Anda di halaman 1dari 27

“ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS PADA REMAJA”

Di Sususn Oleh :

1. Nailil Muna 2019012193


2. Reni Ambarwati 2019012201
3. Shofiyatun 2019012209
4. Wahyu Ismayanti 2019012210

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN III B


STIKES CENDIKIA UTAMA KUDUS
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami pada akhirnya bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS
PADA REMAJA” walaupun ada beberapa hambatan dalam proses mengerjakannya,tetapi
akhirnya kita dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya dalam mengerjakan makalah ini.Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman – teman yang telah membantu proses pengerjan baik langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Suatu hal yang ingin kami berikan kepada pembaca atas hasil dari makalah ini. Semoga
makalah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Kami pun menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari kata
sempurna,maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat pisitif untuk
mencapai sempurnanya karya ilmiah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penuis
khususnya dan bagi para pembaca.

Kudus, November 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh
kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan mahasiswa. disebabkan
oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan
meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk
mengatur pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur, 2009).

Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol berlebihan (20%),
merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%),
sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis bisa juga disebabkan karena,
infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi dan Chron’s Disease.

Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori(H. pylori)
dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat menginfeksi
lambung sejak anak-anak dan menyebabkan penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan
lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan
menimbulkan masalah sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan
Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia
(KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia telah
terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan infeksiHelicobacter pylori ini
mungkin berdampak pada tingginya kejadian gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia
menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.

Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman pada perut, perut
kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari, rasa tak
nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian
atas yang dapat menjadi lebih baik atas lebih buruk ketika makan, hilang selera makan,
bersendawa, dan kembung. Dapat pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan
(hiccups)

Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam
lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Bahkan bisa
juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009). Menurut penelitian Surya dan Marshall pada
tahun 2007 hingga 2008 mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan
menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic
ulcer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?
3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?
4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?
5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?
6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai
tindakan preventif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)
3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis
4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik
5. Untuk mengetahui cara pengobatan gastritis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI FISIOLOGIS

# Gaster atau lambung

Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran makanan yang paling
dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium

Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :

1. Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam lambung
2. Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah kiri osteum
kardiak biasanya terisi gas
3. Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan pada bagian
bawah kurvatura minor.
4. Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak sampai
pilorus
5. Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikuli
menuju kekanana sampai pilorus inferior
6. Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung mempunyai otot
tebal yang membentuk sfingter pilorus

# Fungsi gaster antara lain :

1. Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan makanan oleh


peristaltik lambung dan getah lambung
2. Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan dicairkan dan
dicampurkan dengan asam hidroklorida.
3. Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin

4. Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin


# Definis gastritis

Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster
(Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada
mukosa lambung dan berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang
berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi
yaitu perut terasa perih dan mulas.

# Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

a. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut. Gatritis Akut
paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan
makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk
alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.

b. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun
yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

B. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

1. Gastritis Akut
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
4. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5. Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan

C. Patofisiologi

Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.

Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan

meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan

dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut

akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat maka akan

meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang

dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi

hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal

melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika

erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi

perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik

D. Komplikasi

# Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

a. Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang

perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian. Ulkus,

jika prosesnya hebat

b. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat. Komplikasi yang timbul

Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan,

B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan

daerah antrum pylor.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

# Anamnese meliputi :

1. Nama : An.Y
2. Usia : 15 Th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Pemuda No. 13 Banyu Wangi
5. Suku/bangsa :Jawa / Indonesia
6. Agama : Islam
7. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan
menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis
sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
8. Riwayat sakit dan kesehatan
a) Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut
sebelah kanan bawah.
b) Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan penyakitnya,
awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan timbul dirasakan secara
mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
c) Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang
berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat dirumah sakit, dan
riwayat pemakaian obat.

