60 ml ** 412 KSR 600 mg tablet *
375 Iopamiro 300 mg/30 ml 413 KTM 100 mg Injeksi *
376 Iopamiro 300 mg/50 ml 414 Lacedim 1 gram Inj *
377 Irbesartan 150 Mg tab ** 415 Lactor 30 mg injeksi
378 Irbesartan 300 Mg tab ** 416 Laktulosa sirup ***
379 ISDN injeksi ** 417 Lameson 125 mg Injeksi
380 Isoniazid tablet 300 Mg tablet ** 418 Lameson 16 Mg Tablet *
381 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg ** 419 Lameson 4 Mg Tablet
382 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet ** *** 420 Lamivudin 150 mg tab **
383 isosorbid injeksi 421 Lanakeloid krim
384 Isotic adretor 0,5 % TM * 422 Lanakeloid Tablet
385 isprinol sirup 423 Lansoprazol 20 mg ** ***
386 Itraconazole 100 Mg * 424 Lanturol 400 Mg Kapsul *
387 Kaen 3 B 425 Lantus solostar injeksi
388 Kalipar 300 mg Tablet * 426 Lapibal 250 Mg Kapsul *
389 Kalium Diklofenak 25 Mg * ** 427 Lapibal 500 Mg Kapsul *
390 Kalium Diklofenak 50 Mg * ** 428 Lapifed Sirup 60 ml *
391 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 429 Lapisiv Sirup 100 ml
392 Kalnex 500 mg inj 430 Lapixime Injeksi
393 Kalnex 500 mg tablet 431 Lasix 10 mg injeksi
394 Kaltrofen 100 mg Suppo * 432 laxadine emulsi
395 Kaltrofen 5mg Tablet * 433 L-Bio
396 kalxetin 10 mg tablet * 434 leparson tablet
397 Kamolas sirup * 435 Lesichol 250
398 Kamolas tablet 436 Levemir flexpen
399 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr ** 437 Levofloksasin 500 Mg tablet **
400 Kcl/Kalium klorida 25 ml ** 438 Levofloksasin infus **
401 Kendaron tablet 439 Levopar tablet ***
402 Ketekonazol 10 gram krim 2 % ** 440 Levosol Injeksi * ***
403 Ketokonazol tablet 200 Mg ** 441 Lidodex injeksi

113
404 Ketopain Injeksi * 442 Lidokain 2% injeksieksi ** ***
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
(Infiltr/P.V.) 477 mucus extractor
443 Lisinopril 10 mg tablet ** 478 Musin suspensi
444 Lodia 2 mg 479 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus **
445 Loperamide 2 Mg tablet * ** *** 480 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus **
446 Loratadin 10 Mg tablet * ** 481 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back **
447 Magnesium Sulfat injeksi 40 % ** *** 482 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg **
448 Manitol Iarutan Infus 20% ** 483 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg **
449 Matafres 0,4 ml TM Natrium Hipoklorit Cairan
484
450 Mecobalamin 250 mg kapsul * ** Konsentrat 5% **
451 Mecobalamin 500 mcg kapsul * ** 485 Nebacetin Powder *
452 Mecobalamin 500 mg injeksi * ** 486 neo smnc injeksi
453 Mefinal 500 mg Tablet * 487 Nepatic tablet
454 Mefinter 500 mg 488 Nephrolith kapsul
455 Meloxicam 15 mg tablet * ** 489 Nephrosteril 250 infus
456 Meloxicam 7, 5 mg tablet ** 490 Neurodex tab *
Meropenem Serb injeksi 1000 491 neurosanbe injeksi
457
Mg/Vial ** 492 Neurosanbe tab
458 Metformin tablet 500 Mg tablet ** *** 493 Neviral(Nevirapine 200 Mg) *
459 Methisoprinol 250 mg sirup 494 New Diatab
Methylprednisolon 125mg/ vial 495 Newspar tablet
460
injeksi ** 496 Nicardipin 10 Mg injeksi * ** ***
461 Methylprednisolon 16 mg tablet ** Nifedipin 10 mg tablet
497
462 Methylprednisolon 4 mg tablet ** *** ' ; **
463 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi ** 498 Nimotop Tablet *
464 Metilergometrin 0,125 mg tablet ** 499 Nitrogen Peroksida **
465 Metoklopramid 10 mg tablet ** 500 Nitrokaf Retard forte Kapsul
466 Metoklopramid 5 mg tablet ** 501 Nitrokaf Retard Kapsul
Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 502 Nokoba injeksi ***
467
Mg/Ml ** 503 Nolipo 500 mg Kapsul
468 Metronidazol Gel * ** 504 Nonemi tablet
469 Metronidazol tablet 500 Mg ** 505 Nopres 20 Mg *
470 Meylon Injeksi 25 Ml * 506 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi **
471 Miconazol krim 2% 10 gram ** Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9
507
472 Microlax rectal tube * widatra infus **
473 Miniaspi 80mg tablet * *** 508 Normal Salin (NS) 3 % **
Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml 509 Notritis Kapsul *
474
(I.M./S.K./I.V.) ** 510 Novomix-30 flexpen

114
475 MST Continus 10 Mg tablet * *** 511 Novorapid flexpen
476 Mucogard Suspensi 100 Ml * 512 Nucef Kapsul *
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
513 Nufirom Injeksi 1 gram Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg
549
514 Nutrivision kapsul injeksi 2 Mg/Ml (I.M.) **
515 Nystatin Drops * ** 550 Pirasetam 1200 Mg kapsul * **
516 OBH 100 ml Sirup * ** 551 Pirasetam 400 Mg * **
517 obucort swinghaler * *** 552 Pirasetam 800 Mg * **
518 Omeprazol 20 mg kapsul ** *** 553 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml * **
519 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi ** 554 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml * **
520 Ondansetron 4 mg tablet ** *** 555 Pirazinamid 500 mg tablet **
521 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* ** Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg
556
522 Ondansetron 8 mg tab ** tablet **
523 Opigran 1 Mg Injeksi 557 Pirosikam 10 Mg tablet * **
524 Opigran 3 Mg Injeksi * 558 Pk Kristal * **
525 Opilax 60 ml Sirup 559 pondex sirup
526 Opiphen 60 ml Sirup * 560 Prednison 5 mg tablet * ***
527 Opiphen 500 Mg Kapsul * 561 Pregabalin 75 Mg tablet * **
528 otopain tt 562 premaston tablet
529 Oxtercid injeksi 563 Prestin 20 Mg tablet* * ***
530 Oxtin Tablet * 564 Primadol kaplet *
531 Oxyitocin injeksi ** *** 565 Primolut N tablet *
532 Paket TB Anak * ** 566 Probenid Tablet *
533 Paket TB Dewasa * ** 567 proinfark 10 mg injeksi *
534 Pamol 125 Mg Suppo * 568 Prolacta dha for baby
535 Pamol 250 Mg Suppo 569 Prolacta dha for mother
536 Parasetamol 120mg/5ml syrup ** 570 Proliver kapsul *
537 Parasetamol 500 Mg tab ** 571 Promavit Kapsul
538 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops ** 572 Promedex tablet
Parasetamol Drips (Infus) 1000 573 Propranolol 10 mg tablet * ** ***
539
Mg/100 Ml ** 574 Propranolol 40 mg tablet ** ***
540 Pehacain Injeksi 575 Prosogan 30 mg injeksi *
541 Pehamol Infus * 576 Prostigmin injeksi * ***
542 Perifas tablet 577 Protofen supp
543 persidal 2 mg tablet * 578 Provital tablet
Petidin injeksi 50 Mg/Ml 579 Psidii Sirup 60 ml *
544
(I.M./S.K./I.V.) 2 ml ** 580 PTU 100 Mg tablet * ** ***
545 Phardex 2 Mg * 581 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml * ***
546 Phenytoin injeksi ** 582 Ranitidine injeksi * ***
547 Phenytoin Na 100 Mg kapsul ** *** 583 Ranitidine tablet * ** ***

115
Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg 584 Reco TT 10 ml
548
tablet Sal **
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
585 recormon psf 2000iu injeksi 623 solvita sirup
586 Renalyte * ** 624 Solvitron Kapsul *
587 reotal 400mg tablet 625 Solvitron Sirup *
588 reotal injeksi 626 Sotatic Injeksi
589 retivit tablet 627 Sotatic Tablet
590 Rifampisin 450 mg tablet ** 628 Spasmal tablet *
591 Rifampisin 600 mg tablet ** 629 Spiramisin tablet 500 Mg **
592 Ringer Fundin Infus * 630 Spironolakton tablet 100 Mg **
593 Ringer Laktat Infus soft bag ** 631 Spironolakton tablet 25 Mg **
594 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb ** 632 Sporetik 100 Mg kapsul *
595 Rinofer 100 mg injeksi 633 starfolat
596 Risperidone 1 Mg tab * ** 634 Steranios Solotion 2 % *
597 Risperidone 2 Mg tab * ** 635 Stesolid Injeksi 2 Ml *
598 ristonat tablet 636 Stesolid rectal 10 mg tube * ***
599 Roxemid injeksi 637 Stesolid rectal 5 mg tube * ***
600 Saccorit Tablet * 638 stolax supp
601 Salbutamol 2 mg tab ** *** Streptomisin Serb injeksi 1000
639
602 Salbutamol 4 mg tab ** *** Mg/Vial **
603 sanmol drops 640 sufitis tablet *
604 Sanmol Infus 641 Sulfa-Trimetoprim **
605 Sanmol Sirup * 642 Suprafenid 100 Mg Supp * ***
606 Sanmol Tablet 643 suprazid forte tablet
607 Sanprima tablet 644 Symbicort *
608 Scabimite Krim 10 Gram 645 Talk haichen *
609 scandonest 2 % 1,8 ml * 646 Tebokan Forte 120 mg *
610 scantaren gell 647 tebokan special *
611 Scopamin tablet * 648 Teosal tablet
612 Sedacum 5mg/5ml injeksi 649 Teranol Tablet
613 Seng oksida ** 650 tetagra - m 250 iu 1 ml injeksi *
614 Seretide 651 Tetrasiklin tablet **
615 Sevorane 250 ml * *** 652 tetraspan 6 % infus
616 Sifrol ER 0,375 mg * 653 Theophyllin 100 Mg * **
617 Simvastatin 10mg tablet ** 654 Thiamphenicol 500 Mg kapsul * **
618 Simvastatin 20mg tablet ** 655 Thiopental injeksi **
619 Sirplus Sirup * 656 Thrombo Aspilet *
620 Sojourn 657 Thrombo Gel
621 Solathim Dry Sirup * 658 Thyamicin tablet **

116
622 solvinex tablet 659 Thyorozol 5 Mg tablet *
Formularium RSUD Ungaran Fornas e- Formularium RSUD Ungaran Fornas e-
No Nama Obat No Nama Obat
2016 II catalog 2016 II catalog
660 Tramadol 50 mg kapsul ** 695 Vascon injeksi
661 Tramifen kaplet * 696 Vaselin Putih * **
662 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 697 Vastigo tablet
663 tremenza tablet 698 Ventolin inhaler * ***
664 Triacarpin 2 % ** 699 Ventolin Nebuler* * ***
665 Triamcinolon 4 mg tablet * ** 700 verapamil tab **
666 triaxitrol 5 ml tm 701 vip albumin kapsul
667 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet * 702 Vitamin B Kompleks tablet ** ***
668 trifed tablet 703 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet * **
669 Trifluoperazin 5 mg ** Vitamin B12 (cyanocobalamin)
704
670 Trifluoperazin 5 mg ** tablet 50 Mcg * **
671 Trijec 1 gram Injeksi Vitamin C (asam askorbat) 50mg
705
672 Trinatrium sitrat dihidrat tablet * ** ***
673 Trivam injeksi 706 voluven infus
674 Truvit Sirup * 707 Vometa flash Tablet
675 tutofusin infus 708 Vometa Drops *
676 tuzalos tablet 709 Vometa Sirup *
677 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* * *** 710 Wiacid tablet
678 Ulsafate(sukralfat) Sirup* * *** 711 Wiaflox 500 mg tablet
679 Ulsidex 500 Mg tablet * 712 zibramax sirup
680 Urdahex tablet * 713 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) **
681 uresix injeksi 714 Zinc pro Drop* * ***
682 Urinter kapsul 715 Zink 20 mg tablet ***
683 Urotractin kapsul 716 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* *
684 Ursodeoxycholic Acid 250 mg * ** 717 Zinnat 250 mg tablet* * ***
685 Vaksin BCG * ** 718 Zirkum kids 20 mg sirup * ***
686 Vaksin Campak * ** 295 107
687 Vaksin Hepatitis B perinatology * ** 250 item item item
688 Vaksin hepatitis B dewasa * **
689 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml * **
690 Vaksin Polio * ** Kerangan:
691 Vaksin Serum Anti Bisa Ular ** Item obat yang tidak ada di
Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) formularium RSUD Ungaran (*) 250 item
692 Item obat Fornas II (**) 295 item
1500 IU/BIOSAT * **
Item obat e-catalog (***) 107 item
693 Valsartan 160 Mg tab * **
694 Valsartan 80 Mg tablet **

117
Lampiran 5. Frekuensi pengadaan tiap item obat secara EOQ
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 461,176 46117.6 7000 8.45 28 19
2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 780 78 7000 936.95 5 2
3 Acran 150 Mg tab 2 1000 1002 500 502 4,405 440.5 7000 126.31 4 1
4 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 3,150 315 7000 90.92 2 5
5 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 549 54.9 7000 881.05 3 6
6 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 3,830 383 7000 217.15 6 2
7 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 5,922 592.2 7000 11.91 1 0
8 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 772,727 77272.7 7000 4.30 24 6
9 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 36 3.6278 7000 291.38 0 2
10 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 21,000 2100 7000 9.31 1 1
11 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 17,243 1724.3 7000 9.01 1 0
12 Alernitis Tablet 142 4000 4142 4053 89 3,647 364.7 7000 58.45 2 1
13 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 10,481 1048.1 7000 72.91 5 4
14 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 45,455 4545.5 7000 6.80 2 1
15 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 100 10 7000 15272.79 11 11
16 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 110 11 7000 6922.02 5 4
17 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 1,397 139.7 7000 664.49 7 1
18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 610 61 7000 1677.70 7 4
19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 570 57 7000 1083.64 4 2
20 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 982 98.2 7000 875.46 6 3
21 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 55 30 1,986 198.6 7000 45.99 1 0
22 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 3,553 355.3 7000 48.62 1 0
23 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 3,536 353.6 7000 129.72 3 9
24 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 171 17.1 7000 5570.17 7 16
25 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4,620 462 7000 39.31 1 0
26 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 79,200 7920 7000 19.40 11 17
27 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 64,990 6499 7000 41.33 19 11
28 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 71,100 7110 7000 13.82 7 4
29 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 3,600 360 7000 62.36 2
30 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 80 8 7000 1873.17 1
31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 3,600 360 7000 128.56 3 6
32 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 43,450 4345 7000 8.42 3 1

118
33 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 78,432 7843.2 7000 17.32 10 14
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
34 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 113 11.3 7000 2333.75 2 2
35 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 330 33 7000 6634.04 16 13
36 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 187 18.7 7000 3020.59 4 5
37 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 3,136 313.6 7000 272.72 6 11
38 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 21,642 2164.2 7000 13.70 2 1
amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup
39 26 580 606 56 550 3,699 369.9 7000 144.28 4 9
kering
40 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 272 27.2 7000 3571.98 7 6
41 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 9,000 900 7000 197.71 13 13
Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial
42 42 450 492 27 465 6,435 643.5 7000 100.58 5 7
*
43 Anadex tablet 138 1200 1338 743 595 1,500 150 7000 235.66 3 3
44 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 7,524 752.4 7000 128.98 7 7
45 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 1,150 115 7000 1184.04 10 12
46 Analtram Kaplet 613 600 1213 579 634 7,315 731.5 7000 110.15 6 1
47 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 204 20.4 7000 4334.92 6 3
48 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 149 14.9 7000 3755.57 4 3
49 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 3,804 380.4 7000 19.18 1
50 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 3167 2540 149 14.9 7000 1544.86 2 1
51 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 2,000 200 7000 166.91 2 2
52 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 8,910 891 7000 206.39 13 28
53 Anxibloc Tablet 101 11 112 107 5 1,000 100 7000 26.46 0 1
54 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 31,350 3135 7000 14.94 3 4
55 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 26,125 2612.5 7000 59.38 11 26
56 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 24,200 2420 7000 42.69 7 11
57 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 1,680 168 7000 1803.70 22 23
58 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 127 12.7 7000 9061.37 8 7
59 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 622 62.2 7000 2067.98 9 8
60 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 131 13.1 7000 3735.80 3 4
61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 270 27 7000 6143.28 12 10
62 Asam Salisilat 1521 0 1521 1518 3 166 16.6 7000 50.30 0
Asam Traneksamat injeksi 250
63 243 950 1193 269 924 7,000 700 7000 135.94 7 6
Mg/Ml
Asam Traneksamat injeksi 500
64 64 4190 4254 430 3824 3,334 333.4 7000 400.72 10 9

119
Mg/Ml
65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 1,045 104.5 7000 818.20 6 6
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
66 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 381 38.1 7000 3833.82 10 5
67 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 8,432 843.2 7000 576.71 35 40
68 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 147 14.7 7000 4301.72 5 4
69 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 816 81.6 7000 949.61 6 13
Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
70 361 600 961 127 834 1,300 130 7000 299.69 3 3
(I.V./I.M./S.K.) *
71 avamys spray 16 40 56 5 51 93,333 9333.3 7000 8.75 6 5
72 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 7,500 750 7000 174.91 9 5
73 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 59,000 5900 7000 10.78 5 4
74 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 1,881 188.1 7000 608.14 8 2
75 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 13,167 1316.7 7000 75.49 7 13
76 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 35,749 3574.9 7000 53.47 14 10
77 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 5,200 520 7000 57.08 2 4
78 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 72,900 7290 7000 15.56 8 7
79 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 17,710 1771 7000 38.45 5 14
80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 840 84 7000 2260.83 14 24
81 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 1,500 150 7000 128.17 1 3
82 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 9,867 986.7 7000 25.55 2 3
83 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 14,850 1485 7000 17.64 2 3
84 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 41,800 4180 7000 2.59 1 0
85 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 2,111 211.1 7000 932.58 14 12
86 Bledstop Injeksi 68 0 68 51 17 6,782 678.2 7000 18.73 1 0
87 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 63 7 2,500 250 7000 19.80 0 1
88 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 42,845 4284.5 7000 10.23 3 0
89 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 19,333 1933.3 7000 44.22 6 22
90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 25,344 2534.4 7000 18.51 3 2
91 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 22,135 2213.5 7000 29.00 5 8
92 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 4,180 418 7000 279.41 8 10
93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 70 7 7000 6702.84 3 5
94 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 26,125 2612.5 7000 14.27 3 8
95 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 800 80 7000 1162.25 7 8
96 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 10,436 1043.6 7000 36.44 3 1
97 Canderin 16 Mg 209 100 309 239 70 8,500 850 7000 33.95 2 2
98 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 6,000 600 7000 69.83 3 1

