Beberapa mahasiswa mengalami cidera dan harus dilarikan ke rumah sakit, setelah insiden
pemukulan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa, kemarin di kantor
Bupati Pamekasan (Kamis 25/6). Aktivis PMII Cabang Pamekasan menggelar aksi demonstrasi
menuntut agar pemerintah menutup penambangan ilegal yang terjadi di sejumlah tempat. Selain
melanggar undang-undang, illegal mining tersebut juga merusak ekosistem lingkungan.
Kronologi kejadian dimulai saat mahasiswa bergantian melakukan orasi meminta Bapak
Badrut Tamam Bupati Pamekasan menemui peserta aksi. Demonstran yang dilarang memasuki
kantor bupati memaksa masuk ke dalam area pendopo agar aspirasinya tersampaikan secara
langsung, terjadilah aksi saling-dorong antara mahasiswa vs. aparat kepolisian. Namun, bupati
yang sekaligus anggota IKA PMII Jawa Timur itu tidak menemui mereka dengan alasan sedang
ada kegiatan di luar. Di tengah aksi dorong-mendorong itulah insiden pemukulan aparat
kepolisian pada mahasiswa terjadi.
Ketika tanggung jawab moral dan masa depan bangsa dibebankan pada pundak mahasiswa,
sebagai watchdog dari berlangsungnya sistem kepemerintahan yang adil dan mengutamakan
kesejahteraan rakyat dilukai, maka serempak, mahasiswa harus bangkit memperjuangkan apa
yang sudah menjadi tanggungjawannya. Mahasiswa khususnya sahabat PMII tidak boleh hanya
aktif menyuarakan insiden yang terjadi di Kantor Bupati Pamekasan kemarin itu saja. Ingat
bahwa masalah penambangan liar yang menjadi Grand Issue jangan sampai tertutupi oleh
viralnya pemberitaan insiden yang menimpa mahasiswa. (M.S)