Element Perancangan Kota
Element Perancangan Kota
BudiUtami
Minggu 3
ELEMEN-ELEMEN
PERANCANGAN KOTA
SECARA DEMOGRAFIS :
MERUPAKAN PEMUSATAN PENDUDUK YANG TINGKAT
KEPADATANNYA TINGGI DIBANDINGKAN WILAYAH
SEKITARNYA.
SECARA EKONOMIS :
KOTA DICIRIKAN DENGAN PROMOSI LAPANGAN KERJA YANG
DOMINAN DI SEKTOR NON PERTANIAN SEPERTI INDUSTRI,
JASA, TRANSFORTASI DAN PERDAGANGAN.
SECARA GEOGRAFIS :
KOTA DDIARTIKAN SUATU PUSAT KEGIATAN YANG DIKAITKAN
DENGAN SUATU LOKASI STRATEGIS.
SECARA FISIK :
SUATU KOTA DICIRIKAN DENGAN ADANYA DOMINASI
WILAYAH TERBANGUN DENGAN STRUKTUR FISIK BINAAN.
SECARA SOSIOLOGIS :
DIKAITKAN DENGAN BATASAN ADANYA SIFAT HETEROGEN
DARI PENDUDUKNYA SERTA BUDAYA URBAN YANG TELAH
MENGURANGI BUDAYA DESA.
KOTA :
UNSUR FISIK
UNSUR NON FISIK (BUDAYA)
YANG MEMBEDAKAN KOTA SATU DENGAN KOTA LAINNYA.
Urban Desain
Merupakan Panduan Implementasi Recana Kota
Urban Desain berkepentingan dengan proses perwujudan
ruang kota yang berkualitas tinggi dan kemampuan ruang
tersebut membentuk pola hidup masyarakat urban yang sehat.
Jadi urban desain bukan merupakan suatu produk akhir, namun
yang akan ikut mempengaruhi kualitas produk akhir, yaitu
lingkungan binaan kita.
Wisma Karya
lahan produksi
terbatas konsumsi
Distribusi
Fungsi
Kota
Klasifikasi kota :
Kota Industri khusus
Kota Industri
Kota Perdagangan
Kota Berbagai Fungsi
Kota Transportasi
Kota Pariwisata
Kota Satelit
1. Peruntukan Lahan.
Alokasi lahan harus didasarkan kepada kebutuhan dan organisasi
pemakainya sejalan dengan skenario pembangunan yang telah
ditetapkan. Peruntukan lahan bersifat horizontal dan vertikal.
2. Intensitas
Nilai intensitas pembangunan yang akan diberikan untuk setiap jenis
peruntukan lahan harus didasarkan kepada kemampuan daya
dukung kawasan. Intensitas pembangunan dinyatakan dengan
ketinggian, Koefisien lantai bangunan (KBL), Koefesien dasar
bangunan (KDL)
5. Tata Bangunan
Mengelola volume pembangunan serta mendapatkan bentuk ruang
kota yang diinginkan sesuai distribusi KLB serta jenis aktivitas yang
berlangsung. Tiga aspek harus diperhatikan dalam menata bangunan
:
Aspek pengendalian bentuk massa bangunan : sosok, tinggi,
kepadatan, jarak bebas, dsb.
Aspek non teknis yang harus diperhatikan sebagai dampak :
aspek sosial, budaya, ekonomi, pshikologis, dsb.
Aspek lingkungan : orientasi, aliran udara, sinar matahari,
bayangkan, warna textur, dsb.
6. Tata Informasi
Diarahkan untuk menarik perhatian pengamat tertentu (kendaraan,
pejalan kaki). Desain dan ukuran tata informasi dapat memberikan
dampak visual yang menguatkan maupun merusak, maka
perancangannya harus tepat dan kritis.
a. Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber dan
seminar.
b. Slide dokumentasi pribadi yang terkait dengan materi kuliah.
c. Arthur B. Gallion, Simon Eisner, Pengantar Perancangan Kota, Penerbit Erlangga,
1992.
d. Hedman, Richard; Jaszewski, Andrew. Fundamental of urban design. Planners Press.
Wahsington. 1984.
e. Shirvani, Hamid, The Urban Design Process, Cambridge University Press, 1985.
f. W. dana, Djefry, Ciri Perancangan Kota Bandung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
g. Zahnd, Markus. Perencanaan kota secara terpaddu. Penerbit Kanisius dan
Soegijapranata University Press. 1999.
h. Dll.