120
99 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 500 50 7000 4546.75 16 25
100 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 2,400 240 7000 980.18 17 8
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
101 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 125 12.5 7000 3430.10 3 2
102 Captopril 25 mg 3010 5000 8010 6811 1199 125 12.5 7000 1158.83 1 1
103 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 5565 4435 246 24.6 7000 1588.71 3 1
104 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 178,500 17850 7000 6.39 8 5
105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 0 44 31 13 30,600 3060 7000 7.71 2 0
106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 29,000 2900 7000 47.94 10 10
107 Cedocard 5 mg tablet 442 0 442 218 224 1,023 102.3 7000 175.09 1 0
108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 15,000 1500 7000 33.47 4 3
109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 1,100 110 7000 2419.30 19 12
110 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 10,084 1008.4 7000 122.90 9 9
111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 18,773 1877.3 7000 138.95 19 12
112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 27,500 2750 7000 66.44 13 12
113 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 78,375 7837.5 7000 18.95 11 20
114 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 17,243 1724.3 7000 106.92 13 13
115 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 7500 2500 590 59 7000 770.21 3 2
116 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 850 85 7000 2163.43 13 6
Cefoperazon Serb injeksi 1.000
117 22 150 172 46 126 15,818 1581.8 7000 33.39 4 6
Mg/Vial
118 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 4,452 445.2 7000 618.73 20 4
119 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 126,500 12650 7000 14.19 13 9
Ceftazidime Serb injeksi 1.000
120 37 50 87 39 48 30,780 3078 7000 14.78 3 3
Mg/Vial
121 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 198,550 19855 7000 14.52 21 10
122 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 21,368 2136.8 7000 18.81 3 2
123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 25,565 2556.5 7000 53.26 10 4
124 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 15,771 1577.1 7000 6.66 1 1
125 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 23,021 2302.1 7000 29.39 5 10
126 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 4,681 468.1 7000 109.92 4 2
127 cendo conver TM 0 8 8 4 4 13,228 1322.8 7000 6.51 1 1
128 Cendo Efrisel TM 7 0 7 5 2 15,517 1551.7 7000 4.25 0 0
129 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 22,258 2225.8 7000 9.04 1 1
130 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 31,161 3116.1 7000 4.74 1 0
131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 5,444 544.4 7000 165.96 6 6
132 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 13,228 1322.8 7000 23.46 2 11

121
133 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 37,012 3701.2 7000 18.04 5 4
134 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 28,872 2887.2 7000 25.30 5 7
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
135 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 37,595 3759.5 7000 3.86 1 0
136 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 8,242 824.2 7000 18.43 1 0
137 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 19,125 1912.5 7000 100.76 14 6
138 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 26,709 2670.9 7000 31.14 6 8
139 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 20,223 2022.3 7000 19.86 3 3
140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 38,919 3891.9 7000 7.35 2 4
141 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 13,482 1348.2 7000 12.06 1 3
142 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 5,393 539.3 7000 156.13 6 5
143 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 18,824 1882.4 7000 8.62 1 1
144 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 32,178 3217.8 7000 7.23 2 2
145 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 32,178 3217.8 7000 34.46 8 13
146 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 18,824 1882.4 7000 6.10 1 0
147 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 48,586 4858.6 7000 18.20 6 11
148 Cendo Tobros TM 70 20 90 55 35 3,892 389.2 7000 35.48 1 1
149 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 5,902 590.2 7000 127.93 5 5
150 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 12,719 1271.9 7000 9.95 1 1
151 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 3,994 399.4 7000 186.94 5 4
152 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 16,534 1653.4 7000 19.95 2 5
153 Cendo Vital Tablet 80 30 110 100 10 3,053 305.3 7000 21.41 0 1
154 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 5,825 582.5 7000 162.89 7 5
155 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 36,503 3650.3 7000 20.54 5 5
156 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 4,960 496 7000 181.65 6 6
157 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 96 54 1,315 131.5 7000 75.82 1 1
158 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 17,152 1715.2 7000 42.28 5 1
159 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 70,726 7072.6 7000 6.13 3 3
160 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 155,000 15500 7000 4.36 5 2
161 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 300 30 7000 2630.63 6 7
162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 6,745 674.5 7000 44.17 2 3
163 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 92,400 9240 7000 2.46 2 0
164 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 11,000 1100 7000 35.68 3 1
165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 266 26.6 7000 481.77 1 0
166 Cholestat 8 0 8 0 8 2,658 265.8 7000 20.53 0 0
167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 700 70 7000 3097.45 15 7
168 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 70,000 7000 7000 27.09 14 4

122
169 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 12,540 1254 7000 304.09 27 24
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
170 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 6,800 680 7000 499.10 24 29
171 Claneksi Kapsul 3 0 3 0 3 11,124 1112.4 7000 6.14 0 0
172 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 773 77.3 7000 279.07 2 4
173 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 553 55.3 7000 481.03 2 6
174 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 900 90 7000 1220.62 8 3
175 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 190 19 7000 3706.34 5 7
176 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 3,400 340 7000 966.48 23 25
177 clopisan 3 0 3 0 3 8,500 850 7000 7.03 0 0
178 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 14,421 1442.1 7000 31.00 3 0
179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 164 16.4 7000 3048.71 4 5
180 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 4,545 454.5 7000 626.59 20 8
181 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 6109 1474 5,000 500 7000 203.16 7 6
182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 4,800 480 7000 455.10 16 14
183 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 3,200 320 7000 189.29 4 8
184 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 508 50.8 7000 615.35 2 0
185 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 1,100 110 7000 505.28 4 1
186 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 9,250 925 7000 72.78 5 8
187 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 9,353 935.3 7000 3.87 0 0
188 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 678 67.8 7000 1383.76 7 10
189 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 8,173 817.3 7000 228.72 13 4
190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 2,136 213.6 7000 28.04 0 1
191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 165 16.5 7000 2147.25 3 4
192 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 38,665 3866.5 7000 28.22 8 9
193 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 33,440 3344 7000 55.62 13 10
194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 51 5.1 7000 3309.52 1 0
195 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 836 83.6 7000 1112.61 7 16
196 Cycloprogynova tablet 0 42 42 21 21 5,617 561.7 7000 22.88 1 1
197 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 22,110 2211 7000 33.29 5 3
198 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 51,500 5150 7000 19.23 7 6
199 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 9,666 966.6 7000 228.98 16 14
200 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 3,120 312 7000 613.03 14 4
201 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 4,525 452.5 7000 359.02 12 3
202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 2,184 218.4 7000 616.18 10 2
203 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 140 14 7000 2064.95 2 1

123
204 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 9,990 999 7000 29.00 2 2
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
205 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 1,750 175 7000 713.19 9 9
206 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 6,000 600 7000 437.58 19 7
207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 131 13.1 7000 8334.61 8 7
208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 12,100 1210 7000 33.67 3 4
209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 24,000 2400 7000 26.57 5 5
210 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 3,000 300 7000 1773.84 38 27
211 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 6,800 680 7000 145.55 7 9
212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 2,909 290.9 7000 204.62 4 7
213 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 5,200 520 7000 195.18 7 8
214 Diagit tablet 0 500 500 245 255 970 97 7000 191.84 1 2
215 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 114 11.4 7000 6144.77 5 3
216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 39,375 3937.5 7000 57.47 16 17
217 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 960 96 7000 807.57 6 4
218 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 130 13 7000 2624.71 2 3
219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 4,216 421.6 7000 45.74 1 0
220 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 138 13.8 7000 2631.91 3 4
221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 833 102 134 13.4 7000 326.45 0 0
222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 96 9.6 7000 2539.73 2 2
223 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 28 16 6,793 679.3 7000 18.16 1 0
224 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 126,225 12622.5 7000 2.79 3 0
225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 26,698 2669.8 7000 52.37 10 1
226 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 330 33 7000 802.23 2 1
227 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 1,159 115.9 7000 139.89 1 0
228 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 24,000 2400 7000 14.49 2 1
229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 13,800 1380 7000 52.05 5 10
230 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 404 40.4 7000 1964.79 6 3
231 Dopamed 250 Mg tab 147 500 647 441 206 869 86.9 7000 182.17 1 1
232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 5,800 580 7000 104.22 4 5
233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 5,670 567 7000 28.11 1 4
234 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 1,191 119.1 7000 421.86 4 3
235 Duviral 85 0 85 0 85 1,080 108 7000 104.97 1 0
236 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 51,260 5126 7000 29.93 11 9
237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 37,400 3740 7000 21.54 6 2
238 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 1,218 121.8 7000 283.65 2 2

124
239 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 32,395 3239.5 7000 31.11 7 17
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
240 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 1,400 140 7000 1044.03 10 9
241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 8,100 810 7000 65.60 4 1
242 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 267,750 26775 7000 12.16 23 3
243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 0 27 22 5 5,163 516.3 7000 11.64 0 0
244 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 1,515 151.5 7000 162.29 2 3
245 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 21,318 2131.8 7000 17.38 3 11
246 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 930 93 7000 208.94 1 0
247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 12,474 1247.4 7000 30.89 3 3
248 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 850 85 7000 760.34 5 7
249 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 10,000 1000 7000 77.50 6 7
250 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 4,180 418 7000 58.16 2 0
251 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 35,000 3500 7000 19.70 5 3
252 Fargoxin Tablet 1400 0 1400 1310 90 110 11 7000 338.45 0 0
253 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 205 20.5 7000 1097.58 2 0
254 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 37,000 3700 7000 10.11 3 1
255 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 800 80 7000 373.70 2 1
256 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 31,343 3134.3 7000 14.64 3 0
257 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 0 1935 1608 327 100 10 7000 676.61 0 0
258 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 60,000 6000 7000 35.92 15 9
259 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 100 10 7000 1449.14 1 0
260 Fenistil drops 1 mg 1 0 1 0 1 49,060 4906 7000 1.69 1 0
261 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 1,185 118.5 7000 917.87 8 10
262 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 1,075 107.5 7000 598.45 5 5
263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 44,000 4400 7000 61.01 19 10
264 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 28,710 2871 7000 23.27 5 13
265 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 29,000 2900 7000 15.22 3 6
266 Fimahes infus 8 100 108 0 108 80,000 8000 7000 13.75 8 5
267 Flamar TM 3 5 8 3 5 35,530 3553 7000 4.44 1 1
268 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 64,955 6495.5 7000 15.19 7 5
269 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 14,500 1450 7000 227.70 24 6
270 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 22,000 2200 7000 17.48 3 1
271 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 3,150 315 7000 527.80 12 3
272 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 2,000 200 7000 1022.64 15 9
273 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 784 78.4 7000 265.92 1 1

125
274 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 419 41.9 7000 472.44 1 0
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
275 formalin tablet 4100 400 4500 4100 400 893 89.3 7000 250.42 2 1
276 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 7,733 773.3 7000 95.52 5 2
277 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 5,748 574.8 7000 188.12 8 6
278 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 11,649 1164.9 7000 55.36 5 5
279 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 17,917 1791.7 7000 19.96 3 2
Furosemid injeksi 10 Mg/Ml
280 2000 5000 7000 2927 4073 1,829 182.9 7000 558.36 7 5
(I.V./I.M.)
281 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 101 10.1 7000 6905.80 5 6
282 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 35,000 3500 7000 28.77 7 10
283 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 4,125 412.5 7000 863.73 25 24
284 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 4,107 410.7 7000 26.76 1 0
285 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 99 9.9 7000 2357.45 2 2
286 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 608 60.8 7000 196.10 1 1
287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 76,482 7648.2 7000 37.52 20 16
288 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 71,999 7199.9 7000 8.82 5 3
289 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 289 28.9 7000 1922.67 4 3
290 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 679 67.9 7000 65.80 0 0
291 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 4,070 407 7000 77.59 2 1
292 Genoint SM 49 0 49 0 49 2,599 259.9 7000 51.38 1 0
293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 3,399 339.9 7000 392.43 10 7
294 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 3944 931 27 2.7 7000 2197.14 0 0
295 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 0 1000 849 151 696 69.6 7000 174.28 1 0
296 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 4,875 487.5 7000 265.20 9 20
297 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 3,867 386.7 7000 169.76 5 7
298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 14017 905 56 5.6 7000 1504.16 1 0
299 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 242 24.2 7000 503.95 1 0
300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 947 94.7 7000 560.36 4 4
301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 750 75 7000 1743.15 9 3
302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 3941 1847 490 49 7000 726.44 3 0
303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 1339 661 319 31.9 7000 538.60 1 2
304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 1,450 145 7000 1741.10 18 6
305 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 59 5.9 7000 4523.16 2 1
306 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 1,696 169.6 7000 116.71 1 0
307 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 1,198 119.8 7000 2066.14 18 19

126
308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 60 6 7000 3660.33 2 2
309 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 96 9.6 7000 3601.65 2 6
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 83 8.3 7000 2411.97 1 4
311 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 219 21.9 7000 626.00 1 3
312 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 3,900 390 7000 387.23 11 4
313 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 4,015 401.5 7000 410.64 12 5
314 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 127,667 12766.7 7000 8.82 8 3
315 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 334 33.4 7000 2298.50 5 2
316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 33 3.3 7000 5189.50 1 1
317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 3,800 380 7000 51.86 1 1
318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 5,200 520 7000 69.23 3 4
319 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 16,720 1672 7000 2.89 0 0
320 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 87,000 8700 7000 30.39 19 9
Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3
321 59 180 239 53 186 110,000 11000 7000 15.39 12 4
Ml
322 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 744,975 74497.5 7000 2.03 11 1
323 Hyperhep B 0,5 0 2 2 1 1 1,300,000 130000 7000 0.33 3 1
324 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 244,146 24414.6 7000 2.00 3 0
325 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 136,997 13699.7 7000 5.05 5 3
326 Hypobhac 25 Injeksi 10 5 15 8 7 60,000 6000 7000 4.04 2 1
327 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 4,059 405.9 7000 24.92 1 0
328 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 899 89.9 7000 731.92 5 8
329 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 2,949 294.9 7000 391.59 8 7
330 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 77,440 7744 7000 5.86 3 0
331 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 136 13.6 7000 2569.56 2 3
332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 117 115 4,195 419.5 7000 61.95 2 2
333 Ictyol Salep 11 0 11 6 5 3,848 384.8 7000 13.49 0 0
334 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 57,750 5775 7000 20.89 9 15
335 imunos sirup 16 325 341 9 332 57,475 5747.5 7000 28.44 12 24
336 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 6,061 606.1 7000 316.29 14 16
337 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 32,395 3239.5 7000 16.24 4 5
338 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 47,520 4752 7000 33.72 11 14
339 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 690 69 7000 171.52 1 1
340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 22,770 2277 7000 30.57 5 1
341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 2,990 299 7000 218.54 5 5
342 Intervask 10mg tablet 30 30 30 900 90 7000 68.31 0

127
343 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 60,001 6000.1 7000 44.17 19 12
344 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 16,748 1674.8 7000 60.72 7 10
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
345 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4,000 400 7000 40.99 1 1
346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 156,000 15600 7000 2.32 3 2
347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 251,000 25100 7000 1.83 3 2
348 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 618 48 1,700 170 7000 62.87 1 3
349 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 2,470 247 7000 357.59 6 5
350 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 58,080 5808 7000 4.39 2 0
351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 7000 2157 25 2.5 7000 3475.51 1 0
352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 92 9.2 7000 12206.16 8 2
353 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 58,080 5808 7000 16.13 7 5
354 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 11,323 1132.3 7000 66.06 5 5
355 isprinol sirup 0 31 31 0 31 75,000 7500 7000 7.61 4 5
356 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 3,652 365.2 7000 151.41 4 3
357 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 10,000 1000 7000 198.38 14 16
358 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 690 69 7000 449.77 2 1
359 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 332 33.2 7000 2274.20 5 7
360 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 602 60.2 7000 2390.24 10 10
361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 20,900 2090 7000 21.18 3 6
362 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 12,540 1254 7000 80.33 7 1
363 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 2,900 290 7000 98.26 2 1
364 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 13,063 1306.3 7000 174.09 16 14
365 Kaltrofen 5mg Tablet 20 0 20 0 20 2,613 261.3 7000 32.73 1 0
366 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 3,449 344.9 7000 9.01 0 0
367 Kamolas sirup 0 515 515 300 215 3,500 350 7000 92.74 2 2
368 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 150 15 7000 3346.64 4 1
369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 3,080 308 7000 95.11 2 2
370 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 1,188 118.8 7000 550.65 5 7
371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 4,675 467.5 7000 154.30 5 7
372 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 373 37.3 7000 1035.35 3 2
373 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 32,725 3272.5 7000 50.41 12 11
374 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 1076 424 1,056 105.6 7000 237.09 2 1
375 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 563 56.3 7000 2224.35 9 11
376 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 3,750 375 7000 235.77 6 7
377 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 2,300 230 7000 1011.18 17 6
378 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 7,211 721.1 7000 57.45 3 0

128
379 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 10,450 1045 7000 55.51 4 4
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
380 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 6,251 625.1 7000 73.32 3 4
381 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 1,700 170 7000 805.42 10 8
382 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 190 19 7000 2427.91 3 0
383 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 206,910 20691 7000 3.39 5 2
384 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 5,852 585.2 7000 23.46 1 0
385 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 27,500 2750 7000 34.95 7 12
386 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 87,780 8778 7000 14.45 9 6
387 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 7,054 705.4 7000 52.90 3 0
388 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 3,083 308.3 7000 428.27 9 15
389 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 1,400 140 7000 467.97 5 0
390 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 54,450 5445 7000 10.88 4 2
391 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 5,940 594 7000 95.38 4 0
392 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 878 87.8 7000 2181.08 14 10
393 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 3,762 376.2 7000 65.42 2 0
394 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 85,000 8500 7000 24.52 15 7
395 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 1,254 125.4 7000 254.03 2 4
396 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 1,933 193.3 7000 238.44 3 6
397 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 19,333 1933.3 7000 29.23 4 5
398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 16,720 1672 7000 36.60 4 9
399 Lapixime Injeksi 29 0 29 26 3 135,850 13585 7000 1.76 2 0
400 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 13,771 1377.1 7000 115.18 11 4
401 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 12,450 1245 7000 8.87 1 0
402 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 5,748 574.8 7000 480.19 20 29
403 leparson tablet 36 0 36 0 36 4,175 417.5 7000 34.74 1 0
404 Lesichol 250 64 0 64 0 64 4,752 475.2 7000 43.42 1 0
405 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 85,000 8500 7000 18.42 11 5
406 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 808 80.8 7000 1218.28 7 4
407 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 39,952 3995.2 7000 48.31 14 4
408 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1,500 150 7000 1070.36 11 8
409 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 53,900 5390 7000 4.83 2 0
410 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 58,988 5898.8 7000 39.97 17 11
411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 1,473 147.3 7000 808.41 9 8
412 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 600 60 7000 1676.73 7 3
413 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 941 94.1 7000 353.09 2 7

