Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SUCI AWALIAH

NIM : 1851042018
KELAS : PBSI B 2018

Ringkasan Materi 2

PENDEKATAN DALAM ANALISIS WACANA

A. Pengertian Wacana

Wacana yaitu suatu konstruksi yang terdiri atas kalimat yang satu diikuti
oleh kalimat yang lain, yang merupakan suatu keutuhan konstruksi dan makna
(Samsuri, 1986 dalam Pranowo).  Analisis wacana adalah ilmu baru yang
muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama
ini membatasi penganalisisannya hanya kepada soal kalimat dan barulah
belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatiannya kepada
penganalisisan wacana (Lubis, 1993 : 12)

B. Pengertian Pendekatan
Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan
dari para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang
pendekatan pembelajaran (instructional approach), misalnya ditulis oleh
Gladene Robertson dan Hellmut Lang (1984: 5) dalam http: //
banjarnegarambs.wordpress.com / 2008 / 09 / 10 / pendekatan-pembelajaran/,
menurutnya pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi 2 pengertian,
yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dan pendekatan
pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang.

C. Pendekatan dalam Analisis Wacana


Asher dan Simpson, ed. (1994: 940) membagi pendekatan dalam analisis
wacana menjadi tiga, yaitu (1) pendekatan formal, (2) pendekatan sosiologis-
empiris, dan (3) pendekatan kritis.

1. Pendekatan formal, memahami wacana sebagai tataran kebahasaan yang


lebih tinggi dari kalimat. Pendekatan formal mengkaji wacana dari segi
jenis, struktur, dan hubungan bagian-bagiannya. Pendekatan sosiologis-
empiris memahami wacana sebagai peristiwa tutur yang terikat konteks
situasi (Asher dan Simpson, 1994:940). Pendekatan ini mengkaji wacana
dalam kaitannya dengan konteks situasi secara pragmatis. Pendekatan
kritis menempatkan wacana sebagai power (Asher dan Simpson, 1994:
940).
2. Pendekatan Empiris, Istilah empirisme berasal dari bahasa Yunani
empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Dalam penafsiran lain
dikatakan bahwa kata empeiria itu terbentuk dari en – di dalam; dan peira
– suatu percobaan. Jadi artinya suatu cara menemukan pengetahuan
berdasarkan pengamatan dan percobaan
3. Pendekatan Kritis, Critical Theory (Karl Marx, Gramsci, Mazhab
Frankfrut), pada pendekatan ini melihat dalam suatu masyarakat terdapat
suatu hubungan yang sifatnya kontradiktif. Dalam melihat sejarah teori
kritis ini menemukan adanya pola-pola tertentu dimana pada sejarah selalu
terjadi perubahan kepemilikan faktor produksi (jaman kerajaan dimilik
raja, jaman aristokrasi dimilik kelas bangsawan, jaman kapitalisme
dimiliki kelas borjuasi) Marx melihat masyarakat dibagi menjadi dua kelas
: borjuis (kelas yang menguasai faktor produksi), dan proletar (kelas
pekerja).

D. Pendekatan Analisis Wacana Kritis

Beberapa pendekatan yang umum digunakan dalam analisis wacana kritis,


antara lain adalah:

 Pendekatan Linguistik Kritis (Crticical Linguistic)

Pendekatan lingusitik kritis menekankan analisisnya pada bahasa


dalam kaitannya dengan ideologi. Dalam hal ini, ideologi ditelaah dari
sudut pilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan, dengan kata lain,
aspek ideologi itu diamati dengan melihat pilihan bahasa dan struktur tata
bahasa yang dipakai.

 Pendekatan Perancis (French Discourse Analysis)

Pendekatan Perancis berasumsi bahwa bahasa adalah medan


pertarungan kekuasaan. Melalui makna yang diciptakan dalam wacana,
berbagai kelompok saling berupaya menanamkan keyakinannya dan
pemahamannya kepada kelompok lain. Melalui kata dan makna yang
diciptakan mereka melakukan pertarungan, termasuk kekuasaan untuk
menentukan dan mengukuhkan posisi dominasi kuasa pada yang lain.
Dalam pendekatan ini bahasa dan ideologi bertemu pada pemakaian
bahasa dan materialisasi bahasa pada ideologi. Keduanya, kata yang
digunakan dan maknanya memposisikan orang dalam kelas tertentu.
Bahasa adalah pertarungan wacana melalui mana suatu kelompok sosial
atau kelas sosial berusaha menanamkan keyakinan dan pemahamannya.
Pendekatan inilah yang digunakan oleh Sara Mills dengan perspektif
feminisnya.

 Pendekatan Kognisi Sosial (Socio Cognitive Approach)

Pendekatan ini dikembangkan oleh Teun Van Dijk yang


menitikberatkan pada masalah etnis, rasialisme dan pengungsi.
Pendekatan ini disebut sebagai kognisi sosial, karena ia melihat faktor
kognisi sebagai elemen penting dalam produksi wacana. Oleh karena itu,
menurut pen¬dekat¬an ini analisis wacana dapat digunakan untuk
mengetahui posisi sosial kelompok-kelompok penguasa/dominan dan
kelompok marjinal.

 Pendekatan Perubahan Sosial (Sociocultural Change Approach)

Pendekatan ini memusatkan perhatian pada bagaimana wacana dan


perubahan sosial. Wacana di sini dipandang sebagai praktik sosial. Dengan
demikian ada hubungan dialektis antara praktik diskursif tersebut dengan
identitas dan relasi sosial. Wacana juga melekat dalam situasi, isntitusi dan
kelas sosial tertentu. Pendekatan perubahan sosial memandang wacana
sebagai praktik ke¬kuasaan. Menurut pendekatan ini wacana mempunyai
tiga efek dalam perubahan sosial, yaitu (a) memberi andil dalam
mengkonstruksi identitas sosial dan posisi subjek, (b) memberi kontribusi
dalam mengkonstruksi relasi sosial, (c) memberi kontribusi dalam
mengkonstruksi sistem pengetahuan dan kepercayaan.

 Pendekatan Wacana Sejarah (Discourse Historical Approaches)

Menurut penndekatan kesejarahan, analisis wacana harus


memperhatikan konteks kesejarahan. Wacana di sini disebut historis
karena menurut Wodak, analisis wacana harus menyertakan konteks
sejarah bagaimana wacana tentang suatu kelompok atau komunitas
digambarkan. Dalam paradigma kritis, media dipandang sebagai domain
di mana kelompok dominan dapat mengontrol kelompok yang tidak
dominan bahkan memarjinalisasi mereka dengan menguasai dan
mengontrol media. Karena media dikuasai oleh kelompok yang dominan,
realitas yang sebenarnya telah terdistorsi dan palsu.
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Percetakan


Angkasa. Diakses dari:
http://zendyaprilia.blogspot.com/2015/06/makalah-analisiswacana_12.htm

Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-Prinsip Analisis


Wacana (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005). Diakses dari:
https://ikrimahmaifandi.wordpress.com/2012/08/05/analisis-wacana/

Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa: untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa
Jurusan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Diakses dari:
https://dewiantasari.blogspot.com/2017/11/makalah-analisis-wacana
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai