Anda di halaman 1dari 7

Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin

BudiUtami

Minggu 3

ELEMEN-ELEMEN
PERANCANGAN KOTA

APA YANG DISEBUT KOTA ?

SECARA DEMOGRAFIS :
MERUPAKAN PEMUSATAN PENDUDUK YANG TINGKAT
KEPADATANNYA TINGGI DIBANDINGKAN WILAYAH
SEKITARNYA.

SECARA EKONOMIS :
KOTA DICIRIKAN DENGAN PROMOSI LAPANGAN KERJA YANG
DOMINAN DI SEKTOR NON PERTANIAN SEPERTI INDUSTRI,
JASA, TRANSFORTASI DAN PERDAGANGAN.

SECARA GEOGRAFIS :
KOTA DDIARTIKAN SUATU PUSAT KEGIATAN YANG DIKAITKAN
DENGAN SUATU LOKASI STRATEGIS.

SECARA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN :


SUATU KOTA DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SUATU WILAYAH
WEWENANG YANG DIBATSI OLEH SUATU WILAYAH
YURIDIKASI YANG DITETAPKAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANGAN YANG BERLAKU.

SECARA FISIK :
SUATU KOTA DICIRIKAN DENGAN ADANYA DOMINASI
WILAYAH TERBANGUN DENGAN STRUKTUR FISIK BINAAN.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

SECARA SOSIOLOGIS :
DIKAITKAN DENGAN BATASAN ADANYA SIFAT HETEROGEN
DARI PENDUDUKNYA SERTA BUDAYA URBAN YANG TELAH
MENGURANGI BUDAYA DESA.

KOTA BISA DILIHAT DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU

KOTA :
 UNSUR FISIK
 UNSUR NON FISIK (BUDAYA)
YANG MEMBEDAKAN KOTA SATU DENGAN KOTA LAINNYA.

MENGAPA ARSITEK PERLU BELAJAR KOTA ?


Le Corbusier dalam pertemuan dengan Arsitek, Perencanaan kota
dan para wali kota di dunia membuahkan PIAGAM ATHENA (1933)
yang berisi tentang empat jenis fungsi kota yaitu :
Permukiman, Kerja, Transportasi, Rekreasi.
Rencana kota (urban Planning)
Rancangan arsitektur (Architectural Design)
Rancangan kota (Urban Design)

Urban Urban Architerc-


Planner Design ture Design

Kota yang baik merupakan satu kesatuan organisasi baik


bersifat sosial, visual maupun fisik yang terancang secara
terpadu.
Kota direncena
dirancang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

Urban Desain
Merupakan Panduan Implementasi Recana Kota
Urban Desain berkepentingan dengan proses perwujudan
ruang kota yang berkualitas tinggi dan kemampuan ruang
tersebut membentuk pola hidup masyarakat urban yang sehat.
Jadi urban desain bukan merupakan suatu produk akhir, namun
yang akan ikut mempengaruhi kualitas produk akhir, yaitu
lingkungan binaan kita.

Produk Urban desain :


 Merupakan serentetean kebijaksanaan pembangunan fisik
yang menyangkut kepentingan umum.
 Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
 Berkepentingan dengan fenomena yang merlangsung di
dalam ruang kota
 Tidak sekedar melihat ruang kota sebagai objek yang
harus digarap.
 Bukan aspek keindahan arsitektur kota yang diutamakan
melinkan bagaimana seharusnya ruang kota itu berfungsi.

Pada dasarnya rancangan kota ingin meningkatkan kualitas kota, yaitu


 Kualitas Fungsional
 Kualitas Visual
 Kualitas Lingkungan ; fisik dan non fisik.
Bertitik tolak dari pembangunan kota harus memenuhi persyaratan
undang-undang dan kemanusiaan, kemudian dikembangkan dengan lima
FUNGSI KOTA :
1. SEBAGAI TEMPAT TINGGAL (WISMA)
2. SEBAGAI TEMPAT BEKERJA (KARYA)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

3. FUNGSI LALU LINTAS (MARGA)


4. FUNGSI REKREASI ( SUKA)
5. PENYEMPURNAAN

Wisma Karya
lahan produksi
terbatas konsumsi
Distribusi

Fungsi
Kota

Marga Suka Penyempurna

Klasifikasi kota :
 Kota Industri khusus
 Kota Industri
 Kota Perdagangan
 Kota Berbagai Fungsi
 Kota Transportasi
 Kota Pariwisata
 Kota Satelit