129
414 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 85 8.5 7000 2137.12 1 2
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
415 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 303 30.3 7000 1400.99 3 13
416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 3,500 350 7000 35.78 1 0
417 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 65,424 6542.4 7000 34.24 16 6
418 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 5,500 550 7000 236.86 9 15
419 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 578 57.8 7000 2291.13 9 17
420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 770 77 7000 3239.30 18 36
421 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 7,920 792 7000 335.80 19 17
422 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 1,254 125.4 7000 523.10 5 13
423 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 1,535 153.5 7000 316.45 3 5
424 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 779 77.9 7000 2068.07 12 13
425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 400 40 7000 1550.53 4 4
Meropenem Serb injeksi 1000
426 201 3550 3751 168 3583 54,010 5401 7000 96.37 37 25
Mg/Vial
427 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 120 12 7000 12398.06 11 8
428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 48,650 4865 7000 8.98 3 5
Methylprednisolon 125mg/ vial
429 213 3700 3913 1004 2909 19,202 1920.2 7000 145.63 20 7
injeksi
430 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 200 20 7000 7800.08 11 13
431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 2,684 268.4 7000 136.46 3 1
432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 118 11.8 7000 1279.10 1 1
433 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 76 7.6 7000 3816.96 2 4
434 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 115 11.5 7000 2621.48 2 5
Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5
435 329 2400 2729 85 2644 9,948 994.8 7000 192.90 14 15
Mg/Ml
436 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 242 24.2 7000 1515.87 3 3
437 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 8,645 864.5 7000 41.82 3 1
438 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 3,000 300 7000 95.39 2 3
439 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 18,480 1848 7000 10.66 1 2
440 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 114 11.4 7000 6193.25 5 3
Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml
441 32 29 61 9 52 8,400 840 7000 29.44 2 2
(I.M./S.K./I.V.)
442 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 15,620 1562 7000 91.54 10 5
443 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 22,750 2275 7000 75.81 12 14
444 mucus extractor 78 725 803 61 742 27,720 2772 7000 61.22 12 8

130
445 Musin suspensi 26 281 307 17 290 27,721 2772.1 7000 38.27 8 10
446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 6,410 641 7000 554.05 25 26
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 6,325 632.5 7000 81.49 4 1
448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 203 151 6,380 638 7000 57.56 3 5
449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 196 19.6 7000 1933.54 3 2
450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 196 19.6 7000 5069.31 7 16
Natrium Hipoklorit Cairan
451 33 30 63 0 63 11,880 1188 7000 27.25 2 3
Konsentrat 5%
452 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 19,333 1933.3 7000 32.18 4 10
453 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 86,031 8603.1 7000 7.76 5 0
454 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 9,719 971.9 7000 22.45 2 0
455 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 644 64.4 7000 1390.96 6 15
456 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 50,820 5082 7000 8.13 3 0
457 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 290 29 7000 4585.89 9 10
458 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 4,927 492.7 7000 261.96 9 18
459 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 1,045 104.5 7000 370.21 3 7
460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 2,800 280 7000 332.19 7 0
461 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 552 55.2 7000 1967.05 8 16
462 Newspar tablet 90 402 492 26 466 24,750 2475 7000 51.34 9 12
463 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 40,564 4056.4 7000 41.58 12 7
464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 126 12.6 7000 2322.59 2 3
465 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 3,375 337.5 7000 101.84 2 1
466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 2,171 217.1 7000 235.22 4 0
467 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1,500 150 7000 1375.79 15 14
468 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 61,596 6159.6 7000 13.57 6 2
469 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 4,494 449.4 7000 215.52 7 10
470 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 1,200 120 7000 216.02 2 2
471 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 410 41 7000 612.87 2 2
472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 52,001 5200.1 7000 26.61 10 6
Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9
473 5 50 55 44 11 4,700 470 7000 18.10 1 1
widatra infus
474 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 11,052 1105.2 7000 30.20 2 1
475 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 2,942 294.2 7000 68.98 1 0
476 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 110,000 11000 7000 18.19 14 2
477 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 87,000 8700 7000 29.45 18 19
478 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 19,333 1933.3 7000 169.98 23 10

131
479 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 276,925 27692.5 7000 7.46 15 6
480 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 8,067 806.7 7000 184.57 11 14
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
481 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 22,990 2299 7000 14.39 2 1
482 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 2,422 242.2 7000 126.99 2 3
483 obucort swinghaler 10 0 10 0 10 106,000 10600 7000 3.63 3 0
484 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 160 16 7000 9405.54 11 17
485 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 716 71.6 7000 885.15 5 9
486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 4,540 454 7000 1086.55 35 11
487 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 1,610 161 7000 96.01 1 0
488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 50,000 5000 7000 42.66 15 12
489 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 106,920 10692 7000 9.98 8 1
490 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 39,600 3960 7000 17.03 5 4
491 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 19,800 1980 7000 9.95 1 2
492 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 139 78 2,970 297 7000 60.64 1 0
493 otopain tt 38 785 823 1 822 44,550 4455 7000 50.82 16 37
494 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 37,799 3779.9 7000 6.09 2 1
495 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 3,658 365.8 7000 43.74 1 1
496 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 2,200 220 7000 304.60 5 5
497 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 21,490 2149 7000 11.13 2 1
498 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 359,900 35990 7000 2.79 7 0
499 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 9,500 950 7000 121.52 8 7
500 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 13,365 1336.5 7000 61.32 6 5
501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 5,500 550 7000 252.57 10 17
502 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 126 12.6 7000 13080.48 12 6
503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 181 31 5,200 520 7000 28.89 1 4
Parasetamol Drips (Infus) 1000
504 164 3850 4014 321 3693 20,900 2090 7000 157.28 23 24
Mg/100 Ml
505 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 2,957 295.7 7000 236.96 5 6
506 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 46,750 4675 7000 7.74 3 1
507 Perifas tablet 251 600 851 173 678 1,485 148.5 7000 252.82 3 3
508 persidal 2 mg tablet 10 0 10 0 10 1,008 100.8 7000 37.27 0 0
Petidin injeksi 50 Mg/Ml
509 12 80 92 0 92 13,191 1319.1 7000 31.25 3 4
(I.M./S.K./I.V.) 2 ml
510 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 3,520 352 7000 221.45 6 5
511 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 7,980 798 7000 67.54 4 3
512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 424 42.4 7000 2259.95 7 12

132
Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg
513 1079 2000 3079 950 2129 630 63 7000 687.83 3 2
tablet Sal
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg
514 13 1830 1843 328 1515 3,335 333.5 7000 252.19 6 7
injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)
515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 750 75 7000 1386.47 7 13
516 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 271 27.1 7000 905.46 2 3
517 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 562 56.2 7000 477.43 2 3
518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 5,500 550 7000 160.66 6 7
519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 6,701 670.1 7000 183.46 9 8
520 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 215 21.5 7000 332.71 1 1
521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 27 2.7 7000 7471.53 1 2
522 Pk Kristal 40 168 208 84 124 3,824 382.4 7000 67.38 2 2
523 pondex sirup 10 25 35 0 35 11,275 1127.5 7000 20.85 2 3
524 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 114 11.4 7000 2444.54 2 1
525 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 6,435 643.5 7000 680.66 31 20
526 premaston tablet 60 60 120 0 120 4,006 400.6 7000 64.76 2 1
527 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 250 25 7000 1291.60 2 1
528 Primadol kaplet 80 0 80 70 10 1,150 115 7000 34.89 0 0
529 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 4,343 434.3 7000 200.25 6 4
530 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 1,650 165 7000 296.34 3 2
531 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 12,540 1254 7000 21.91 2 1
532 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 5,174 517.4 7000 69.98 3 1
533 Prolacta dha for mother 213 0 213 213 12,540 1254 7000 48.76 4 0
534 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 5,225 522.5 7000 66.09 2 1
535 Promavit Kapsul 305 1680 1985 1300 685 2,090 209 7000 214.21 3 8
536 Promedex tablet 0 800 800 0 800 750 75 7000 386.44 2 3
537 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 65 6.5 7000 7564.76 4 11
538 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 82,034 8203.4 7000 7.16 4 1
539 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 17,560 1756 7000 39.43 5 5
540 Protofen supp 0 550 550 0 550 4,949 494.9 7000 124.73 4 2
541 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 2,723 272.3 7000 610.03 12 4
542 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 32,670 3267 7000 48.24 11 17
543 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 291 29.1 7000 2283.77 5 2
544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 8,900 890 7000 129.31 8 7
545 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 1,750 175 7000 1883.34 24 11
546 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 120 12 7000 13162.05 11 7

133
547 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 6,721 672.1 7000 53.23 3 1
548 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 139,500 13950 7000 9.13 9 0
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
549 Renalyte 27 211 238 2 236 13,860 1386 7000 48.82 5 10
550 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 7,803 780.3 7000 23.20 1 0
551 reotal injeksi 1 0 1 0 1 44,965 4496.5 7000 1.76 1
552 retivit tablet 500 0 500 0 500 3,605 360.5 7000 139.35 4 0
553 Rifampisin 300 mg kaps 0 100 100 85 15 621 62.1 7000 58.15 0 1
554 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 815 81.5 7000 262.13 2 2
555 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 923 92.3 7000 253.90 2 3
556 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 12,650 1265 7000 33.76 3 2
557 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 10,700 1070 7000 495.52 38 32
558 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 51,920 5192 7000 40.22 15 11
559 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 987 98.7 7000 776.70 5 7
560 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 495 49.5 7000 1550.95 5 9
561 ristonat tablet 4 0 4 0 4 75,763 7576.3 7000 2.72 1 0
562 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 8,760 876 7000 69.24 4 2
563 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 75 7.5 7000 4013.88 2 3
564 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 66 6.6 7000 8753.18 4 4
565 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 97 9.7 7000 3798.13 3 3
566 sanmol drops 12 119 131 0 131 14,735 1473.5 7000 35.28 4 9
567 Sanmol Infus 0 50 50 22 28 57,684 5768.4 7000 8.24 3 3
568 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 11,234 1123.4 7000 74.05 6 21
569 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 261 26.1 7000 2491.10 5 38
570 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1,693 169.3 7000 31.50 0 0
571 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 31,680 3168 7000 21.23 5 5
572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 11,400 1140 7000 49.56 4 1
573 scantaren gell 140 140 0 140 26,364 2636.4 7000 27.27 5 8
574 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 1,733 173.3 7000 309.53 4 3
575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 20,570 2057 7000 58.68 9 6
576 Seretide 1 0 1 0 1 100,833 10083.3 7000 1.18 1 0
577 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 9,807 980.7 7000 198.14 14 4
578 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 257 25.7 7000 3329.59 6 9
579 Simvastatin 20mg tablet 0 18000 18000 11561 6439 391 39.1 7000 1518.40 4 3
580 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 11,495 1149.5 7000 28.14 2 6
581 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 5,280 528 7000 230.28 9 2
582 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 6,207 620.7 7000 62.83 3 2

134
583 solvinex tablet 200 0 200 0 200 396 39.6 7000 265.91 1 0
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
584 solvita sirup 0 180 180 0 180 3,965 396.5 7000 79.72 2 2
585 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 272 27.2 7000 2380.64 5 5
586 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 5,002 500.2 7000 95.52 3 4
587 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 4,120 412 7000 152.23 4 8
588 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 118 11.8 7000 1259.94 1 0
589 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 429 42.9 7000 560.89 2 2
590 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 979 97.9 7000 376.64 3 2
591 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 346 34.6 7000 2399.21 6 7
592 Sporetik 100 Mg kapsul 64 1560 1624 890 734 19,176 1917.6 7000 73.20 10 5
593 starfolat 7 0 7 0 7 110 11 7000 94.39 0 0
594 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 15000 15000 104 10.4 7000 4493.59 3 3
595 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 11,440 1144 7000 61.49 5 5
596 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 16,748 1674.8 7000 35.29 4 5
597 stolax supp 51 0 51 0 51 6,045 604.5 7000 34.37 1 0
Streptomisin Serb injeksi 1000
598 102 712 814 0 814 6,930 693 7000 128.24 6 5
Mg/Vial
599 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 4,115 411.5 7000 220.34 6 3
600 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 2,789 278.9 7000 254.57 5 3
601 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 673 67.3 7000 313.02 2 0
602 Symbicort 7 0 7 0 7 134,486 13448.6 7000 2.70 3 0
603 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 80 8 7000 3679.40 2 0
604 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 16,267 1626.7 7000 48.56 6 6
605 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 199 19.9 7000 1887.67 3 4
606 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 5,225 522.5 7000 421.96 16 7
607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 170,000 17000 7000 16.95 21 13
608 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 196,020 19602 7000 5.34 7 1
609 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 29826 3888 51 5.1 7000 3266.95 1 0
610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 876 87.6 7000 189.21 1 1
611 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 634 63.4 7000 287.76 1 0
612 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 47,150 4715 7000 15.32 5 5
613 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 610 61 7000 1708.68 7 6
614 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 567 56.7 7000 1187.28 5 5
615 Tramifen kaplet 165 0 165 110 55 6,435 643.5 7000 34.59 2 0
616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 74,250 7425 7000 13.80 7 5

135
617 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1,050 105 7000 1282.81 10 18
618 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 717 71.7 7000 944.63 5 4
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
619 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13,750 1375 7000 40.49 4 5
620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 108 10.8 7000 1918.72 1 1
621 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 1,525 152.5 7000 535.36 6 7
622 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 614 61.4 7000 697.39 3 0
623 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 614 61.4 7000 814.99 4 0
624 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 183,150 18315 7000 12.70 17 10
625 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 77,440 7744 7000 5.21 3 0
626 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 7,321 732.1 7000 115.95 6 8
627 tutofusin infus 7 0 7 0 7 45,581 4558.1 7000 4.64 2 0
628 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 679 67.9 7000 804.11 4 7
629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 9,840 984 7000 72.85 5 4
630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 9,578 957.8 7000 107.80 7 5
631 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 335 33.5 7000 1610.32 4 7
632 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 8,534 853.4 7000 47.75 3 0
633 uresix injeksi 0 500 500 0 500 5,285 528.5 7000 115.09 4 1
634 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 3,444 344.4 7000 317.13 8 3
635 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 1,815 181.5 7000 8.78 0 0
636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 4,389 438.9 7000 251.88 8 2
637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 121,818 12181.8 7000 3.71 3 4
Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S)
638 23 1484 1507 337 1170 123,338 12333.8 7000 36.44 32 20
1500 IU/BIOSAT
639 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 2,700 270 7000 936.69 18 9
640 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 4,000 400 7000 989.97 28 16
641 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 84,150 8415 7000 4.08 2 0
642 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 94 9.4 7000 4054.57 3 5
643 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 400 40 7000 828.88 2 1
644 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 63,751 6375.1 7000 17.35 8 5
645 Ventolin Nebuler* 111 22000 22111 16461 5650 4,000 400 7000 444.69 13 3
646 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 352 35.2 7000 1261.31 3 2
647 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 5,748 574.8 7000 323.13 13 17
648 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 104 10.4 7000 10469.83 8 7
649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 87 8.7 7000 2087.90 1 1
Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet
650 4821 5000 9821 5428 4393 13 1.3 7000 6878.17 1 1
50 Mcg

136
Vitamin C (asam askorbat) 50mg
651 16523 5000 21523 11035 10488 106 10.6 7000 3721.84 3 1
tablet
Pema- Harga Pokok Biaya FK
Stock Jumlah Keter- Stock Biaya
No Nama Obat kaian Pembelian Penyim- EOQ FOQ x
Awal Pengadaan sediaan Akhir order
Setahun (HPP) panan Pengadaan
G = 10 % x SQRT
A B C=A+B D E=C-D F H D/EOQ
HPP (2xDxS/H)
652 voluven infus 3 20 23 0 23 33,000 3300 7000 9.88 2 1
653 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 3,600 360 7000 714.71 18 26
654 Vometa Drops 7 25 32 3 29 39,105 3910.5 7000 10.19 3 3
655 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 39,105 3910.5 7000 24.45 7 15
656 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 4,307 430.7 7000 164.45 5 5
657 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 11,880 1188 7000 249.82 21 9
658 zibramax sirup 11 0 11 0 11 94,050 9405 7000 4.05 3 0
659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 3,117 311.7 7000 340.41 8 0
660 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 10,799 1079.9 7000 51.80 4 4
661 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 514 51.4 7000 1160.09 4 5
662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 25,000 2500 7000 57.97 10 7
663 Zinnat 250 mg tablet* 120 120 12 108 4,750 475 7000 56.42 2 3
664 Zirkum kids 20 mg sirup 550 550 98 452 6,290 629 7000 100.30 5 5
6 5.53191489

