NIM : 105821115617
KELAS : ELEKTRO 1C
A. SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor merupakan bahan yang biasa digunakan dalam alat-alat
elektronik yang memiliki sifat yang berbeda dari bahan konduktor dan
isolator,semikonduktor memiliki daya hantar listrik yang tidak sebaik konduktor
akan tetapi tidak pula seburuk isolator yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.Pada dasarnya kemampuan menghantar listrik semikonduktor berada diantara
kondukor dan isolator
Tahanan jenis dari semikonduktor sangat tergantung pada:
Suhu tahanan jenis dari biasanya berkurang dengan kenaikan suhunya, koefisien
suhunya biasanya negatif.
Ilmuninasi cahaya tahanan jenisnya menurun dalam lingkungan yang lebih terang.
Medan listrik; dalam semikonduktor besar arus listrik yang mengalir di dalamnya
tidak berbanding lurus dengan tegangan jadi tidak mengikuti hokum Ohm seperti
halnya dengan penghantar biasa tetapi bertambah besarnya arus jauh lebih besar
daripada bertambah besarnya tegangan, dengan perkataan lain: semikonduktor
bukan tahanan yang linier.
Mengingat semikonduktor sangat peka terhadap campuran maka hanya
bahan yang betul-betul murni dapat digunakan dengan jumlah yang tepat sebagai
tambahan. Bahan semikonduktor yang terdiri dari satu unsur saja antara lain:
germanium (Ge), Silikon (Si), Selenium (Se), Tellurium (Te), Boron (B) dan
sebagainya. Germanium dan Silikon adalah bahan semikonduktor yang paling
dikenal. Peralatan yang dihasilkan dengan menggunakan bahan semikonduktor
mengalami kemajuan pesat, karena ukuran menjadi kecil dan sangat ringan
sehingga sangat berguna bagi alat-alat portable dan mobil, sederhana dan mudah
bentuknya, mekanis kuat dan tahan goncangan serta getaran, lebih-lebih dapat tahan
lama, hampir-hampir tidak dapat arus. Dioda semikonduktor dan transistor
mendesak penggunaan tabung-tabung elektron karena tidak memerlukan pemanas
dan langsung dapat dipakai.
1. Germanium
Germanium adalah unsur kimia dengan symbol Ge dan nomor aton 32.
Germanium merupakan salah satu semikonduktor yang penting, tidak banyak
terdapat di bumi, kira-kira hanya 0,001 %. Germanium didapat sebagai bubuk
berwarna kelabu melalui proses kimia yang kompleks dan bahan-bahan mentah
setelah dicairkan menjadi ingot, Germaniumyang lebih murni lagi didapat dari
ingot-ingot ini dengan jalan dicairkan yang menghasilkan monokristal.
Germanium monokristal dihasilkan sebagai kawat dengan garis tengah 100 mm
atau lebih.
2. Silikon
Sikilikon adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yang memiliki
lambing Si dan nomor atom 14. Silikon terdapat di mana-mana, nomor dua
setelah oksigen. Maka yang menjadi soal adalah pemurniannya untuk dapat
digunakan dalam semikonduktor. Proses pemurnian silikon lebih sulit daripada
germanium karena titik cairnya lebih tinggi. Seperti germanium maka silikon
lebih banyak digunakan dalam pembuatan penyearah arus dan transistor sebagai
bahan semikonduktor. Penyearah arus juga dibuat dari unsur selenium dengan
berat jenis 4 ,8 gram/cm, dengan titik cair 220° C, seperti halnya oksida tembaga
(semikonduktor yang tertua dan kini sudah mulai tak dip akai lagi).
3. Silikon karbit
Dari semua semikonduktor campuran hanya silikon karbit (SiC) sajalah
yang dibahas, dibuat dalam dapur listrik dari campuran pasir kwarsa dan arang
dipanaskan antara 2000° C - 24 00° C, jadi silikon karbit berbentuk kubus yang
terjadi dari tanah dibuat serbuk halus yang kemudian dikerjakan seperti halnya
keramik, dengan beberapa macam bahan (tanah liat atau gelas) dan akhirnya
dibakar dalam open (dapur). Umumnya bahan-bahan semikonduktor dibuat
bentuk lempeng atau batang. Untuk penempatan dalam kompor atau dapur listrik
dilapis dengan lapisan elektroda (aluminium atau perak).
Silikon karbit mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: berat jenis 3,2
gram/cm3, koefisien mulai panjang dari 4 x 1 0 -6 sampai 7 x 1 0 -6 tiap derajat.