# Pemeriksaan fisik, yaitu Review of system (ROS)

Keadaan umum : tampak kesakitan pada pemeriksaan fisik


terdapat nyeri tekan di kwadran epigastrik.
1. B1(breath) : takhipnea
2. B2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer
lemah, pengisian perifer lambat, warna kulit pucat

3. B3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat


kesadaran dapat terganggu, disorientasi, nyeri
epigastrum.
4. B4 (bladder) : oliguria, gangguan keseimbangan cairan.
5. B5 (bowel) : anemia, anorexia, mual, muntah, nyeri ulu hati,
tidak toleran terhadap makanan pedas.
6. B6 (bone) : kelelahan, kelemahan

# Fokus Pengkajian

1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)

2. Sirkulasi

Gejala : kelemahan, berkeringat


Tanda : - hipotensi (termasuk postural)
- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
- nadi perifer lemah
- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan
status syok, nyeri akut, respons psikologik)

3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),
perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar

4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan
GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi
area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi
dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
- haluaran urine : menurun, pekat.

5. Makanan / Cairan
Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
• masalah menelan : cegukan
• nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan
atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi
mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma
(tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).

7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :

 nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa


terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai
perforasi. Rasa ketidaknyamanan / distres samar-samar
setelah makan banyak dan hilang dengan makan
(gastritis akut).
 nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke
punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang
dengan antasida (ulkus gaster).
 nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke
punggung terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan bila
lambung kosong dan hilang dengan makanan atau
antasida (ulkus duodenal).
 tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.

8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis
/ hipertensi portal)

9. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan
GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau
diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau
episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis,
alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )

# Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada daerah ulu Nyeri akut Agen biologis
hati dan perut kiri bawah (iritasi mukosa
lambung)
O (onzet) :pasien mengatakan nyeri di rasakan
sekarang dan mulai 6 jam sebelum masuk RS

P(provocative):pasien mengatakan nyeri


dirasakan terus menerus

Q (Quality) : pasien menagatakan nyeri terasa


seperti diremas-remas

R (Region) : Pasien mengatakan nyeri di


rasakan ulu hati dan perut bagian bawah kiri

S (Scale) : Pasien mengatakan skala 4

T (Tretment) : Klien berusaha mengurangi


gerakan agar nyeri tidak terasa

U (Understanding) : Klien Nyeri akut Agen


biologis (iritasi mukosa lambung )mengatakan
paham nyeri yang dirasakan

V (Value) : Klien berharap nyeri cepat hilang


dan lekas sembuh

DO : Pasien tampak gelisah dan tidak nyaman


Klien wajahnya menyeringai

2. DS : Pasien mengatakan lemas, mual, muntah Ketidakseimbanagan Menurunnya nafsu


Pasien mengatakan hanya minum susu cerelak nutrisi kurang dari makan mual,
dan air putih kebutuhan tubuh muntah

DO :
- Pasien terlihat lemas
- Diet Cair (3x200cc)
- Pasien terpasang Biocemical
- Hb : 12Albumin
- Clinical : Psien terlihat lemas
- Diet : cair 3x200cc

3. . DS : Psien mengatakan kurang mngerti Defisit pengetahuan Kurang


tentang penyakitnya pengetahuan
(Proses penyakit)
DO : - Pasien tampak bingung
- Pasien kurang mengerti tentang
penyakitnya

4. DS : - Resiko infeksi Agen cidera fisik


tindakan infasif
DO : - Terpasang infus Rl 20tpm di tanggan
kanan
B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan
muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Intervensi Rasional


1. Nyeri (akut) 1. Puasakan pasien di 6jam 1. Mengurangi
berhubungan pertama, inflamasi pada
dengan inflamasi mukosa lambung,
mukosa lambung.
2. Berikan makanan lunak
sedikit demi sedikit dan
Tujuan: berikan minuman hangat, 2. Dilatasi gaster
Setelah dilakukan dapat terjadi bila
tindakan pemberian makanan
keperawatan selama setelah puasa terlalu
1 x 24 jam 3. Atur posisi yang nyaman cepat,
- Nyeri klien bagi klien.
berkurang atau
hilang.
- Skala nyeri 0. 3. Posisi yang tepat
- Klien dapat relaks. dan dirasa nyaman
- Keadaan umum oleh klien dapat
klien baik. 4. Ajarkan teknik distraksi mengurangi resiko
dan reklasasi. klien terhadap nyeri.