137
138

Lampiran 5. Frekuensi Tertundanya Pembayaran

Lama Waktu Batas waktu Selisih waktu


Pembayaran jatuh tempo pembayaran
No Nama Rekanan
Faktur faktur dengan jatuh
(hari) (hari) tempo
1 PT. Anugerah Pharmindo Lestari 50 60 10
2 PT. Rama Jaya 50 60 10
3 PT.Anugerah Argon Medika 45 60 15
4 PT.Bhineka Usada R 40 60 20
5 PT.Bina San Prima 40 60 20
6 PT.Brataco 45 60 15
7 PT.Colibri 50 60 10
8 PT.Combi Putra M 45 60 15
9 PT.Daun Pandan M 40 60 20
10 PT.Daya Muda A 45 60 15
11 PT.Daya Prima MJ 50 60 10
12 PT.Dico Citas 40 60 20
13 PT.Dos Ni Roha 45 60 15
14 PT.Enseval Putra Megatrading 50 60 10
15 PT.Indofarma G 50 60 10
16 PT.Inti Sumber Hasil 75 60 15
17 PT.Kebayoran Pharma 40 60 20
18 PT.Kimia Farma 50 60 10
19 PT.Mellinium Pharmacon
40 60 20
Internasional Tbk
20 PT.Mensa Bina Sukses 45 60 15
21 PT.Merapi UP 45 60 15
22 PT.Mitra Utama A 45 60 15
23 PT.Naga Mulya Jaya 50 60 10
24 PT.Parit Padan Global 55 60 5
25 PT.Penta Valent 45 60 15
26 PT.PPI 40 60 20
27 PT.Tunas Bangunan P 40 60 20
28 PT.Rajawali Nusindo 50 60 10
29 PT.Sahabat Medica 80 60 20
30 PT.Sanidata 50 60 10
31 PT.Sapta Sari Tama 50 60 10
32 PT.Sinar Roda U 45 60 15
33 PT.Surya Medika 70 60 10
34 PT.Tempo 45 60 15
35 PT.Tiara Kencana 50 60 10
36 PT.Tiga – A 45 60 15
37 PT.Tri Duta Medica 40 60 20
38 PT.Tri Sapta Jaya 45 60 15
39 PT.Berno Farma 50 60 10
Total 1875 2340 555
Rata - Rata 48.076 60 14.231
Frekuensi tertunda pembayaran 29.60%
Lampiran 6. Kecocokan obat dengan kartu stock (data stock obat)
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
1 Abu (Biosave) injeksi 117 117 cocok 38 Amoxan dry sirup 0 0 cocok
2 acarbose 50 Mg tablet 1585 1585 cocok 39 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 56 56 cocok
3 Acran 150 Mg tab 500 500 cocok 40 amoxycillin 500 Mg tablet * 1553 1553 cocok
4 acyclovir 5 Gram krim 44 44 cocok 41 amoxycillin injeksi 1 gr 82 82 cocok
5 acyclovir 400 mg tablet* 969 969 cocok 42 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 27 27 cocok
6 Adalat oros 30 mg tab 300 300 cocok 43 Anadex tablet 743 743 cocok
7 ALA 600 kaplet 0 0 cocok 44 Anadium Kaplet 379 379 cocok
8 Albapure 20 % 100 Ml 2 2 cocok 45 Analsik Kapsul 2409 2409 cocok
9 Albothyl Concetration 10 Ml 14 14 cocok 46 Analtram Kaplet 579 579 cocok
10 Albothyl Concetration 5 Ml 1 1 cocok 47 Anemolat 1 Mg 3618 3618 cocok
11 Albothyl ovula 0 0 cocok 48 Antalgin 500 mg tab** 1553 1553 cocok
12 Alernitis Tablet 4053 4053 cocok 49 Antasida DOEN syrup 0 0 cocok
13 alinamin f injeksi 6 6 cocok 50 Antasida DOEN tablet 3167 3167 cocok
14 Alkohol 95 % 0 0 cocok 51 Antihemoroid, Kombinasi: 0 0 cocok
15 Alkohol swab om* 4242 4242 cocok 52 Antrain injeksi 1 1 cocok
16 Alopurinol 100 Mg tablet* 39 39 cocok 53 Anxibloc Tablet 107 107 cocok
17 Alpentin 100 Mg Tablet* 594 594 cocok 54 Apyalis 10 ml Drops 40 40 cocok
18 Alprazolam 0,25 Mg tablet 488 488 cocok 55 Apyalis 100 ml Sirup 102 102 cocok
19 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2148 2148 cocok 56 Aqua bidest 1000 ml 27 27 cocok
20 Alprazolam 1 mg tablet 1466 1466 cocok 57 aqua pro injeksi 25 ml* 1884 1884 cocok
21 Amadiab-1 Tablet 55 55 cocok 58 Aquasonic jelly 5016 5016 cocok
22 Amadiab-2 Tablet 3 3 cocok 59 Arkine 2 mg tablet 6000 6000 cocok
23 Ambroxol Sirup 23 23 cocok 60 Asam Folat tablet 1 Mg 11 11 cocok
24 Ambroxol tablet 3489 3489 cocok 61 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 6430 6430 cocok
25 Amdixal 5 mg tablet 0 0 cocok 62 Asam Salisilat 1518 1518 cocok
26 Amikasin injeksi 250 mg 14 14 cocok 63 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 269 269 cocok
27 Amino fluid-l 500 ml 45 45 cocok 64 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 430 430 cocok
28 aminoleban soft bag 6 6 cocok 65 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 746 746 cocok
29 Aminopalbutamoillin 0 0 cocok 66 Aseptanios HP 50 Sol 10000 10000 cocok
30 Aminophyllin 150 mg tablet 0 0 cocok 67 Asering Infus 1277 1277 cocok
31 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 175 175 cocok 68 Aspilet Chew Tablet** 3666 3666 cocok
32 Aminosteril infant 6 % 0 0 cocok 69 Asvex tablet 377 377 cocok
33 Amiparen Infus softbag 10 10 cocok Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
70 127 127 cocok
34 Amitriptylin 25 mg tablet 2982 2982 cocok (I.V./I.M./S.K.) *
35 Amlodipin 10 mg tablet* 14119 14119 cocok 71 avamys spray 5 5 cocok
36 Amlodipin 5 mg tablet* 2255 2255 cocok 72 Azitromisin 500 Mg 2 2 cocok

139
37 Amoxan 500 mg kapsul 344 344 cocok 73 Bactoderm Krim 10 gram 2 2 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
74 Bamgetol 200mg tablet 19 19 cocok 113 Cefila Dry Sirup 37 37 cocok
75 Baquinor Forte Kapsul 64 64 cocok 114 Cefila 100 mg tablet 362 362 cocok
76 Batugin Elixir 300 ml 8 8 cocok 115 cefixime 100 mg kapsul 7500 7500 cocok
77 Bedak Salisil 0 0 cocok 116 Cefixime 100 mg tablet 5468 5468 cocok
78 berotect mdi spray 11 11 cocok 117 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 46 46 cocok
79 Betadine gargle 190 ml 1 1 cocok 118 Cefotaxim 1 gram injeksi 1110 1110 cocok
80 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 2211 2211 cocok 119 Cefpirome injeksi 0 0 cocok
81 betametason 0,1% 5 gram krim 0 0 cocok 120 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 39 39 cocok
82 Betazon - N Krim** 1 1 cocok 121 Cefxon Injeksi 66 66 cocok
83 Bioplacenton Jelly** 8 8 cocok 122 Cendo Asthenof 5ml 19 19 cocok
84 Biostrom sirup 0 0 cocok 123 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 127 127 cocok
85 Bisoprolol 5 mg tablet 703 703 cocok 124 Cendo Carpin 2% TM 2 2 cocok
86 Bledstop Injeksi 51 51 cocok 125 Cendo Catarlent 5 ml TM 20 20 cocok
87 borax glyserin 10 ml solution 63 63 cocok 126 Cendo Cenfresh TM MD 336 336 cocok
88 brainact 250 mg injeksi 0 0 cocok 127 cendo conver TM 4 4 cocok
89 Bufect forte sirup 1 1 cocok 128 Cendo Efrisel TM 5 5 cocok
90 Bupivakain spinal heavy injeksi* 52 52 cocok 129 Cendo Fenicol SM 15 15 cocok
91 Buranazin cream 35 gram 43 43 cocok 130 Cendo Fenicol TM 0 0 cocok
92 Cal-95 tablet 116 116 cocok 131 Cendo Floxa 0,5 mg MD 125 125 cocok
93 Calcium Lactate 500 Mg tablet 117 117 cocok 132 Cendo Fluorescein TM 4 4 cocok
94 Caldece Tablet 8 8 cocok 133 Cendo Gentamisin SM 30 30 cocok
95 Calos Tablet 969 969 cocok 134 Cendo Gentamycin TM 10 10 cocok
96 Calsium gluconas injeksi 40 40 cocok 135 Cendo Hervis SM 4 4 cocok
97 Canderin 16 Mg 239 239 cocok 136 Cendo lubrican 0,6 MD 0 0 cocok
98 Canderin 8 Mg 30 30 cocok 137 Cendo Lyters TM 17 17 cocok
99 Candesartan 16 Mg tablet 2333 2333 cocok 138 Cendo Mycos SM 20 20 cocok
100 Candesartan 8 Mg tablet 7591 7591 cocok 139 Cendo Mycos TM 20 20 cocok
101 Captopril 12,5 mg 3259 3259 cocok 140 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 3 3 cocok
102 Captopril 25 mg 6811 6811 cocok 141 Cendo Pantocain 2%TM 4 4 cocok
103 Carbamazepin 200 Mg tablet 5565 5565 cocok 142 Cendo Polydex TM 340 340 cocok
104 Carsive E Injeksi 31 31 cocok 143 Cendo Polygran SM 5 5 cocok
105 Catapres 0,15 Mg Injeksi 31 31 cocok 144 Cendo Polygran TM 13 13 cocok
106 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 30 30 cocok 145 Cendo Polynel 5 ml TM 3 3 cocok
107 Cedocard 5 mg tablet 218 218 cocok 146 Cendo Polynel SM 0 0 cocok
108 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 0 cocok 147 Cendo Timolol 0,5% tm 30 30 cocok
109 Cefadroxyl 500 mg kapsul 5724 5724 cocok 148 Cendo Tobros TM 55 55 cocok
110 Cefat 500 Mg Tablet 29 29 cocok 149 Cendo Tobroson TM MD 125 125 cocok
111 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 300 300 cocok 150 Cendo Tropin 1 % TM 1 1 cocok

140
112 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 0 0 cocok 151 Cendo Ulcori TM MD 128 128 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
152 Cendo Vasacon TM 18 18 cocok 191 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1811 1811 cocok
153 Cendo Vital Tablet 100 100 cocok 192 Cravit Tablet 7 7 cocok
154 Cendo Vitrolenta TM 70 70 cocok 193 Cravox Tablet 61 61 cocok
155 Cendo Xitrol SM 10 10 cocok 194 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 3415 3415 cocok
156 Cendo Xitrol TM MD 247 247 cocok 195 Curcuma 200 mg tablet 1963 1963 cocok
157 Cephalexin 500 mg kapsul 96 96 cocok 196 Cycloprogynova tablet 21 21 cocok
158 Ceptik kapsul 0 0 cocok 197 Cytotec Tablet 55 55 cocok
159 Ceptik sirup 0 0 cocok 198 Dactarin diapers 0 0 cocok
160 Cernevit injeksi 0 0 cocok 199 Daryantulle 618 618 cocok
161 Cetirizine 10 mg kapsul 3509 3509 cocok 200 Deculin 15 mg tab 338 338 cocok
162 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 54 54 cocok 201 Deculin 30 mg tab 5 5 cocok
163 Chlor ethyl water 0 0 cocok 202 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 1811 1811 cocok
164 Chloramex injeksi 0 0 cocok 203 Deksametason 0,5 mg tablet 0 0 cocok
165 Chloramphenicol 250 mg kapsul 189 189 cocok 204 Denomix cream 10 gram 20 20 cocok
166 Cholestat 0 0 cocok 205 Depakote 250 mg Tablet 2667 2667 cocok
167 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 6808 6808 cocok 206 Depakote ER 500 mg Tablet 1571 1571 cocok
168 Ciprofloxacin 100 cc infus 23 23 cocok 207 Dermanios scrub chlorhexidine 0 0 cocok
169 Citicholin 1000 mg tablet 211 211 cocok 208 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 0 0 cocok
170 Citicholin 500 mg tablet 329 329 cocok 209 Dexketoprofen 25 mg injeksi 59 59 cocok
171 Claneksi Kapsul 0 0 cocok 210 Dexketoprofen 25 mg tablet 8677 8677 cocok
172 Clindamycin 150 mg kapsul 513 513 cocok 211 Dextrose 10 % infus 36 36 cocok
173 Clindamycin 300 mg tablet 483 483 cocok 212 Dextrose 40 % 25 ml per botol 7 7 cocok
174 Clobazam 10 mg tablet 1369 1369 cocok 213 Dextrose 5 % infus 234 234 cocok
175 Clonidine 0,15 mg tab 3487 3487 cocok 214 Diagit tablet 245 245 cocok
176 Clopidogrel tablet 2967 2967 cocok 215 Diazepam 2 mg tablet 38842 38842 cocok
177 clopisan 0 0 cocok 216 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 36 36 cocok
178 Clorilex 100 mg 60 60 cocok 217 Difenhidramin injeksi 0 0 cocok
179 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 8260 8260 cocok 218 Digoksin 0,25 mg tablet 2282 2282 cocok
180 Clozapin 25 Mg tablet 1621 1621 cocok 219 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 0 0 cocok
181 Clozapin100 Mg tablet 6109 6109 cocok 220 Diltiazem 30 mg tablet 304 304 cocok
182 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 1367 1367 cocok 221 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 833 833 cocok
183 Cobazim 1000 mg kapsul 101 101 cocok 222 Dimenhydrinate 50 mg tablet 1795 1795 cocok
184 Codein 10 Mg tablet 1626 1626 cocok 223 Disolf Ec 450 Mg 28 28 cocok
185 Codein 20 Mg tablet 0 0 cocok 224 dobuject injeksi 0 0 cocok
186 Colcancetine injeksi 0 0 cocok 225 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 37 37 cocok
187 Colcancetine syrup 0 0 cocok 226 Doksisiklin 100mg kapsul 9 9 cocok
188 Concor 2, 5 Mg tab tab 180 180 cocok 227 doloscaneuron tablet 0 0 cocok
189 Concor 5 Mg tab 155 155 cocok 228 Domperidon 5mg/ml drops 22 22 cocok

141
190 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 0 cocok 229 Domperidon susp 5 mg/5 ml 22 22 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
230 Domperidon10 mg tablet 5034 5034 cocok 269 Flixotide nebules 317 317 cocok
231 Dopamed 250 Mg tab 441 441 cocok 270 Fluconazole 150 mg tablet 32 32 cocok
232 Dulcolax 10 mg Suppositoria 150 150 cocok 271 Flunarizine 10 mg tablet 2732 2732 cocok
233 Dulcolax 5 mg Suppositoria 12 12 cocok 272 Flunarizine 5 mg tablet 2789 2789 cocok
234 Dulcolax 5 mg Tablet 2 2 cocok 273 Folavit 400 mcg tablet 0 0 cocok
235 Duviral 0 0 cocok 274 Foransi 10 Mg tab 6 6 cocok
236 EAS pfrimmer infus 41 41 cocok 275 formalin tablet 4100 4100 cocok
237 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 98 98 cocok 276 Frego 10 mg Tablet 51 51 cocok
238 Enatin Kapsul 212 212 cocok 277 Frego 5 mg Tablet 51 51 cocok
239 Enystn 12 ml 1 1 cocok 278 Fresofol 1 % injeksi 46 46 cocok
240 Eperisone Hcl 0 0 cocok 279 fungitrazol kapsul 0 0 cocok
241 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 89 89 cocok 280 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2927 2927 cocok
242 Eprex 2000 IU injeksi 0 0 cocok 281 Furosemid 40 mg tablet 4581 4581 cocok
243 Ergotika Tablet 4,5 Mg 22 22 cocok 282 Fuzide 60 ml suspensi 0 0 cocok
244 Erysanbe 200 Mg Tablet 67 67 cocok 283 Gabapentin 300 mg Kapsul 2873 2873 cocok
245 Erysanbe Sirup 35 35 cocok 284 gabbril 250 mg tablet 0 0 cocok
246 Erythromysin 500 Mg kapsul 297 297 cocok 285 Garam Ingris 3460 3460 cocok
247 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 15 15 cocok 286 Garam Oralit, Kombinasi 0 0 cocok
248 Euthyrox 100 mcg Tablet 1030 1030 cocok 287 Gastrofer Injeksi 40 Mg 16 16 cocok
249 Extrace 200 mg Injeksi 12 12 cocok 288 Gelofusine infus 0 0 cocok
250 Eyevit Tablet 13 13 cocok 289 Gemfibrozil 300 mg tablet 5982 5982 cocok
251 Fargoxin Injeksi 54 54 cocok 290 Gemfibrozil 600 mg tablet 0 0 cocok
252 Fargoxin Tablet 1310 1310 cocok 291 Genoint zalf /SK 0 0 cocok
253 Farmabes tablet 0 0 cocok 292 Genoint SM 0 0 cocok
254 Farmacrol forte suspensi 0 0 cocok 293 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 1420 1420 cocok
255 Farmacrol forte tablet 0 0 cocok 294 GG 100 Mg tablet 3944 3944 cocok
256 Farsorbid 5 mg Injeksi 52 52 cocok 295 Gigasept AF Forte 2 liter 849 849 cocok
257 Farsorbid 5 mg Tablet 1608 1608 cocok 296 Gitas Plus Tablet 131 131 cocok
258 Fasorbid 10 mg injeksi 0 0 cocok 297 Glaucon 250 mg Tablet 221 221 cocok
259 Fasorbid 5 mg tablet 0 0 cocok 298 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14017 14017 cocok
260 Fenistil drops 1 mg 0 0 cocok 299 Glicab 80 Mg 113 113 cocok
261 Fenofibrat 300 mg 27 27 cocok 300 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 3295 3295 cocok
262 Fenofibrate 100 mg tablet 200 200 cocok 301 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 6680 6680 cocok
263 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 412 412 cocok 302 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 3941 3941 cocok
264 Ferlin Drops 4 4 cocok 303 Glimepirid tablet 3 mg tablet 1339 1339 cocok
265 Ferlin Sirup 5 5 cocok 304 Glimepirid tablet 4 mg tablet 1561 1561 cocok
266 Fimahes infus 0 0 cocok 305 Gliserin cair/ml 6754 6754 cocok
267 Flamar TM 3 3 cocok 306 Glucobay 50 mg Tablet 50 50 cocok

142
268 Flamicort 40 mg Injeksi 21 21 cocok 307 Glucosamin MPL 500 mg 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
308 Haloperidol 0, 5 mg tablet 3548 3548 cocok 347 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 0 cocok
309 Haloperidol 5 mg tablet 979 979 cocok 348 Irbesartan 150 Mg tab 618 618 cocok
310 Haloperidol 1, 5 mg tablet 3577 3577 cocok 349 Irbesartan 300 Mg tab 1344 1344 cocok
311 Heptasan tablet 42 42 cocok 350 ISDN injeksi 1 1 cocok
312 Herbesser CD 100 Tablet 1414 1414 cocok 351 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 7000 7000 cocok
313 Herbesser CD 200 Tablet 237 237 cocok 352 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 17862 17862 cocok
314 Herbesser Injeksi 22 22 cocok 353 isosorbid injeksi 1 1 cocok
315 Hexymer 2 mg 2 2 cocok 354 Isotic adretor 0,5 % TM 40 40 cocok
316 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 2921 2921 cocok 355 isprinol sirup 0 0 cocok
317 Hidrokortison 1% 5 gr krim 2 2 cocok 356 Itraconazole 100 Mg 2 2 cocok
318 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 13 13 cocok 357 Kaen 3 B 204 204 cocok
319 Hipnoz 5mg/5ml 0 0 cocok 358 Kalipar 300 mg Tablet 41 41 cocok
320 Humalog kwikpen/3 ml 28 28 cocok 359 Kalium Diklofenak 25 Mg 4497 4497 cocok
321 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 53 53 cocok 360 Kalium Diklofenak 50 Mg 3257 3257 cocok
322 Human Albumin 20 % 100 Ml 0 0 cocok 361 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 1 1 cocok
323 Hyperhep B 0,5 1 1 cocok 362 Kalnex 500 mg inj 15 15 cocok
324 hyphobhac 200 mg 0 0 cocok 363 Kalnex 500 mg tablet 0 0 cocok
325 Hypobhac 100 Injeksi 5 5 cocok 364 Kaltrofen 100 mg Suppo 3 3 cocok
326 Hypobhac 25 Injeksi 8 8 cocok 365 Kaltrofen 5mg Tablet 0 0 cocok
327 Hystolan tablet 0 0 cocok 366 kalxetin 10 mg tablet 0 0 cocok
328 Hytroz 1 Mg Tablet 383 383 cocok 367 Kamolas sirup 300 300 cocok
329 Hytroz 2 Mg tablet 190 190 cocok 368 Kamolas tablet 0 0 cocok
330 IBS trivan injeksi 0 0 cocok 369 Kcl/Kalium klorida 25 ml 17 17 cocok
331 Ibuprofen 400 Mg tablet 0 0 cocok 370 Kendaron tablet 382 382 cocok
332 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 117 117 cocok 371 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 30 30 cocok
333 Ictyol Salep 6 6 cocok 372 Ketokonazol tablet 200 Mg 1007 1007 cocok
334 Ikalep Sirup 7 7 cocok 373 Ketopain Injeksi 25 25 cocok
335 imunos sirup 9 9 cocok 374 Ketoprofen 100 Mg tablet 1076 1076 cocok
336 Imunos tablet 368 368 cocok 375 Ketoprofen 50 Mg tablet 1413 1413 cocok
337 Inerson Cream 15 Gram 8 8 cocok 376 Ketorolac 10 mg inj 35 35 cocok
338 inpepsa sirup 0 0 cocok 377 Ketorolac 30 mg inj 173 173 cocok
339 Insterhistin tab 55 55 cocok 378 ketosteril tablet 10 10 cocok
340 Intermoxyl 1 gram Injeksi 8 8 cocok 379 Kolkatriol forte 0,5 59 59 cocok
341 Intermoxyl 500 mg Kapsul 5 5 cocok 380 Kolkatriol kapsul 19 19 cocok
342 Intervask 10mg tablet cocok 381 KSR 600 mg tablet 1500 1500 cocok
343 Inviclot 5 ml Injeksi 194 194 cocok 382 KTM 100 mg Injeksi 300 300 cocok
344 IOD Povidon 10 % 300 ml 4 4 cocok 383 Lacedim 1 gram Inj 12 12 cocok
345 IOD Povidon 10 % 60 ml 12 12 cocok 384 Lactor 30 mg injeksi 4 4 cocok