Ini merupakan bahan yang keras sebagai bahan pengasah disebut karborundum.
Tahanan yang tidak linier dari bahan dasar silikon karbit dengan campuran
bahan-bahan lain dibuat dalam bentuk sebagai piringan bermacam-macam
ukuran, nama-namanya seperti: thyrite, vilite, letin dan sebagainya.( IR. S. Reka
Rio, DR. Masamori Lida. 1982 “.Fisika dan Teknologi Semikonduktor”.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.)
Jika sekarang kita alihkan perhatikan kita pada bahan semikondukto
rintrinsik seperti gerium atau silikon murni, ada dua jenis pembawa arus dalam
bahan ini, yaitu electron dan lubang (hole). Elektronnya datang dari bagian atas
pita valensi penuh yang menerima energi yang cukup (biasanya energi termal)
untuk menyeberangi pita terlarang yang relatif Lecil ke pita produksi. Jurang
pita energi yang terlarang dalam semikonduktor seperti ini hiasanya dalam orde
satu elektronvolt. Kekosongan yang ditinggalkan oleh elektron tersehut menjadi
tingkat energi yang takterisi pada pita valensi yang dapat juga berpindah dari
satu atom ke atom lainnya dalam kristal. Kekosongan ini disebut lubang, dan
banyak sifat semikonduktor dapat digambarkan dengan memperlakukan lubang
tersebut seakan-akan bermuatan positif e, dengan mobilitas μh, dan masa efektif
yang hampir sama dengan masa efektif elektron. Kedua jenis pembawa tersebutbergerak
dalam medan listrik dan arah geraknya berlawanan; jadi masingmasing
akan memberi sumbangan pada arus total. Konduktivitasnya merupakan
fungsi dari konsentrasi lubang, konsentrasi elektron dan mobilitas,
Untuk germanium murni,atau intrinsik, mobilitas elektronnya 0,36 dan
mobilitas lubangnya 0,1 7; sedangkan untuk silikon, mobilitasnya ialah 0,12 dan
0,025. Satuan harga ini jalah meter persegi per volt detik dan besarnya berkisar
antara 10 sampai 100 kali mobilitas dalam aluminium, tembaga, perak dan
konduktor logam lainnya. Mobilitas tersebut berlaku untuk temperatur 300 K.
Konsentrasi elektron dan lubang sangat tergantung pada temperatur Pada
300 K, kerapatan muatan ruang elektron dan lubang adalah 3,0 C/m3 ada
germanium intrinsik; sedangkan pada silikon, besarnya 0,0024 C/m3. Harga
tersebut menyebabkan konduktivitas sebesar 1 ,6 Ω/m ada germanium dan
00035Ω/m ada silikon. Bila temperaturnya naik, mobilitasnya turun, tetapi
kerapatan muatan naik sangat cepat. Hasilnya, konduktivitas germanium
bertambah dengan faktor 10 bila temperaturnya naik dari 300 ke sekitar 330 K
dan berkurang dengan faktor 10 ketika temperaturnya turun dari 300 ke sekitar
275 K. Perhatikan bahwa konduktivitas semikondukto rintrinsik bertambah
terhadap temperatur, sedangkan konduktivitas konduktor logam menurun
terhadap temperatur; hal ini merupakan suatu perbedaan karakteristik antara
konduktor logam dengan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor intrinsik juga
memenuhi hokum Ohm bentuk titik; ini berarti konduktivitasnya hamper tetap
terhadap kerapatan arus dan terhadap arah kerapatan arus tersebut. Banyaknya
pembawa muatan dan konduktivitas dapat dinaikkan berlipat ganda dengan
menambah ketakmurniannya. Bahan donor menyediakan elektron tambahan dan
membentuk semikonduktor tipe-n (jenis-n), sedangkan akseptor menyediakan
lubang tambahan darm membentuk semíkonduktor tipe-p (jenis-p ). Proses
seperti ini dikenal sebagai "doping" konsentrasi donor pada silikon hanya 1
bagian dalam 107, tetapi menyebabkan penambahan konduktivitas dengan faktor
10. Harga konduktivitas berubah sangat besar dari bahan isolator ke
semikonduktor terus ke konduktor yang baik. Jika dinyatakan dalam mho per
meter, harga σ berkisar dari 107 untuk kuartz yang dilebur, 107 untuk isolator
plastik, dan kira-kira 1 untuk seminduktor sampai 108 untuk konduktor logam
pada temperatur kamar. Harga-harga tersebut meliputi jangkauan sampai orde
sebesar dua puluh lima kali.
