Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

NAMA PENYAKIT: ABORTUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT PELABUHAN
PPK 01 1/3
PALEMBANG

PERIODE
KSM
2020-2022
IK.OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Abortus adalah Berakhirnya kehamilan pada umur
kehamilan < 20 mg (berat janin < 500 gram) atau buah
1. Pengertian (Definisi) kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara
spontan tanpa penyebab yang jelas (miscarriage).
Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat
intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengahiri
proses kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus
provokatus).
2.1 Riwayat terlambat haid dengan hasil B-HCG (+)

2. Anamnesa dengan usia kehamilan dibawah 20 minggu


2.2 Perdarahan sedikit atau aktif
2.3 Nyeri perut ringan atau hebat seperti kontraksi saat
persalinan.
2.4 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi, keluar jaringan
seperti ati ayam
2.5 Mulut rahim tertutup dan atau terbuka dengan
sebagian sisa konsepsi tertinggal
2.6 Terkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat
perdarahan.
3. Pemeriksaan Fisik 3.1 Osteum uteri masih terbuka, dengan terdapat
sebagian sisa konsepsi
3.2 Pedarahan aktif
3.3 Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan.
4.1 Perdarahan aktif

4. Kriteria Diagnosis 4.2 Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan.
4.3 Osteum uteri masih terbuka, dengan terdapat
sebagian sisa konsepsi
4.4 Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
5. Diagnosis Abortus
6.1 Kehamilan ektopik

6. Diagnosis Banding 6.2 Mola hidatidosa


6.3 Missed abortion
7.1 Laboratorium :
7. Pemeriksaan - Darah rutin
Penunjang
- Rapid Test
7.2 Pemeriksaan kehamilan
7.3 USG dan Doppler
8.1 Abortus Imminens :

8. Tatalaksana Terapi :
a. Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin :
 Rawat jalan
 Tidak diperlukan tirah baring total
 Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas
berlebihan atau hubungan seksual.
 Bila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal
pemeriksaan kehamilan selanjutnya.
 Bila perdarahan terus berlangsung, nilai ulang
kondisi janin (USG) 1 mg kemudian.
b. Bila hasil USG meragukan, ulangi pemeriksaan
USG 1-2 mg kemudian.
c. Bila hasil USG tidak baik: evakuasi tergantung
umur kehamilan (lihat prosedur terminasi
kehamilan)

8.2 Abortus Insipiens


Terapi :
a. Kuretase dengan general anastesi
b. Uterotonika pasca evakuasi
c. Antibiotika selama 3 hari

8.3 Abortus Inkomplit


Terapi:
a. Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan
umum)
b. Transfusi bila Hb < 8 gr%
c. Kuretase dengan general anastesi
d. Uterotonika (metilergometrin tablet 3 x 0,125 mg)
e. Beri antibiotika berspektrum luas selama 3 hari

8.4 Abortus Komplit


Terapi :
a. Antibiotika selama 3 hari
b. Uterotonika
9.1 Memperbaiki gaya hidup.
9. Edukasi 9.2 Kontrol secara rutin.
(Hospital Health
Promotion)
10.1 Ad vitam = dubia ad bonam

10. Prognosis 10.2 Ad sanationam = dubia ad bonam


10.3 Ad fungsionam = dubia ad bonam
11. Tingkat I/II/III/IV
Evidens

12. Tingkat A/B/C


Rekomendasi

SMF OBGYN
13. Penelaah Kritis

14. Indikator
15.1 Saifuddin, A.B. Ilmu Kebidanan. Perdarahan Pada

15. Kepustakaan Kehamilan Muda. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawiharjo. 2009: p.460-474.
15.2 Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI. 2013.
15.3 De Cherney A, Nathan L. Current Diagnosis and
Treatment Obstetric and Ginecology. Lange. 2012.

Penyangkalan (Disclaimer ):

Modifikasi terhadap PPK hanya dapat dilakukan atas dasar keadaan yang
memaksa untuk kepentingan pasien, antara lain keadaan khusus pasien,
kedaruratan, dan keterbatasan sumber daya, modifikasi tersebut harus dicatat
dalam rekam medis.

Palembang, September 2020


Ketua Komite Medik Ketua KSM Obstetri dan Ginekologi

dr. Verdiansah, SpPK., MMRS dr. Variantono, SpOG

Anda mungkin juga menyukai