143
346 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 0 cocok 385 Laktulosa sirup 0 0 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
386 Lameson 125 mg Injeksi 2 2 cocok 425 Meloxicam 7, 5 mg tablet 1755 1755 cocok
387 Lameson 16 Mg Tablet 29 29 cocok 426 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 168 168 cocok
388 Lameson 4 Mg Tablet 130 130 cocok 427 Metformin tablet 500 Mg tablet 24184 24184 cocok
389 Lamivudin 150 mg tab 12 12 cocok 428 Methisoprinol 250 mg sirup 0 0 cocok
390 Lanakeloid krim 4 4 cocok 429 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 1004 1004 cocok
391 Lanakeloid Tablet 154 154 cocok 430 Methylprednisolon 4 mg tablet 2213 2213 cocok
392 Lansoprazol 20 mg 6 6 cocok 431 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 6 6 cocok
393 Lanturol 400 Mg Kapsul 1 1 cocok 432 Metilergometrin 0,125 mg tablet 697 697 cocok
394 Lantus solostar injeksi 70 70 cocok 433 Metoklopramid 10 mg tablet 2000 2000 cocok
395 Lapibal 250 Mg Kapsul 109 109 cocok 434 Metoklopramid 5 mg tablet 2936 2936 cocok
396 Lapibal 500 Mg Kapsul 66 66 cocok Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5
435 85 85 cocok
397 Lapifed Sirup 60 ml 8 8 cocok Mg/Ml
398 Lapisiv Sirup 100 ml 0 0 cocok 436 Metronidazol tablet 500 Mg 551 551 cocok
399 Lapixime Injeksi 26 26 cocok 437 Meylon Injeksi 25 Ml 32 32 cocok
400 Lasix 10 mg injeksi 0 0 cocok 438 Miconazol krim 2% 10 gram 165 165 cocok
401 laxadine emulsi 0 0 cocok 439 Microlax rectal tube 0 0 cocok
402 L-Bio 345 345 cocok 440 Miniaspi 80mg tablet 5052 5052 cocok
403 leparson tablet 0 0 cocok Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml
441 9 9 cocok
404 Lesichol 250 0 0 cocok (I.M./S.K./I.V.)
405 Levemir flexpen 25 25 cocok 442 MST Continus 10 Mg tablet 485 485 cocok
406 Levofloksasin 500 Mg tablet 2174 2174 cocok 443 Mucogard Suspensi 100 Ml 102 102 cocok
407 Levofloksasin infus 69 69 cocok 444 mucus extractor 61 61 cocok
408 Levopar tablet 0 0 cocok 445 Musin suspensi 17 17 cocok
409 Levosol Injeksi 2 2 cocok 446 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 1676 1676 cocok
410 Lidodex injeksi 32 32 cocok 447 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 100 100 cocok
411 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 1509 1509 cocok 448 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 203 203 cocok
412 Lisinopril 10 mg tablet 2808 2808 cocok 449 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 449 449 cocok
413 Lodia 2 mg 2 2 cocok 450 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 3431 3431 cocok
414 Loperamide 2 Mg tablet 660 660 cocok 451 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 0 0 cocok
415 Loratadin 10 Mg tablet 3237 3237 cocok 452 Nebacetin Powder 2 2 cocok
416 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 25 25 cocok 453 neo smnc injeksi 0 0 cocok
417 Manitol Iarutan Infus 20% 64 64 cocok 454 Nepatic tablet 0 0 cocok
418 Matafres 0,4 ml TM 26 26 cocok 455 Nephrolith kapsul 238 238 cocok
419 Mecobalamin 250 mg kapsul 3330 3330 cocok 456 Nephrosteril 250 infus 0 0 cocok
420 Mecobalamin 500 mcg kapsul 3453 3453 cocok 457 Neurodex tab 953 953 cocok
421 Mecobalamin 500 mg injeksi 926 926 cocok 458 neurosanbe injeksi 5 5 cocok
422 Mefinal 500 mg Tablet 156 156 cocok 459 Neurosanbe tab 2 2 cocok
423 Mefinter 500 mg 3 3 cocok 460 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 10 10 cocok

144
424 Meloxicam 15 mg tablet 132 132 cocok 461 New Diatab 135 135 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
462 Newspar tablet 26 26 cocok 500 Pamol 250 Mg Suppo 207 207 cocok
463 Nicardipin 10 Mg injeksi 16 16 cocok 501 Parasetamol 120mg/5ml syrup 433 433 cocok
464 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 5995 5995 cocok 502 Parasetamol 500 Mg tab 40171 40171 cocok
465 Nimotop Tablet 250 250 cocok 503 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 181 181 cocok
466 Nitrokaf Retard forte Kapsul 921 921 cocok 504 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100Ml 321 321 cocok
467 Nitrokaf Retard Kapsul 590 590 cocok 505 Pehacain Injeksi 100 100 cocok
468 Nokoba injeksi 0 0 cocok 506 Pehamol Infus 10 10 cocok
469 Nolipo 500 mg Kapsul 106 106 cocok 507 Perifas tablet 173 173 cocok
470 Nonemi tablet 0 0 cocok 508 persidal 2 mg tablet 0 0 cocok
471 Nopres 20 Mg 12 12 cocok Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.)
509 0 0 cocok
472 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 21 21 cocok 2 ml
Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra 510 Phardex 2 Mg 123 123 cocok
473 44 44 cocok
infus 511 Phenytoin injeksi 41 41 cocok
474 Normal Salin (NS) 3 % 4 4 cocok 512 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1955 1955 cocok
475 Notritis Kapsul 70 70 cocok Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet
513 950 950 cocok
476 Novomix-30 flexpen 122 122 cocok Sal
477 Novorapid flexpen 101 101 cocok Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg
514 328 328 cocok
478 Nucef Kapsul 186 186 cocok injeksi 2 Mg/Ml (I.M.)
479 Nufirom Injeksi 1 gram 1 1 cocok 515 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1127 1127 cocok
480 Nutrivision kapsul 88 88 cocok 516 Pirasetam 400 Mg 190 190 cocok
481 Nystatin Drops 16 16 cocok 517 Pirasetam 800 Mg 591 591 cocok
482 OBH 100 ml Sirup 139 139 cocok 518 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 134 134 cocok
483 obucort swinghaler 0 0 cocok 519 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 167 167 cocok
484 Omeprazol 20 mg kapsul 5911 5911 cocok 520 Pirazinamid 500 mg tablet 30 30 cocok
485 Ondansetron 4 mg tablet 613 613 cocok 521 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 0 0 cocok
486 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 7869 7869 cocok 522 Pk Kristal 84 84 cocok
487 Ondansetron 8 mg tab 43 43 cocok 523 pondex sirup 0 0 cocok
488 Opigran 1 Mg Injeksi 0 0 cocok 524 Prednison 5 mg tablet 1730 1730 cocok
489 Opigran 3 Mg Injeksi 2 2 cocok 525 Pregabalin 75 Mg tablet 893 893 cocok
490 Opilax 60 ml Sirup 8 8 cocok 526 premaston tablet 0 0 cocok
491 Opiphen 60 ml Sirup 10 10 cocok 527 Prestin 20 Mg tablet* 21 21 cocok
492 Opiphen 500 Mg Kapsul 139 139 cocok 528 Primadol kaplet 70 70 cocok
493 otopain tt 1 1 cocok 529 Primolut N tablet 78 78 cocok
494 Oxtercid injeksi 0 0 cocok 530 Probenid Tablet 69 69 cocok
495 Oxtin Tablet 50 50 cocok 531 proinfark 10 mg injeksi 0 0 cocok
496 Oxyitocin injeksi 165 165 cocok 532 Prolacta dha for baby 0 0 cocok
497 Paket TB Anak 10 10 cocok 533 Prolacta dha for mother cocok
498 Paket TB Dewasa 9 9 cocok 534 Proliver kapsul 29 29 cocok

145
499 Pamol 125 Mg Suppo 0 0 cocok 535 Promavit Kapsul 1300 1300 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
536 Promedex tablet 0 0 cocok 575 Sedacum 5mg/5ml injeksi 104 104 cocok
537 Propranolol 10 mg tablet 1687 1687 cocok 576 Seretide 0 0 cocok
538 Prosogan 30 mg injeksi 9 9 cocok 577 Sevorane 250 ml 500 500 cocok
539 Prostigmin injeksi 0 0 cocok 578 Simvastatin 10mg tablet 11055 11055 cocok
540 Protofen supp 0 0 cocok 579 Simvastatin 20mg tablet 11561 11561 cocok
541 Provital tablet 171 171 cocok 580 Sirplus Sirup 19 19 cocok
542 Psidii Sirup 60 ml 57 57 cocok 581 Sojourn 0 0 cocok
543 PTU 100 Mg tablet 4129 4129 cocok 582 Solathim Dry Sirup 1 1 cocok
544 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 17 17 cocok 583 solvinex tablet 0 0 cocok
545 Ranitidine injeksi 8101 8101 cocok 584 solvita sirup 0 0 cocok
546 Ranitidine tablet 11977 11977 cocok 585 Solvitron Kapsul 1624 1624 cocok
547 Reco TT 10 ml 58 58 cocok 586 Solvitron Sirup 50 50 cocok
548 recormon psf 2000iu injeksi 0 0 cocok 587 Sotatic Injeksi 8 8 cocok
549 Renalyte 2 2 cocok 588 Sotatic Tablet 587 587 cocok
550 reotal 400mg tablet 0 0 cocok 589 Spasmal tablet 119 119 cocok
551 reotal injeksi 0 0 cocok 590 Spironolakton tablet 100 Mg 1200 1200 cocok
552 retivit tablet 0 0 cocok 591 Spironolakton tablet 25 Mg 2774 2774 cocok
553 Rifampisin 300 mg kaps 85 85 cocok 592 Sporetik 100 Mg kapsul 890 890 cocok
554 Rifampisin 450 mg tablet 0 0 cocok 593 starfolat 0 0 cocok
555 Rifampisin 600 mg tablet 174 174 cocok 594 Steranios Solotion 2 % 15000 15000 cocok
556 Ringer Fundin Infus 15 15 cocok 595 Stesolid Injeksi 2 Ml 36 36 cocok
557 Ringer Laktat Infus soft bag 1230 1230 cocok 596 Stesolid rectal 10 mg tube 15 15 cocok
558 Rinofer 100 mg injeksi 2 2 cocok 597 stolax supp 0 0 cocok
559 Risperidone 1 Mg tab 2827 2827 cocok 598 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 0 0 cocok
560 Risperidone 2 Mg tab 3500 3500 cocok 599 sufitis tablet 86 86 cocok
561 ristonat tablet 0 0 cocok 600 Suprafenid 100 Mg Supp 9 9 cocok
562 Roxemid injeksi 0 0 cocok 601 suprazid forte tablet 0 0 cocok
563 Saccorit Tablet 2413 2413 cocok 602 Symbicort 0 0 cocok
564 Salbutamol 2 mg tab 827 827 cocok 603 Talkhaichen 0 0 cocok
565 Salbutamol 4 mg tab 5 5 cocok 604 Tebokan Forte 125 mg 5 5 cocok
566 sanmol drops 0 0 cocok 605 Teosal tablet 675 675 cocok
567 Sanmol Infus 22 22 cocok 606 Teranol Tablet 668 668 cocok
568 Sanmol Sirup 28 28 cocok 607 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 10 10 cocok
569 Sanmol Tablet 945 945 cocok 608 tetraspan 6 % infus 0 0 cocok
570 Sanprima tablet 0 0 cocok 609 Theophyllin 100 Mg 29826 29826 cocok
571 Scabimite Krim 10 Gram 73 73 cocok 610 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 276 276 cocok
572 scandonest 2 % 1,8 ml 0 0 cocok 611 Thrombo Aspilet 244 244 cocok
573 scantaren gell 0 0 cocok 612 Thrombo Gel 29 29 cocok

146
574 Scopamin tablet 100 100 cocok 613 Thyorozol 5 Mg tablet 1795 1795 cocok
No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket. No Nama Obat Obat Catatan Obat Fisik Ket.
614 Tramadol 50 mg kapsul 0 0 cocok 640 Valsartan 80 Mg tablet 658 658 cocok
615 Tramifen kaplet 110 110 cocok 641 Vascon injeksi 0 0 cocok
616 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 46 46 cocok 642 Vaselin Putih 5369 5369 cocok
617 tremenza tablet 0 0 cocok 643 Vastigo tablet 0 0 cocok
618 Triamcinolon 4 mg tablet 522 522 cocok 644 Ventolin inhaler 43 43 cocok
619 triaxitrol 5 ml tm 0 0 cocok 645 Ventolin Nebuler* 16461 16461 cocok
620 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 2160 2160 cocok 646 verapamil tab 1312 1312 cocok
621 trifed tablet 0 0 cocok 647 vip albumin kapsul 0 0 cocok
622 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok 648 Vitamin B Kompleks tablet 3 3 cocok
623 Trifluoperazin 5 mg 0 0 cocok 649 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2063 2063 cocok
624 Trijec 1 gram Injeksi 21 21 cocok Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50
650 5428 5428 cocok
625 Trivam injeksi 0 0 cocok Mcg
626 Truvit Sirup 64 64 cocok 651 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 11035 11035 cocok
627 tutofusin infus 0 0 cocok 652 voluven infus 0 0 cocok
628 tuzalos tablet 0 0 cocok 653 Vometa flash Tablet 1052 1052 cocok
629 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 27 27 cocok 654 Vometa Drops 3 3 cocok
630 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 104 104 cocok 655 Vometa Sirup 13 13 cocok
631 Ulsidex 500 Mg tablet 1009 1009 cocok 656 Wiacid tablet 50 50 cocok
632 Urdahex tablet 60 60 cocok 657 Wiaflox 500 mg tablet 968 968 cocok
633 uresix injeksi 0 0 cocok 658 zibramax sirup 0 0 cocok
634 Urinter kapsul 2220 2220 cocok 659 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 480 480 cocok
635 Urotractin kapsul 0 0 cocok 660 Zinc pro Drop* 32 32 cocok
636 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 218 218 cocok 661 Zink 20 mg tablet 808 808 cocok
637 Vaksin hepatitis B dewasa 0 0 cocok 662 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 98 98 cocok
Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500 663 Zinnat 250 mg tablet* 12 12 cocok
638 337 337 cocok
IU/BIOSAT 664 Zirkum kids 20 mg sirup 98 98 cocok
639 Valsartan 160 Mg tab 140 140 cocok

147
Lampiran 7. Laporan Tingkat Ketersediaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Tahun 2016
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
1 Abu (Biosave) injeksi 4 348 352 117 235 19.58 18
2 acarbose 50 Mg tablet 3476 3000 6476 1585 4891 407.58 16
3 Acetosal 100 mg tab* 1025 0 1025 350 675 56.25 18
4 Acran 150 Mg tab 2 5000 5002 1002 4000 333.33 15
5 acyclovir 200 mg tablet 234 0 234 23 211 17.58 13
6 acyclovir 5 Gram krim 130 100 230 44 186 15.50 15
7 acyclovir 400 mg tablet* 813 3200 4013 969 3044 253.67 16
8 Adalat oros 30 mg tab 390 1200 1590 300 1290 107.50 15
9 ALA 600 kaplet 6 0 6 0 6 0.50 12
10 Albapure 20 % 100 Ml 19 85 104 2 102 8.50 12
11 Albendazol 400 Mg tablet* 39 0 39 3 36 3.00 13
12 Albothyl Concetration 10 Ml 16 20 36 14 22 1.83 20
13 Albothyl Concetration 5 Ml 4 10 14 1 13 1.08 13
14 Albothyl ovula 10 0 10 0 10 0.83 12
15 Alernitis Tablet 142 9000 9142 4053 5089 424.08 22
16 alinamin f injeksi 104 300 404 6 398 33.17 12
17 Alkohol 70 % 82470 300000 382470 91687 290783 24231.92 16
18 Alkohol 95 % 0 15 15 0 15 1.25 12
19 Alkohol 96 % 100142 220000 320142 99142 221000 18416.67 17
20 Alkohol swab om* 8255 162600 170855 4242 166613 13884.42 12
21 Alopurinol 100 Mg tablet* 10686 27000 37686 39 37647 3137.25 12
22 Alpentin 100 Mg Tablet* 0 5000 5000 594 4406 367.17 14
23 Alprazolam 0,25 Mg tablet 1752 11000 12752 488 12264 1022.00 12
24 Alprazolam 0,5 Mg tablet 2929 4000 6929 2148 4781 398.42 17
25 Alprazolam 1 mg tablet 2842 4000 6842 1466 5376 448.00 15
26 Amadiab-1 Tablet 85 0 85 25 60 5.00 17
27 Amadiab-2 Tablet 63 0 63 3 60 5.00 13
28 Ambroxol Sirup 138 310 448 23 425 35.42 13
29 Ambroxol tablet 2386 39000 41386 3489 37897 3158.08 13
30 Amdixal 5 mg tablet 51 0 51 0 51 4.25 12
31 Amikasin injeksi 250 mg 22 205 227 14 213 17.75 13
32 Amino fluid-l 500 ml 82 756 838 45 793 66.08 13
33 aminoleban soft bag 33 70 103 6 97 8.08 13
34 Aminopalbutamoillin 100 0 100 0 100 8.33 12