5. Kolaborasi dalam 4. Dapat membuat


pemberian analgetik. klien jadi lebih baik
dan melupakan nyeri.

5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.
2. Volume cairan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang
kurang dari individual. Anjurkan klien adekuat akan
kebutuhan tubuh untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
berhubungan 60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
dengan intake yang
tidak adekuat dan 2.Awasi tanda-tanda vital, 2. menunjukkan
output cair yang evaluasi turgor kulit, status dehidrasi atau
berlebih (mual dan pengisian kapiler dan kemungkinan
muntah) membran mukosa peningkatan
- Tujuan : kebutuhan
3. Pertahankan tirah baring, penggantian cairan.
Setelah dilakukan
mencegah muntah dan 3. Aktivitas/muntah
tindakan
tegangan pada defekasi meningkatkan
keperawatan
tekanan intra
1x24jam,masalah
abdominal dan dapat
kekurangan volume
4. Berikan terapi IV line mencetuskan
cairan pasien dapat
sesuai indikasi perdarahan lanjut.
teratasi.

4.Mengganti
5. Kolaborasi pemberian kehilangan cairan
cimetidine dan ranitidine yang hilang dan
Kriteria Hasil : memperbaiki
Mempertahankan keseimbanngan cairan
volume cairan segera.
adekuat dengan 5. Cimetidine dan
dibuktikan oleh ranitidine berfungsi
mukosa bibir untuk menghambat
lembab, turgor kulit sekresi asam lambung
baik, pengisian
kapiler berwarna
merah muda, input
dan output
seimbang.
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
b/d anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
Setelah dilakukan 2. Berikan makanan yang
tindakan lunak dan makanan yang di 2. Untuk
keperawatan 3x24 sukai pasien/di gemari. mempermudah pasien
jam kebutuhan dalam mengunyah
nutrisi pasien dapat 3. lakukan oral higyne 2x makanan.
terpenuhi sehari 3. kebersihan mulut
akan merangsang
Kriteria hasil : 4. timbang BB pasien setiap nafsu makan pasien.
- Keadaan umum hari dan pantau turgor
cukup kulit,mukosa bibir dll 4. Mengetahui status
-Turgor kulit baik nutrisi pasien.
- BB meningkat 5. Konsultasi dengan tim 5. Mempercepat
- Kesulitan ahli gizi dalam pemberian pemenuhan
menelan berkurang menu. kebutuhan nutrisi
dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1. Mengetahui
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan aktivitas yang dapat
Tujuan : Klien aktivitas. dilakukan klien.
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
Kriteria hasil : tenang. istirahat klien.
- Klien dapat 3. Membantu bila
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan dalam perlu, harga diri
bantuan, aktivitas. ditingkatkan bila
- Skala aktivitas 0-1 klien melakukan
4. Jelaskan pentingnya sesuatu sendiri.
beraktivitas bagi klien. 4. Klien tahu
5. Tingkatkan tirah baring pentingnya
atau duduk dan berikan obat beraktivitas.
sesuai dengan indikasi 5.Tirah baring dapat
meningkatkan
stamina tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.

