Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI

PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN HASIL


PERTANIAN

PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN SAAT PANEN DAN SUHU


PENYIMPANAN

MUNAWIR
E 281 18 085

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN
2020
I. PENDAHULUAN
A. DasarTeori
Kualitas tinggi dari buah-buahan dan sayuran pada saat panen merupakan
faktor yang penting sebagai persiapan untuk penanganan selanjutnya, misalnya
untuk pengepakan, pengangkutan, penyimpanan, dan pemasaran. Mutu dan
tingkat kematangan pada saat panen harus baik. Mutu yang baik untuk
perdagangan ialah bebas dari penyakit, tidak cacat berupa luka-luka atau lecet,
baik bentuk dan rupanya, cukup tua sehingga enak rasanya, serta baik aroma dan
teksturnya.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam pemanenan adalah sistem tebasan
dengan perhitungan seluruh produksi yang dihasilkan per hektar. Padahal yang
penting adalah produksi per hektar yang bermutu baik. Demikian pula jarak dari
kebun ke kota cukup jauh, maka buah-buahan dipetik pada stadia muda dengan
maksud untuk mencegah kerusakan mekanis selama perjalanan untuk kemudian
setelah sampai di tempat tujuan dilakukan proses pematangan (secara paksa)
dengan pengarbitan atau pengasapan, tentu saja rasanya menjadi hambar dan tidak
enak.
Setelah pemetikan, tomat tetap mengalami reaksi biokimia yaitu respirasi.
Proses ini merubah pro-vitamin A menjadi vitamin A, provitamin C menjadi
vitamin C, dan karbohidrat menjadi gula serta menghasilkan gas karbon dioksida
(CO2), uap air (H2O) dan ethylene. Ketiga gas tersebut bila terus bertambah
seiring respirasi yang terus berlangsung, maka akan terjadi penimbunan dan
menyebabkan suhu serta kelembaban tinggi. Akumulasi hasil respirasi inilah
yang mempercepat pembusukan buah tomat, dengan demikian upaya
memperlambat pembusukan atau memperlama daya tahan buah tomat adalah
dengan menghambat proses respirasinya (Arman2010).
Untuk mempertahankan mutu tomat dalam jangka waktu yang relatif lama,
cara paling mudah, murah, dan aman bagi tomat-tomat dalam negeri adalah
menyimpannya dalam kotak kayu. Kotak tersebut higroskopis sehingga dapat
menyerap H2O dan di bagian bawahnya diberi kapur tohor atau Ca(OH) 2 untuk
mengikat CO2 (Widianarko et al 2000).
B. TujuanPraktikum
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan saat panen dan
pengaruh suhu penyimpanan terhadap buah tomat.
II. ALAT DANBAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan adalah lemari es, plastik PP, nampan dan timbangan
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Buah tomat dengan stadia kemasakan :
hijau, pecah warna danmerah.
C. CaraKerja
Siapkan buah tomat dengan tingkat kematangan yang berbeda yaitu hijau,
pecah warna dan merah masing-masing 100 - 150 g. Siapkan plastik untuk
penyimpanan tomat dalam 4 kondisi yaitu kemasan plastik pada suhu ruang (S1),
tanpa kemasan plastik pada suhu ruang (S2), kemasan plastik pada suhu rendah
(S3) dan tanpa kemasan plastik pada suhu rendah (S4). Sekitar 150 g tomat
dimasukkan ke dalam masing-masing 4 kondisi penyimpanan tersebut dan diikat.
Catat berat tomat pada awal penyimpanan. Amati perubahan yang terjadi setiap
hari selama 7 hari terhadap: warna, tekstur dan rasa
III. HASIL DANPEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 0 hari penyimpanan
No Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
Tabel 2. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 1 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
Tabel 3. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 2 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
Tabel 4. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 3 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Agak lunak Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Keras Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
Tabel 5. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 4 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Agak lunak Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Keras Kuning
Plastic Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Agak lunak Merah
Suhu rendah Agak lunak Merah
Tabel 6. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 5 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau kekuningan
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau kekuningan
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Agak lunak Kuning
Plastic Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Agak lunak Kuning
Plastic Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Lunak Merah
Suhu rendah Lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Lunak Merah
Suhu rendah Lunak Merah
Tabel 7. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 6 haripenyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau
Suhu rendah Keras Hijau kekuningan
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Hijau kekuningan
Suhu rendah Keras Hijau kekuningan
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Agak lunak Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Agak lunak Kuning
plastik Suhu rendah Keras Kuning
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Lunak Merah
Suhu rendah Lunak Merah
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Lunak Merah
Suhu rendah Lunak Merah
Tabel 8. Data pengaruh tingkat kematangan saat panen dan suhu penyimpanan
buah tomat pada penyimpanan 7 hari penyimpanan
Tingkat Kematangan dengan Variabel Pengamatan
Suhu
No perlakuan plastik/tanpa
Penyimpanan Tekstur Warna Rasa
plastic
1 Tomat hijau dengan plastik Suhu ruang Keras Hijau Sangat asam
Suhu rendah Keras Hijau
Asam
kekuningan
2 Tomat hijau tanpa plastik Suhu ruang Keras Kuning Asam
Suhu rendah Keras Kuning Sangat asam
3 Tomat pecah warna dengan Suhu ruang Agak lunak Kuning Asam
plastik Suhu rendah Agak lunak Kuning Manis
4 Tomat pecah warna tanpa Suhu ruang Agak lunak Kuning Manis
plastik Suhu rendah Agak lunak Kuning Asam
5 Tomat merah dengan plastik Suhu ruang Lunak Merah Manis
Suhu rendah Lunak Merah Manis
6 Tomat merah tanpa plastik Suhu ruang Lunak sekali Merah Manis sekali
Suhu rendah Lunak sekali Merah Manis sekali
B. Pembahasan