148
35 Aminophyllin 150 mg tablet 2005 0 2005 0 2005 167.08 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
36 Aminophyllin 200 mg tablet* 2599 0 2599 500 2099 174.92 15
37 Aminophyllin 24 mg/ml injeksi 57 543 600 175 425 35.42 17
38 Aminosteril infant 6 % 12 10 22 0 22 1.83 12
39 Amiparen Infus softbag 14 164 178 10 168 14.00 13
40 Amitriptylin 25 mg tablet 378 7000 7378 2982 4396 366.33 20
41 Amlodipin 10 mg tablet* 23358 94500 117858 14119 103739 8644.92 14
42 Amlodipin 5 mg tablet* 4542 9900 14442 2255 12187 1015.58 14
43 Amoxan 500 mg kapsul 10 2000 2010 344 1666 138.83 14
44 Amoxan dry sirup 5 24 29 0 29 2.42 12
45 amoxycillin 125 Mg/5 Ml sirup kering 26 580 606 56 550 45.83 13
46 amoxycillin 500 Mg tablet * 2342 24000 26342 1553 24789 2065.75 13
47 amoxycillin injeksi 1 gr 75 2520 2595 82 2513 209.42 12
48 Ampisilin Serb injeksi 1000 Mg/Vial * 42 450 492 27 465 38.75 13
49 Anadex tablet 138 400 538 200 338 28.17 19
50 Anadium Kaplet 193 1080 1273 379 894 74.50 17
51 Analsik Kapsul 1925 12000 13925 2409 11516 959.67 15
52 Analtram Kaplet 650 0 650 0 650 54.17 12
53 Anemolat 1 Mg 6000 25000 31000 3618 27382 2281.83 14
54 Antalgin 500 mg tab** 4564 12000 16564 1553 15011 1250.92 13
55 Antasida DOEN syrup 10 0 10 0 10 0.83 12
56 Antasida DOEN tablet 4707 1000 5707 1550 4157 346.42 16
57 Antihemoroid, Kombinasi: 98 300 398 0 398 33.17 12
58 Antrain injeksi 157 2555 2712 1 2711 225.92 12
59 Anxibloc Tablet 101 550 651 107 544 45.33 14
60 Apyalis 10 ml Drops 20 70 90 40 50 4.17 22
61 Apyalis 100 ml Sirup 35 725 760 102 658 54.83 14
62 Aqua bidest 1000 ml 24 318 342 27 315 26.25 13
63 aqua pro injeksi 25 ml* 1384 39540 40924 1884 39040 3253.33 13
64 Aquasonic jelly 19500 60000 79500 5016 74484 6207.00 13
65 Arixtra 2,5 Mg Injeksi* 563 2010 2573 204 2369 197.42 13
66 Arkine 2 mg tablet 0 25000 25000 6000 19000 1583.33 16
67 Asam Folat tablet 1 Mg 1070 12000 13070 11 13059 1088.25 12
68 Asam Mefenamat Kaps 500 Mg 2214 77000 79214 6430 72784 6065.33 13
69 Asam Salisilat 1521 0 1521 500 1021 85.08 18
70 Asam Traneksamat injeksi 250 Mg/Ml 243 950 1193 269 924 77.00 15
71 Asam Traneksamat injeksi 500 Mg/Ml 64 4190 4254 430 3824 318.67 13

149
72 Asam Traneksamat tablet 500 Mg 743 5000 5743 746 4997 416.42 14
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
73 Aseptanios HP 50 Sol 5000 45000 50000 10000 40000 3333.33 15
74 Asering Infus 309 21000 21309 1277 20032 1669.33 13
75 Asetazolamid 250 tablet 112 - 112 - 112 9.33 12
76 Aspilet Chew Tablet** 3096 20000 23096 3666 19430 1619.17 14
77 Asvex tablet 283 5350 5633 377 5256 438.00 13
78 Atapulgit 83 - 83 - 83 6.92 12
Atropin sulfat injeksi 0,25 Mg/Ml
79 361 600 961 127 834 69.50 14
(I.V./I.M./S.K.) *
80 avamys spray 16 40 56 5 51 4.25 13
81 Azitromisin 500 Mg 401 1240 1641 2 1639 136.58 12
82 Bactoderm Krim 10 gram 11 40 51 2 49 4.08 12
83 Bamgetol 200mg tablet 988 4000 4988 19 4969 414.08 12
84 Baquinor Forte Kapsul 20 580 600 64 536 44.67 13
85 Batugin Elixir 300 ml 54 684 738 8 730 60.83 12
86 Bedak Salisil 37 84 121 0 121 10.08 12
87 berotect mdi spray 27 110 137 11 126 10.50 13
88 Betadine gargle 190 ml 7 181 188 1 187 15.58 12
89 Betahistin Mesilat 6 mg tablet 1259 31620 32879 2211 30668 2555.67 13
90 betametason 0,1% 5 gram krim 26 150 176 0 176 14.67 12
91 Betazon - N Krim** 17 30 47 1 46 3.83 12
92 Bioplacenton Jelly** 11 30 41 8 33 2.75 15
93 Biostrom sirup 2 0 2 0 2 0.17 12
94 Bisoprolol 5 mg tablet 617 13200 13817 703 13114 1092.83 13
95 Bledstop Injeksi 68 50 118 51 67 5.58 21
96 borax glyserin 10 ml solution 22 48 70 34 36 3.00 23
97 brainact 250 mg injeksi 32 0 32 0 32 2.67 12
98 Bufect forte sirup 14 257 271 1 270 22.50 12
99 Bupivakain spinal heavy injeksi* 59 55 114 52 62 5.17 22
100 Buranazin cream 35 gram 16 160 176 43 133 11.08 16
101 Cal-95 tablet 497 1950 2447 116 2331 194.25 13
102 Calcium Lactate 500 Mg tablet 9281 13300 22581 117 22464 1872.00 12
103 Caldece Tablet 5 41 46 8 38 3.17 15
104 Calos Tablet 288 8400 8688 969 7719 643.25 14
105 Calsium gluconas injeksi 43 96 139 40 99 8.25 17
106 Canderin 16 Mg 209 550 759 239 520 43.33 18
107 Canderin 8 Mg 209 30 239 30 209 17.42 14

150
108 Candesartan 16 Mg tablet 5365 70800 76165 2333 73832 6152.67 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
109 Candesartan 8 Mg tablet 5161 18900 24061 7591 16470 1372.50 18
110 Captopril 12,5 mg 6764 7000 13764 3259 10505 875.42 16
111 Captopril 25 mg 3010 17500 20510 6811 13699 1141.58 18
112 Carbamazepin 200 Mg tablet 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22
113 Carsive E Injeksi 13 70 83 31 52 4.33 19
114 Catapres 0,15 Mg Injeksi 44 50 94 31 63 5.25 18
115 Cedantron 4 Mg/ 2ml Injeksi 81 425 506 30 476 39.67 13
116 Cedocard 5 mg tablet 442 100 542 218 324 27.00 20
117 Cefadroksil Sir Kering 125 Mg/5 Ml 0 120 120 0 120 10.00 12
118 Cefadroxyl 500 mg kapsul 4712 47000 51712 5724 45988 3832.33 13
119 Cefat 500 Mg Tablet 17 1100 1117 29 1088 90.67 12
120 Cefazolin Serb injeksi 1 G/Vial 319 2570 2889 300 2589 215.75 13
121 Cefiksim Sir 100 Mg/5 Ml 147 720 867 0 867 72.25 12
122 Cefila Dry Sirup 8 230 238 37 201 16.75 14
123 Cefila 100 mg tablet 90 1680 1770 362 1408 117.33 15
124 cefixime 100 mg kapsul 0 10000 10000 4500 5500 458.33 22
125 Cefixime 100 mg tablet 3885 30000 33885 5468 28417 2368.08 14
126 Cefoperazon Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 22 150 172 46 126 10.50 16
127 Cefotaxim 1 gram injeksi 10200 3084 13284 1110 12174 1014.50 13
128 Cefpirome injeksi 26 156 182 0 182 15.17 12
129 Ceftazidime Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 37 50 87 39 48 4.00 22
130 Ceftriakson Serb injeksi 1.000 Mg/Vial 2651 34726 37377 6916 30461 2538.42 15
131 Cefxon Injeksi 25 340 365 66 299 24.92 15
132 Cendo Asthenof 5ml 43 30 73 19 54 4.50 16
133 Cendo Augentonic TM MD 5 ml 230 415 645 127 518 43.17 15
134 Cendo Carpin 2% TM 2 5 7 2 5 0.42 17
135 Cendo Catarlent 5 ml TM 17 145 162 20 142 11.83 14
136 Cendo Cenfresh TM MD 340 400 740 336 404 33.67 22
137 cendo conver TM 0 8 8 4 4 0.33 24
138 Cendo Efrisel TM 7 25 32 5 27 2.25 14
139 Cendo Fenicol SM 18 10 28 15 13 1.08 26
140 Cendo Fenicol TM 5 0 5 0 5 0.42 12
141 Cendo Floxa 0,5 mg MD 331 865 1196 125 1071 89.25 13
142 Cendo Fluorescein TM 6 50 56 4 52 4.33 13
143 Cendo Gentamisin SM 26 90 116 30 86 7.17 16
144 Cendo Gentamycin TM 32 110 142 10 132 11.00 13

151
145 Cendo Hervis SM 8 0 8 4 4 0.33 24
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
146 Cendo lubrican 0,6 MD 20 0 20 0 20 1.67 12
147 Cendo Lyters TM 204 1200 1404 17 1387 115.58 12
148 Cendo Mycos SM 35 170 205 20 185 15.42 13
149 Cendo Mycos TM 37 40 77 20 57 4.75 16
150 Cendo Mydriatil 1% 5 ml TM 4 14 18 3 15 1.25 14
151 Cendo Pantocain 2%TM 7 11 18 4 14 1.17 15
152 Cendo Polydex TM 179 1100 1279 340 939 78.25 16
153 Cendo Polygran SM 5 10 15 5 10 0.83 18
154 Cendo Polygran TM 5 20 25 13 12 1.00 25
155 Cendo Polynel 5 ml TM 26 250 276 3 273 22.75 12
156 Cendo Polynel SM 5 0 5 0 5 0.42 12
157 Cendo Timolol 0,5% tm 0 145 145 30 115 9.58 15
158 Cendo Tobros TM 70 45 115 55 60 5.00 23
159 Cendo Tobroson TM MD 115 700 815 125 690 57.50 14
160 Cendo Tropin 1 % TM 0 10 10 1 9 0.75 13
161 Cendo Ulcori TM MD 345 780 1125 128 997 83.08 14
162 Cendo Vasacon TM 5 60 65 18 47 3.92 17
163 Cendo Vital Tablet 80 30 110 45 65 5.42 20
164 Cendo Vitrolenta TM 274 900 1174 70 1104 92.00 13
165 Cendo Xitrol SM 20 100 120 10 110 9.17 13
166 Cendo Xitrol TM MD 326 1090 1416 247 1169 97.42 15
167 Cephalexin 500 mg kapsul 0 150 150 60 90 7.50 20
168 Ceptik kapsul 69 150 219 0 219 18.25 12
169 Ceptik sirup 5 14 19 0 19 1.58 12
170 Cernevit injeksi 1 20 21 0 21 1.75 12
171 Cetirizine 10 mg kapsul 3238 15100 18338 3509 14829 1235.75 15
172 Cetirizine 5 mg/5 ml syrup 44 104 148 54 94 7.83 19
173 Chlor ethyl water 4 0 4 0 4 0.33 12
174 Chloramex injeksi 0 100 100 0 100 8.33 12
175 Chloramphenicol 250 mg kapsul 630 0 630 189 441 36.75 17
176 Chloramphenicol Kaps 500 Mg 105 - 105 - 105 8.75 12
177 Chloramphenicol Suspensi 125 Mg/5ml 10 0 10 0 10 0.83 12
178 Cholestat 8 0 8 0 8 0.67 12
179 Ciprofloksasin injeksi 2 Mg/Ml infus 12 - 12 - 12 1.00 12
180 Ciprofloksasin tablet Scored 500 Mg 4779 50000 54779 6808 47971 3997.58 14
181 Ciprofloxacin 100 cc infus 210 180 390 23 367 30.58 13

152
182 Citicholin 1000 mg tablet 394 8100 8494 211 8283 690.25 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
183 Citicholin 250 mg injeksi 1098 14550 15648 2792 12856 1071.33 15
184 Citicholin 500 mg tablet 428 12000 12428 329 12099 1008.25 12
185 Claneksi Kapsul 3 100 103 3 100 8.33 12
186 Clindamycin 150 mg kapsul 43 900 943 513 430 35.83 26
187 Clindamycin 300 mg tablet 247 1150 1397 483 914 76.17 18
188 Clobazam 10 mg tablet 947 10000 10947 1369 9578 798.17 14
189 Clonidine 0,15 mg tab 3130 19000 22130 3487 18643 1553.58 14
190 Clopidogrel tablet 752 24900 25652 2967 22685 1890.42 14
191 clopisan 3 0 3 0 3 0.25 12
192 Clorilex 100 mg 159 0 159 60 99 8.25 19
193 Clorpromazin 100 mg tablet/CPZ 348 18800 19148 8260 10888 907.33 21
194 Clozapin 25 Mg tablet 1367 13000 14367 1621 12746 1062.17 14
195 Clozapin100 Mg tablet 1583 6000 7583 1500 6083 506.92 15
196 Co-Amoxiclave 625 Mg tablet 818 7650 8468 1367 7101 591.75 14
197 Cobazim 1000 mg kapsul 120 800 920 101 819 68.25 13
198 Codein 10 Mg tablet 3000 0 3000 1626 1374 114.50 26
199 Codein 20 Mg tablet 1006 1000 2006 0 2006 167.17 12
200 Colcancetine injeksi 0 350 350 0 350 29.17 12
201 Colcancetine syrup 1 0 1 0 1 0.08 12
202 Concor 2, 5 Mg tab tab 653 8800 9453 180 9273 772.75 12
203 Concor 5 Mg tab 709 2500 3209 155 3054 254.50 13
204 Cotrimoksaxol 60 ml susoensi 0 12 12 0 12 1.00 12
205 Cotrimoksazol 480 mg(Dewasa) 1245 6000 7245 1811 5434 452.83 16
206 Cravit Tablet 37 190 227 7 220 18.33 12
207 Cravox Tablet 150 650 800 61 739 61.58 13
208 CTM/Klorfeniramin 4 mg tablet 7405 0 7405 3415 3990 332.50 22
209 Curcuma 200 mg tablet 455 8900 9355 1963 7392 616.00 15
210 Cycloprogynova tablet 0 42 42 0 42 3.50 12
211 Cytotec Tablet 80 150 230 55 175 14.58 16
212 Dactarin diapers 26 110 136 0 136 11.33 12
213 Daryantulle 188 4050 4238 618 3620 301.67 14
214 Deculin 15 mg tab 13 8700 8713 338 8375 697.92 12
215 Deculin 30 mg tab 1171 3000 4171 5 4166 347.17 12
216 Deksametason injeksi 5 Mg/Ml 2734 5000 7734 1811 5923 493.58 16
217 Deksametason 0,5 mg tablet 2264 2000 4264 0 4264 355.33 12
218 Denomix cream 10 gram 0 80 80 20 60 5.00 16

153
219 Depakote 250 mg Tablet 1025 8000 9025 2667 6358 529.83 17
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
220 Depakote ER 500 mg Tablet 1277 8500 9777 1571 8206 683.83 14
221 Dermanios scrub chlorhexidine 0 65000 65000 0 65000 5416.67 12
222 Desoximetason 0,25% krim 15 gram 8 90 98 0 98 8.17 12
223 Dexketoprofen 25 mg injeksi 0 180 180 59 121 10.08 18
224 Dexketoprofen 25 mg tablet 1402 74700 76102 8677 67425 5618.75 14
225 Dextrose 10 % infus 5 1060 1065 36 1029 85.75 12
226 Dextrose 40 % 25 ml per botol 37 840 877 7 870 72.50 12
227 Dextrose 5 % infus 49 1600 1649 234 1415 117.92 14
228 Diagit tablet 0 500 500 245 255 21.25 24
229 Diazepam 2 mg tablet 11088 58500 69588 38842 30746 2562.17 27
230 Dicynone 250 Mg / 3 Ml Injeksi 5 960 965 36 929 77.42 12
231 Difenhidramin injeksi 22 4450 4472 0 4472 372.67 12
232 Digoksin 0,25 mg tablet 679 8000 8679 2282 6397 533.08 16
233 Dihidro artemisin+piperkuin (DHP) 63 0 63 0 63 5.25 12
234 Diltiazem 30 mg tablet 132 7000 7132 304 6828 569.00 13
235 Diltiazem Hcl 30 mg tablet 935 0 935 400 535 44.58 21
236 Dimenhydrinate 50 mg tablet 2218 4000 6218 1795 4423 368.58 17
237 Disolf Ec 450 Mg 44 0 44 15 29 2.42 18
238 dobuject injeksi 7 0 7 0 7 0.58 12
239 Doburan 50 mg Injeksi (Dobutamin) 260 300 560 37 523 43.58 13
240 Doksisiklin 100mg kapsul 1026 500 1526 9 1517 126.42 12
241 doloscaneuron tablet 162 0 162 0 162 13.50 12
242 Domperidon 5mg/ml drops 38 20 58 22 36 3.00 19
243 Domperidon susp 5 mg/5 ml 39 250 289 22 267 22.25 13
244 Domperidon10 mg tablet 6174 10000 16174 5034 11140 928.33 17
245 Dopamed 250 Mg tab 147 750 897 441 456 38.00 24
246 Dulcolax 10 mg Suppositoria 0 600 600 150 450 37.50 16
247 Dulcolax 5 mg Suppositoria 44 0 44 12 32 2.67 17
248 Dulcolax 5 mg Tablet 316 1200 1516 2 1514 126.17 12
249 Duviral 85 0 85 0 85 7.08 12
250 EAS pfrimmer infus 49 320 369 41 328 27.33 14
251 Efedrin injeksi 50 Mg/Ml 92 130 222 98 124 10.33 21
252 Enatin Kapsul 412 500 912 212 700 58.33 16
253 Enystn 12 ml 21 204 225 1 224 18.67 12
254 Eperisone Hcl 0 10900 10900 0 10900 908.33 12
255 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 188 150 338 89 249 20.75 16

