Anda di halaman 1dari 3

HUKUM NIKAH SIRRI DALAM ISLAM

Oleh:
Fitriah Anwar (2018150061)
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Nikah Siri adalah nikah secara diam-diam pernikahannya batil; pernikahannya batil”.
atau dirahasiakan. (HR Khomsah).
Kata Siri berasal dari bahasa Arab,
Sirr , yang artinya rahasia atau diam-diam. Rukun Nikah: Syarat Sah
MenurutKamus Bahasa Indonesia ,  nikah Jika nikah tanpa dicatat negara
siri adalah pernikahan yang hanya (KUA) alias diam-diam, namun ada wali
disaksikan oleh seorang modin dan saksi, sah, menurut syariat Islam itu sah selama
tidak melalui Kantor Urusan Agama (KUA. memenuhi Rukun Nikah:
Menurut agama Islam sudah sah. 1. Ada Wali,
Masyarakat memahami Nikah Siri sebagai 2. Dua orang saksi,
sebuah pernikahan yang tidak dicatat di 3. Ijab qabul.
Kantor Urusan Agama (KUA) alias "nikah Dari tiga rukun nikah di atas, yang
di bawah tangan". sering jadi masalah adalah soal WALI.
Keberadaan nikah siri dikatakan sah Menurut Islam, nikah tanpa wali adalah
secara agama, tapi tidak sah menurut hukum batal. "Barangsiapa diantara perempuan
positif (hukum negara). Ada juga yang nikah dengan tidak seizin walinya,
pemahaman, nikah siri adalah nikah tanpa nikahnya itu batal.” (HR Aisyah RA)
wali pihak istri. Jika nikah siri tanpa wali Yang berhak  menjadi wali nikah
begini, maka hukumnyatidak sah baik secara adalah sebagai berikut:
agama maupun secara hukum negara. 1. Ayah/Bapak.
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa 2. Kakek, yang dimaksud adalah ayahnya
seorang wali.” (HR. Khomsah). bapak, ke atas.
“Wanita mana pun yang menikah 3. Saudara kandung laki-laki seayah seibu
tanpa mendapat izin walinya, maka 4. Saudara kandung laki-laki seayah
pernikahannya batil (tidak sah);
5. Anak dari saudara kandung laki-laki Rasulullah Saw mengajarkan umatnya untuk
(keponakan) seayah seibu menyebarluaskan pernikahan dengan
6. Anak dari saudara kandung laki-laki menyelenggarakan Walimatul ‘Ursy.
seayah “Adakan walimah walaupun dengan seekor
7. Paman dari jalur ayah dan ibu kambing”. (HR. Imam Bukhari dan
8. Paman dari jalur ayah Muslim).
9. Anaknya paman (sepupu) dari jalur ayah Nikah Siri banyak risikonya, seperti dalam
dan ibu kasus sengketa pernikahan, hak waris, dan
10. Anaknya paman dari jalur ayah sebagainya yang diurus oleh pengadilan
11. Pewaris-pewaris ashobah agama –karena tidak ada “alat bukti” buku
12. Hakim nikah.
َّ ِ‫الس ُّْلطَانُ َولِ ُّي َم ْن اَل َول‬
‫ي لَه‬ Jika ada buku nikah, padahal nikah tidak di
"Sultan (hakim) adalah wali bagi orang yang KAU, maka dipastikan buku nikahnya palsu
tidak memiliki wali" (Sunan Abu Dawud, dan ini sebuah kebohongan/penipuan yang
no.2083, Sunan At-Turmudzi, no.1102, hukumnya berdosa.
Sunan Ibnu Majah, no.1879 dan Shohih Ibnu
Hibban, no.4074). Fatwa MUI tentang Nikah Siri
Urutan di atas didasarkan pada kedekatan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama
hubungan seseorang dengan ayah wanita Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi
yang dinikahkan. Mana yang paling dekat mengatakan, MUI tidak menganjurkan nikah
hubungannya dengan ayah, maka dialah secara diam-diam (siri) karena pernikahan
yang didahulukan. jenis itu tidak memiliki landasan hukum atau
pengakuan negara sehingga rentan terjadi
Disunahkan Walimah/Resepsi untuk sengketa tidak berkesudahan.
Publikasi Meskipun nikah siri sah secara agama, kata
Risalah Islam mengajarkan, dia, tapi pernikahan tersebut tidak memiliki
pernikahan harus diumumkan dan sebagai kekuatan hukum. Dengan tidak adanya
“alat bukti” (bayyinah ) sudah sah sebagai kekuatan hukum, maka baik istri maupun
pasangan suami-istri sekaligus menghindari anak berpotensi menderita kerugian akibat
fitnah. pernikahan tersebut. Dia mengatakan
perkawinan seperti itu seringkali
menimbulkan dampak negatif terhadap istri pemenuhan kebutuhan seks semata.
dan anak yang dilahirkannya, terkait dengan "Pernikahan merupakan institusi yang sakral
hak-hak mereka seperti nafkah ataupun hak yang harus dijaga dan dipelihara. Tidak
kewarisannya. Tuntutan pemenuhan hak-hak boleh direndahkan dan dijadikan sebagai
tersebut, kata dia, seringkali menimbulkan komoditas perdagangan semata. Jika hal
sengketa. Sebab tuntutan akan sulit dipenuhi tersebut terjadi maka sama halnya
karena tidak adanya bukti catatan resmi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan,"
perkawinan yang sah. katanya dikutipAntara .
Untuk menghindari kemudaratan, MUI juga pernah mengeluarkan
ulama sepakat bahwa pernikahan harus fatwa khusus soal Nikah Siri Online tahun
dicatatkan secara resmi pada instansi yang 2005. Menurut fatwa MUI, praktik nikah siri
berwenang. Menurut dia, pernikahan di online tidak dibenarkan dalam ajaran Islam
bawah tangan atau nikah siri hukumnya sah dan masuk dalam kategori haram.
kalau telah terpenuhi syarat dan rukun Keharamanya disebabkan tidak ada
nikah. Rukun pernikahan dalam Islam antara rangkaian upacara sakral seperti yang
lain ada pengantin laki-laki, pengantin diajarkan dalam Islam. Nikah sirinya saja
perempuan, wali, dua orang saksi laki-laki, melanggar Undang-Undang, karena bisa
mahar serta ijab dan kabul. Akan tetapi, dilaporkan ke KUHP, walaupun itu
lanjut dia, pernikahan tersebut bisa menjadi dianggap sah.
haram jika menimbulkan mudarat atau Nah, jelaskan, bagaimana pengertian
dampak negatif. nikah siri dan hukum nikah sirri dalam
MUI juga telah mengeluarkan fatwa Islam. Sah jika memenuhi syarat dan rukun
terkait pernikahan tersebut sesuai hasil nikah, namun berisiko karena tidak diakui
keputusan Ijtima Ulama se-Indonesia ke-2 di oleh hukum negara. Artinya, nikah siri itu
Pondok Pesantren Modern Gontor, berisiko lebih banyak madhoratnya, semoga
Ponorogo, Jawa Timur tahun 2006. Dia bermanfaat, Terimakasih.
mengatakan MUI berpandangan tujuan Wallahu a’lam bish-shawab.
pernikahan itu sangat luhur dan mulia untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia
yang tidak sekedar memenuhi kebutuhan
Sumber: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Fatwa
nafsu dasariah manusia saja yaitu hanya
MUI, Bulughul Maram, Fiqh Sunnah, dll.

Anda mungkin juga menyukai