5. Ansietas b/d 1. Awasi respon fisiologi 1. Dapat menjadi


perubahan status misalnya: takipnea, indikator derajat takut
kesehatan,ancaman palpitasi, pusing, sakit yang dialami pasien,
kematian dan nyeri. kepala, sensasi kesemutan. tetapi dapat juga
berhubungan dengan
Tujuan : 2.Dorong pernyataan takut kondisi fisik atau
Setelah dilakukan dan ansietas, berikan umpan status syok.
tindakan balik. 2.Membuat hubungan
keperwatan 3. Berikan informasi yang terapeutik
1x24jam pasien akurat.
3.Melibatkan pasien
Kriteria hasil : 4.Berikan lingkungan yang dalam rencana asuhan
-Mengungkapkan tenang untuk istirahat. dan menurunkan
perasaan dan ansietas yang tak
pikirannya secara 5. Dorong orang terdekat perlu tentang
terbuka untuk tinggal dengan ketidaktahuan.
-Melaporkan pasien. 4.Memindahkan
berkurangnya 6. Tunjukan teknik pasien dari stresor
cemas dan takut relaksasi. luar, meningkatkan
-Mengungkapkan relaksasi, dapat
mengerti meningkatkan
tentangpeoses keterampilan koping.
penyakit 5.Membantu
-Mengemukakan menurunkan takut
menyadari terhadap melalui pengalaman
apa yang menakutkan menjadi
diinginkannya yaitu seorang diri.
menyesuaikan diri 6.Belajar cara untuk
terhadap perubahan rileks dapat
fisiknya membantu
menurunkan takutdan
ansietas

D. Implementasi keperawatan

Hari/Tgl/ No. Implementasi Evaluasi


Jam Dx
Rabu,5 I 1. Mendiskusikan S : Keluarga khususnya An.Y
April TUK 1 dengan keluarga mengatakan “ Gastritis adalah sakit
2017 tentang pengertian lambung/maag “ D
Jam: gastritis, mengajarkan An.Y mengatakan“ Penyebab dari y
09.30- kembali keluarga gastritis adalah pola makan dan stress “ a
h
10.30 untuk An.Y mengatakan” Tanda dan gejala
mengungkapkan gastritis adalah nyeri perut dan pusing “
kembali pengertian
gastritis. O: An.Ytampak memperhatikan dengan
2. Mendiskusikan penuh antusis.
dengan keluarga
penyebab gastritis.
3. Memberikan
kesempatan keluarga
untuk bertanya.
4. Memotivasi kembali
keluarga untuk
mengungkapkan
kembali penyebab
gastritis.
5. Menggali pendapat
keluarga tentang
tanda dan gejala
gastritis yang ada
pada keluarga.

6. Motivasi keluarga
mengungkapkan
kembali tanda dan
gejala gastritis.
Kamis, 6 I 1. Mengidentifikasi S : An.Y mengatakan “ Bila nyeri timbul
April TU akibat dari gastritis maka An.Y tidak bisa beraktifitas seperti
2017 K2 yang lalu dan biasa “
Jam: menjelaskan akibat
15.00- lanjut dari gastritis. O: An.Y tampak memperhatikan dengan
16.00 2. Memotivasi keluarga penuh antusias dan menjawab semua
untuk pertanyaan.
mengungkapkan
kembali akibat yang
terjadi bila gastritis
tidak diobati.
Jum’at, 7 I 1. Mendemonstrasikan S : An.Y mengatakan “ sudah mengerti
April TU cara teknik relaksasi dan paham apa yang diajarkan dan
2017 K3 progresif untuk akan
Jam: mengurangi nyeri mempraktekkannya bila stress dan nyeri
15.00- lambung dan perut muncul “
16.00 mengurangi stress.
2. Memotivasi keluarga O : An.Y tampak memperhatikan dan
untuk mengulangi mengikuti instruksi yang diberikan
lagi apa yang sudah
diajarkan.
3. Memberikan pujian
kepada keluarga.