154
256 Eprex 2000 IU injeksi 63 220 283 0 283 23.58 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
257 Ergotika Tablet 4,5 Mg 27 50 77 22 55 4.58 17
258 Erysanbe 200 Mg Tablet 52 300 352 67 285 23.75 15
259 Erysanbe Sirup 0 81 81 35 46 3.83 21
260 Erythromysin 250 mg tablet 116 - 116 116 9.67
261 Erythromysin 500 Mg kapsul 587 0 587 297 290 24.17 24
262 Erythromysin Sir 200 Mg/ 5ml 16 84 100 15 85 7.08 14
263 Etambutol 500 Mg tablet 30 - 30 - 30 2.50
264 Etambutol 250 mg tablet 35 - 35 - 35 2.92
265 Etil Klorida Semprot 100 Ml 5 - 5 - 5 0.42
266 Euthyrox 100 mcg Tablet 140 4400 4540 1030 3510 292.50 16
267 Extrace 200 mg Injeksi 51 390 441 12 429 35.75 12
268 Eyevit Tablet 114 0 114 13 101 8.42 14
269 Fargoxin Injeksi 21 130 151 54 97 8.08 19
270 Fargoxin Tablet 1400 2500 3900 1310 2590 215.83 18
271 Farmabes tablet 1764 0 1764 0 1764 147.00 12
272 Farmacrol forte suspensi 17 10 27 0 27 2.25 12
273 Farmacrol forte tablet 598 200 798 0 798 66.50 12
274 Farsorbid 5 mg Injeksi 100 0 100 52 48 4.00 25
275 Farsorbid 5 mg Tablet 1935 1800 3735 1608 2127 177.25 21
276 Fasorbid 10 mg injeksi 13 540 553 0 553 46.08 12
277 Fasorbid 5 mg tablet 1500 0 1500 0 1500 125.00 12
278 Fenistil drops 1 mg 1 10 11 1 10 0.83 13
279 Fenofibrat 300 mg 858 6300 7158 27 7131 594.25 12
280 Fenofibrate 100 mg tablet 550 2400 2950 200 2750 229.17 13
281 Fentanil injeksi 0,05 Mg/2 Ml (I.V.) 104 1478 1582 412 1170 97.50 16
282 Ferlin Drops 7 108 115 4 111 9.25 12
283 Ferlin Sirup 5 48 53 5 48 4.00 13
284 Ferro Sulfat tablet Salut 300 Mg 50 - 50 - 50 4.17 12
285 Fimahes infus 8 100 108 0 108 9.00 12
286 Flamar TM 3 5 8 3 5 0.42 19
287 Flamicort 40 mg Injeksi 42 86 128 21 107 8.92 14
288 Flixotide nebules 937 4750 5687 317 5370 447.50 13
289 Fluconazole 150 mg tablet 60 20 80 32 48 4.00 20
290 Flunarizine 10 mg tablet 0 9000 9000 2732 6268 522.33 17
291 Flunarizine 5 mg tablet 1829 15900 17729 2789 14940 1245.00 14
292 Folavit 400 mcg tablet 196 200 396 0 396 33.00 12

155
293 Foransi 10 Mg tab 674 0 674 6 668 55.67 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
294 formalin 4100 400 4500 3100 1400 116.67 39
295 Frego 10 mg Tablet 305 250 555 51 504 42.00 13
296 Frego 5 mg Tablet 204 1300 1504 51 1453 121.08 12
297 Fresofol 1 % injeksi 66 235 301 46 255 21.25 14
298 fungitrazol kapsul 15 36 51 0 51 4.25 12
299 Furosemid injeksi 10 Mg/Ml (I.V./I.M.) 2000 5000 7000 2927 4073 339.42 21
300 Furosemid 40 mg tablet 3486 35500 38986 4581 34405 2867.08 14
301 Futrolit infus 91 7220 7311 131 7180 598.33 12
302 Fuzide 60 ml suspensi 0 207 207 0 207 17.25 12
303 Gabapentin 300 mg Kapsul 1614 23240 24854 2873 21981 1831.75 14
304 gabbril 250 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12
305 Garam Ingris 1390 6000 7390 3460 3930 327.50 23
306 Garam Oralit, Kombinasi 67 100 167 0 167 13.92 12
307 Gastrofer Injeksi 40 Mg 80 705 785 16 769 64.08 12
308 Gelofusine infus 10 30 40 0 40 3.33 12
309 Gemfibrozil 300 mg tablet 1413 12200 13613 5982 7631 635.92 21
310 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 0 21 0 21 1.75 12
311 Gemfibrozil 600 mg tablet 21 - 21 - 21 1.75 12
312 Genoint zalf /SK 125 50 175 0 175 14.58 12
313 Genoint SM 49 0 49 0 49 4.08 12
314 Gentamisin injeksi 40 Mg/Ml ampul 709 4450 5159 1420 3739 311.58 17
315 GG 100 Mg tablet 4875 0 4875 1944 2931 244.25 20
316 Gigasept AF Forte 2 liter 1000 1400 2400 849 1551 129.25 19
317 Gitas Plus Tablet 280 2300 2580 131 2449 204.08 13
318 Glaucon 250 mg Tablet 117 900 1017 221 796 66.33 15
319 Glibenklamid tablet 5 Mg tablet 14922 0 14922 9017 5905 492.08 30
320 Glicab 80 Mg 552 0 552 113 439 36.58 15
321 Glikuidon tablet 30 Mg tablet 5279 140 5419 3295 2124 177.00 31
322 Glimepirid tablet 1 Mg tablet 10458 12500 22958 6680 16278 1356.50 17
323 Glimepirid tablet 2 Mg tablet 5788 0 5788 2941 2847 237.25 24
324 Glimepirid tablet 3 mg tablet 0 2000 2000 939 1061 88.42 23
325 Glimepirid tablet 4 mg tablet 5458 27500 32958 1561 31397 2616.42 13
326 Gliserin cair/ml 10376 5000 15376 6754 8622 718.50 21
327 Glucobay 50 mg Tablet 215 0 215 50 165 13.75 16
328 Glucosamin MPL 500 mg 3230 33300 36530 0 36530 3044.17 12
329 Haloperidol 0, 5 mg tablet 5290 4000 9290 3548 5742 478.50 19

156
330 Haloperidol 5 mg tablet 374 9500 9874 979 8895 741.25 13
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
331 Haloperidol 1, 5 mg tablet 1526 5500 7026 3577 3449 287.42 24
332 Heksakiorofen 15 - 15 - 15 1.25 12
333 Hemapo 3000 IU Injeksi 107 2100 2207 251 1956 163.00 14
334 Heptasan tablet 155 500 655 42 613 51.08 13
335 Herbesser CD 100 Tablet 791 4800 5591 1414 4177 348.08 16
336 Herbesser CD 200 Tablet 923 4150 5073 237 4836 403.00 13
337 Herbesser Injeksi 33 60 93 22 71 5.92 16
338 Hexymer 2 mg 2606 10000 12606 2 12604 1050.33 12
339 Hidrogen Peroksida Cairan 3% 7269 2000 9269 2921 6348 529.00 18
340 Hidroklorotiazid tablet 25 Mg 114 - 114 - 114 9.50 12
341 Hidrokortison 1% 5 gr krim 25 50 75 2 73 6.08 12
342 Hidrokortison 2,5 % 5 gram krim 57 134 191 13 178 14.83 13
343 Hidrokortison injeksi 20 - 20 - 20 1.67 12
344 Hipnoz 5mg/5ml 1 0 1 0 1 0.08 12
345 Humalog kwikpen/3 ml 52 550 602 28 574 47.83 13
346 Humalog Mix 25 Cart 100 IU/Ml 3 Ml 59 180 239 53 186 15.50 15
347 Human Albumin 20 % 100 Ml 2 20 22 0 22 1.83 12
348 Hyperhep B 0,5 0 8 8 1 7 0.58 14
349 hyphobhac 200 mg 7 0 7 0 7 0.58 12
350 Hypobhac 100 Injeksi 10 20 30 5 25 2.08 14
351 Hypobhac 25 Injeksi 10 15 25 8 17 1.42 18
352 Hystolan tablet 18 0 18 0 18 1.50 12
353 Hytroz 1 Mg Tablet 823 3000 3823 383 3440 286.67 13
354 Hytroz 2 Mg tablet 420 3000 3420 190 3230 269.17 13
355 IBS trivan injeksi 19 0 19 0 19 1.58 12
356 Ibuprofen 400 Mg tablet 2414 4000 6414 0 6414 534.50 12
357 Ibuprofen Sir100mg/60 ml 82 150 232 45 187 15.58 15
358 Ictyol Salep 11 0 11 4 7 0.58 19
359 Ikalep Sirup 12 175 187 7 180 15.00 12
360 imunos sirup 16 325 341 9 332 27.67 12
361 Imunos tablet 499 4200 4699 368 4331 360.92 13
362 Inerson Cream 15 Gram 14 55 69 8 61 5.08 14
363 inpepsa sirup 24 362 386 0 386 32.17 12
364 Insterhistin tab 0 200 200 55 145 12.08 17
365 Intermoxyl 1 gram Injeksi 0 160 160 8 152 12.67 13
366 Intermoxyl 500 mg Kapsul 125 900 1025 5 1020 85.00 12

157
367 Intervask 10mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
368 Inviclot 5 ml Injeksi 75 955 1030 194 836 69.67 15
369 IOD Povidon 10 % 300 ml 25 420 445 4 441 36.75 12
370 IOD Povidon 10 % 60 ml 30 30 60 12 48 4.00 15
371 Iopamiro 300 mg/30 ml 0 6 6 0 6 0.50 12
372 Iopamiro 300 mg/50 ml 0 6 6 0 6 0.50 12
373 Irbesartan 150 Mg tab 66 600 666 160 506 42.17 16
374 Irbesartan 300 Mg tab 300 3300 3600 1344 2256 188.00 19
375 ISDN injeksi 9 0 9 1 8 0.67 14
376 Isoniazid tablet 300 Mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12
377 Isoniazid(INH) tablet 100 Mg 9157 0 9157 5000 4157 346.42 26
378 Isosorbid Dinitrat(ISDN) 5 mg tablet 35770 80000 115770 17862 97908 8159.00 14
379 isosorbid injeksi 9 100 109 1 108 9.00 12
380 Isotic adretor 0,5 % TM 143 250 393 40 353 29.42 13
381 isprinol sirup 0 31 31 0 31 2.58 12
382 Itraconazole 100 Mg 10 590 600 2 598 49.83 12
383 Kaen 3 B 75 2940 3015 204 2811 234.25 13
384 Kalipar 300 mg Tablet 288 750 1038 41 997 83.08 12
385 Kalium Diklofenak 25 Mg 1762 15000 16762 4497 12265 1022.08 16
386 Kalium Diklofenak 50 Mg 1624 26200 27824 3257 24567 2047.25 14
387 Kalmeco 500 mcg/ml Injeksi 13 55 68 1 67 5.58 12
388 Kalnex 500 mg inj 493 100 593 15 578 48.17 12
389 Kalnex 500 mg tablet 0 200 200 0 200 16.67 12
390 Kaltrofen 100 mg Suppo 331 2500 2831 3 2828 235.67 12
391 Kaltrofen 5mg Tablet 0 50 50 1 49 4.08 12
392 kalxetin 10 mg tablet 2 0 2 0 2 0.17 12
393 Kamolas sirup 0 600 600 300 300 25.00 24
394 Kamolas tablet 0 12000 12000 0 12000 1000.00 12
395 Karbo Adsorben tablet 0,5 gr 112 - 112 - 112 9.33 12
396 Kcl/Kalium klorida 25 ml 96 120 216 17 199 16.58 13
397 Kendaron tablet 105 2850 2955 382 2573 214.42 14
398 Ketekonazol 10 gram krim 2 % 440 385 825 30 795 66.25 12
399 Ketokonazol tablet 200 Mg 363 3500 3863 1007 2856 238.00 16
400 Ketopain Injeksi 69 550 619 25 594 49.50 13
401 Ketoprofen 100 Mg tablet 0 1500 1500 550 950 79.17 19
402 Ketoprofen 50 Mg tablet 3810 17500 21310 1413 19897 1658.08 13
403 Ketorolac 10 mg inj 224 1300 1524 35 1489 124.08 12

158
404 Ketorolac 30 mg inj 2491 14480 16971 173 16798 1399.83 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
405 ketosteril tablet 180 0 180 10 170 14.17 13
406 Kolkatriol forte 0,5 49 240 289 59 230 19.17 15
407 Kolkatriol kapsul 49 210 259 19 240 20.00 13
408 KSR 600 mg tablet 277 9100 9377 1500 7877 656.42 14
409 KTM 100 mg Injeksi 8300 0 8300 300 8000 666.67 12
410 Lacedim 1 gram Inj 9 20 29 12 17 1.42 20
411 Lactor 30 mg injeksi 27 0 27 4 23 1.92 14
412 Laktulosa sirup 10 230 240 0 240 20.00 12
413 Lameson 125 mg Injeksi 28 105 133 2 131 10.92 12
414 Lameson 16 Mg Tablet 170 0 170 29 141 11.75 14
415 Lameson 4 Mg Tablet 469 3700 4169 130 4039 336.58 12
416 Lamivudin 150 mg tab 2202 0 2202 12 2190 182.50 12
417 Lanakeloid krim 10 40 50 4 46 3.83 13
418 Lanakeloid Tablet 540 0 540 154 386 32.17 17
419 Lansoprazol 20 mg 4540 25300 29840 6 29834 2486.17 12
420 Lanturol 400 Mg Kapsul 116 0 116 1 115 9.58 12
421 Lantus solostar injeksi 55 380 435 70 365 30.42 14
422 Lapibal 250 Mg Kapsul 187 500 687 109 578 48.17 14
423 Lapibal 500 Mg Kapsul 151 700 851 66 785 65.42 13
424 Lapifed Sirup 60 ml 55 71 126 8 118 9.83 13
425 Lapisiv Sirup 100 ml 0 160 160 0 160 13.33 12
426 Lapixime Injeksi 29 0 29 10 19 1.58 18
427 Lasix 10 mg injeksi 0 1305 1305 0 1305 108.75 12
428 laxadine emulsi 7 0 7 0 7 0.58 12
429 L-Bio 362 9450 9812 345 9467 788.92 12
430 leparson tablet 36 0 36 0 36 3.00 12
431 Lesichol 250 64 0 64 0 64 5.33 12
432 Levemir flexpen 26 205 231 25 206 17.17 13
433 Levofloksasin 500 Mg tablet 1740 9000 10740 2174 8566 713.83 15
434 Levofloksasin infus 85 650 735 69 666 55.50 13
435 Levopar tablet 775 11500 12275 0 12275 1022.92 12
436 Levosol Injeksi 11 0 11 2 9 0.75 15
437 Lidodex injeksi 80 625 705 32 673 56.08 13
438 Lidokain 2% injeksieksi (Infiltr/P.V.) 885 7500 8385 1509 6876 573.00 15
439 Lisinopril 10 mg tablet 1857 13000 14857 2808 12049 1004.08 15
440 Lodia 2 mg 0 840 840 2 838 69.83 12

159
441 Loperamide 2 Mg tablet 933 2500 3433 660 2773 231.08 15
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
442 Loratadin 10 Mg tablet 1485 6000 7485 3237 4248 354.00 21
443 Magnesium Sulfat injeksi 40 % 57 0 57 25 32 2.67 21
444 Manitol Iarutan Infus 20% 112 500 612 64 548 45.67 13
445 Matafres 0,4 ml TM 80 2150 2230 26 2204 183.67 12
446 Mecobalamin 250 mg kapsul 2 25000 25002 3330 21672 1806.00 14
447 Mecobalamin 500 mcg kapsul 2065 59100 61165 3453 57712 4809.33 13
448 Mecobalamin 500 mg injeksi 565 6740 7305 926 6379 531.58 14
449 Mefinal 500 mg Tablet 107 2500 2607 156 2451 204.25 13
450 Mefinter 500 mg 1 1100 1101 3 1098 91.50 12
451 Meloxicam 15 mg tablet 2430 21500 23930 132 23798 1983.17 12
452 Meloxicam 7, 5 mg tablet 3124 5500 8624 1755 6869 572.42 15
453 Meropenem Serb injeksi 1000 Mg/Vial 201 3550 3751 168 3583 298.58 13
454 Metformin tablet 500 Mg tablet 15937 140000 155937 24184 131753 10979.42 14
455 Methisoprinol 250 mg sirup 0 28 28 0 28 2.33 12
456 Methylprednisolon 125mg/ vial injeksi 213 3700 3913 1004 2909 242.42 16
457 Methylprednisolon 16 mg tablet 89 - 89 - 89 7.42 12
458 Methylprednisolon 4 mg tablet 12129 77000 89129 2213 86916 7243.00 12
459 Metilergometrin 0, 2 mg/ml injeksi 163 200 363 6 357 29.75 12
460 Metilergometrin 0,125 mg tablet 76 2000 2076 697 1379 114.92 18
461 Metoklopramid 10 mg tablet 2909 7000 9909 2000 7909 659.08 15
462 Metoklopramid 5 mg tablet 1081 7500 8581 2936 5645 470.42 18
463 Metronidazol 100 cc Iarutan Infus 5 Mg/Ml 329 2400 2729 85 2644 220.33 12
464 Metronidazol Gel 7 - 7 - 7 0.58 12
465 Metronidazol tablet 500 Mg 2023 2500 4523 551 3972 331.00 14
466 Meylon Injeksi 25 Ml 80 60 140 32 108 9.00 16
467 Miconazol krim 2% 10 gram 72 288 360 165 195 16.25 22
468 Microlax rectal tube 5 10 15 0 15 1.25 12
469 Miniaspi 80mg tablet 1285 35000 36285 5052 31233 2602.75 14
Morphin Hcl injeksi 10 Mg/Ml
470 32 29 61 9 52 4.33 14
(I.M./S.K./I.V.)
471 MST Continus 10 Mg tablet 280 1140 1420 485 935 77.92 18
472 Mucogard Suspensi 100 Ml 168 868 1036 102 934 77.83 13
473 mucus extractor 78 725 803 61 742 61.83 13
474 Musin suspensi 26 281 307 17 290 24.17 13
475 Nacl 0,9 % 1000 widatra infus 563 15168 15731 1676 14055 1171.25 13
476 Nacl 0,9 % 500 ml ecosol infus 0 400 400 100 300 25.00 16