Dengan menggunakan harga-harga yang diberikan dalam pasal ini untuk
mobilitas elektron dan lobang pada germanium pada temperatur 300 K, dan
mengasumsikan bahwa konsentrasi lobang dan elektron adalah 2,7 x 1 0 m,
carilah: (a) komponen konduktivitas akibat lobang: (b) komponen konduktivitas
akibat elektron; (c) konduktivitas.
Jawab: 0,735 v/m; ,557 v/m; 2,29 v/m nAu(
(H. Hayt, JR..1989. .Elektromagnetik Teknologi. JL. H. Baping Raya No.100
Ciracas- Jakarta: 13740. Erlangga)
B.DIODA SEMIKONDUKTOR
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikoduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar
mundur).Dioda memiliki nilai resistensi yang sangat rendah hingga nilai resistensi
yang tinggi terhadap aliran arus yang melaluinya.Karakteristik ini sangar
memungkinkan menggunakan dioda semikonduktor dalam berbagai aplikasi sesuai
kebutuhan arus yang digunakan dalam sebuah rangkaian elektronik
1. Dioda Logam-Semikonduktor
1.1. Model Jalur Hubungan (Junction) Logam Dan Semikonduktor
Semua macam bahan mempunyai tingkatan vakum yang sama. Celah
energi antara tingkatan Fermi dari sebuah bahan dan tingkatan vakum disebut
"fungsi kerja." Dimensinya seperti energi, biasanya digunakan satuan eV jalur
logam dan sebuah semikonduktor tipe-n relative terhadap-tingkatan vakum.фM
dan фS masing-masing adalah fungsi kerja dari logam dan dari semikonduktor.
Bila pada logam diberikan energi dari luar yang lebih besar daripada ᶲM
elektron-elektron dekat EF akan dinaikkan ke tingkatan vakum dan menjadi
elektron bebas. Celah energi dari semikonduktor antara tingkatan vakum dan
EC, yaitu tingkatan dasar dari jalur.Konduksi disehut "afinitas elektron." yang
dinyatakan oleh xS bahwa logam dan semikonduktor adalah berbeda, dan
perbedaan antara tingkatan Fermi mereka adalah ΔEF4
Marilah kita selidiki apa yang akan terjadi bila logam dan
semikonduktor dihubungkan membuat kontak yang erat. Karena EFS > EFM,
elektron berpindah dari semikonduktor ke logam, sampai perbedaan tingkatan
Fermi mereka menjadi nol. terdapat arus difusi di mana tingkatan Fermi
bervariasi terhadap lokasi. Perpindahan elektron akan berhenti bila ΔEF = 0;
hasilnya jumlah elektron dalam semikonduktor menurun, dan
semikonduktornya menjadi bermuatan positif. Muatan-muatan positif
mengionisasikan donor yang menempati suatu lebar tertentu dari
semikonduktor terhadap bidang pertemuan logam semikonduktor. Elektron10
lebih, memasuki logam tetapi jumlahnya dapat diabaikan dibandingkan dengan
elektron-elektron dari logam itu sendiri. model jalur dari kontak
semikonduktor-logam setelah kontaknya terbentuk. I tingkatan Ferminya telah
rata, maka terjadi dua daerah di dalam semikonduktor yaitu daerah muatanruang
yang berada dekat permukaan semikonduktor di mana hanya terdapat
donor yang dionisasikan, dan daerah netral di mana terdapat jumlah muatan
positif dan negatif sama. Terjadi medan listrik yang arahaya dari
semikonduktor menuju logam dalam daerah muatan ruang yang disebabkan
oleh muatan positif menghalangi arus elektron yang berasal dari daerah netral
ke logam. Medan listrik ini menaikkan tegangan daerah muatan-ruang. Ini
disebut tegangan barrier" karena ia menghalangi aliran elektron-elektron bebas.
Seperti yang akan dibicarakan kemudian, tegangan-barrier ini memberikan
berbagai fungsi seperti sifat rektifikasi. Barrier ini disebut juga barrier Schottky
1.2 Arus Yang Mengalir Melalui Barrier Schottky
Pada komponen yang memiliki tegangan-barrier seperti tersebut di
atas, arus mengalir dalam berbagai jalan tergantung pada polaritas tegangan
yang diberikan. Bias nol, dalam hal pada semikonduktor diberikan bias maju
dan dalam hal pada semikonduktor diberikan bias mundur.