Sabtu, 8 I 1. Mendiskusikan S : Keluarga An.Y mengatakan ‘ Tidak


April TU dengan keluarga begitu memperhatikan pola makan An.Y
2017 K4 tentang cara “
Jam: menyediakan
09.00- makanan dan juga O : Keluarga tampak memperhatikan
10.00 untuk psikologisnya dengan penuh antusias.
berupa lingkungan
yang tenang.
Senin, 10 I 1. Mengklarifikasi S : Keluarga An.Y mengatakan “ jarang
April TU pengetahuan keluarga pergi ke puskesmas untuk melakukan
2017 K5 tentang manfaat control kesehatan secara rutin “
Jam: fasilitas kesehatan
13.30- O : Keluarga tampak mendengarkan
14.00 dengan serius

Hari/Tgl/ No. Implementasi Evaluasi


Jam Dx
Selasa, II 1. Menjelaskan kepada S : An.Y mengatakan “ Penyakit
11 April TUK keluarga pengertian rematik adalah penyakit nyeri pada
2017 1 penyakit rematik bagian kaki “
Jam : 2. Mendiskusikan bersama An.Y mengatakan “ Belum terlalu
13.00- keluarga tentang factor mengerti penyebab rematik yang dia
14.00 resiko penyakit rematik ketahui hanya karena factor pola makan
3. Mendiskusikan bersama dan kelelahan “
keluarga tentang tanda An.Y mengatakan “ Sudah 4
dan gejala penyakit bulan ini sering merasakan
rematik
4. Menanyakan kembali
pada keluarga tentang nyeri dibagian kiri “
pengertian penyakit
rematik O : An.Y tampak memperhatikan apa
5. Memotivasi keluarga yang dijelaskan
untuk menyebutkan
kembali factor resiko
penyakit rematik
6. Memotivasi keluarga
untuk memyebutkan
kembali tanda dan gejala
rematik
7. Memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
Rabu, 12 II 1. Menjelaskan kepada S : An.Y mengatakan “ Tidak begitu
April TUK keluarga akibat lanjut memahami akibat lanjut dari penyakit
2017 2 apabila penyakit rematik rematik dan yang dia tahu hanya
Jam : tidak diobati penyakit rematik dapat menyebabkan
10.00- 2. Memotivasi keluarga nyeri “
11.00 untuk menyebutkan
kembali akibatlanjut O : An.Y tampak memperhatikan
dari penyakit rematik dengan serius apa yang dijelaskan dan
3. Memberikan sampaikan
reinforcement positif
atas jawaban yang
diberikan oleh keluarga
Kamis, II 1. Mendemonstrasikan cara S : An.Y mengatakan “ Mengerti dan
13 April TUK senam rematik kepada paham apa yang diajarkan dan akan
2017 3 keluarga mencoba melakukannya secara rutin “
Jam: 2. Memberikan motivasi
09.30- kepada keluarga untuk O : An.Y tampak antusias saat
10.30 mengulang kembali apa dilakukan demonstrasi
yang telah diajarkan
3. Memberikan
reinforcement positif
kepada keluarga

Jum’at, II 1. Menjelaskan kepada S : Keluarga mengatakan “ Hanya


14 April TUK keluarga tentang mengetahui sedikit tentang lingkungan
2017 4 lingkungan yang aman yang aman untuk penderita rematik “
Jam: bagi penderita rematik.
11.00- 2. Memotivasi keluarga O : An.Y dan keluarga tampak
12.00 untuk mengulangi apa memperhatikan apa yang dijelaskan
yang sudah dijelaskan.
3. Memberi reinforcement
positif atas upaya yang
dilakukan keluarga
Sabtu, 15 II 1. Mengklarifikasi S : Keluarga An.Y mengatakan “
April TUK pengetahuan keluarga mengetahui tentang puskesmas yang ada
2017 5 tentang manfaat fasilitas disekitar tempat tinggalnya tetpi jarang
Jam: kesehatan melakukan control ke puskesmas “
09.00- O : Keluarga An.Y sangat
10.00 kooperatif

E. Evaluasi

a. An.Y memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik

b. An.Y memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis

c. An.Y mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan
secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah
tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti
trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga
menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala
dan tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta saran dari
Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta :

salemba

Medika Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi

Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi


Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan.


Yogyakarta : Gosyen Publising.

Jurnal Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman

nyeri di RSUD jombang

Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di

universitas muhammadiyah malang center (UMC)

Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

Anda mungkin juga menyukai