160
477 Nacl 0,9% 100 ml ecosol piggy back 14 340 354 145 209 17.42 20
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
478 Natrium Diklofenak tablet 25 Mg 683 5000 5683 449 5234 436.17 13
479 Natrium Diklofenak tablet 50 Mg 2508 36900 39408 3431 35977 2998.08 13
480 Natrium Hipoklorit Cairan Konsentrat 5% 33 30 63 0 63 5.25 12
481 Nebacetin Powder 0 145 145 2 143 11.92 12
482 neo smnc injeksi 37 0 37 0 37 3.08 12
483 Nepatic tablet 35 0 35 0 35 2.92 12
484 Nephrolith kapsul 438 8700 9138 238 8900 741.67 12
485 Nephrosteril 250 infus 24 0 24 0 24 2.00 12
486 Neurodex tab 516 44000 44516 953 43563 3630.25 12
487 neurosanbe injeksi 70 2350 2420 5 2415 201.25 12
488 Neurosanbe tab 125 900 1025 2 1023 85.25 12
489 Neviral(Nevirapine 200 Mg) 2217 0 2217 10 2207 183.92 12
490 New Diatab 891 14500 15391 135 15256 1271.33 12
491 Newspar tablet 90 402 492 26 466 38.83 13
492 Nicardipin 10 Mg injeksi 17 500 517 16 501 41.75 12
493 Nifedipin 10 mg tablet ' ; 6850 4000 10850 5995 4855 404.58 27
494 Nimotop Tablet 0 500 500 250 250 20.83 24
495 Nitrogen Peroksida 5 - 5 - 5 0.42 12
496 Nitrokaf Retard forte Kapsul 1779 0 1779 921 858 71.50 25
497 Nitrokaf Retard Kapsul 1370 19500 20870 590 20280 1690.00 12
498 Nokoba injeksi 31 50 81 0 81 6.75 12
499 Nolipo 500 mg Kapsul 97 1500 1597 106 1491 124.25 13
500 Nonemi tablet 0 400 400 0 400 33.33 12
501 Nopres 20 Mg 212 900 1112 12 1100 91.67 12
502 Norephineprin 4 mg/4 ml injeksi 24 260 284 21 263 21.92 13
503 Normal Salin (NS) 100 Ml 0,9 widatra infus 5 50 55 15 40 3.33 17
504 Normal Salin (NS) 3 % 36 40 76 4 72 6.00 13
505 Notritis Kapsul 170 0 170 70 100 8.33 20
506 Novomix-30 flexpen 72 310 382 122 260 21.67 18
507 Novorapid flexpen 40 600 640 101 539 44.92 14
508 Nucef Kapsul 996 3180 4176 186 3990 332.50 13
509 Nufirom Injeksi 1 gram 40 71 111 1 110 9.17 12
510 Nutrivision kapsul 161 1890 2051 88 1963 163.58 13
511 Nystatin Drops 0 50 50 16 34 2.83 18
512 OBH 100 ml Sirup 268 150 418 139 279 23.25 18
513 obucort swinghaler 10 50 60 10 50 4.17 14

161
514 Omeprazol 20 mg kapsul 2823 104190 107013 5911 101102 8425.17 13
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
515 Omeprazol 40mg/ 10 ml injeksi 169 14050 14219 764 13455 1121.25 13
516 Ondansetron 4 mg tablet 0 4620 4620 613 4007 333.92 14
517 Ondansetron 4 mg/2 ml injeksi* 4054 42100 46154 7869 38285 3190.42 14
518 Ondansetron 8 mg tab 149 0 149 43 106 8.83 17
519 Opigran 1 Mg Injeksi 0 650 650 0 650 54.17 12
520 Opigran 3 Mg Injeksi 68 10 78 2 76 6.33 12
521 Opilax 60 ml Sirup 25 65 90 8 82 6.83 13
522 Opiphen 60 ml Sirup 9 15 24 10 14 1.17 21
523 Opiphen 500 Mg Kapsul 217 0 217 70 147 12.25 18
524 otopain tt 38 785 823 1 822 68.50 12
525 Oxtercid injeksi 0 10 10 0 10 0.83 12
526 Oxtin Tablet 0 100 100 50 50 4.17 24
527 Oxyitocin injeksi 323 1300 1623 165 1458 121.50 13
528 Paket TB Anak 9 20 29 10 19 1.58 18
529 Paket TB Dewasa 29 0 29 9 20 1.67 17
530 Pamol 125 Mg Suppo 42 960 1002 0 1002 83.50 12
531 Pamol 250 Mg Suppo 26 540 566 207 359 29.92 19
532 Parasetamol 120mg/5ml syrup 89 2850 2939 433 2506 208.83 14
533 Parasetamol 500 Mg tab 55760 138400 194160 40171 153989 12832.42 15
534 Parasetamol 60 Mg/0,6 Ml drops 32 180 212 50 162 13.50 16
535 Parasetamol Drips (Infus) 1000 Mg/100 Ml 164 3850 4014 321 3693 307.75 13
536 Pehacain Injeksi 186 1100 1286 100 1186 98.83 13
537 Pehamol Infus 10 20 30 10 20 1.67 18
538 Perifas tablet 251 600 851 173 678 56.50 15
539 persidal 2 mg tablet 10 50 60 10 50 4.17 14
540 Petidin injeksi 50 Mg/Ml (I.M./S.K./I.V.) 2 ml 12 80 92 0 92 7.67 12
541 Phardex 2 Mg 256 1100 1356 123 1233 102.75 13
542 Phenytoin injeksi 21 280 301 41 260 21.67 14
543 Phenytoin Na 100 Mg kapsul 1423 16000 17423 1955 15468 1289.00 14
544 Phitomenadion (Vitamin K ) 10 mg tablet Sal 1079 2000 3079 950 2129 177.42 17
Phitomenadion (Vitamin K 1) 10 mg injeksi 2
545 13 1830 1843 328 1515 126.25 15
Mg/Ml (I.M.)
546 Pirasetam 1200 Mg kapsul 1425 10000 11425 1127 10298 858.17 13
547 Pirasetam 400 Mg 477 1300 1777 190 1587 132.25 13
548 Pirasetam 800 Mg 6 1500 1506 591 915 76.25 20
549 Pirasetam injeksieksi 1 Gram/ 5 Ml 348 800 1148 134 1014 84.50 14

162
550 Pirasetam injeksieksi 3 Gram/ 15 Ml 178 1600 1778 167 1611 134.25 13
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
551 Pirazinamid 500 mg tablet 0 200 200 30 170 14.17 14
552 Piridoksin (Vitamin B6) 10 mg tablet 766 10000 10766 0 10766 897.17 12
553 Pirosikam 10 Mg tablet 294 0 294 119 175 14.58 20
554 Pk Kristal 40 168 208 84 124 10.33 20
555 pondex sirup 10 25 35 0 35 2.92 12
556 Prednison 5 mg tablet 3896 2700 6596 1730 4866 405.50 16
557 Pregabalin 75 Mg tablet 888 21300 22188 893 21295 1774.58 13
558 premaston tablet 60 60 120 0 120 10.00 12
559 Prestin 20 Mg tablet* 0 3000 3000 21 2979 248.25 12
560 Primadol kaplet 80 0 80 20 60 5.00 16
561 Primolut N tablet 122 1200 1322 78 1244 103.67 13
562 Probenid Tablet 304 800 1104 69 1035 86.25 13
563 proinfark 10 mg injeksi 13 30 43 0 43 3.58 12
564 Prolacta dha for baby 81 100 181 0 181 15.08 12
565 Prolacta dha for mother 213 0 213 0 213 17.75 12
566 Proliver kapsul 72 120 192 29 163 13.58 14
567 Promavit Kapsul 305 2500 2805 1300 1505 125.42 22
568 Promedex tablet 0 800 800 0 800 66.67 12
569 Propranolol 10 mg tablet 3056 25200 28256 1687 26569 2214.08 13
570 Propranolol 40 mg tablet 100 - 100 - 100 8.33 12
571 Prosogan 30 mg injeksi 19 20 39 9 30 2.50 16
572 Prostigmin injeksi 25 170 195 0 195 16.25 12
573 Protofen supp 0 550 550 0 550 45.83 12
574 Provital tablet 1909 5500 7409 171 7238 603.17 12
575 Psidii Sirup 60 ml 5 595 600 57 543 45.25 13
576 PTU 100 Mg tablet 4970 10000 14970 4129 10841 903.42 17
577 Pulmicort 0,25 mg/0,5 in 2 ml 0 1080 1080 17 1063 88.58 12
578 Ranitidine injeksi 4528 47910 52438 8101 44337 3694.75 14
579 Ranitidine tablet 10468 150000 160468 11977 148491 12374.25 13
580 Reco TT 10 ml 94 100 194 58 136 11.33 17
581 recormon psf 2000iu injeksi 83 0 83 0 83 6.92 12
582 Renalyte 27 211 238 2 236 19.67 12
583 reotal 400mg tablet 30 0 30 0 30 2.50 12
584 reotal injeksi 1 0 1 0 1 0.08 12
585 retivit tablet 500 0 500 0 500 41.67 12
586 Rifampisin 450 mg tablet 0 400 400 0 400 33.33 12

163
587 Rifampisin 600 mg tablet 99 500 599 174 425 35.42 17
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
588 Ringer Fundin Infus 38 80 118 15 103 8.58 14
589 Ringer Laktat Infus soft bag 36 19960 19996 1230 18766 1563.83 13
590 Ringer Laktat Infus unicap ogb wb 2821 70400 73221 1947 71274 5939.50 12
591 Rinofer 100 mg injeksi 22 580 602 2 600 50.00 12
592 Risperidone 1 Mg tab 580 6500 7080 2827 4253 354.42 20
593 Risperidone 2 Mg tab 5 12000 12005 3500 8505 708.75 17
594 ristonat tablet 4 0 4 0 4 0.33 12
595 Roxemid injeksi 0 300 300 0 300 25.00 12
596 Saccorit Tablet 2244 8800 11044 2413 8631 719.25 15
597 Salbutamol 2 mg tab 6947 30000 36947 827 36120 3010.00 12
598 Salbutamol 4 mg tab 0 10000 10000 5 9995 832.92 12
599 sanmol drops 12 119 131 0 131 10.92 12
600 Sanmol Infus 0 50 50 18 32 2.67 19
601 Sanmol Sirup 17 451 468 28 440 36.67 13
602 Sanmol Tablet 414 12100 12514 945 11569 964.08 13
603 Sanprima tablet 12 0 12 0 12 1.00 12
604 Scabimite Krim 10 Gram 10 165 175 73 102 8.50 21
605 scandonest 2 % 1,8 ml 0 200 200 0 200 16.67 12
606 scantaren gell 140 140 0 140 11.67 12
607 Scopamin tablet 486 800 1286 100 1186 98.83 13
608 Sedacum 5mg/5ml injeksi 10 600 610 104 506 42.17 14
609 Seng oksida 5 - 5 - 5 0.42 12
610 Seretide 1 0 1 0 1 0.08 12
611 Sevorane 250 ml 0 3250 3250 500 2750 229.17 14
612 Simvastatin 10mg tablet 6 31400 31406 11055 20351 1695.92 19
613 Simvastatin 20mg tablet 18000 0 18000 8561 9439 786.58 23
614 Sirplus Sirup 0 84 84 19 65 5.42 16
615 Sojourn 500 1500 2000 0 2000 166.67 12
616 Solathim Dry Sirup 56 120 176 1 175 14.58 12
617 solvinex tablet 200 0 200 0 200 16.67 12
618 solvita sirup 0 180 180 0 180 15.00 12
619 Solvitron Kapsul 2535 10100 12635 1624 11011 917.58 14
620 Solvitron Sirup 16 360 376 50 326 27.17 14
621 Sotatic Injeksi 40 650 690 8 682 56.83 12
622 Sotatic Tablet 1925 0 1925 587 1338 111.50 17
623 Spasmal tablet 283 800 1083 119 964 80.33 13

164
624 Spiramisin tablet 500 Mg 45 - 45 - 45 3.75 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
625 Spironolakton tablet 100 Mg 192 2000 2192 1200 992 82.67 27
626 Spironolakton tablet 25 Mg 0 17000 17000 2774 14226 1185.50 14
627 Sporetik 100 Mg kapsul 64 2199 2263 890 1373 114.42 20
628 starfolat 7 0 7 0 7 0.58 12
629 Steranios Solotion 2 % 5000 25000 30000 11000 19000 1583.33 19
630 Stesolid Injeksi 2 Ml 65 280 345 36 309 25.75 13
631 Stesolid rectal 10 mg tube 14 150 164 15 149 12.42 13
632 stolax supp 51 0 51 0 51 4.25 12
633 Streptomisin Serb injeksi 1000 Mg/Vial 102 712 814 0 814 67.83 12
634 sufitis tablet 613 900 1513 86 1427 118.92 13
635 Sulfa-Trimetoprim 118 - 118 - 118 9.83 12
636 Suprafenid 100 Mg Supp 0 1300 1300 9 1291 107.58 12
637 suprazid forte tablet 471 0 471 0 471 39.25 12
638 Symbicort 0 0 0 7 -7 -0.58 0
639 Talkhaichen 7736 0 7736 0 7736 644.67 12
640 Tebokan Forte 125 mg 9 270 279 5 274 22.83 12
641 Teosal tablet 1240 4500 5740 675 5065 422.08 14
642 Teranol Tablet 1653 5660 7313 668 6645 553.75 13
643 tetagam 250 iu 1 ml injeksi 9 350 359 10 349 29.08 12
644 Tetrasiklin tablet 56 - 56 - 56 4.67 12
645 tetraspan 6 % infus 20 20 40 0 40 3.33 12
646 Theophyllin 100 Mg 33714 0 33714 19870 13844 1153.67 29
647 Thiamphenicol 500 Mg kapsul 0 500 500 276 224 18.67 27
648 Thiopental injeksi 7 - 7 - 7 0.58
649 Thrombo Aspilet 619 0 619 244 375 31.25 20
650 Thrombo Gel 3 105 108 29 79 6.58 16
651 Thyamicin tablet 87 - 87 - 87 7.25
652 Thyorozol 5 Mg tablet 1516 13000 14516 1795 12721 1060.08 14
653 Tramadol 50 mg kapsul 709 5000 5709 0 5709 475.75 12
654 Tramifen kaplet 165 0 165 80 85 7.08 23
655 Tramus 1 % 5 ml Injeksi 32 115 147 46 101 8.42 17
656 tremenza tablet 0 12342 12342 0 12342 1028.50 12
657 Triacarpin 2 % 7 - 7 - 7 0.58 12
658 Triamcinolon 4 mg tablet 92 5000 5092 522 4570 380.83 13
659 triaxitrol 5 ml tm 31 130 161 0 161 13.42 12
660 Trifason (dexametason) 0,5mg tablet 0 5000 5000 2160 2840 236.67 21

165
661 trifed tablet 322 2800 3122 0 3122 260.17 12
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
662 Trifluoperazin 5 mg 2133 0 2133 0 2133 177.75 12
663 Trifluoperazin 5 mg 2913 0 2913 0 2913 242.75 12
664 Trijec 1 gram Injeksi 7 225 232 21 211 17.58 13
665 Trinatrium sitrat dihidrat 32 - 32 - 32 2.67 12
666 Trivam injeksi 15 0 15 0 15 1.25 12
667 Truvit Sirup 17 750 767 64 703 58.58 13
668 tutofusin infus 7 0 7 0 7 0.58 12
669 tuzalos tablet 336 2800 3136 0 3136 261.33 12
670 Udopa(Dopamin)400 mg Injeksi* 110 290 400 27 373 31.08 13
671 Ulsafate(sukralfat) Sirup* 99 800 899 104 795 66.25 14
672 Ulsidex 500 Mg tablet 1214 6000 7214 1009 6205 517.08 14
673 Urdahex tablet 199 0 199 60 139 11.58 17
674 uresix injeksi 0 500 500 0 500 41.67 12
675 Urinter kapsul 1594 3100 4694 2220 2474 206.17 23
676 Urotractin kapsul 1 0 1 0 1 0.08 12
677 Ursodeoxycholic Acid 250 mg 1007 1200 2207 218 1989 165.75 13
678 Vaksin BCG 150 - 150 - 150 12.50 12
679 Vaksin Campak 150 - 150 - 150 12.50 12
680 Vaksin Hepatitis B perinatology 200 - 200 - 200 16.67
681 Vaksin hepatitis B dewasa 0 12 12 0 12 1.00 12
682 Vaksin Jerap Tetanus 5 Ml 150 - 150 - 150 12.50 12
683 Vaksin Polio 150 - 150 - 150 12.50 12
684 Vaksin Serum Anti Bisa Ular 1 - 1 - 1 0.08 12
Vaksin Serum Antitetanus (A.T. S) 1500
685 23 1484 1507 337 1170 97.50 15
IU/BIOSAT
686 Valsartan 160 Mg tab 2061 15000 17061 140 16921 1410.08 12
687 Valsartan 80 Mg tablet 1359 27300 28659 658 28001 2333.42 12
688 Vascon injeksi 10 0 10 0 10 0.83 12
689 Vaselin Putih 3407 13000 16407 5369 11038 919.83 18
690 Vastigo tablet 963 1000 1963 0 1963 163.58 12
691 Ventolin inhaler 15 165 180 43 137 11.42 16
692 Ventolin Nebuler* 111 30000 30111 16461 13650 1137.50 26
693 verapamil tab 2312 3000 5312 1312 4000 333.33 16
694 vip albumin kapsul 207 4080 4287 0 4287 357.25 12
695 Vitamin B Kompleks tablet 9433 72000 81433 3 81430 6785.83 12
696 Vitamin B1 (Thiamin) 100 mg tablet 2772 2000 4772 2063 2709 225.75 21

166
697 Vitamin B12 (cyanocobalamin) tablet 50 Mcg 4821 3500 8321 5428 2893 241.08 35
Stock Jumlah Stock Pemakaian Pemakaian Tingkat
Ketersediaan Standar
No Nama Obat Awal Pengadaan Akhir 1 tahun 1 bulan Ketersediaan Obat
A B C=A+B D E=C-D F=E/12 G=C/F 12 - 18 bln
698 Vitamin C (asam askorbat) 50mg tablet 16523 4600 21123 11035 10088 840.67 25
699 voluven infus 3 20 23 0 23 1.92 12
700 Vometa flash Tablet 37 14150 14187 1052 13135 1094.58 13
701 Vometa Drops 7 25 32 3 29 2.42 13
702 Vometa Sirup 15 165 180 13 167 13.92 13
703 Wiacid tablet 182 700 882 50 832 69.33 13
704 Wiaflox 500 mg tablet 1164 5100 6264 968 5296 441.33 14
705 zibramax sirup 11 0 11 0 11 0.92 12
706 Zidovudine 100 mg tablet (Reviral) 3060 0 3060 480 2580 215.00 14
707 Zinc pro Drop* 39 200 239 32 207 17.25 14
708 Zink 20 mg tablet 249 5500 5749 808 4941 411.75 14
709 Zinkid 10 mg/5 ml sirup* 138 560 698 98 600 50.00 14
710 Zinnat 250 mg tablet* 120 120 12 108 9.00 13
711 Zirkum kids 20 mg sirup 550 550 98 452 37.67 15
15

167
168

Lampiran 8. Rata-rata Waktu Tunggu Pelayanan Resep

Waktu Jumlah resep yang dilayani Rata-rata lama waktu


Pasien Hari
pelayanan tunggu
Non Non
Racikan Racikan
Racikan Racikan
Senin 08.00-14.00 326 16 29,4 55,25
Selasa 08.00-14.00 304 17 29,09 53,4
Rawat
Jalan Rabu 08.00-14.00 295 13 28,35 50,35
Kamis 08.00-14.00 283 10 27,4 52,4
Jumat 08.00-14.00 275 9 26,51 54,1
Sabtu 08.00-14.00 270 11 28,2 56,11
Total 1753 76 168,95 321,61
Rata-rata 292,166 21,714 28,15 53,61

Anda mungkin juga menyukai