Sebagai referensi (patokan) tingkat energi diambil sama dengan jalur
elektron valensi sebelah dalam. Keadaan tidak ada bias pada kontak
semikonduktor-logam, maka tidak ada arus mengalir. Marilah kita pelajari
akibatnya. Terdapat elektron-elektron yang dapat berpindah bebas antara
logam dan semikonduktor. Elektron-elektron yang berada dengan tingkatan
energi di atas EF + фM berada di dalam logam dan elektron dengan tingkatan
energi di atas Ec + qVD berada dalam semikonduktor, yang dapat bergerak
bebas, sebab tidak ada barrier yang menghalangi mereka. Dan pula kedua
tingkatan energi EF + фM dan EC + qVD berada di atas EF dengan jarak yang
sama, yaitu фM= Ec + qVD – EF. Maka konsentrasi elektron pada logam dan
pada semikonduktor sama.
Seperti yang telah diuraikan dengan statistik Fermi, karena disitu
tidak ada perbedaan konsentrasi, elektron-elektron yang mengalir dari logam
kesemikonduktor mempunyai konsentrasi yang sama dengan arah sebaliknya,
maka arus saling menghapuskan, yang menghasilkan arus nol. Dengan bias
yang diberikan, semikonduktor mempunyai tingkatan energi qV lebih tinggi
daripada logam. Akibatnya elektron-elektron pada logam yang dinaikkan
dengan фM di atas EF dapat mencapai atau dapat melompati barrier, seperti
yang terjadi tanpa bias, dan elektron-elektron dalam semikonduktor yang dapat
melompati barrier terletak pada tingkatan Fermi dengan jarak qV. didapatkan
nM, yaitu konsentrasi elektron dalam logam yang dapat melompati barrier,
sebagai berikut:
nM = NC e (EFM + фM - EFM)/kT =N c e -фM/kT (1.1)
dan nS yaitu konsentrasi elektron dalam semikonduktor, diturunkan
sebagai berikut:
n3 = Nc e –(Ec + q(Vn – V) – EF S ) / kT (1.2)
Maka nM < nS,konsentrasi elektron yang dapat melompati barrier lebih
besar yang berada dalam semikonduktor, dan hasilnya elektron-elektron
dengan konsentrasi (nS - nM) mengalir dari semikonduktor ke logam,
menghasilkan arus
dalam arah, Perbedaan konsentrasi elektron itu dapat diturunkan dari p
ersamaan (1.1 ) dan (1.2) sebagai berikut:
nS - nM= Nc e Фm/kT (eqV/RT - 1 ) (1.3)
Di mana hubungan; фM = Ec - qVD - EFS. Dari pembicaraan di atas
terbukti bahwa perbedaan elektron itu naik sebanding dengan tegangan yang
diberikan. Sekarang kita bicarakan apa yang akan terjadi bila tegangan bias,
tegangan dalam semikonduktor lebih rendah dengan harga qV: maka tegangan
barrier meningkat dari qVD, ke q (VD + V), berarti didapat barrier yang lebih
tinggi untuk elektron bebas dalam daerah netral. Konsentrasi elektron dalam
logam yang dapat melompati barrier diberikan oleh persamaan (1.1 ), dengan
jalan yang sama seperti dalam (b) dan yang berada dalam semikonduktor
diberikan seperti di bawah ini:
nS = NCe -(Ec + q(YD + V) - EFc/KT (1.4 )
yang berarti nS, < nM maka:
nS – n M = - N C e – Фm / KT (e– qV / KT – 1) (1.5)
Hasilnya, elektron-elektron dengan konsentrasi (nM- nS) mengalir dari
logam ke semikonduktor, menghasilkan arus sebaliknya dari arah pada (b).
Persamaan (1.5) berlaku untuk harga V yang cukup besar, maka nS - nM = - nM
yang berarti konsentrasi elektron yang dapat melompati barrier tidak
terpengaruh oleh tegangan yang diberikan. Sebagai tambahan karena bagian
teratas dari barrier berada di atas Ep, konsentrasi elektronnya yang dapat
melompati barrier sangat rendah.
Maka dengan tegangan bias seperti yang diperlihatkan pada (c),
hanya arus yang kecil sesuai dengan nM yang merupakan harga tertinggi yang
dapat mengalir dengan bias besar, yang merupakan sebaliknya dari (b,
konsentrasi elektron yang dapat melompati barrier terhadap besarnya bias.
Anggap lah bahwa arus sebanding dengan konsentrasi pembawa, maka dapat
dimengerti bahwa di mana terdapat barrier Schottky besarnya arus berubah
dengan polaritas dari bias dan hubungan semacam itu mempunyai peranan
pada penyearah.