Tingkat kematangan saat panen sangat menentukan kualitas komoditi


panenan. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas penyimpanan, kualitas nutrisi
terkandung, dan kualitas penampilan. Hal ini dikarenakan tingkat kematangan
panen sangat menentukan kepekaan komoditi panenan tersebut terhadap keadaan
lingkungan dan juga kepekaan terhadap beberapa keadaan yang mempengaruhi
perlakuan yang dikenakan.
Pemanenan yang tidak hati-hati terhadap komoditi yang telah memasuki
tingkat kematangan maksimal tentunya akan memudahkan kerusakan fisik akibat
jaringan yang mulai melunak. Penangan saat panen juga sangat memberikan
peluang rusaknya komoditi panen, sebagai contoh untuk hal ini yaitu kegiatan
pengumpulan sementara terhadap hasil panenen. Bila tingkat kematangan saat
panen telah mencapai maksimal, jaringan telah mulai melunak, maka perlakuan
tumpukan akan memberikan peluang bagi hilangnya hasil panenan cukup tinggi
karena luka memar akibat tindihan, benturan, maupun goresan luka yang terjadi
(saraswati,2007)
IV. KESIMPULAN
1. Secara umum tomat hijau memiliki umur simpan yang lebih panjang
dibanding dengan tomat pecah warna dan tomat merah. Oleh sebab itu
tomat hijau merupakan tingkat kematangan tepat dalam pemanenan tomat
untuk dipasarkan agar tidak cepat matang ataubusuk.
2. Berdasarkan kombinasi perlakuan antara tingkat kematangan dengan
penyimpanan, tomat warna merah dalam suhu rendah memiliki umur
simpan yang lebih panjang dibandingkan dengan perlakuan yanglain.
3. Pada pengamatan rasa, semakin matang tomat maka rasanya semakin
manis, begitu jugasebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Arman 2010. Penyimpanan Buah Tomat. Pusbangluh Departemen Pertanian.
Jakarta. Diakses pada tanggal 18 April 2013.

Saraswati, Yulia. (2007). Sistem Klasifikasi Jenis dan Kematangan Buah Tomat
Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Serta Warna Permukaan Kulit Buah Berbasis
Pengolahan Citra Digital. Bandung : Institut Teknologi Telkom.

Widianarko B AR Pratiwi dan C Retnaningsih 2000. Memilih dan Menyimpan


Buah Tomat. http://www.ristek.go.id.Diakses Pada Tanggal 18 April 2013.

Anda mungkin juga menyukai