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

Terkadang suatu kota tidak dapat diklasifikasikan secara tegas


satu persatu, mengingat sebuah kota mungkin masuk dalam
beberapa klasifikasi.
Untuk itu maka unsur-unsur arsitektur kota yang berpengaruh terhadap
proses pembentukan ruang harus diarahkan serta dikendalikan
perancangannya sesuai dengan skenerio pembangunan yang telah
digariskan.
Unsur-unsur tersebut :

1. Peruntukan Lahan.
Alokasi lahan harus didasarkan kepada kebutuhan dan organisasi
pemakainya sejalan dengan skenario pembangunan yang telah
ditetapkan. Peruntukan lahan bersifat horizontal dan vertikal.

2. Intensitas
Nilai intensitas pembangunan yang akan diberikan untuk setiap jenis
peruntukan lahan harus didasarkan kepada kemampuan daya
dukung kawasan. Intensitas pembangunan dinyatakan dengan
ketinggian, Koefisien lantai bangunan (KBL), Koefesien dasar
bangunan (KDL)

3. Sistem Penghubung (Lingkage Sytem)


Merupakan sistem yang menghubungkan berbagai jenis peruntukan
lahan, baik secara mikro maupun makro. Sirkulasi kendaraan,
pejalan kaki dan aktifitas pendukung. Sistem penghubung ini sangat
vital untuk membuat fungsi kawasan bekerja secara efesien.

4. Ruang Terbua Kota dan Tata Hijau


Ruang terbuka kota mencakup dua aspek : fungsional dan ekologis.
Aspek pungsional memberi wadah bagi sistem penghubung, dimana
segala bentuk aktifitas berlangsung. Aspek ekologis menjaga agar
keseimbangan ekosistem lingkungan binaan tidak terganggu. Bentuk
dan sifat ruang terbuka yang bersifat fungsional ditentukan oleh sifat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

dari aktifitas manusia yang berlangsung di dalamnya. Konsep


sosiologis juga harus disusun secara matang.

5. Tata Bangunan
Mengelola volume pembangunan serta mendapatkan bentuk ruang
kota yang diinginkan sesuai distribusi KLB serta jenis aktivitas yang
berlangsung. Tiga aspek harus diperhatikan dalam menata bangunan
:
 Aspek pengendalian bentuk massa bangunan : sosok, tinggi,
kepadatan, jarak bebas, dsb.
 Aspek non teknis yang harus diperhatikan sebagai dampak :
aspek sosial, budaya, ekonomi, pshikologis, dsb.
 Aspek lingkungan : orientasi, aliran udara, sinar matahari,
bayangkan, warna textur, dsb.

6. Tata Informasi
Diarahkan untuk menarik perhatian pengamat tertentu (kendaraan,
pejalan kaki). Desain dan ukuran tata informasi dapat memberikan
dampak visual yang menguatkan maupun merusak, maka
perancangannya harus tepat dan kritis.

7. Konservasi dan Preservasi


Akan dijelaskan lebih lanjut pada minggu ke 6

Daftar Pustaka {Prioritas e dan g)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA
Jurusan Arsitektur – FTSP UMB Pengentar Perancangan Kota Tin
BudiUtami

a. Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber dan
seminar.
b. Slide dokumentasi pribadi yang terkait dengan materi kuliah.
c. Arthur B. Gallion, Simon Eisner, Pengantar Perancangan Kota, Penerbit Erlangga,
1992.
d. Hedman, Richard; Jaszewski, Andrew. Fundamental of urban design. Planners Press.
Wahsington. 1984.
e. Shirvani, Hamid, The Urban Design Process, Cambridge University Press, 1985.
f. W. dana, Djefry, Ciri Perancangan Kota Bandung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
g. Zahnd, Markus. Perencanaan kota secara terpaddu. Penerbit Kanisius dan
Soegijapranata University Press. 1999.
h. Dll.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Tin Budi Utami MT


ARSITEKTUR KOTA

Anda mungkin juga menyukai