PENGERTIAN BAHAN LISTRIK.
Bahan listrik adalah jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam
peralatan, perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun
tidak langsung dengan listrik. Dengan mengetahui jenis dan sifat bahan listrik,
akan dapat memanfaatkan atau memperlakukan dan mengetahui batasan aman atau
bahaya suatu bahan listik.
Sifat-sifat bahan listrik perlu diketahui atau dikenal agar dalam
penggunaannya tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian atau bahaya dalam
penggunaannya. Dalam pemilihan jenis bahan listrik, perlu dipertimbangkan
beberapa sifat dari bahan listrik (1),Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau
gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah karena pengaruh suhu.
Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik
bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bahan Penghantar (konduktor)
2. Bahan Penyekat (isolator/insulator)
3. Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor)
4. Bahan Magnetis.
5. Bahan Super Konduktor.
6. Bahan Nuklir.
7. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan kontak-kontak, untuk
sekering, dan sebagainya).
sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih
bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan
volt).
Bahan isolator atau sering disebut dengan istilah isolasiadalah suatu
bahan yangdigunakandengantujuanagardapatmemisahkanbagianbagianyangbertegangan
atau bagian-bagian yang aktif.
Sehingga untuk bahan isolator ini perlu diperhatikan mengenaisifatsifatdaribahantersebut,
seperti:
1. sifatlistrik
2. sifatmekanis
3. sifattermal,
4. ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.
1.SifatListrik
Yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
Mencegahterjadinyarambatanataukebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda
Tegangan atau dengan tanah.Karena pada kenyataannya sering terjadi kebocoran,ma
ka harus dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas yang
ditentukan oleh peraturan yang berlaku (PUIL : peraturan umum
instalasilistrik).
2.Sifat Mekanis
Mengingat sangat luasnya pemakaian bahan isolator, maka perlu
dipertimbangkan kekuatannya supaya dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
karena akibat salah pemakaian. Misal memerlukan bahan yang tahan terhadap
tarikan, maka dipilih bahan dari kain bukan dari kertas karena lain lebih kuat
daripada kertas.
3.SifatTermis
Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya magnit
berpenga-ruh kepada isolator termasuk pengaruh panas dari luar sekitarnya.
Apabilapanas yang terjadi cukup tinggi, maka diperlukan pemakaian isolator
yang tepat agar panas tersebut tidak merusak isolatornya.
4.SifatKimia
Akibat panas yang cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya, begitu
pula kelembaban udara atau basah disekitarnya. Apabila kelembaban dan
keadaan basah tidak dapat dihindari, maka harus memilih bahan isolator yang
tahan air, termasuk juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat yang merusak
seperti : gas, asam, garam, alkali, dan sebagainya.(8)
BentukIsolator
Bentukisolatormenyerupaidenganbentukbendapadaumumnya,yaitu:padat, cair,
dan gas sesuai dengankebutuhannya.
1.Isolator bentukpadat
Beberapa macam isolator bentuk padat sesuai dengan asalnya, diantaranya :
Bahan tambang, seperti : batuan pualam, asbes, mika, mekanit, mikafolium,
mikalek, dansebagainya.
• Bahanberserat,seperti:benang,kain,(t
ekstil),kertas,prespan,kayu,dll.
• Gelas dankeramik
• Plastik
• Karet,bakelit,ebonit, dansebagainya.
• Bahan -bahan lain yangdipadatkan.
2. Isolator bentukcair
Isolator dalam bentuk cair ini yang paling banyak digunakan adalah minyak
transformator dan macam-macam minyak hasil bumi.
3. Isolator bentukgas
Isolator dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam : udara dan gas -
gas lain, seperti : Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida (CO2), dan lain-lain.
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya
gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda
tersebutdibuat.Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga
kemungkinan yang akan terjadipadasuatubenda:
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai
sifatkenyal(elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya
sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang
bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali
hilang.
B. Sifat Fisis,
Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada
suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah
atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut
jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah,sehingga dapat
disimpulkansebagaiberikut.
Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
Jikaisinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
C. Sifat Kimia,
Berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya
atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan
cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan
sekitarnya disebut pemburaman.Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakuka
untuk mendapatkan informasi spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik akan
diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan mulur, perpanjangan, reduksi
penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lain-lain. Selain sifatsifat
tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan
(hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang
sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur,
dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap
perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi
antara logam dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat
bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan
basah. Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak
digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering
dinamakan dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan
penghantar, juga harus mempunyai si fat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti:
koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain.
Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti
tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain.